• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Makna Kesetiakawanan pada Syair Lagu Karya Ebiet G. Ade Melalui Pendekatan Semiotik dan Implementasi Pembelajarannya di SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Makna Kesetiakawanan pada Syair Lagu Karya Ebiet G. Ade Melalui Pendekatan Semiotik dan Implementasi Pembelajarannya di SMA."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesetiakawanan sosial atau rasa solidaritas sosial merupakan potensi spritual, komitmen bersama sekaligus jati diri bangsa. Karena itu kesetiakawanan sosial merupakan nurani bangsa Indonesia yang terimplikasi dari sikap dan perilaku yang dilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai dengan kemampuan dar i masing-masing warga masyarakat. Namun demikian, bagaimana dalam praktiknya pada saat sekarang?

Modal sosial yang ada dalam masyarakat terus digali, dikembangkan dan didayagunakan dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk bernegara yaitu masyarakat yang sejahtera. N ilai dasar kesejahteraan sosial akan terus mendorong untuk diwujudkan dalam kehidupan berbangsa. Kesetiakawanan sosial harus terus direvitalisasi sesuai dengan kondisi aktual bangsa dan diimplementasikan dalam wujud nyata dalam kehidupan keseharian.

Kesetiakawanan sosial merupakan nilai yang bermakna bagi setiap bangsa. Jiwa dan semangat kesetiakawanan sosial dalam kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia pada hakikatnya telah ada sejak zaman nenek moyang jauh sebelum negara ini berdiri. Kesetiakawanan sosial yang semacam inilah yang merupakan cikal bakal sebagai suatu bangsa yang merdeka yang kemudian dikenal sebagai bangsa Indonesia.

(2)

selalu tercermin dalam menghadapi ancaman dari penjajah yang membahayakan kelangsungan hidup berbangsa.

Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan berkat semangat kesetiakawanan sosial yang tinggi. Oleh karena itu, semangat kesetiakawanan sosial harus senantiasa ditanamkan, ditingkatkan dan dikukuhkan melalui berbagai kegiatan. Usaha untuk terus meningkatkan semangat kesetiakawanan sosial menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi.

Saat ini tidak lagi melakukan perjuangan secara fisik untuk mengusir penjajah, namun yang kita hadapi sekarang adalah peperangan menghadapi berbagai permasalahan sosial yang menimpa bangsa Indonesia seperti kemiskinan, keterlantaran, kesenjangan sosial, konflik Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) di beberapa daerah, bencana alam (gempa bumi, gunung meletus, tsunami, kekeringan), serta ketidakadilan dan masalah-masalah lain.

Dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam pelaksanaannya diperlukan berbagai dukungan dan peran aktif dari seluruh komponen/elemen bangsa. Hal seperti ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab bersama secara kolektif seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah bersama masyarakat akan selalu mengusahakan tetap kokohnya rasa kesetiakawanan sosial ini.

(3)

dan melekat dalam diri bangsa Indonesia yang dilandasi oleh nilai- nilai kemerdekaan dan nilai kepahlawanan.

Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai bangsa yang ramah. Kesetiakawanan sosial seperti tolong menolong, kekerabatan sosial, dan gotong royong merupakan perilaku keseharian. Ringan tangan sudah menjadi kebiasaan. Apakah dalam kondisi belakangan ini ciri-ciri kesetiakawanan sosial tersebut masih tampak menonjol? Jawabnya Ya, sebagian besar masih ada. Namun ketika proses modernisasi gencar melanda ke setiap sisi kehidupan maka telah terjadi perubahan sosial. Lihat saja kehidupan di daerah perkotaan. Kehidupan di kalangan mereka dicerminkan dengan sifat individualistik. Selain itu pengaruh media cetak dan elektronik yang sangat maju menyebabkan munculnya pola hidup yang semakin konsumtif. Tanda-tanda itu juga sudah merambah ke daerah perdesaan. Sementara gotong royong sebagai bentuk modal sosial yang paling tua semakin terdegradasi sejalan dengan masuknya arus ekonomi uang. Semacam perubahan pola pikir bahwa tak ada jenis pekerjaan yang gratis. Di samping itu terjadinya konflik sosial di beberapa daerah merupakan proses perubahan dari modal sosial positif menjadi mengarah pada modal sosial negatif akibat dari kepe ntingan politik dan bahkan ’SARA’.

(4)

Puisi memililki hubungan yang erat dengan syair lagu. Pendapat secara umum ini menjelaskan bahwa keterkaitan antara puisi dengan syair lagu itu begitu erat. Musik yang tersusun rapi menandakan pada rentetan kata-kata yang teratur dengan rapi. Rentetan kata-kata yang tersusun dengan rapi mengacu pada bangun sebuah puisi. Kata musik sering kita temukan bersamaan dengan nyanyian. Nyanyian tidak bisa dipisahkan dengan syair. Dengan demikian, kata musik akan selalu mengacu pula pada nyanyian. Kata nyanyian akan selalu mengacu pada syair lagu. Dari uraian seperti itu semakin jelas bahwa antara puisi dengan syair lagu memiliki kaitan yang begitu erat.

Issac Newton menyatakan bahwa puisi adalah nada yang penuh keaslian dan penuh keselarasan (Tarigan,1993:5). Melalui musik, penyampaian karya sastra berupa puisi menjadi lebih menarik dan terasa tidak membosankan ba gi pendengar dan penikmat sastra. Kata (nada yang penuh keaslian), cenderung mengacu pada pengertian puisi, sedangkan kata (nada yang penuh keselarasan) cenderung mangacu pada nyanyian (syair lagu). Dari pendapat di atas semakin jelas bahwa kaitan antara puisi dengan syair lagu itu begitu dekat.

Bahasa yang digunakan dalam lagu merupakan sesuatu yang menarik untuk dikaji karena bahasa dalam lirik atau syair lagu merupakan ba hasa puisi. Bahasa puisi adalah sifat bahasa yang dipergunakan sebagai wadah untuk mengekspresikan secara universal atau umum dan bukan merupakan bahasa yang definitif (Sayuti,2008: 24).

(5)

Ahmad Dani, 25. Indra Lesmana.(http://puscom.man3malang.com, diakses Rabu, 07 April 2010, pukul 20.00 WIB).

Jimi ”The Upstair” mengomentari lagu- lagu Ebiet G. Ade yang berkaitan dengan terpilihnya dia sebagai artis legendaris. Ketika Jimi mendengarkan lagu Ebiet G. Ade yang berjudul ”Camelia 1”, ia merasa tercengang. Ia baru merasakan sekarang bahwa sejak kecil ia sudah terbiasa mendengarkan lagu sehebat itu. Puisi dan lagu-lagu Ebiet G. Ade semakin tambah dahsyat dengan kemasan musik yang dikerjakan oleh Billy J. Budiarjo. Lagu yang berjudul ”Lelaki Ilham dari Surga” adalah nomor terbaik pada album ini. Lagu-lagunya bernuansa religius dengan lirik yang jenius. Lagu ini dapat membuatnya terharu yang yang sangat mendalam dalam suasana tertentu.

Jimi mangatakan bahwa ketika dia masih kecil ia tidak merasakan hal yang sejauh ini. Akhirnya dia meyakini bahwa lebih baik terlambat menyadarinya dari pada tidak sama sekali. Demikian yang ia mengatakan dalam menanggapi lagu- lagu Ebiet G. Ade http://puscom.man3malang.com, diakses Rabu, 07 April 2010, pukul 20.00 WIB).

Denny Sakrie, seorang pengamat musik Indonesia menulis tentang Ebiet G.Ade dalam majalah ”Median” yang terbit pada edisi Mei 2009. Denny mengatakan dalam sebuah tulisannya, bahwa tuturan lagu yang disenandungkan Ebiet sangat bersahaja, mudah dipahami tetapi memiliki makna yang mendalam.

(6)

Sejak awal pemunculannya dalam industri musik Indonesia di tahun 1979, dia telah menangkap esensi musik Ebiet yang lebar dan luas. Ebiet tidak hanya sebagai penyanyi penghibur, tetapi juga penyanyi penutur. Berkali-kali saat itu Ebiet menolak disebut sebagai penyanyi. Dia selalu menyebut sebagai penyair yang bernyanyi. Di mata Denny, Ebiet adalah trubadur, penyanyi berutur yang bertualang ke mana- mana dan bertutur tentang keadaan di masyarakat terhadap apa yang dialami dan dirasakannya. Http://dennysak.mulply.com/journal/item/337/mengejabahasalangit, diakses Jumat, 15 April 2010, pukul 20.30 WIB.)

Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) berduet dengan Ebiet G. Ade menyanyikan lagu ”Untuk Kita Renungkan” pada penutupan Silaturhami Anggota Legislatif Partai Demokrat seluruh Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu, 4 Maret 2007. Di penghujung acara silaturahmi itu ia tampil menyanyikan beberapa lagu hits-nya. Lagu- lagu bertutur ala Ebiet ini menghanyutkan hadirin, banyak diantara mereka larut dan ikut bernyanyi. Usai lagu kedua, tiba-tiba ia ”menodong” Presiden SBY untuk naik ke panggung menemaninya bernyanyi. Ini betul-betul improvisasi darinya yang tidak direncanakan dalam rangkaian acara.

Dengan dukungan dari Ibu Ani, Presiden SBY pun tampil ke panggung memenuhi ajakannya untuk bernyanyi. Alhasil, jadilah duet SBY- Ebiet melantunkan lagu ”Untuk Kita Renungkan”. Dengan petikan gitar Ebiet, lirik lagu yang sangat menyentuh pun mengalun dari suara SBY dan Ebiet dalam bentuk duet yang indah.

(7)

hari esok yang lebih baik. Di mata Allah, manusia sangat kecil, tetapi Allah mencatat sekecil apapun pikiran baik, perilaku baik, ikhtiar kita sebagai manusia”. (Http://www.spiritualsharing.net/listen/detail/101/sebuah syair-dari-ebiet-g-ade;hidup-1-pernah-kucoba-untuk melupakan-kamu).

Pada acara Sembilan Jam Bersama SBY Fans Club Minggu, 8 Agustus 2008 di Jakarta, Ebiet menyanyikan lagu- lagu ciptaannya. Ia tidak sendirian dalam melantunkan salah satu lagu populernya ”Berita Kepada Kawan”. Ia berduet dengan SBY, tetapi lebih banyak Ebiet yang bernyanyi. Sang capres dari Partai Demokrat ini hanya bisa melantunkan sedikit syair dan tidak secara lengkap. Http://www2.kompas.com/gayahidup/news/0408/09/081004.htm).

Ebiet adalah sebuah nama yang kerap memberi inspirasi bagi banyak orang. Kekuatan lirik dan syair dalam setiap lagunya adalah kekhasan Ebiet yang tidak dimiliki oleh penyanyi lain. Kekhasan ini tampak pada lagu ”Berita Kepada Kawan” yang bercerita tentang bencana alam yang terjadi di negeri ini. Lagu itu hampir selalu diputar di radio-radio dan televisi jika terjadi bencana alam, padahal lagu itu diciptakan puluhan tahun yang lalu.

Akhir-akhir ini banyak pihak mengkritiknya karena mereka menilai Ebiet yang kehidupannya kini sudah mapan, tidak lagi peka dan sensitif terhadap kejadian di sekitarnya. Banyak yang berharap Ebiet melahirkan lagu-lagu yang menggugah manakala terjadi bencana. Misalnya waktu terjadi tsunami di Aceh dan gempa di Jogja. (Http://www.kickandy.com.topik.asp?id=50).

(8)

Satu hal yang perlu diperhatikan lebih jauh adalah sejauh mana lagu- lagu karya Ebiet G. Ade ini bisa kita manfaatkan sebagai materi pembelajaran sastra di sekolah. Hasil penelitian ini nanti diharapakan dapat menjadi jembatan yang bagus dalam pembelajaran sastra di sekolah. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kendala yang umum pada pengajaran sastra adalah kurangnya ketertarikan siswa dengan sastra khususnya puisi.

Ketika dalam pengajaran sastra berlangsung, seorang guru yang sedang mengajarkan puisi sebagian besar siswa tidak tertarik. Siswa mengikuti pelajaran itu hanya sekedar menjalankan kewajiban yang memang harus diterima begitu saja. Tetapi akan menjadi lain ketika guru tersebut dalam mengajarkan sastra (puisi) dimulai dengan menyajika n lagu- lagu. Mengapa bisa demikian? Secara sederhana jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bahwa hampir setiap siswa akan menyenangi lagu- lagu, tetapi juga hampir setiap siswa tidak menyenangi puisi. Padahal kalau kita lihat seperti keterangan penulis di muka, bahwa pada prinsipnya antara puisi denga n lagu adalah sama. Penelitian ini juga akan menjelaskan sejauh mana peranan lagu-lagu sebagai alternatif materi dalam pengajaran sastra.

(9)

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini, ”Bagaimana makna kesetiakawanan sosial pada syair lagu- lagu karya Ebiet G.Ade?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adala h mendeskripsikan dan menjelaskan makna kesetiakawanan sosial yang terdapat dalam syair lagu- lagu karya Ebiet G. Ade

D. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini. 1. Manfaat Teoretis

a. Menambah pengetahuan tentang makna semiotik dalam syair sebuah lagu.

b. Menambah kepustakaan dalam bidang penelitian sastra Indonesia, khususnya penelitian tentang pendekatan semiotik dalam syair sebuah lagu.

c. Menambah informasi tentang perkembangan dunia kritik sastra. khususnya puisi.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk memilih, mendengarkan dan memahami syair lagu yang berkualitas.

b. Menambah pengetahuan kepada pembaca di bidang sastra Indonesia terutama pada puisi (syair lagu).

c. Memberikan informasi kepada pembaca tentang alternatif memahami puisi melalui syair lagu

d. Memberikan masukan kepada para guru Bahasa dan Sastra Indonesia agar dalam proses belajar mengajar menjadi lebih menarik, terutama pada pembelajaran puisi

Referensi

Dokumen terkait

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang

DalEl'n 'meidrcafick4rl tugas; perguruan tinggi sebagqimana d,imakeud pada Diktum PERTAMA yang tercanturn dalarn Lanrpiran I Keputusan Menteri ini bekeriagama dengan

Dekontaminasi Bakteri Mesofilik dalam Susu Segar Menggunakan Ekstrak Daun Salam.. (Syzygium polyanthum (Wight) Walp)

Juta Rupiah) Tahun Anggaran 2014, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang Pelelangan Pemilihan Langsung pekerjaan tersebut di atas adalah

as the mechanisms of resolving conflicts in the form of conflict resolution models in the society which relies on the local 296. wisdom. This study found that the local

[r]

Rancangan transducer sederhana dari bahan piezoelektrik ini secara berurutan adalah diawali de- ngan bahan backing material (pendukung , peredam), elektroda, bahan

Pada tahap pengenalan atau sosialisas memberikan gambaran secara umum kepada Kepala Tata Usaha beserta seorang staf dari tujuh fakultas dan ditambah seorang staf