• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU | SAIDNA ZULFIQAR BIN TAHIR (VIKAR) sejarah imam ali ra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUKU | SAIDNA ZULFIQAR BIN TAHIR (VIKAR) sejarah imam ali ra"

Copied!
183
0
0

Teks penuh

(1)

Buku

Sej arah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib r. a. | |

| | | | Oleh

H. M. H. Al Hamid Al Husaini

Penerbit:

Lembaga Penyel idikan Isl am Jl . Bl ora 29, Jakart a

Okt ober 1981 | | | | | |

Sej arah Imam Ali: 1. M U Q A D D I M A H-

2. Bab I : Masa Asuhan-

3. Bab II : Lingkungan Keluarga-

4. Bab III : Rumah Tangga Serasi-

5. Bab IV : PERANAN KEPAHLAWANAN-

6. Bab IV-1 : Perang Badr-

7. Bab IV-2 : Perang Uhud-

8. Bab IV-3 : Perang Ahzab (Kandhaq)-

(2)

11. Bab V : WAFATNYA RASUL ALLAH S. A. W.-

12. Bab VI : KHALIFAH ABU BAKAR ASH SHIDDIQ-

13. Bab VII : KHALIFAH UMAR IBNUL KHATTAB R. A.-

14. Bab VIII : KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN R. A.-

15. Bab IX : DELAPAN HARI TANPA KHALIFAH-

16. Bab X : BENIH-BENIH PEPERANGAN SAUDARA-

17. BAB XI : PERANG SHIFFIN-

18. Bab XII : GERAKAN KHAWARIJ-

19. Bab XIII : WAFATNYA IMAM ALI R. A.-

20. Bab XIV : KEUTAMAAN IMAM ALI R. A.-

21. Bab XV : PINTU ILMU-

22. SEBUAH KENANGAN- 23. PENUTUP-

M U Q A D D I M A H

Usaha menyingkat sej arah kehidupan Imam Ali bin Abi Thal ib r. a. dal am l embaran-l embaran buku, bukanl ah pekerj aan yang mudah. Sej ak semul a t el ah t erbayang kesukaran-kesukaran yang bakal dihadapi. Bet apa t idak!

Kehidupan Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. , t erut ama pada t ahap-t ahap t erakhir, sej ak t erbai'at nya sebagai Khal if ah sampai waf at nya sebagai pahl awan syahid, bukankah sat u kehidupan biasa. Ia merupakan sat u proses kehidupan yang l ain daripada yang l ain. Ia menunt ut penal aran l uar biasa, menunt ut kekuat an syaraf ist imewa pul a.

Kehidupan Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. penuh dengan l edakan-l edakan l uar biasa, keagungan dan hal -hal mempesonakan. Tet api bersamaan dengan it u j uga penuh dengan gel ombang kekecewaan dan kengerian.

Ol eh karena it u penul isan t ent ang semua segi kehidupannya menj adi benar-benar t idak mudah. Dit ambah pula dengan adanya pi hak-pihak yang menil ai bel iau secara berl ebih-lebihan. Baik dal am memuj inya maupun dal am mencacinya.

Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. sendiri t idak senang pada orang-orang yang menil ai diri bel iau secara berl ebih-l ebihan. Hal it u t ercermin dengan j el as dari kat a-kat a bel iau: "Ada dua f ihak yang cel aka karena berl ebih-l ebihan menil ai sesuat u yang sebenarnya t idak kumil iki. Sedangkan pihak yang l ain ial ah yang demikian bencinya kepadaku sehingga mereka mel ont arkan segala kebohongan t ent ang diriku. "

Dari sini pul al ah maka Imam Al i r. a. mengat akan: "Ada segol ongan orang yang demi cint anya kepadaku mereka bersedia masuk neraka. Tet api ada segolongan lain yang demi kebenciannya kepadaku sampai-sampai mereka it u bersedia masuk neraka. "

Ada dua f akt or yang menyebabkan t imbul nya pert ent angan penil aian mengenai menant u dan sekal igus saudara misan Rasul Al l ah s. a. w. it u. Dua f akt or it u ial ah sif at at au wat ak pribadi Imam Al i r. a. sendiri dan sit uasi sert a kondisi kehidupan Isl am pada zaman hidupnya t okoh pent ing Isl am it u.

Fakt or mana yang l ebih dominan, sehigga pribadi Imam Al i r. a. mempunyai kedudukan yang unik dal am sej arah Isl am sul it dikat akan. Yang j el as kedua f akt or it u memegang peran pent ing dan memberi art i khusus yang pengaruhnya hingga kini masih t erasa. Bahkan sej ak

(3)

mereda, malahan makin berkembang sehingga sangat mewarnai sej arah Isl am sampai abad ke-15 Hij riyah sekarang ini.

Periode kehidupan Imam Al i r. a. dit andai dengan t ant angan-t ant angan yang dihadapi ol eh ummat Isl am, t erut ama set el ah waf at nya Rasul Al lah s. a. w. Bel um l agi j enazah Rasul Al l ah s. a. w. dimakamkan t elah muncul krisis. Dan krisis it u disusul pul a ol eh krisis-krisis l ain. Ancaman dari dal am dan dari l uar sangat membahayakan kedudukan Isl am yang masih muda it u.

Pert ent angan pribadi, qabil ah, suku, golongan, bangsa dan ant ar-negara bermuncul an hampir secara simul t an. Keseimbangan kehidupan rohani dan j asmani, masal ah keagamaan dan kenegaraan yang serasi dan seimbang di bawah sat u pimpinan, yait u di t angan Rasul Al l ah s. a. w. semasa hidupnya, t iba-t iba saj a mengalami kegoncangan, ket idak-seimbangan dan ket idak-serasian.

Proses krist alisasi dan disint egrasi yang menyusul waf at nya Rasul Al l ah s. a. w. dihadapkan pada t okoh-t okoh t erkemuka ummat Isl am, yang sel ama it u merupakan pembant u-pembant u

t erdekat Rasul Al l ah s. a. w. Diant aranya Imam Al i r. a. sebagai sal ah sat u t okoh yang menonj ol dan dekat sekal i dengan Rasul Al l ah s. a. w. Dan dial ah sal ah seorang yang pal ing merasa berkepent ingan t erhadap kemasl ahat an Isl am dan ummat nya. Sebab dial ah yang pal ing dini mel ibat kan diri sebagai pengikut set ia Nabi Muhammad s. a. w.

Awal t ahun Hij riyah dit andai ol eh peranan Imam Al i r. a. Mal am sebel um Rasul Al l ah s. a. w. mel akukan hij rah ke Madinah, yang sangat bersej arah it u, rumah kediaman beliau dikepung rapat ol eh para pemuda Qureiys: Mereka bert ekad hendak membunuh nabi Muhammad s. a. w. Pada saat it ul ah Rasul Al l ah s. a. w. memerint ahkan Imam Ali r. a. supaya mengenakan mant el hij au buat an Hadramaut dan agar saudara misannya it u berbaring di t empat t idur bel iau. Imam Al i r. a. dengan kebanggaan dan keberaniannya mel aksanakan t ugas t ersebut .

Ket ika para pemuda Qureisy yang berniat j ahat it u mengint ip, mereka mengira Rasul Al lah s. a. w. berada di dalam. Padahal sebenarnya saat it u Rasul Al l ah s. a. w. t el ah berhasil menyel inap kel uar menuj u ke rumah Abu Bakar r. a.

Ket aat annya kepada Rasul Al l ah s. a. w. dan keberaniannya pada mal am hij rah it u bukan merupakan kasus t ersendiri. Pada masa-masa hidupnya l ebih l anj ut , f akt or keberanian ini sangat mewarnai kehidupan Imam Al i r. a. Dasar-dasar keberanian ini t ambah diperkuat ol eh keyakinannya yang makin t eguh pada kebenaran aj aran Rasul Al lah s. a. w. dan ket aqwaannya pada Al l ah s. w. t .

Ket aat annya pada Rasul All ah s. a. w. dan keberaniannya dal am membel a sert a menegakkan kebenaran-kebenaran agama Al l ah merupakan pendorong ut ama, sehingga kemudian ia diagungkan ol eh pengikut -pengikut nya sebagai pahl awan besar ummat Isl am.

Hal it ul ah yang ant ara lain t el ah menimbul kan perbedaan penilaian yang hasil nya mel ahirkan persel isihan pendapat . Yang menilai posit if melambangkan Imam Al i r. a. sebagai cont oh t okoh yang pal ing ideal , pel anj ut ci t a-cit a dan perj uangan Rasul Al l ah. Kemudian eksesnya menj adi berl ebih-l ebihan, sehingga sama sekal i t idak disukai ol eh yang bersangkut an sendiri.

Sebal iknya mereka yang menil ai negat if , Imam Ali r. a. mereka anggap sebagai t okoh yang amat berambisi unt uk mendapat kedudukan memimpi n ummat Isl am. Penil aian t erakhir ini

mengundang sif at -sif at kebencian dan menj urus ke permusuhan, dan akhirnya memuncak dal am bent uk peperangan mel awan Imam Al i r. a.

(4)

j arang, karena ekses penyanj ungan kepada Imam Al i r. a. akhirnya secara sadar at au t idak sadar gol ongan ini mengaburkan peran agung Rasul Al l ah s. a. w. Sebal iknya yang membenci Imam Al i r. a. mel ahirkan ekses mengkaf irkannya.

Dua f ihak yang sangat bert ent angan penil aian t erhadap Imam Ali r. a. t ercermin pada dua kel ompok yang t erkenal dal am sej arah Isl am.

Kaum Rawaf idh bukan saj a pengagum Imam Al i r. a. , mal ahan boleh dibil ang sebagai "kaum penyembah Imam Ali r. a. " Semasa hidupnya, Imam Al i r. a. sendiri sudah berul ang kal i mel arang t indak dan sikap mereka yang sangat kel iru it u, t et api sikap Imam Al i r. a. yang t idak mau disanj ung dan disembah it u bahkan mereka ni l ai sebagai sikap yang agung. Imam Al i r. a. sampai-sampai mengingat kan mereka bahwa apa yang mereka l akukan it u syirik. Peringat an it u sama sekal i t idak menyurut kan pendirian mereka.

Begit u f anat iknya mereka kepada Imam Al i r. a. sehingga mereka bersedia mengorbankan segala-galanya demi t egaknya pendirian it u. Bahkan ket ika mereka dij at uhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, hukuman it u mereka t eri ma dengan penuh ket aat an. Di t engah kobaran api unggun yang membakar diri mereka di depan umum, dengan penuh gairah mereka berseru: "Dia (Imam Ali) adal ah t uhan. (Sebab) dial ah yang menet apkan adzab neraka ini". Mereka rel a mat i dibakar dengan penuh keikhl asan. Mereka memandang l ayak hukuman demikian

dij at uhkan oleh "t uhan" mereka sendiri.

