PSIKODIAGNOSTIKA
(II)
(Observasi)
1.
Definisi, tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kelemahan,
2. Observer, proses observasi, dan objektivitas data observasi
3. Observasi sehari-hari dan observasi ilmiah, dan observasi
sebagai alat psikodiagnotik
4. observasi sistematik-non sistematik, Partisipan-non partisipan,
Eksperimental-natural
5. Pencatatan hasil observasi dan praktek
6. Strategi observasi jenis naratif
7. Strategi observasi Event sampling dan time sampling
8. Strategi observasi Check lists dan rating scales
9. Pengolahan dan interpretasi data observasi
10. Penutup : penyajian data observasi dan review
O
BSERVAS
I
OBSERVASI
ASESMEN
PENELITIAN
DIAGNOSTIK
Perilaku
Non perilaku
Inferensi
Pengamatan/
pengumpulan
data
Penilaian
Penemuan
Penegakan
diagnosis
Sampel
OBSERVASI dalam
PSIKODIAGNOSTIKA
Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk
mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis
untuk penegakan diagnosis psikologis
Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik
untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel
psikologis
Mengapa Perlu Observasi bagi Psikolog
Goodwin & Driscoll (dalam Bentzen, 1993)
Memungkinkan mengukur perilaku yang tidak
dapat dengan alat ukur psikologis lain (banyak
pada anak)
Prosedur formal ditanggapi tidak serius (tidak
dapat dilakukan)
Kegunaan observasi dalam
psikodiagnostik
Keperluan asesmen awal
Menentukan kekuatan observee dan menggunakannya untuk meningkatkan
hal-hal yang masih lemah
Dasar merancang rencana individual
Dasar dari titik awal kemajuan klien
Mengetahui perkembangan anak pada area tertentu
Untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan anak
Bahan untuk memberi laporan kepada orang tua, guru, dokter, dan profesi lain
Informasi status anak/remaja di sekolah untuk keperluan BK
TUGAS
Carilah objek observasi :
Fisik
Manusia (individu)
Kelompok
Catatlah hasil amatan Anda
Apa makna amatan tersebut?
PRO DAN KONTRA
Patton (1990) persepsi selektif manusia menyebabkan munculnya
keragu-raguan terhadap validitas dan reliabilitas observasi sebagai suatu metode pengumpulan data ilmiah.
Dia menjelaskan pengaruh persepsi selektif yang diwarnai bias dan minat
pribadi terjadi pada kebanyak orang awam yang tidak terlatih untuk dapat disebut sebagai peneliti terlatih
Agar dapat menjadi metode yang akurat maka harus dilakukan oleh peneliti
Observasi
Definisi dan deskripsi umum
-
Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat fenomena yang muncul , dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
-
Sebagai metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena
dalam setiap aktivitas psikologi ada aspek observasi
-
Semua bentuk penelitian kualitatif dan
kuantitatif
mengandung aspek
obsevasi
-
Dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental)
PENGERTIAN
Observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan
sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek
yang diteliti
Pengertian sempit
Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik
dalam situasi alamiah maupun situasi buatan
Pengertian luas
TUJUAN OBSERVASI
mendeskripsikan seting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna
kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam
kejadian yang diamati.
