• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (MANDIRI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (MANDIRI)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (MANDIRI)

SOSIALISASI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI MASA PANDEMIK COVID -19 (Suatu Pengabdian Pada Masyarakat di Desa Biluango Kec. Kabilabone Kab. Bone Bolango)

TIM PENGUSUL

USMAN, S.Pd., SE.,M.Si NIP. 197706242008121002

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2020

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Lembar Halaman. ... i

Lembar Pengesahan... ii

Daftar Isi. ... iii

Abstrak... iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.I Analisis situasi. ... 1 a.Pemateri. ... 3 b.Permasalahan Mitra. ... 3 c.Tujuan Kegiatan. ... 3 d.Manfaat penelitian. ... 4 e.Pemecahan Masalah. ... 4

II. TARGET dan LUARAN A. Target. ... 6

B. Lauaran. ... 6

III. METODE PELAKSANAAN A. Prioritas Kegiatan... 7

B. Keterlibatan Kelompok Mitra dalam Program. ... 7

C. Rencana evaluasi. ...8

IV. PEMBAHASAN 2.1Gambara Umum Lokasi Pelaksanaan. ... 9

2.2Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. ... 9

A. Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah. ...11

B. Manfaat Usaha Mikro Kecil dan Menegah. ...12

C. Tujuan Pengembangan UMKM. ...12

D. Asas, prinsip, tujuan, dan criteria UMKM. ...13

E. Prinsip Kewirausahaan. ...16 V. SIMPULAN DAN SARAN

(4)

1. Kesimpulan. ...20 2. Saran. ...20

ABSTRAK

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian yang handal dan keberadaannya sangat diperhitungkan. UMKM memberikan kontribusi yang cukup banyak bagi perekonomian Indonesia khususnya di Desa Biluango Kecamatan Kabilabone Kabupaten Bone Bolango dapat menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi masalah ketenaga kerjaan di Desa Biluango Kecamatan Kabilabone Kabupaten Bone Bolango. Jika ditelusuri lebih jauh ke dalam setiap organ tubuh UMKM masih terdapat banyak masalah serta kekurangan. Banyak masalah yang dihadapi UMKM dalam keberlangsungan usahanya terutama dari pemahaman strategi pengembangan UMKM. Pengabdian yang dilakukan kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui apakah UMKM melakukan manajemen dan strategi dengan baik terutama dalam Pengembangan UMKM untuk menjalankan usahanya dan apakah UMKM sudah memahami cara dan strategi pengembangan dengan baik. Pengabdian ini dilakukan kepada pelaku UMKM di Desa Biluango Kecamatan Kabilabone Kabupaten Bone Bolango dengan melibatkan sebagian besar pelaku UMKM yang berada di Desa Biluango Kecamatan Kabilabone. pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode cerama dan tanya jawab sebagai bentuk sosialsasi dalam mengembangkan UMKM Desa Biluango Kecamatan Kabilabone Kabupaten Bone Bolango melalui tatap muka secara langsung yang tentunya dengan memperhatikan panduan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Hasil yang diharapkan dalam pengabdian ini peserta dapat memahami dan mengetahui cara dan strategi pengembangan UMKM dengan baik khususnya masyarakat pelaku UMKM di Desa Biluango Kecamatan Kabilabone Kabupaten Bone Bolango.

(5)

I. PENDAHULUAN 1.1 Analisisis Situasi

Kabupaten Bone Bolango dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bonebolango di Provinsi Gorontalo. Kabupaten Bone Bolango terdiri dari 18 Kecamatan, yaitu:Kecamatan Tapa Kecamatan Bulango Utara Kecamatan Bulango Selatan Kecamatan Bulango Timur Kecamatan Bulango Ulu Kecamatan Kabila Kecamatan Botupingge ,Kecamatan Tilongkabila Kecamatan Suwawa Kecamatan Suwawa Selatan Kecamatan Suwawa Timur Kecamatan Suwawa Tengah Kecamatan Pinogu Kecamatan Bonepantai Kecamatan Kabila Bone Kecamatan Bone Raya Kecamatan Bone Kecamatan Bulawa.

