• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - IRMA INDRIYANI BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - IRMA INDRIYANI BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

dan berkesinambungan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi ada dua, yaitu

faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik merupakan faktor bawaan yang diturunkan

melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dan

faktor lingkungan yang merupakan faktor di sekeliling bayi yang menentukan tercapai

atau tidaknya potensi genetik. Banyak faktor yang menghambat perkembangan tersebut,

sehingga bayi tidak dapat mencapai potensi genetik yang seharusnya, diantaranya adalah

pemberian nutrisi dan stimulasi (massage bayi) (Sulung dan Gayatri, 2015).

Sentuhan adalah bahasa pertama bagi ibu dan bayi. Sebagai alat komunikasi

utama, sentuhan memainkan peran penting dalam pembentukan hubungan awal orangtua

dan anak. Sentuhan dalam bentuk pijatan lembut mengungkapkan rasa kasih sayang ibu

dan mampu memenuhi kebutuhan bayi akan kontak fisik. Setiap perubahan emosional

menimbulkan reaksi otot, dengan mengurangi ketegangan otot, pijat bayi menenangkan

emosi dan membantu meringankan beberapa trauma dan kecemasan yang berhubungan

dengan masa kelahiran, lingkungan yang baru, dan masa penyapihan. Kulit memasok

informasi terus-menerus ke sistem saraf pusat tentang lingkungan sekitar tubuh, melalui

sentuhan kulit yang berdampak luar biasa pada perkembangan fisik, emosi, dan tumbuh

kembang anak (Yuliana dkk, 2013).

Dewasa ini, para ahli telah dapat membuktikan secara ilmiah tentang apa yang

telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuh dan pijat pada bayi mempunyai banyak

(2)

adalah orang tua paling dekat dengan bayi, dimana pijatan ibu kepada bayinya adalah

sapuan lembut pengikat jalinan kasih sayang. Jika stimulasi sering diberikan, maka

hubungan kasih sayang ibu dan bayi secara timbal balik akan semakin kuat (Irva dkk,

2014).

Pemijatan pada bayi akan merangsang nervus vagus, dimana saraf ini akan

meningkatkan peristaltik usus sehingga pengosongan lambung meningkat dengan

demikian akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan lebih lahap dalam jumlah

yang cukup. Selain itu nervus vagus juga dapat memacu produksi enzim pencernaan

sehingga penyerapan makanan maksimal. Disisi lain pijat juga dapat memperlancar

peredaran darah dan meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan

bayi akan meningkat (Hady, 2014 ).

Pijat bayi bermanfaat merangsang syaraf motorik, memperbaiki pola tidur,

membantu pencernaan dan meningkatkan ketenangan emosional anak, selain

menyehatkan tubuh dan otot-otot. Bayi yang dipijat dengan baik dan teratur dapat

tumbuh lebih sehat dan berkembang lebih baik (Soetjiningsih, 2011). Hal tersebut

didukung oleh hasil penelitian Sulung dkk. (2015) yang menyimpukan bahwa

Kesimpulan dari penelitian ini adlah ada pengaruh massage baby terhadap peningkatan

berat badan bayi usia 3-4 bulan di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan

Bukittinggi Tahun 2014. Oleh karena itu teknik massage baby cukup efektif digunakan

sebagai salah satu cara untuk meningkatkan berat badan bayi usia 3-4 bulan.

Sebagian besar ibu yang telah melahirkan tidak tahu manfaat dan cara memijat

bayinya. Penyebabnya karena tidak tahu manfaat dan cara melakukannya, dan juga takut

terjadi masalah dengan bayinya jika salah memijat (Irva dkk, 2014). Berdasarkan studi

(3)

Pesantun diketahui bahwa pemijatan terhadap bayi dilakukan apabila bayi mengalami

demam, sakit, sering rewel, dan ketika tidak enak badan. Pemijatan bayi tidak dilakukan

sendiri, namun dipercayakan kepada tukang pijat tradisional. Ibu-ibu di Desa Pesantun

belum mengetahui manfaat pijat bayi secara klinis. Bayi umur 1-6 bulan di Desa

Pesantun sebanyak 164 anak. Dari ketigapuluh anak tersebut rata-rata memiliki berat

badan normal. Adapun alasan peneliti menggunakan objek penelitian bayi berumur 1-6

bulan adalah pada masa-masa tersebut adalah masa awal yang sangat penting untuk

pertumbuhan fisik bayi.

Menurut WHO, usia bayi pada beberapa bulan pertama kehidupannya yakni usia

1 sampai dengan 6 bulan merupakan tahap usia yang sangat penting bagi bayi, karena

pada usia ini bayi memerlukan makanan yang bergizi tinggi untuk mencapai tingkat

pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal (Irva dkk, 2014). Hasil penelitian

Sari (2012) menyimpulkan bahwa pijat bayi memiliki efektifitas yang besar dalam

meningkatkan pertumbuhan (berat badan dan panjang badan) bayi usia 6 bulan.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang

“Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 1-6 Bulan Di

Posyandu Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes”.

B. Rumusan masalah

Pijat bayi adalah terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi, yang dapat

memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan, mempertahankan perasaan

aman pada bayi dan dapat mempererat tali kasih orang tua dengan anak. Pijat bayi

merupakan salah satu stimulus dari luar yang bermanfaat untuk meningkatkan berat

(4)

anak (Sulung dan Gayatri, 2015). Oleh karena itu, pijat bayi dapat meningkatkan berat

badan bayi. Adapun alasan peneliti menggunakan objek penelitian bayi berumur 1-6

bulan adalah pada masa-masa tersebut adalah masa awal yang sangat penting untuk

pertumbuhan fisik bayi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah penelitian ini adalah

apakah terdapat pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 1-6

bulan di Posyandu Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 1-6

bulan di Posyandu Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran karakteristik responden seperti umur bayi dan jenis

kelamin bayi.

D. Manfaat penelitian

1. Petugas Kesehatan

Dapat dijadikan informasi bagi akademis/pendidik, maupun sumber pengetahuan

tentang ilmu keperawatan khususnya tentang pengaruh pijat bayi terhadap

(5)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Memberikan tambahan pengetahuan serta pengalaman baru mengenai faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap berat badan bayi usia 1-6 bulan.

3. Masyarakat/Orang tua bayi

Memberikan pengetahuan mengenai pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat

badan bayi usia 1-6 bulan.

pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.

E. Penelitian terkait

1. Irva dkk (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh terapi pijat terhadap

peningkatan berat badan bayi. Penelitian ini menggunakan metode Quasy

Eksperiment dengan pre test dan post test control group design. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa karakteristik umur responden mayoritas berada pada usia 1

bulan dengan jumlah 16 bayi (47,1%) dan mayoritas berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 19 bayi (55,9%). Median berat badan bayi pada kelompok eksperimen

setelah diberikan terapi pijat sebesar 5600 dan pada kelompok kontrol sebesar 4500

berdasarkan uji dari uji Mann-Whitney didapatkan p value sebesar 0,01 (p<0,05)

sehingga pemberian terapi pijat berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi.

Berdasarkan uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah

pemberian terapi pijat didapatkan p value sebesar 0,000 (p<0,05) yang bermakna

adanya peningkatan berat badan, peningkatan berat badan yang terjadi yaitu sebesar

700 gram selama 2 minggu pemijatan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

(6)

peningkatan berat badan. Sedangkan perbedaannya adalah penggunaan metode

penelitian, penelitian ini menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non

randomized pre test-post test with control group design sedangkan penelitian Irva

dkk (2014) menggunakan Kuasi Ekspeiment dengan pre test dan post test control

group design.

2. Sulung dkk (2015) melakukan penelitian tentang Efektivitas Massage Baby

Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA

Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014. Jenis penelitian ini

adalah Pre-Experimental Design. Dengan desain penelitian One Group

Pretest-Posttest. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh massage baby terhadap

peningkatan berat badan bayi usia 3-4 bulan di BPS BUNDA Kecamatan

Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014. Oleh karena itu teknik massage

baby cukup efektif digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan berat

badan bayi usia 3-4 bulan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Sulung dkk

(2015) adalah sama-sama menggunakan variabel peningkatan berat badan bayi.

