• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Kebutuhan model Sistem Informatika Kedokteran Universitas Gunadarma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Identifikasi Kebutuhan model Sistem Informatika Kedokteran Universitas Gunadarma"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Identifikasi Kebutuhan model Sistem Informatika Kedokteran

Universitas Gunadarma

Eri Prasetyo Wibowo, Setia Wirawan dan Johan Harlan Universitas Gunadarma

e-mail: (eri,setia,harlan johan)@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Perkembangan Informatika Kedokteran yang semakin pesat, maka Universitas Gundarma yang merupakan universitas unggulan dalam bidang teknologi informasi berkewajiban untuk mengembangkan pusat studi Informatika kedokteran dengan memanfaatkan hibah kompetisi TIK K-1 yang didanai oleh DIKTI. Dalam paper ini dibahas bagaimana universitas Gunadarma mengindentifikasikan kebutuhan dalam pengembangan program model Sistem Informatika Kedokteran. Program yang akan dilaksanakan adalah (1) Pengembangan Sistem Informatika Kedokteran Untuk Desiminasi Hasil Penelitian, (2) Pengkayaan Konten Informatika Kedokteran dan (3) Pengembangan Inkooperasi hasil Pemeriksaan USG Kedalam Rekam Medik Elektronik dan Pembelajaran Jarak Jauh Untuk Bidang Kebidanan.

Kata Kunci : Informatika kedokteran, USG, Teknologi Informasi, Portal

1. Latar Belakang Masalah

Istilah informatika kedokteran saat ini semakin populer dikalangan masyarakat Indonesia, terutama setelah adanya kemajuan dibidang informatika dan komunikasi. Namun definisi informatika kedokteran sampai saat ini masih belum final. Beberapa ahli yang mendefinisikan informatika kedokteran diantaranya : (Morris F Collen (1977), Jack D Myers (1986), Jan H. van Bemmel (1996), Reinhold Haux (1997), Wikipedia (2006), Handbook of Medical Informatics)[4],[3],[2]. Dari definisi-definisi tersebut dapat diambil beberapa konsep penting informatika kedokteran:

1) Informatika kedokteran merupakan pertemuan beberapa disiplin ilmu, terutama informatika dan kedokter-an, serta bidang-bidang pendukung dua disiplin tersebut;

2) Aktifitas informatika kedokteran berhubungan dengan pengumpulan, pengiriman, pemrosesan data men-jadi informasi dan pengetahuan; 3) Pada awal perkembangan,

informa-tika kedokteran identik dengan as-pek teknis, seperti aplikasi kom-puter, teknologi informasi dan

ko-munikasi untuk bidang kedokteran. Dalam perkembangan selanjutnya, bahasan dan penerapan informatika kedokteran juga mencakup aspek kognitif dan sosial;

4) Tujuan pencapaian informatika ke-dokteran diarahkan untuk mening-katkan kualitas kesehatan, peneliti-an dpeneliti-an pendidikpeneliti-an kedokterpeneliti-an. Dari definisi diatas maka ruang lingkup informatika kedokteran meliputi [4]:

1) Pemrosesan sinyal biologis, yai-tu pemrosesan data yang dipan-carkan dari dalam tubuh manu-sia dengan algoritma tertentu. Fo-kus saat ini misalnya pemro-sesan data EEG (electroensefalo-gram), EKG (elektrokardio(electroensefalo-gram), CT-scan (computerized tomogra-phy), USG (Ultrasonography) dan MRI (magnetic resonance ima-ging).

2) Perancangan Basis data medik, yai-tu merancang dan membangun sys-tem yang memungkinkan seseorang untuk menyimpan informasi medik hingga orang lain dapat menariknya tanpa perlu memahami rincian tek-nik representasi data.

(2)

3) Pengambilan Keputusan klinik, yai-tu upaya merekontruksi informasi kesehatan untuk memfasilitasi pro-ses pengambilan keputusan klinik. 4) Pemodelan dan Simulasi, yaitu

memperoleh wawasan yang sering kali muncul dari kegagalan suatu model untuk mendiskripsikan hu-bungan kuantitatif yang dibangun berdasarkan intuisi.

5) Interaksi Manusia Komputer Kese-hatan, yaitu dialog antara komputer dengan pengguna yang menjamin tercapainya komunikasi tanpa ke-hilangan informasi yang disampai-kan.

Jadi dari difinisi dan ruang lingkup yang dijelaskan diatas, maka sangat beralasan Universitas Gunadarma mempunyai pusat stu-di ”Informatika Kedokteran” dan memenang-kan hibah komputasi TIK yang dibiayai oleh Dikti.

2. Identifikasi Kebutuhan

Sistem informatika kedokteran adalah sarana untuk penyampaian informasi secara sistematik, pelayanan kesehatan dan penelitan biomedik untuk akses berbagai sumber daya yang unik dan mahal, bisa memecahkan fak-tor institusi dan geografis dalam sharing hasil penelitian yang dibutuhkan serta dapat mem-bangun kolaborasi untuk mengakses berbagai sumber informasi yang dibutuhkan.

2.1. Permasalahan di Indonesia

Penyelenggaraan kegiatan penelitian informatika kedokteran di Indonesia sudah mulai banyak dilakukan pada beberapa tahun terakhir. Hal ini juga diikuti dengan terbentuknya wadah atau asosiasi kelompok bidang keilmuan informatika kedokteran. Namun, pertukaran hasil peneltian bidang informatika kedokteran antar perguruan tinggi maupun individu civitas akademika belum berjalan dengan baik. Beberapa masalah mendasar dalam hal ini di Indonesia dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Belum tersedianya tempat yang di-gunakan untuk menyimpan hasil penelitan.

2) Belum tersedianya portal untuk me-nyampaikan hasil penelitian infor-matika kedokteran.

3) Budaya untuk saling bertukar (sha-ring) hasil penelitian belum ber-kembang dengan baik.

4) Belum adanya pembelajaran jarak jauh dalam pemanfaatan peralatan kedokteran.

2.2. Layanan Jaringan INHERENT

INHERENT (Indonesian Higher Edu-cation Network) adalah sebuah jaringan komu-nikasi yang digagas oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) Departemen Pendi-dikan Nasional Republik Indonesia. Pada da-sarnya INHERENT dibangun oleh Dikti untuk menghubungkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Gambar. 1. Backbone INHERENT,[7]

Ada 4 kegiatan awal yang telah dilaksanakan yaitu :

1) Pembangunan Backbone untuk 32 perguruan tinggi yang menjadi sim-pul utama di seluruh Indonesia, se-perti terlihat pada gambarinherent. 2) PHK INHERENT K-1 untuk

sem-bilan perguruan tinggi besar dima-na diharapkan kesembilan perguru-an tinggi tersebut akperguru-an menyiapkperguru-an content yang dapat digunakan da-lam INHERENT

3) PHK INHERENT K-2 untuk per-guruan tinggi-perper-guruan tinggi lain yang lebih diarahkan untuk persiap-an infrastruktur masing-masing. 4) INHERENT K-3 pengembangan

(3)

tinggi yang bukan merupakan sim-pul lokal dapat mengajukan propo-sal kegiatan berbasis teknologi in-formasi dan komunikasi (ICT, In-formation and Communication Te-chnology) sehingga perguruan ting-gi tersebut berkesempatan menja-di sub-simpul INHERENT melalui perguruan tinggi yang menjadi sim-pul lokal di daerahnya.

3. Pengembangan Sistem Informatika Kedokteran Universitas Gunadarma

Dari pembahasan identifikasi kebutuhan, maka pengembangan informatika kedokteran UG mengarah pada tujuan :

1) Untuk memberikan akses terbuka terhadap hasil penelitian dari insti-tusi pendidikan atau lembaga yang terkait.

2) Untuk memberikan tempat disku-si atau forum dalam membicarakan hasil-hasil penelitain dan pembela-jaran didalam informatika kedokter-an.

3) Untuk menyimpan dan memelihara aset digital dari institusi lainnya, dengan memanfaatkan Repository UG yang sudah selesai dibangun.

3.1. Pengembangan Sistem Informatika ke-dokteran Untuk Desiminasi Hasil penelitian

Sistem ini kedepan sebagai sebuah por-tal khusus tentang bidang yang terkait pada informatika kedokteran untuk diskusi, desimi-nasi materi kuliah, praktis, laboratorium, dan penelitian. Sistem ini tentunya terkait untuk memperkaya konten INHERENT khususnya hasil-hasil penelitian informatika kedokteran serta meningkatkan budaya saling kerjasama antar perguruan tinggi dan mengoptimalkan pemanfaatan sarana INHERENT dengan peng-gunaan bandwidth secara optimal.

3.1.1 Rancangan Sistem

Aplikasi yang akan dikembangkan di-sini adalah aplikasi berbasis web yang dapat diakses oleh semua orang yang terhubung pada jaringan INHERENT. Saat ini (Pusat Studi Informatika Kedokteran) PSIK Universitas Gu-nadarma telah memiliki sebuah Website seperti

tampak pada gambar 2, namun saat ini infor-masi yang disampaikan baru seputar inforinfor-masi lembaga dan kegiatan seminar atau conference yang diadakan.

Gambar. 2. Website Pusat Studi Informatika Kedokteran Universitas Gunadarma

Aplikasi ini akan dikembangkan se-demikian rupa sehingga tidak hanya berupa penyampaian informasi kegiatan namun juga dapat dijadikan sarana untuk bertukar infor-masi hasil penelitian, bahan belajar termasuk sharing data dan forum diskusi. Sedangkan arsitektur sistem PSIK dapat dilihat pada gam-bar 3.

Gambar. 3. Arsitektur Sistem PSIK

3.2. Pengkayaan Konten Informatika Ke-dokteran

Portal sistem informatika kedokteran yang telah terbentuk tentunya memerlukan konten yang bisa disimpan didalam portal ter-sebut dan bisa diakses secara terbuka, sehing-ga pengkayaan konten informatika kedokteran harus mempunyai sistem yang dinamis, user frendly, dan mudah untuk diperbaharui.

(4)

3.2.1 Rancangan Sistem Engine Pengkaya-an Konten

Kegunaaan dari sistem ini adalah seba-gai engine untuk mengatur manajemen konten yang berupa hasil penelitian , artikel popu-lar, materi kuliah atau semua kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran infor-matika kedokteran. Metode yang digunakan dalam pengkayaan konten adalah dengan men-dapatkan hasil penelitian atau materi pembe-lajaran yang berkaiatan dengan informatika kedokteran. Konten dari materi pembelajaran mencakup :

• Bioinformatika

• Informatika Pencitraan Medik • Informatika Keperawatan • Informatika Klinis

• Informatika Kesehatan masyarakat Mekanisme rancangan untuk pembuat-an setiap materi pembelajarpembuat-an akpembuat-an ditunjuk dosen di lingkungan Universitas Gunadarma yang mempunyai kompetensi pada bidang-bidang tersebut dan tidak menutup kemungkin-an dosen diluar institusi berperkemungkin-an serta mem-perkaya konten informatika kedokteran. Topik-topik tersebut akan disimpan dalam engine sistem pembelajaran informatika kedokteran seperti tampak pada gambar 4

Gambar. 4. Engine Pengayaan Konten Pembelajaran

3.3. Pengembangan Inkooperasi hasil Pe-meriksaan USG Kedalam Rekam Medik Elektronik dan Pembelajaran Jarak Jauh Untuk Bidang Kebidanan

Sistem ini direncanakan dengan meng-acu pada artikel ”Tele Nursing” dan ”Tele-medicine” yang ditulis oleh Nur Martono dan Handayani [5],[6] dan kemampuan Universitas

Gunadarma dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang tidak diragukan lagi (ter-masuk 100 besar universitas di Asia Tenggara versi webometric) serta adanya program studi D3 kebidanan, dan tentunya ditunjang oleh bandwidth backbone INHERENT yang sangat memadai.

3.3.1 Rancangan Sistem

Sistem ini digunakan untuk Menyimp-an data rekam medik secara digital dMenyimp-an apli-kasi pembelajaran jarak jauh untuk bidang kebidanan. Sistem ini menyediakan layanan pembelajaran jarak jauh secara real time baik dalam model kuliah ataupun pemakaian per-alatan kedokteran ( USG). Rancangan sistem pembelajaran jarak jauh dapat dilihat pada gambar5

Gambar. 5. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Real Time

4. Penutup

Dengan Melihat definisi informatika kedokteran, yang merupakan perpaduan ilmu medik dengan teknologi informasi dan ruang lingkup bidang tersebut, serta dengan melihat kekuatan dan potensi universitas Gunadarma di bidang teknologi informasi, maka selayak-nya Universitas Gunadarma dapat mengem-bangkan dan melaksanakan program TIK K-1 DIKTI.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dwi Astuti Aprijani and M. Abdushomad Elfaizi. Bioinformatika: Perkembangan, disiplin ilmu dan penerapannya di indone-sia. download from Internet, 2007.

(5)

[2] Anis Fuad. Memahami difusi teknologi informasi kesehatan. http://anisfuad.wordpress.com/2006/01/, January 2006.

[3] Handbook. Handbook of medical infor-matics. download from Internet, August 2008.

[4] Johan Harlan. Informatika Kesehatan. Pe-nerbit Gunadarma, 2006.

[5] Nur Martono. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh)

alternatif asuhan keperawatan indonesia menjelang indonesia sehat 2010. http://nurmartono.blogspot.com/2006/07/, July 2006.

[6] Handayani Tjandrasa. Teknologi informasi dalam aplikasi telemedika. download from internet, 2007.

[7] Team PHK-TIK UG. Universitas Gunadar-ma dalam jaringan antar perguruan tinggi se-indonesia. December 2006.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini ingin menguji pengaruh kualitas audit yang diproksikan dengan spesialisasi industri KAP terhadap manajemen laba transaksi real dalam bentuk pengakuan

Siswa dikatakan berada pada tahap skema jika siswa mampu mengubah kalimat verbal ke dalam kalimat matematika dengan membuat model matematika dari masalah program linear,

Yield monodigliserida terbaik dimana bila semakin besar mono digliserida (MDG) maka semakin besar yield surfaktan polyoxyethylen monodigliserid (POE-MDG), maka surfaktan untuk

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keseimbangan kehidupan kerja, konflik peran, komitmen organisasi

[r]

Keluarga penulis yang banyak memberikan dukungan berupa moral dan material kepada penulis selama rangkaian perancangan proyek akhir dengan judul "Perancangan Kampanye

Lidokain adalah derivat asetanilida yang merupakan obat pilihan utama untuk anestesi permukaan maupun infiltrasi. Lidokain adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara

Situasi dimana atmosfir yang berpeluang untuk terjadinya ledakan sering terjadi atau jika tidak sering terjadi dalam waktu cukup lama (primary) sering terjadi dalam waktu cukup