Luas Kabupaten Bone Bolango secara keseluruhan adalah 1.984,58 km2 Jika dibandingkan dengan wilayah Provinsi Gorontalo, luas Kabupaten ini sebesar 16,24%. Kecamatan terluas di Kabupaten Bone Bolango adalah Kecamatan Pinogu dan kecamatan yang memiliki luas terkecil adalah Kecamatan Bulango Selatan.

Selanjutnya menurut Basir Noho (2016) mengungkapkan bahwa Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo terus mengalami peningkatan sejak tahun 2012 hingga 2016 dengan pertumbuhan sebesar 55,73 persen atau meningkat sebanyak 7.916 unit UMKM, sehingga totalnya menjadi 22.109 unit usaha. Pesatnya pertumbuhan tersebut disebabkan pemerintah selalu berusaha untuk melakukan pendekatan pemberdayaan wirausaha, fasilitasi pelatihan usaha, serta bantuan peralatan bagi para pelaku UMKM.

UMKM di daerah bonebolango terdapat dua jenis, yaitu bidang jasa dan industri. Setiap tahun dipastikan akan tumbuh dan bertambah. Namun keseluruhan dari total UMKM itu, sebesar

(6)

99,87 persen hanya berkutat pada usaha mikro, yang memiliki permodalan 0-50 juta. Sedangkan usaha kecil itu hanya 18 unit atau 0,08 persen, kemudian usaha menengah 0,04 persen.

Mohamad Fahrul D (2019) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah di Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2015 adalah 20.031 dengan total Asset Rp. 151.486.114.000 dan omset sekitar Rp. 303.972.228.000. Untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 sendiri perkembangan UMKM makin pesat, terbukti dengan naiknya jumlah UMKM menjadi 22.738 dengan asset Rp. 165.923.663.000 dan omset sekitar Rp. 331.847.326. Namun, masalah yang sering dihadapi oleh pelaku usaha industri kecil ialah kurangnya media promosi dan informasi sehingga usaha tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Selain itu kurangnya sistem pendataan terhadap pelaku UMKM yang ada berdampak pada kurangnya koordinasi antara pelaku usaha dan dinas terkait dalam mengendalikan program UMKM serta pengendalian informasi pendapatan pelaku usaha oleh dinas PERINDAKOP. Adapun masalah lainnya yaitu sistem pendaftaran penerbitan perizinan produksi dan izin usaha UMKM saat ini masih kurang efektif dan efisien. Untuk menangani masalah tersebut maka diperlukan sebuah sistem Informasi yang dapat membantu pelaku usaha mikro kecil menengah dalam mempromosikan hasil usaha. Selain itu sistem tersebut dapat melakukan pendapatan pelaku usaha serta menampilkan peta persebaran lokasi usaha mikro kecil menengah dan juga membuat pengurusan perizinan produksi dan izin usaha untuk pelaku UMKM dan dinas Perindakop.

(7)

1.2 Pemateri

Pelaksanaan pengabdian mandiri ini dengan menampilkan 5 pemateri masing– masing adalah sebagai berikut :

a. Mattoasi, S,Pd.,SE.,M.Si.,Ph.D. b. Usman, S.Pd.,M.Si.

c. Sudirman, S.Pd.,M.Pd

d. Ivan Rahmat Santoso, Sei,M.Ei e. Ardiansyah, S.Pd.,M.Si

1.3 Permasalahan Mitra

a. Masih minimnya keahlian dan pengetahuan pelaku UMKM di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango

b. Kurangnya Pemahaman Tentang Pengembangan UMKM bagi pelaku UMKM didesa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango

1.4 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan kegiatan yang ingin dicapai adalah:

a. Untuk mengetahui tingkat keahlian dan pengetahuan pelaku UMKM dalam mengembangkan UMKM di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango

b. Untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang pengembangan UMKM bagi pelaku UMKM Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango.

(8)

a. Bagi Penulis

Dapat mengetahui kondisi nyata pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. b. Bagi Pelaku UMKM

Sebagai referensi untuk memperbaiki sistem pengembangan di dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango c. Bagi Pengembangan Ilmu

Dapat dijadikan sebagai referensi terhadap penelitian terkait pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dipedesaan khususnys di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango.

1.6 Pemecahan Masalah

a. Memberikan sosialisasi kepada pelaku UMKM tentang keahlian, pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan UMKM pada masyarakat Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango sehingga dengan kegiatan sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pelaku UMKM melalui materi-materi yang diberikan oleh nara sumeber yang sudah cukup berpengalaman dalam berbagai bidang usaha sehingga usaha yang dilakukan oleh pelaku UMKM dapat ditingkatkan Demikian pula pelaku UMKM diharapkan dapat mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan pengembangan usaha melalui pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah disetiap even tahunan sehingga UMKM yang ada di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan dalam menumbuhkan perekonomian nasional yang pada akhirnya dapat membantu pemerintah pusat, kabupaten

(9)

dan kota untuk menuntaskan kemiskinan dan mengurani ledakan pengangguran di tanah air.

b. Tantangan perekonomian saat ini sangatlah berat kerena masyarakat berada pada kondisi waspada dan berhati-hati dengan berbagai pembatasan sosial termasuk bepergian dan konsumsi yang berimbas kepada transaksi jual beli dipasaran. Berbagai elemen yang terkena imbas pada masa pandemi-19 ini seperti restoran, pasar, pusat perbelanjaan, transfortasi online sampai dengan para pemilik UMKM. Oleh karena itu pelaku UMKM diharapkan memanfaatkan media social sebagai channel utama pemasaran yang merupakan salah satu media social dalam menpromosikan produk atau usaha yang dimiliki oleh UMKM termasuk UMKM di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango.

(10)

II. TARGET dan LUARAN 2.1 Target

Kegiatan sosialisasi tentang pengembangan UMKM didesa Biluango ini setidaknya memiliki target berupa terwujudnya masyarakat di Desa Biluango ini unggul didalam pengembangan UMKM dan mampu menciptakan sumber –sumber UMKM bagi masyarakat yang mayoritas masyarakatnya adalah pertanian, nelayan dan peternakan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka yang secara otomatis dapat mengurangi angka kemiskinan masyarakat didesa Biluango sehingga melalui sosialisasi ini apa yang menjadi harapan kita semua dapat terwujud. 2.2 Luaran

Sedangkan luaran dari kegiatan ini adalah

1. Kegiatan sosialisasi ini memberikan ilmu kepada masyarakat desa Biluango tentang Pengembangan UMKM.

2. Bertambahnya pengetahuan tentang pengembangan sumber-sumber UMKM bagi masyarakat didalam meningkatkan pendapatan.

3. Pemerintah khususnya aparat pemerintah Desa Biluango merasa senang atas kegiatan ini karena dapat memberikan pencerahan–pencerahan kepada masyarakat tentang bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui UMKM.

(11)

3.1 Prioritas Kegiatan

Kondisi Covid -19 saat ini memaksa pemerintah untuk menerapkan social distancing pada masyarakat untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona diberbagai daerah di indonesia. Oleh karena itu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan untuk memenuhi tri darma perguruan tinggi adalah sosialisasi pengembangan UMKM kepada pelaku usaha UMKM. Kegiatan sosialisasi ini di prioritaskan bagi masyarakat pelaku UMKM yang berdomisili di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, agar pelaku UMKM tersebut dapat merubah nasibnya melalui pengembangan potensi desa disektor pertanian, perikanan dan peternakan. metode yang digunakan adalah melalui ceramah atau penjelasan dan tanya jawab yang diperkuat dengan pemberian contoh-contoh riil lapangan.

3.2 Keterlibatan Kelompok Mitra dalam Program

Dalam rangka menyukseskan kegiatan sosialisasi ini kami berharap kepada kelompok mitra agar kirannya dapat terlibat langsung dan bekerja sama dalam hal pelaksanakan kegiatan ini, agar tujuan yang diharapkan bersama dapat terwujud. Dengan harapan dan partisipasi mereka yang diperlihatkan oleh mitra ini menjadi kesan tersediri bagi kami selaku pelaksanan didalam melakukan kerjasama – kerjasama di masa–masa yang akan datang dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya UMKM menurut masyarakat mandiri dan sejahtera.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango melibatkan pemerintah, masyarakat pedesaan dan LPM UNG. Pemerintah dan pihak pelaku usaha dalam mengakomodasi dan mengkoordinasi para pelaku usaha UMKM yang ada di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, sedangkan LPM UNG akan membantu dalam sumber daya manusia khususnya kepakaran dan keahlian dalam teori. Kemitraan ini dilakukan atas

(12)

dasar saling menguntungkan kedua belah pihak yakni pelaku usaha bisnis yang ada di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango.

