• Tidak ada hasil yang ditemukan

FIRST AUTHOR LAST NAME et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx. Abstrak:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FIRST AUTHOR LAST NAME et al., Journal of Science and Applicative Technology vol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx. Abstrak:"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Science and Applicative Technologyvol. xx (xx), 20xx, pp. xx-xx |1 e-ISSN: 2581-0545 - https://journal.itera.ac.id/index.php/jsat/ Received 00th January 20xx Accepted 00th Febuary 20xx Published 00th March 20xx DOI: 10.35472/x0xx0000

Rancang Bangun Alat Pengujian Viskositas Larutan dengan

Metode

Falling Ball Small Tube

Berbasis ATmega328

Arif Muhamad Fadli *a, Mahardika Yoga Darmawan 2b, Abdul Rajak 3c

a

Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia

b

Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia

c

Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia

* Corresponding E-mail: arfmfdli@gmail.com

Abstract:

This study aims to design a viscosity measuring device, namely by using the falling ball method, this method is a liquid viscosity test using a ball or object that is dropped in a tube filled with liquid, some viscometer test instruments can show quite good results with this method. but by applying digital control as a sensor for the speed at which the ball falls, the resulting value can be better and reduce errors in measuring the viscosity of the liquid. The digital system uses the Arduino UNO as the main processor, the UGN3503 sensor as a ball detector, and the DS18B20 sensor as a fluid temperature parameter. But in fact the very small tube affects the viscosity due to friction caused by a magnetic ball falling on the surface wall in the tube. The results of the study were able to obtain the design of the viscometer with the least sample and the smallest error of = 6,04% in the cooking oil solution and the biggest error of = 105,71% in the OIL SAE 20W-40 solution because it uses a relatively small tube and in the future it will be very good with a reduction in error. in the code so that the viscosity error value decreases.

Kata Kunci : Viscositas, Viscometer, Falling Ball Method, Arduino, Sensor UGN3503.

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun alat pengukur viskositas yaitu dengan menggunakan metode falling ball, metode ini adalah uji kekentalan cairan dengan menggunakan bola atau objek yang dijatuhkan di dalam tabung berisi cairan, beberapa alat uji viskometer dapat menunjukkan hasil yang cukup baik dengan metode ini, akan tetapi dengan menerapkan kontrol digital sebagai sensor kecepatan jatuhnya bola, maka nilai yang dihasilkan dapat lebih baik dan mengurangi error dalam pengukuran kekentalan cairan tersebut. Sistem digital menggunakan Arduino UNO sebagai Prosessor utama, sensor UGN3503 sebagai pendeteksi bola, dan sensor DS18B20 sebagai parameter suhu fluida.tetapi dalam kenyataanya tabung yang sangat kecil mempengaruhi viskositas akibat gaya gesek yang disebabkan bola magnet yang jatuh mengenai dinding permukaan dalam tabung. Hasil penelitian mampu didapatkan rancang bangun alat viskometer dengan sampel sedikit dan galat paling kecil sebesar = 6,04 % pada larutan minyak goreng dan galat terbesar sebesar = 105,71 % pada larutan Oli SAE 20W-40 karena menggunakan tabung yang relatif kecil dan kedepan akan sangat baik dengan adanya pengurangan galat pada kodingan sehingga

nilai galat viskositas mengecil.

Kata Kunci : Viskositas, Viskometer, Sistem bola jatuh, Arduino, Sensor UGN3503.

1. Pendahuluan Larutan mempunyai beberapa sifat fisik salah satunya berupa kekentalan. Pada suatu kekentalan larutan

(2)

materi memiliki beberapa tingkatan nilai kekentalan yang biasa disebut viskositas. Semakin besar viskositas maka semakin besar nilai kekentalan cairan tersebut, sedangkan semakin kecil viskositas maka semakin kecil nilai kekentalan cairan tersebut. Dalam hal tersebut semakin besar viskositas maka laju aliran semakin lambat dan sebaliknya. Maka viskositas tidak lain bisa disebut nilai kecepatan mengalirnya suatu cairan di suatu tempat. Alat ukur yang biasa dipakai untuk mengukur besarnya viskositas adalah viskometer. Teknik atau metode yang ada dalam rancang bangun viskometer menurut Moechtar [2], ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan, antara lain 1) viskometer Brookfield (cone dan plate)

2) viskometer Oswald 3) viskometer Hoppler 4) viskometer bola jatuh (falling ball) dan 5) viskosmeter Lehman.

Viskometer dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temui dalam berbagai metode mempunyai cara kerja yang manual maupun otomatis, tentunya alat ukur otomatis memiliki kelebihan sendiri yaitu lebih tepat ukurannya. Tetapi dalam permasalahan alat-alat

tersebut hanya mampu untuk mengukur viskositas cairan dengan sampel berjumlah banyak. Disini untuk keperluan penelitian dengan sampel yang sedikit kami mencoba untuk membuat rancang bangun alat ukur viskositas dengan beberapa tetesan cairan. Penelitian ini mengggunakan metode falling ball

dengan menggunakan hukum Stokes. Hukum Stokes adalah dasar dari viskometer falling ball, Penelitian ini mengggunakan metode falling ball small tube

dengan menggunakan hukum Stokes. Hukum Stokes adalah dasar dari viskometer falling ball, dimana cairan berada dalam posisi stasioner dalam tabung gelas yang vertikal. Sebuah bola dapat dijadikan sebagai objek jatuh dengan syarat bola dapat melalui volume cairan dengan tidak adanya gesekan pada wadah atau tabung pada cairan tersebut. Jika memenuhi syarat tersebut, bola dapat mencapai kecepatan terminal yang tepat dan dapat diukur dengan waktu yang dibutuhkan untuk melalui sensor pertama dan sensor kedua yang dipasang pada tabung yang diberi arak. Sedangkan small tube berarti adalah tabung kecil uang menjadi wadah larutan tersebut yang mempunyai diameter yang cukup kecil. Penginderaan elektronik dapat digunakan sebagai sensor untuk cairan. Sensor yang digunakan untuk penginderaan elektronik pada penelitian ini yaitu sensor magnet yang berjenis UGN3503

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hukum Newton, Hukum Archimedes dan

Hukum Stokes Pada Viskometer Metode Falling

Ball

Ketika bola dijatuhkan kedalam fluida, maka akan terjadi gaya apung bola (FA), gaya gesekan antara bola dengan fluida (FS) dan juga gaya berat (W). Maka dapat dirumuskan dengan dasar hukum I Newton. Hukum 1 Newton mengatakan bahwa “percepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol”

(3)

Gambar 2.1 Gaya-gaya pada bola di dalam fluida.

Dengan dasar hukum I Newton maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

F

0

(1) FA Fs W      (2) Dengan memasukkan rumus gaya apung (FA) yaitu

hukum Archimedes

f

Vg

serta rumus gaya gesekan (FS) fluida berdasarkan hukum Stokes ke persamaan 2, Gaya gesek antara suatu permukaan benda padat yang bergerak dengan cairan akan sebanding dengan suatu kecepatan relatif gerak benda ini kepada cairan. Hambatan gerak di dalam cairan disebabkan gaya gesek antara bagian cairan yang melekat ke permukaan suatu benda. Gaya gesek tersebut sebanding dengan koefisien viskositas (η) fluida cair. Menurut Stokes, gaya gesek pada cairan yaitu

F

s

6



rv

, setelah itu dimasukan ke persamaan 3:

6

f

Vg

rv mg



(3) 3 3

4

4

6

3

3

f

r

g

rv

b

r

g



2 4 6 ( ) 3 b f v r g

  

Maka akan diperoleh formula viskositas fluida seperti yang ditunjukkan pada persamaan 4 yaitu

2

(

)

2

9

b f

gr

v

 

(4) dengan:

µ = koefisien kekentalan fluida (kg/ms)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

r = jari – jari bola (m)

ρb = densitas bola (kg/m2)

ρf = densitas fluida (kg/m2)

v = kecepatan terminal bola uji (m/s)

V

= volume bola magnet (

m

3)

W

= gaya berat (

N

)

2.2 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah bagian dasar dari sebuah sistem komputer yang berbentuk kecil dan memiliki tugas yang sangat spesifik dan banyak. Walaupun dalam bentuk yang kecil, tetapi Mikrokontroler tetap dibangun dari elemen dasar yang sama dari sebuah komputer pribadi dan komputer mainframe [4]. Berikut merupakan contoh dari Mikrokontroler yang sering digunakan untuk membangun sebuah sistem sederhana dan digunakan untuk penelitian ini:

2.2.1 Arduino

Arduino adalah termasuk kedalam Mikrokontroler

single-board yang dirancang untuk mempermudah

developer elektronik dalam membangun sistem elektronik di berbagaibidang penggunaaan. Arduino bersifat open source, diturunkan dari Wiring platform

(4)

dengan hardware menggunakan prosesor Atmel AVR

dan software yang memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Gambar 2.2 Arduino UNO ATmega328

Pada penelitian ini saya menggunakan Arduino UNO ATmega328 sepeti gambar 2.4. Arduino UNOadalah

papan sirkuit berbasis chip ATmega328. IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset [5]

2.3 Sensor UGN3503

Data yang menjadi acuan utama adalah data selang waktu dari sensor magnet UGN3503. Sensor yang digunakan untuk mendapat data magnet adalah UGN3503. Sensor ini digunakan dikarenakan memiliki kelebihan yaitu tidak terganggu walaupun ruang tidak memiliki cahaya. Sensor UGN3503 merupakan sensor efek hall. Efek Hall terjadi ketika konduktor pembawa arus tertahan pada medan magnet, medan memberi gaya menyamping pada muatan-muatan arus yang mengalir pada konduktor [7]

(5)

3. Metode Penelitian 3.1 Gambaran Umum dan Tahapan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengembangkan alat ukur viskositas sederhana yaitu menggunakan metode

falling ball untuk mengukur waktu tempuh bola besi saat dijatuhkan pada lintasan sensor UGN3505 yaitu sensor magnetik.

Secara garis bersar tahapan dalam penelitian ini terbagi menjadi 5 tahapan yang disebut pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 3.2 Rancangan Penelitian

Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam rancangan dalam penelitian ini yaitu:

Gambar 3,2 Rancangan mekanik penelitian

Gambar 3.2 menunjukkan alat viskositas yang telah dirangkai sedemikian rupa sehingga alat yang digunakan bisa mengukur cairan dengan sampel sedikit dengan tabung ukuran kecil. Dengan keterangan gambar sebagai berikut:

1) Bola Magnet

2) Tabung Kecil (Small Tube) 3) Sensor UGN3503

4) LCD 16X2 5) Tiang Statif 6) Kotak Komponen

7) Sensor DS1820 Waterproof dan Lubang kabel

Alat pada gambar 3.2. menggunakan sensor UGN3505 untuk mendeteksi bola magnet yang jatuh dengan menggunakan metode falling ball data hasil perhitungan akan muncul di LCD 16x2. Kotak komponen berperan sebagai perangkat keras atau wadah berisikan rangkaian atau komponen beserta catu daya. Dalam perangkat keras ini terdapat mikrokontroler jenis Arduino UNO ATmega328, dan rangkaian tersebut dihubungkan mikrokontroler yang akan mengolah data hasil sensor di luar kotak

(6)

komponen dan dalam penelitian ini perancangan bagian selanjutnya yaitu pengontrolan yang dilakukan oleh mikrokontroler dikendalikan pengguna menggunakan perangkat lunak, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.3.

(7)

Gambar 3,4 Diagram alir prosedur penelitian

4. Hasil dan Pembahasan

4.2 Hasil Penelitian

4.1 Perancangan dan Pengujian Alat Ukur Viskositas Berbasis ATmega328

Perancangan alat ukur viskositas berbasi ATmega328 dengan menggunakan 2 buah sensor UGN 3503 tipe

switch yang terbuat dari rangkaian effect hall yang menghasilkan beda potensial. tegangan yang dihasilkan sensor dapat dilogikakan seperti saklar ketika ada magnet maka terdeteksi dan dihitung waktu yang ditempuh dari sensor 1 ke sensor 2.

Pengujian dilakukan dengan metode Falling Ball

yaitu dengan menjatuhkan sebuah objek bola yang mengandung magnet neodyum.

Gambar 4.1 Skema Rancang Bangun Alat Viskositas Faliing Ball Small Tube berbasis

ATmega328 4.2 Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi data hasil percobaan menggunakan viskometer falling ball berbasis ATmega328 dengan variasi suhu serta 1 jenis bola dan dibandingkan dengan data nilai hasil percobaan yang didapat viskometer falling ball

laboratorium fisika dasar. Data untuk bola yang digunakan sebagai objek jatuhnya yang akan dideteksi sensor UGN3503 pada viskometer falling

(8)

ball berbasis ATmega328 ditunjukkan pada lampiran tabel 4.1.

Gambar 4.2 Grafik scatterlinearitas Aquades dengan variasi suhu

Pada gambar 4.2. Grafik menunjukan nilai viskositas yang didapatkan menggunakan viscometer falling ball. pada grafik scatter linearitas tersebut menunjukan pengujian pada larutan aquades dengan variasi suhu , dengan nilai determinasi R2= 0,7986. Dari grafik tersebut terlihat terjadi penurunan nilai viskositas dari 27º celcius sampai 87º celcius. Standar deviasi rata-rata pada sampel larutan Aquades sebesar berturut-turut pada suhu 27º,47º,67º,87º celcius sebesar 0,07, 2,77, 1,72, 2,504.

Gambar 4.3. Grafik scatterlinear Minyak Goreng dengan variasi suhu

Pada gambar 4.3. Grafik menunjukan nilai viskositas yang didapatkan menggunakan viscometer falling ball. pada grafik scatter linearitas tersebut menunjukan pengujian pada larutan minyak goreng dengan variasi suhu , dengan nilai determinasi R2= 0,8553. Dari grafik tersebut terlihat terjadi kenaikan nilai viskositas pada suhu 47º celcius dan penurunan sampai 87º celcius. Standar deviasi rata-rata pada sampel larutan Minyak Goreng berturut-turut pada suhu 27 º,47 º,67 º,87 º celcius bernilai 94,88, 67,94, 24,64, 22,95. y = -0,9196x + 5,142 … 0 5 0 2 4 6 N ila i Vi sk o si ta s (c P )

Variasi Suhu (º Celcius)

Larutan Aquades

dengan 1 jenis

bola

y = -2,2065x + 274,7 R² = 0,8554 0 50 100 150 200 250 0 50 100 N ila i Vi sk o si ta s (c P )

(9)

Gambar 4.4. Grafik scatter linearitas Oli SAE 20W-40 dengan variasi suhu

Pada gambar 4.4. Grafik menunjukan nilai viskositas yang didapatkan menggunakan viscometer falling ball. pada grafik scatter linearitas tersebut

menunjukan pengujian pada larutan Oli SAE 20W-40 dengan variasi suhu , dengan nilai determinasi R2= 0,6655. terjadi kenaikan nilai viskositas pada suhu 87º celcius. Standar deviasi rata-rata pada larutan Oli SAE 20W-40 menunjukkan pada suhu 27 º,47 º,67 º dan 87 º celcius sebesar 112,57, 23,20 , 29,30 , 39,38

Tabel 4.1 Kalibrasi Suhu

Gambar 4.5. Grafik perbandingan galat Viscometer

berbasis ATmega328 dengan Viscometer Falling Ball

Laboratorium Fisika Dasar (Manual) dengan variasi suhu

4.3 Pembahasan

Adapun pembahasan didasari dengan rumus viskositas yaitu 2

(

)

2

9

b f

gr

v

 

(6) dengan:

µ = koefisien kekentalan fluida (kg/ms)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

r = jari – jari bola (m)

ρb = densitas bola (kg/m2)

ρf = densitas fluida (kg/m2)

v = kecepatan terminal bola uji (m/s)

V

= volume bola magnet (

m

3) y = -0,8375x + 251,36 R² = 0,6655 0 50 100 150 200 250 0 50 100 N ila i V is ko si ta s (c P )

Variasi Suhu (º Celcius)

96 ,4 0 40 ,7 8 27 ,8 8 95 ,8 2 53 ,7 4 34 ,5 7 92 ,8 4 6, 04 61 ,5 7 93 ,4 2 9, 62 10 5, 71 0,00 50,00 100,00 150,00 G al at (% )

Jenis Larutan dan Variasi Suhu (º Celcius)

Galat

Viscometer

berbasis

ATmega328 dengan

Viscometer

Falling Ball

Laboratorium

Fisika Dasar

(Manual) dengan variasi suhu

Suhu 27 Derajat Suhu 47 Derajat Suhu 67 Derajat 96 ,4 0 40 ,7 8 27 ,8 8 95 ,8 2 53 ,7 4 34 ,5 7 92 ,8 4 6, 04 61 ,5 7 93 ,4 2 9, 62 10 5, 71 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

Aquades Minyak Goreng Oli SAE 20W-40

G

al

at

(%

)

Jenis Larutan dan Variasi Suhu (º Celcius)

Galat

Viscometer

berbasis ATmega328 dengan

Viscometer

Falling Ball

Laboratorium

Fisika Dasar

(Manual) dengan variasi suhu

Suhu 27 Derajat Suhu 47 Derajat Suhu 67 Derajat Suhu 87 Derajat

(10)

W

= gaya berat (

N

)

Dengan nilai densitas atau massa jenis adalah massa dibagi volume :

ρ=

V

M

(7)

Maka dari rumus viskositas (6) diatas nilai densitas dapat mempengaruhi nilai kecepatan terminal apabila kita telaah maka semakin besar nilai pengurangan densitas bola dikurang dengan densitas fluida dengan maka nilai kecepatan terminal akan semakin besar diakibatkan nilai viskositas tetap. Jari-jari pada bola mempunyai pengaruh juga apabila jari-jari atau diameter berbeda maka hal ini mempengaruhi juga dengan kecepatan terminal dikarena kecepatan terminal berbanding terbalik dengan densitas bola dikurangi densitas larutan. Pada penelitian ini memilih menggunakan satu jenis bola sehingga memiliki analisis yang mendalam dan linear pada rumusan. Apabila kita lihat lebih dalam kecepatan terminal sangat dipengaruhi oleh viskositas semakin tinggi viskositasnya semakin rendah kecepatan terminal bolanya dan begitupun sebaliknya karena nilai viskositas berbanding terbalik dengan nilai kecepatan terminal . Pada kalibrasi melalui viskometer falling ball

laboratorium fisika dasar didapatkan hasil dari kalibrasi dengan viskometer falling ball small tube

berbasis ATmega328dengan galat yang tinggi pada

larutan aquades dengan suhu 27º celcius dengan galat 96,40% dan didapatkan galat paling kecil pada larutan minyak goreng dengan suhu 67º celcius dengan galat sebesar 6,04%. Dapat kita lihat pada gambar a. 4.2 b.4.3 dan c. 4.4 nilai standar deviasi terkecil didapatkan pada larutan aquades dengan variasi suhu rentang 27º-87º celcius didapatkan nilai standar deviasi berturut-turut 0,07, 2,77, 1,72, 2,504. Artinya presisi sangat tinggi tetapi dapat kita lihat galat yang terjadi pada gambar 4.5 memiliki galat dalam variasi suhu rata-rata sebesar 95% artinya akurasi rendah sedangkan dapat kita lihat pada larutan minyak memiliki standar deviasi berturut-turut sebesar 94,88, 67,94, 24,64, 22,95. Artinya memiliki presisi rendah dan pada gambar 4.5 dalam selang variasi suhu memiliki galat rata-rata apabila dijumlahkan dan dibagi jumlah variasi suhu didapat galat kurang lebih sebesar 27,5% itu artinya memiliki akurasi yang cukup baik. Dapat kita lihat dari contoh larutan aquades dan minyak goreng galat alat bersifat acak serta tidak linear. Galat terjadi karena ada beberapa faktor yang harus ditelaah untuk parameter kalibrasi harus menggunakan alat yang telah terkalibrasi dengan secara digital agar nilai parameter yang sudah didapat nilainya tepat dan galat yang terjadi dapat digunakan sebagai nilai untuk kalibrasi yang sesuai tentunya dalam penelitian ini masih menggunakan parameter alat manual yang memungkinkan masih adanya kesalahan hitung. [14]

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan alat kemudian pengujian hingga pembahasan dapat ditarik kesimpulan, antara lain:

1. Perancangan alat uji viskositas larutan dengan metode

falling ball small tube berbasis ATmega328 dengan menggunakan sensor magnet UGN3503 tipe switch yang dirancang sedemikan rupa sehingga 2 sensor menjadi 1 dengan jarak antara sensor 13cm dan volume tabung kurang lebih 14 mL.

(11)

2. Variasi suhu mempengaruhi nilai viskositas dari viskometer dibuktikan pada Gambar a) 4.2, b) 4.3 dan c) 4.4 yang mana mengalami grafik penurunan yang linear sebesar berturutturut nilai determinasi a) y = 0,046x + 5,4639. b) y = 2,2065x+274,7. c) y = -0,8375x + 251,36. Hal ini berbanding lurus dengan teori yang mengatakan semakin besar suhu maka semakin kecil viskositas begitu sebaliknya

3. Didapatkan nilai galat pada pengujian viskometer

falling ball small tube berbasis ATmega328 dengan viskometer falling ball laboratorium fisika dasar nilai terkecil 6,04% pada suhu 67º celcius dalam larutan

minyak goreng dengan determinasi linear R2= 0,8553 dan nilai galat terbesar dalam larutan Oli SAE 20W-40 105,71% pada suhu 87º celcius dengan determinasi

linear sebesar R2= 0,6655.

5.2 Saran

Adapun saran untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Sebelum menggunakan alat dalam penelitian seperti lihat terlebih dahulu rangkaian tersebut sudah tepat atau belum input dan outputnya,

2. Sebaiknya tinjau ukuran bola magnet, apabila bola magnet ada yang berukuran lebih kecil maka gunakan itu sehingga dapat mengurangi gaya gesek luar.

3. Apabila pembandingnya adalah viskometer manual harus lebih teliti untuk mengambil data pada viskometer tersebut disebabkan nilai yang dicari masih menggunakan cara manual

(12)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Firdausi, K.S, W. Setia Budi, S. Sutiah, Studi kualitas minyak goreng dengan parameter viskositas dan indeks bias, Berk. Fis. 11 (2008) 53–58.

[2] Moechtar, Farmasi Fisik, UGM Press. (1990). [3] Wibowo, R.A., others, Pembuatan Alat Uji

Viskometer Sistem Bola Jatuh Berbasis Digital, (2018).

[4] P. Studi, T. Komputer, F. Ilmu, K. Universitas, D. Bengkulu, Alat Mematikan dan Menghidupkan Televisi Dengan Short Massage Service ( Sms ) Menggunakan Mikrokontroler Atmega 32, 11 (2015) 159–170.

[5] T.I. Munandar, M. Kamal, Temperatur Pada Proses Pemanggangan Ikan Tuna Secara Otomatis Menggunakan Arduino Uno Atmega328, 3 (2019). [6] Sharon. D, dkk.(1982). Principles of Analysis

Chemistry, (n.d.).

[7] Riyanti. A, J.E. Suseno, Karakterisasi Sensor Magnetik Efek Hall UGN3503 Terhadap Sumber Magnet dan Implementasinya pada Pengukuran Massa, 12 (2009).

[8] D.J.M. St, M. Eng, D. Bahrun, M. Kes, N.M. Tulung, Rancang Bangun Alat Ukur Temperatur Untuk Mengukur Selisih Dua Keadaan, E-Journal Tek. Elektro Dan Komput. 2 (2013).

[9] Winarno. E, Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Dan Call For Papers UNISBANK (SENDI_U), Fak. Teknol. Inform. Univ. Stikubank SEMARANG. (2018).

[10] M. Yan, E. Adiptya, H. Wibawanto, Sistem Pengamatan Suhu Dan Kelembaban Pada Rumah Berbasis Mikrokontroller ATmega8, J. Tek. Elektro Unnes. 5 (2013) 15–17.

[11] Jumianto.S, A. Mujadin, D. Elfidasari, Rancang Bangun Alat Ukur Viskositas Dalam Rangka Pengembangan Modul Praktikum Fisika Dasar, J. Al-AZHAR Indones. SERI SAINS DAN Teknol. 2 (2014) 48–51.

[12] Tisso.N.P, Y. Yulkifli, Z. Kamus, Pembuatan Sistem Pengukuran Viskositas Fluida Secara Digital Menggunakan Sensor Efek HallmUgn3503 Berbasis Arduino Uno328, J. Sainstek Pembuatan Sist. Pengukuran Viskositas Fluida Secara Digit. Menggunakan Sens. Efek HallmUgn3503 Berbas. Arduino Uno328. 4 (2014) 71–83.

[13] N.A. Asi, Rancang Bangu Alat Ukur Kekentalan OLI SAE 10-30 Menggunakan Metode Falling Ball Viscometer (FBV) Small Tube, Universitas Andalas, 2017.

[14] J. PUSTAKA, Peta Kebutuhan Jasa Kalibrasi Bagi Industri Di Bagian Barat Indonesia, LIPI Press, Jakarta, 2014.

Gambar

Gambar 2.2 Arduino UNO ATmega328
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Gambar 4.1 Skema Rancang Bangun Alat  Viskositas Faliing Ball Small Tube berbasis
Gambar 4.2 Grafik scatter linearitas Aquades dengan  variasi suhu
+2

Referensi

Dokumen terkait

Data yang ditampilkan pada website yaitu berupa tampilan grafik dan juga data log (tabel) debir air. Grafik dan tabel data log memungkinkan untuk dapat melihat

Dari Tabel 2 dapat dilihat dalam sub elemen kebutuhan dari program terdapat sebelas sub elemen yang termasuk dalam sektor III (Linkage) yang berarti harus dikaji secara

Areal situ hanya ditutupi enceng gondok atau tanaman air seperti kangkung (Ipomoea sp.) dibagian inlet yang berhubungan dengan perumahan masyarakat di bagian

%uatu bentuk gulungan dimana salah satu kopling dari selang tersebut berada didalam+ditengah-tengah gulungan dan kopling !ang ditengah tadi digunakan untuk

Struktur gedung yang direncanakan adalah apartemen 5 lantai dengan 1 basement dengan memakai Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) sebagai struktur utama..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan asupan protein, zat besi, asam folat, vitamin B12 dan kejadian anemia pada ibu nifas yang melakukan puasa mutih

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi kehadiran terhadap prestasi belajar dimoderatori oleh gaya mengajar dosen pada mahasiswa S1 Program Studi

Selanjutnya hasil penilaian ketepatan dosis berdasarkan jumlah pemberian, rute pemberian, frekuensi atau lama pemberian obat pada pasien PPOK, diperoleh data yang sudah tepat