• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan kuliah observasi lengkap1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bahan kuliah observasi lengkap1"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKODIAGNOSTIKA

(II)

(Observasi)

(2)

1.

Definisi, tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kelemahan,

2. Observer, proses observasi, dan objektivitas data observasi

3. Observasi sehari-hari dan observasi ilmiah, dan observasi

sebagai alat psikodiagnotik

4. observasi sistematik-non sistematik, Partisipan-non partisipan,

Eksperimental-natural

5. Pencatatan hasil observasi dan praktek

6. Strategi observasi jenis naratif

7. Strategi observasi Event sampling dan time sampling

8. Strategi observasi Check lists dan rating scales

9. Pengolahan dan interpretasi data observasi

10. Penutup : penyajian data observasi dan review

(3)

O

BSERVAS

I

OBSERVASI

ASESMEN

PENELITIAN

DIAGNOSTIK

Perilaku

Non perilaku

Inferensi

Pengamatan/

pengumpulan

data

Penilaian

Penemuan

Penegakan

diagnosis

Sampel

(4)

OBSERVASI dalam

PSIKODIAGNOSTIKA

Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk

mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis

untuk penegakan diagnosis psikologis

Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik

untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel

psikologis

(5)

Mengapa Perlu Observasi bagi Psikolog

Goodwin & Driscoll (dalam Bentzen, 1993)

Memungkinkan mengukur perilaku yang tidak

dapat dengan alat ukur psikologis lain (banyak

pada anak)

Prosedur formal ditanggapi tidak serius (tidak

dapat dilakukan)

(6)

Kegunaan observasi dalam

psikodiagnostik

Keperluan asesmen awal

Menentukan kekuatan observee dan menggunakannya untuk meningkatkan

hal-hal yang masih lemah

Dasar merancang rencana individual

Dasar dari titik awal kemajuan klien

Mengetahui perkembangan anak pada area tertentu

Untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan anak

Bahan untuk memberi laporan kepada orang tua, guru, dokter, dan profesi lain

Informasi status anak/remaja di sekolah untuk keperluan BK

(7)

TUGAS

Carilah objek observasi :

Fisik

Manusia (individu)

Kelompok

Catatlah hasil amatan Anda

Apa makna amatan tersebut?

(8)

PRO DAN KONTRA

 Patton (1990) persepsi selektif manusia menyebabkan munculnya

keragu-raguan terhadap validitas dan reliabilitas observasi sebagai suatu metode pengumpulan data ilmiah.

 Dia menjelaskan pengaruh persepsi selektif yang diwarnai bias dan minat

pribadi terjadi pada kebanyak orang awam yang tidak terlatih untuk dapat disebut sebagai peneliti terlatih

 Agar dapat menjadi metode yang akurat maka harus dilakukan oleh peneliti

(9)

Observasi

Definisi dan deskripsi umum

-

Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara

akurat, mencatat fenomena yang muncul , dan mempertimbangkan

hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.

-

Sebagai metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena

dalam setiap aktivitas psikologi ada aspek observasi

-

Semua bentuk penelitian kualitatif dan

kuantitatif

mengandung aspek

obsevasi

-

Dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental)

(10)

PENGERTIAN

Observasi

Metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan

sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek

yang diteliti

Pengertian sempit

Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik

dalam situasi alamiah maupun situasi buatan

Pengertian luas

(11)

TUJUAN OBSERVASI

mendeskripsikan seting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang

berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna

kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam

kejadian yang diamati.

PENTINGNYA OBSERVASI, Patton (1990)

1. peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks

2. Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientsai pada penemuan daripada

pembuktian, dan mendekati masalah secara induktif. Pengaruh

konseptualisasi (yang ada sebelumnya) ttg topik yang diamati berkurang

3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh partisipan kurang disadari atau

partisipan kurang mampu merefleksikan pemikiran tentang pengalaman

itu

4. Memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan secara terbuka

dengan wawancara

(12)

Apa yang diobservasi

Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target

Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non verbal/perilaku

terhadap stimulus, atau kemunculan indikator khusus

Level observasi dapat aspek khusus dari perilaku, individu, kelompok,

dan situasi/proses

Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat), penampakan

(13)

Webb dkk (1966) & Denzin (1970)

Yang diobservasi :

Exterior physical signs : pakaian, gaya rambut, sepatu, tato, rumah, perhiasan dll

Expressive movements : gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan mata, wajah,

postur, lengan, senyum, kerutan dahi dll

Physical location : perhatikan personal space dan lingkungan fisik

Language behaviour : menyilangkan kaki dll

Time duration

(14)

Reliabilitas & Validitas

Reliabilitas : Metode yang reliabel, metode yang digunakan

orang lain dalam kondisi yang sama akan menunjukkan hasil

yang sama atau serupa. Perlunya reliabilitas antar rater

Valisitas : keakuratan/keterpercayaan seberapa tepat metode

mengukur apa yang diukur. Validitas tidak intrinsik ada pada

metode karena dapat lebih dihubungkan dengan problem

yang diteliti. Contoh Untuk meneliti tentang kelas sosial lebih

valid dengan wawancara daripada observasi mobil yang

(15)

ETIKA OBSERVASI

 Privacy subjek  Keamanan subjek  Persetujuan subjek

 Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan

 Proses diseminasi informasi kepada para profesional dan komunitas ilmuwan  Pencegahan kecuragan dan penipuan terhadap subjek, kelompok atau

masyarakat

 Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud negatif

(16)
(17)

Observasi

Sistematik/

terstruktur

Observasi

Partisipan

Observasi

laboratory/

eksperimental

Observasi tidak

sistematik

Observasi

natural

Observasi Non

partisipan

Observasi

(18)

OBSERVASI SISTEMATIK

Disbt juga observasi terstruktur; ada kerangka yang memuat faktor-faktor

dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati

Sistematik : lebihmenekankan pada segi frekuensi dan interval waktu tertentu

(misalnya setiap 10 menit)

Hal perlu diperhatikan :

 Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai rumusan khusus

 Memungkinkan respons dan peristiwa dicatat secara lebih teliti, dan mungkin

dikuantifikasikan

(19)

OBSERVASI EKSPERIMENTAL

 Dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam situasi

sedemikian rupa sehingga situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya timbulnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi situasi

 Ciri penting :

 Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragam atau berbeda  Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi perilaku

(20)

OBSERVASI PARTISIPAN

Orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam kehidupan

orang-orang yang diobservasi

Umumnya untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Menyelidiki perilaku individu

dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam pabrik-penjara dll

Perlu diperhatikan :

 Materi observasi disesuaikan dengan tujuan observasi

 Waktu dan Bentuk pencatatan : segera setelah kejadian dg kata kunci. Kronologis –

sistematis

 HUbungan : mencegah kecurigaan, pendekatan yang baik dan menjaga situasi tetap

wajar

(21)

TINGKAT PARTISIPASI

Partisipasi lengkap (penuh)

Anggota penuh

Partisipasi fungsional

Aktivitas tertentu bergabung

(22)

Obtrusive dan unobtrusive

 Unobstrusive measures - unobstrusive methods – non reactive methods

 Metode tidak mengganggu lingkungan sosial, tidak terlibat dengan penduduk, tanpa berinteraksi dengan subjek melalui pertanyaan atau perlakuan lainnya.

 Termasuk un obtrusive methods: tulisan dan rekaman audio visual, materi budaya

(objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di musium, isi dari buku-buku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques; kamera, video dll, rekaman politik dan demografi

 Obtrusive : wawancara, kuesioner, eksperimen manipulatif, tes

“Contrived“ observation

Menggunakan perangkat keras seperti kamera, tape recorders, one way mirrors dll.

Experimental manipulation dipandang sebagai non reactive jika tidak disadari oleh subjek

(23)

OBSERVASI FORMAL DAN

INFORMAL

(Goodwin & Driscoll, 1980)

Observasi formal mempunyai sifat tersruktur yang tinggi, terkontrol dan

biasanya untuk penelitian

Observasi formal perlu mengidentifikasi definisi secara hati-hati,

menyusun data, melatih obsrerver dan menjaga reliabilitas antar rater,

pencatatan-analisis-interpretasi menggunakan prosedur yang

sophisticated.

Observasi in formal mempunyai sifat yang lebih longgar dalam hal

kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk perencanaan

pengajaran dan pelaksanaan program harian. Lebih mudah dan lebih

berpeluang untuk digunakan pada berbagai keadaan.

Observasi informal sering disebut juga

naturalistic observation (lho

(24)

Observasi Partisipan & Observasi

Unobstrusif

Observasi partisipan : peneliti berinteraksi dengan subjek yang dipelajari

dan melakukan observasi dalam interaksi tersebut, dan biasanya

sebagai bagian dari proses wawancara dan menggunakan informan

(25)

Keuntungan dan kelemahan

Data “nyata“ bukan perilaku yang

dilaporkan

Aman

Mungkin untuk diulang

Tanpa mengganggu

Mudah diakses dan dilakukan

Mudah

Baik sebagai sumber data

longitudinal

Distorsi dari data asli,

terutama sumber berupa

arsip

Decontextualising

(emic-ingroup/etic-outsider)

Peran Intervening variable

Bias dari metode tunggal

Keterbatasan wilayah

(26)

Observasi Dipandang Ilmiah, Jika :

(Jehoda)

Mengabdi pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan

Direncanakan secara sistematik, bukan kebetulan dan

tidak beraturan

Dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan

proposisi yang lebih umum, tidak sekedar memenuhi

rasa ingin tahu

(27)

Narrative

types

•Diary descriptions

•Specimen

descriptions

Checklist

notations

•Time sampling

•Event sampling

•Field unit analysis

(28)

Larah-larahipun mekaten den !

Narrative types

pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya

sesuai

(sama)

dengan kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang

terjadi pada situasi nyata.

Checklist notations

Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan

mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga

ketika observasi tinggal memberi tanda cek

Rating scales

(29)

Salajengipun mekaten !

Diary descriptions :

Pengamatan (pencatatan) perubahan-perubahan pada perkembangan perilaku secara umum atau perilaku spesifik sesuai tujuan observasi seperti perkembangan bahasa dll. Membutuhkan waktu yang panjang dan frekuensi kontak yang banyak

Specimen descriptions (desriftif naratif, running records)

Pengamatan yang detail dan lengkap, intensif dan kontinyu dengan pencatatan naratif sekuensial terhadap episode tunggal dari perilaku dan keadaan lingkungannya.

Time sampling

Pengamatan seperti specimen descriptions terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu tertentu yang telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian perilaku)

Event sampling

Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu

 Field unit analysis

(30)

Checklist

Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan

mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan

sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek

Melihat kehadiran perilaku yang dianggap penting

Tidak memberikan informasi tentang frekuensi, durasi, dan

kualitas perilaku

(31)

KEUNGGULAN DAN

KELEMAHAN

Keunggulan

 Strategi yang sederhana dan relatif mudah

 Merekam dengan cepat dan efisien, kebutuhan energi observer minimum  Ketrampilan yang dibutuhkan dari

observer relatif lebih sederhana  Seteleh dilakukan check terhadap

perilaku dapat ditambahkan catatan tertentu

 Mudah diolah dalam lembar komputasi (dan proses kuantifikasi)

Kelemahan

 Informasi terlalu sedikit

 Informasi kurang mendalam

(32)

PANDUAN

CHECKLIST

 Tentukan tujuan observasi

 Tentukan definisi operasional perilaku

 Tentukan content perilaku yang akan diobservasi

Susun checklist berdasarkan content perilaku sebelum observasi

dilakukan

Identifikasi secara detail content perilakuOrganisasi detail content perilaku harus logis

Organisasi checklist harus dapat mencapai tujuan : identifikasi

kehadiran/ketidakhadiran target perilaku dan merekam perkembangan kronologis (munculnya ketrampilan tertentu)

(33)

Dua tipe checklist

Static descriptor

Seperangkat aitem yang mendeskripsikan karakteristik

subjek atau setting yang relatif stabil : umur, jenis

kelamin, ras, status ekonomi, karakteristik lingkungan,

dan waktu

Action

Seperangkat aitem yang mendeskripsikan

(34)

Rating scales

Observer membuat interpretasi terhadap apa

yang diamati dan informasi direkam dalam

(35)

DESKRIPSI

RATING SCALES

Didesain untuk mengukur kuantifikasi impresi dari pengamatan

Penilaian kuantitatif tentang tingkat terjadinya perilaku atau

bagaimana perilaku ditampakan

Menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan kesimpulan dari

impresi yang didapatkan

Dapat mengukur ciri sifat dan perilaku yang tidak dapat diungkap

oleh strategi lain

Metode asesment > metode deskriptif

(36)

TIPE

RATING SCALES

 Numerical : angka tertentu dikaitkan dengan nilai tertentu dari perilaku 1 = Perilaku mengganggu, meninggalkan kelompok

2 = Perilaku mengganggu tidak tampak

3 = Mengikuti guru, tatapan mengarah ke guru

4 = Mengikuti guru, ekspresi menunjukkan ketertarikan 5 = Mengikuti guru, melaksanakan instruksi

 Graphic : Kemunculan perilaku tertentu dinilai berdasarkan rentang penilaian yang bersifat meningkat (bentuk garis lurus)

Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah kadang

 Semantic differential (termasuk grafik) dengan tujuh unit penilaian pada perilaku yang bipolar

1 2 3 4 5 6 7

Aktif Pasif

(37)