PENTINGNYA OBSERVASI, Patton (1990)
1. peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks
2. Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientsai pada penemuan daripada
pembuktian, dan mendekati masalah secara induktif. Pengaruh
konseptualisasi (yang ada sebelumnya) ttg topik yang diamati berkurang
3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh partisipan kurang disadari atau
partisipan kurang mampu merefleksikan pemikiran tentang pengalaman
itu
4. Memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan secara terbuka
dengan wawancara
Apa yang diobservasi
Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target
Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non verbal/perilaku
terhadap stimulus, atau kemunculan indikator khusus
Level observasi dapat aspek khusus dari perilaku, individu, kelompok,
dan situasi/proses
Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat), penampakan
Webb dkk (1966) & Denzin (1970)
Yang diobservasi :
Exterior physical signs : pakaian, gaya rambut, sepatu, tato, rumah, perhiasan dll
Expressive movements : gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan mata, wajah,
postur, lengan, senyum, kerutan dahi dll
Physical location : perhatikan personal space dan lingkungan fisik
Language behaviour : menyilangkan kaki dll
Time duration
Reliabilitas & Validitas
Reliabilitas : Metode yang reliabel, metode yang digunakan
orang lain dalam kondisi yang sama akan menunjukkan hasil
yang sama atau serupa. Perlunya reliabilitas antar rater
Valisitas : keakuratan/keterpercayaan seberapa tepat metode
mengukur apa yang diukur. Validitas tidak intrinsik ada pada
metode karena dapat lebih dihubungkan dengan problem
yang diteliti. Contoh Untuk meneliti tentang kelas sosial lebih
valid dengan wawancara daripada observasi mobil yang
ETIKA OBSERVASI
Privacy subjek Keamanan subjek Persetujuan subjek
Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan
Proses diseminasi informasi kepada para profesional dan komunitas ilmuwan Pencegahan kecuragan dan penipuan terhadap subjek, kelompok atau
masyarakat
Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud negatif
Observasi
Sistematik/
terstruktur
Observasi
Partisipan
Observasi
laboratory/
eksperimental
Observasi tidak
sistematik
Observasi
natural
Observasi Non
partisipan
Observasi
OBSERVASI SISTEMATIK
Disbt juga observasi terstruktur; ada kerangka yang memuat faktor-faktor
dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati
Sistematik : lebihmenekankan pada segi frekuensi dan interval waktu tertentu
(misalnya setiap 10 menit)
Hal perlu diperhatikan :
Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai rumusan khusus
Memungkinkan respons dan peristiwa dicatat secara lebih teliti, dan mungkin
dikuantifikasikan
OBSERVASI EKSPERIMENTAL
Dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam situasi
sedemikian rupa sehingga situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya timbulnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi situasi
Ciri penting :
Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragam atau berbeda Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi perilaku
OBSERVASI PARTISIPAN
Orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam kehidupan
orang-orang yang diobservasi
Umumnya untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Menyelidiki perilaku individu
dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam pabrik-penjara dll
Perlu diperhatikan :
Materi observasi disesuaikan dengan tujuan observasi
Waktu dan Bentuk pencatatan : segera setelah kejadian dg kata kunci. Kronologis –
sistematis
HUbungan : mencegah kecurigaan, pendekatan yang baik dan menjaga situasi tetap
wajar
TINGKAT PARTISIPASI
Partisipasi lengkap (penuh)
Anggota penuh
Partisipasi fungsional
Aktivitas tertentu bergabung
Obtrusive dan unobtrusive
Unobstrusive measures - unobstrusive methods – non reactive methods
Metode tidak mengganggu lingkungan sosial, tidak terlibat dengan penduduk, tanpa berinteraksi dengan subjek melalui pertanyaan atau perlakuan lainnya.
Termasuk un obtrusive methods: tulisan dan rekaman audio visual, materi budaya
(objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di musium, isi dari buku-buku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques; kamera, video dll, rekaman politik dan demografi
Obtrusive : wawancara, kuesioner, eksperimen manipulatif, tes
“Contrived“ observation
Menggunakan perangkat keras seperti kamera, tape recorders, one way mirrors dll.
Experimental manipulation dipandang sebagai non reactive jika tidak disadari oleh subjek
OBSERVASI FORMAL DAN
INFORMAL
(Goodwin & Driscoll, 1980)
Observasi formal mempunyai sifat tersruktur yang tinggi, terkontrol dan
biasanya untuk penelitian
Observasi formal perlu mengidentifikasi definisi secara hati-hati,
menyusun data, melatih obsrerver dan menjaga reliabilitas antar rater,
pencatatan-analisis-interpretasi menggunakan prosedur yang
sophisticated.
Observasi in formal mempunyai sifat yang lebih longgar dalam hal
kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk perencanaan
pengajaran dan pelaksanaan program harian. Lebih mudah dan lebih
berpeluang untuk digunakan pada berbagai keadaan.
