II-1 2.1. WILAYAH ADMINSITRASI
abupaten Manggar ai, secar a geogr afis ter letak antar a, Utar a : 08°14 LS-09°.00 dan 119°21
BT-120°.20 BT dengan batas fisik sebagai ber ikut:
Sebelah Utar a : dengan Laut Flor es
Sebelah Selatan : dengan Laut Saw u
Sebelah Timur : dengan Kabupaten Manggar ai
Sebelah Bar at : dengan Sape Kabupaten Bima Nusa Tenggar a Bar at
Kabupaten Manggar ai Bar at memiliki luas2.947,50km² dengan luas dar atan 2.974,5 km² yang ter dir i
dar i dar atan pulau Flor es dan beber apa pulau besar seper ti Pulau Komodo, Rinca, Longos, ser ta
beber apa buah pulau-pulau kecil lainnya dan luas laut 7.052,97 km² . Tahun 2014 jumlah kecamatan di
Kabupaten Manggar ai Bar at ber tambah dar i 7 menjadi 10 kecamatan. Ter dir i dar i Kecamatan Komodo,
Boleng, Sano Nggoang, Mbeliling, Lembor , Welak, Lembor Selatan, Kuw us, Ndoso, dan Macang Pacar .
Dar i 121 desa/ kelur ahan yang ada, 23 desa diantar anya yang secar a geogr afis letak w ilayahnya
dikategor ikan sebagai desa/ daer ah pantai atau pesisir . Sedangkan 98 desa lainnya mer upakan desa
bukan pesisir . Dar i 10 Kecamatan yang ada di Manggar ai Bar at ada lima Kecamatan yang mempunyai
desa pesisir yaitu Kecamatan Komodo, Boleng, Sano Nggoang, Lembor Selatan dan Macang Pacar .
Sedangkan lima Kecamatan sisanya yaitu Kecamatan Mbeliling, Lembor , Welak, Kuw us, dan Ndoso tidak
mempunyai desa pesisir . Masing-masing dengan r incian nama kecamatan, ibukota dan jumlah
desa/ kelur ahan disajikan pada tabel ber ikut dan secar a gr afis disajikan pada peta.
K
P rof il
K abupaten M anggarai B arat
2
II-2 Tabel 2.1 Luas Kecamatan dan Jumlah Desa Di setiap Kecamatan
di Kabupaten Manggar ai Bar at
No Kecamatan Ibukota Kecamatan
Luas (Km2) Desa Kelurahan Jumlah
1. Komodo Labuan Bajo 763,29 17 2 19
2. Boleng Terang 456,51 11 - 11
3. Sano Nggoang Werang 55518 15 - 15
4. Mbeliling Warsawe - 15 - 15
5. Lembor Wae Nakeng 395,51 13 2 15
6. Welak Orong 299,48 16 - 16
7. Lembor Selatan Lengkong Cepang * 15 - 15
8. Kuwus Golo Welu 208,44 21 1 22
9 Ndoso Ndoso * 15 - 15
10 Macang Pacar Bari 269.05 26 - 26
Jumlah 2.947,46 164 5 169
IV -5 2.2. POTENSI WILAYAH KABUPATEN MANGGARI BARAT
2.2.1. EKONOMI
Pada tahun 2015 PDRB Kabupaten Manggarai Barat
mencapai Rp 2.342.289.100,- nilai
ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan
tahun
2014
sebesar
Rp
2.177.729.700,- atau sebesar 7,56%
.Berdasarkan Data APBD Kabupaten Manggarai Barat
Tahun
2015
menunjukan
bahwa
pendapatan
tahun
2015
sebesar
Rp 713.709.566.000,- dari pendapatan tersebut yang digunakan untuk belanja atau
pengeluaran sebesar Rp 749.545.621.000,- Untuk Belanja yang digunakan untuk Belanja
barang dan Belanja Modal (Pembangunan) hanya sebesar Rp 322.149.996.000,- atau
43,98%. Sedangkan belanja terbesar masih dianggarkan untuk belanja Pegawai yang
mencapai 46,31% dari total belanja tahun 2015.
Gr afik 2.2 Kondisi PDRB Kabupaten Manggar ai Bar at Tahun 2015
IV -6 2.2.2 PARIWISATA
Objek Wisata di Kabupat en Manggarai Barat Secara umum di klasifikasikan menjadi wisat a budaya
dan wisata alam.
a. Obyek Wisata Budaya
Di Kabupaten Manggar ai Bar at obyek w isata budaya yang ada sangat banyak dan ini dapat
dimanfaatkan sebagai atr aksi par iw isata, selain obyek ini dapat ber upa ar tifak atau bangunan
peninggalan sejar ah/ benda pur bakala dan ker ajinan juga sebagai pengembangan ilmu
pengetahuan. Obyek ter sebut adalah sebagai ber ikut :
Wisata bangunan peninggalan budaya :
Wisata alam-budaya sebenar nya tak kalah menar ik dar i w isata bahar i, namun r elatif kur ang
dikenal sebagai obyek w isata. Alam Manggar ai Bar at yang ber gunung-gunung dan ber lembah
memiliki obyek-obyek w isata yang bisa dikembangkan menjadi obyek dan daya tar ik w isata
(ODTW) bar u. Keindahan panor ama alam, gua alam, air ter jun, danau, fosil kayu, r atusan jenis
satw a bur ung dan r eptil ser ta obyek budaya seper ti bangunan budaya, upacar a adat dan tar ian
tr adisional yang ter kenal: Caci. Obyek w isata alam dan budaya ini mer upakan suatu potensi bagi
Kabupaten Manggar ai Bar at, tetapi belum sepenuhnya ter identifikasi.
Lokasi Cagar Budaya dan peninggalan sejar ah :
Compang Naga / Liang Panas, Desa Tondong Belang Sano Nggoang
Situs Altar Compang Tur eng, Desa Mbuit, Boleng
Benteng Ledang, Desa Sur unumbeng, Lembor Selatan
Watu Tir i, Desa Sur unumbeng, Lembor Selatan
Watu Kina, Desa Munting, Lembor
Situs Altar Compang Runa, Desa Pangga, Kuw us
Situs Altar Compang Suka, Kubur Tua Desa Nantal, Kuw us
IV -7
Benteng Ledek di Dangka , Benteng Nojar ,
Mer iam Tua, Desa Compang, Macang Pacar
Lebah Pusaka, Batu Tungku, Watu Kur it Desa Nanga Kantor , Macang Pacar
Situs Altar , Empo Mehe/ Insar i, Kubur Tua di
Ser empe, Belut Jinak Desa Nanga Kantor , Macang Pacar
Watu Tentang/ Kubur Tua, Situs Altar Compang
Uling Desa Tondong Raja, Sano Nggoang
Liang Panas Desa Tondong Belang Komodo
Compang Cer eng, Desa Tondong Raja, Sano Nggoang
Benteng Dew a, Desa Benteng Dew a, Kecamatan Lembor
Benteng Ndope Desa Loha, Macang Pacar
Kubur Tua/ Ngger ang Desa Ndoso, Kecamatan Kuw us
Watu Ranggu Desa Ranggu, Kecamatan Kuw us
b.Obyek Wisata Alam
Obyek w isata alam hingga saat ini mer upakan andalan par iw isata Manggar ai Bar at,
khususnya dengan obyek dan daya tar ik w isata (ODTW) satw a komodo (var anus komodoensis)
yang ter letak di kaw asan Taman Nasional Komodo (TNK). TNK meliputi Pulau Komodo (33.937
hektar ), Pulau Rinca (19.625 hektar ), dan Pulau Padar (2.017 hektar ), ser ta pulau-pulau kecil di
sekitar nya. Di Kaw asan ini selain menaw ar kan eksotisme satw a komodo, juga menaw ar kan obyek
w isata per air an yang tak kalah menar ik, yakni kehidupan baw ah laut yang indah, baik r agam
ter umbu kar ang dan fauna baw ah laut yang indah, mer upakan pemandangan menar ik bagi
w isataw an. Diving dan snor kling juga menjadi w isata andalan di kaw asan ini. Mengingat Manggar ai
IV -8
Selain Taman Nasional Komodo yang mer upakan obyek w isata alam sebagai obyek w isata
andalan/ utama, Kabupaten Manggar ai Bar at juga memiliki obyek w isata alam lain yang cukup
menar ik yaitu:
1. Kaw asan Mbeliling sebagai kaw asan hutan hujan datar an r endah menyimpan ber bagai potensi
w isata seper ti 3 jenis bur ung Endemic Flor es yang hanya ter dapat di hutan ini yaitu Ser indit
Flor es, Gagak Flor es dan Kehicap Flor es ser ta panor ama hutan alam yang masih alami.
