• Tidak ada hasil yang ditemukan

262265130 MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "262265130 MAKALAH PROMOSI KESEHATAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

ISPA PADA BALITA

Oleh : kelompok 7

NAMA : DESI NOVITASARI (13.02.005)

NOVIANA (13.02.023)

SITI SUNDARI (13.02.033)

DOSEN PEMBIMBING: Ibu NELLY MARYAM, SST

AKBID SAPTA KARYA PALEMBANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah atas rida-Nya sehingga tugas

ini dapat di selasaikan makalah promosi kesehatan dengan tepat

dan baik. Tak lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada kerabat dan

keluarga serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Sementara itu, kami juga mengucapkan terimah kasih

kepada Ibu Nelly Maryam yang telah membimbng dan membantu

kami dalam proses pembuatan makalah Promosi Kesehatan ini

yang berjudul ISPA(InfeksiSaluran pernapasan).

Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

kami harapkan kritik dan saran guna perbaikan makalah ini di

masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi

kita semua.

Palembang, 28 April 2014

Peny

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

SAP (Satuan Acara Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN

BAB II MATERI

1.1Pengertian ISPA

1.2Faktor-faktor penyebab penyakit ISPA

1.3Tujuan penyuluhan ISPA pada anak balita

1.4Pencegahan penyakit ISPA

1.5Penanganan ISPA

1.6Tanda-tanda gejal ISPA pada anak balita

BAB III PENUTUP

2.1 Kesimpulan

2.2 Saran

(4)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : ISPA PADA BALITA

Hari/tanggal : 28 April 2014

Waktu : 10:00 WIB s/d selesai

Penyajian : kelompok 7

Desi novitasari

Noviana

Siti Sundari

Tempat : Desa Kebun Cina Kec. Babat Toman Kab. MUBA

I. ANALISIS SITUASI

Seluruh masyarakat di Desa Kebun Cina Kec.Babat Toman Kab. Muba. II. TUJUAN INSERUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat diharapkan mengetahui tentang penyakit ISPA dan cara menanggulanginya.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setalah proses pembelajaran ini masyarakat mampu:

 Mengetahui pengertian dari ISPA tersebut.

 Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit ISPA pada balita.

(5)

 Mengetahui cara pencegahan ISPA pada balita.

 Mengetaui bagaimana cara penanggulangan penyakit ISPA pada balita.

 Mengetahui tanda-tanda gejala penyakit ISPA pada balita. IV. SASARAN

Seluruh ibu-ibu yang mempunyai anak balita di Desa Kebun Cina Kec.babat toman Kab. MUBA

V. GARIS-GARIS MATERI

a. Pengertian penyakit ISPA pada anak balita.

b. Faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit ISPA pada anak balita. c. Tujuan penyuluhan ISPA pada anak balita.

d. Cara pencegahan penyakit ISPA pada anak balita. e. Cara penanggulangan penyakit ISPA pada anak balita. f. Tanda-tanda gejala penyakit ISPA pada anak balita. VI. PELAKSANAAN KEGIATAN

NO Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu 1. Pembukaan Mengucapkan salam

2. Isi Pengertian ISPA Faktor-faktor ISPA

3. Penutup Evaluasi: Memberikan pertanyaan pada

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta 1 2 menit Pembukaan :

1. Memberi salam

1. Menjawab salam

(6)

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran memperhatikan

2 7 menit Pelaksanaan :

Menjelaskan materi penyuluhan secara

berurutan dan teratur

Meminta kepada ibu – ibu untuk

menjelaskan kembali atau menyebutkan :

Pengertian ISPA

Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam

Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat mampu: 1. Menyebutkan pengertian ISPA pada anak balita.

2. Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit ISPA pada anak balita.

(7)

5. Menyebutkan cara penanggulangan dan pemberantasan penyakit ISPA pada anak balita.

6. Mengetahui tanda-tanda gejala penyakit ISPA pada anak balita.

BAB I PENDAHULUAN

Promosi kesehatan pada anak balita ini diharapkan agar timbulnya tingkat kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi anak-anak INDONESIA khususnya pada anak balita agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Semoga dengan diadakannya penyuluhan dan informasi dari bidan, setiap ibu yang mempunyai anak balita bisa menjalani hidup sehat dan tentram.

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN ISPA (Infeksi Pada Anak Balita)

Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Penyebab ISPA ada dua yaitu: Virus dan bakteri : virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influerzae. Alergen spesifik : alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas.

ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim paru.(Vietha,2009)

(9)

jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).