Observasi informal sering disebut juga
naturalistic observation (lho
Observasi Partisipan & Observasi
Unobstrusif
Observasi partisipan : peneliti berinteraksi dengan subjek yang dipelajari
dan melakukan observasi dalam interaksi tersebut, dan biasanya
sebagai bagian dari proses wawancara dan menggunakan informan
Keuntungan dan kelemahan
Data “nyata“ bukan perilaku yang
dilaporkan
Aman
Mungkin untuk diulang
Tanpa mengganggu
Mudah diakses dan dilakukan
Mudah
Baik sebagai sumber data
longitudinal
Distorsi dari data asli,
terutama sumber berupa
arsip
Decontextualising
(emic-ingroup/etic-outsider)
Peran Intervening variable
Bias dari metode tunggal
Keterbatasan wilayah
Observasi Dipandang Ilmiah, Jika :
(Jehoda)
Mengabdi pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan
Direncanakan secara sistematik, bukan kebetulan dan
tidak beraturan
Dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan
proposisi yang lebih umum, tidak sekedar memenuhi
rasa ingin tahu
Narrative
types
•Diary descriptions
•Specimen
descriptions
Checklist
notations
•Time sampling
•Event sampling
•Field unit analysis
Larah-larahipun mekaten den !
Narrative types
pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya
sesuai
(sama)
dengan kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang
terjadi pada situasi nyata.
Checklist notations
Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan
mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga
ketika observasi tinggal memberi tanda cek
Rating scales
Salajengipun mekaten !
Diary descriptions :
Pengamatan (pencatatan) perubahan-perubahan pada perkembangan perilaku secara umum atau perilaku spesifik sesuai tujuan observasi seperti perkembangan bahasa dll. Membutuhkan waktu yang panjang dan frekuensi kontak yang banyak
Specimen descriptions (desriftif naratif, running records)
Pengamatan yang detail dan lengkap, intensif dan kontinyu dengan pencatatan naratif sekuensial terhadap episode tunggal dari perilaku dan keadaan lingkungannya.
Time sampling
Pengamatan seperti specimen descriptions terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu tertentu yang telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian perilaku)
Event sampling
Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu
Field unit analysis
Checklist
Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan
mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan
sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek
Melihat kehadiran perilaku yang dianggap penting
Tidak memberikan informasi tentang frekuensi, durasi, dan
kualitas perilaku
KEUNGGULAN DAN
KELEMAHAN
Keunggulan
Strategi yang sederhana dan relatif mudah
Merekam dengan cepat dan efisien, kebutuhan energi observer minimum Ketrampilan yang dibutuhkan dari
observer relatif lebih sederhana Seteleh dilakukan check terhadap
perilaku dapat ditambahkan catatan tertentu
Mudah diolah dalam lembar komputasi (dan proses kuantifikasi)
Kelemahan
Informasi terlalu sedikit
Informasi kurang mendalam
PANDUAN
CHECKLIST
Tentukan tujuan observasi
Tentukan definisi operasional perilaku
Tentukan content perilaku yang akan diobservasi
Susun checklist berdasarkan content perilaku sebelum observasi
dilakukan
Identifikasi secara detail content perilaku Organisasi detail content perilaku harus logis
Organisasi checklist harus dapat mencapai tujuan : identifikasi
kehadiran/ketidakhadiran target perilaku dan merekam perkembangan kronologis (munculnya ketrampilan tertentu)
Dua tipe checklist
Static descriptor
Seperangkat aitem yang mendeskripsikan karakteristik
subjek atau setting yang relatif stabil : umur, jenis
kelamin, ras, status ekonomi, karakteristik lingkungan,
dan waktu
Action
Seperangkat aitem yang mendeskripsikan
Rating scales
Observer membuat interpretasi terhadap apa
yang diamati dan informasi direkam dalam
DESKRIPSI
RATING SCALES
Didesain untuk mengukur kuantifikasi impresi dari pengamatan
Penilaian kuantitatif tentang tingkat terjadinya perilaku atau
bagaimana perilaku ditampakan
Menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan kesimpulan dari
impresi yang didapatkan
Dapat mengukur ciri sifat dan perilaku yang tidak dapat diungkap
oleh strategi lain
Metode asesment > metode deskriptif
TIPE
RATING SCALES
Numerical : angka tertentu dikaitkan dengan nilai tertentu dari perilaku 1 = Perilaku mengganggu, meninggalkan kelompok
2 = Perilaku mengganggu tidak tampak
3 = Mengikuti guru, tatapan mengarah ke guru
4 = Mengikuti guru, ekspresi menunjukkan ketertarikan 5 = Mengikuti guru, melaksanakan instruksi
Graphic : Kemunculan perilaku tertentu dinilai berdasarkan rentang penilaian yang bersifat meningkat (bentuk garis lurus)
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah kadang
Semantic differential (termasuk grafik) dengan tujuh unit penilaian pada perilaku yang bipolar
1 2 3 4 5 6 7
Aktif Pasif
Standart
Penilai dihadapkan pada satu set standar untuk menilai
yang lain
Cumulated points
Penilaian didasarkan pada akumulasi terhadap penilaian
unit-unit perilaku tertentu
Forced-choice
6 FAKTOR POTENSIAL
RATER
ERRORS
Error of leniency
Error of central tendency
Hallo effect
Error of logic
Error of contrast
KEUNTUNGAN
Efisiensi waktu
Lebih menarik bagi observer
Lebih mudah diskor dan
dikuantifikasi (statistik)
Dapat mengukur perilaku lebih
luas termasuk trait
Dapat membandingkan antar
individu dan intraindividu
Membutuhkan minimum
training
KELEMAHAN
Peluang error dan bias cukup
besar
Ambiguitas aitem
Pengaruh penerimaan sosial
Kurang bercerita tentang
SIAP LETNAN?
Pernyataan pendek, simple, dan tidak ambigu
Berhubungan dengan trait yang akan diungkap
Pilih kata yang berhubungan dengan skala (tidak overlap
dengan deskripsi)
Hindari penggunaan pernyataan seperti
average,
excellent, dan very
Hindari pernyataan yang mengandung unsur baik-buruk
Nilai semua individu pada satu trait sebelum ke trait
lainnya
Time sampling
Pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai
tujuan observasi) pada interval waktu yang telah
ditentukan (biasanya kemunculan perilaku,
Deskripsi
Time Sampling
Subjek diobservasi pada periode waktu tertentu yang relatif pendek, dan perilaku yang diperoleh dipandang sebagai sampel dari perilaku yang biasa terjadi (Goodenough).
Efektif pada perilaku yang cukup sering muncul karena perilaku diamati selama periode waktu tertentu yang pendek . Arrington (1943) ; minimal 15 menit sekali. Time sampling sebaiknya digunakan untuk overt behavior
Variasi penggunaan time sampling:
Mengukur frekuensi kemunculan perilaku. Mencatat setiap perilaku yang muncul
selama interval waktu tertentu.
Mengukur kemunculan perilaku. Satu atau 5 kali selama interval waktu 5 menit dalam
pengamatan dengan tanda cek satu.
Mengukur durasi ( berapa lama) perilaku terjadi dalam frame waktu tertentu.
Kelemahan Time sampling
Kerlinger (1973)
Kehilangan gambaran kontinyuitas
Kehilangan konteks
Panduan Time Sampling
Definisi operasional overt behavior harus jelas dan dipahami semua yang terlibat (observer)
Tetapkan tujuan observasi dengan jelas sehingga dapat membuat struktur time sampling dengan jelas, antara lain :
Jumlah subjek yang dibutuhkan
Fokus observasi pada hasil yang menekankan pada perilaku individu atau kelompok Seberapa banyak observasi akan dilakukan agar sample representatif
Tetapkan informasi apa yang dibutuhkan untuk direkam : apakah kemunculan perilaku, frekuensi perilaku atau durasi.
Tetapkan interval waktu yang digunakan :
Penentuan panjang interval didasarkan pada frekuensi kehadiran perilaku, dan interval
minimum kemunuculan satu perilaku
Jeda antar interval waktu (spacing), tergantung pada panjang interval dan detail yang
direkam (misalnya berapa katergori) atau tanpa jeda .
Jumlah total interval yang dibutuhkan pada setiap subjek tergantung pada terpenuhinya
Contoh Rancangan Observasinipun
mekaten !
Seorang psikolog yang tertarik dengan permasalahan anak di sekolah, dan ingin
mendapatkan informasi spesifik, dia dapat , mengobservasi anak pada 5
menit pertama tiap jam, dan focus pada perilaku ketika ada tugas dan tanpa
tugas.
Dia dapat mengobservasi dengan beberapa pilihan :
Mengobservasi 5 menit pertama setiap jam (dapat memberi informasi selama
satu hari tapi tidak mendapatkan gambaran pada aktivitas yang berbeda)
Mengobservasi 5 menit pertama pada tiap aktivitas terpilih (dapat
dibandingkan antar aktivitas)
Memilih satu atau lebih aktivitas dan mengobservasi selama 10-15 menit
PERBANDINGAN
TIME SAMPLING DAN
EVENT SAMPLING
Kesamaan dengan time sampling adalah sampel perilaku
Time sampling focus pada waktu tertentu, event sampling focus pada
perilaku itu sendiri.
Time sampling focus pada eksistensi dari event, sedangkan event
sampling focus pada eksplorasi dari karakteristik event.
Pada event sampling, obserber menunggu kemunculan perilaku yang
dipilih kemudian merekamnya. Tidak ada batasan waktu, focus ada
pada perilaku itu sendiri dan waktu adalah sebagai akibat dari durasi
normal dari peristiwa. Rentang perilaku-perilaku yang diamati dibatasi
pada event sampling, waktu yang dibutuhkan tidak dapat ditentukan
seperti pada time sampling.
Time sampling focus pada frekuensi dan durasi guru berbicara
dibandingkan siswa berbicara, maka event sampling focus pada
Event sampling
Pengamatan yang berfokus pada pencatatan
KEUNGGULAN
EVENT SAMPLING
Efisien untuk mengurangi waktu observasi
Dapat dirangkum dan dianalisis statistik dengan
Panduan
Event sampling
1. Identifikasi dan susun definisi operasional perilaku yang akan diobservasi
dengan jelas
2. Ketahui secara umum dimana dan kapan perilaku dapat terjadi
3. Tentukan jenis informasi yang akan direkam. (dapat menggunakan
pencatatan naratif maupun kategoris. Misalnya pada studi tentang
pertengkaran tadi adalah berapa lama terjadi, apa yang terjadi ketika
pertengkaran dimulai, jenis perilaku dalam pertengkaran, apa yang
dilakukan dan dikatakan, apa akibatnya, dan apa yang terjadi setelah
pertengkaran.
Contoh observasi event sampling dilakukan oleh
Helen C. dawe (1934)
Observasi pada natural setting, observasi pada 200 pertengkaran anak TK. Penyelidikan
diarahkan pada pertengkaran spontan selama bermain bebas pada sekolah TK dari 19 oktober 1931 sampai 17 pebruari 1932. Subjek adalah 19 perempuan dan 21 laki-laki. Berumur 25-60 bulan.
Proses observasi : Observer menunggu pertengkaran terjadi, ketika terjadi stopwatch
diaktifkan, dan mengamati apa yang terjadi, ketika pertengkaran selesai maka stopwatch dimatikan. Yang disiapkan adalah blangko pengamatan yaitu nama subjek, umur dan jenis kelamin anak yang terlibat, durasi pertengkaran, problem yang menyebabkan pertengkaran, perilaku yang terjadi,. Setelah kejadian observer menuliskan secepatnya apa yang diingat.
Hasil Analisis data :
dari 58.75 jam observasi, terjadi 200 pertengkaran, dengan rata-rata 3.4 perjam 68 pertengkaran terjjadi di luar ruangan, dan 132 di dalam ruangan
Hanya 13 yang lebih dari 1 menit
Laki-laki lebih sering bertengkar dari perempuan.
Penyebab pertengkaran adalah perselisihan terkait dengan kepemilikian benda
CATATAN HARIAN
CATATAN HARIAN
Teknik pengamatan yang merekam perubahan atau
perkembangan baru atau perilaku baru pada subjek
pengamatan.
Aitemisasi perubahan perilaku.
Pengamat mencatat secara langsung pada saat
KELEBIHAN DAN KETERBATASAN
KELEBIHAN DAN KETERBATASAN
Kelebihan
1.
Memberikan gambaran Proses
perubahan/perkembangan
seiring waktu secara jelas dan
detail
2.
Merupakan gudang data
yang kaya
Kritik/Kelemahan metode ini adalah
(William Stern):
Bias seleksi : kehilangan keterwakilan
sifat-sifat fakta
Bias observasi :
Reliabilitas pencatatan Objektivitas interpretasi
Keterbatasan Kasus untuk generalisasi
Waktu dan sumber daya terlalu banyak :
Penggunaan Diary Descpriptions
Studi kasus
Digunakan untuk menyelidikan anak-anak atau kasus
yang “spesial’’
Studi ethologis
Langkah-langkah dalam Diary
Langkah-langkah dalam Diary
descriptions
descriptions
Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat perilaku umum, atau aspek khusus, misalnya perilaku terkait dengan merokok)
Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan (sebagai latihan selama 1 minggu)G
Siapkan jurnal atau pencatatan harian Format pencatatan hasil pengamatan
Tanggal, waktu, setting-lokasi, objek observasi, umur Deskripsi anak dan setting observasi dilakukan
Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam pengamatan (harian) dapat dilengakapi
dengan kolom catatan-catatan khusus
Rangkuman temuan selama satu minggu Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi)
Deskripsi ringkas aktivitas dan informasi yang relevan untuk memahami setting Deskripsi objek observasi dan bagaimana perilakunya
Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi pada populasi (karakteristik yang sama
(umum dsb) berdasarkan performansi objek observasi)
Pilih 2 objek lain yang mempunysai umur sama dan catat performansi mereka dengan
ANECDOTAL RECORDS
Persamaan dengan diary adalah menggunakan pencatatan naratif.
Perbedaannya tidak focus pada hanya satu anak atau kelompok, dan
tidak terbatas pada kemunculan perilaku baru.
Melaporkan apapun yang terjadi dan penting bagi pengamat kapan saja
perilaku terjadi, pada orang yang berbeda dan waktu yang berbeda.
Tidak membutuhkan spesifikasi waktu tertentu tetapi dapt dilakukan
Beberapa variasi :
Bersifat tematik : misalnya perilaku imitasi anak pada orang dewasa, akan
menggambarkan bagaimana perilaku meniru terjadi
Bersifat interval (periode waktu tertentu : tidak focus pada tema tertentu
tetapi akan melakukan pencatatan terhadap perilaku yang muncul pada periode waktu tertentu)
Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu untuk dianalisis
Contoh penggunaan :
Membantu guru dalam mengetahui keadaan siswa pada tahun pertama sekolah. Jika guru mencatat secara teratur kejadian tertentu selama satu tahun maka ia akan dapat melakukan asesmen kemajuan, identifikasi perubahan tingkat
pemahaman dan kesulitan yang ditemui.
•
Tiga kegunaan lain : menguji dugaan tentang alasan
perilaku atau gaya belajar anak, mengidentifikasi kondisi
yang memperkuat perilaku, dan mendapatkan umpan
balik tentang apa yang dipelajari anak dari unit kurikulum,
•
Untuk mendapatkan informasi, menguji ide/dugaan, dan
Panduan Anecdotal records
Brandt (1972)
1. Tuliskan secara berurutan anekdot yang muncul sesegera mungkin setelah terjadi
2. Identifikasi aktivitas utama dan perkataan dari orang kunci
3. Sertakan pernyataan tentang setting, waktu, dan aktivitas utama (
ketika sebuah
mobil sedang melewati...)
4. Dekripsikan tindakan atau verbalisasi tokoh utama, dan respon atau reaksi dari
orang lain dari situasi itu
5. Jika munkgin catat dengan tepat kata-kata yang muncul pada percakapan
6. Deskripsikan sesuai seperti urutan kejadian pada satu episode kejadian
7. Tiga level tindakan yang harus dicatat adalah :
Molar behavior (deskripsi perilaku/aktivitas utama) , “Ellen dan Mollen bermain puzzle di meja“ Sub ordinat molar unit (deskripsi unit perilaku/aktivitas yang lebih kecil), “Ellen bermain puzlle
rumah sakit 3 kali, sedangkan Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke puzzle bentuk lain“.
Molecular units (deskripsi bagaimana perilaku/aktivitas utama dilakukan, gambaran kualitatif
dari anecdot),“Ellen meletakkan dengan hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang berjalan mondar mandir“
Contoh anecdotal records
232# Charlie Umur 3 tahun. Charlie bermain di rumah denan
adik perempuannya. Dia berkata bahwa dia adalah ayah.
Dari dapur, saudara perempuannya yang lebih tua
memberinya beberapa roti karena saudarnaza tahu ia
sangat suka. Ia mengatakan “apa yang akan aku lakukan
dengan roti ini sekarang) Dia melanjutkan. lelaki tidak akan
makan kecuali ketika lapar. Setelah 10 menit berlalu ia
datang dan berkata ke sarah, “Dapatkah saya memperoleh
roti sekarnang”. “Saya bukan ayah, Saya charlie“.
CONTOH TERAPAN OBSERVASI
Psikologi Klinis
-
Identifikasi simtom dari gangguan
-
Identifikasi tingkat gangguan
-
Pendukung dalam proses konseling
-
Evaluasi kemajuan terapi / konseling
-
Pendukung dalam proses psikotes : projektif individual
-
Bersama-sama dengan wawancara pada in take interv.
dan konseling
BIDANG PERKEMBANGAN
Identifikasi kemunculan gejala/simtom yang muncul dari
gangguan/permasalahan perkembangan (khususnya
anak)
Identifikasi level gangguan perkembangan
Identifikasi tingkat perkembangan anak
CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM
CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM
PIO
PIO
Studi ergonomika, contoh penelitian
tentang peralatan militer mungkin di
simulasikan
Seleksi dan asesmen kepribadian, ada
intervensi perlakuan kemudian dilihat
bagaimana perilaku peserta
Analisis jabatan, natural tanpa
intervensi
Identifikasi kebutuhan training
Pemantauan perilaku dalam proses
CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM
CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM
BIDANG PENDIDIKAN
BIDANG PENDIDIKAN
Penelitian studi kelayakan kebijakan pendidikan
Penelitian evaluasi kebijakan
Penelitian tindakan kelas oleh guru
Penilaian kemampuan mengajar
Evaluasi hasil belajar
Asesmen awal kemampuan siswa
Identifikasi permasalahan siswa: belajar dan
pribadi
TERAPAN DI BIDANG PSIKOLOGI
SOSIAL
Studi Pemetaan masalah sosial dan kecenderungan masyarakat *
Studi kancah masalah sosial * : agresivitas masyarakat, pelacuran,
anak jalanan, tawuran.
Studi perilaku manusia dalam situasi sosial * : perempatan, perilaku
menolong (eksperimental – partisipan)
Evaluasi penderitaan korban : kasus rifka anisa dll
Identifikasi kebutuhan intervensi sosial
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data akan berbeda sesuai konteks penggunaan metode ;
penelitian vs psikodiagnostik
Pada konteks penelitian biasanya menggunakan beberapa metode, proses
pengolahan data lebih rumit
Pengolahan data pada observasi sebagai metode tunggal berbeda dengan
penggunaan berbagai metode pengumpulan data
Pada konteks psikodiagnostik proses secara umum lebih sederhana dan
BENTUK DATA HASIL OBSERVASI (monggo
dipun kritisi)
Angka (kuantifikasi hasil observasi)
Checklist : frekuensi Rating scales : skor
Time sampling : frekuensi,durasi
Desripsi naratif
Catatan harian Anecdotal records Event sampling
Dokumen tertulis dan tidak tertulis
Un obstrusive
Pemaparan Hasil Observasi
(Patton, dalam Poerwandari, 1998)
Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati, mulai dari
awal hingga akhir
Mempresentasikan insiden-insiden kritis atau peristiwa kunci,
berdasarkan urutan kepentingan insiden tersebut
Mendeskripsikan setiap tempat, setting dan atau lokasi yang berbeda
sebelum mempresentasikan gambaran dan pola pada umumnya
Fokuskan analisis pada individu-individu atau kelompok-kelompok
Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi
(proses komunikasi dll)
Memfokus pengamatan pada isu-isu kunci yang diperkirakan menjawab
Organisasi data
Data banyak dan berasal dari berbagai cara pengumpulan data.
Proses sederhana yang dilakukan adalah menyusun,
mengelompokan, dan menghimpun data sesuai dengan tujuan
penelitian dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin.
Meliputi data mentah (catatan lapangan, kaset), data yang sudah
diproses (trasnkripsi wawancara), dan bentuk-bentuk dari
Koding
Proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh dengan
maksud untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data
secara lengkap dan detail sehingga data dapat memunculkan
gambaran tentang topik yang dipelajari.
Langkah koding :
peneliti menyusun catatan lapangan dengan ada kolom kosong yang
cukup besar di sebelah kiri dan kanan catatan (untuk kode dan
catatan tertentu)
Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada catatan
lapangan tersebut (penomoran baru perbaris atau per paragraf)
Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dengan kode
tertentu
Contoh. OS.L2Jun03 : Hasil observasi siswa laki-laki pada 2 Juni
Integrasi dan Analisis data
Pengintegrasian data dari berbagai sumber, komunikasi antar data, distrukturisasikan sesuai kebutuhan, untuk kemudian di analisis
Analisis data membutuhkan kepekaan teoritis, karena observer/peneliti melakukan upaya mengembangkan teori atau berteori.
Kepekaan teoritis mengacu pada kemampuan untuk memperoleh insight, memberi makna pada data, memahami dan memilah mana yang esensial dan yang tidak. Teknik-teknik untuk meningkatkan kepekaan teoritis adalah sebagai berikut :
mengembangkan pertanyaan-pertanyaa “what? Who? When? Where? How? How Much?
Dan Why?”
Analisis kata, frase, kalimat (pada observasi apa ya?)
Analisis tahap lanjut melalui perbandingan. Melakukan perbandingan sistematis terhadap
Interpretasi
Upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam berdasarkan perspektif
peneliti/obsever terhadap apa yang diobservasi dan menginterpretasi data melalui persepektif tersebut, melampaui apa yang secara langsung dikatakan atau dilihat pada responden, untuk mengembangkan struktur-struktur dan hubungan-hubungan bermakna yang tidak tertampilkan dalam data mentah.
Tiga konteks interpretasi :
Interpretasi pemahaman diri : peneliti/obsever berusaha memformulasikan dalam bentuk padat apa
yang oleh subjek penelitian sendiri dipahami sebagai makna dari pernyataan-pernyataannya atau perilakunya.
Interpretasi pemahaman biasa yang kritis : peneliti beranjak lebih jauh dengan menggunakan
kerangka pemahaman yang lebih luas dari pemahaman subjek penelitian dengan bersikap kritis terhadap apa yang ditunjukkan subjek baik dengan memfokuskan diri pada pada isi maupun subjek yang diamati (pembuat pernyataan). Peneliti mengambil posisi sebagai masyarakat umum di mana subjek penelitian berada.
Interpretasi pemahaman teoritis : peneliti menggunakan kerangka teoritis tertentu untuk memahami
pernyataan-pernyataan yang ada sehingga dapat mengatasi konteks pemahaman diri subjek dan penalaran umum
Penelitian yang baik akan mencakup semua tahapan interpretasi tetapi berakhir pada
Kesimpulan
Peneliti/observer menyimpulkan tentang gejala
yang diamati berdasarkan analis dan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Pengetahuan, values, attitudes, dan pengalaman berfungsi sebagai filters Tidak semua data yang kita butuhkan “tersedia“ :
Luput dari perhatian
Gagal mendapatkan sense impressions of an object or event Penyebab hasil observasi tidak lengkap :
Level of concentration Fatigue/illness
Situation
The annount of time Two biases :
IMPLEMENTATION OF
IMPLEMENTATION OF
FINDINGS
FINDINGS
Implementasi pertanyaan penelitian
Conditions . The physical & psychological
characteristics
On going evaluation :
Jeda pengumpulan data dengan ? Data yang kurang
KASUS 1
Klien : perempuan
Kasus bakat ; ingin mengulang tes, sekarang di Tek. SIpil
di PTS ingin ke UGM
Observ. Tes WAIS
Respon lambat dalam menjawab pertanyaan
KASUS 2
Klien : laki-laki
Kasus bakat (pribadi?)
Ikut keluarga, tidak mau diajak ORTU ke Perancis
Minder, salah satu tangan berjari 6
Hasil observasi :
Ragu-ragu, takut, kurang percaya diri, malas mencoba