2. Obyek w isata air ter jun/ cunca, Danau Vulkanik Sano Nggoang, Istana Ular , Danau Dolat, Wisata
Hutan Pantai Nanga Nae dan Ter ang (sebagai Mangrove Center ).
Kecamatan Komodo
Tabel 4.19Objek Wisata Kecamatan Komodo Kabupaten Manggar ai Bar at
N O
Desa/ Kelurahan
Nama Objek Daya Tarik Wisata
0
Pasir Putih dan Taman Laut
Gor ontalo Pantai Pede Puncak Pr amuka
IV -9
N O
Desa/ Kelurahan
Nama Objek Daya Tarik Wisata
0
IV -10
N O
Desa/ Kelurahan
Nama Objek Daya Tarik Wisata
0 1
02 03 04
8 Tanjung Boleng P. Sebabi Taman Laut
9
Watu Wangka Tebedo Fosil Kayu yang
membantu
Objek Wisata Kecamatan Sano Nggoang Kabupaten Manggar ai Bar at
N o
Desa/
Kelur ahan Nama Objek Daya Tar ik Wisata
0
1 02 03 04
1 Wae Sano Danau Sano Nggoang Danau Ber kadar Belerang
IV -11
Kecamatan Lembor
Tabel 4.21
Objek Wisata Kecamatan Lembor Kabupaten Manggar ai Bar at
N O
Desa/
Kelur ahan Nama Objek Daya Tar ik Wisata
0
1 02 03 04
1
Repi Pantai Repi Pasir Putih dan Sarang
Bur ung Walet
2
Pong welak Patung Manusia Batu Patung Batu Sepasang suami Istr i
Pasir Putih dan Ombak Benteng Perang Benteng Perang
4 Ponto Ara Compang Lale Benteng Perang
5
Sur u Numbeng Benteng Ledang Bukit Perisai
Benteng Perang Panorama
6 Daleng Poco Rutang Panorama
Sumber : RTRW Kab. Manggar ai Bar at 2014
Kecamatan Macang Pacar
Tabel 4.22
Objek Wisata Kecamatan Macang Pacar Kabupaten Manggar ai Bar at
Desa/ Kelur ahan Nama Objek Daya Tar ik
Wisata
Rego Watu Timbang Raung Panorama
IV -12
Kecamatan Welak
Tabel 4.23
Objek Wisata Kecamatan Welak Kabupaten Manggar ai Bar at
Desa/ Kelur ahan Nama Objek Daya Tar ik
Wisata
Galang Gua Istana Ular Istana Ular
Kecamatan Mbeliling
Tabel 4.24
Objek Wisata Kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggar ai Bar at
N
Tingkat perkembangan kegiatan industri di Kabupaten Manggarai Barat masih sangat terbatas, baik dari segi
jenisnya maupun jumlahnya. Jenis kegiatan indsutri tersebut baru meliputi jenis industri formal dan industri non
formal. Pada tahun 2012 jenis industri formal berjumlah 318, sedangkan untuk industri non formal berjumlah 608 unit.
Untuk industri formal dan industri non formal mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 1.412 orang. Hal ini
memperlihatkan bahwa Usaha non formal dinilai efektif dalam penyerapan tenaga kerja khudusnya dari sektor industri
IV -13
Tabel 4.16 Hasil Indust ri Kabupat en Manggarai Barat
No Jenis Industri
Unit Usaha
Jumlah
Jumlah
Formal Non Formal Tenaga Kerja
01 02 03 04 05 06
1 Industri Aneka 5 120 125 142
2 Industri Kimia 14 24 38 69
3 Industri Logam, mesin dan Elektronika 26 14 40 20
4 Industri hasil pertanian dan kehutanan 273 450 723 1181
Jumlah 318 608 926 1412
Sumber : Kabupat en Manggrai Barat Dalam Angka 2016
2.3. DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1. Jumlah dan Sebar an Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Manggar ai Bar at Tahun 2015 sebanyak 251.689 jiw a, menyebar
dalam 10 Kecamatan. Kecamatan dengan jumlah penduduk ter padat ber ada di Kecamatan Ruteng.
Tabel 2.3.