Kegiatan ini dapat terlaksana untuk menjaga kemitraan antara UNG dengan masyarakat sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi. Khususnya darma pengabdian kepada masyarakat bagi khalayak sasaran, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango yang pelaksanaannya akan mendatangkan banyak manfaat dan keutungan berupa peningkatan wawasan dan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi manajemen.

3.3 Rencana Evaluasi

Evaluasi pada awal kegiatan dilakukan dalam tiga tahap,yaitu: • Mulai dari perencanaan

• Proses pelaksanaan • Evaluasi.

Evaluasi pada awal kegiatan dilakukan untuk menetapkan rencana kegiatan yang akan dilakukan evaluasi proses pelaksanaan dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan program. Sementara evaluasi pada akhir kegiatan dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari keseluruhan program kegiatan.

(13)

4.1Gambaran Umum lokasi Pelaksanaan

Kegiatan sosialisasi ini tentang pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dilakukan secara tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dari pemerintah pada pelaku UMKM di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Rata-rata jenis usaha yang dilakukan oleh masyarakat pelaku usaha kecil dan menegah yang ada di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango adalah pengolahan ikan seperti, sambal sagela, abon ikan dan bakso ikan, selain itu dalam bidang usaha pashion juga semakin diminati oleh pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Bone Bolango seperti usaha sulam kerawang khas Gorontalo dan kopiah karanji khas Gorontalo

4.2Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Indonesia telah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya perekonomian nasional. Banyak usaha-usaha skala besar pada berbagai sektor termasuk industri, perdagangan, dan jasa yang mengalami stagnasi bahkan sampai terhenti aktifitasnya pada tahun 1998. Namun, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi. Kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang dapat berkembang dan konsisten dalam perekonomian nasional. UMKM menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif. UMKM merupakan usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan) pekerja, dan penggunaan modal usaha relatif sedikit serta teknologi yang digunakan cenderung sederhana. UMKM masih memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional yang diukur dengan produk domestik bruto.

(14)

Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Berbagai upaya pengembangan UKM telah dilakukan, salah satunya dengan membangkitkan dan memperbanyak orang atau pengusaha baru di bidang UKM, sehingga masyarakat desapun diberi keterampilan dengan harapan keterampilan tersebut menjadi sebuah usaha kreatif yang memberi manfaat bagi perekonomian keluarga dan masyarakat desa. Demikian pula usaha kreatif tersebut juga dapat membukan kesempatan dan lapangan kerja baru bagi masyarakat (Wahyudi, 2012)

Selain hal itu Perkembangan UMKM di Indonesia masih terhambat dari sejumlah persoalan antara lainUMKM lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen, produksi, pemasaran dan sumber daya manusia); serta masalah yang muncul dari pihak pengembang dan Pembina UMKM, misalnya solusi yang diberikan tidak tepat sasaran, tidak adanya monitoring dan program yang tumpang tindih antar institusi (Yuli R.C :2017)

Herwin M (2015) dalam peneitiannya mengemukakan bahwa karakteristik UMKM di berbagai daerah di Indonesia masih sangat bertumpu pada komoditas pertanian yang minim proses industri pengolahan. Akibatnya nilai tambah produk rendah dan kalah bersaing bila hendak memasuki pasar nasional maupun ekspor. Hal ini juga turut memperlemah daya kreasi, inovasi, dan semangat UMKM lokal. disisi lain yang diungkap oleh Feni, Imam dan Ainul(2013) bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada umumnya mengandalkan pada modal sendiri dalam menjalankan usahanya, dan terkadang mereka terjebak dengan keterikatan rentenir mengingat masih rendahnya aksesbilitas terhadap sumber-sumber pembiayaan formal.

Kunci utama penyelesaian permasalahan tersebut berada pada pemerintah daerah (Kabupaten dan Kota). Pemerintah daerah yang mempunyai wilayah, mengetahui kondisi dan kebutuhan UMKM, serta mempunyai akses langsung dengan UMKM. Dalam menyelesaikan

(15)

permasalahan tersebut, pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga terkait, pemerintah provinsi, perguruan tinggi, Bank Indonesia dan lembaga lainnya. Jika pemerintah daerah mau, UMKM akan maju. Dengan demikian akan tercipta fundamental perekonomian nasional yang kuat untuk Indonesia Maju.

A. Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2008 dijelaskan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan suatu usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi criteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks. 300 juta rupiah..

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang ini. Kriteria asset: 50 juta – 500 juta, kriteria Omzet: 300 juta - 2,5 Miliar rupiah.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: 500 juta - 10 Miliar, kriteria Omzet: >2,5 Miliar - 50 Miliar rupiah.

(16)

Manfaat UMKM bagi perekonomian nasional antara lain: Membuka Lapangan Pekerjaan, Menjadi Penyumbang Terbesar Nilai Produk Domestik Bruto, Salah satu Solusi efektif bagi permasalahan Ekonomi masyarakat kelas kecil dan menengah

Sedangkan manfaat UMKM bagi perekonomian daerah adalah meningkatkan pendapatan, memberdayakan masyarakat khususnya perempuan, mendapatkan pengalaman berwirausaha, memperkecil angka pengangguran di desa, mempererat rasa kebersamaan, mengembangkan potensi masyarakat, mengembangkan usaha yang telah ada sebelumnya, serta menumbuhkan rasa ingin maju dan sebagainya..

Adapun manfaat UMKM bagi pelaku UMKM sendiri antara lain: adanya kebebasan finansial, memiliki kemampuan mengontrol diri sendiri melakukan perubahan dalam hidup serta menggali potensi diri, pengabdian diri dan mendapatkan pengakuan atas usaha, tahan banting, lebih fokus pada konsumen, mudah beradaptasi, menjadi penggerak ekonomi masyarakat yang inovatif dan fleksibel.

C. Tujuan Pengembangan UMKM

Program Pengembangan UMKM melayani pengembangan keterampilan kewirausahaan dan kemampuan untuk menjalankan usaha kecil dan menengah. Program ini melatih para peserta untuk: menerapkan ketrampilan kewirausahaan mereka, mengidentifikasi dan memilih proyek bisnis yang layak

atau memperluas usaha yang ada, dan secara hati-hati mempersiapkan proposal perencanaan bisnis untuk di presentasikan ke lembaga-lembaga keuangan.

(17)

Asas-asas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah antara lain: kekeluargaan, demokrasi ekonomi, kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional.

Sedangkan prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain: (1) penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri; (2) Perwuju dan kebijakan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan; (3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta (4) Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu

Adapun tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, antara lain:

a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,berkembang dan berkadilan; b. Menumbuhkan dan mengembangkan Kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

menjadi sistem usaha yang tangguh dan mandiri;

c. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

Untuk dapat mengembangkan UMKM di berbagai daerah di Indnesia maka hal utama yang harus dilakukaan oleh pelaku UMKM menurut Thomas W Zimmerer et al. (2005) adalah sebagai berikut:

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan cita-citanya.

(18)

2. Memberi peluang melakukan perubahan

3. Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik. 4. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya

5. Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang pelaku UMKM atau wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasidiri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.

6. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan

7. Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai

(19)

2/3dari jutawan Amerika serika. “Orang-orang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan perusahaan lain).

8. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan atas usahanya

9. Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selam bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusaan kecil.

10.Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan.

Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan pelaku UMKM atau kewierausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.. Menurut McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa harus bekerja sehari pun dalam hidup anda” Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar bagi pelaku bisnis bukan tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya. Dengn beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut dijelaskan bahwa menjadi usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak

(20)

mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan.

E. Prinsip Kewirausahaan

Prinsip kewirausahaan yang harus dimiliki oleh pelaku UMKM adalah Berani atau keluar dari Rasa takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha.Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.

Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga disamping itu kita harus berfikir alternative dimana dengan berfikir alternatif kita menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan untuk usaha kita.

Selain itu Prinsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D.M dan Khafidhul Ulum

yang dikutif oleh Sudirman (2020), sebagai berikut:

1. Jangan takut gagal.

Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan dengan impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya berenang sudah bertumpuk,sudah dikuasai dengan baik dan literatur-literatur sudah lengkap, tidak ada

(21)

gunanya kalau tidak di ikuti menyebur ke dalam air (praktek berenanga) demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanaya berteori kalau tidak terjun langsung, sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekalilagi jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

2. Penuh semangat

Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau perwirausahaan bukanlah tujuannya melainkan lebih kepada proses dan perjalanannya 3. Kreatif dan Inovatif

Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang wirausaha tidak boleh berhenti dalam berkreativitan dan berinovasi dalam segala hal.

4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko

Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindra dari resiko yang satu, tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun yang harus diperhitungkan adalah perhitugkan deangan baik-baik sebelum memutuskan sesuatu, terutama yang tingkat resikonya tinggi. 5. Sabar, ulet dan tekun

Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusa adalah kesabaran dan keytekunan. Saban dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain

6. Harus optimis.

Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis nerupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang kita laksanakan akan sukses 7. Ambisius.

(22)

Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis usaha yang akan dilakukannya.

8. Pantang menyerah atau jangan putus asa.

Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun waktunya. 9. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.

Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasa radalah prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat lokal, regional maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus di identifikasi dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.

10. Berbisnis dengan standar etika.

Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang secara baik tentang standar etika yang berlaku secara universal.

11. Mandiri.

Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan ketergantungan dari pikak-pikak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.

12. Jujur.

Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan laku dimana-mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluh pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan dalam berusaha.

13. Peduli lingkungan

Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga haruas turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat usahanya.

(23)

Pengembangan UMKM dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemik covid -19 maka pelaku UMKM diharapkan dapat memiliki prinsip kewirausahaan untuk membangun relasi dan network dengan sesama wirausahawan dan pelaku UMKM lainnya agar proses pembelajaran dan pengetahuan tentang kewirausahawan dapat dikembangkan. Semakin banyaknya network atau relasi juga akan dapat menciptakan peluang-peluang dalam mengembangkan dan mencapai usaha yang baik. Usaha yang baik bukan berarti rasa puas dan rasa nyaman yang telah kita dapatkan, karena dengan rasa puas dan nyaman tersebut justru nantinya akan menurunkan semangat dan optimalisasi dalam mengembangkan usaha UMKM.

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan suatu usaha mikro, kecil dan menengah yang dikembangkan pemerintah dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan dan sekaligus sebagai penguatan ekonomi nasional. Sosialisasi tentang pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone

(24)

Bolango yang dilaksanakan secara langsung dalam bentuk tata muka di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dan peserta dapat memahami penjelasan materi dan petunjuk- petunjuk riil lapangan yang disampaikan oleh nara sumber atau pemateri dalam mengembangkan UMKM melalui pemahaman dan strategi jitu untuk mendapatkan profit yang lebih baik. Dengan adanya bentuk sosialisasi pengembangan UMKM di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango maka pelaku UMKM Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone dapat terbantu dalam mengembangkan usahanya dan dapat meningkatkan produktivitas serta dapat mengembangkan inovasi, kretifitas maupun kualitas usaha yang dimilikinya yang dapat memberikan nilai jual dan nilai saing untuk meningkatkan usahanya.

B. Saran

Mengingat sosialisasi tentang Pengembangan UMKM di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango yang dilaksanakan dalam bentuk penjelasan secara langsung tentang bagaimana pelaku UMKM dapat mengetahui seberapa jauh perusahaan tersebut berkembang serta seberapa banyak produk yang mampu dihasilkannya.maka disarankan kepada seluruh pelaku usaha kecil dan menegah di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dapat menambah pengetahuan dengan mengikuti seminar-seminar, pelatihan-palatihan yang dilaksanakan oleh beberapa instansi-intasi pemerintahan maupaun dari lembaga-lembaga perguruan tinggi yang dilaksanak setiap tahun agar dapat lebih berproduktif sehingga usaha yang degeluti dapat lebih menguntungkan dan dapat memberikan kesejahteraan dan juga dapat mengurangi pengagguran pada masyarakat pedesaan provinsi Gorontalo.

(25)
(26)

Basir Noho (2016) Perkembangan UMKM Bone Bolango Tumbuh 55,73 Persen. https://gorontalo.antaranews.com/

Edward UP Nainggolan. 2020. UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/.diakses 16/12/2020

Feni, Imam dan Ainul (2013) Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Umkm) Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal Dan Potensi Internal. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6, Hal. 1286-1295

Herwin M (2015) Studi Kasus Pengembangan Wirausaha Berbasis Teknologi (Technopreneurship) di Provinsi Gorontalo.Trikonomika Volume 14, No. 1, Juni 2015, Hal. 13–24 ISSN 1411-514X (print) / ISSN 2355-7737.

Justin G. Longenecker, & dkk. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku I. (2001, Jakarta: Salemba Empat).hal:4

Wahyudi, S. (2012). usaha pengembangan industri kreatif desa

Sudirman (2020) Mengembangkan Potensi Ekonomi Masyarakat Melalui UMKM Sebagai Bagian Penguatan Ekonomi Nasional. repository.ung.ac.id

Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan Teori, Praktek, dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Yuli Rahmini Suci. 2017. Perkembangan UMKM di Indonesia. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017.

(27)

Nama : Usman

Temppat/ Tanggal Lahir : Pammase, 24 Juni 1977

NIP : 19770624 200812 1 002

NIDN : 0024067702

Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tk I, IIIb

Unit Kerja : Universitas Negeri Gorontalo

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki Status kawain : Kawin

Nomor Telp/email : 065298116873

Alamat tempat tinggal : Perum Tomulabutao Blok A/176 Kota Gorontalo 1. Riwayat Pendidikan Umum

No Jenis Pendidikan Nama Sekolah/Universitas Jurusan /Program Studi Tahun Lulus S-1 IKIP Negeri Gorontalo Pendidikan Ekonomi

Akuntansi

2002 S-2 FE - UNPAD Bandung Akuntansi/ ilmu

ekonomi

2005

S-3 FEB- UNPAD Bandung DIA -

2. Pengalaman Mengajar

No Tahun Mata Kulia Jurusan Tahun

1 2009-2015 - Perpajakan 1 - Auditing - Sistem Informasi manajemen - Dasar-dasara akuntansi - Teori akuntansi - Komputer akuntansi Jurusan Kuntansi Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri gorontalo

2009-2015

3. Pengalaman Penelitian

No Tahun Judul Penelitaian Sumber Jumlah

(Rp) 1 2009 Analisis Faktor - Faktor yang

Mempengaruhi Kemacetan Pinjaman Bergulir Pada Program Nasional Pemberdayaaan Masyarakat

PNBP/BLU 7.000.000

2 2012 Strategi Jitu dalam Mengembangkan Program Studi Akuntasi.

PNBP 5.000.000

3 2014 Pengaruh pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja

(28)

keuanganpemerintah daerah kabupaten bone bolango.

4. Pengalaman Pengabdian pada Masyarakat

No Tahun Judul Pengabdian pada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp) 1 2019 Penentuan harga pokok produksi berdasarkan

harga pokok pesanan pada ud. Mandiri meubel di desa dutohe kabupaten bone bolango provinsi gorontalo

Mandiri 1.000.000

2 2020 Sosialisasi Pengelolaan Cash Flow Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Di Masa Pandemik Covid-19 di Kota Gorontalo,

Mandiri 1.000.000

3 2020 Sosialisasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemik Covid -19 di Desa Biluango Kec. Kabilabone Kab. Bone Bolango.

mandiri 1.000.000

5. Pengalaman penulisan Jurnal

No Judul Penelitaian Nama

Jurnal

Bulan/Tahun 1 Pengaruh Pengalaman dan Akuntabilitas

Terhadap Kualitas Audit Internal

Al-buhutz Volume 15 Nomor 2, 2019

2 Effect Of Independence And Competence The Quality Of Internal Audit: Proposing A Research Framework

IJSTR FEBRUARY 2016

3 Effect Of Experience And Accountability On The Quality Of Internal Audit

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sahid dengan pelaku UMKM di Provinsi Bangka Belitung adalah untuk memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM

Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk edukasi dan pendampingan penyusunan laporan keuangan pada UMKM XYZ bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pentingnya

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku UMKM di Desa Boja, Kec Boja, kab Kendal Jawa Tengah. Peserta kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku UMKM di Kelurahan Lialang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan melalui pelatihan soft skill, para pelaku UMKM yang ada di Desa Lengkong mendapatkan pengetahuan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada pelaku UMKM mengenai pemahaman tentang pencatatan laporan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi UMKM untuk meningkatkan pengetahuan pelaku bisnis melalui pelatihan dan pendampingan bagaimana proses produksi dan bagaimana

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengolahan limbah UMKM di Desa Gilangharjo, meliputi berberapa metoe; (1) sosialisasi, sosisalisasi dilakukan kepada pihak yang