• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESTU PAMULARSIH BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RESTU PAMULARSIH BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pergeseran pola kehidupan masyakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang lebih maju dapat menimbulkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya masalah kesehatan baik jasmani maupun kejiwaan.

(2)

Dari sejumlah rumah sakit umum yang ada, baru sekitar 2% yang memiliki layanan psikiatri dan baru 10% dari seluruh puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Jumlah psikiater di seluruh Indonesia baru berjumlah 600 orang dan belum terdistribusi secara merata.

Definisi sehat menurut UUD No 23 Tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pasal 24 ayat 1, 2, 3 menjelaskan tentang kesehatan jiwa, diantaranya mengenai upaya peningkatan kesehatan jiwa, dilakukan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual maupun emosional melalui pendekatan peningkatan kesehatan, seseorang tetap atau kembali hidup secara harmonis, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja, dan atau dalam lingkungan masyarakat. Kesehatan jiwa menurut UU No 3 tahun 1966, adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain. Menurut WHO, sehat diartikan sebagai suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, dan sosial serta bukan saja keadaan terhindar dari sakit maupun kecacatan.

(3)

masyarakat. Prinsip keperawatan jiwa berdasarkan pada paradigma kesehatan yang dibagi menjadi 4 komponen yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan (Riyadi & Purwito. 2009).

Skizofrenia merupakan penyakit neurobiologi yang mempengaruhi persepsi klien, cara berpikir, bahasa, emosi, dan perilaku sosialnya (Hermann. dalam Yosep. 2011). Pada umumnya timbul pertama kali antara umur 15-30 tahun dan biasanya akut serta sering didahului oleh stress emosional serta terjadi gelisah dan gaduh. Akibat dari skizofrenia yang seperti ini, tentu akan sangat mungkin menimbulkan dampak yang serius pada pola pikir dan akan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Dan mungkin perubahan yang terjadi pada penderita skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Selain karena faktor-faktor tersebut, penyakit ini juga bisa muncul akibat tekanan tinggi dari lingkungan.

(4)

Berdasarkan data nasional, jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat antara 10-20 %. Gangguan yang dimaksud itu adalah gangguan jiwa ringan dan sedang. Sedangkan jumlah penderita gangguan skizofrenia dengan perilaku kekerasan yakni sekitar 0,8 % atau dari 10.000 orang terdapat 8 penderita gangguan jiwa berat atau kegilaan. Hal ini pula yang membuat angka kriminalitas di Indonesia tinggi (Syamsulhadi, 2006).

Berdasarkan data yang diperoleh dari ruang Sadewa Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada periode 01 Januari 2011 - 31 Desember 2011 mencapai 1037 klien. Dengan kriteria yang menjadi masalah utama yaitu cemas sebanyak 406 orang (37,8%), gangguan persepsi sensori auditori 258 orang (24.02%), koping tidak efektif 166 orang (15,47%), gangguan intraksi sosial 80 orang (7,45%), isolasi diri 56 orang (5,21%), harga diri rendah 49 orang (4,56%), keputusasaan 24 orang (2,23%), takut 22 orang (2,05 %), nyeri akut 9 orang (0,8%) serta kerusakan komunikasi verbal 3 orang (0,27%). Dari data tersebut, presentasi tertinggi periode 2011 - 2012, perilaku kekerasan menempati urutan pertama yaitu 55.15 %. Sedangkan untuk penyakit gangguan jiwa di ruang Sadewa Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, sebanyak 442 orang menderita schizofrenia unspesified, 320 orang menderita undifferntial schizofrenia, 237

(5)

depresif type, 20 orang menderita post-schizofrenia depresion, dan 16 orang

menderita schizoaffective disorder unspecified.

Berdasarkan data dari dokumen ruang Sadewa RSUD Banyumas penderita gangguan jiwa skizofrenia pada tahun 2007 tercatat 892 orang baik laki-laki maupun perempuan, tahun 2008 tercatat 610 orang baik laki-laki maupun perempuan, tahun 2009 tercatat 1.733 orang baik laki-laki maupun perempuan, tahun 2010 tercatat 1439 orang baik laki-laki maupun perempuan, dan tahun 2011 tercatat 1.391 orang baik laki-laki maupun perempuan.

(6)

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu : 1. Tujuan umum

Menggambarkan kasus resiko perilaku kekerasan Tn. D selama 4 hari di ruang Sadewa Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.

2. Tujuan khusus

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan asuhan keperawatan pada Tn. D dengan perilaku kekerasan, meliputi :

a. Pengkajian pada klien Tn. D b. Merumuskan masalah klien Tn. D

c. Perencanaan asuhan keperawatan klien Tn. D

d. Implementasi dan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada klien Tn. D

(7)

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data Tugas Akhir ini menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara atau interview

Tehnik pegumpulan data yang dilakukan langsung pada klien dan perawat ruang dengan cara tanya jawab untuk mendapatkan data tentang perilaku kekerasan, dan data yang diperoleh melalui wawancara yaitu identitas klien, alasan masuk, alasan masuk, faktor predisposisi, psikososial, memori, tingkat konsentrasi berhitung, daya tilik diri.

2. Pengamatan atau observasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi/pengamatan secara langsung pada saat melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan klien, untuk memperoleh data perilaku, penampilan klien, pembicaraan, aktifitas motorik, alam perasaan, afek interaksi selama wawancara, proses fikir, tingkat kesadaran.

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku bacaan dan internet sebagai bahan referensi yang relevan yang ada hubungannya dengan penulisan Tugas Akhir.

4. Studi Dokumentasi

(8)

D. Tempat dan Waktu

Asuhan keperawatan jiwa ini dilakukan di ruang Sadewa Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada tanggal 09 - 11 juli 2012 dan 13 Juli 2012.

E. Manfaat Penulisan

Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus Resiko Perilaku Kekerasan. Juga diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pegelolaan kasus Resiko Perilaku Kekerasan.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan, pengumpulan data, tempat dan waktu dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan teori yang terdiri dari laporan pustaka dari berbagai

sumber

BAB III : Laporan kasus yang terdiri dari pengkajian, analisa data, rencana tindakan, implementasi, evaluasi.

(9)

BAB V : Kesimpulan dan saran, yang berisi tentang kesimpulan dari pembahasan kasus secara teori dan langsung yang terjadi di lapangan serta saran yang penulis berikan kepada berbagai pihak.

Referensi

Dokumen terkait

Karena bentuk manajemen dari Lumbung Beras Wakaf ini menggunakan sistem terpusat, maka semua birokrasi yang bersifat administratif akan dikelola langsung oleh

Variabel - variabel yang diamati yaitu analisa pH, viskositas, spesific gravity, kadar padatan, kadar formaldehida bebas dan analisa senyawa dengan menggunakan

Untuk membuat bentuk kata kerja “waktu akan datang masa lampau telah selesai ” (V.V.T.T), kata kerja yang dipakai selalu verleden (voltooid) deelwoord (kata bagian masa lampau)

Dalam hal pengalihan Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS PRIMA USD dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Pengalihan Unit Penyertaan

Sebagai contoh misalnya jika kita dengar ketukan huruf “H” maka kita tahu bahwa huruf “H” itu adalah Didididit, maka janganlah dihitung terlebih dahulu ada berapa

tahun di TK Mardisiwi Desa Pendowolimo Kecamatan Karangbinangun Lamongan. Cooperative play yang dilakukan saat penelitian menggunakan peralatan yang ada di sekolah dan

yang terjadi dalam proses pengujian adalah 1 masukan citra yang diuji dan mengalami tahap prapengolahan kemudian akan di proses oleh pengekstraksi ciri dari GLCM

Masih banyak perusahaan yang kurang mengontrol atau melihat bagaimana motivasi pegawai dalam bekerja, pihak perusahaan harus bisa memotivasi pegawainya karena hal