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Tahun 2015 dirinci menurut
Kecamatan
NO KECAMATAN LUAS WILAYAH
( KM2) %
1 Komodo 763,29 25,90 48.812 19,39 63,95
2 Boleng 456,51 15,49 18.834 7,48 41,26
3 Sano Nggoang 55518 18,84 144.441 5,74 49,53
4 Mbeliling * * 13.058 5,19 *
5 Lembor 395,51 13,42 32.753 13,01 142,32
6 Welak 299,48 10,16 21.533 8,56 71,90
7 Lembor Selatan * * 23.538 9,35 *
8 Kuwus 208,44 7,07 24.788 9,85 212,85
9 Ndoso * * 19.579 7,78 *
10 Macang Pacar 269.05 9,13 34.353 13,65 127,68
IV -14
Data statistik Kabupaten Manggar ai menunjukan bahw a sampai dengan tahun 2015 pr osentase
jumlah penduduk/ KK Miskin sebanyak 42.845 kk. Kecamatan yang tingkat kemiskinannya
paling besar untuk lingkup kabupaten Manggar ai pada tahun 2015 ber ada di Kecamatan Cibal,
Ruteng, dan Reok.
2.3.3. Pr oyeksi Per tumbuhan Penduduk
Penduduk Ekisting Kabupaten Manggar ai Tahun 2015 ber jumlah 251.689 jiw a dan
dipr oyeksikan hingga tahun 2020 menjadi 280.412 jiw a, dengan r ata-r ata per tumbuhan
1,11%/ tahun.
Tabel 2.4 Gr afik Pir amida Distr ibusi
Kabupat en Manggar ai Bar at Dalam Angka 2016
2.4. ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN
2.4.1. Per kembangan PDRB dan Potensi Ekonomi
Angka PDRB sebenarnya hanya menunjukan besaran ekonomi secara keseluruhan unt uk suat u
wilayah dan t idak mampu mencerminkan tingkat perekonomian penduduknya. Suatu daerah dengan
PDRB yang rendah mungkin saja rat a-rata pendapatan penduduknya t inggi, jika jumlah penduduk di
daerah t ersebut juga rendah demikian juga sebaliknya di suatu daerah dengan PDRB t inggi dan jumlah
penduduk banyak, rat a-rat a pendapat an penduduknya bisa saja sangat rendah. Berdasarkan kenyat aan
IV -15
Kabupaten Manggar ai engalami per lambatan di tahun 2014 tetapi di tahun 2013 mengalami
peningkatan.Selama sepuluh tahun ter akhir ,banyak per ubahan yang ter jadi pada tatanan global
dan lokal yang sangat ber pengar uh ter hadap per ekonomian nasional maupun r egional. Sejak tahun
2014 telah ter jadi per ubahan tahun dasar dalam penghitungan PDRB dar i tahun dasar 2000 ke
tahun dasar 2010. Klasifikasi PDRB menur ut lapangan usaha tahun dasar 2000 (2000=100)
menggunakan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1990 (KLUI 1990) sedangkan pada PDRB
tahun dasar 2010 (2010=100) menggunakan KBLI 2009 Untuk lebih jelasnya mengenai komposisi
PDRB dapat dilihat pada tabel-tabel ber ikut ini.
Tabel 2.5. PDRB & Distribusi Persentase PDRB Kab. Manggarai Barat
IV -16
Har ga Konstan menur ut lapangan usaha tahun 2012 – 2014 seper ti pada table di atas
penyumbang PDRB ter sebesar adalah bidang per tanian secar a 3 (tiga) tahun ber ur ut – tur ut jika
disbanding dengan sector lainnya.
2.4.2. Per tumbuhan Ekonomi
Sumbangan ter besar untuk Pr oduk Domestik Regional Br uto (PDRB) menur ut Lapangan Usaha atas dasar har ga ber laku (ADHB) NTT tahun 2015 adalah dar i Sektor Per tanian Kehutanan dan Per ikanan dengan 42,36 per sen Ber ikutnya adalah dar i Sektor Adminsitr asi Pemer intahan,Per tahanan dan Jaminan Sosial Wajib dengan 12,68 per sen Sektor Konstr uksi dengan 11,80 per sen, dan Sektor Per dagangan Besar dan Ecer an;Repar asi Mobil dan Sepeda Motor member i sumbangan 9,29 per sen ter hadap PDRB ADHB.
Laju per tumbuhan PDRB ADHK tahun 2015 adalah 4,14 sedangkan tahun 2014 adalah 3,62 dan tahun 2013 ter catat 5,41.
2.4.3. Kondisi Lingkungan Str ategis
Kabupaten Manggar ai dilihat dar i topogr afinya mer upakan daer ah datar an tinggi yang didominasi oleh bentuk per mukaan dar atan yang ber gelombang › 40% (pegunungan) yaitu sebesar 38,36 % . Sedangkan 6,23% mer upakan datar an r endah (8-15%).
Sumber : Kabupat en Manggar ai
Dalam Angka 2016
Tabel 2.6 Luas Wilayah dan Per sentase Menur ut Tingkat Kemir ingan Tanah
IV -19 2. 5 Gambar an Geohidr ologi
Gambar an tentang keadaan hidr ologi di Kabupaten Manggar ai Bar at ter bagi dalam 138 DAS
(Daer ah Alir an Sungai) ter sebar di 10 kecamatan. DAS ter sebut ter dir i dar i 11 DAS di pulau besar dan
126 DAS pulau-pulau keci l. Dar i 138 DAS di Kabupaten Manggar ai Bar at ada 3 DAS besar , yaitu DAS Wae
Jamal Lembor yang mencakup 8 kecamatan, dan bahkan lintas Kabupaten dengan kabupaten Manggar ai.
DAS Reo mencakup w ilayah Kecamatan Ndoso, Kuw us dan Macang Pacar sebagai hulu DAS dan
Kecamatan Reo Kabupaten Manggar ai sebagai hilir . Hulu DAS Wae Mese melintas 4 kecamatan yaitu
Kecamatan Mbeliling, Komodo, Sano Nggoang dan Boleng. DAS Ter ang di kecamatan Boleng dengan
Hulu DAS yang mencakup w ilayah kecamatan Welak, Mbeliling, Macang Pacar dan Boleng bagian
selatan.
Mengingat ada 2 DAS yang lintas kabupaten, maka pengelolaan DAS ter sebut har us dilakukan
secar a ber sama-sama antar a 2 kabupaten ter kait, dan per lu dibentuk suatu w adah yang disebut For um
DAS baik tingkat lokal maupun kabupaten. Kondisi DAS di Kabupaten Manggar ai Bar at saat ini telah
mengalami degr adasi, hal ini dapat dilihat ketika kondisi iklim yang sangat ekstrim selalu ber dampak
bur uk bagi per tanian baik musim hujan maupun musim kemar au
2.5 Gambar an Geologi
Jenis tanah di w ilayah kabupaten Manggar ai pada umumnya ter dir i dar i jenis tanah AIluvial,
Mediter an, Litosol, dan Latosol, sebagaimana disajikan pada tabel dan secar a jelasnya dapat dilihat pada
IV -20
Tabel 2.8 Luas Wilayah dan Per sentase menur ut Jenis Tekstur Tanah
Menur ut Kecamatan di Kabupaten Manggar ai
Sumber : Kabupaten Manggar ai Bar at Dalam Angka 2016
IV -24 . 5 Gambaran Klimatologi
Per olehan mengenai kadaan iklim/ cur ah huj an erat kai tannya dengan supply ai r, ter utama
dalam penentuan musim tanam dan pemilihan usaha tani di w ilayah Kabupaten Manggar ai
Bar at. Besar nya cur ah huj an tahunan rata-r ata 1905, 22 mm/ tahun . Cur ah hujan yang ter tinggi
ter dapat di datar an yang mempunyai ketinggian di atas 1000 meter diatas per mukaan laut ,
sedangkan cur ah hujan pada daer ah-daer ah lain r elatif rendah.
Menur ut LR. Oldeman, yang membagi w ilayah dalam zona-zona agr oclimatic, yaitu
ber dasar kan cr i ter ia bulan basah ( lebih dar i 200 mm/ bulan ) dan bulan keri ng (kur ang dar i 100
mm/ bulan) , r nenunjukan bahw a Kabupaten Manggarai Bar at cender ung ter masuk dalam
w ilayah basah. Pada daerah pegunungan dengan ketinggian diat as 1000 m diatas per mukaan
laut, bulan basah ant ar a 9-10 bulan dan bulan keri ng antara 2 - 4 bulan. Kelembaban udar a
ter tinggi ter jadi bulan Mar et sebesar 86%. Kecepatan angin r ata-rata 9 km/ jam dan dapat
mencapai 20 km/ j am pada musim hujan. Suhu Udar a r ata-r ata di Manggar ai Bar at tahun 2011
ber kisar antara 24,2 C sampai dengan 30,3 C.
Untuk gambar an lebih jelas tentang iklim, kelembaban dan cur ah hujan di kabupaten
Manggar ai Bar at dapat di lihat pada tabel 4.8, 4.9 dan secara gr afis dapat dilihat pada gambar
peta 4.9.
Tabel 2.7 Rata-r ata Kelembaban Udar a, Ar ah/ Kecepat an Angi n dan Rat a-r at a Tekanan Udar a di Kot a Ruteng Menur ut Bulan 2014-2015
IV -25 Tabel 2.8 Jumlah Curah Hujan di Kabupaten Manggar ai
Menur ut Kecamatan Per Bulan
IV -27 2.5 Kondisi Sosial Budaya Kabupaten Manggarai
2. 5. 1 Profil Sosial Budaya Kabupaten Manggarai
Adat ist iadat masyar akat Manggarai Bar at sangat ber kai tan er at dengan sistem mata
pencahar ian masyar akat. Oleh sebab i tu sistem mata pencahar ian merupakan bagian dar i unsur
budaya masyar akat. Sistem mata pencahar ian masyar akat di Manggar ai Bar at pada umumnya
adalah nelayan, petani dan pedagang. Di Manggarai Bar at, Suku Manggarai pada umumnya
menggeluti bidang pertanian, sementar a Suku Bugis pada umumnya di bidang per dagangan, dan
Suku Bajo ser ta Bi ma menggant ungkan dir i dar i hasil laut, sesuai tr adisi nenek moyang mer eka.
Masyarakat yang mendiami w ilayah Manggar ai Bar at di dar atan Pulau Flores (sebagai pulau
utama) mendominasi bidang per tanian, sementar a masyar akat yang mendiami pulau-pulau keci l
lainnya tersebar di dalam dan di seki tar w i layah Taman Nasional Komodo mendominasi
peker jaan sebagai nelayan dan berdagang. Adanya per kembangan masyar akat menuju budaya
per kotaan ter asa di Kota Labuan Baj o, masyar akat Labuan Bajo yang dulunya dominan beker ja
di per ikanan laut, ber geser ke sektor jasa dan per dagangan yang mendukung kegiatan
par iw isata.
Hubungan kekerabatan/ kekeluar gaan dipahami sebagai hubungan yang ter jalin karena
per talian dar ah per kaw inan, kar ena tempat tinggal yang berdekatan, dan per gaulan hidup
sehar i-har i. Ada beber apa pengelompokan hubungan kekerabatan/ kekeluar gaan menur ut
budaya Manggarai, yai tu asekae (keluar ga patr ilineal), pa’ang ngaung (keluar ga tetangga), anak
r ona- anak w ina/ w oenelu (keluar ga ker abat i stri dan keluar ga ker abat pener ima i str i), da hae
r eba (kenalan ter dekat). Dar i aspek kebudayaan, kabupaten Manggar ai Bar at memi liki beber apa
kekayaan r eal yang memer lukan sentuhan progr am dan pember dayaannya dalam
pembangunan. Kekayaan ter sebut antara lai n :
1. Simbol daer ah yaitu Komodo dan r umah adat ijuk
2. Kesenian ter utama tar ian caci, lagu-l agu daerah, sanda, mbata
3. Ar sitektur t radisional yang fer manifes dalam bentuk rumah adat, r umah gendang,
compang dan lingko
4. Tetua adat yang di sebut tua teno.
Keber adaan kekayaan budaya ini sudah banyak kehilangan maknanya terutama pada
IV -28
w ibaw a kaum tua teno pada gener asi muda. Banyak kasus di masyar akat terutama kasus tanah
tidak dapat diselesaikan oleh kaum tua t eno kar ena gener asi muda (yang ber seli si h) saat i ni
lebih mengedepankan hukum nasional dalam menyelesaikan sengketa dibandingkan dengan
hukum adat. Penyebab lainnya adalah pemeri ntah belum melakukan kegiatan yang ber sifat
mengankat nilai-nilai budaya secar a ter atur dan ber kesinambungan.
Pembangunan par iw isata di daer ah Manggar ai Bar at sejauh ini hanya mengandalkan
kekayaan pulau komodo, sebali knya belum mengankat si mbol-simbol kebudayaan yang
memper kaya kasanah w isat a daer ah ini. Untuk memper tahankan si mbol -simbol adat dan
mew ar iskannya pada gener asi muda ser ta meningkatkan apresiasi ter hadap budaya lokal dalam
ker angka pengembangan par iw isata maka pr ogr am pengembangan budaya daer ah memiliki
urgensitas yang tinggi . Beber apa hal yang per lu mendapat perhatian dalam pembangunan
par iw isata adalah program pengembangan kaw asan w isata ant ar a lain : pembangunan
infr astr uktur penunjang pada kaw asan w i sata, pengembangan aktivitas penunjang