Infeksi saluran pernapasan adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam mengahadapi organisme asing.

1.2

FAKTOR-FAKTOR

PENYEBAB

PENYAKIT ISPA

1. Usia

2. Berat badan 3. Imunisasi

4. Asupan vitamin A

5. Lingkungan sekitar yang kotor

(10)

1.3 TUJUAN PENYULUHAN ISPA PADA ANAK BALITA

2. Untuk mengetahui hubungan asap dapur dengan kejadian ISPA pada anak balita.

3. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dalam rumah dengan kejadian ISPA pada anak balita.

4. Untuk mengetahui hubungan ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA pada balita.

1.4 PENCEGAHAN PENYAKIT ISPA

Penceegahan ISPA, berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan pemberantasa ISPA oleh masyarakat diantaranya adalah:

1. Perbaikan peningkatan gizi pada balita. 2. Penyusunan atau pengaturan menu. 3. Cara pengolahan makanan .

5. Perbaikan dan santasi lingkungan. 6. Pemeliharaan Kesehatran perorangan.

7. Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit tertentu.

8. Perawatan dan pengobatan ISPA di rumah.

1.5 PENANGANAN ISPA

Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:

(11)

2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam, berikan obat penurun panas bila demam

3. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.

4. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.

5. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda

6. Kenali tanda-tanda gawat darurat .

1.6 TANDA-TANDA GEJALA ISPA ANAK BALITA

Berikut adalah gejala ISPA pada anak balita:

 Demam

 Batuk

(12)

 Nyeri tenggorokan/nyeri menelan

 Suara serak

 Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi

 Lesu, lemas

 Sesak napas

(13)

BAB III

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan. penyebab ISPA yaitu virus, bakteri, alergen spesifik, perubahan cuaca dan lingkungan, aktifitas, dan asupan gizi yang kurang. Komplikasi ISPA adalah asma, demam kejang, tuli, syok. Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan penbaikan gizi dan peningkatan gizi pada balita penyusunan atau pengaturan menu, cara pengolahan makanan, variasi menu, perbaikan dan.sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.

Kita mempelajari ISPA untuk mengetahui hubungan asap dapur dengan kejadian ISPA pada balita. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Untuk mengetahui hubungan ASI Eksklusip dengan kejadian ISPA pada balita.

2.2 SARAN

(14)

penyusunan atau pengaturan menu, cara pengolahan makanan, variasi menu, perbaikan dan.sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.

DAFTAR PUSTAKA

Meadow,Sir Roy dan Simen.2002. Lectus Notes: Pediatrika. Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama

Ngastiyah,1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta:EGC

Notoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

(15)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

21.1 Pengertian ISPA

ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2ffi2:153).

ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan AL-ut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute Respiratory hfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:

l. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.

3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57). 21.2 Penyebab ISPA

2.1.2.1 Virus dan bakteri : virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influerzae.

(16)

'€J-2.l.2.3 Perubahan cuaca dan lingkungan : kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.

2.l.2.4 Aktifitas : kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita ISPA.

2.1.2.5 Asupan gizi Yang kurang. 2.1.3 Tanda dan Geial.a ISPA 2. 1.3. 1 Suhu badan balita <37°C 2.1.3.2 Terdapat Batuk

2.1.3.3 Terjadi Pilek

2.1.3.4 Hidung tersumbat, karena adanya discharge atau cairan di rongga hidung anak, discharge hidung sering dimulai sebagai discharge yang jernih kemudian kental berwarna kuning Purulen.

2.1.3.5 Nafas anak cepat, pada anak usia l2 bulan sampai 5 tahun pernafasannya <40x/i 2.1.3.6 Nafas berbunyi wheezing

2.1.3.7 Nyeri pada tenggorokan

2. 1.3.8 Terkadang anak tidak mau minum 2.1.4 Komplikasi ISPA

2. 1.4.1 Asma

(17)

2.1,4.2 Kejang demam

Kejang demam adalah bangkilan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rentan lebih dari 38Oc) dengan geiala berupa serangan kejang klonik atau tonikklonik bilateral. Tanda lainnya seperti mata terbalik keatas dengan disertai kejang kekakuan atau kelemahan, gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan atau hanya sentakan kekauan fokal.

2.1 ,4.3 Tuli

Tuli adalah gangguan system pendengaran yang terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus dengan gejala awal nyeri pada telinga yang mendadak, persisten dan adanya cairan pada rongga telinga.

