TATA LETAK TENDON PRATEGANG
Tegangan tarik pada serat beton yang terluar dari garis netral akibat beban layan tidak boleh melampaui nilai maksimum yang diizinkan oleh peraturan yang ada seperti pada SNI 2847 2002.
Pasal 20.4.2.3. Tegangan tarik serat terluar akibat beban layan ≤ ½
√
f 'c . Oleh karena itu perluditentukan daerah batas pada penampang beton dimana pada daerah tersebut gaya prategang dapat diterapkan pada penampang tanpa menyebabkan terjadi tegangan tarik pada serat beton.
ya
fca = tegangan pada serat atas
e = eksentrisitas tendon prategang
Agar tidak terjadi tegangan tarik pada serat atas maka fca = 0
(
−
1
+
e . y
aJadi agar tidak terjadi tegangan tarik pada serat atas maka batas bawah tendon prategang
sebesar :
kb =
r
2
Tegangan pada serat beton paling bawah
Tegangan pada serat beton paling bawah = 0
(
−
1
−
e . y
br
2)
= 0-e =
r
2
y
btanda negatip e diatas garis netral
Jadi agar tidak terjadi tegangan tarik pada serat bawah maka batas atas tendon prategang
sebesar :
ka =
r
2
y
bUntuk penampang persegi dengan tinggi h dan lebar b
r
2 =I
Apabila MD adalah momen akibat beban mati dan MT adalah momen akibat beban mati dan beban
hidup
Maka amin =
M
DP
iterjadi pada saat transfer
C = gaya tekan grs netral C kb
amin eb
eb = amin + kb
amax =
MT Pi
terjadi pada saat beban layan (service load)
C ka C = gaya tekan
grs netral amax
eb