Sangat berl awanan dengan kaum Rawaf idh ini, adalah pendirian gol ongan Nawasib dan Khawarij yang sangat benci kepada Imam Al i r. a. Ironisnya, kaum Khawarij ini sebel umnya j ust ru merupakan pengikut Imam Al i r. a. yang pal ing set ia dan t aat . Mul amul a mereka sangat cint a, kagum, t aat dan set ia. Lal u berbal ik 180 deraj at menj adi muak, benci, mengut uk, bahkan mengkaf irkan Imam Al i r. a. It u t erj adi ket ika t okoh yang mereka kagumi it u bersedia menerima "perdamaian" dengan Muawiyah. Peri st iwa yang dal am sej arah t erkenal sebagai "Tahkim bi Kit abil l ah".

Kaum Khawarij it u menunt ut kepada Imam Al i r. a. agar ia bert aubat kepada Al lah at as perbuat an salah yang dil akukannya (mengadakan perdamaian dengan Muawiyah). Begit u mendalamnya kebencian mereka sehingga pada kesempat an apa, kapan dan di mana saj a mereka mel ancarkan kecaman pedas dan memaki habis. Bahkan sej arah mencat at , Imam Al i r. a. waf at akibat pembunuhan yang dil akukan gol ongan Khawarij .

Sul it unt uk dicari bahan bandingan bagi seorang t okoh yang begit u hebat menimbul kan pert ent angan pendapat sepert i yang ada pada diri Imam Ali r. a. Lebih sul it l agi unt uk menarik kesimpul an dari kenyat aan ini. Apakah karena ia orang besar, maka t imbul pert ent angan pendapat yang begit u hebat ? At aukah karena adanya pert ent angan pendapat it u hingga ia menj adi mit os. Kenyat aan adanya pert ent angan pendapat it u sendiri sudah mengungkapkan, bahwa Imam Al i r. a. adal ah t okoh pot ensial sekal i, khususnya bagi ummat Isl am.

Juga merupakan ironi sej arah, sal ah seorang yang pert ama-t ama berperan vit al dal am membel a Isl am, akhirnya dij at uhkan ol eh seorang yang ayahnya j ust ru pal ing memusuhi Isl am ket ika Rasul Al l ah s. a. w. mul ai dengan da'wahnya. Orang yang sej ak masa anak-anak sudah mempert aruhkan segal a-gal anya demi t egak dan berkembangnya Isl am, kepemimpinannya direbut ol eh orang-orang yang pada awal Isl am pal ing gigih menent ang.

(5)

Bahkan nama Imam Al i digunakan ol eh dinast i Bani Umayyah unt uk menegakkan kekuasaan ot orit er. Tiap orang at au kel ompok yang berani menent ang, at au t idak sependapat dengan kebij aksanaan penguasa Bani Umayyah dapat dit indak dengan menggunakan dal ih "pengikut Imam Al i" (Pecint a Ahl ul bait ).

Siapa yang mempel aj ari sej arah Imam Al i r. a. dengan j uj ur, past i akan menemukan pada dirinya salah sat u segi yang khas ada pada kehi dupan t okoh l egendaris it u. Nama Imam Al i r. a. ident ik dengan sif at -sif at manusiawi yang mendalam. Baik sej arah sendiri, maupun sej arawan t idak cukup mampu mengungkapkannya. Kait an yang sepert i it u biasanya ol eh seorang penul is t erpaksa dikesampingkan saj a dengan penuh kesadaran dan kebij aksanaan.

Makin berkurangnya f akt or-f akt or kej iwaan yang menyul it kan pembahasan dan makin

dibat asinya segi-segi sej arah yang hendak dit ul is, bisa j adi l ebi h mendekat i obj ekt ivit as. Tet api apakah begit u j adinya?

Para sej arawan mengungkapkan bahwa pada ghalibnya makin l ama seorang t elah meninggal akan l ebih mudah dit emukan obj ekt ivit as unt uk pengungkapan riwayat orang yang

bersangkut an. Akan t et api kal au menyangkut Imam Al i r. a. hal it u masih dipert anyakan.

Dal am bat as-bat as pengungkapan yang demikianl ah, buku "Imam Al i bin Abi Thal ib r. a. " ini menget engahkan riwayat kehidupan Imam Al i pada masa asuhan, kel uarganya, rumah-t angganya, peranan kepahl awanannya semasa Rasul Al l ah masih hidup, waf arumah-t nya Rasul Al l ah s. a. w. , masa-masa kekhalif ahan Abu Bakar r. a. , Umar r. a. , Ut sman r. a. , del apan hari t anpa khal if ah, Perang Unt a, Perang Shif f in, Gerakan Khawarij , keut amaan, pint u il mu dan sebuah kenangan.

Bab I : Masa Asuhan

Dengan membaca buku-buku riwayat at au sej arah, kit a akan mengenal t okok-t okoh pembela kebenaran dan keadil an: yang l ebih mement ingkan kepent ingan umum daripada kepent ingan pribadi, t anpa pamrih dan bersedia mengorbankan diri unt uk membel a keyakinan yang dirasa benar dan adil .

Juga dengan membaca buku-buku riwayat at au sej arah, kit a akan mengenal orang-orang yang senant iasa memusuhi kebenaran dan keadil an, yang l ebih mement ingkan kepent ingan pribadi daripada kepent ingan umum dan hanya memikirkan keunt ungan saj a t anpa memperdulikan hal al at au haramnya sesuat u.

Dua macam sif at at au wat ak sepert i di at as, t idak mungkin mendadak l ahir set el ah dewasa saj a. Sif at t ersebut l ahir mel al ui proses. Hal ini j uga berlaku bagi Imam Al i r. a.

Unt uk menget ahui bagaimana proses Imam Ali bin Abi Thal ib r. a. menj adi seorang pahlawan Isl am yang t angguh, hingga dij adikan suri-t aul adan ol eh para pej uang Isl am, maril ah kit a ikut i sej ak kel ahirannya, masa kanak-kanaknya, masa remaj anya dan kemudian set el ah dewasa.

Putera Ka'bah

Tel ah menj adi keyakinan orang yang beragama, bahwa manusia dapat merencanakan sesuat u dan berusaha mewuj udkan rencananya. Akan t et api apakah rencana t ersebut akan t ercapai at au gagal , manusia yang merencanakan t adi t ak dapat menent ukannya. Penent uan t erakhir di t angan Al l ah s. w. t .

Banyak orang yang ingin agar ist erinya dapat mel ahirkan put era at au put eri di t empat t ert ent u dan disaksikan ol eh kel uarga yang l engkap. Apakah keinginan at au rencana orangt ua it u akan t ercapai, Al l ah s. w. t . yang menent ukan.

(6)

Tent ang t empat kel ahiran Imam Al i r. a. , A1 Haki m dal am buku "Al Must adrak", j il id III, hal aman 483, ant ara l ain mengemukakan: Ket ika it u hari Jum'at , 13 bul an Raj ab, 12 t ahun sebel um Nabi Muhammad s. a. w. mendapat risal ah. Seorang wanit a, meskipun perut nya nampak besar sekal i, bersama suaminya mel akukan t awaf mengel il ingi Ka'bah. Wanit a yang bernama Fat imah it u t iba-t iba merasakan perut nya sakit . Ket ika rasa sakit nya bert ambah, segera diberit ahukan kepada suaminya, Abu Thal ib. Mendengar kel uhan it u, Abu Thal ib segera menggandeng ist erinya masuk ke dal am Ka'bah. Menurut perkiraan, ist erinya kel el ahan. Diharapkan dengan berist irahat sebent ar rasa sakit nya akan berkurang.

Kenyat aannya t idak sepert i yang diperkirakan Abu Thal ib. Perut Fat imah bert ambah sakit . Fat imah yang sudah berkali-kal i mel ahirkan, t el ah mengert i isyarat apa yang sedang

dial aminya. Sebagai seorang wanit a yang shal eh, ia t idak mengungkapkan isyarat it u kepada suaminya. Dia khawat ir j ika suaminya t ahu, t ent u maksud suaminya menyel esaikan t awaf akan t erganggu. Ia t idak ingin berbuat demikian. Suaminya t et ap dianj urkan menyelesaikan

t awaf nya.

Dal am keheningan dan keredupan Bait ul l ah, rumah Al l ah, Fat imah merasa perut nya bert ambah mul as. Disaat it u yang t eringat di hat i Fat i mah ial ah bahwa rasa sakit nya akan berkurang dengan dat angnya pert olongan Al l ah. Fat imah segera mengangkat t angan, yang sebel umnya memegang perut unt uk menahan rasa sakit dan dengan suara sayu t ersengal -sengal berucap: "Ya Al l ah, Ya Tuhanku. Aku bernaung kepada-Mu, kepada ut usan-ut usan-Mu dan Kit ab-kit ab yang dat ang dari-Mu. Aku percaya kepada ucapan dat ukku Ibrahim, pendiri rumah ini. Maka demi pendiri rumah ini dan demi j abang bayi yang ada di dalam perut ku, aku mohon kepada-Mu unt uk dimudahkan kel ahirannya".

Beberapa saat seusai mengucapkan doa, l ahirl ah bayi dengan sel amat . Bayi ini adal ah put ra ke-empat dari Fat imah. Sepanj ang ingat an orang, inil ah unt uk pert ama kali seorang wanit a mel ahirkan put eranya dalam Ka'bah. Kel ahiran bayi ini hanya disaksikan ol eh ayah bundanya saj a.

Kej adian yang l uar biasa ini, berit anya segera t ersiar ke berbagai penj uru.

Berbondong-bondongl ah mereka, t erut ama kel uarga Bani Hasyim, dat ang ke Ka'bah, guna menyaksikan bayi yang baru l ahir. Di ant ara yang dat ang ial ah Nabi Muhammad s. a. w. Bayi ini saudara misan bel iau sendiri. Bel iau menggendong bayi t ersebut , kemudian bersama ayah-ibunya pul ang ke rumah Abu Thal ib.

Meskipun bayi ini merupakan put era keempat , namun ol eh ayahnya dipandang sebagai kurnia besar yang dil impahkan Al lah s. w. t . kepada kel uarganya. Kegembiraan Abu Thal ib ini t ercermin dari perint ah yang segera dikel uarkan unt uk menyel enggarakan pest a wal imah. Guna

memeriahkan pest a it u, beberapa ekor t ernak dipot ong. Pemuka-pemuka Qureiys diundang mengunj ungi pest a it u, sebagai penghormat an at as kel ahiran put eranya. Pada kesempat an it ul ah Abu Thal ib mengumumkan pemberian nama "Al i" kepada put eranya yang baru l ahir. "Al i" berart i "l uhur".

Nama dan Gelarnya

Sesungguhnya, sebel um berl angsung pest a walimah, di mana Abu Thal ib mengumumkan nama "Al i" bagi put eranya yang keempat it u, Fat imah t el ah memberi nama "Haidarah", yang berart i "Singa". Sat u nama yang diambil persamaannya dari nama Asad, nama dat uknya dari pihak ibu, yang j uga berart i "Singa".

(7)

Bukt i sej arah ini dapat diket ahui dari perist iwa perang-t anding, seorang l awan seorang, ant ara Imam Al i r. a. mel awan Marhaban. Dal am perang-t anding it u Marhaban mengagul -agul kan diri dengan bait syairnya: "Aku inil ah yang diberi nama Marhaban ol eh ibuku! " Imam Al i r. a. segera menukas dan mel anj ut kan bait syair it u dengan kat a-kat anya: "Aku inil ah yang diberi nama Haidarah ol eh ibuku! "

Hanya saj a nama yang diberi kan ibunya menj adi t enggel am sesudah pengumuman ayahnya dal am pest a wal imah, yait u "Al i". Ia l ebih t erkenal dengan nama Ali bin Abi Thalib.

Ket ika di bawah asuhan Rasul Al l ah s. a. w. , Imam Ali r. a. pernah diberi j ul ukan "Abu Turab", yang art inya "Si Tanah". Pemberian j ulukan it u erat kait annya dengan perist iwa dit emuinya Imam Al i r. a. di sat u hari sedang t idur berbaring di at as t anah. Yang menemuinya Nabi Muhammad s. a. w. sendiri. Bel iau menghampirinya dan duduk dekat kepal anya sambil

mengusap-usap punggungnya guna membuang debu-t anah. Kemudian Nabi Muhammad s. a. w. membangunkannya seraya berkat a: "Dudukl ah, engkau hai Abu Turab! "

Nama Abu Turab ini pal ing disukai ol eh Imam Al i r. a. Ia sangat bangga bila dipanggil dengan nama it u. Menurut Al Bashri, nama Abu Turab ini di kemudian hari ol eh orang-orang Bani Umayyah dij adikan bahan ej ekan guna merendahkan mart abat Khal if ah Imam Al i r. a. Mereka mengat akan, bahwa pemberian nama Abu Turab" ol eh Rasul Al l ah s. a. w. merupakan bukt i t ent ang kekurangan dan kel emahan f it rahnya.

Disamping nama-nama t ersebut di at as, Imam Al i r. a. j uga t erkenal dengan panggil an Abul Hasan. Ini t erj adi, set el ah kel ahiran put era bel i au, Al Hasan. Sel ain dari nama-nama t ersebut di at as; Imam Al i r. a. banyak sekal i mendapat gel ar dan yang pal ing popul er hingga sekarang ial ah "Imam".

Di bawah Naungan Wahyu

Ket ika Imam Al i r. a. menginj ak usia 6 t ahun, Makkah dan sekit arnya dil anda pacekl ik hebat . Sebagai akibat nya, kebut uhan pangan sehari-hari sulit diperol eh. Bagi mereka yang berkel uarga besar dan ekonomi l emah, sepert i kel uarga Abu Thal ib, pukul an pacekl ik t erasa parah sekal i.

Pada masa pacekl ik ini, Nabi Muhammad s. a. w. t el ah berumah t angga dengan Sit t i Khadij ah bint i Khuwal id r. a. Bel iau t ak dapat mel upakan budi pamannya yang t el ah memel ihara dan mengasuh bel iau sej ak kecil hi ngga dewasa. Bert ahun-t ahun bel iau hidup di t engah-t engah kel uarga Abu Thal ib, mengikut i suka-dukanya dan menget ahui sendiri bagaimana keadaan penghidupannya.

Dal am suasana paceklik ini, Nabi Muhammad s. a. w. menyadari bet apa berat nya beban yang dipikul pamannya, Abu Thal ib, yang sudah l anj ut usia. Hat i beliau t erket uk dan segera mengambil l angkah unt uk meringankan beban pamannya.

Nabi Muhammad s. a. w. menget ahui, bahwa Abbas bin Abdul Mut t hal ib, j uga paman bel iau, adal ah seorang t erkaya di kal angan Bani Hasyim. Dibanding dengan saudara-saudaranya, Abbas mempunyai kemampuan ekonomis yang l ebih baik. Dengan t uj uan unt uk meringankan beban Abu Thalib, bel iau t emui Abbas bin Abdul Mut t hal ib. Kepada pamannya it u bel iau kemukakan bet apa berat derit a yang dit anggung Abu Thal ib sebagai akibat pacekl ik. Kemudian, dal am bent uk pert anyaan, Nabi Muhammad s. a. w berkat a: "Bagaimana paman, kal au kit a sekarang ini meringankan bebannya? Kusarankan agar paman mengambil sal ah seorang anaknya. Aku pun akan mengambil seorang. "

(8)

Sej ak it u Imam Al i r. a. diasuh ol eh Nabi Muhammad s. a. w. dan ist eri bel iau, Sit t i Khadij ah bint i Khuwail id r. a. Bagi Imam Al i r. a. sendiri l ingkungan kel uarga yang baru ini, bukan merupakan l ingkungan asing. Sebab Nabi Muhammad sendiri dalam masa yang panj ang pernah hidup di t engah-t engah kel uarga Abu Thal ib. Mal ahan yang menikahkan Nabi Muhammad s. a. w. dengan Sit t i Khadij ah bint i Khuwalid r. a. , j uga Abu Thalib.

Bagi Nabi Muhammad s. a. w. , Imam Ali r. a. bukan hanya sekedar saudara misan, mal ahan dalam pergaul an sudah merupakan saudara kandung. Lebih-l ebih set elah dua orang put era l el aki bel iau, Al Qasim dan Abdul l ah, meninggal . Bet apa besar kasih sayang yang bel iau curahkan kepada put era pamannya it u dapat diukur dari berapa besarnya kasih-sayang yang dit umpahkan Abu Thalib kepada beliau. Bahkan pada wakt u dekat menj el ang bi't sah, Nabi Muhammad s. a. w. sering mengaj ak Imam Al i r. a. menyepi di gua Hira, yang t erl et ak dekat kot a Mekkah. Ada kal anya Imam Al i r. a. diaj ak mendaki bukit -buki t sekel il ing Makkah guna menikmat i keindahan dan kebesaran cipt aan Al lah s. w. t .

Sej ak usia muda Imam Al i r. a. sudah menghayat i indahnya kehi dupan di bawah naungan wahyu Il l ahi, sampai t iba saat kemat angannya unt uk menghadapi kehidupan sebagai orang dewasa. Sel ama masa it u bel iau mengikut i perkembangan yang dial ami Rasul Al l ah s. a. w. dal am kehidupannya.

Sungguh merupakan saat yang sangat mengunt ungkan bagi pert umbuhan j iwa Imam Al i r. a. dengan berada di dalam l ingkungan kel uarga t ermul ia it u. Periode yang pal ing berkesan dal am kehidupan Imam Al i r. a. adal ah dimul ai dari usia 6 t ahun sampai Nabi Muhammad s. a. w. menerima wahyu pert ama dari Al l ah s. w. t . Imam Ali r. a. mendapat kesempat an yang pal ing baik, yang t idak pernah dial ami ol eh siapa pun j uga, ket ika Nabi Muhammad s. a. w. sedang dipersiapkan Al l ah s. w. t . unt uk mendapat t ugas sej arah yang maha pent ing it u.

Imam Al i r. a. menyaksikan dari dekat saudara misannya mel aksanakan ibadah kepada Al l ah s. w. t dengan cara yang berbeda sama sekal i dari t radisi dan kepercayaan orang-orang Makkah ket ika it u. Imam Al i r. a. menyaksikan j uga bet apa saudara misannya menj auhi kehidupan j ahil iyah, menj auhi kebiasaan minum khamar, menj auhi perzinahan. Sel ain it u, dengan mat a kepal a sendiri Imam Al i r. a. menyaksikan dan mengikut i perkembangan j iwa dan f ikiran Nabi Muhammad s. a. w.

Semua warisan yang t el ah dit erima Imam Al i r. a. dari para orangt uanya, kini berkembang mekar di hadapan seorang maha guru yang cakap dan bij aksana, yait u put era pamannya sendiri. Manusia t erbesar di dunia it ulah yang menghubungkan diri Imam Al i r. a. dengan Al l ah s. w. t .

Masa Kanak-kanak

Tent ang usia Imam Al i r. a. ket ika Rasul Al l ah s. a. w. mul ai mel akukan da'wah risal ah, t erdapat riwayat yang berl ainan. Sebagian riwayat mengat akan, bahwa Imam Al i r. a. pada wakt u it u masih berusia 10 t ahun. Sement ara ahli sej arah l ain mengat akan, Imam Al i r. a. ket ika it u t el ah berusia 13 t ahun. Yang t erakhir ini ant ara l ain dit egaskan ol eh Syeikh Abul Qasyim Al Balakhiy.

Masal ah usia Imam Al i r. a. ini banyak dipersoal kan ol eh penul is sej arah, karena ada kait annya dengan penilaian: apakah Imam Al i memel uk agama Islam di masa kanak-kanak at aukah set el ah akil bal igh. Tampaknya riwayat yang lebih kuat mengat akan bahwa Imam Al i r. a. t el ah berusia 13 t ahun pada wakt u Rasul Al l ah s. a. w. memul ai da'wahnya.

Pada wakt u Nabi Muhammad s. a. w. menerima t ugas da'wah Il ahiyah, Imam Al i r. a.

(9)

Pada wakt u Rasul Al l ah s. a. w. menerima perint ah Al lah s. w. t . supaya melakukan da'wah secara t erbuka dan t erang-t erangan, Imam Al i r. a. ikut ambil bagian sebagai pembant u. Imam Ali r. a. ant ara l ain menyampaikan seruan-seruan Rasul Al l ah s. a. w. kepada sej umlah orang t ert ent u di kal angan anggot a-anggot a kel uarganya.

Tent ang hal yang t erakhir ini, ibnu Hisyam dal am riwayat nya mengemukakan, bahwa Imam Al i r. a. pernah mengat akan dengan j el as, bahwa Rasul Al l ah s. a. w. secara rahasia memberi t ahu kepada siapa saj a yang mau menerima dari kalangan anggot a-anggot a kel uarga dan f amil inya, mengenai nikmat kenabian yang dil impahkan Al l ah kepada beliau dan kepada umat manusia mel al ui beliau.

Unt uk it u Rasul Al l ah s. a. w. menyampaikan da'wahnya l ebih dahulu kepada anggot a-anggot a kel uarga yang pal ing dekat , yait u ist erinya sendiri Sit t i Khadij ah r. a. dan saudara misan asuhannya, Imam Ali r. a. Set el ah kepada dua orang it u, barul ah kepada Zaid bin Harit sah, put era angkat nya.

Imam Al i r. a. sendiri sebagai orang yang pal ing dini mel akukan t ugas da'wah membant u Rasul Al l ah s. a. w. pernah menerangkan, bahwa pada masa it u t idak ada sat u rumah pun yang menghimpun anggot a-anggot a kel uarga dal am agama Isl am, sel ain rumah-t angga Rasul Al lah s. a. w. dan Khadij ah r. a. "Dan akul ah orang ket i ga dalam rumah it u. Aku menyaksikan l angsung cahaya wahyu dan risal ah sert a mencium semerbaknya bau kenabian" demikian kat a Imam Al i r. a.

Al i bin Al Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Imam Ali r. a. , mel al ui sebuah riwayat

memberit ahukan kapan dat uknya mul ai memel uk agama Isl am. Ia mengat akan: "Ia beriman kepada Al l ah dan Rasul -Nya t iga t ahun l ebih dul u sebel um orang l ain. "

Masa Remaj a

Dari sej arah hidupnya, sej ak usia kanak-kanak l angsung meneri ma asuhan Rasul Al l ah s. a. w. , t idak ada keraguan l agi, bahwa Imam Al i r. a. merupakan orang yang pal ing dini menerima hidayah Il ahi, pal ing dul u beri man dan bersuj ud kepada-Nya. Para penel it i buku-buku riwayat akan menemukan kenyat aan t ersebut dan dapat menget ahuinya dengan j el as.

Dal am masa remaj a, Imam Al i r. a. sudah akt if membant u da'wah Rasul Al l ah s. a. w. Menurut Abdul l ah bin Abbas, Imam Al i r. a. sendiri pernah mencerit akan t ent ang hal it u sebagai berikut :

"Set el ah t urun ayat 214 Surah Asy Syura (perint ah Al lah kepada Rasul -Nya supaya

memperingat kan kaum kerabat yang t erdekat ), bel iau memanggil aku. Kemudian berkat a: "Hai Al i, Al l ah t elah memerint ahkan supaya aku memberi peringat an kepada kaum kerabat ku yang t erdekat . Aku merasa agak sedih, sebab aku t ahu, j ika aku berseru kepada mereka

mel aksanakan perint ah it u, aku akan mengalami sesuat u yang t idak kusukai. Ol eh karena it u aku diam saj a sampai dat angl ah Jibril yang berkat a kepadaku, "Hai Muhammad, j ika engkau t idak berbuat sepert i yang diperint ahkan kepadamu, Tuhan akan menj at uhkan adzab

kepadamu. " Ol eh karena it u, hai Al i, buat l ah makanan. Masakl ah paha kambing dan sediakan unt uk kit a susu sewadah besar. Set el ah it u kumpul kan kel uarga Bani Abdul Mut t hal ib. Mereka hendak kuaj ak bicara dan akan kusampaikan apa yang diperint ahkan Al l ah kepadaku. "

"Semua yang diperint ahkan bel i au kepadaku, kukerj akan segera. Kemudian anggot a-anggot a kel uarga Bani Abdul Mut t al ib kuundang supaya hadir. Juml ah mereka yang hadir kurang l ebih 40 orang. Di ant ara mereka it u t erdapat para paman Rasul Al l ah s. a. w. , sepert i Abu Thal ib,

Hamzah, Abbas dan Abu Lahab. Set el ah semuanya berkumpul , Rasul Al l ah s. a. w. memanggil ku dan memerint ahkan supaya makanan segera dihidangkan. Hidangan it u kusaj ikan. Rasul Al l ah s. a. w. mengambil sepot ong daging, l al u di l et akkan kembali pada t epi baki. Beliau

(10)

semua makan dan minum sekenyang-kenyangnya. Demi Al l ah, mereka masing-masing makan dan minum sebanyak yang kuhidangkan. "

"Ket ika Rasul Al l ah s. a. w. hendak mul ai berbicara bel iau didahul ui ol eh Abu Lahab. Abu Lahab berkat a kepada hadirin dengan sinis: "Kal ian benar-benar sudah disihir ol eh saudara kalian! "

"Karena ucapan Abu Lahab semua yang hadir pergi meninggal kan t empat . Keesokan harinya aku diperint ahkan l agi ol eh Rasul Al l ah s. a. w. supaya mempersiapkan segal a sesuat unya sepert i kemarin. Set el ah semua makan minum secukupnya, Nabi Muhammad s. a. w. berkat a kepada mereka: "Hai Bani Abdul Mut t hal ib. Demi Al l ah, aku t idak pernah menget ahui ada seorang pemuda dari kal angan orang Arab, yang dat ang kepada kaumnya membawa sesuat u yang l ebih mul ia daripada yang kubawa kepada kal ian. Unt uk kal ian aku membawa kebaj ikan dunia dan akhirat . Al l ah memerint ahkan aku supaya mengaj ak kal ian ke arah it u. Sekarang, siapakah di ant ara kal ian yang mau membant uku dal am persoalan it u dan bersedia menj adi saudaraku, penerima wasiat ku dan khal if ahku?"

"Semua yang hadir bungkam. Hanya aku sendiri yang menj awab: "Aku ! " Wakt u it u aku seorang yang pal ing muda usianya dan masih hij au. Kukat akan l agi: "Ya, Rasul Al l ah, akul ah yang menj adi pembant umu! " Bel iau mengul angi ucapannya dan aku pun mengul angi kembal i pernyat aanku. Rasul Al l ah s. a. w. kemudian memegang t engkukku, seraya berseru kepada semua yang hadir: "Inil ah saudaraku, penerima wasiat ku dan khal if ahku at as kal ian! " Semua yang hadir berdiri sambil t ert awa t erbahak-bahak. Mereka berkat a hampir serent ak kepada Abu Thal ib: "Hai Abu Thal ib! Dia (yakni Muhammad) menyuruhmu supaya t aat kepada anakmu! "

Hadit s yang senada dengan apa yang dikemukakan Abdul l ah bin Abbas, j uga diriwayat kan oleh Abu Ja'f ar At Thabary dal am bukunya "At Tarikh".

It ul ah sekel umit riwayat t ent ang seorang muda remaj a yang kemudian hari bakal menj adi pemimpin ummat Isl am. Seorang pemimpin yang dihormat i t idak saj a ol eh kaum musl imin, t et api j uga oleh para ahl udz dzimmah, yait u kaum Nasrani dan kaum Yahudi yang bersedia hidup damai di bawah pemerint ahan Isl am.

Di depan Abu Lahab, orang yang sel ama ini selal u mengancam-ancam dan menunt ut supaya Rasul Al l ah s. a. w. menghent ikan da'wahnya, Imam Al i r. a. yang masih remaj a it u berani menyat akan dukungan dan bant uannya kepada Nabi Muhammad s. a. w.

Bab II : Lingkungan Keluarga

Pemimpin, yang riwayat nya kit a bicarakan ini berasal dari l ingkungan kel uarga t erkemuka qabil ah Qureiys, yait u Abul Hasan Al i bin Abi Thal ib bin Abdul Mut t hal ib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushaiy bin Kil ab. Ayah Imam Al i r. a. , yakni Abu Thalib, adal ah saudara kandung Abdul l ah bin Abdul Mut t hal ib, ayah Nabi Muhammad s. a. w. Jadi , Nabi Muhammad s. a. w. dan Imam Al i r. a. sama-sama berasal dari sat u t ul ang sul bi seorang dat uk: Abdul Mut t hal ib bin Hasyim. Jel asnya, baik Rasul Al l ah s. a. w. maupun Imam Al i r. a. , dua-duanya t ermasuk kel uarga Bani Abdul Mut t hal ib. At au j ika dit arik l ebih ke at as l agi, dua-duanya t ermasuk kel uarga Bani Hasyim. Dal am sej arah sebut an "kel uarga Bani Hasyim" l ebih popul er dibanding dengan sebut an "Bani Abdul Mut t hal ib".

Hingga akhir hayat nya, Abdul Mut t hal ib merupakan pimpinan t ert inggi qabil ah Qureiys di Makkah. Sepeninggal Abdul Mut t hal ib, Abu Thal ib menggant ikan kedudukan ayahnya sebagai pemimpin Qureiys dan kepal a kot a Makkah. Abu Thal ib j uga merangkap sebagai pemimpin t erkemuka Bani Hasyim.

Abdul Mut t hal ib mempunyai 10 orang put era. Tiga di ant aranya ial ah Abbas, Abu Thal ib dan Abdul l ah. Nabi Muhammad s. a. w. , manusia t ermul ia di dunia, adal ah put era Abdul l ah bin Abdul Mut t hal ib. Ia menj adi mundzir (j uru ingat ) bagi segenap

(11)

adal ah put era Abu Thalib bin Abdul Mut t hal ib. Ia j adi penunt un kaum musl imin sedunia.

Imam Al i r. a. mempunyai 3 orang saudara l el aki, yait u Ja'f ar, 'Aqil dan Thal ib. Di suat u medan pert empuran di Tabuk, Ja'f ar gugur sebagai pahl awan dal am perj uangan membel a Nabi Muhammad s. a. w. dan Isl am. 'Aqil dikurniai usia panj ang hi ngga sempat mengalami zaman kekuasaan Muawiyah bin Abi Suf yan. Sedang Thalib, anak sul ung Abu Thalib, waf at mendahul ui saudara-saudaranya.

Ibunda

Nama l engkap ibunda Imam Al i r. a. ialah Fat imah bint i Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushaiy bin Kil ab. Fat imah bint i Asad adal ah seorang put eri dari Bani Hasyim yang pert ama bersuamikan seorang berasal dari Bani Hasyim j uga. Ia t ermasuk yang pal ing dini memel uk agama Islam, sert a memberikan dukungan kepada da'wah yang dil akukan ol eh Nabi Muhammad s. a. w. Bel iau sangat menghargai dan menghormat i Fat imah bint i Asad, bahkan memanggil nya dengan sebut an "Bunda" dan dipandang sebagai ibu kandung bel iau sendiri.

Pada wakt u Fat imah bint i Asad waf at , Nabi Muhammad s. a. w. bersembahyang unt uk

j enazahnya. Di saat pemakamannya, Nabi Muhammad s. a. w. t urun sendiri ke l iang l ahad dan set el ah j enazahnya disel imut i dengan baj u bel iau, bel iau berbaring sej enak di samping j enazahnya.

Menget ahui hal it u, beberapa orang sahabat sambil keheran-heranan bert anya: "Ya Rasul Al l ah, kami t idak pernah mel ihat anda berbuat sepert i it u t erhadap orang l ain! "

"Tak seorangpun sesudah Abu Thalib yang kupat uhi sel ain dia", j awab Nabi Muhammad s. a. w. dengan segera. "Kusel imut kan baj uku, agar kepadanya diberi pakaian indah di dal am sorga, Aku berbaring di sampingnya, agar ia t erhindar dari j epit an dan t ekanan kubur. "

Ayahanda

Ayahanda Imam Al i r. a. adal ah seorang pemimpin Qureisy. Ia sangat t erpandang, dicint ai, dihormat i dan disegani ol eh penduduk Makkah. Bel iau dihormat i bukan semat a-mat a karena kedudukannya, t et api l ebih-l ebih karena budi pekert inya yang l uhur, j iwanya yang besar, kepribadiannya yang t inggi dan t indakannya yang senant iasa adil . Sat u pribadi yang

mengunggul i semua orang pada zamannya. Baik dal am soal kesanggupannya, kemant apannya maupun dalam kegigihannya membel a sesuat u yang diyakininya benar.

Tent ang kesanggupan, kemant apan dan kegi gihan Abu Thal Iib dapat disaksikan dari

penampil an-penampil an bel iau menghadapi orang-orang kaf ir Qureiys. Dengan kekuat an sendiri ia memikul beban membela Nabi Muhammad s. a. w. dari t ant angant ant angan dan perl awanan orang-orang Qureiys. Sat u beban yang t ak pernah dipikul ol eh paman-paman sert a kel uarga at au kerabat Nabi Muhammad s. a. w. yang l ain. Penil aian yang semacam it u t erhadap Abu Thal ib, dit erima bul at ol eh para sej arawan dari segal a mazhab.

Abu Thalib adal ah orang yang t eguh berdiri membent engi Nabi Muhammad s. a. w. dari segala bent uk rongrongan komplot an kaf ir Qureiys. Abu Thal ib berbuat demikian didorong ol eh pandangannya yang l uas, pengl ihat an hat i dan f ikirannya yang t aj am, t ekad sert a semangat nya yang t ak t erpat ahkan.

Hal ini t ercermin pul a ket ika unt uk pert ama kal inya Abu Thalib mel ihat put eranya, Imam Al i r. a. , secara diam-diam bersembahyang di bel akang Rasul Al l ah s. a. w. Diamat inya put era yang masih muda bel ia it u t el ah menj adi pengikut Nabi Muhammad s. a. w. Diperhat ikan pul a put eranya it u t idak gel isah bersembahyang meskipun dil ihat ayahnya.

(12)

dan Rasul -Nya. Aku mempercayai dan membenarkan agama yang dibawa ol ehnya dan aku bert ekad hendak mengikut i j ej aknya! "

Mendengar pernyat aan put eranya yang t erus t erang t anpa dibikin-bikin, Abu Thal ib berkat a: "Sudah past i ia mengaj akmu ke arah kebaj ikan, ol eh karena it u t et apl ah engkau bersama dia! "

Lain kal i Abu Thal ib mel ihat put eranya sedang berdiri di sebel ah kanan Nabi Muhammad s. a. w. yang siap menunaikan sembahyang. Dari kej auhan Abu Thal ib melihat put eranya yang seorang l agi yait u Ja'f ar. Ja'f ar segera dipanggil, kemudian diperi nt ahkan: "Bergabungl ah engkau menj adi sayap put era pamanmu di sebel ah kiri, dan bersembahyangl ah bersama dia! "

Abu Thalib seorang pemimpin yang mempunyai kebij aksanaan t inggi. Ia t idak bersit egang l eher mempert ahankan kebekuan zaman dan t idak menghal ang-hal angi hadirnya masa mendat ang yang l ebih cemerl ang. Kebij aksanaan yang t i nggi it u t ercermin benar dari wasiyat yang diucapkannya pada det ik-det ik menj el ang aj al nya, dit uj ukan kepada orang-orang Qureiys:

"…Wahai orang-orang Qureiys. Kuwasiat kan agar kal ian senant iasa mengagungkan rumah it u (Ka'bah). Sebab di sanal ah t empat keridhoan Tuhan dan sekaligus j uga merupakan t iang penghidupan… Erat kanl ah hubungan silat urrahmi, j anganl ah sekal i-kal i kal ian put uskan. Jauhilah perbuat an dzal im… Bet apa banyaknya sudah generasi-generasi t erdahul u hancur binasa karena dzal im. . . !

"Wahai orang-orang Qureiys. Sambut l ah dengan baik orang yang mengaj ak ke j al an yang benar, dan berikanl ah pert ol ongan kepada set iap orang yang membut uhkan. . . Sebab dua perbuat an t erpuj i it u merupakan kemul iaan bagi seseorang, sel agi ia masih hi dup dan sesudah mat i… Hendaknya kal ian sel al u berkat a benar dan set ia menunaikan amanat …!

"Kuwasiat kan kepada kal ian supaya berlaku baik t erhadap Muhammad. Sebab ia orang yang pal ing t erpercaya di kal angan Qureiys dan t idak pernah berdust a…!

"Apa yang kuwasiat kan kepada kalian, semuanya t elah t erhimpun padanya. Kepada kit a ia dat ang membawa missi yang sebenarnya dapat di t erima ol eh hat i-sanubari, t et api diingkari dengan uj ung l idah, hanya karena t akut akan t i dak disukai orang l ain. Demi Al lah, aku seakan-akan dapat mel ihat bahwa orang-orang Arab l apisan bawah, orang-orang yang hidup t erl unt a-l unt a, dan orang-orang yang a-l emah t idak berdaya, sudah siap menyambut baik seruannya, membenarkan t ut ur-kat anya, dan menj unj ung t inggi missi yang di bawanya. Bersama mereka it ul ah Muhammad mengarungi ancaman gel ombang maut !

"Namun aku j uga seol ah-olah sudah melihat , bahw a orang-orang Arab akan dengan t ul us hat i mengikhl askan kecint aan mereka dan mempercayakan kepemimpinan kepadanya. "

"Demi Al lah, barang siapa yang mengikut i j ej ak l angkahnya, ia past i akan menemukan j al an yang benar. Dan barang siapa yang mengikut i pet unj uk sert a bimbingannya, ia past i sel amat ! "

"Seandainya aku masih mempunyai sisa umur, semua rong-rongan yang mengganggu dia, past i akan kuhent ikan dan kucegah, dan ia past i akan kuhindarkan dari t iap marabahaya yang akan menirnpanya…"

Wasiat yang gambl ang it u t idak memerlukan ul asan lagi. Dari wasiyat yang diucapkan sesaat sebel um aj alnya dat ang, orang dapat mengambi l kesimpul an sendiri, siapa sebenarnya Abu Thal ib it u, bagaimana sikapnya t erhadap Nabi Muhammad s. a. w. dan sej auh mana pandangan dan f ikirannya t erhadap Isl am.

(13)

j al an yang benar.

Abu Thalib bukan hanya mengenal kebenaran Nabi Muhammad s. a. w. , t et api j uga mengenal pribadi bel iau dengan baik. Ia paman bel iau, pengasuh dan pemelihara bel iau sej ak kanak-kanak sampai dewasa. Dalam wakt u yang amat panj ang, Abu Thal ib menyaksikan sendiri bagaimana prakt ek kehidupan Nabi Muhammad s. a. w. sehari-hari. Abu Thal ib rindu sekal i ingin mel ihat hakekat kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad s. a. w. Hat inya pedih dan kesal menyaksikan kaumnya menyia-nyiakan akal f ikiran dan hidup mereka di depan t umpukan bat u, yang dianggapnya sebagai sesembahan dan t uhan-t uhan.

Dengan t angguh Abu Thal ib menghadapi t ant angan-t ant angan kaf ir Qureiys sert a menggagal kan rencana-rencana j ahat yang mereka t uj ukan t erhadap Rasul Al l ah s. a. w. Ket ika orang-orang kaf ir Qureiys sudah merasa put us asa dan t idak sanggup l agi membendung da'wah risalah Nabi Muhammad s. a. w. , dan t idak berdaya l agi menggert ak Abu Thalib supaya menghent ikan perl indungan dan pembelaannya kepada Rasul Al lah s. a. w. , maka t okoh-t okoh mereka

mengambil keput usan: mel ancarkan bl okade dan pemboikot an t ot al t erhadap semua orang Bani Hasyim dan Bani Abdul Mut t hal ib.

Bl okade dan pemboikot an t ot al yang demikian it u adal ah cara-cara yang di cel a ol eh t radisi dan moral bangsa Arab sendiri. Tet api bagi kaum kaf ir Qureiys, it u bukan soal . Yang pent ing, t uj uan harus t ercapai. Segala cara at au j al an mereka hal alkan demi t uj uan.

Bl okade kaf ir Qureiys it u t ernyat a l ebih mendorong orang-orang Bani Hasyim dan Bani Abdul Mut t hal ib unt uk bert ambah cenderung dan berf ihak kepada Abu Thal ib. Orang-orang Bani Hasyim dan Bani Abdul Mut t hal ib berhimpun dal am sebuah Syi'ib (l embah di ant ara dua bukit ).

Dengan semangat baj a mereka hadapi kepungan ket at sert a pemboikot an t ot al di bidang ekonomi dan sosial . Sel ama l ebih kurang 3 t ahun mereka menahan penderit aan dan kel aparan. Mereka sampai t erpaksa menel an dedaunan sekedar unt uk mengganj el perut yang l apar.

Sel ama masa yang penuh derit a dan sengsara it u, Abu Thal ib t et ap t egak berdiri l aksana gunung raksasa yang kokoh-kuat , t ak t ergoyahkan ol eh gel ombang badai dan t iupan angin ribut .

Dengan t egas Abu Thal ib menolak set iap kompromi dan t awar-menawar yang diaj ukan ol eh orang-orang kaf ir Qureiys. Penol akkannya it u diucapkan dengan bait -bait syair. Inil ah di ant ara syair-syair t ersebut :

"Sadar l ah kal i an, sadar l ah, sebel um banyak l i ang di gal i or ang,

dan or ang-or ang t ak ber sal ah di per l akukan sewenang-wenang. Janganl ah kal i an i kut i per i nt ah or ang j ahat t i ada ber akhl aq unt uk memut uskan t al i per sahabat an

dan per saudar aan dengan ki t a. Demi Tuhan Penguasa Ka'bah,

Kami t ak akan menyer ahkan Muhammad ke dal am mar abahaya yang di r aj ut or ang-or ana penent ang zaman,

sebel um t er bedakan mana l eher kami dan mana l eher kal i an, dan sebel um t angan ber j at uhan di t ebas pedang mengki l at t aj am! "

Ya… benarl ah. Jika Abu Thal ib sudah mempercayai suat u kebenaran, kepercayaannya it u benar-benar keras dan mant ap. Sekeras dan semant ap kepercayaan yang diwariskan kepada put era bungsunya, Imam Ali r. a. , bahkan sampai kepada anak cucu ket urunan Imam Ali r. a. !

(14)

kebenaran dan bukan membel a kekerabat an. Ia menent ang dan mel awan saudaranya sendiri, Abu Lahab, karena ia t ahu, Abu Lahab berada di at as kebat ilan.

Tent ang bet apa adil dan j uj urnya Abu Thal ib dapat pul a disaksikan dari perist iwa berikut . Pada suat u hari Rasul Al l ah s. a. w. memberit ahukan kepada Abu Thal ib, bahwa naskah pemboikot an yang dit empel kan ol eh orang-orang kaf ir Qureiys pada dinding Ka'bah sudah hancur di makan rayap, sehingga t ak ada l agi bagian yang t inggal sel ain yang bert ul iskan: "Dengan Nama Al l ah. "

Set el ah mendengar ket erangan Rasul All ah s. a. w. , Abu Thal ib segera mendat angi sej uml ah t okoh Qureiys. Kepada t okoh-t okoh kaf ir Qureiys it u, Abu Thal ib berkat a dengan l ant ang: "Hai orang-orang Qureiys, put era saudaraku t el ah memberit ahu kepadaku, bahwa naskah

pemboikot an yang kal ian t ul is dan kalian gant ungkan pada Ka'bah, sekarang sudah hancur. Tengokl ah naskah kal ian it u! Kal au benar t erj adi sepert i apa yang dikat akan oleh Muhammad, hent ikanl ah pemboikot an kal ian t erhadap kami. Tet api j ika Muhammad t ernyat a berdust a, ia akan kuserahkan kepada kal ian! "

Abu Thalib mengat akan semuanya it u hanya berdasarkan kepercayaan yang penuh kepada Nabi Muhammad s. a. w. Ia sendiri bel um pernah mel ihat bagaimana keadaan naskah yang t ergant ung pada dinding Ka'bah.

