• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini direncanakan di Biro Umum Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dalam hubungan ini, pilihan lokasi penelitian didasarkan atas kemudahan, manfaat, keterbatasan dana dan tenaga yang tersedia. Sementara itu, waktu yang digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan dilakukan setelah mendapatkan izin dari Kepala Biro Umum Kementerian Pemuda dan Olahraga. Adapun gambaran lokasi penelitian sebagai berikut:

3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Biro Umum Kementerian Pemuda dan Olaharaga yang berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta Pusat. sedangkan waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu dari September sampai dengan Nopember 2010.

3.1.2 Sejarah Berdirinya Kementerian Pemuda dan Olahraga

Dengan dibentuknya kembali Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga oleh Pemerintah, dibawah Kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberap kali

(2)

diubah, dan terkhir dengan Perpres Nomor 94 Tahun 2006, memiliki tugs membantu Presiden dalam merumuskan dan mengkoordinasikan pelaksanaan serta operasionalisasi kebijakan di bidang Kepemudaan dan Keolahragaan Nasional.

Atas dasar ini, maka pembinaan olahraga terus ditingkatkan dengan daya dukung, sarana dan prasarana olahraga yang disesuaikan dengan pengembangan industri olahraga serta sumber daya manusia yang kompeten, dan bahan evaluasi pemberdayaan terus dikembangkan disesuaikan dengan pengembangan industri olahraga serta dalam pembuatan program agar para pelatih dapat meningkatkan kinerja dalam membina atlet di tanah air ini. Untuk itu Pemberdayaan olahraga sesuai dengan semangat desentralisasi, otonomi daerah, dan pemberdayaan masyarakat fokus kegiatan pembangunan olahraga akan berlangsung dan berada di Kabupaten dan Kota. Kelangsungan pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, daerah dan masyarakat.

Keberhasilan pengembangan olahraga, merupakan komitmen lembaga yang terkait dan masyarakat sangat diperlukan agar pemberdayaan industri olahraga dapat dilakukan secara menyeluruh, terarah, dan terpadu serta bermanfaat bagi semua pelaku.

Kementerian Pemuda dan Olaharaga dibantu oleh Biro Umum yang merupakan salah satu biro yang mempunyai tugas memberikan pelayanan di lingkungan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. Dalam rangka memberikan pelayanan terhadap kegiatan olahraga dan seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, maka diperlukan

(3)

peningkatan kinerja yang tinggi dari para pegawai agar lebih efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan Pemuda dan Olahraga.

Kinerja yang tinggi dari tenaga administrasi dalam mendukung kegiatan olahraga di tanah air tentunya memberikan kinerja yang berkualitas dari pelaksanaan di Biro Umum yang akan memberikan dampak yang positif terhadap citra penyelenggaraan prestasi olahraga di tanah air.

Atas dasar ini komponen dalam menunjang kegiatan olahraga dan administrasi di lingkungan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan satuan unit kerja pada Biro Umum yang ada secara administrasi masih beragam dan belum memenuhi tuntutan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terjadi akibat dari lemahnya atau kurangnya pengetahuan pegawai terhadap tugas-tugas, sehingga tuntutan kinerja dari pegawai cenderung belum terlaksana secara optimal.

Sejalan dengan hal di atas, untuk membina dan mengembangkan olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga mengacu pada visi dan misi sebagai berikut :

1. Visi

Terwujudnya kualitas sumber daya pemuda dan olahraga dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, kepemimpinan yang berakhlak mulia, mandiri, sehat, cerdas, terampil, berprestasi, dan berdaya saing yang dilandasi iman dan taqwa”.

(4)

2. Misi

a. Mengembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan partisipasi pemuda dan olahraga dalam pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing global yang dilandasi iman dan taqwa;

b. Mempersiapkan kader pemimpin bangsa yang berakhlak mulia yang didasarkan pada pendidikan berkualitas agar memiliki wawasan kebangsaan serta peduli terhadap lingkungan;

c. Pengembangan sarana dan prasarana pemuda dan olahraga untuk membentuk pemuda yang memiliki jiwa wirausaha dan mengembangkan industri olahraga serta meningkatkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha;

d. Mewujudkan sistem manajemen kepemudaan dan keolahragaan yang terpadu untuk pemberdayaan organisasi kepemudaan dan keolahragaan di pusat dan daerah dalam rangka meningkatkan efektivitas jaringan kerja; e. Meningkatkan budaya olahraga dan prestasi olahraga secara berjenjang

dan berkelanjutan dan mengembangkan IPTEK keolahragaan dalam upaya mendukung peningkatan mutu pembinaan dan pembangunan olahraga.

Untuk terselenggaranya Visi dan Misi tersebut, maka tujuan instansi adalah untuk memberikan panduan pelaksanaan bagi seluruh penyelenggara pembangunan di bidang kepemudaan dan keolahragaan baik di tingkat nasional maupun daerah (propinsi dan kabupaten/kota) yaitu para perencana, pelaksana, pemantau, dan pengevaluasi kebijakan, program, dan kegiatan khususnya pembangunan dalam bidang kepemudaan dan keolahragaan.

(5)

3.1.3 Struktur Organisasi

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga adalah unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden.

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas membantu presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemuda dan olahraga. Dalam melaksanakan tugas Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan nasional di bidang pemuda dan olahraga b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda dan olahraga c. Operasionalisasi kebijakan pembinaan dan pengembangan kepemudaan

dan keolahragaan;

d. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya

e. Pengawasan atas pelaksanaan tugas penyampaian laporan hasil evaluasi dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada presiden.

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, maka melalui Keputusan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor PER.0013/MENPORA/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang antara lain terdiri dari : Sekretarian Kementerian Pemuda dan Olahraga, Inspektorat, Biro Perencanaan, Biro Humas dan Hukum, Biro Umum, serta Deputi-deputi. (Struktur Organisasi Terlampir dalam lampiran).

(6)

Dari struktur organisasi, tersebut Sekretariat Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, sedangkan fungsinya :

a. Koordinasi kegiatan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga

b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk menukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga

c. Penylenggaraan Hubungan Kerja di Bidang Administrasi dengan Kemeneteriaan Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Lembaga yang terkait d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Mengeri Negara Pemuda

dan Olahraga.

Untuk terselenggaranya tugas dan fungsi tersebut Sekretariat Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga terdiri dari Biro Perencanaan, Biro Humas dan Hukum, dan Biro Umum.

a. Biro Perencanaan

Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran, pengembangan sistem informasi dan pengolahan data, fasilitasi dan administrasi kerjasama antara lembaga, serta evaluasi dan pelaksanaan, sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut :

1) Penyiapan dan penyusunan program dan anggaran 2) Pengembangan sistem informasi dan pengolahan data

(7)

3) Fasilitasi dan administrasi kerjasama antar lembaga dalam negeri dan luar negeri;

4) Evaluasi dan pelaporan.

b. Biro Humas dan Hukum

Biro Humas dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan urusan hubungan masyarakat, hukum, organisasi, tata laksana, serta pengelolaan perpustakaan dan penerbitan, sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut :

1) Pelaksanaan urusan di bidang hubungan masyarakat dan media massa;

2) Pelaksanaan kegiatan di bidang hukum;

3) Pelaksanaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan; 4) Pengelolaan perpustakaan dan penerbitan.

c. Biro Umum

Biro umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, dan tata usaha. Dalam melaksanakan tugas tersebut Biro Umum mempunyai fungsi :

1) Pengelolaan urusan kepegawaian; 2) Pengelolaan urusan keuangan

3) Pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan 4) Pengelolaan urusan tata usaha

(8)

Biro dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, dibantu oleh 4 (empat) Bagian, yaitu :

1) Bagian Kepegawaian; 2) Bagian Keuangan;

3) Bagian Rumah Tanggan dan Perlengkapan 4) Bagian Tata Usaha

1) Bagian Kepegawaian

Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, Bagian Kepegawaian dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :

a) Penyusunan rencana kebutuhan formasi dan rencana pendidikan dan pelatihan kepegawaian;

b) Penyiapan pelaksanaan urusan mutasi dan kepangkatan pegawai c) Pengembangan pegawai.

2) Bagian Kepegawaian terdiri dari : a) Subbagian Perencanaan Pegawai;

b) Subbagian Mutasi dan Kepangkatan Pegawai c) Subbagian Pengembangan Pegawai

Subbagian Perencanaan pegawai mempunyaitugas melakukan analisis kebutuhan, penyiapan rencana formasi dan rencana pendidikan dan pelatihan, pengadaan, pola peningkatan karir, kesejahteraan, dan perencanaan penghargaan pegawai.

(9)

Subbagian Mutasi Pegawai dan Kepangkatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengangkatan, kepangkatan, pemindahan, pemberhentian, dan pensiun pegwai.

Subbagian pengembangan pegawai mempunyai tugas melakukan kegiatan peningkatan disiplin, penyiapan bahan penilaian kinerja pegawai, peningkatan kemampuan profesional, dan penyiapan tindak lanjut pelaksanaan disiplin dan kinerja pegawai.

3) Bagian Keuangan

Bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, sedangkan fungsinya :

a) Pelaksanaan anggaran;

b) Pengelolaan kas dan perbendaharaan c) Akuntasi dan verifikasi

Bagian Keuangan terdiri dari : d) Subbagian Pelaksanaan Anggaran; e) Subbagian Kas dan Perbendaharaan; f) Subbagian Akuntasi dan Verifikasi

Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengelolaan data pelaksanaan anggaran, evaluasi dan penyusunan laporan.

Subbagian Kas dan Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan kas dan perbendaharaan

(10)

Subbagian Akuntansi dan Versifikasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

4) Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan, sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut :

a) Pengelolaan urusan rumah tangga; b) Pengelolaan urusan perlengkapan

c) Pengelolaan urusan keamanan dan ketertiban Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan terdiri dari a) Subbagian Rumah Tangga;

b) Subbagian Perlengkapan;

c) Subbagian Urusan Keamanan dan Ketertiban

Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan dalam dan pemeliharaan gedung, peralatan dan kendaraan dinas

Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan perencanaan, pengadaan, pendistribusian dan inventariasasi peralatan, perlengkapan dan aset Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga

Subbagian Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan urusan keamanan dan ketertiban.

(11)

5) Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha. Untuk terselenggaranya tugas tersebut Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a) Pengelolaan urusan persuratan; b) Pengelolaan urusan kearsipan;

c) Pengelolaan urusan administrasi perjalanan dinas; d) Pengelolaan urusan administrasi perjalanan dinas e) Pelaksanaan urusan ketatausahaan pimpinan Bagian Tata Usaha terdiri dari

a) Subbagian Persuratan; b) Subbagian Arsip;

c) Subbagian Perjalanan Dinas; d) Subbagian Tata Usaha Pimpinan

Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi persuratan, ekspedisi, dan pendistribusian surat

Subbagian Arsip mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip

Subbagian Perjalanan Perjalanan Dinas mempunyaitugas melakukan pengelolaan administrasi perjalanan dinas

Subbagian Tata Usaha pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan pimpinan.

(12)

3.1.4 Kegiatan Biro Umum Kementerian Pemuda dan Olahraga

Biro Umum, yang mempunyai 4 (empat) Kepala Bagian, dan 12 Kepala Subbagian yang terdapat dalam struktur organisasi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.

Dari struktur tersebut di atas Biro Umum, yang salah satu tugas utamanya adalah menyiapkan dan mengkoorinasikan serta memproses penyusunan program kegiatan dan anggaran Tahunan Pembangunan dalam bentuk RKA-KL dengan merumuskan dan mendelegasikan tanggung jawab dan kekuasaan kepada bawahan dan membentuk hubungan-hubungan koordinatif dengan unit kerja lainnya untuk tujuan memungkinkan untuk dapat bekerja sama yang efektif dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Kendatipun demikian Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga dan sebagai unsur dalam penyusunan rencana program kegiatan dan anggaran perlu mengupayakan strategi dan kebijakan yang mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan dan mengarah ke masa depan, dengan menggerakkan organsasi dengan strategi implementasi yang tepat serta untuk menyamakan persepsi, dan memudahkan pemahaman terhadap konsep manajemen modern sehingga program kerja dapat tersusun dan terlaksana dengan baik dan harmonis.

Dalam pelaksanaan kegiatan yang bersifat umum dan dilaksanakan dalam aktivitas harian, yaitu dengan membuat rumusan sedemikian rupa sehingga dalam mengkomunikasikan suatu konsep dapat lebih mudah. Melalui formulasi etik, setiap jajaran akan terlatih untuk berfikir filosofis dan

(13)

konseptual, dalam menghayati bidang tugasnya. Membangun budaya kerja, dan budaya kelompok adalah merupakan bagian dari pembinaan sumber daya manusia.

Salah satu kegiatan pembinaan sumber daya manusia adalah dengan melakukan pelatihan terhadap pegawai baik teknis maupun fungsional guna menunjang pelaksanaan tugas, mengingat pelatihan adalah pembelajaran yang dipersiapkan agar produktivitas pelaksanaan pekerjaan dapat lebih meningkat dari apa yang dilaksanakan sebelumnya.

Untuk itu salah satu pelatihan yang akan diselenggarakan adalah dengan terlebih dahulu menganalisis kebutuhan dalam pelaksanaan penyusunan program kegiatan dan anggaran yang pelaksanaan tugasnya dirasakan belum optimal, Untuk itu Biro Umum perlu melaksanakan program pelatihan kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas, yang diberikan kepada pegawai untuk memenuhi kebutuhan terhadap pelaksanaan tugas, membangun budaya kerja, budaya kelompok merupakan pembinaan sumber daya manusia, yang dipersiapkan agar kinerja pegawai dapat lebih meningkat dari apa yang dilaksanakan.

Atas dasar ini, maka kegiatan di Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan dan melaksanakan urusan rumah tangga, perlengkapan, keamanan dan urusan dalam di lingkungan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga;

(14)

d. Penyiapan penyusunan rencana, program, dan anggaran pemuda dan pembinaan atlit serta unsur penunjang.

e. Penggunaan dan pemeliharaan gedung, peralatan, dan kendaraan;

f. Pelaksanaan kegiatan keamanan dan urusan dalam di lingkungan kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga;

g. Melakukan kegiatan perencanaan, pengadaan dan barang inventaris kantor, alat tulis kantor, dan pendistribusian barang.

a Produk Yang dihasilkan

Untuk terlaksananya tugas pokok dan fungsi di Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, maka produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut

1) Kualitas penyusunan program, kegiatan dan anggaran tahunan pada Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga;

2) Pengelolaan Administrasi Umum, Perlengkapan di Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga

3) Pelayanan kerumahtanggaan kantor dan kebersihan;

4) Pengurusan dan pelayanan pengadaan alat tulis dan perlengkapan kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga;

5) Penggunaan dan pemeliharaan gedung, peralatan, dan kendaraan;

6) Pelaksanaan kegiatan keamanan dan urusan dalam di lingkungan kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga;

7) Melakukan kegiatan perencanaan, pengadaan dan barang inventaris kantor, alat tulis kantor, dan pendistribusian barang.

(15)

b.Masalah Yang Dihadapi

Masalah merupakan pokok persoalan sebagai suatu masalah yang dihadapi yang mengandung problematik yang perlu dikedepankan untuk dibahas dan dipecahkan. Sehubungan dengan itu, untuk masalah yang dihadapi oleh Biro Umum adalah sebagai berikut :

1) Belum tersedianya data dan Informasi tentang kegiatan pemuda dan olaharaga yang akurat, lengkap dan mutakhir

2) Belum optimalnya kualitas penyusunan program, kegiatan dan anggaran tahunan dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

3) Belum semua usulan kegiatan dan anggaran tahunan (RKA-KL) bidang pemuda dan olahraga yang disertai dengan data dan informasi pendukungnya secara lengkap;

4) Menurunnya kemampuan pegawai dalam Pengelolaan Perlengkapan di Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga;

5) Kurangnya sarana pendukung dalam Pengelolaan Perlengkapan di Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga;.

6) Kurangnya pembinaan dan diipkin pegawai pegawai dalam pengelolaan Administrasi Umum di Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga

(16)

c. Kebijakan

Sebagai suatu Kementerian Negara/Lembaga, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL), maka Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga diwajibkan untuk menyusun RKA – KL dimaksud sebagai dokumen perencanaan program kerja tahunan yang merupakan pedoman bagi pelaksana kebijakan dalam penyusunan program/kegiatan dan anggaran sesuai tugas pokok dan fungsinya yang dijabarkan. Oleh sebab itu, muatan-muatan yang terkandung di dalam Program di Bidang Pemuda dan Keolahragaan yang telah didisusun, salah satu fungsinya adalah menjadi acuan bagi pelaksana kebijakan dalam rangka menyusun dan melaksanakan program-program kegiatan di lingkungan Kementerian Negara Pemuda da Olahraga, tidak terlepas dari Biro Umum, sebagai Koordinator dan pengendali program kegiatan kepemudaan dan keolahragaan dalam bentuk rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara /Lembaga (RKA-KL) setiap tahunnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu penopang dalam melaksanakan program dan anggaran yang merupakan tanggung jawab dari Bagian Program dan Anggaran Biro Perencanaan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, tentunya sangat dibutuhkan suatu sistem organisasi yang solid dan kuat terhadap tugas organisasi yang diharapkan, memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya kuantitas akan tetapi juga berkualitas guna dapat memainkan peran yang sangat penting dan strategis didalam pelaksanaan tugas, dan untuk itu SDM yang ada pada Bagian

(17)

Program dan Anggaran merupakan hal yang penting perannya dalam menggerakan organisasi tersebut demi mencapai tujuan yang diharapkan.

Sebagai unit penggerak suatu organisasi yakni SDM yang dimaksud disini adalah SDM yang berkualitas, memiliki kompetensi, baik tehnikal kompetensi, kompetensi manajemen, kompetensi sosial, maupun kompetensi berpikir strategik. Tentu sesuatu hal yang diharapkan dalam organisasi pemerintah seperti Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga adalah unsur pegawai negeri sipil (PNS) yang mendukung dan mempunyai fungsi dan peran sangat menentukan dalam keberihasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bangsa khususnya di bidang Pemuda dan Olahraga. Oleh karena itu selain kompetensi pegawai, juga diharapkan agar pegawai dapat berkualitas, maka perlu didukung beberapa faktor, yakni memiliki sifat dan perilaku yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada bangsa dan negara, bermoral dan bermental baik, profesionalisme, sadar akan tanggung jawab sebagai public, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa dalam melaksankan tugas pemerintahan dan pembangunan yang berkaitan dengan pemberian pelayanan prima bagi organisasi.

Menyikapi hal tersebut di atas, maka untuk terselenggaranya rencana program kegiatan dan anggaran dalam bentuk RKA – KL setiap tahunnya pada Bagian Program dan Penyusunan Anggaran Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, maka perlu dilakukan pendayagunaan SDM yang terus ditingkatkan, terutama yang berkaitan

(18)

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, sehingga masalah-masalah kepemudaan dan keolahragaan dapat dipecahkan secara tepat waktu dan berkesinambungan. Untuk itu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat mutlak dilakukan, sebab SDM memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi di samping faktor-faktor lain, sehingga untuk mencapai tujuan organisasi tersebut sangat diperlukan kemampuan yang cukup memadai dalam rangka kegiatan dan anggaran pada Bagian Program dan Penyusunan Anggaran.

Bagian Program dan Penyusunan Anggaran pada Biro Perencanaan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang pemuda dan olahraga yang berwawasan ke masa depan terus berupaya memperbaiki program dan kegiatan serta meningkatkan anggaran di bidang pemuda dan olahraga. Salah satu dari jenis layanan yang dilaksanakan adalah penyiapan data dan Informasi yang dikemas dalam program. Dari layanan tersebut, para pegawai dituntut untuk mengakses data yang tersimpan pada komputer dan informasi lainnya berupa aturan-aturan yang dibutuhkan guna penyusunan program kegiatan dan berapa besar dana yang dianggarkan. Hal ini dimaksudkan agar program yang telah disusun dapat berjalan sesuai anggaran yang tersedia dan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu dan standar kerja yang telah ditetapkan. Dengan perkataan lain, sesuai sasaran, kebijakan dan petunjuk pelaksanaannya. Untuk itu kebijakan yang dijalankan Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olaharaga adalah sebagai berikut :

(19)

a) Mengirim pegawai untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas;

b) Menyusun Bahan Kebijakan di Bidang Pemuda dan Olahraga

c) Mengembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan partisipasi pemuda dan olahraga dalam pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing global yang dilandasi iman dan taqwa;

d) Mempersiapkan kader pemimpin bangsa yang berakhlak mulia yang didasarkan pada pendidikan berkualitas agar memiliki wawasan kebangsaan serta peduli terhadap lingkungan;

e) Pengembangan sarana dan prasarana pemuda dan olahraga untuk membentuk pemuda yang memiliki jiwa wirausaha dan mengembangkan industri olahraga serta meningkatkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha;

f) Mewujudkan sistem manajemen kepemudaan dan keolahragaan yang terpadu untuk pemberdayaan organisasi kepemudaan dan keolahragaan di pusat dan daerah dalam rangka meningkatkan efektivitas jaringan kerja;

g) Meningkatkan budaya olahraga dan prestasi olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan dan mengembangkan IPTEK keolahragaan dalam upaya mendukung peningkatan mutu pembinaan dan pembangunan olahraga.

(20)

3.2Desain Penelitian

Berdasarkan variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan maka desain penelitian ini adalah jenis penelitian survai sedangkan metodenya yaitu deskriptif analitis. Metode survai deskriptif adalah suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner atau angket.

3.3Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Untuk mengetahui hubungan antara sistem pengembangan karir dengan kinerja pegawai dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut: Diduga terdapat pengaruh positif antara sistem pengembangan karir dengan kinerja pegawai di Biro Umum Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Ho : b = 0 (tidak ada pengaruh pengembangan kinerja efektif terhadap karir pegawai).

Ha : b ≠ 0 (ada pengaruh pengembangan kinerja terhadap karir pegawai)

3.4Variabel dan Skala pengukuran

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel X (Pengembangan Kinerja dan variabel Y (Karir Pegawai).

Skala pengukuran yang digunakan skala Likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijadikan sebagai indikator variabel untuk

(21)

menyusun item-item instrumen berupa pertayaan maupun peryataan. Jawaban setiap instrumen mempunyai gradasi penilaian dari sangat positif sampai sangat negative. Dengan lima alternatif jawaban yang diberikan skor dari satu untuk penilaian yang sangat negatif sampai dengan lima untuk penilaian yang sangat positif.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data primer dibuat koesioner lalu diedarkan langsung kepada responden. Menurut Supangat (2007 : 2) menyatakan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang mengelola data untuk keperluan dirinya sendiri. Pertanyaan dibuat secara tertutup dengan alasan dapat memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan, objektifitas jawaban, efektifitas waktu, dan mempermudah untuk menganalisa data.

3.6 Definisi operasional variabel

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen dalam bentuk angket (koesioner). Angket (koesioner) yang digunakan berdasarkan skala sikap yang terdiri dari butir-butir pernyataan yang berhubungan dengan sistem pengembangan kinerja (X) dan Karir Pegawai (Y).

Pengukuran skala sikap dalam bentuk pernyataan dengan 5 (lima) alternatif jawaban atau opsi, Sangat Setuju (SS), Setuju (ST), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS), yang kemudian dituangkan dalam kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

(22)

Tabel 3.1

Kisi-kisi instrumen Pengembangan Kinerja, variabel bebas (X)

Variabel. Indikator Nomor Pernyataan

Positif Negatif

Pengembangan Kinerja

Ketekunan dalam Bekerja 18,19,26,29 7, 10, 24,25

Minat dan ketajaman perhatian dalam bekerja

1,8,14,23, 3,16,22,

Berprestasi dalam bekerja 2,11,27 9, 13

Ulet dalam menghadapi kesulitan kerja

5, 20, 21 4, 28

Memiliki kreatifitas dalam bekerja

12,15,30, 6, 17

Jumlah 17 13

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen Karir Pegawai, variabel terikat (Y)

Indikator Nomor Butir Item Jumlah

a. Menguasai pekerjaan dengan baik 1,5,10,11,14,18,23 7

b. Menyusun dan merencanakan

pekerjaan yang akan diselesaikan

9,13,16,27,30 5

c. Menggunakan metode kerja yang

tepat

21,22, 2

d. Menunjukan perilaku demokratis 2,3,8,12,19,28 6

e. Responsif terhadap tugas-tugas 4,6,15,17,20,24,25,29, 8

f.Memandang teman sebagai partner

dalam melaksanakan tugas

7,26 2

JUMLAH 30

Sumber Suniarsih dan Suwatno (2008) dan Marthi and Jackson (2006)

Masing-masing butir pertanyaan dari angket ini memiliki lima alternatif pilihan jawaban dengan menggunakan rentang skor 1 sampai dengan 5 sebagai berikut: 1. Nilai 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)

2. Nilai 4 untuk jawaban Setuju (ST) 3. Nilai 3 untuk jawaban Ragu-ragu (RR) 4. Nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

(23)

3.7 Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2006 : 72) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.. Dalam penelitian ini yang menjadi objek populasi adalah pegawai yang berada di Biro Umum Kementerian Pemuda dan Olahraga berjumlah 105 orang.

3.7.2 Sampel

Pengambilan sampel menggunakan teknik judgment sampling

(pendapat pelaku) dimana judgment sampling sendiri digunakan untuk tipe peramalan tertentu, dimana sampel yang diambil sesuai dengan tujuan spesifikasi menurut Sarwono dan Martadiredjo (2008 : 138). Untuk menghitung besarnya sample, nilai proporsi yang diperoleh tersebut dapat dipakai menghitung jumlah sampel penelitian, sampel penelitian minimum digunakan 10%, sedangkan dalam penelitian ini sampel yang digunakan 15%, sehingga dpat memenuhi persyaratan sebagai sampel dengan rumus Taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat (2002:82) sebagai berikut :

N n = --- N.d² + 1

Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi

(24)

Dengan demikian jumlah populasi N = 145 orang dan tingkat presisi yang ditetakan sebesar = 15%, sehingga jumlah sampel 30 orang

N 105 105 105

n = --- = --- = --- = --- = 30,70 N.d² + 1 105. 0,15² + 1 (105).(0,023) + 1 3,42

Hasil tersebut kemudian dibulatkan menjadi 30, sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang.

Dari rumus tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) menyusun daftar nama pegawai yang telah ditetapkan sebagai kerangka sampel; (2) mengocok dan mengambil gulungan kertas yang bertuliskan nama setiap karyawan sebanyak 30 kali ambil untuk menentukan responden; (3) menulis urutan nama dan nomor sampel menjadi lembar daftar responden.

3.8 Metode Analisis Data

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dan mengambil suatu kesimpulan. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

3.8.1 Analisis Korelasi Product Moment

Data diolah dengan metode Korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang

(25)

dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antara variabel tidak harus sama, Sugiyono (2008 : 106)

Keterangan :

rxy = Tingkat keterkaitan (koefisien korelasi)

X = Jumlah skor penyebaran angket pengembangan kinerja Y = Jumlah skor penyebaran angket karir pegawai

X² = Jumlah skor x dikuadratkan Y² = Jumlah skor y dikuadratkan 3.8.2 Analisa Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk menghitung seberapa besar prosentase pengaruh dari variable (X) bebas terhadap variable (Y) terikat dan juga untuk mengetahui seberapa persen pengaruh variable lainnya yang tidak ikut dianalisis di dalam penelitian.

Untuk menghitung besarnya koefisien determinasi digunakan rumus KD = r² x 100%

Keterangan

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien korelasi product moment

} ) Y ( Y . N }{( ) X ( X . N {( ) Y )( X ( XY . N r 2 2 2 2 xy

(26)

Koefisien Determinasi (penentu) dipergunakan untuk melihat berapa persen (%) besarnya kontribusi dari pengembangan kinerja terhadap karir pegawai, dan berapa persen (%) pengaruh dari faktor lainnya.

3.8.3 Mencari persamaan regresi (metode least square)

Untuk menguji hipotesis statistic penelitian terlebih dahulu dicari uji persamaan regresi.

Adapun persamaan regresinya adalah : Y = a + bx dimana koefisien regresi b dan konstanta a dapat dicari dengan rumus :

∑Y – b (∑X) a = ____________ n n. ΣXY – (ΣX) (ΣY) b = n.ΣX² - (ΣX)² 3.8.4 Uji Hipotesis

Untuk mengambil keputusan dari pengujian hipotesis di atas digunakan uji 2 arah dengan tingkat nyata (α) sebesar 5 %, dengan tingkat kepercayaan/keyakinan sebesar 95% dengan derajat kebebasanan n-2. Karena uji yang dilakukan adalah uji 2 arah, maka digunakan t α/2 atau dengan α/2 yaitu 0,05 dibagi 2 = 0,025. dengan tabel t tabel dapat dicari dengan rumus : t tabel = t α/2 (n-2). Dari hasil perbandingan t hitung dengan t tabel dapat disimpulkan :

Jika thitung <t tabel (terima Ho, tolak H1) Jika thitung >t tabel (tolak Ho, terima H1)

(27)

Hipotesis statistik :

Ho : r = 0 (tidak terdapat hubungan antara x dengan y) Ha : r # 0 (terdapat hubungan antara X dan Y)

Keterangan :

Ho = Hipotesa observasi : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengembangan kinerja terhadap parir pegawai. H1 = Hipotesa Alternatif : terdapat pengaruh yang signifikan antara pengembangan kinerja terhadap karir pegawai.

Pengujian hipotesis dengan mengunakan taraf signifikan = 100% – 95% = 0,5% atau 0,05.

Dari hasil tersebut, untuk mengetahui keabsahan/kebenaran ada tidaknya disiplin dengan kinerja di Biro Umum Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji-tes

Dimana: th = t hitung

n = Jumlah Sampel

r = Nilai Koefisien Korelasi

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut kuat atau tidak, maka dipergunakan pedoman interpretasi dari koefisien korelasi yang sebagaimana penulis tuangkan dalam bentuk seperti di bawah ini yang diambil dari buku statistik dalam

2 r 1 2 n r t

(28)

penelitian Bisnis Karangan Prof. Dr. Sugiyono, Alfabeta Bandung (2006 : 18)

Tabel 3.3

Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,59 0,60 – 0,79 0,80 – 1,00 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat

Sumber : Statistik dalam penelitian bisnis.

3.8.5 Analisis Data

Analisa data dengan menggunakan metode prosedur pengolahaan data dengan menggunakan Excel. Dimana setelah daftar koesioner terisi dan terkumpul, maka data mentah tersebut diolah melalui empat tahap:

a. Editing

Data mentah diedit guna melengkapi kelengkapan, konsistensi, dan standarisasi satuan angka yang terdapat dalam daftar koesioner. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi dan menghilangkan keraguan.

b. Coding

Memberikan angka atau kode pada tiap pertanyaan agar memudahkan tahap tabulating.

c. Tabulating

Memasukan data ke dalam tabel tabulasi dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai katagori.

(29)

d. Analyzing

Merupakan pengelompokan membuat uraian, memanipulasi serta menyingkat data sehingga mudah dibaca. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap sesuatu yang diteliti, mencari arti lebih luas dan menghubungkan dengan yang sudah ada.

Referensi

Dokumen terkait

Informasi hasil pemeriksaan laboratorium terhadap udara ambien di sekitar lokasi semburan lumpur panas menunjukkan kandungan gas SO 2 , NOx, H 2 S, NH 3 dan O 3 masih dibawah

Setelah kota Dili berhasil dikuasai oleh pasukan gabungan ABRI, rencana sasaran selanjutnya adalah kota Baucau. Baucau merupakan kota terbesar kedua di Timor

lowongan pekerjaan bagi para difabel untuk bekerja bersama Difa Bike – City Tour.. &amp; Transport dan mengayomi mereka dengan sistem bekerja yang ramah

Tetapi ada juga bayi yang tidak BBLR tetapi mengalami kejadian asfiksia neonatorum, hal ini dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan bayi lahir dengan keadaan

ADLN Perpustakaan Univesitas

Hasil penelitian “Kajian Kebutuhan Belajar Klien dengan Penyakit Jantung Koroner di Salah Satu Rumah Sakit di Kota Bandung” secara keseluruhan kebutuhan belajar yang

sampel. 4) Pada kelompok sampel diberi jus daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) mulai dari hari ke-1 sampai hari ke-12, dan pada kelompok kontrol negatif diberi air

Tujuan pcnclitian ini adalah berusaha mempcroleh pemcrian yang shahih dan objektif berdasarkan data empirik yang diperoleh dari bahasa lisan anak, mengetahui pemahaman anak akan