• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KARYAWAN

KONTRAK MENJADI KARYAWAN TETAP PADA PT. XYZ

THE APPLICATION OF THE SAW METHOD WITH TOPSIS

METHOD IN DECISION SUPPORT CONTRACT BECOME

PERMANENT EMPLOYEES AT PT.XYZ

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun oleh:

Nama : Meidini Riski Amalia NIM : 311510803

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

KABUPATEN BEKASI

(2)

i

DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KARYAWAN

KONTRAK MENJADI KARYAWAN TETAP PADA PT. XYZ

THE APPLICATION OF THE SAW METHOD WITH TOPSIS

METHOD IN DECISION SUPPORT CONTRACT BECOME

PERMANENT EMPLOYEES AT PT.XYZ

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun oleh:

Nama : Meidini Riski Amalia NIM : 311510803

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

KABUPATEN BEKASI

(3)
(4)
(5)
(6)

v

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas kahir dengan judul

“Penerapan Metode SAW Dengan Metode TOPSIS Dalam Sistem Pendukung Keputusan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Pada PT. XYZ”

dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Hamzah M.Mardi Putra, S.K.M., M.M sebagai Rektor Universitas Pelita Bangsa.

2. Putri Anggun Sari, S.Pt., M.Si sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Pelita Bangsa.

3. Aswan S. Sunge S.E, M.Kom Sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika S-1

4. Nurhadi Surojudin, S.Kom., M.Kom sebagai dosen pembimbing I dan Dodit Ardiatma, S.T., M. Sc. sebagai dosen pembimbing II yang memberikan ide penelitian, memberikan informasi referensi yang penulis butuhkan dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis.

5. Pimpinan PT.XYZ yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan tsb.

6. Kepada Bpk. Sunardi dan Ibu Sudarni sebagai kedua orang tua yang dicintai dan dihormati, terimakasih atas segala dukungan selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

7. Adik – adik kandung tersayang dan terkasih saya, Ahmad Afif Falah dan Noviola Tsafaqoh Ab yang telah memberikan semangat dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan studi Strata Satu.

8. Seluruh dosen Universitas Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika

(8)

vii

9. Seluruh staff Universitas Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepda penulis selama perjalanan studi jenjang Strata Satu. 10.Rekan-rekan mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, khususnya kelas

TI15D6 yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata Satu.

Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis, berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.

Bekasi, 28 September 2019

(9)

viii

membantu pekerjaan dalam perusahaan tersebut. Tetapi tidak bisa dipastikan bagaimana kinerja di perusahaan tersebut. Penentuan karyawan kontrak untuk menjadi karyawan tetap di PT.XYZ, masih sangat terlihat kurang tepat dan terlalu membutuhkan waktu yang lama. Karena penilaian dan perhitungan hasil penentuan masih dilakukan secara subyektif sepeti penyeleksian berkas, tertulis, wawancara dan lain sebagainya. Sehingga akan memungkinkan terjadinya kesalahan dalam hasil akhir dari penentuan tersebut yang nantinya akan menghambat kinerja perusahaan.Penelitian ini bertujuan menerapkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dengan menggunakan dua metode yaitu metode Simple Addictive Weighting (SAW) untuk memfilter kandidat yang akan lanjut ketahap berikutnya dan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) sebagai penentuan karyawan kontrak yang akan menjadi karyawan tetap.Analisa masalah dalam penelitian ini adalah pada karyawan kontrak yang dapat di kandidatkan untuk mengikuti seleksi pengangkatan karyawan tetap yang telah dirancang dengan sistem yang menggunakan dua yaitu metode SAW dan metode TOPSIS yang di implementasikan dalam penelitian ini menggunakan pemrograman PHP, database menggunakan MySQL, XAMPP dan menggunakan framework bootstrap untuk layout tampilan pada sistem, dengan aplikasi ini mempermudah proses pembangunan sistem dan layout yang akan ditampilkan. Berdasarkan hasil analisa sistem pendukung keputusan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap ini, menggunakan sistem komputerisasi dengan menggunakan dua metode dengan prosedur karyawan yang memiliki masa kerja sama dengan atau lebih dari satu tahun dan memiliki presentase kehadiran 90% , maka dengan itu karyawan dapat mengikuti tahap pendataan. Kemudian data tersebut akan dihitung menggunakan metode SAW, hasilnya akan lolos ketahap berikutnya yaitu test tertulis dimana hasilnya akan dihitung dengan metode TOPSIS sebagai penentuan. Dengan sistem pendukung keputusan ini yang menggunakan dua metode disimpulkan dapat membantu perusahaan memilih karyawan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan PT.XYZ.

Kata kunci : Karyawan Kontrak, Karyawan Tetap, Sistem Pendukung Keputusan , SAW, TOPSIS.

(10)

ix

But it is uncertain how the company performs. The determination of contract employees to become permanent employees at PT. XYZ, still looks very inappropriate and too takes a long time. Because the assessment and calculation of the results of the determination are still carried out subjectively such as the selection of files, written, interviews and so forth. So that it will allow mistakes in the final results of the determination which will later hamper company performance.This study aims to implement a Decision Support System for the appointment of contract employees to become permanent employees using two methods: the Simple Addictive Weighting (SAW) method to filter candidates who will go to the next stage and the Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method as a determination contract employees who will become permanent employees. The analysis of the problem in this study is the contract employees who can be trained to participate in the selection of permanent employees who have been designed with a system that uses two methods, namely the SAW method and the TOPSIS method implemented in this study using PHP programming , the database uses MySQL, XAMPP and uses a bootstrap framework for layout views on the system, with this application simplifying the system development process and layouts that will be displayed. Based on the analysis of the decision support system for contract employees to become permanent employees, using a computerized system using two methods with employee procedures that have a working period of more than one year and have a 90% attendance percentage, then employees can follow the data collection stage. Then the data will be calculated using the SAW method, the results will pass the next stage, namely a written test where the results will be calculated by the TOPSIS method as a determination. With this decision support system that uses the two methods concluded can help companies choose the right employees and in accordance with the needs of PT.XYZ.

Keywords : Contract Employees, Decision Support System, Permanent Employees, SAW, TOPSIS

(11)

x

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 2 1.3 Batasan Masalah ... 2 1.4 Rumusan Masalah ... 3 1.6 Manfaat Penelitian ... 4 1.6.1 Kegunaan Teoritis ... 4 1.6.2 Kegunaan Praktis ... 4 1.7 Sistematis Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

2.2 Landasan Teori ... 8

2.2.1 Pengertian Penerapan ... 8

2.2.2 Pengertian Sistem ... 9

2.2.3 Pengertian DSS (Decision Support System) ... 10

2.2.4 Pengertian Data dan Jenisnya... 12

2.3 Pengertian Metode Simple Additive Weighting (SAW) ... 15

2.3.1 Formula Penghitungan Metode SAW ... 16

(12)

xi

2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangn Metode SAW ... 18

2.4 Pengertian Metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) ... 18

2.4.1 Sejarah Metode TOPSIS ... 18

2.4.2 Pengertian Metode TOPSIS ... 19

2.4.3 Kegunaan Metode TOPSIS ... 20

2.4.5 Langkah-langkah Metode TOPSIS ... 20

2.4.6 Rumus Penyelesaian Metode TOPSIS ... 21

2.5 Pengertian Perancangan Sistem ... 22

2.6 Pengertian Flowcart ... 22

2.6.1 Fungsi Flowchart ... 22

2.6.2 Simbol - Simbol Flowchart ... 23

2.6.3 Jenis - Jenis Flowchart ... 24

2.7 UML(Unified Modeling Language) ... 25

2.7.1 Pengertian Use Case ... 26

2.7.2 Activity Diagram ... 28

2.7.3 Sequence Diagram ... 29

2.7.4 Class Diagram ... 30

2.8 Teori Bahasa Pemograman ... 31

2.8.1. Definisi PHP ... 31

2.8.2. Kelebihan PHP ... 32

2.8.3. Pengertian MySQL dan PHPMyAdmin ... 32

2.8.4. Definisi HTML ... 34

2.8.5. Definisi CSS ... 34

2.8.6. Definisi XAMPP version 3.2.2 ... 35

2.8.7 Definisi Bootstrap ... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 37

3.1 Objek Penelitian ... 37

3.1.1 Sejarah ... 37

3.1.2 Struktur Organisasi ... 39

3.2 Jenis Data Yang Digunakan ... 39

(13)

xii

3.4 Langkah-langkah Penelitian ... 40

3.5 Pengembangan Perangkat Lunak ... 41

3.5.1 Sistem Yang Berjalan ... 41

3.5.2 Sistem Yang Diusulkan ... 43

3.6 Analisis Sistem ... 45

3.7.1 Use Case Diagram ... 48

3.7.2 Skenario Use Case... 49

3.7.3 Class Diagram ... 55

3.7.4 Activity Diagram ... 56

3.7.5 Sequence Diagram ... 76

3.8 Perancangan User Interface ... 84

3.9 Struktur Database ... 85

3.10 Pengujian ... 88

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ... 92

4.1 Hasil Pengujian Metode SAW ... 92

4.2 Normalisasi ... 93

4.2.1 Normalisasi Kriteria Kedisiplinan... 93

4.2.2 Normalisasi Kriteria Sikap ... 95

4.2.3 Normalisasi Kriteria Kerja Sama ... 97

4.2.4 Normalisasi Kriteria Tanggung Jawab ... 99

4.2.5 Normalisasi Kriteria Prestasi... 101

4.2 Hasil Normalisasi ... 103

4.3 Preferensi ... 104

4.3.1 Hasil Preferensi ... 104

4.4 Hasil Pengujian Metode TOPSIS ... 105

4.4.1 Normalisasi Matriks ... 106

4.4.2 Solusi Ideal Positif dan Negative ... 110

4.4.3 Jarak Solusi Ideal Positif Dan Negative ... 111

4.4.4 Preferensi Akhir ... 113

4.5 Implementasi User Interface... 114

4.6 Pembahasan Hasil Pengujian (Black Box Testing) ... 132

(14)

xiii

4.6.2 Pengujian Halaman Data Karyawan ... 132

4.6.3 Pengujian Halaman Data Kriteria ... 133

4.6.4 Pengujian Halaman Data Pembobotan ... 134

4.6.5 Pengujian Halaman Data Himpunan ... 134

4.6.6 Pengujian Halaman Proses Klasifikasi ... 135

4.6.7 Pengujian Halaman Analisa ... 136

4.6.8 Pengujian Halaman Alternatif ... 137

4.6.9 Pengujian Halaman Nilai Matriks ... 138

4.6.10 Pengujian Halaman Hasil TOPSIS... 138

4.6.11 Pengujian Halaman Logout ... 138

BAB V PENUTUP ... 139

5.1 Kesimpulan ... 139

5.2 Saran ... 140

(15)

xiv

Tabel 2 . 3 Simbol-Simbol Use Case ... 27

Tabel 2 . 4 Simbol-Simbol Activity Diagram ... 29

Tabel 2 . 5 Simbol-Simbol Sequence Diagram ... 30

Tabel 2 . 6 Simbol-Simbol Class Diagram ... 31

Tabel 3 . 1 Kriteria……….46

Tabel 3 . 2 Pembobotan ... 47

Tabel 3 . 3 Alternatif ... 48

Tabel 3 . 4 Skenario Use Case Login ... 49

Tabel 3 . 5 Skenario Use Case Master Data ... 50

Tabel 3 . 6 Skenario Use Case Data Karyawan ... 50

Tabel 3 . 7 Skenario Use Case Kriteria ... 51

Tabel 3 . 8 Skenario Use Case Pembobotan ... 51

Tabel 3 . 9 Skenario Use Case Klasifikasi SAW... 51

Tabel 3 . 10 Skenario Use Case Data Himpunan ... 52

Tabel 3 . 11 Skenario Use Case Proses Klasifikasi ... 52

Tabel 3 . 12 Skenario Use Case Analisa... 52

Tabel 3 . 13 Skenario Use Case Klasifikasi TOPSIS ... 53

Tabel 3 . 14 Skenario Use Case Alternatif ... 53

Tabel 3 . 15 Skenario Use Case Nilai Matriks ... 54

Tabel 3 . 16 Skenario Use Case Hasil TOPSIS ... 54

Tabel 3 . 17 Skenario Use Case Logout ... 55

Tabel 3 . 18 File Data Karyawan ... 85

Tabel 3 . 19 File Data Kriteria ... 86

Tabel 3 . 20 File Data Pembobotan ... 86

Tabel 3 . 21 File Data Klasifikasi ... 86

Tabel 3 . 22 File Data Himpunan ... 87

Tabel 3 . 23 File Data Alternatif ... 87

Tabel 3 . 24 File Data Hasil TOPSIS ... 88

Tabel 3 . 25 File Data Users ... 88

Tabel 3 . 26 Data Set Karyawan ... 89

Tabel 3 . 27 Data Set Penilaian ... 90

Tabel 3 . 28 Data Set Filter ... 90

Tabel 3 . 29 Data Set Nilai Filter ... 91

Tabel 4 . 1 Normalisasi SAW………92

Tabel 4 . 2 Hasil Preferensi ... 104

(16)

xv

Tabel 4 . 4 Data Hasil Test Karyawan ... 106

Tabel 4 . 5 Hasil Solusi Ideal Positif dan Negatif ... 111

Tabel 4 . 6 Hasil Preferensi TOPSIS ... 113

Tabel 4 . 7 Perangkingan ... 114

Tabel 4 . 8 Testing Login ... 132

Tabel 4 . 9 Testing Data Karyawan ... 132

Tabel 4 . 10 Testing Data Karyawan ... 133

Tabel 4 . 11 Testing Data Pembobotan ... 134

Tabel 4 . 12 Testing Data Himpunan ... 134

Tabel 4 . 13 Testing Halaman Proses Klasifikasi ... 135

Tabel 4 . 14 Testing Halaman Analisa ... 136

Tabel 4 . 15 Testing Halaman Alternatif ... 137

Tabel 4 . 16 Testing Halaman Nilai Matriks ... 138

Tabel 4 . 17 Testing Halaman Hasil TOPSIS ... 138

(17)

xvi

Gambar 3 . 3 Flowmaps Sistem Yang Berjalan ... 43

Gambar 3 . 4 Flowchart Sistem Yang di Usulkan ... 44

Gambar 3 . 5 Flowmaps Sistem Yang Diusulkan ... 45

Gambar 3 . 6 Use Case Diagram ... 49

Gambar 3 . 7 Class Diargam ... 56

Gambar 3 . 8 Activity Login ... 57

Gambar 3 . 9 Activity Master Data... 58

Gambar 3 . 10 Activity Data Karyawan ... 59

Gambar 3 . 11 Activity Data Kriteria Edit Data ... 60

Gambar 3 . 12 Activity Data Kriteria Tambah Data... 61

Gambar 3 . 13 Activity Data Pembobotan Edit ... 62

Gambar 3 . 14 Activity Data Pembobotan Tambah... 63

Gambar 3 . 15 Activity Klasifikasi SAW ... 64

Gambar 3 . 16 Activity Data Himpunan Edit ... 65

Gambar 3 . 17 Activity Data Himpunan Tambah ... 66

Gambar 3 . 18 Activity Proses Klasifikasi Edit ... 67

Gambar 3 . 19 Activity Proses Klasifikasi Tambah ... 68

Gambar 3 . 20 Activity Analisa ... 69

Gambar 3 . 21 Activity Klasifikasi TOPSIS ... 70

Gambar 3 . 22 Activity Data Alternatif Tambah ... 71

Gambar 3 . 23 Activity Data Alternatif Edit ... 72

Gambar 3 . 24 Activity Nilai Matriks ... 73

Gambar 3 . 25 Activity Hasil TOPSIS ... 74

Gambar 3 . 26 Activity Logout ... 75

Gambar 3 . 27 Sequence Login ... 76

Gambar 3 . 28 Sequence Master Data ... 77

Gambar 3 . 29 Sequence Data Karyawan ... 77

Gambar 3 . 30 Sequence Data Kriteria ... 78

Gambar 3 . 31 Sequence Data Pembobotan ... 78

Gambar 3 . 32 Sequence Klasifikasi SAW ... 79

Gambar 3 . 33 Sequence Data Himpunan... 80

Gambar 3 . 34 Sequence Proses Klasifikasi ... 80

Gambar 3 . 35 Sequence Analisa ... 81

Gambar 3 . 36 Sequence Klasifikasi TOPSIS ... 81

Gambar 3 . 37 Sequence Alternatif ... 82

(18)

xvii

Gambar 3 . 39 Sequence Hasil TOPSIS ... 83

Gambar 3 . 40 Sequence Logout ... 83

Gambar 3 . 41 Perancangan User Interface Login... 84

Gambar 3 . 42 Perancangan User Interface Layout ... 84

Gambar 4 . 1 Implementasi Login………..114

Gambar 4 . 2 Implementasi Login Salah ... 115

Gambar 4 . 3 Implementasi Home ... 116

Gambar 4 . 4 Implementasi Master Data ... 117

Gambar 4 . 5 Implementasi Data Karyawan... 118

Gambar 4 . 6 Implementasi Tambah Data Karyawan ... 119

Gambar 4 . 7 Implementasi Data Kriteria... 120

Gambar 4 . 8 Implementasi Edit Data Kriteria ... 121

Gambar 4 . 9 Implementasi Data Pembobotan ... 122

Gambar 4 . 10 Implementasi Menu Klasifikasi SAW ... 123

Gambar 4 . 11 Implementasi Data Himpunan ... 124

Gambar 4 . 12 Implementasi Proses Klasifikasi ... 125

Gambar 4 . 13 Implementasi Analisa ... 126

Gambar 4 . 14 Implementasi Menu Klasifikasi TOPSIS ... 127

Gambar 4 . 15 Implementasi Data Alternatif ... 128

Gambar 4 . 16 Implementasi Nilai Matriks ... 129

Gambar 4 . 17 Implementasi Hasil TOPSIS ... 130

(19)

xviii

Lampiran 2 Kartu Kendali Bimbingan ... 154

Lampiran 3 Data Set ... 156

Lampiran 4 Catatan Revisi Sidang ... 178

(20)

1 1.1 Latar Belakang

Sistem kerja kontrak atau lebih di kenal dengan sistem perjanjian kerja waktu tertentu( PKWT) di ataur dalam Undang-undang RI No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 50 sampai dengan pasar 66. Sistem kerja kontrak terjadi pada semua jenis industri dengan waktu yang tidak di tentukan. Karyawan kontrak adalah adalah karyawan yang diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan, dan tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya. Dalam kelangsungan masa kerja karyawan kontrak ditentukan oleh kinerjanya. Semakin bagus kinerjanya, karyawan kontrak akan dipertahankan oleh perusahaan, namun jika kinerjanya tidak ada peningkatan maka perusahaan akan memberhentikan karyawan tersebut. Kewajiban kerja karyawan kontrak terkadang hampir sama atau bahkan lebih berat dari pada karyawan tetap. Namun dari segi gaji atau fasilitas lainnya tentu saja sangat berbeda, termasuk tidak adanya ketentungan pesangon yang jelas apabila perusahaan tidak lagi menggunakan jasa tenaga kerja kontrak tersebut.

Beberapa kriteria atau syarat dari pimpinan perusahaan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan antara lain kinerja, kedisiplinan, loyalitas, dan masa kerja. Jika karyawan kontrak tersebut telah memenuhi nilai kriteria-kriteria yang sudah di tentukan maka karywan kontrak tersebut dapat ditentukan sebagai karyawan tetap pada PT. XYZ. Saat ini masih terdapat beberapa masalah subyektifitas dalam penilaian kinerja karyawan yang sering terjadi. Penilaian secara kuantitatif sering dianggap mengecewakan karena sulitnya mengukur parameter-parameter yang ada. Dilain pihak manajemen dan karyawan membutuhkan proses penilaian kinerja yang rutin dan cepat sehingga dapat memberikan umpan balik dan perbaikan yang cepat dan dilingkungan kerja. Tujuan utama dari proses pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dalam suatu perusahaan

(21)

2

tertentu untuk mengisi posisi yang memang dibutuhkan, sehingga karyawan tersebut dapat bekerja dengan optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka, perlu adanya solusi pemecahan masalah dengan membuat Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk mempercepat dan mempermudah membuat suatu keputusan. Maka dengan ini penulis mengambil dua metode untuk membuat sistem pendukung keputusan karywan kontrak menjadi karyawan tetap yaitu dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Techinique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Dengan menerapkan metode SAW dan TOPSIS dapat menghasilkan sistem pendukung keputusan untuk menentukan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dan dapat membantu pihak perusahaan dalam menentukan status karyawan kontrak menjadi karyawan tetap.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan penulis, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu :

1) Penilaian kuantitatif yang masih kurang tepat untuk menentukan karaywan kontrak menjadi karyawan tetap

2) Proses penilaian yang masih membutuhkan waktu yang lama sehingga memungkinkan hasil akhir yang kurang tepat.

3) Kriteria yang dinilai belum terukur dan memiliki bobot yang sesuai yang dibutuhkan oleh perusahaan.

1.3Batasan Masalah

Tanpa mengurangi inti permasalahan, maka permasalahan dibatasi sebagai berikut:Aspek proses evaluasi (penilaian) karyawan yang di teliti hanya berdasarkan ketentuan yang ada di PT.XYZ

(22)

3

menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

2) Kriteria-kriteria yang diterapkan dalam sistem pendukung keputusan ini hanya pada tingkat operator dan latarbelakang pendidikan hanya pada taraf SMA.

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang sebelumnya, makan dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut:

1) Bagaimana cara mengatasi masalah subyektifitas dalam penilaian kinerja karyawan di PT. XYZ?

2) Bagaimana proses pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap pada PT.XYZ, dengan menggunakan dua metode?

3) Bagaimana cara membangun sistem aplikasi yang dapat merekomendasikan menentukan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap berdasarkan data penilaian pada PT.XYZ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan ilmiah ini, adalah:

1) Sebagai salah satu alternatif untuk membantu perusahaan dalam menentukan keputusan terkait mentukan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap sesuai dengan syarat dan kebutuhan perusahaan.

2) Melakukan penilaian dari setiap kriteria untuk pemilihan karyawan. 3) Merancang suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Penialaian

Karyawan untuk menentukan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap yang memenuhi syarat dan kriteria tertentu dengan cepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

(23)

4

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat, baik secara akademis maupun praktis bagi berbagai pihak. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1.6.1 Kegunaan Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian yang lain yang sejenis.

1.6.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khusunya pada masalah yang diteliti yaitu penilaian kinerja karyawan kontrak dalam meningkatkan motivasi kerja keryawan. Penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan suatu kesimpulan dan saran-saran terhadap masalah yang dihadapi instansi sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana informasi untuk memperkaya cakrawala berfikir dan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.

1.7 Sistematis Penulisan

Penelitian skripsi ini dikelompokan menjadi beberapa sub bab yang akan di jelaskan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

(24)

5 BAB II: TINJAU PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori relevan yang dibahas pada penelitian ini dari sumber sumber yang relevan sebagai panduan penyusunan penelitian skripsi.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang objek/subjek penelitian, dan teknik pengambilan data, metode pengumpulan data. Merupakan inti pembahasan pengujian data menggunakan metode algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dan Techinique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) dalam menentukan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan dan menampilkan hasil prediksi dengan metode algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dan Techinique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS).

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini dan sran-saran keseluruhan penelitian yang telah dibahas.

(25)

6 2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjau pustaka berikut beberapa penelitian yang sudah ada mengenai penerapan metode SAW dan metode TOPSIS untuk menunjang keputusan. Dan menjadi bahan perbandingan untuk penulis yang akan dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 2 . 1 Penelitian Terdahulu

Tahun/Penulis Judul Metode Hasil Perbedaan

M. Muslihudin and S. Hartati. 2016 Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Besar Gaji Untuk Guru Honorer di Kabupaten Pesawaran Menggunak an Metode Fuzzy SAW SAW Menentukan besaran gaji guru honorer yang sesuai untuk meningkatka n kesejahteraan . Dalam penelitian sebelumnya meneliti gaji guru

honorer, dalam penelitian selanjutnya meneliti penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap

Wati, Rina, Evi Mayasari. 2015 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit Sapi Unggul Fuzzy SAW Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan untuk Dalam penelitian sebelum nya menggunakan metode Fuzzy SAW, sedangkan dalam penelitian

(26)

7 Dengan Metode Simple Additive Weighting( SAW) Pada Peternakan Sapi Sriagung Padangratu Lampung Tengah menentukan sapi yang berkualitas yang akan digemukkan bagi peternak yang masih baru atau tahap belajar. ini menggunakan metode TOPSIS dan SAW Satriawaty Malu. 2015 Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunak an Metode TOPSIS TOPSIS Sistem Pendukung Keputusan Penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap yang dapat membantu perusahaan dalam memilih karyawan yang tepat dengan menggunaka Pada penelitian sebelumnya menggunakan pemrograman Java NetBean sedangkan pada penelitian selanjutnta menggunakan pemrograman PHP dan bootstrap

(27)

8 n bahasa pemrograman Java NetBean dan XAMPP. Satria Abadi, Febriani Latifah 2016 Decision Support System Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Menggunak an Metode Simple Additive Weighting SAW Hasil dari penelitian ini berbentuk sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat mengolah data pemilihan karyawan berprestasi menjadi sebuah pertimbangan yang valid. Pada penelitian sebelumnya menentukan kinerja karyawan, sedangkan pada penelitian selanjutnya menentukan karyawan yang berhak menjadi karyawan tetap. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Penerapan

Penerapan (implementasi) adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem.Implementasi bukan hanya sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai suatu tujuan kegiatan.[24] Penerapan (implementasi) adalah perluasan dari aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi di antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif dan tepat.[17]

(28)

9

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Adapun unsur-unsur penerapan meliputi :

1. Adanya program yang dilaksanakan

2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.

3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan tersebut. [21]

2.2.2 Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,yang disusun sesuai dengan skema yang menyekuruh untuk melaksanakan suatu kehiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untukmembantu mengambil keputusan manahemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak diluar perusahaan. Pengertian sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

Sistem adalah kumpulan/group yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu yang dapat menguntungkan.[1] Pendapat lain menyatakan sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses mencapai suatu tujuan utama. [23]

Salah satu ahli menyatakan sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Sistem dan prosedur merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat `dipisahkan satu sama lain. Suatu sistem baru bisa terbentuk bila di dalamnya terdapat beberapa prosedur yang mengikutinya.[4]

(29)

10

2.2.3 Pengertian DSS (Decision Support System)

Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terskruktur, DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka. DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat di dukung oleh algoritma. Aplikasi DSS dapat terdiri dari beberapa subsistem, yaitu: subsistem manajemen data, subsistem manajemen model dan subsistem antar muka pengguna. Selain itu DSS juga bisa memiliki subsistem manajemen basis pengetahuan yang mendukung subsistem-subsistem lainnya.[10]

Sedangkan ahli yang lain nya mendefinisikan sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana tidak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.[5]

2.2.3 Pengertian Sumber Daya Manusia (Karyawan/SDM)

Sumber daya manusia (human recourse) memiliki 2 arti yang berbeda diantara nya adalah: pertama, merupakan suatu usaha kerja atau jasa yang memang diberikan dengan tujuan dalam melakukan proses produksi. Dengan kata lain SDM adalah kualitas usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu yang telah ditentukan agar menghasilkan barang atau jasa. Kemudian yang kedua adalah SDM masih terkait dengan hal yang pertama dimana manusia yang mampu bekerja kemudian menghasilkan sebuah jasa dari usaha kerjanya tersebut. Bisa bekerja artinya mampu melakukan berbagai kegiatan yang memiliki nilai ekonomis atau kata lain adalah suatu kegiatan tersebut yang bisa menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan serta masyarakat.[22]

(30)

11

Pernyataan lain menyebutkan sumber daya manusia adalah salah satu factor yang paling utama pada suatu perusahaan dilihat dar factor lainnya selain modal. Maka dari itu SDM dangan diperlukan untuk dikelola dengan baik agar efektivitas dan efisiensi organisasi semakin meningkat baik.[2]

SDM merupakan suatu rancangan dari berbagai sistem formal pada sebuah organisasi dengan tujuan memastikan penggunaan dari keahlian manusia secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan keinginan.[9] Sumber daya manusia memiliki arti keahlian terpada yang berasal dari daya piker serta daya fisik yang miliki pada setiap orang. Yang melakukan serta sifatnya dilakukan masih erat hubunganya seperti keturunan dan lingkungannya, sedangkan untuk prestasi kerjanya dimotivasi oleh sebuah keinginan dalam memenuhi keinginannya.[3]

Dalam perusahaan karyawan dibagi menjadi dua sebagai berikut:

1. Karyawan kontrak adalah karyawan yang bekerja pada suatu instransi dengan kerja waktu tertentu yang didasari atas suatu perjanjian atau kontra dapat juga di sebut dengan perjanjian kerja waktu tertentu(PKWT), yaitu perjanjian kerja yang didasarkan suatu jangka waktu yang diadakan untuk paling lama dua tahun dan hanya dapat diperpanjang satu kali untuk jangka waktu maksimal satu tahun ( undang-undang RI ketenagakerjaan 2003 dalam pasal 50 ayat 1)

2. karyawan tetap adalah karyawan yang sudah mempunyai kontrak maupun kesepakatan kerja dengan perusahaan dalam periode waktu yang tidak diputuskan (permanent). Karyawan tetaplah umumnya relative mempunyai hak yang jauh semakin besar dibanding dengan karyawan kontrak. Diluar itu, karyawan tetaplah yang juga relative tambah lebih aman dalam soal kepastian lapangan pekerjaan dibanding dengan karyawan kontrak.

(31)

12 2.2.4 Pengertian Data dan Jenisnya

Kegiatan penelitian sangat erat kaitannya dengan data. Keberadaan data dalam penelitian sangat diperlukan sebagai bahan baku informasi. Sehingga dari data yang dikumpulkan oleh penelti maka objek penelitian dapat digambarkan secara spesifik. Data merupakan sesuatu yang dikumpulkan oleh peneliti berupa fakta empiris yang digunakan untuk memecahkan masalah menjawab pertanyaan penelitian. Selain untuk memecahkan masalah[19], data juga perlu diadakan dalam rangka menguji suatu hipotesis yang berdasar pada suatu model. Adapun wujud data dapat berbentuk sebagai angka, huruf, gambar, suara, suatu keadaan, atau simbol-simbol lainnya. Data belum dapat bermakna bagi penerimanya kecuali telah melalui suatu pengolahan sehingga menjadi sebuah informasi yang kemudian dapat dimengerti.[20]

Meskipun peneliti telah memilih topik yang sangat baik, namun belum pasti bahwa data yang diperlukan tersedia dan mudah untuk didapatkan. Disamping itu data memiliki beberapa jenis tergantung pada klasifikasinya. Adapun pembagian data adalah sebagai berikut:

1. Data Berdasarkan Sumbernya

Data jika diklasifikasikan berdasarkan sumbernya maka data dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

a) Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber datanya. Jadi untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Data primer biasanya diperoleh dari observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD), dan penyebaran

b) Data sekunder adalah data yang didapatkan dari studi-studi sebelumnya. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, laporan, buku, dan sebagainya.

(32)

13 2. Data Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

a) Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berbentuk selain angka. Data kualitatif dapat dikumpulkan dengan cara wawancara, analisis dokumen, FGD, observasi, pemotretan gambar atau perekaman video. Umumnya data kualitatif pada akhirnya dituangkan dalam bentuk kata per-kata. Sekalipun data kualitatif tidak berbentuk angka namun bukan berarti data itu tidak dapat digunakan pada analisis statistik.[20]

b) Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka atau bilangan. Data kuantitatif biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap permasalahan yang bersifat statistik. Data ini umumnya diolah memakai teknik perhitungan matematika. Data kuantitatif diklasifikasikan menjadi dua yaitu data kuantitatif berdasarkan proses atau cara mendapatkannya dan data kuantitatif berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan.[19]

Data kuantitatif yang dikelompokkan berdasarkan proses atau cara mendapatkannya terbagi lagi atas dua yaitu sebagai berikut:

1) Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung. Adapun contoh dari data diskrit misalnya jumlah anggota LPM Penalaran angkatan XX sebanyak 64 orang. Nilai yang diperoleh akan selalu dalam bentuk bilangan bulat sebab pengambilan data dilakukan dengan cara menghitung, berbeda kasusnya jika membicarakan pengertian rata-rata.[20]

2) Data kontinum adalah data yang didapatkan dari hasil pengukuran. Nilai dari data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat ataupun

(33)

14

bilangan pecahan. Contoh data kontinum seperti suhu udara di Rumah Nalar sebesar 31 derajat Celcius.

Jika data kuantitatif yang dikelompokkan berdasarkan pada tipe skala pengukuran yang digunakan maka terbagi atas empat jenis yaitu:

1) Data nominal merupakan data yang didapat dengan mengelompokkan objek berdasarkan kategori tertentu. Data nominal tidak dapat dianalisis berdasarkan operasi matematis, logika perbandingan, dan sebagainya. Contoh dari data nominal seperti sekretariat LPM Penalaran UNM terdiri dari (1) Sekretariat utama dan (2) Sekretariat alternatif. Angka (1) dan (2) bukan bermakna kuantitatif tetapi hanya sebagai simbol untuk pengelompokan.

2) Data ordinal merupakan data yang disusun secara berjenjang untuk menunjukkan tingkatan atau urutan data. Data ordinal dapat dianalisis dengan logika perbandingan dalam ilmu matematika namun belum bisa dianalisis menggunakan operasi matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Contoh data ordinal yaitu tahapan prosedur penelitian di LPM Penalaran UNM adalah (1) Term of Reference (ToR), (2) Seminar proposal, (3) Penelitian lapangan, (4) Seminar hasil, (5) Research Colloquium.

3) Data interval adalah data yang memiliki sifat dari data nominal dan data ordinal. Data interval dapat diurutkan berdasarkan kriteria yang ditentukan. Adapun data interval ini lebih unggul dari data ordinal bahwa data interval memiliki kesamaan jarak (equality interval) dengan data yang telah diurutkan. Kelebihan lainnya, bahwa data interval dapat diolah dengan menggunakan teknik analisis ordinal atau nominal namun diubah terlebih dahulu ke bentuk skala ordinal atau nominal. Contoh data interval yaitu

(34)

15

rentang IPK mahasiswa antara 3,00 sampai 3,50 sama jaraknya dengan 2,50 sampai 3,50.

4) Data rasio adalah data yang memiliki sifat dari data nominal, data ordinal, dan data interval. Data rasio memiliki kelebihan dibandingkan data interval karena data ini memiliki nilai nol (0) mutlak, yang berarti bahwa nilai 0 benar-benar tidak memiliki nilai. Hal ini juga menjadikan data rasio dapat diolah menggunakan operasi dasar matematis.

3. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya

Data dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu pengumpulannya yaitu sebagai berikut:

a) Data Berkala (Time Series) merupakan data yang dikumpulkan secara berkala dari waktu ke waktu. Pengambilan data ini biasanya digunakan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.

b) Data Cross Section merupakan data yang diperoleh pada waktu yang telah ditentukan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kegiatan pada saat itu juga.

2.3 Pengertian Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Metode SAW adalah Salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari Fuzzy Multiple Attribute Decision Making ( FMADM ) adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) yaitu suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternative diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating ( yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks sebelumnya. Proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan

(35)

16

terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat di bandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Definisi Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.[11]. Metode ini membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.[6]

2.3.1 Formula Penghitungan Metode SAW

𝑟𝑖𝑗 = { 𝑥𝑖𝑗 max 𝑥𝑖𝑗 min 𝑥𝑖𝑗 𝑥𝑖𝑗 Keterangan :

rij = rating kinerga ternormalisasi dari alternative Ai (i=,2,…,m) Maxi = nilai maximal dari setiap baris dan kolom

Mini = nilai minimum dari setiap baris dan kolom. xij = baris dan kolom dari matriks.

Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; I =

1,2,… m dan j =1,2,…n.

Formula untuk mencari nilai preferensi untuk setiap alternative (Vi) diberikan sebagai berikut:

𝑉𝑖 = ∑ 𝑤𝑖𝑗𝑥𝑖𝑗

𝑛

𝑗=1

Keterangan:

Jika j adalah atribut benefit

(36)

17

Vi= Nilai akhir dari alternative Wi = Bobot yang telah ditentukan rij= normalisasi matriks

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternative Ai lebih terpilih.

2.3.2 Langkah-Langkah Metode SAW

Langkah penyelesaian SAW sebagai berikut:

1. menetukan alternatif (kandidat), yaitu Ai. Jika j adalah atribut keuntungan (benefit) Jika j adalah atribut biaya (cost)

2. menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan, yaitu Ci

3. menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

4. Menentukan bobot prferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.

W =

[ W1, W2, W3,…..,Wj]

5. Membuat table rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria 6. Membuat matriks keputusan X yang dibentuk dari table rating kecocokan

dari

setiap alternatif pada setiap kriteria. Nilai X setiap alternatif (Ai) pada setiap

kriteria (Cj) yang sudah di tentukan, dimana i=1,2,….m dan j=1,2,….n. 7. Melaukuan normalisasi matriks keputusan X dengan cara menghitung nilai

rating kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai pada kriteria Cj.

8. Hasil dari nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) membentuk matriks ternormalisasi (R)

9. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matriks ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian elemen kolom matriks (W). hasil perhitungan nilai Vi yang lebih

(37)

18

10. Menentukan nilai indikasi, indikasi dilakukan pada hidden layer, yang berfungsi sebagai nilai pasaran.

11. Perangkingan dilakukan dengancara mengalikan nilai SAW dengan nilai indikasi dan hasil akhir dari nilai akan dirangking sesuai urutan hasil yang mempunyai nilai paling besar sampai yang terkecil.

2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangn Metode SAW

Kelebihan metode SAW

1. Menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif.

2. Penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dari bobot preferensi.

3. Adanya perhitungan normalisasi matriks sesuai dengan nilai atribut ( antara nilai benefit dan cost)

Kekurangan metode SAW

1. Digunakan pada pembobotan local.

2. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bilangan crips maupun fuzzy.

2.4 Pengertian Metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

2.4.1 Sejarah Metode TOPSIS

Sumber kerumitan masalah keputusan hanya karena faktor ketidakpastian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab lainnya seperti faktor yang mempengaruhi terhadap pilihan-pilihan yang ada, dengan beragamnya kriteria pemilihan dan juga nilai bobot dari masing-masing kriteria merupakan suatu bentuk penyelesaian masalah yang sangat kompleks. Pada zaman sekarang ini, metode-metode pemecahan masalah mulkriteria telah digunakan secara luas di berbagai bidang. Setelah menetapkan

(38)

19

tujuan masalah, kriteria-kriteria yang menjadi tolak ukur serta alternatif-alternatif yang mungkin, para pembuat keputusan dapat menggunakan suatu metode atau lebih untuk menyelesaikan masalah mereka. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan multikriteria yaitu metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). TOPSIS diperkenalkan pertama kali oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981 untuk digunakan sebagai salah satu metode dalam memecahkan masalah multikriteria.[13]

2.4.2 Pengertian Metode TOPSIS

TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang tahun 1981. TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif yang terpilih atau terbaik tidak hanya mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.[26]

TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria atau alternatif pilihan yang merupakan alternatif yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif dan jarak terbesar dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean. Namun, alternatif yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal positif, tidak harus mempunyai jarak terbesar dari solusi ideal negatif. Maka dari itu, TOPSIS mempetimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi ideal

(39)

20

negatif secara bersamaan. Solusi optimal dalam metode TOPSIS didapat dengan menentukan kedekatan relatif suatu altenatif terhadap solusi ideal positif. TOPSIS akan merangking alternatif berdasarkan prioritas nilai kedekatan relatif suatu alternatif terhadap solusi ideal positif. Alternatif-alternatif yang telah dirangking kemudian dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan untuk memilih solusi terbaik yang diinginkan.

2.4.3 Kegunaan Metode TOPSIS

TOPSIS telah digunakan dalam banyak aplikasi termasuk keputusan investasi keuangan, perbandingan performansi dari perusahaan, pebandingan dalam suatu industri khusus, pemilihan sistem operasi, evaluasi pelanggan, dan perancangan robot.

2.4.5 Langkah-langkah Metode TOPSIS

Berikut adalah langkah-langkah dari metode TOPSIS. Ada beberapa tahapan dalam Metode TOPSIS, yaitu:

1) Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi

2) Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot

3) Membuat matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negative 4) Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi

ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. 5) Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif

 Decision Matrix D mengacu terhadap m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan kriteria yang didefinisikan

 Dengan xij menyatakan performansi dari perhitungan untuk alternatif ke-i terhadap atribut ke-j.

(40)

21 2.4.6 Rumus Penyelesaian Metode TOPSIS

1. Membangun normalized decision matrik Elemen Rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of a vector adalah:

𝑅𝑖𝑗 =

𝑥𝑖𝑗 √∑𝑛𝑖=1𝑥𝑖𝑗2

2. Membangun weighted normalized decision matrix. Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (Yij) sebagai:

𝑦𝑖𝑗 = 𝑤𝑖𝑟𝑖𝑗

3. Menentukan matriks solusi ideal dan matriks solusi ideal negative. Solusi ideal positif (A+) dihitung berdasarkan:

𝐴+ = 𝑦1+, 𝑦2+, 𝑦3+, … , 𝑦𝑛+ 𝐴− = 𝑦1, 𝑦2, 𝑦3, … , 𝑦𝑛

4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matrik ideal negatif. Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai:

𝐷𝑖+= √∑(𝑦𝑖𝑗− 𝑦𝑖+)2 𝑛

𝑗=𝑖

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai:

𝐷𝑖−= √∑(𝑦𝑖𝑗− 𝑦𝑖−)2 𝑛

𝑗=𝑖

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif. Kedekatan setiap alternatif terhadap solusi ideal dihitung berdasarkan rumus:

(41)

22

𝑉𝑖 = 𝐷𝑖

𝐷𝑖+ 𝐷 𝑖+

Nilai preferensi untuk setiap alternatif merupakan hasil akhir dari perhitungan

metode TOPSIS, semakin tinggi nilai nya maka alternatif tersebut merukan alternatif yang diinginkan.

2.5 Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain sistem yang baik, dengan langkah langkah operasi dalam pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Dalam merancang sistem terdapat alat-alat bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam merancang sistem yaitu (Kendall, 2003) .

2.6 Pengertian Flowcart

Flowchart adalah sebuah bagan atau diagram yang menunjukkan langkah - langkah proses (intruksi) suatu program melalui simbol - simbol grafis dengan urutan tahapannya dihubungkan dengan tanda panah. Flowchart atau diagram alir ini merupakan sebuah ilustrasi atau penggambaran penyelesaian masalah suatu rancangan sistem.

Flowchart memiliki simbol - simbol yang mempunyai arti sendiri - sendiri dalam proses membangun sistem. Sebagai analis sistem, flowchart ini dijadikan sebagai dasar untuk mengajukan sebuah program kepada programmer atau developer. Berdasarkan flowchart tersebut, programmer mampu membaca dan membuat program sesuai dengan permintaan analis sistem.

2.6.1 Fungsi Flowchart

Fungsi flowchart adalah digunakan untuk menganalisa, mendesain, mendokumentasikan dan memanajemen sebuah proses atau program di berbagai bidang. Secara khusus, flowchart berfungsi untuk membantu menggambarkan

(42)

23

situasi apa yang sedang terjadi dan yang akan terjadi dari sebuah simbol dan tanda penghubungnya. Selain itu, flowchart ini mampu memperjelas sebuah alur dari suatu sistem baik itu kekurangan atau kelebihan dari berbagai proses di dalam tahapan suatu sistem.

2.6.2 Simbol - Simbol Flowchart

Berikut ini adalah simbol-simbol grafis standar yang sering digunakan dalam menyusun sebuah flowchart.

Tabel 2 . 2 Simbol-Simbol Flowchart

Simbol Nama Keterangan

Symbol terminator

Yaitu symbol untuk

permulaan atau akhir dari

suatu kegiatan

Flow direction symbol

Yaitu symbol yang digunakan untuk menghubungkan antara

symbol yang satu dengan symbol yang lain.simbol ini disebut juga connecting line.

Connector symbol

Yaitu symbol untuk keluar-

(43)

24

yang sama.

Connector symbol

Yaitu symbol untuk keluar-

masuk atau penyambung

proses pada

lembar/halaman yang

berbeda

Processing symbol

Symbol yang menunjukkan

pengolahan yang dilakukan

oleh computer.

2.6.3 Jenis - Jenis Flowchart

Flowchart atau bagan alir atau diagram alir terdiri dari 5 jenis yang masing - masing jenis memiliki karakteristik dalam setiap penggunaannya untuk membangun sistem. Untuk lebih jelasnya silahkan baca uraian di bawah ini.

1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart sistem adalah bagan yang menampilkan tahapan kerja atau proses yang sedang berlangsung di dalam sistem secara menyeluruh dan menguraikan urutan dari setiap prosedur yang berada di dalam system. Oleh karena itu, flowchart ini disebut sebagai gambaran grafik urutan prosedur yang berkombinasi dalam membentuk suatu sistem.

(44)

25

2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Flowchart dokumen adalah bagan yang menampilkan arus dari laporan serta formulir berikut tembusan - tembusannya dengan memakai simbol - simbol seperti pada flowchart sistem.

3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Flowchart skematik adalah bagan yang menampilkan alur prosedur suatu sistem sama dengan flowchart sistem. Namun, ada perbedaan dalam penggunaan simbol - simbol dalam menggambarkan alur. Selain menggunakan simbol - simbol yang ada pada flowchart sistem, flowchart skematik juga menggunakan gambar - gambar komputer berserta peralatan lainnya guna mempermudah dalam pembacaan flowchart kepada orang yang kurang paham.

4. Flowchart Program (Program Flowchart)

Flowchart program atau diagram alir program adalah bagan yang terbuat dari derivikasi flowchart system yang isinya menjelaskan secara rinci tahapan dan langkah-langkah dari sebuah proses program. Diagram alir ini terdiri dari 2 macam yakni diagram alir logika program dan diagram alir program komputer terinci.

5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

Flowchart Proses adalah cara penggambaran rekayasa industrial dengan merinci dan menganalisis tahapan langkah - langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Penggunaan flowchart ini lebih efektif dipakai untuk menelusuri alur suatu laporan atau form secara prosedural.

2.7 UML(Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari informasi yang digunakan untuk dihasilkam oleh proses pembuatanperangkat

(45)

26

lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya. Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson dibawah bendera Rational Software Corps. UML menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai prespektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun hamper dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.

2.7.1 Pengertian Use Case

Use Case merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pengembangan sebuah software atau sistem informasi untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sistem yang bersangkutan, Use Case menjelaskan interaksi yang terjadi antara ‘aktor’ — inisiator dari interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada, sebuah Use Case direpresentasikan dengan urutan langkah yang sederhana. Perilaku sistem adalah bagaimana sistem beraksi dan bereaksi. Perilaku ini merupakan aktifitas sistem yang bisa dilihat dari luar dan bisa diuji.Perilaku sistem ini dicapture di dalam use case. Use case sendiri mendeskripsikan sistem, lingkungan sistem, serta hubungan antara sistem dengan lingkungannya.

Use case adalah kegiatan atau urutan interaksi yang saling berkaitan antara sistem dan aktor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case juga digunakan untuk membentuk perilaku (behaviour) sistem yang akan dibuat. Sebuah use case menggambarkan sebuah interkasi antara pengguna (aktor) dengan sistem yang ada. Diagram untuk menunjukkan peran dari berbagai pengguna dan bagaimana peran-peran menggunakan sistem.[16] Representasi visual yang mewakili interaksi antara pengguna dan sistem informasi dalam UML. Deskripsi dari sekumpulan aksi sekuensial yang ditampilkan sistem yang menghasilkan yang

(46)

27

tampak dari nilai ke actor khusus.[18] Use Case digunakan untuk menyusun behavioral things dalam sebuah model. Use case direalisasikan dengan sebuah collaboration. Secara gambar, sebuah use case digambarkan dengan sebuah ellips dengan garis penuh, biasanya termasuk hanya namanya, seperti gambar berikut:

Tabel 2 . 3 Simbol-Simbol Use Case

Simbol Nama Keterangan

Actor

Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika

berinteraksi dengan use case

Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri

akan mempengaruhi elemen yang bergantung

pada nya elemen yang tidak mandiri (independent).

Generalization

Hubungan dimana objek anak berbagai pelaku dan

struktur data dari objek yang ada diatasnya objek

induk (ancestor)

Include

Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara

eksplisit

Extend Menspesifikasikan bahawa

(47)

28

memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan

objek lainnya.

Sistem

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem

secara terbatas

Use case

Deskripsu dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan

sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur

bagi suatu actor.

Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan

elemen-elemen (sinergi)

Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu

sumber daya komputasi

2.7.2 Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, activity diagram memainkan peran mirip diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara notasi diagram alir adalah activity diagram mendukung behavior paralel. Node pada sebuah activity diagram disebut sebagai action, sehingga diagram tersebut

(48)

29

menampilkan sebuah activity yang tersusun dari action. Activity Diagram merupakan alur kerja (workflow) atau kegiatan (aktivitas) dari sebuah sistem atau menu yang ada pada perangkat lunak.

Activity diagram juga digunakan untuk mendefinisikan urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan serta rancang menu yang ditampilkan pada perangakat lunak.Berikut ini adalah simbol–simbol yang ada pada diagram aktivitas.

Tabel 2 . 4 Simbol-Simbol Activity Diagram

Simbol Nama Keterangan

Activity

Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antar muka saling berinteraksi satu sama lain.

Action

State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu

aksi. Initial

Node

Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

Activity Final Node

Bagaimana objek dibentu dan dihancurkan.

Fork Node

Suatu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa

aliran.

2.7.3 Sequence Diagram

Sequence diagram(diagram sekuen) menggambarkan kelakuan/perilaku objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar

(49)

30

diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

Tabel 2 . 5 Simbol-Simbol Sequence Diagram

Simbol Nama Keterangan

Actor

Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan

ketika berinteraksi dengan sistem.

Entity Class Menggambarkan hubungan yang

akan dilakukan.

Boundary Class

Menggambarkan sebuah gambaran dari foem

Control Class

Menggambarkan penghubung antara boundary dengan table

A Focus of Control and

a life line

Menggmbarkan tempat mulai dan berakhirnya pesan.

2.7.4 Class Diagram

Class Diagram merupakan himpunan dari objek-objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.

(50)

31

Tabel 2 . 6 Simbol-Simbol Class Diagram

Simbol Nama Keterangan

Association

Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi

biasanya juga disertai dengan multiplicity

Directed Association

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang

lain, asosiasi biasanya juga

disertai dengan multiplicity Generalisasi

Relasi antar kelas dengan makna generalisasi spesialisasi (umum

khusus)

Dependency

Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan

antar kelas

Aggregation

Relasi antar kelas dengan makna semua bagian

(whole-part)

2.8 Teori Bahasa Pemograman

Dalam pengembangan suatu aplikasi, tentunya membutuhkan tools atau alat berupa bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah Notepad ++, untuk pengkodean aplikasi, HTML (HyperText Markup Language) dan CSS untuk membuat tampilan aplikasi, bahasa pemrograman PHP (HyperText Processor), XAMPP sebagai web server, dan menggunakan basis data dari MySQL.

2.8.1. Definisi PHP

PHP adalah bahasa Script yang ditanam di sisi server. Processor PHP dijalankan di server (Windows atau Linux). Saat sebuah halamn dibuka dan

(51)

32

mengandung kode PHP, processor akan menerjemah dan mengeksekusi semua perintah dalam halaman tersebut, dan kemudian menampilkan hasilnya ke browser sebagai halaman HTML biasa. Karena penerjemahan ini terjadi di server, sebuah halaman ditulis dengan PHP dapat dilihat dengan menggunakan semua jenis browser, di sistem operasi apapun.[12]

Sejak dimulai pada tahun 1994, PHP telah mampu menyaingi bahasa web karena keunggulan popularitasnya bahasa dan kemudahan penggunaan. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft. PHP sering digunakan untuk membangu web dinamis dimana proses keseluruhan berjalan pada web server dan menampilkan hasilnya pada web browser.

2.8.2. Kelebihan PHP

Kelebihan PHP disbanding bahas pemrograman lainnya yang sejenis ASP, JSP, dan lainyya yaitu :

1. Kegunaan maksimum.

2. Dapat dihubungkan dengan banyak sistem database. 3. Lisensi bebas (tidak memerlukan biaya).

4. Mudah untuk digunakan dan juga dipelajari. 5. Banyak dijadikan pada sistem operasi.

2.8.3. Pengertian MySQL dan PHPMyAdmin

MySQL adalah sebuah database dan dapat anda bayangkan seperti sebuah penyimpanan. Katakanlah anda menyimpan data blog anda yang berisi 2 hal yaitu artikel dan tanggal posting. Suatu saat, ada seorang pengunjung website mencoba mengakses blog anda tersebut. Ketika pengunjung tersebut mengakses blog anda, maka PHP akan berusaha untuk mengambil data dari MySQL menggunakan salah satu fungsi yang ada di PHP yaitu mysql_query(). Setelah data diambil, maka PHP akan mengirimkan hasilnya ke webserver yang berbasis HTML dengan menggunakan salah satu fungsi PHP yaitu echo. Selanjutnya

(52)

33

HTML bertugas untuk menampilkan halaman web ke browser sesuai kebutuhan menggunakan tag-tag yang nanti akan anda pelajari.[12]

Secara garis besar, user didalam MySQL dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu user (root) dan user. Super user bertindak sebagai administrator yang bertanggung jawab terhadap segala administrasi sistem MySQL, termasuk salah satunya adalah mengelola user-user. Kategori kedua adalah user ‘biasa’, yaitu user yang dapat menggunakan database didalam MySQL, sesuai dengan hak akses miliknya. Secara umum ada 3 jenis MySQL yaitu :

1) DDL (Data Definition Language)

Merupakan sebuah Metode Query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah database, membuat table, menciptakan primary key, membuat index, membuat foreign key, menghapus database, mendefinisikan field, menambah field, memperbaharui field.

2) DML (Data Manipulation Language)

Merupakan sebuah metode Query SQL yang dapt digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari Query ini adalah untuk melakukan manipulasi pada suatu database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya.

3) DCL (Data Control Language)

Terdiri atas sekelompok perintah SQL untuk memberikan hak otoritas mengakses database, mengalokasikan space, pendefinisian space, dan pengauditan penggunaan database. Perintah ini digunakan untuk mengontrol security terhadap database berupa pemberian hak akses kepada user-user tertentu yang memiliki wewenang.

PhpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server. Fungsi dari halaman ini adalah sebagai pengendali database MySQL sehingga penggunaan MySQL tidak perlu repot untuk menggunakan perintah-perintah SQL. Karena dengan adanya halaman ini semua

Gambar

Tabel 2 . 1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2 . 3 Simbol-Simbol Use Case
diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use  case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek  itu
Tabel 2 . 6 Simbol-Simbol Class Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan menggunakan Template matching adalah salah satu teknik dalam pengolahan citra digital yang berfungsi untuk mencocokan tiap-tiap bagian

Berikut ini adalah salinan e-mail permohonan izin penggunaan e-book Modern Analytical Chemistry yang sebelumnya telah diterbitkan oleh McGrawHill dan kini telah dikembalikan

Adaptasi Peranan Suami pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) Luar Negeri (Studi Kasus pada Suami yang Ditinggal Istri Pergi Bekerja ke Luar Negeri di Desa Sumbersari,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar derajat kecembungan profil jaringan keras dan jaringan lunak wajah pada pasangan kembar (identik), serta

Serikat menjadi satu-satunya negara superpower yang mendominasi konteks hubungan internasional dalam segala dimensinya (militer, politik, ekonomi,

[r]

Biocontrol of potato cyst nematode Globodera rostochiensis was studied on potato using three isolates of rhizobacter from Banjarnegara (Pseudomonas diminuta,

[r]