• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan - PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI B ELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TONJONG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012-2013 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan - PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI B ELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TONJONG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012-2013 - repository perpustakaan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Peneliti menemukan dua penelitian yang masing-masing dilakukan oleh Yulianeta dan Nareswari. Penelitian Yulianeta (1998) berjudul Korelasi Sikap Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar bahasa Indonesia Siswa

Kelas II di Enam SLTP N Kecamatan Sragen Tahun Ajaran 1997/1998(Universitas

(2)

SLTP N Kecamatan Sragen. Metode dalam penelitian ini meliputi variabel penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrument penelitian dan analisis data.

Penelitian Nareswari (2002) berjudul Hubungan Keseringan Mengunjungi Perpustakaan Sekolah Dan Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia

Siwa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas II SMU N 2 Yogyakarta) Universitas Sanata

(3)

bahasa Indonesia, tidak meneliti minat dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia. Untuk itu, relevansi penelitian ini dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah sama-sama bersifat kuantitatif. Penelitian ini juga bisa dikatakan sebagai pengembangan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

B. Kajian Teori

1. Pengertian Minat

Besar kecilnya minat akan mempengaruhi keberhasilan bagi setiap kreativitas manusia. Dalam hal belajar minat sangat besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar tersebut. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari suatu hal, maka tidak diharapkan akan berhasil dengan baik. Muhibbin (2010:133) mendefinisikan bahwa minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Begitu juga dengan Slameto (2010:57) mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar, jika dilakukan lama kelamaan akan timbul minat terhadap sesuatu, sehingga apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat kearah yang lebih baik.

(4)

menentukan cara menyikapi mata pelajaran yang pada akhirnya bermuara pada prestasi belajarnya (Winkel,2009:15).

Winkel (2009:45) mengemukakan suatu urutan seseorang mencapai minat sebagai berikut :

Perasaan Sikap Minat

Perasaan : aktivitas psikis yang di dalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek.

Sikap : kecenderungan dalam subjek menerima atau menolak suatu objek itu sebagai objek yang berharga baik atau tidak berharga baik. Dalam sikap terdapat aspek kognitif dan aspek afektif.

Minat : kecenderungan yang mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu, baik dalam suatu objek, keadaan atau peristiwa. Kecenderungan ini berawal dari rasa tertarik dan kemudian menetap menjadi bagian dari kepribadiaan.

(5)

Menurut Purwanto (2010:56) mengatakan bahwa ada tiga cara dalam menentukan minat antara lain : (a)Minat yang diekspresikan (ekspressed interest) yaitu seseorang dapat mengekspresikan minat atau pilihannya dengan kata tertentu, misalnya seseorang murid mengatakan bahwa ia tertarik pada mata pelajaran bahasa Indonesia. (b) Minat yang diwujudkan (manifest interest) yaitu seseorang dapat mengekpresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan ikut serta berperan aktif dalam suatu aktifitas tertentu. (c)Minat yang diinventarisasikan (inventoryd interest) yaitu Seseorang minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan untuk kelompok tertentu. Dalam penelitian ini minat terdiri dari 5 karakteristik yaitu perasaan, perhatian, kemauan, tanggapan dan pengalaman. Angket minat tersebut menurut (Sudjana, 2010:75) meliputi 30 item pernyataan yang disusun berdasarkan sifat favorabel (positif) dan unfavorabel (negatif) diukur dengan menggunakan angket. Butir-butir pernyataan yang akan disusun berisi tentang kegiatan yang dilakukan siswa saat didalam kelas.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi

(6)

perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Menurut Hanafiah (2010:26) motivasi merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force) atau alat pembangun kesediaan dan

keingginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan prilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Menurut Hanafiah (2010:28) motivasi merupakan salah satu aspek utama bagi kebersihan dalam belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar dapat di pelajari supaya dapat tumbuh dan berkembang. Dari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk menandakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau beberapa unsur yang mendukung.

b. Ciri-ciri motivasi

(7)

c. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Menurut Uno (2008:29) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ialah :

1) Faktor terhadap pribadi

Dalam motivasi, faktor terhadap pribadi yang sangat mempengaruhi yaitu motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi ini sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang (performence). Apabila dalam motivasi berprestasi tinggi akan cenderung berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaannya serta dalam menyelesaikan tugasnyapun mengambil resiko. Sebaliknya jika seseorang mempuyai prestasi belajar rendah maka orang tersebut akan menunda pekerjaannya.

2) Faktor terhadap lingkungan

Faktor lingkungan untuk motivasi ini bersangkutan dengan faktor pribadi. Dimana faktor lingkungan ini dapat berpengaruh terhadap faktor pribadi dan bisa saja faktor lingkungan bisa berbaur dengan faktor pribadi yang sulit dibedakan. Faktor pribadi muncul dalam tindakan individu yang dibentuk oleh faktor lingkungan. Misalnya motivasi untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki atau diubah melalui belajar dan latihan dengan perkataan lain melalui pengaruh lingkungan.

(8)

(negatif) diukur dengan menggunakan angket. Butir-butir pernyataan yang akan disusun berisi tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa didalam kelas.

3. Belajar

Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan. Belajar menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, kemampuan, dan nilai sikap terhadap perubahan tingkah laku yang relatif konstan dan berbekas (Winkel, 2009:59). Perubahan-perubahan menurut (Winkel,2009:61) dapat berupa sesuatu yang baru yang segera nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tinggal tersembunyi. Mungkin juga perubahan hanya berupa penyempurnaan terhadap hal yang sudah dipelajari. Secara umum belajar dapat dipahami secara tahapan perubahan seluruh tingakah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengamatan dan interaksi dengan lingkungan yang mengakibatkan proses kognitif. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia dan tingkah laku ini menjadi tetap, tidak akan berubah lagi dengan modifikasi yang sama.

(9)

Berdasarkan dari pendapat beberapa ahli belajar adalah proses bagaimana siswa membangun gagasan atau pemahaman sendiri. Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa, sedangkan guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa dan motivasi. Tanggung jawab siswa adalah belajar berlangsung sepanjang khayat.

Menurut Purwanto (2010:94) perubahan dapat tercapai berdasarkan bermacam-macam faktor yaitu: (a) Faktor yang terdapat dalam diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual. Yang termasuk individual adalah faktor

kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. (b)Faktor yang ada di luar individu disebut dengan faktor sosial. Yang termasuk

dalam faktor sosial antara lain faktor keluarga, guru, dan cara mengajar, alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

4. Prestasi Belajar

(10)

Menurut Muhibbin (2010:139) prestasi merupakan tingkat keberhasilan yang diperoleh melalui evaluasi, sehingga sering muncul istilah Tes Hasil Belajar (THB) dan Tes Prestasi Belajar (TPB). THB dan TPB merupakan alat ukur untuk menentukan taraf atau tingkat keberhasilan suatu program pengajaran. Tes Prestasi Belajar adalah suatu tes yang mengukur prestasi seseorang dalam suatu bidang. Tes Prestasi Belajar sebagai proses belajar yang khas, dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan pemahaman, keterampilan sikap dan nilai. Hasil proses belajar yang khas dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran prestasi belajar (Masidjo,1995:40). Fungsi THB untuk mengukur keberhasilan belajar siswa dan sekaligus mengukur keberhasilan guru dalam mengajar suatu mata pelajaran. Jadi, dapat disimpulkan prestasi belajar bahasa dan sastra Indonesia yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil pengukuran belajar bahasa dan sastra Indonesia. Dalam hal ini evaluasi merupakan usaha untuk mengetahui suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar dapat tercapai dan langkah bantuan perilaku diberikan bila tidak mencapai hasil yang diharapkan.

(11)

berupa kemampuan-kemampuan yang diperoleh sesuai dengan klasifikasi tujuan pengajaran. Kemampuan yang diperoleh siswa tersebut karena adanya hasil usaha, tetapi masih dalam bentuk internal. Dalam kemampuan internal ini nantinya harus dinyatakan dalam suatu prestasi.

5. Prestasi Belajar Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan alat komunikasi melalui Bahasa manusia dapat saling berkomunikasi. Artinya melalui bahasa manusia saling berbagi pengalaman saling belajar dari yang lain serta dapat meningkatkan kemampuan intelektual sehingga lebih komunikatif. Bahasa juga merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan, Depdikbud dalam (http//www.@widhie_86.com/prestasi belajar bahasa indonesia. htm).

(12)

Prestasi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, Slameto (2010: 185). Menurut Winkel (2009: 20) Prestasi yaitu untuk bermacam-macam ukuran terhadap apa yang telah dicapai oleh siswa, misalnya ulangan harian, tugas PR, tes yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan diakhir semester. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai yang dapat berupa ilmu kepandaian yang didapat melalui kemampuan mengubah belajar atau kemampuan untuk mengubah tingkah laku yang potensial pada dirinya yang dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan tugas, PR, dan hasil tes akhir pembelajaran yang berupa nilai pada suatu mata pelajaran. Dari beberapa pengertian di atas pada intinya bahwa prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang dicapai dari suatu kegiatan belajar yang dapat diukur dengan alat atau tes. Adapun kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah dengan mengetahui garis-garis besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diukur.

C. Kerangka Berpikir

(13)

bahasa Indonesia yang diberikan oleh guru dapat diserap oleh siswa dengan baik, sehingga mata pelajaran bahasa Indonesia sangat mempengaruhi prestasi belajar bahasa Indonesia siswa. Dalam belajar akan terjadi perubahan kearah kemajuan dan perubahan tersebut didapat karena adanya latihan-latihan yang disengaja, aktivitas belajar masih terus berlangsung dalam kehidupan seseorang. Demikian pula dalam mempelajari bahasa Indonesia yang ada sekarang sebaiknya metode yang diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa dan kebutuhan anak. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa siswa yang mempunyai minat belajar bahasa Indonesia yang tinggi dan motivasi belajar dalam belajar bahasa Indonesia baik dalam menyelesaikan soal-soal maupun dalam memahami materi, kemungkinan akan memiliki prestasi belajar bahasa Indonesia yang tinggi, demikian pula sebaliknya siswa yang mempunyai minat dan motivasi belajar bahasa Indonesia rendah dan tidak pernah diskusi dalam belajar bahasa Indonesia, maka kemungkinan akan memiliki prestasi belajar bahasa Indonesia yang rendah pula.

D. Pengajuan Hipotesis

Berpijak dari teori dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Minat belajar terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Tonjong mempunyai pengaruh signifikan.

2. Motivasi belajar terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Tonjong mempunyai pengaruh signifikan.

Referensi

Dokumen terkait

DIAGNOSA TRAUMA ABDOMEN POST LAPARATOMI ATAS INDIKASI INTERNAL BLEEDING DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)RS.Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Penyusun Laporan Komprehensif ini

Dengan menggunakan perbandingan sensitivitas mata ikan pada Gambar 12 terhadap spektrum cahaya lampu pada Gambar 8, Gambar 9, Gambar 10, dan Gambar 11, dapat

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA dan kelas IVB semester gasal

Fase gerak pada KCKT sangat berpengaruh pada tambatan sampel dan pemisahan komponen dalam campuran. Pada fase terbalik, kandungan utama fase geraknya adalah air. Pelarut yang

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1) Latar belakang pendidikan dan pengalaman politik Soekarno, (2) Usaha Soekarno dalam pergerakannya di

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu secara umum gugus allil terbukti meng- ganggu dalam reaksi penataan ulang Fries, secara khususnya hasil

Tekanan pada dinding dalam pipa merupakan beban kerja konstruksi sistem perpipaan yang mengakibatkan terjadinya tegangan pada konstruksi, untuk mengetahui besarnya tegangan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PRATIKUM KARAKTERISTIK KAPASITOR MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN WIRELESS DATA LOGGING (Sri rezeki, Muchlas,