Sedangkan perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini

menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre

test-post test with control group design sedangkan penelitian Sulung dkk (2015)

menggunakan Pre-Experimental Design, dengan desain penelitian One Group

Pretest-Posttest. .

3. Hady (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh pemijatan pada bayi terhadap

peningkatan berat badan di wilayah kerja Puskesmas Weoe Kecamatan Wewiku

Kabupaten Belu. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Riset Eksperimental. Dari hasil uji paired sampel t-Test pada kelompok perlakuan

(7)

kelompok kontrol didapatkan nilai P=0,0517 > (α=0,05). Kesimpulan dalam

penelitian ini adalah Ada hubungan antara pemijatan dengan peningkatan berat

badan bayi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Hady (2014) adalah

sama-sama menggunakan variabel pemijatan bayi dan peningkatan berat badan bayi.

Sedangkan perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini

menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre

test-post test with control group design sedangkan penelitian Hady (2014) Riset

Eksperimental dengan uji paired sampel t-Test.

4. Sari (2012) melakukan penelitian tentang efektifitas pijat bayi terhadap

pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta.

Metode penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan non randomized

pre and post test with control group design. Penelitian ini menyimpulkan bahwa

pijat bayi memiliki efektifitas yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan (berat

badan dan panjang badan) bayi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Sari

(2012) adalah sama-sama menggunakan variabel pijat bayi. Sedangkan

perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini menggunakan

Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with

control group design sedangkan penelitian Sari (2012) menggunakan quasi

eksperiment dengan pendekatan non randomized pre and post test with control

group design.

5. Yuliana dkk (2013) melakukan penelitian tentang Perbedaan Berat Badan Bayi Usia

3-5 Bulan Yang Dipijat Dan Tidak Dipijat (Di Kelurahan Tawanganom Kecamatan

Magetan Tahun 2013). Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan Quasy

(8)

0,05), maka H0 ditolak (ada perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat

dan tidak dipijat). Kesimpulan ada perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang

dipijat dan tidak dipijat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Yuliana dkk

(2013) adalah sama-sama menggunakan variabel pijat bayi. Sedangkan

perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini menggunakan

Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with

control group design sedangkan penelitian Yuliana dkk (2013) menggunakan Quasy

Experimental Design berupa Non equivalent control group design.

6. Triyani (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap kualitas

tidur bayi usia 1-3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Susukan 2 Banjarnegara.

Desain penelitian menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non

randomized pre test-post test with control group design. Penelitian Triyani (2015)

menyimpulkan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Triyani (2015 adalah sama-sama

menggunakan variabel pijat bayi dan desain penelitian menggunakan Quasy

Experimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with control

group design. Sedangkan perbedaannya terletak pada penggunaan variabel berat

badan bayi sedangkan penelitian Triyani (2015) menggunakan variabel kualitas

tidur.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan karakteristik kimia (kadar air, lemak, vitamin A), fisik (tekstur), dan sensori keripik ubi jalar ungu selama penggorengan

FAKTJ'-TAS PtrTERNAI'{N UNIVERSITAS

Untuk itu, di dalam penelitian ini dilakukan analisis dari sisi IT Risk Management menggunakan ISO 31000:2018 terkait dengan kasus-kasus yang dihadapi oleh Bank

Proses pembuatan jamu yang dilakukan oleh ketiga penjual jamu di wilayah Ngawen dapat dikatakan sebagian besar prosedur pembuatannya telah sesuai dengan Cara Pembuatan

Sedangkan untuk perkembangan DAU, total peningkatannnya adalah 569,63% dengan rata-rata peningkatan sebesar 56,96 % untuk peningkatan DAU tertinggi diperoleh Kabupaten Lampung

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK &amp; MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI