• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 17/ MENHUT-II/ 2006

TENTANG

PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM KEPADA PT. MULTI SIBOLGA TIMBER ATAS AREAL

HUTAN PRODUKSI SELUAS ± 28. 670 (DUA PULUH DELAPAN RIBU ENAM RATUS TUJUH PULUH) HEKTAR DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

MENTERI KEHUTANAN,

Membaca : 1. Surat Direkt ur Ut ama PT. Mult i Sibolga Timber Nomor MST/ M/ 177/ XII/ 96

t anggal 3 Desember 1996 t ent ang Permohonan Perpanj angan Hak Pengusahaan Hut an/ Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu Pada Hut an Alam An. PT. Mul t i Sibolga Timber;

2. Akt a Nomor 7 t anggal 7 Desember 1979 t ent ang Pendirian Perseroan Terbat as (PT) Mult i Sibolga Timber yang dibuat dihadapan Ny. Darwani Sidi Bakaroedin, SH. Not aris di Jakart a yang t elah disahkan oleh Ment eri Kehakiman dengan Keput usan Nomor C2-2183. HT. 01. 01. Th. 90 t anggal 14 April 1990 besert a perubahan-perubahannya, t erakhir dengan Akt a Nomor 23 t anggal 4 Okt ober 1996 yang dibuat di hadapan Egawat i Siregar, SH. Not aris di Medan.

Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya al am yang mempunyai pot ensi

ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional;

b. bahwa dalam rangka pemanf aat an sumber daya al am hut an produksi t ersebut but ir a, berdasarkan Ment eri Pert anian Nomor 209/ Kpt s/ Um/ 3/ 1979 t anggal 22 Maret 1979 j is. Nomor 907/ Kpt s/ Um/ 10/ 1981 t anggal 27 Okt ober 1981 dan Nomor 305/ Kpt s-II/ 1990 t anggal 15 Juni 1990, kepada PT. Mult i Sibolga Timber t elah diberikan Hak Pengusahaan Hut an/ Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an

Kayu pada hut an al am at as areal hut an produksi seluas ± 63. 000 (enam puluh

t iga ribu) hekt ar di Provinsi Sumat era Ut ara;

c. bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 288/ Kpt

s-II/ 1999 t anggal 7 Mei 1999, kepada PT. Mult i Sibolga Timber t elah diberikan perset uj uan sement ara Hak Pengusahaan Hut an/ Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam at as areal hut an produksi seluas + 41. 981 (empat pul uh sat u ribu sembil an rat us del apan pul uh sat u) di Provinsi Sumat era Ut ara, unt uk j angka wakt u 2 (dua) t ahun sampai dengan t anggal 31 Maret 2001;

d. bahwa berdasarkan penilaian Depart emen Kehut anan melalui Lembaga Penilai

Independen (LPI) areal dimaksud huruf c t elah memenuhi syarat unt uk dikelol a sebagai unit manaj emen pemanf aat an hut an secara lest ari;

e. bahwa berdasarkan hasil t elaah Badan Planologi Kehut anan sesuai surat Nomor

S. 208/ VII-SET/ RHS/ 2005 t anggal 18 November 2005, t erhadap areal t ersebut huruf c yang dapat dimanf aat kan sebagai areal Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an alam adalah seluas ± 28. 670 (dua pul uh del apan ribu enam rat us t uj uh puluh) hekt ar;

(2)

f . bahwa sehubungan dengan hal-hal t ersebut diat as, dipandang perlu menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an alam PT. Mult i Sibolga Timber at as areal hut an produksi seluas ± 28. 670 (dua puluh delapan ribu enam rat us t uj uh puluh) hekt ar di Provinsi Sumat era Ut ara;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok

Agraria;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970

t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri;

3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang ket ent uan-ket ent uan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan;

6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan Negara;

7. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi Sumber Daya

Hut an;

8. Perat uran Pemerint ah nomor 59 Tahun 1998 j is. Perat uran Pemerint ah Nomor

74 Tahun 1999 dan Perat uran Pemerint ah Nomor 92 Tahun 1999 Tent ang Tarif At as Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang berlaku pada Depart emen Kehut anan dan Perkebunan;

9. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Anal isis Mengenai Dampak

Lingkungan;

10. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah

dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Ot onom;

11. Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan

Penyusunan Rencana Pengelol aan Hut an, Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;

12. Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 Tent ang Dana Reboisasi;

13. Perat uran Pemerint ah Nomor 44 Tahun 2004 t ent ang Perencanaan Kehut anan;

14. Perat uran Pemerint ah Nomor 45 Tahun 2004 t ent ang Perlindungan Hut an;

15. Keput usan Presiden Nomor 187/ M Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan Kabinet

Indonesia Bersat u;

16. Perat uran Presiden Republ ik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tat a Kerj a Kement erian Negara Republik Indonesia;

17. Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 j o Nomor 15 Tahun 2005 t ent ang Unit

Organisasi dan Tugas Eselon I Kement erian Negar a Republik Indonesia;

18. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 602/ Kpt s-II/ 1998 j o

Nomor 622/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Analisa Dampak Lingkungan Pembangunan Kehut anan, Upaya Pengelol aan Lingkungan dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangungan Kehut anan;

19. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 4795/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria dan

Indikat or Pengelolaan Hut an Al am Produksi Lest ari pada Unit Pengelolaan;

20. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6887/ Kpt s-II/ 2002 j is Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 10031/ Kpt s-II/ 2002 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 59/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Pengenaan Sanksi Administ rasi at as Pelanggaran Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an, Izin Pemungut an Hasil Hut an, dan Izin Usaha Indust ri Primer Hasil Hut an;

21. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 8171/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria

Pot ensi Hut an Alam pada Hut an Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHL) pada Hut an Alam;

22. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 16/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 280/ Kpt s-II/ 2003 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 61/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana Kerj a Tahunan dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;

23. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 33/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor SK. 44/ Menhut -II/ 2004 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 58/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Tat a Cara Penyelesaian Hak Pengusahaan Hut an Alam at au Hak Pengusahaan Tanaman yang Tel ah Mendapat Perset uj uan Prinsip Berdasarkan Permohonan;

(3)

24. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 88/ kpt s-II/ 2003 t ent ang Krit eria Pot ensi Hut an Alam Pada Hut an Produksi Yang Dapat Dilakukan Pemanf aat an Hut an Secara Lest ari;

25. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 445/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran PSDH;

26. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt s-II/ 2003 sebagaimana t el ah

diubah beberapa kali t erakhir dengan Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 18/ Menhut -II/ 2005 t ent ang penat ausahaan Hasil Hut an;

27. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 446/ Kpt s-II/ 2003 dan Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor SK. 451/ Menhut -II/ 2005 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;

28. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 149/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penilaian Kelangsungan izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an pada Hut an Alam;

29. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 150/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penyerahan dan Penerimaan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam Sebelum Jangka Wakt u Izin Berakhir;

30. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 208/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penil aian Kinerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam di Unit Manaj emen dal am rangka Pengel olaan Hut an secara Lest ari;

31. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 292/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Penyelenggaraan Kerj asama Pemegang Izin Usaha Hasil Hut an Kayu dan Bukan Kayu di Hut an Produksi dengan Koperasi;

32. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor SK. 401/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Izin Peralat an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam dan at au pada Hut an Tanaman at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu (IPK);

33. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 149/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Tat a Cara

Pengenaan, Penagihan, dan Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Produksi.

34. Perat uran ment eri Kehut anan Nomor P. 13/ Menhut -II/ 2004 j is. Perat uran

Ment eri Kehut anan Nomor P. 17/ Menhut II/ 2004 dan Nomor P. 35/ Menhut -II/ 2005 t ent ang Organisasi dan Tat a Ker j a Depart emen Kehut anan.

Memperhat ikan : Rekomendasi Gubernur Provins Sumat era Ut ara Nomor 522/ 3714/ t anggal 11

Maret 1999;

M E M U T U S K A N :

Menet apkan :

KESATU : (1) Memberikan perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada ada hut an Al am kepada PT. Mul t i Sibolga Timber at as areal hut an Produksi seluas ± 28. 670 (dua puluh delapan ribu enam rat us t uj uh puluh) hekt ar, yang t erlet ak di Kelompok Hut an Sungai Tapus-Pulau Musala dan Sungai Bat umundo, Kabupat en Tapanuli Tengah, Tapanuli Ut ara, dan Tapanuli Sel at an Provinsi Sumat era Barat , sebagaimana t erl ukis pada Pet a areal kerj a t erlampir;

(2) Areal berhut an ef ekt if seluas ± 15. 922 (lima belas ribu sembi lan rat us dua puluh dua) hekt ar dan sisanya merupakan areal t idak berhut an seluas ± 24. 417 (dua puluh empat ribu empat rat us t uj uh belas) hekt ar, areal t ert ut up awan seluas ± 8. 879 (del apan ribu del apan r at us t uj uh puluh sembilan) hekt ar, dan kawasan lindung (sempadan sungai, areal perlindungan plasma nut f ah, kebun benih, plot permanen, kant ong sat wa, sarana prasar ana, dan kawasan perlindungan set empat berupa areal dengan kelerengan > 40%) seluas ± 4. 182 (empat ribu serat us del apan puluh dua) hekt ar;

(3) Kawasan lindung (sempadan sungai, areal perlindungan pl asma nut f ah, kebun benih, plot permanen, kant ong sat wa, sarana prasar ana, dan kawasan perlindungan set empat berupa areal dengan kelerengan > 40%) sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) t idak boleh diekploit asi, namun pengawasan dan pengamannya menj adi t anggung j awab perusahaan sert a harus dikelol a sebagai kawasan konservasi sesuai ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

(4)

KEDUA : Luas dan let ak def init if areal kerj a IUPHHK pada Hut an Alam t ersebut pada Amar KESATU dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan penaat an bat as di lapangan.

KETIGA : PT. Sumber Mas Timber sebagai pemegang IUPHHK pada hut an alam berhak :

a. Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam Keput usan ini, dan

berhak memperoleh manf aat dari hasil usahanya.

b. Diberikan j at ah produksi hasil hut an kayu t ahunan :

a. Et at luas maksimum : 454 hekt ar/ t ahun

b. Et at j uml ah bat ang maksimum : 3. 678 bt g/ t ahun

c. Et at volume maksimum : 13. 591 m3/ t ahun

KEEMPAT : PT. Sumber Mas Timber sebagai pemegang IUPHHK pada hut an alam harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :

1. Membuat dan menyerahkan :

a. Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK) pada hut an

alam unt uk seluruh areal kerj a selama j angka wakt u berlakunya izin selambat -lambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak izin diberikan,

b. Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKL

UPHHK) pada hut an al am 3 (t iga) bulan sej ak RKUPHHK disahkan,

c. Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKT-UPHHK)

pada hut an alam sesuai dengan pedoman yang dit et apkan, selambat -lambat nya 2 (dua) bul an sebelum RKT t ahun berj alan;

2. Mel akukan sist em sil vikul t ur Tebang Pil ih Tanam Indonesia (TPTI) sesuai l okasi

dan j enis t anaman yang dikembangkan.

3. Melakukan penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang berlaku.

4. Melakukan penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai st andar

akunt ansi kehut anan yang berlaku (PSAK 32).

5. Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri primer hasil

hut an,

6. Melakukan kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh dalam wakt u 180

(serat us del apan puluh) hari sej ak izin dit erbit kan ;

7. Menggunakan peralat an kerj a yang j umlah dan at au j enisnya sesuai dengan

izin;

8. Melakukan pengukuran dan penguj ian hasi l hut an kayu sesuai ket ent uan yang

berlaku;

9. a. Mengelola bersama-sama dengan BUMD dan Koperasi masyarakat sekit ar

hut an dengan komposisi kepemilikan saham perusahaan, yait u PT. Sumber Mas Timber 65%, BUMD 10%, dan Koperasi masyarakat sekit ar hut an 25%.

b. Memberikan hak opsi sebesar 1% per t ahun kepada Koperasi masyarakat sekit ar hut an, sehingga komposisi kepemilikan saham Koperasi dan BUMD bagaimana dimaksud huruf a, pada akhir j angka pengusahaan hut an minimal 65%.

10. Melakukan kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat paling lambat 1

(sat u) sej ak izin dit erbit kan. Kerj asama dapat berupa penyert aan saham at au kerj asama dal am usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam.

11. Melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam

dengan kemampuan sendiri, meliput i kegiat an-kegiat an pemanenan at au penebangan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an kayu sesuai Rencana Kerj a (RK), Rencana Kerj a Lima Tahun (RKL), dan Rencana Kerj a Tahunan (RKT), IUPHHK pada Hut an Alam yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan yang berlaku.

(5)

12. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya paling lambat 3 (t iga) bulan sej ak izin dit erbit kan, diselesaikan dal am wakt u 3(t iga) t ahun dan selanj ut nya dit et apkan areal kerj an def init if .

13. Melaksanakan permudaan secara alami at au buat an dan pemeliharaan hut an.

14. Membuat dan menyampaikan l aporan sesuai ket ent uan yang berlaku.

15. Melaksanakan perlindungan hut an di ar eal kerj anya dari gangguan keamanan.

16. Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) at as hasil

hut an kayu.

17. Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan t enaga lain yang

memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang berlaku.

18. Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi (kesej aht eraan)

masyarakat yang berada di dalam at au di sekit ar areal kerj anya,

19. Memperlancar pet ugas yang mengadakan bimbingan, pengawasan dan

penelit ian,

20. Memat uhi dan melaksanakan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dal am

lampiran keput usan ini dan perat ur an perundangan yang berlaku.

KELIMA : (1) IUPHHK pada hut an alam ini t idak dapat dipindaht angankan kepada pihak l ain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan;

(2) Pemegang IUPHHK pada hut an alam dialarang mengont rakkan at au

menyerahkan seluruh kegiat an usahanya kepada pihak lain t anpa perset uj uan t ert ulis dari Ment eri Kehut anan.

KEENAM : (1) IUPHHK pada hut an al am t idak merupakan hak kepemil ikan at as kawasan hut an;

(2) Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an t anaman ini, t idak dapat

dij adikan j aminan at au dij aminkan kepada pihak lain.

KETUJUH : (1) Apabila di dalam areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am t erdapat lahan yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t el ah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu

pada hut an alam.

(2) Apabila l ahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal

izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am, maka penyelesaiannya dilakukan oleh PT. Sumber Mas Timber dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan yang berlaku.

KEDELAPAN : 1. Minimal set iap 3 (t iga) t ahun izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am ini diadakan penilaian unt uk menget ahui kemampuan pengelol aannya sesuai ket ent uan yang berlaku;

2. Pemegang izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am dal am

Keput usan ini akan dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan dan perat ur an perundang-undangan yang berlaku.

KESEMBILAN : Sebelum IUPHHK pada Hut an Alam i ni diserahkan oleh Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan, PT Sumber Mas Timber waj ib membayar lunas Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Alam yang t erhut ang sesuai dengan ket ent uan yang perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KESEPULUH : Dalam hal PT. Sumber Mas Timber sampai dengan bat as wakt u yang dit ent ukan t idak dapat membayar lunas Iuran Usaha Pemanf aat an Hut an sebagaimana dimaksud pada Amar KESEMBILAN, maka IUPHHK pada Hut an Al am ini t idak dapat diserahkan dan dit arik kembali.

(6)

Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 25 Januari 2006

Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI KEHUTANAN,

Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

tt d. ttd.

Suparno, SH. H. M. S. KABAN, SE. , M. Si.

NIP. 080068472

Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :

1. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian.

2. Ment eri Dalam Negeri.

3. Ment eri Keuangan.

4. Ment eri Pert ambangan dan Energi.

5. Ment eri Perindust rian.

6. Ment eri Perdagangan.

7. Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi.

8. Kepal a Badan Pert anahan Nasional.

9. Para Pej abat Eselon I lingkup Depart emen Kehut anan.

10. Gubernur Provinsi Kalimant an Timur.

11. Kepal a Dinas Kehut anan Provinsi Kalimant an Timur.

12. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehut anan Regional III.

13. Bupat i Kut ai Timur.

14. Kepala Dinas Kehut anan Kabupat en Kut ai Timur.

15. Direkt ur Ut ama PT. Mul t i Sibolga Timber.

Referensi

Dokumen terkait

Graha Sent osa Permai yang dit et apkan dengan Keput usan Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan at as nama Ment eri Kehut anan... Keput usan Ment eri Kehut anan dan

NARKATA RIMBA yang dit et apkan dengan Keput usan Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan at as nama Ment eri Kehut anan.. Perat uran Pemerint

menyet uj ui dan mengesahkan URKLUPHHK pada Hut an Alam ke II periode t ahun 2006 s. Eryt hrina Nugrahamegah dengan Keput usan Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan at as

menyet uj ui dan mengesahkan URKLUPHHK pada Hut an Alam ke II periode t ahun 2005 s. Hasnur Jaya Ut ama dengan Keput usan Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan a. Ment eri

pert imbangan Direkt ur Jenderal Kehut anan) t idak t ermasuk hut an lindung unt uk pencegahan erosi dan banj ir, t idak t ermasuk Suaka Alam at aupun hut an-hut an dengan f

Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Izin Peralat an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam dan at au

e. bahwa berdasarkan pasal 14 Keput usan Ment eri Kehut anan No. MINAS PAGAI LUMBER dengan Keput usan Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan a. Ment eri Kehut anan.. Perat

Suka Jaya Makmur Provinsi Kalimant an Barat yang dit et apkan dengan Keput usan Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan at as nama Ment eri Kehut anan... 122/ Menhut