Standart

Penilai dihadapkan pada satu set standar untuk menilai

yang lain

Cumulated points

Penilaian didasarkan pada akumulasi terhadap penilaian

unit-unit perilaku tertentu

Forced-choice

(38)

6 FAKTOR POTENSIAL

RATER

ERRORS

Error of leniency

Error of central tendency

Hallo effect

Error of logic

Error of contrast

(39)

KEUNTUNGAN

Efisiensi waktu

Lebih menarik bagi observer

Lebih mudah diskor dan

dikuantifikasi (statistik)

Dapat mengukur perilaku lebih

luas termasuk trait

Dapat membandingkan antar

individu dan intraindividu

Membutuhkan minimum

training

KELEMAHAN

Peluang error dan bias cukup

besar

Ambiguitas aitem

Pengaruh penerimaan sosial

Kurang bercerita tentang

(40)

SIAP LETNAN?

Pernyataan pendek, simple, dan tidak ambigu

Berhubungan dengan trait yang akan diungkap

Pilih kata yang berhubungan dengan skala (tidak overlap

dengan deskripsi)

Hindari penggunaan pernyataan seperti

average,

excellent, dan very

Hindari pernyataan yang mengandung unsur baik-buruk

Nilai semua individu pada satu trait sebelum ke trait

lainnya

(41)

Time sampling

Pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai

tujuan observasi) pada interval waktu yang telah

ditentukan (biasanya kemunculan perilaku,

(42)

Deskripsi

Time Sampling

 Subjek diobservasi pada periode waktu tertentu yang relatif pendek, dan perilaku yang diperoleh dipandang sebagai sampel dari perilaku yang biasa terjadi (Goodenough).

 Efektif pada perilaku yang cukup sering muncul karena perilaku diamati selama periode waktu tertentu yang pendek . Arrington (1943) ; minimal 15 menit sekali.  Time sampling sebaiknya digunakan untuk overt behavior

 Variasi penggunaan time sampling:

 Mengukur frekuensi kemunculan perilaku. Mencatat setiap perilaku yang muncul

selama interval waktu tertentu.

 Mengukur kemunculan perilaku. Satu atau 5 kali selama interval waktu 5 menit dalam

pengamatan dengan tanda cek satu.

 Mengukur durasi ( berapa lama) perilaku terjadi dalam frame waktu tertentu.

(43)

Kelemahan Time sampling

Kerlinger (1973)

Kehilangan gambaran kontinyuitas

Kehilangan konteks

(44)

Panduan Time Sampling

 Definisi operasional overt behavior harus jelas dan dipahami semua yang terlibat (observer)

 Tetapkan tujuan observasi dengan jelas sehingga dapat membuat struktur time sampling dengan jelas, antara lain :

 Jumlah subjek yang dibutuhkan

 Fokus observasi pada hasil yang menekankan pada perilaku individu atau kelompok  Seberapa banyak observasi akan dilakukan agar sample representatif

 Tetapkan informasi apa yang dibutuhkan untuk direkam : apakah kemunculan perilaku, frekuensi perilaku atau durasi.

 Tetapkan interval waktu yang digunakan :

 Penentuan panjang interval didasarkan pada frekuensi kehadiran perilaku, dan interval

minimum kemunuculan satu perilaku

 Jeda antar interval waktu (spacing), tergantung pada panjang interval dan detail yang

direkam (misalnya berapa katergori) atau tanpa jeda .

 Jumlah total interval yang dibutuhkan pada setiap subjek tergantung pada terpenuhinya

(45)

Contoh Rancangan Observasinipun

mekaten !

Seorang psikolog yang tertarik dengan permasalahan anak di sekolah, dan ingin

mendapatkan informasi spesifik, dia dapat , mengobservasi anak pada 5

menit pertama tiap jam, dan focus pada perilaku ketika ada tugas dan tanpa

tugas.

Dia dapat mengobservasi dengan beberapa pilihan :

Mengobservasi 5 menit pertama setiap jam (dapat memberi informasi selama

satu hari tapi tidak mendapatkan gambaran pada aktivitas yang berbeda)

Mengobservasi 5 menit pertama pada tiap aktivitas terpilih (dapat

dibandingkan antar aktivitas)

Memilih satu atau lebih aktivitas dan mengobservasi selama 10-15 menit

(46)

PERBANDINGAN

TIME SAMPLING DAN

EVENT SAMPLING

Kesamaan dengan time sampling adalah sampel perilaku

Time sampling focus pada waktu tertentu, event sampling focus pada

perilaku itu sendiri.

Time sampling focus pada eksistensi dari event, sedangkan event

sampling focus pada eksplorasi dari karakteristik event.

Pada event sampling, obserber menunggu kemunculan perilaku yang

dipilih kemudian merekamnya. Tidak ada batasan waktu, focus ada

pada perilaku itu sendiri dan waktu adalah sebagai akibat dari durasi

normal dari peristiwa. Rentang perilaku-perilaku yang diamati dibatasi

pada event sampling, waktu yang dibutuhkan tidak dapat ditentukan

seperti pada time sampling.

Time sampling focus pada frekuensi dan durasi guru berbicara

dibandingkan siswa berbicara, maka event sampling focus pada

(47)

Event sampling

Pengamatan yang berfokus pada pencatatan

(48)

KEUNGGULAN

EVENT SAMPLING

Efisien untuk mengurangi waktu observasi

Dapat dirangkum dan dianalisis statistik dengan

(49)

Panduan

Event sampling

1. Identifikasi dan susun definisi operasional perilaku yang akan diobservasi

dengan jelas

2. Ketahui secara umum dimana dan kapan perilaku dapat terjadi

3. Tentukan jenis informasi yang akan direkam. (dapat menggunakan

pencatatan naratif maupun kategoris. Misalnya pada studi tentang

pertengkaran tadi adalah berapa lama terjadi, apa yang terjadi ketika

pertengkaran dimulai, jenis perilaku dalam pertengkaran, apa yang

dilakukan dan dikatakan, apa akibatnya, dan apa yang terjadi setelah

pertengkaran.

(50)

Contoh observasi event sampling dilakukan oleh

Helen C. dawe (1934)

Observasi pada natural setting, observasi pada 200 pertengkaran anak TK. Penyelidikan

diarahkan pada pertengkaran spontan selama bermain bebas pada sekolah TK dari 19 oktober 1931 sampai 17 pebruari 1932. Subjek adalah 19 perempuan dan 21 laki-laki. Berumur 25-60 bulan.

Proses observasi : Observer menunggu pertengkaran terjadi, ketika terjadi stopwatch

diaktifkan, dan mengamati apa yang terjadi, ketika pertengkaran selesai maka stopwatch dimatikan. Yang disiapkan adalah blangko pengamatan yaitu nama subjek, umur dan jenis kelamin anak yang terlibat, durasi pertengkaran, problem yang menyebabkan pertengkaran, perilaku yang terjadi,. Setelah kejadian observer menuliskan secepatnya apa yang diingat.

 Hasil Analisis data :

 dari 58.75 jam observasi, terjadi 200 pertengkaran, dengan rata-rata 3.4 perjam  68 pertengkaran terjjadi di luar ruangan, dan 132 di dalam ruangan

 Hanya 13 yang lebih dari 1 menit

 Laki-laki lebih sering bertengkar dari perempuan.

 Penyebab pertengkaran adalah perselisihan terkait dengan kepemilikian benda

(51)
(52)

CATATAN HARIAN

CATATAN HARIAN

Teknik pengamatan yang merekam perubahan atau

perkembangan baru atau perilaku baru pada subjek

pengamatan.

Aitemisasi perubahan perilaku.

Pengamat mencatat secara langsung pada saat

(53)

KELEBIHAN DAN KETERBATASAN

KELEBIHAN DAN KETERBATASAN

Kelebihan

1.

Memberikan gambaran Proses

perubahan/perkembangan

seiring waktu secara jelas dan

detail

2.

Merupakan gudang data

yang kaya

Kritik/Kelemahan metode ini adalah

(William Stern):

Bias seleksi : kehilangan keterwakilan

sifat-sifat fakta

Bias observasi :

 Reliabilitas pencatatan  Objektivitas interpretasi

Keterbatasan Kasus untuk generalisasi

Waktu dan sumber daya terlalu banyak :

(54)

Penggunaan Diary Descpriptions

Studi kasus

Digunakan untuk menyelidikan anak-anak atau kasus

yang “spesial’’

Studi ethologis

(55)

Langkah-langkah dalam Diary

Langkah-langkah dalam Diary

descriptions

descriptions

 Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat perilaku umum, atau aspek khusus, misalnya perilaku terkait dengan merokok)

 Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan (sebagai latihan selama 1 minggu)G

 Siapkan jurnal atau pencatatan harian  Format pencatatan hasil pengamatan

 Tanggal, waktu, setting-lokasi, objek observasi, umur  Deskripsi anak dan setting observasi dilakukan

 Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam pengamatan (harian) dapat dilengakapi

dengan kolom catatan-catatan khusus

 Rangkuman temuan selama satu minggu  Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi)

 Deskripsi ringkas aktivitas dan informasi yang relevan untuk memahami setting  Deskripsi objek observasi dan bagaimana perilakunya

 Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi pada populasi (karakteristik yang sama

(umum dsb) berdasarkan performansi objek observasi)

 Pilih 2 objek lain yang mempunysai umur sama dan catat performansi mereka dengan

(56)

ANECDOTAL RECORDS

Persamaan dengan diary adalah menggunakan pencatatan naratif.

Perbedaannya tidak focus pada hanya satu anak atau kelompok, dan

tidak terbatas pada kemunculan perilaku baru.

Melaporkan apapun yang terjadi dan penting bagi pengamat kapan saja

perilaku terjadi, pada orang yang berbeda dan waktu yang berbeda.

Tidak membutuhkan spesifikasi waktu tertentu tetapi dapt dilakukan

(57)

Beberapa variasi :

 Bersifat tematik : misalnya perilaku imitasi anak pada orang dewasa, akan

menggambarkan bagaimana perilaku meniru terjadi

 Bersifat interval (periode waktu tertentu : tidak focus pada tema tertentu

tetapi akan melakukan pencatatan terhadap perilaku yang muncul pada periode waktu tertentu)

 Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu untuk dianalisis

Contoh penggunaan :

Membantu guru dalam mengetahui keadaan siswa pada tahun pertama sekolah. Jika guru mencatat secara teratur kejadian tertentu selama satu tahun maka ia akan dapat melakukan asesmen kemajuan, identifikasi perubahan tingkat

pemahaman dan kesulitan yang ditemui.

Tiga kegunaan lain : menguji dugaan tentang alasan

perilaku atau gaya belajar anak, mengidentifikasi kondisi

yang memperkuat perilaku, dan mendapatkan umpan

balik tentang apa yang dipelajari anak dari unit kurikulum,

Untuk mendapatkan informasi, menguji ide/dugaan, dan

(58)

Panduan Anecdotal records

Brandt (1972)

1. Tuliskan secara berurutan anekdot yang muncul sesegera mungkin setelah terjadi

2. Identifikasi aktivitas utama dan perkataan dari orang kunci

3. Sertakan pernyataan tentang setting, waktu, dan aktivitas utama (

ketika sebuah

mobil sedang melewati...)

4. Dekripsikan tindakan atau verbalisasi tokoh utama, dan respon atau reaksi dari

orang lain dari situasi itu

5. Jika munkgin catat dengan tepat kata-kata yang muncul pada percakapan

6. Deskripsikan sesuai seperti urutan kejadian pada satu episode kejadian

7. Tiga level tindakan yang harus dicatat adalah :

 Molar behavior (deskripsi perilaku/aktivitas utama) , “Ellen dan Mollen bermain puzzle di meja“  Sub ordinat molar unit (deskripsi unit perilaku/aktivitas yang lebih kecil), “Ellen bermain puzlle

rumah sakit 3 kali, sedangkan Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke puzzle bentuk lain“.

 Molecular units (deskripsi bagaimana perilaku/aktivitas utama dilakukan, gambaran kualitatif

dari anecdot),“Ellen meletakkan dengan hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang berjalan mondar mandir“

(59)

Contoh anecdotal records

232# Charlie Umur 3 tahun. Charlie bermain di rumah denan

adik perempuannya. Dia berkata bahwa dia adalah ayah.

Dari dapur, saudara perempuannya yang lebih tua

memberinya beberapa roti karena saudarnaza tahu ia

sangat suka. Ia mengatakan “apa yang akan aku lakukan

dengan roti ini sekarang) Dia melanjutkan. lelaki tidak akan

makan kecuali ketika lapar. Setelah 10 menit berlalu ia

datang dan berkata ke sarah, “Dapatkah saya memperoleh

roti sekarnang”. “Saya bukan ayah, Saya charlie“.

(60)

CONTOH TERAPAN OBSERVASI

Psikologi Klinis

-

Identifikasi simtom dari gangguan

-

Identifikasi tingkat gangguan

-

Pendukung dalam proses konseling

-

Evaluasi kemajuan terapi / konseling

-

Pendukung dalam proses psikotes : projektif individual

-

Bersama-sama dengan wawancara pada in take interv.

dan konseling

(61)

BIDANG PERKEMBANGAN

Identifikasi kemunculan gejala/simtom yang muncul dari

gangguan/permasalahan perkembangan (khususnya

anak)

Identifikasi level gangguan perkembangan

Identifikasi tingkat perkembangan anak

(62)

CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM

CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM

PIO

PIO

Studi ergonomika, contoh penelitian

tentang peralatan militer mungkin di

simulasikan

Seleksi dan asesmen kepribadian, ada

intervensi perlakuan kemudian dilihat

bagaimana perilaku peserta

Analisis jabatan, natural tanpa

intervensi

Identifikasi kebutuhan training

Pemantauan perilaku dalam proses

(63)

CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM

CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM

BIDANG PENDIDIKAN

BIDANG PENDIDIKAN

Penelitian studi kelayakan kebijakan pendidikan

Penelitian evaluasi kebijakan

Penelitian tindakan kelas oleh guru

Penilaian kemampuan mengajar

Evaluasi hasil belajar

Asesmen awal kemampuan siswa

Identifikasi permasalahan siswa: belajar dan

pribadi

(64)

TERAPAN DI BIDANG PSIKOLOGI

SOSIAL

Studi Pemetaan masalah sosial dan kecenderungan masyarakat *

Studi kancah masalah sosial * : agresivitas masyarakat, pelacuran,

anak jalanan, tawuran.

Studi perilaku manusia dalam situasi sosial * : perempatan, perilaku

menolong (eksperimental – partisipan)

Evaluasi penderitaan korban : kasus rifka anisa dll

Identifikasi kebutuhan intervensi sosial

(65)

PENGOLAHAN DATA

(66)

Pengolahan data akan berbeda sesuai konteks penggunaan metode ;

penelitian vs psikodiagnostik

Pada konteks penelitian biasanya menggunakan beberapa metode, proses

pengolahan data lebih rumit

Pengolahan data pada observasi sebagai metode tunggal berbeda dengan

penggunaan berbagai metode pengumpulan data

Pada konteks psikodiagnostik proses secara umum lebih sederhana dan

(67)

BENTUK DATA HASIL OBSERVASI (monggo

dipun kritisi)

Angka (kuantifikasi hasil observasi)

 Checklist : frekuensi  Rating scales : skor

 Time sampling : frekuensi,durasi

Desripsi naratif

 Catatan harian  Anecdotal records  Event sampling

Dokumen tertulis dan tidak tertulis

 Un obstrusive

(68)

Pemaparan Hasil Observasi

(Patton, dalam Poerwandari, 1998)

Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati, mulai dari

awal hingga akhir

Mempresentasikan insiden-insiden kritis atau peristiwa kunci,

berdasarkan urutan kepentingan insiden tersebut

Mendeskripsikan setiap tempat, setting dan atau lokasi yang berbeda

sebelum mempresentasikan gambaran dan pola pada umumnya

Fokuskan analisis pada individu-individu atau kelompok-kelompok

Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi

(proses komunikasi dll)

Memfokus pengamatan pada isu-isu kunci yang diperkirakan menjawab

(69)

Organisasi data

Data banyak dan berasal dari berbagai cara pengumpulan data.

Proses sederhana yang dilakukan adalah menyusun,

mengelompokan, dan menghimpun data sesuai dengan tujuan

penelitian dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin.

Meliputi data mentah (catatan lapangan, kaset), data yang sudah

diproses (trasnkripsi wawancara), dan bentuk-bentuk dari

(70)

Koding

Proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh dengan

maksud untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data

secara lengkap dan detail sehingga data dapat memunculkan

gambaran tentang topik yang dipelajari.

Langkah koding :

peneliti menyusun catatan lapangan dengan ada kolom kosong yang

cukup besar di sebelah kiri dan kanan catatan (untuk kode dan

catatan tertentu)

Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada catatan

lapangan tersebut (penomoran baru perbaris atau per paragraf)

Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dengan kode

tertentu

Contoh. OS.L2Jun03 : Hasil observasi siswa laki-laki pada 2 Juni

(71)

Integrasi dan Analisis data

 Pengintegrasian data dari berbagai sumber, komunikasi antar data, distrukturisasikan sesuai kebutuhan, untuk kemudian di analisis

 Analisis data membutuhkan kepekaan teoritis, karena observer/peneliti melakukan upaya mengembangkan teori atau berteori.

 Kepekaan teoritis mengacu pada kemampuan untuk memperoleh insight, memberi makna pada data, memahami dan memilah mana yang esensial dan yang tidak.  Teknik-teknik untuk meningkatkan kepekaan teoritis adalah sebagai berikut :

 mengembangkan pertanyaan-pertanyaa “what? Who? When? Where? How? How Much?

Dan Why?”

 Analisis kata, frase, kalimat (pada observasi apa ya?)

 Analisis tahap lanjut melalui perbandingan. Melakukan perbandingan sistematis terhadap

(72)

Interpretasi

 Upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam berdasarkan perspektif

peneliti/obsever terhadap apa yang diobservasi dan menginterpretasi data melalui persepektif tersebut, melampaui apa yang secara langsung dikatakan atau dilihat pada responden, untuk mengembangkan struktur-struktur dan hubungan-hubungan bermakna yang tidak tertampilkan dalam data mentah.

 Tiga konteks interpretasi :

 Interpretasi pemahaman diri : peneliti/obsever berusaha memformulasikan dalam bentuk padat apa

yang oleh subjek penelitian sendiri dipahami sebagai makna dari pernyataan-pernyataannya atau perilakunya.

 Interpretasi pemahaman biasa yang kritis : peneliti beranjak lebih jauh dengan menggunakan

kerangka pemahaman yang lebih luas dari pemahaman subjek penelitian dengan bersikap kritis terhadap apa yang ditunjukkan subjek baik dengan memfokuskan diri pada pada isi maupun subjek yang diamati (pembuat pernyataan). Peneliti mengambil posisi sebagai masyarakat umum di mana subjek penelitian berada.

 Interpretasi pemahaman teoritis : peneliti menggunakan kerangka teoritis tertentu untuk memahami

pernyataan-pernyataan yang ada sehingga dapat mengatasi konteks pemahaman diri subjek dan penalaran umum

 Penelitian yang baik akan mencakup semua tahapan interpretasi tetapi berakhir pada

(73)

Kesimpulan

Peneliti/observer menyimpulkan tentang gejala

yang diamati berdasarkan analis dan

(74)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Pengetahuan, values, attitudes, dan pengalaman berfungsi sebagai filters  Tidak semua data yang kita butuhkan “tersedia“ :

 Luput dari perhatian

 Gagal mendapatkan sense impressions of an object or event  Penyebab hasil observasi tidak lengkap :

 Level of concentration  Fatigue/illness

 Situation

 The annount of time  Two biases :

(75)

IMPLEMENTATION OF

IMPLEMENTATION OF

FINDINGS

FINDINGS

Implementasi pertanyaan penelitian

Conditions . The physical & psychological

characteristics

On going evaluation :

Jeda pengumpulan data dengan ? Data yang kurang

(76)

KASUS 1

Klien : perempuan

Kasus bakat ; ingin mengulang tes, sekarang di Tek. SIpil

di PTS ingin ke UGM

Observ. Tes WAIS

Respon lambat dalam menjawab pertanyaan

(77)

KASUS 2

Klien : laki-laki

Kasus bakat (pribadi?)

Ikut keluarga, tidak mau diajak ORTU ke Perancis

Minder, salah satu tangan berjari 6

Hasil observasi :

Ragu-ragu, takut, kurang percaya diri, malas mencoba

Referensi

Dokumen terkait

Jika indeks perkiraan tersebut tercapai, maka tingkat optimisme konsumen di Aceh yang menyatakan kondisi ekonominya meningkat pada triwulan III-2015 lebih banyak (5,19

Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan dari sumber daya manusia pada suatu perusahaan, akan memiliki dampak kurang optimalnya kinerja perusahaan dalam mencapai

Selama diberikan asuhan keperawatan keluarga Tn.I dengan TB paru pada Ny.B selama 3 kali kunjungan rumah, penulis menentukan dua masalah kesehatan keluarga yaitu

Performansi QoS VoIP over WLAN diuji pada NS-2.34 untuk setiap mekanisme penjadwalan PQ dan CSFQ pada 802.11e EDCA dengan jumlah pengguna VoIP sampai 20 titik dan beban trafik

80 SUMBERSARI SILVER : BEBAS UANG GEDUNG 20 BIRRU MELATI SMP NURIS JEMBER KERTOSARI JENGGAWAH SILVER : BEBAS UANG GEDUNG 21 FIKRI NASRULLAH SMP NURIS JEMBER ANTIROGO SILVER : BEBAS

Mampu menerapkan pengetahuan matematika, ilmu sains dasar serta dasardasar ilmu teknik, untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan menyelesaikan bidang teknik mesin, Mampu merancang

Teman yang mendapat nilai tinggi pada mahasiswa berkemampuan tinggi tidak menjadikan kecemasan akan tetapi menjadi bagian dari memotivasi diri agar bisa lebih

Meskipun Filipina menyepakati kerjasama peningkatan keamanan dan pertahanan dalam upaya mengatasi para pembajak di Laut Sulu, namun belum berhasilnya mereka