Tokoh-t okoh Qureiys merasa puas dengan kesediaan Abu Thalib menyerahkan Nabi Muhammad s. a. w. , bil a t erbukt i bel iau berdust a. Mereka segera pergi menuj u Ka'bah unt uk menengok naskah pemboikot an dan t ernyat a benar apa yang dikat akan Nabi Muhammad s. a. w. Tokoh-t okoh kaf ir Qureiys l emas, Tokoh-t ak berdaya dan Tokoh-t erpaksa mengumumkan penghenTokoh-t ian pemboikoTokoh-t an pada hari it u j uga. Aksi kompl ot an mereka berakhir dengan kegagal an.

Dari perist iwa t ersebut Abu Thal ib memperol eh pembukt ian l angsung dari Al l ah s. w. t . t ent ang benarnya kepercayaan yang sel ama ini dipert ahankan dan dij aganya baik-baik. Pembukt ian yang didapat nya sebagai mu'j izat Rasul Al l ah s. a. w. it u dat ang dari kekuasaan Al l ah dan bukan dat ang dari seorang f amili yang harus diikut i.

Jauh sebel um kej adian di at as, orang-orang kaf i r Qureiys sudah berkal i-kal i menghimbau Abu Thal ib baik dengan buj uk rayu, maupun dengan ancaman kekerasan. Orang-orang kaf ir Qureiys pernah mengancam Abu Thal ib dengan kat a-kat a:

"Hai Abu Thalib, engkau orang yang sudah l anj ut usia, t erhormat dan mempunyai kedudukan t erpandang… Kami t el ah berkal i-kali memint a kepadamu supaya engkau mel arang put era saudaramu t erus menerus berda'wah, t et api engkau t idak mau mel arangnya… Kami t idak dapat l agi menahan kesabaran mendengar orangt ua kami dicerca, t uhan-t uhan kami dicel a, dan orang-orang arif kami dij el ek-j el ekkan. . . Sil akan engkau pil ih… Apakah engkau bersedia mencegah Muhammad supaya t idak t erus menerus menyerang kami, at au, kamil ah yang akan bert indak memerangi dia, t ermasuk engkau sekal igus, sampai sal ah sat u f ihak binasa…"

Mendengar ancaman it u, Abu Thalib bukannya menj adi mundur dal am membel a kebenaran Nabi Muhammad s. a. w. , mal ahan j ust ru bert ambah t eguh pendiriannya, semakin t inggi semangat nya dan merasa l ebih mampu memberikan t amparan keras t erhadap muka orang Qureiys yang sudah semakin nekad. Mel al ui syairnya dengan t egas Abu Thal ib menj awab:

"Aku t ahu bahwa agama Muhammad, agama t erbai k bagi segenap manusia. Demi Al l ah, hai Muhammad, mereka t ak akan dapat menyent uhmu, sebel um aku t erkapar berkal ang t anah. "

Pada suat u hari Abu Thal ib sedang duduk sant ai di rumah. Tiba-t iba dat ang Rasul Al l ah s. a. w. kel ihat an sedih dan kesal . Set el ah duduk, Rasul Al l ah s. a. w. segera menyampaikan

(15)

mereka mel emparkan kot oran t ernak dan gumpal an darah beku ke at as kepal a Rasul Al l ah s. a. w. Pel emparan it u dil akukan, di saat Nabi Muhammad s. a. w. sedang suj ud bermunaj at ke hadirat Al l ah s. w. t .

Dengan t idak menunggu wakt u l agi Abu Thal ib bangkit . Dengan t angan kanan membawa pedang t erhunus dan t angan kiri menggandeng Nabi Muhammad s. a. w. , ia berangkat mendat angi gerombol an Qureiys yang t el ah mengganggu Nabi Muhammad s. a. w. Set iba di depan gerombol an it u, Abu Thal ib berhent i sej enak. Diperhat ikannya gerak-gerik gerombolan it u. Seorang demi seorang mereka mundur. Rupanya di l uar perkiraan mereka, bahwa Nabi Muhammad s. a. w. akan dat ang kembali bersama pamannya.

Abu Thalib t erus bert eriak kepada gerombolan it u: "Demi Al l ah, yang Muhammad beriman kepada-Nya. Jika ada seorang dari kal ian yang berani mel awan, akan kupersingkat umurnya dengan pedang ini! "

Set el ah it u Abu Thal ib dengan t angannya sendiri membersihkan t ubuh Nabi Muhammd s. a. w. dari kot oran t ernak dan darah. Semua kot oran it u dikumpul kan, digenggam, l al u dil emparkan ke waj ah orang-orang Qureiys yang sedang siap hendak l ari. Di hadapan Abu Thal ib kel ihat an sekal i kekerdil an gerombol an it u.

Dal am membel a dan melindungi Rasul Al l ah s. a. w. dari marabahaya ket eguhan Abu Thalib dapat diandal kan benar. Ket eguhannya it u t ercer min j uga dari syair-syair yang diucapkannya sendiri:

Janganl ah kal i an sul ut api pengobar per ang, Yang aki bat -pahi t nya akan di t el an semua or ang! Demi Al l ah, Muhammad t ak nant i 'kan kuser ahkan Kepada t angan pencet us bencana menger i kan. Kenal kah kal ian si apa Hasyi m,

Ksat r i a yang per nah ber pesan,

Agar kami ber ani ber per ang dengan semangat j ant an? Kami bukan pej uang-pej uang yang j emu per ang, Tak'kan kami sesal i yang gugur di medan j uang! Kubel a Rasul , ut usan Penguasa Maha Kuasa,

Pembawa amanat ber ki l auan l aksana ki l at ber cahaya, Kubel a dan kul i ndungi ut usan Tuhan Il ahi ,

Kar ena i a manusi a kesayanganku sendir i , Kul i ndungi i a dar i ser angan musuh-musuhnya, Laksana gadi s kul i ndungi dar i gangguan pr i a! Hai Abu Ya'l a,

Teguh dan sabar l ah dal am agama Muhammad,

Nyat akan di r imu t er ang-t er angan sebagai musl i m yang mant ap, Bul at kan t ekad mendampingi pembawa kebenar an Tuhan, Bet apa r i ang hat i ku mendengar engkau ber iman,

Janganl ah engkau menj adi kaf i r t i dak ber t uhan, Jadi kan dir imu pembel a Rasul dan pembel a Tuhan, Tunj ukkan agamamu di mat a Qur ei ys t er ang-t er angan, Kat akanl ah: Muhammad bukan si t ukang si hi r !

Dat ukanda

(16)

Pada sat u mal am, di kala Abdul Mut t hal ib sedang t idur, j iwanya yang put ih bersih menyongsong suara orang berseru: "Galilah Thaibah! " Abdul Mut t hal ib t erj aga. Ia t ak mengert i t akwil

mimpinya. Pada malam berikut nya orang yang bersuara it u muncul kembal i dal am mimpi. "Gal il ah barrah! ".

Abdul Mut t hal ib t erbangun. Ia masih t ak dapat memahami apa yang harus dil akukan. Pada mal am ket iga, sekal i l agi ia mendengar suara it u di dal am mimpi: "Gal il ah Zamzam! " Abdul Mut t hal ib bert anya: "Apakah art i Zamzam?" orang yang berseru it u menj el askan: "Ia t idak kunj ung kering dan t ak berkurang airnya, sanggup memberi minum kepada j emaah haj i bet apa pun besar j uml ahnya! " Kemudian dit unj ukkan t empat nya.

Pagi-pagi but a, dengan disert ai put eranya, Al Harit s, ia berangkat menuj u l et ak sumur yang dit unj uk dal am mimpi. Bersama put eranya ia bekerj a menggal i. Tak l ama kemudian memancar air dari sumber yang abadi. Sebenarnya t empat it u dahul unya merupakan sumur. Hanya dal am kurun wakt u yang panj ang t el ah t ert imbun ol eh bat u-bat u besar dan pasir. Dahul u kal a sumur it u merupakan kurnia Al l ah s. w. t . kepada Nabi Isma'il a. s. bersama bundanya.

Abdul Mut t hal ib at au Syaibah (nama aslinya) adal ah seorang yang mempunyai t ype cemerlang. Sukar dit emukan bandingannya. Keharuman namanya menj adi buah bibir orang di segenap penj uru gurun sahara Semenanj ung Arabia. Karena banyak pekerj aan t erpuj i yang

dil akukannya, sehingga ia disebut dengan nama panggil an "Syaibat ul Hamd". Bahkan banyak yang menyebut nya sebagai "Pemberi makan manusia di dat aran dan pengumpan margasat wa di pegunungan! "

Abdul Mut t hal ib seorang yang memiliki kebij aksanaan yang l uas dan iman yang dal am. Hal ini t ercermin dengan j el as, t at kal a Abrahah dat ang ke Makkah membawa pasukan yang l uar biasa besarnya guna menghancurkan Ka'bah. Set el ah Abdul Mut t hal ib menget ahui bahwa kaumnya t idak sanggup menghadapi pasukan penyerbu, maka diperint ahkan supaya masing-masing pergi mengungsi ke daerah-daerah pegunungan. Tinggal kan kot a Makkah sebagai kot a kosong. Anak dan ist eri sert a hak miliknya masing-masing supaya dibawa. Mengenai keselamat an Ka'bah diserahkan kepada Pemilik rumah suci it u.

Pada suat u hari, Abdul Mut t hal ib pergi menemui Abrahah. Ket ika Abdul Mut t hal ib dit anya oleh Abrahah t ent ang maksud kedat angannya, Abdul Mut t hal ib dengan t egas menj awab: "Aku dat ang kepada t uan unt uk memint a kembali unt a-unt aku yang t uan ambil . "

Abrahah menyat akan keheranannya karena Abdul Mut t hal ib sebagai penguasa Makkah t idak memikirkan Ka'bah yang akan dihancurkannya it u, t et api hanya memikirkan unt a-unt anya saj a.

Guna menghil angkan keheranan Raj a Yaman it u, Abdul Mut t hal ib dengan j el as mengat akan, bahwa unt a-unt a yang kal ian ambil adal ah milikku, sedang Ka'bah yang hendak dihancurkan it u mempunyai pemiliknya sendiri yang akan mel indungi kesel amat annya.

It ul ah pendirian seorang yang benar-benar berket uhanan. Seorang yang hidup di t engah-t engah gel ombang penyembahan berhal a. Jiwa dan hat i nuraninya dikuasai sepenuhnya ol eh perasaan hal us yang t ersembunyi, yang mengakui dengan haqqul yaki n, bahwa di sana t erdapat Tuhan Yang Maha Mul ia, Maha Agung dan Maha Kuasa.

Kemurnian iman Abdul Mut t hal ib t ampak j el as sekal i. Wal aupun ia t ahu, bahwa di sekit ar Ka'bah bercokol 300 buah l ebih berhal a, t i dak kepada sebuah berhal a pun ia memint a

(17)

Tidak l ain ia hanya memohon kepada Al l ah, t unduk dan khusuk kepada-Nya, sert a hanya mau berl indung kepada Yang Maha Agung dan Maha Tinggi, sesuai dengan isyarat yang diberikan ol eh perasaan halus yang t ersembunyi di dalam hat i nuraninya: "Ya Tuhan, t iap orang

mempert ahankan rumahnya, ol eh karena it u pert ahankanl ah Rumah-Mu! " Al angkah sederhana dan mant apnya doa sepert i it u.

Doa Abdul Mut t hal ib t ernyat a bukan sepert i mel empar bat u ke l ubuk. Pukul an yang memat ikan dial ami ol eh bal at ent ara Abrahah. Dengan suat u "pasukan" yang pal ing l emah berupa burung-burung Ababil , Al l ah s. w. t . menghancurkan mereka. Burung-burung-burung menyebarkan maut di kal angan balat ent ara Abrahah. Bangkai mereka bergel impangan menj adi cerit a sej arah.

Sif at pasrah diri Abdul Mut t hal ib kepada Al l ah sepert i di at as seakan-akan kekanak-kanakan. Sungguh t idakl ah demikian. Pasrah diri Abdul Mut t hal ib bukan pasrah diri orang yang sama sekal i t ak berdaya, mel ainkan karena keyakinan imannya, bahwa di sana ada Al l ah Maha Kuasa, Tuhan yang senant iasa berada di belakang set iap gerak dan perbuat an. Abdul Mut t hal ib yakin, sesuat u yang t ak dapat dil aksanakan dengan kekuat an kebaj ikan yang ada pada manusia akan dit ent ukan persoal annya ol eh Dia sendiri Yang Maha Kuasa. Sungguh, suat u kepasrahan yang sangat polos, indah dan murni.

Mel al ui Abdul Mut t hal ib Al l ah s. w. t . mel impahkan kemudahan dan keberkahan kepada

penduduk Makkah. Lebih dari sat u kal i langit dan udara Makkah sedemikian gersangnya. Tidak set et es air huj an pun yang t urun membasahi bumi. Hampir saj a penduduk mat i kekeringan dan dil anda pacekl ik amat berat . Pada saat yang berat it u, penduduk mendat angi Abdul Mut t hal ib. Abdul Mut t hal ib mengaj ak mereka berbondong-bondong menuj u sebuah puncak bukit . Di puncak bukit it ul ah dengan khusyu' Abdul Mut t hal ib berdoa: "Ya Tuhan, mereka it u adal ah hamba-hamba-Mu. Engkau menget ahui apa yang sedang menimpa kami semua. Ol eh karena it u j auhkanl ah kegersangan dari kami, t urunkanl ah huj an membawa rahmat dan berkah,

menumbuhkan t et anaman, member i kehidupan dan penghidupan. "

Iman Abdul Mut t hal ib kel ihat annya memang l ain dari yang yang l ain. Iman seorang yang hidup di masa penyembahan berhal a masih menj adi agama peribadat an di mana-mana. Namun Abdul Mut t hal ib mengenal Al l ah mel al ui set iap nikmat yang t erl impah kepadanya dan dari t iap l angkah yang berhasil dit empuhnya.

Ket ika ia mendengar kel ahiran cucunya, Nabi Muhammad s. a. w. , segera diemban dan dibawa masuk ke dalam Ka'bah. Disana ia memanj at kan puj i syukur dal am bent uk syair:

"Puj i syukur bagi Al l ah yang mengar uniakan kepadaku, seor ang anak yang bai k susunan bent uknya i ni , sel agi dal am buai an i a mengunggul i anak yang l ai n. Ia kul i ndungkan pada Tuhan Maha Per kasa

sampai kusaksi kan masa dewasanya. "

Abdul Mut t hal ib dit unj ukkan ol eh penglihat an bat innya sendiri, sehingga dapat menget ahui bahwa anak yang baru l ahir it u akan memainkan peranan besar di kemudian hari. Ol eh karena it u ia mencint ai Nabi Muhammad s. a. w. mel ebihi kecint aan yang diberikannya kepada

siapapun.

Tiap kali Abdul Mut t hal ib bert emu dengan Abu Thal ib, t angan put eranya it u sel al u dit arik, kemudian dilekat kan pada t angan cucunya, Nabi Muhammad s. a. w. , sambil berkat a: "Hai Abu Thal ib, di kemudian hari anak ini akan mempunyai kedudukan, ol eh karena it u j agal ah dia baik-baik. Jangan kaubiarkan ada sesuat u yang t idak baik menyent uhnya! "

(18)

ket inggian mart abat ket urunannya dan kebesaran sif at keut amaannya.

Abdul Mut t hal ib adalah dat ukanda Nabi Muhammd s. a. w. , j uga dat ukanda Imam Al i r. a.

Set el ah kel uarga besar it u dit inggal waf at ol eh Abdul Mut t hal ib dan Abu Thal ib, Imam Al i r. a. sebagai cucu Abdul Mut t hal ib dan put era Abu Thalib mewarisi budi pekert i l uhur dan kebesaran j iwa yang sukar dit emukan bandingannya. Ia benar-benar mewarisi dua hal sekal igus: akhl aq ut ama dan darah mul ia.

Bab III : Rumah Tangga Serasi

Lahirnya Sit t i Fat imah Azzahra r. a. merupakan rahmat yang di l impahkan l l ahi kepada Nabi Muhammad s. a. w. Ia t el ah menj adi wadah suat u ket urunan yang suci. Ia l aksana benih yang akan menumbuhkan pohon besar pelanj ut ket ur unan Rasul Al l ah s. a. w. Ia sat u-sat unya yang menj adi sumber ket urunan pal ing mulia yang dikenal umat Isl am di sel ur uh dunia. Sit t i Fat imah Azzahra r. a. dil ahirkan di Makkah, pada hari Jumaat , 20 Jumadil Akhir, kurang l ebih l ima t ahun sebel um bi't sah.

Sit t i Fat imah Azzahra r. a. t umbuh dan berkembang di bawah naungan wahyu Il ahi, di t engah kancah pert arungan sengit ant ara Isl am dan Jahil iyah, di kal a sedang gencar-gencarnya perj uangan para perint is iman mel awan penyembah berhal a.

Dal am keadaan masih kanak-kanak Sit t i Fat i mah Azzahra r. a. sudah harus mengal ami penderit aan, merasakan kehausan dan kel aparan. Ia berkenal an dengan pahit get irnya perj uangan menegakkan kebenaran dan keadil an. Lebih dari t iga t ahun ia bersama ayah bundanya hidup menderit a di dal am Syi'ib, akibat pemboikot an orang-orang kaf ir Qureiys t erhadap keluarga Bani Hasyim.

Set el ah bebas dari penderit aan j asmaniah sel ama di Syi'ib, dat ang pul a pukul an bat in at as diri Sit t i Fat imah Azzahra r. a. , berupa waf at nya bunda t ercint a, Sit t i Khadij ah r. a. Kabut sedih sel al u menut upi kecerahan hidup sehari-hari dengan put usnya sumber kecint aan dan kasih sayang ibu.

Put eri Kesayangan

Rasul Al l ah s. a. w. sangat mencint ai put erinya ini. Sit t i Fat imah Azzahra r. a. adal ah put eri bungsu yang pal ing disayang dan dikasihani j unj ungan kit a Rasul Al l ah s. a. w. Nabi Muhammad s. a. w. merasa t ak ada seorang pun di dunia yang paling berkenan di hat i beliau dan yang paling dekat disisinya sel ain put eri bungsunya it u.

Demikian besar rasa cint a Rasul Al l ah s. a. w. kepada put eri bungsunya it u dibukt ikan dengan hadit s yang diriwayat kan ol eh Ibnu Abbas. Menurut hadit s t ersebut Rasul Al l ah s. a. w. berkat a kepada Imam Al i r. a. demikian:

"Wahai Al i! Sesungguhnya Fat imah adalah bagian dari aku. Dia adal ah cahaya mat aku dan buah hat iku. Barang siapa menyusahkan dia, ia menyusahkan aku dan siapa yang menyenangkan dia, ia menyenangkan aku…"

Pernyat aan bel iau it u bukan sekedar cet usan emosi, mel ainkan suat u penegasan bagi umat nya, bahwa put eri bel iau it u merupakan l ambang keagungan abadi yang dit inggal kan di t engah ummat nya.

(19)

perj uangan it u membekas sedalam-dal amnya pada j iwa Sit t i Fat imah Azzahra r. a. dan memainkan peranan pent ing dal am pembent ukan pribadinya, sert a mempersiapkan kekuat an ment al guna menghadapi kesukaran-kesukaran di masa depan.

Set el ah ibunya waf at , Sit t i Fat imah Azzahra r. a. hidup bersama ayahandanya. Sat u-sat unya orang yang pal ing dicint ai. Ial ah yang meringankan penderit aan Rasul Al l ah s. a. w. t at kal a dit inggal waf at ist eri bel iau, Sit t i Khadij ah. Pada sat u hari Sit t i Fat imah Azzahra r. a.

menyaksikan ayahnya pul ang dengan kepal a dan t ubuh penuh pasir, yang baru saj a dil emparkan ol eh orang-orang Qureys, di saat ayahandanya it u sedang suj ud. Dengan hat i remuk-redam l aksana disayat sembil u, Sit t i Fat imah r. a. segera membersihkan kepal a dan t ubuh

ayahandanya. Kemudian diambil nya air guna mencucinya. Ia menangis t ersedu-sedu menyaksikan kekej aman orang-orang Qureisy t erhadap ayahnya.

Kesedihan hat i put erinya it u dirasakan benar ol eh Nabi Muhammad s. a. w. Guna menguat kan hat i put erinya dan meringankan rasa sedihnya, maka Nabi Muhammad s. a. w. , sambil membel ai-bel ai kepala put eri bungsunya it u, berkat a: "Jangan menangis. . . , Al l ah melindungi ayahmu dan akan memenangkannya dari musuh-musuh agama dan risalah-Nya"

Dengan t ut ur kat a penuh semangat it u, Rasul Al l ah s. a. w. menanamkan daya-j uang t inggi ke dal am j iwa Sit t i Fat imah r. a. , dan sekal igus mengisinya dengan kesabaran, ket abahan sert a kepercayaan akan kemenangan akhir. Meskipun orang-orang sesat dan durhaka sepert i kaf ir Qureiys it u senant iasa mengganggu dan mel akukan penganiayaan-penganiayaan, namun Nabi Muhammad s: a. w. t et ap mel aksanakan t ugas risalahnya.

Pada ket ika l ain l agi, Sit t i Fat imah r. a. menyaksikan ayahandanya pul ang dengan t ubuh penuh dengan kot oran kul it j anin unt a yang baru dil ahirkan. Yang mel emparkan kot oran at au naj is ke punggung Rasul Al l ah s. a. w. it u Uqbah bin Mu'ait h, Ubaiy bin Khalaf dan Umayyah bin Khal af . Mel ihat ayahandanya berlumuran naj is, Sit t i Fat imah r. a. segera membersihkannya dengan air sambil menangis.

Nabi Muhammad rupanya menganggap perbuat an ket iga kaf ir Qureiys ini sudah ket erl al uan. Karena it ulah maka pada wakt u it u bel iau memanj at kan doa kehadirat Al l ah s. w. t . : "Ya Al l ah cel akakanl ah orang-orang Qureiys it u. Ya Al l ah, binasakanl ah 'Uqbah bi n Mu'ait h. Ya Al l ah binasakanlah Ubay bin Khal af dan Umayyah bin Khal af "

Masih banyak l agi pel aj aran yang diperol eh Sit t i Fat imah dari penderit aan ayahandanya dalam perj uangan menegakkan kebenaran All ah. Semuanya it u menj adi bekal hidup baginya unt uk menghadapi masa mendat ang yang berat dan penuh cobaan. Kehidupan yang serba berat dan keras di kemudian hari memang memerl ukan ment al gembl engan.

Hij rah ke Madinah

Tepat pada saat orang-orang kaf ir Qureiys sel esai mempersiapkan kompl ot an t error unt uk membunuh Rasul Al l ah s. a. w. , Madinah t el ah siap menerima kedat angan bel iau. Nabi

Muhammad meninggal kan kot a Makkah secara di am-diam di t engah kegel apan malam. Bel iau bersama Abu Bakar Ash Shiddiq meninggal kan kampung hal aman, kel uarga t ercint a dan sanak f amil i. Bel iau berhij rah, sepert i dahul u pernah j uga dil akukan Nabi Ibrahim as. dan Musa a. s.

Di ant ara orang-orang yang dit inggal kan Nabi Muhammad s. a. w. t ermasuk put eri kesayangan bel iau, Sit t i Fat imah r. a. dan put era paman bel iau yang diasuh dengan kasih sayang sej ak kecil , yait u Imam Al i r. a. yang sel ama ini menj adi pembant u t erpercaya bel iau.

(20)

pemiliknya masing-masing. Set el ah it u bersama semua anggot a keluarga Rasul Al l ah s. a. w. , segera menyusul berhij rah.

Imam Al i r. a. membeli seekor unt a unt uk kendar aan bagi wanit a yang akan berangkat hij rah bersama-sama. Rombongan hij rah yang menyusul perj al anan Rasul Al l ah s. a. w. t erdiri dari kel uarga Bani Hasyim dan dipimpin sendiri ol eh Imam Al i r. a. Di dal am rombongan Imam Ali r. a. ini t ermasuk Sit t i Fat imah r. a. , Fat imah bint i Asad bin Hasyim (i bu Imam Al i r. a. ), Fat imah bint i Zubair bin Abdul Mut t hal ib dan Fat imah bint i Hamzah bin Abdul Mut t hal ib. Aiman dan Abu Waqid Al Lait siy, ikut bergabung dal am rombongan.

Rombongan Imam Ali r. a. berangkat dal am keadaan t erburu-buru. Perj al anan ini t idak

dil akukan secara diam-diam. Abu Waqid berj al an cepat -cepat menunt un unt a yang dikendarai para wanit a, agar j angan t erkej ar ol eh orang-or ang kaf ir Qureiys. Menget ahui hal it u, Imam Al i r. a. segera memperingat kan Abu Waqid, supaya berj al an perl ahan-l ahan, karena semua penumpangnya wanit a. Rombongan berj al an mel ewat i padang pasir di bawah sengat an t erik mat ahari.

Imam Al i r. a. , sebagai pemimpin rombongan, berangkat dengan semangat yang t inggi. Beliau siap menghadapi segala kemungkinan yang bakal dilakukan orang-orang kaf ir Qureiys t erhadap rombongan. Ia bert ekad hendak memat ahkan moril dan kecongkakan mereka. Unt uk it u ia siap berl awan t iap saat .

Mendengar rombongan Imam Al i r. a. berangkat , orang-orang Qureiys sangat penasaran. Lebih-l ebih karena rombongan Imam ALebih-li r. a. berani meninggaLebih-l kan Makkah secara t erang-t erangan di siang hari. Orang-orang Qureiys menganggap bahwa keberanian Imam Al i r. a. yang semacam it u sebagai t ant angan t erhadap mereka.

Orang-orang Qureiys cepat -cepat mengirim del apan orang anggot a pasukan berkuda unt uk mengej ar Imam Al i r. a. dan rombongan. Pasukan it u dit ugaskan menangkapnya hidup-hidup at au mat i. Del apan orang Qureiys it u, di sebuah t empat bernama Dhaj nan berhasil mendekat i rombongan Imam Ali r. a.

Set el ah Imam Al i r. a. menget ahui dat angnya pasukan berkuda Qureiys, ia segera

memerint ahkan dua orang l el aki anggot a rombongan agar menj auhkan unt a dan menambat nya. Ia sendiri kemudian menghampiri para wanit a guna membant u menurunkan mereka dari punggung unt a. Set erusnya ia maj u seorang diri menghadapi gerombol an Qureisy dengan pedang t erhunus. Rupanya Imam Al i r. a. hendak berbicara dengan bahasa yang dimengert i ol eh mereka. Ia t ahu benar bagaimana cara menundukkan mereka.

Mel ihat Imam Al i r. a. mendekat i mereka, gerombol an Qureiys it u bert eriak-t eriak menusuk perasaan: "Hai penipu, apakah kaukira akan dapat menyel amat kan perempuan-perempuan it u? Ayo, kembal i! Engkau sudah t idak berayah l agi. "

Imam Al i r. a. dengan t enang menanggapi t eriakan-t eriakan gerombolan Qureiys it u. Ia bert anya: "Kal au aku t idak mau berbuat it u. . . ?"

"Mau t idak mau engkau harus kembal i, " sahut gerombol an Qureiys dengan cepat .

(21)

aku t idak akan menyembah sel ain Al l ah Yang Maha Kuasa! "

Gerombol an Qureiys mundur. Mereka memint a kepada Imam Al i r. a. unt uk menyarungkan kembali pedangnya. Imam Al i r. a. dengan t egas menj awab: "Aku hendak berangkat menyusul saudaraku, put era pamanku, Rasul Al l ah. Si apa yang ingin kurobek-robek dagingnya dan kut umpahkan darahnya, cobal ah maj u mendekat i aku! "

Tanpa memberi j awaban lagi gerombolan Qureiys it u segera meninggal kan t empat . Kej adian ini mencerminkan wat ak konf ront asi bersenj at a yang bakal dat ang ant ara kaum musl imin melawan agresi kaf ir Qureiys.

Di Dhaj nan, rombongan Imam Al i r. a. berist irahat semal am. Ket ika it u t iba pula Ummu Aiman (ibu Aiman). Ia menyusul anaknya yang t el ah berangkat l ebih dahul u bersama Imam Ali r. a. Bersama Ummu Aiman t urut pul a sej uml ah orang musl imin yang berangkat hij rah. Keesokan harinya rombongan Imam Al i r. a. besert a rombongan Ummu Aiman mel anj ut kan perj al anan. Imam Al i r. a. sudah rindu sekal i ingin segera bert emu dengan Rasul Al l ah s. a. w.

Wakt u it u Rasul Al l ah s. a. w. bersama Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. sudah t iba dekat kot a Madinah. Unt uk beberapa wakt u, bel iau t inggal di Quba. Bel iau menant ikan kedat angan rombongan Imam Ali r. a. Kepada Abu Bakar Ash Shiddiq, Rasul Al l ah s. a. w. memberit ahu, bahwa bel iau t idak akan memasuki kot a Madi nah, sebel um put era pamannya dan put erinya sendiri dat ang.

Sel ama dal am perj alanan it u Imam Al i r. a. t idak berkendaraan sama sekal i. Ia berj al an kaki-t el anj ang menempuh j arak kl 450 km sehingga kakinya pecah-pecah dan membengkak.

Akhirnya t ibal ah semua anggot a rombongan dengan sel amat di Quba. Bet apa gembiranya Rasul Al l ah s. a. w. menyambut kedat angan orang-orang yang disayanginya it u.

Ket ika Nabi Muhammad s. a. w. mel ihat Imam Al i r. a. t idak sanggup berj al an lagi karena kakinya membengkak, bel iau merangkul dan memel uknya seraya menangis karena sangat t erharu. Bel iau kemudian mel udah di at as t el apak t angan, l al u diusapkan pada kaki Imam Al i r. a. Konon sej ak saat it u sampai waf at nya, Imam Al i r. a. t idak pernah mengel uh karena sakit kaki.

Perist iwa yang sangat mengharukan it u berkesan sekal i dal am hat i Rasul Al l ah s. a. w. dan t ak t erl upakan sel ama-l amanya. Berhubung dengan perist iwa it u, t urunl ah wahyu Il ahi yang memberi penil aian t inggi kepada kaum Muhaj irin, sepert i t erdapat dal am Surah Al i 'Imran: 195.

Ij ab-Kabul Pernikahan

Sit t i Fat imah Azzahra r. a. mencapai puncak keremaj aannya dan kecant ikannya pada saat risal ah yang dibawakan Nabi Muhammad s. a. w. sudah maj u dengan pesat di Madinah dan sekit arnya. Ket ika it u Sit t i Fat imah Azzahra r. a. benar-benar t el ah menj adi remaj a put eri.

Keel okan parasnya banyak menarik perhat ian. Tidak sedikit pria t erhormat yang

menggant ungkan harapan ingin mempersunt ing put eri Rasul Al l ah s. a. w. it u. Beberapa orang t erkemuka dari kaum Muhaj irin dan Anshar t el ah berusaha mel amarnya. Menanggapi l amaran it u, Nabi Muhammad s. a. w. mengemukakan, bahwa bel iau sedang menant ikan dat angnya pet unj uk dari Al l ah s. w. t . mengenai put erinya it u.

Pada suat u hari Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. , Umar Ibnul Khat ab r. a. dan Sa'ad bin Mu'adz bersama-sama Rasul Al lah s. a. w. duduk dal am mesj id bel iau. Pada kesempat an it u

diperbincangkan ant ara l ain persoalan put eri Rasul Al l ah s. a. w. Saat it u bel iau bert anya kepada Abu Bakar Ash Shiddiq r. a. : "Apakah engkau bersedia menyampaikan persoal an Fat imah it u kepada Al i bin Abi Thalib?"

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah selesainya masa sanggah terhadap pengumuman pemenang untuk paket pekerjaan Penyusunan Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah di Kabupaten Kayong

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 6/PPBJ/MEP/DISDIK/2012 tanggal 3 Oktober 2012, dengan ini kami mengumumkan pemenang..

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 6/PPBJ/PRBS/DISDIK/2012 tanggal 9 Oktober 2012, dengan ini kami mengumumkan pemenang..

The measure of efficacy used in the research on hot water treatment of mangoes against fruit flies was usually failure of any larvae emerging from treated fruits to form

Paket Pekerjaan : Jasa Konsultan Pengawasan/ Supervisi Penyiapan dan Pematangan Lahan, Jalan Poros/ Penghubung, Jalan Desa, Jembatan, Gorong-gorong, Pembangunan

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DPU/BM-16/POKJA/2016 tanggal 31 Mei 2016 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Simpang Jalan

Paket pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan Rencana Peningkatan Jalan dan Jembatan UPT1. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan

DM of kiwifruit before ( ) and after ( ) ripening, plotted against initial density and showing the respective re- gression lines. Orchard 1 comprises the lower 16 data points. 3),