2.1.4.4 Syok

Syok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami penurunan f'ungsi dari system tubuh yang disebabkan oleh babagai faktor antara lain : faktor obstruksi contohnya hambatan pada system pernafasan yang mengakibatkan seseorang kekurangan oksigen sehingga seseorang tersebut kekurang suplay oksigen ke otak dan mengakibatkan syok.

2.1.5 Pencegahan ISPA pada Balita

Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain :

2. 1 .5. 1 Perbaikan peningkatan gizi pada bal ita 2.1 .5.1 .1 Penyusunan atau pengaturan menu 2.l.5.1.2 Cara pengolahan makanan

(18)

2.1.5.2 perbaikan dan santasi lingkungan 2. 1.5.3 pemeliharaan Kesehatran perorangan 2. 1.5.4 Tindakan preventif

2.1.5.4.1 Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit tertentu 2.1.5.4.2 Isolasi terhadap penderita ISPA

2.1.6 Perawatan dan pengobatan ISPA di rumah 2.I.6.1 perawatan ISPA di rumah

2.1.6.1.1 Memberi makan

Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. pemberian ASi pada bayi yang menyusu juga tetap diberikan.

2.1.6. 1.2 Pemberian cairan atau minuman

Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,

2.1 .6.1 .3 Menjaga kelancaran pernafasan

Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk lendirnya dikeluarkan.

(19)

Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.

2.1 .6.1 .5 Mengatasi panas

Untuk anak usia 2bln - 5tahun demam diatasi dengan paracetamol dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk). Pemberian kompres dengan cara : gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.

2.1 .6.1 .6 Istirahat

Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang. 2.1.6.1.7 Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas

cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(20)

menu, cara pengolahan makanan, variasi menu, perbaikan dan.sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.

3.2 Saran

untuk mengurangi angka kejadian ISPA pada balita, dalam hal ini penulis menyarankan agar semua pihak baik keluarga maupun instansi kesehatan lebih memperhatikan pola hidup sehat dan tidak membuang batuk sembarangan dan mengolah makanan sebaik mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Meadow,Sir Roy dan Simen.2002.Lectus Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama

Ngastiyah,1997.Perawatan Anak sakit.Jakarta:EGC

Notoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat.jakarta ;EGC

Dr.Karel A,L,Staa,SpA Mila Meila Sari.2005.Menjadi Dokter Anak di rumah. Jakarta:Puspa Swara.

(21)

2. Imunisasi.

3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.

4. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

Prinsip perawatan ISPA antara lain : 1. Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari

2. Meningkatkan makanan bergizi

3. Bila demam beri kompres dan banyak minum

4. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan

yang bersih.

5. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu

ketat.

6. Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih

menetek

Pengobatan antara lain :

1. Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin dll.

2. Antibiotik :

Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab

Utama ditujukan pada S.pneumonia,H.Influensa dan S.Aureus

Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin,

Ampisillin, Penisillin Prokain,

Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol, kloksasilin, gentamisin. Bukan pneumonia : tanpa memberikan antibiotik, diberikan perawatan dirumah. Untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lainnya yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan

antihistamin, bila disertai demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.

(22)

Pemeriksaan Diagnostik

Diagnosis ISPA oleh karena virus dapat ditegakkan dengan pemeriksaan

laboratorium terhadap jasad renik itu sendiri. Pemeriksaan yang dilakukan adalah biakan virus, serologis, diagnostik virus secara langsung.

Referensi

Dokumen terkait

Karena memelihara keyakinan dan kebebasan memeluk suatu agama merupakan hal yang paling mendasar dalam Islam, maka Islam memandang orang yang murtad dari Islam,

Pasal 31 ayat 2: &#34;Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau transmisi elktronik dan atau dokumen elektronik

1) Putusan sela yakni putusan yang berkaitan dengan tindakan- tindakan yang harus dilakukan dipersidangan yang belum menyentuh pokok perkara. Putusan sela pun

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit PKU

Kegiatan Buka Bersama With UPKKI (BUTIQ) ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 November 2012 dengan tema “ Menjalin Manisnya Ukhuwah di Antara Keluarga Mahasiswa PGSD UNNES UPP

Isi Hal – hal apa saja yang dibicarakan dalam suatu wacana terkait dengan tema atau topik yang ada di dalamnya. Struktur wacana

Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh arus kas, laba akuntansi, resiko investasi dan nilai kurs terhadap return saham studi pada perusahaan perbankan

penyusunan anggaran laba dimulai dengan menyusun anggaran penjualan, lalu dilanjutkan dengan anggaran produksi, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung