• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LIKUIDITAS KOPERASI SIMPAN PINJAM MEGA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS LIKUIDITAS KOPERASI SIMPAN PINJAM MEGA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

dicapai pada perlakuan Mb yaitu sebesar 0,838 g atau meningkat sebesar 56,08 %. 3. Perlakuan tunggal konsentrasi Zat

Pengatur Tumbuh Atonik (A) berpengaruh nyata terhadap parameter total berat basah bibit dan rasio pertumbuhan bibit di atas dan di bawah tanah. Sedangkan pada parameter yang lainnya berpengaruh tidak nyata. Rata-rata total berat kering oven bibit pada ketiga tingkat konsentrasi adalah sebesar 1,041 g.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Agar pembibitan tanaman kopi arabika pertumbuhannya baik disarankan untuk menggunakan komposisi media tanam organic tanah : pasir : kompos (1 : 2 : 1) serta pemberian zat pengatur tumbuh Atonik dengan konsentrasi 2 cc liter-1 air. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

dengan menggunakan zat pengatur tumbuh Atonik dengan cara perendaman atau variasi konsentrasi Atonik diperbanyak.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh Atonik. http://www. Majalahpendidikan.com/2011/10/peranan-zat-pengatur-tumbuh-atonik.html

Abidin, Z., 1982. Dasar – Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bandung : CV. Angkasa.

Baktiyasa, K., 2011. Pengaruh jenis media tanam organic dan konsentrasi zat pengatur tumbuh Atonik terhadap pertumbuhan bibit kopi arabika S,795 (Coffea Arabica L.). (Skripsi). Tabanan : Universitas Tabanan.

Danoesastro, H., 1976. Zat Pengatur Tumbuh Dalam Pertanian. Yogyakarta : Yayasan Pembina Fakultas Pertanian UGM.

Hakim, N., Nyakpa, N.Y., Lubis M., Nugroho, S.G., Rusdi. M, Diha, M.H. Go Beng Hong, Bailey, H.H. 1986. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Universitas Lampung.

Jalil, A., 2005. Pengaruh dosis pupuk urea dan konsentrasi zat pengatur tumbuh Atonik terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) (Skripsi). Meulaboh : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian.

Karnata, I N. 2004. Pengaruh Waktu Tanam dan Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) di Lahan Kering Beriklim Basah. (tesis). Denpasar : Universitas Udayana.

Kusumo, S., 1990. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Jakarta : Penerbit CV. Yasaguna.

Leiwakabessy, F. M. 1988. Bahan Kuliah Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Nur, A.M., Suprijadji, G., Sulistiowati, Wardani, S. 2003. Teknik Sambung Cabang untuk Konversi dan Rehabilitasi Kopi dan Kakao.Jember : Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Jakarta : Eds Rev. PT Raja Grafindo Persada.

Syamsulbahari, 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Wahyuni, S.A., 1988. Pengaruh konsentrasi Gibberelin (GA3) terhadap Pertumbuhan bibit beberapa Spesies Kopi (Coffea sp.) di pesemaian (Skripsi). Denpasar : Universitas Udayana.

Yahmadi, M. 2007. Budidaya dan Pengolahan Kopi di Indonesia. Surabaya : Eds Rev. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI).

ANALISIS LIKUIDITAS KOPERASI SIMPAN PINJAM MEGA DI

KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN

NI LUH PUTU BUDIARI I WAYAN SUARBAWA I MADE HARY KUSMAWAN Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan

ABSTRAK

Koperasi yang merupakan gerakan ekonomi rakyat dan wadah perekonomian rakyat tentu akan menghadapi berbagai masalah khususnya masalah persaingan usaha, oleh karena itu agar dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik, maka pengendalian yang baik terhadap kegiatan operasinya terutama yang berkaitan dengan masalah keuangan sangatlah diperlukan. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mega dijadikan obyek dalam penelitian karena pada hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada 2 tahun terakhir ini perkembangan KSP Mega mengalami peningkatan SHU yang cukup signifikan, yaitu dari Rp. 29.403.573,00,- tahun 2014 menjadi Rp. 91. 819.408,00 tahun 2015. Hal inilah yang menarik peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan KSP Mega, dengan menganalisis Kondisi keuangan dalam 8 tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas pada Koperasi Simpan pinjam Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dengan menggunakan analisis Current Ratio, berdasarkan laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis analisis ratio yaitu Current Ratio untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas) penulis membatasi pada Current Ratio atau Rasio Lancar yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan menginterpretasikan data keuangan.

Berdasarkan analisis Current Ratio diperoleh nilai Current Ratio dari tahun 2008 sampai tahun 2015 sebagai berikut: Tahun 2008 nilai Current Ratio adalah 136,51 %, tahun 2009 adalah sebesar 131,74 % turun dari tahun 2008 sebesar3,49 %, tahun 2010 adalah 151,21 % (naik 14,78 %), tahun 2011 turun 6,43 % dengan nialai current ratio tahun 2012 adalah 107,95 % (turun 23,70 %) tahun 2013 turun kembali 0,93 % atau dengan nilai 106,95 %. Selanjutnya tahu 2014 sampai tahun 2015 terus mengalami kenaikan dengan nilai Current Ratio masing- masing 108,71% dan 113,23 % atau berturut-turut naik 1,65 % dan 4,16 %

Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa Rasio likuiditas KSP Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 besarnya berpluktuasi, walaupun aktiva lancar dan hutang lancar terus mengalami peningkatan, namun persentase peningkatannya yang berbeda sehingga menyebabkan Current Ratio mengalami perubahan yaitu naik dan turun dengan persentase yang berbeda. Berdasarkan data penelitian yang dianalisis yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2015, tahun-tahun yang mengalami penurunan nilai Current Ratio dari tahun sebelumnya adalah tahun 2009, tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013, walaupun demikian nilai Current Ratio pada semua tahun besarnya diatas 100 % artinya aktiva lancar mampu membayar kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi koperasi serta modal tidak terlalu banyak menganggur karena nilai tidak terlalu tinggi.

Saran dalam penelitian ini adalah: 1) Koperasi Simpan Pinjam Mega dapat tetap mepertahankan nilai Current Ratio jangan samapai berada dibawah 100 % dan hendaknya lebih produktif, mengalokasikan dana-dananya dengan lebih baik agar terus dapat meningkatkan SHU yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada RAT tahun sebelumnya. 2) Koperasi Simpan Pinjam Mega diharapkan lebih selektif dalam memberikan kredit serta tegas terhadap anggota

(2)

maupun non anggota untuk melunasi kewajiban-kewajibannya, agar kondisi keuangan koperasi tidak terganggu

Keyword: Aktiva Lancar, utang lancar dan curren ratio pada KSP Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.

PENDAHULUAN

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia di susun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan. Dalam penjelasannya menekankan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang per-orang dan bentuk usaha yang sesuai dengan hal tersebut adalah Koperasi. Hal ini sesuai dengan definisi Moh. Hatta dalam Kusnadi yang menyatakan bahwa koperasi sebagai usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Berdasarkan definisi tersebut Moh Hatta sangat menginginkan membangun ekonomi Indonesia dengan basis koperasi, sebab koperasi menawarkan konsep semangat kebersamaan, asas kekekeluargaan dan kegotong royongan.

Oleh karena itu secara ideology koperasi dapat menjadi tulang punggung (soko guru) perekonomian Indonesia, karena koperasi mengisi baik tuntutan konstitusional maupun tuntutan pembangunan dan perkembangannya. Berdasarkan sejarah kelahirannya, koperasi memang dilahirkan sebagai badan usaha dengan tujuan lugas untuk memajukan kepentingan ekonomi dari para anggota-anggotanya. Oleh karena itu koperasi selalu menampakkan wataknya yang selalu cenderung untuk membela diri, menunjukkan cirri-ciri manusiawi yang kuat dan menjunjung tinggi keadilan.

Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerjasama demi kesejahteraan bersama. Pengertian Koperasi dalam Undang-undang nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisah kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan

bersama dibidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Koperasi yang merupakan gerakan ekonomi rakyat dan wadah perekonomian rakyat tentu akan menghadapi berbagai masalah khususnya masalah persaingan usaha, oleh karena itu agar dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik, maka pengendalian yang baik terhadap kegiatan operasinya terutama yang berkaitan dengan masalah keuangan sangatlah diperlukan. Fungsi koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh para anggotanya khususnya, dan masyarakat yang berada disekitar koperasi pada umumnya. Perkembangan dan keberhasilan dalam pengelolaan koperasi dapat dilihat dari posisi keuangannya, serta dapat juga dilihat dari analisis data keuangan dari tahun ke tahun.

Salah satu indikator dari sekian banyak indikator dalam menilai kesehatan suatu usaha adalah rasio likuiditas, karena rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-peruasahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.

Menurut Riyanto (2008) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai

alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut tidak likuid.

Rasio likuiditas terdiri dari Current Ratio (Rasio Lancar) dan Quick Ratio (Rasio Cepat). Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karean menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan (Sawir, 2009). Apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan cara (Riyanto, 2001:28): 1. Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar. 2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar. 3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar sama-sama dengan mengurangi aktiva lancar

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mega merupakan koperasi yang dibentuk di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan pada tanggal 15 Agustus tahun 2002, setelah berjalan empat tahun Koperasi Mega memperoleh badan hukum dengan nomor 01/BH/DISKOP/I/2006. Adapun tujuan didirikan koperasi ini yaitu untuk membantu khususnya para pedagang kecil pada pasar Kediri Kabupaten Tabanan dalam memenuhi kebutuhannya modal untuk memperlancar usahanya, dan masyarakat di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Umumnya. Dalam kegiatannya semua transaksinya dicatat dalam pembukuan. Pembukuan ini merupakan laporan baik laporan rugi laba maupun neraca yang dapat dibaca dan

diketahui oleh anggotanya pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) setiap tahunnya. Laporan keuangan ini perlu dianalisis, agar anggota dapat mengetahui sehat tidaknya koperasi tersebut.

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bekerja hanya pada satu lapangan usaha saja. Koperasi ini hanya menyimpan uang, menyediakan dan mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota-anggotanya saja. Jadi kopersai ini hanya bergerak dilapangan kredit atau simpan pinjam. Koperasi ini bekerja atas dasar spesialisasi, yakni di bidang perkreditan dan simpan pinjam (Widiyanti. 2004).

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mega dijadikan obyek dalam penelitian karena pada hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada 2 tahun terakhir ini perkembangan KSP Mega mengalami peningkatan SHU yang cukup signifikan, yaitu dari Rp. 29.403.573,00,- tahun 2014 menjadi Rp. 91. 819.408,00 tahun 2015. Hal inilah yang menarik peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan KSP Mega, dengan menganalisis Kondisi keuangan dalam 8 tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut maka penulis memilih judul penelitian “Analisis Likuiditas Koperasi Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan”

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pendahuluan diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah tingkat likuiditas (dilihat dari Current Ratio) pada Koperasi Simpan Pinjam Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas pada Koperasi Simpan pinjam Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dengan menggunakan analisis Current Ratio, berdasarkan laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.

(3)

maupun non anggota untuk melunasi kewajiban-kewajibannya, agar kondisi keuangan koperasi tidak terganggu

Keyword: Aktiva Lancar, utang lancar dan curren ratio pada KSP Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.

PENDAHULUAN

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia di susun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan. Dalam penjelasannya menekankan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang per-orang dan bentuk usaha yang sesuai dengan hal tersebut adalah Koperasi. Hal ini sesuai dengan definisi Moh. Hatta dalam Kusnadi yang menyatakan bahwa koperasi sebagai usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Berdasarkan definisi tersebut Moh Hatta sangat menginginkan membangun ekonomi Indonesia dengan basis koperasi, sebab koperasi menawarkan konsep semangat kebersamaan, asas kekekeluargaan dan kegotong royongan.

Oleh karena itu secara ideology koperasi dapat menjadi tulang punggung (soko guru) perekonomian Indonesia, karena koperasi mengisi baik tuntutan konstitusional maupun tuntutan pembangunan dan perkembangannya. Berdasarkan sejarah kelahirannya, koperasi memang dilahirkan sebagai badan usaha dengan tujuan lugas untuk memajukan kepentingan ekonomi dari para anggota-anggotanya. Oleh karena itu koperasi selalu menampakkan wataknya yang selalu cenderung untuk membela diri, menunjukkan cirri-ciri manusiawi yang kuat dan menjunjung tinggi keadilan.

Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerjasama demi kesejahteraan bersama. Pengertian Koperasi dalam Undang-undang nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisah kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan

bersama dibidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Koperasi yang merupakan gerakan ekonomi rakyat dan wadah perekonomian rakyat tentu akan menghadapi berbagai masalah khususnya masalah persaingan usaha, oleh karena itu agar dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik, maka pengendalian yang baik terhadap kegiatan operasinya terutama yang berkaitan dengan masalah keuangan sangatlah diperlukan. Fungsi koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh para anggotanya khususnya, dan masyarakat yang berada disekitar koperasi pada umumnya. Perkembangan dan keberhasilan dalam pengelolaan koperasi dapat dilihat dari posisi keuangannya, serta dapat juga dilihat dari analisis data keuangan dari tahun ke tahun.

Salah satu indikator dari sekian banyak indikator dalam menilai kesehatan suatu usaha adalah rasio likuiditas, karena rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-peruasahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.

Menurut Riyanto (2008) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai

alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut tidak likuid.

Rasio likuiditas terdiri dari Current Ratio (Rasio Lancar) dan Quick Ratio (Rasio Cepat). Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karean menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan (Sawir, 2009). Apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan cara (Riyanto, 2001:28): 1. Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar. 2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar. 3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar sama-sama dengan mengurangi aktiva lancar

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mega merupakan koperasi yang dibentuk di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan pada tanggal 15 Agustus tahun 2002, setelah berjalan empat tahun Koperasi Mega memperoleh badan hukum dengan nomor 01/BH/DISKOP/I/2006. Adapun tujuan didirikan koperasi ini yaitu untuk membantu khususnya para pedagang kecil pada pasar Kediri Kabupaten Tabanan dalam memenuhi kebutuhannya modal untuk memperlancar usahanya, dan masyarakat di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Umumnya. Dalam kegiatannya semua transaksinya dicatat dalam pembukuan. Pembukuan ini merupakan laporan baik laporan rugi laba maupun neraca yang dapat dibaca dan

diketahui oleh anggotanya pada acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) setiap tahunnya. Laporan keuangan ini perlu dianalisis, agar anggota dapat mengetahui sehat tidaknya koperasi tersebut.

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bekerja hanya pada satu lapangan usaha saja. Koperasi ini hanya menyimpan uang, menyediakan dan mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota-anggotanya saja. Jadi kopersai ini hanya bergerak dilapangan kredit atau simpan pinjam. Koperasi ini bekerja atas dasar spesialisasi, yakni di bidang perkreditan dan simpan pinjam (Widiyanti. 2004).

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mega dijadikan obyek dalam penelitian karena pada hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada 2 tahun terakhir ini perkembangan KSP Mega mengalami peningkatan SHU yang cukup signifikan, yaitu dari Rp. 29.403.573,00,- tahun 2014 menjadi Rp. 91. 819.408,00 tahun 2015. Hal inilah yang menarik peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan KSP Mega, dengan menganalisis Kondisi keuangan dalam 8 tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut maka penulis memilih judul penelitian “Analisis Likuiditas Koperasi Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan”

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pendahuluan diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah tingkat likuiditas (dilihat dari Current Ratio) pada Koperasi Simpan Pinjam Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas pada Koperasi Simpan pinjam Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dengan menggunakan analisis Current Ratio, berdasarkan laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.

(4)

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan imformasi khususnya di bidang perkoperasian, dan juga sebagai bacaan ilmiah bagi mahasiwa yang nantinya meneliti masalah yang sejenis, serta dapat dipergunakan sebagai masukan kepada pengurus koperasi dalam pengambilan keputusan serta kebijakan dalam pengelolaan usaha koperasinya untuk kelangsungan usaha koperasi dimasa depan.

METODELOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan selama 3 bulan yakni bulan Oktober sampai Desember 2015, dimulai dari Penyusunan Proposal sampai pada Penyusunan Hasil Peneliian. Lokasi penelitian ini yaitu pada Koperasi Simpan Pinjam Mega, dengan obyek penelitian analisis likuiditas Koperasi simpan pinjam Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan .

2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data-data dan buku-buku laporan keuangan yang ada didalam koperasi serta wawancara dengan pimpinan dan bendahara. Data yang digunakan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.

3. Konsep Pengukuran Variabel

Konsep pengukuran variabel adalah: a. Harta lancar / kewajiban lancar dalam satu tahun (Rp).

b. Piutang dalam satu tahun (Rp). c. Kas dalam satu tahun (Rp). 4. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis ratio yaitu Current Ratio untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas) penulis membatasi pada Current Ratio atau Rasio Lancar yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan menginterpretasikan data keuangan.

𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 𝑅𝑅𝑅𝑅𝐶𝐶𝑅𝑅𝑅𝑅 =𝐴𝐴𝐴𝐴𝐶𝐶𝑅𝑅𝐴𝐴𝑅𝑅 𝐿𝐿𝑅𝑅𝐶𝐶𝐿𝐿𝑅𝑅𝐶𝐶𝑈𝑈𝐶𝐶𝑅𝑅𝐶𝐶𝑈𝑈 𝐿𝐿𝑅𝑅𝐶𝐶𝐿𝐿𝑅𝑅𝐶𝐶 100 %

HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya KSP Mega.

Berdirinya KSP Mega ini didaasari keinginan dan tekat kuat untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya serta masyarakat pada disekitar keberadaan koperasi Mega umumnya. Koperasi Simpan Pinjam Mega berdiri pada tanggal 28 April 2006 di Kecamatan Kediri Tabanan dengan berbadan Hukum No 01/BH/DISKOP/I/2006 dengan jumlah anggota 20 orang serta masing-masing anggota mengeluarkan simpanan pokok Rp 500.000,00,- dan simpanan wajib adalah Rp 50.000,00,- per bulan

Dari 20 orang anggota dengan simpanan pokok Rp 500.000,00,- maka terkumpul modal yaitu sebesar Rp. 10.000.000,00,-. Atas kuasa rapat pembentukan koperasi yang diselanggarakan pada hari jumat tanggal 26 Maret 2006, ditunjuk oleh pendiri selaku kuasa pendiri dan sekaligus untuk pertama kalinya sebagai pengurus dan menyatakan mendirikan koperasi KSP Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dengan susunan pengurus seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Susunan Pengurus Koperasi Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2002

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan KSP Mega dari tahun ketahun baik dibidang modal maupun jumlah anggota, maka susunan penguruspun mengalami perubahan beberapa kali. Struktur organisasi KSP Mega

RAT

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Pengawas

yang terbaru yaitu tahun 2015 terdiri dari beberapa bagian meliputi, Ketua, Sekretsris, Bendahara dan anggota yang memiliki tanggung jawab dan wewenang masing-masing dalam usaha mencapai tujuan bersama. Struktur organisasi juga merupakan kerangka kerja atau pola hubungan antara pengurus dengan manajer dan karyawan. Struktur organisasi berbeda antara koperasi satu dengan lainnya, hal ini tergantung dari jenis usaha, kondisi dan perkembangan koperasi itu sendiri. Adapun susunan pengurus KSP Mega tahun 2015 seperti Gambar 2.

Deskripsi Tugas

1. Rapat Anggota (RAT)

Tugas dan tanggung jawab Rapat Anggota KSP Mega: a. Memutuskan anggaran dasar. b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas. d. Memutuskan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan. e. Memutuskan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya. 1) Memutusakan pembagian SHU. 2) Memutuskan penggabungan, peleburan, pendirian, dan pembubaran koperasi.

2 Badan Pengawas

Badan Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota dengan masa kerja empat tahun. Jabatan badan pengawas tidak termasuk dalam kepengurusan, agar ada pemisahan yang tegas antara tugas pengawasan dan pelaksanaan. Badan Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.

Badan pengawas koperasi Mega memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Melakukan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi dibidang organisasi, usaha, permodalan, keuangan dan lain-lain. b. Memeriksa dan meneliti kebenaran pembukuan dan catatan yang berhubungan dengan kegiatan koperasi dan usaha koperasi c. Meneliti dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan pengurus. d. Memberikan saran tertulis kepada pengurus tentang cara

pelaksanaan tugas yang lebih baik. e. Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan yang di sampaikan kepada pengurus untuk ditindak lanjuti dan kepada rapat anggota, serta tindakannya disampaikan kepada pemerintah. f. Terhadap pihak ketiga dan anggota secara perorangan, pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya dikoperasi, terutama yang berhubungan dengan simpanan berjangka, dan tabungan masing-masing penyimpanan yang didapatkan oleh pengawas atau pemeriksa dalam melakukan tugas pengawasan dikoperasi. g. Melakukan pengawasan dan memeriksa terhadap seluruh kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali. h. Mengamati perkembangan dan pertumbuhan koperasi. i. Membuat laporan tertulis yang harus disampaikan kepada pengurus yang salinannya dikirim ke pejabat mengenai hasil pengawasannya. j. Mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu mengenai bidang keuangan dan persediaan barang serta kekayaan koperasi.

3. Pengurus

Pengurus KSP Mega dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota dengan masa jabatan empat tahun. Pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pengurus KSP Mega mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

4. Ketua

Memimpin, mengkoordinasi , membagi tugas dan memonitoring tugas pengurus lain serta kegiatan manajemen usaha. Bertindak atas nama pengurus menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus dalam rapat anggota.

5. Sekretaris

Mencanakan, melaksanakan, melaksanakan, dan bertanggung jawab berkaitan dengan urusan administrasi baik intern maupun ekstern, serta menyelenggarakan, mendokumentasi dan mengumumkan hasil rapat.

6. Bendahara

Bertanggung jawab terhadap pengembangan bidang keuangan.

(5)

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan imformasi khususnya di bidang perkoperasian, dan juga sebagai bacaan ilmiah bagi mahasiwa yang nantinya meneliti masalah yang sejenis, serta dapat dipergunakan sebagai masukan kepada pengurus koperasi dalam pengambilan keputusan serta kebijakan dalam pengelolaan usaha koperasinya untuk kelangsungan usaha koperasi dimasa depan.

METODELOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan selama 3 bulan yakni bulan Oktober sampai Desember 2015, dimulai dari Penyusunan Proposal sampai pada Penyusunan Hasil Peneliian. Lokasi penelitian ini yaitu pada Koperasi Simpan Pinjam Mega, dengan obyek penelitian analisis likuiditas Koperasi simpan pinjam Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan .

2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data-data dan buku-buku laporan keuangan yang ada didalam koperasi serta wawancara dengan pimpinan dan bendahara. Data yang digunakan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.

3. Konsep Pengukuran Variabel

Konsep pengukuran variabel adalah: a. Harta lancar / kewajiban lancar dalam satu tahun (Rp).

b. Piutang dalam satu tahun (Rp). c. Kas dalam satu tahun (Rp). 4. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis ratio yaitu Current Ratio untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas) penulis membatasi pada Current Ratio atau Rasio Lancar yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan menginterpretasikan data keuangan.

𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 𝑅𝑅𝑅𝑅𝐶𝐶𝑅𝑅𝑅𝑅 =𝐴𝐴𝐴𝐴𝐶𝐶𝑅𝑅𝐴𝐴𝑅𝑅 𝐿𝐿𝑅𝑅𝐶𝐶𝐿𝐿𝑅𝑅𝐶𝐶𝑈𝑈𝐶𝐶𝑅𝑅𝐶𝐶𝑈𝑈 𝐿𝐿𝑅𝑅𝐶𝐶𝐿𝐿𝑅𝑅𝐶𝐶 100 %

HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya KSP Mega.

Berdirinya KSP Mega ini didaasari keinginan dan tekat kuat untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya serta masyarakat pada disekitar keberadaan koperasi Mega umumnya. Koperasi Simpan Pinjam Mega berdiri pada tanggal 28 April 2006 di Kecamatan Kediri Tabanan dengan berbadan Hukum No 01/BH/DISKOP/I/2006 dengan jumlah anggota 20 orang serta masing-masing anggota mengeluarkan simpanan pokok Rp 500.000,00,- dan simpanan wajib adalah Rp 50.000,00,- per bulan

Dari 20 orang anggota dengan simpanan pokok Rp 500.000,00,- maka terkumpul modal yaitu sebesar Rp. 10.000.000,00,-. Atas kuasa rapat pembentukan koperasi yang diselanggarakan pada hari jumat tanggal 26 Maret 2006, ditunjuk oleh pendiri selaku kuasa pendiri dan sekaligus untuk pertama kalinya sebagai pengurus dan menyatakan mendirikan koperasi KSP Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dengan susunan pengurus seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Susunan Pengurus Koperasi Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2002

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan KSP Mega dari tahun ketahun baik dibidang modal maupun jumlah anggota, maka susunan penguruspun mengalami perubahan beberapa kali. Struktur organisasi KSP Mega

RAT

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Pengawas

yang terbaru yaitu tahun 2015 terdiri dari beberapa bagian meliputi, Ketua, Sekretsris, Bendahara dan anggota yang memiliki tanggung jawab dan wewenang masing-masing dalam usaha mencapai tujuan bersama. Struktur organisasi juga merupakan kerangka kerja atau pola hubungan antara pengurus dengan manajer dan karyawan. Struktur organisasi berbeda antara koperasi satu dengan lainnya, hal ini tergantung dari jenis usaha, kondisi dan perkembangan koperasi itu sendiri. Adapun susunan pengurus KSP Mega tahun 2015 seperti Gambar 2.

Deskripsi Tugas

1. Rapat Anggota (RAT)

Tugas dan tanggung jawab Rapat Anggota KSP Mega: a. Memutuskan anggaran dasar. b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas. d. Memutuskan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan. e. Memutuskan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya. 1) Memutusakan pembagian SHU. 2) Memutuskan penggabungan, peleburan, pendirian, dan pembubaran koperasi.

2 Badan Pengawas

Badan Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota dengan masa kerja empat tahun. Jabatan badan pengawas tidak termasuk dalam kepengurusan, agar ada pemisahan yang tegas antara tugas pengawasan dan pelaksanaan. Badan Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.

Badan pengawas koperasi Mega memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Melakukan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi dibidang organisasi, usaha, permodalan, keuangan dan lain-lain. b. Memeriksa dan meneliti kebenaran pembukuan dan catatan yang berhubungan dengan kegiatan koperasi dan usaha koperasi c. Meneliti dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan pengurus. d. Memberikan saran tertulis kepada pengurus tentang cara

pelaksanaan tugas yang lebih baik. e. Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan yang di sampaikan kepada pengurus untuk ditindak lanjuti dan kepada rapat anggota, serta tindakannya disampaikan kepada pemerintah. f. Terhadap pihak ketiga dan anggota secara perorangan, pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya dikoperasi, terutama yang berhubungan dengan simpanan berjangka, dan tabungan masing-masing penyimpanan yang didapatkan oleh pengawas atau pemeriksa dalam melakukan tugas pengawasan dikoperasi. g. Melakukan pengawasan dan memeriksa terhadap seluruh kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali. h. Mengamati perkembangan dan pertumbuhan koperasi. i. Membuat laporan tertulis yang harus disampaikan kepada pengurus yang salinannya dikirim ke pejabat mengenai hasil pengawasannya. j. Mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu mengenai bidang keuangan dan persediaan barang serta kekayaan koperasi.

3. Pengurus

Pengurus KSP Mega dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota dengan masa jabatan empat tahun. Pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pengurus KSP Mega mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

4. Ketua

Memimpin, mengkoordinasi , membagi tugas dan memonitoring tugas pengurus lain serta kegiatan manajemen usaha. Bertindak atas nama pengurus menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus dalam rapat anggota.

5. Sekretaris

Mencanakan, melaksanakan, melaksanakan, dan bertanggung jawab berkaitan dengan urusan administrasi baik intern maupun ekstern, serta menyelenggarakan, mendokumentasi dan mengumumkan hasil rapat.

6. Bendahara

Bertanggung jawab terhadap pengembangan bidang keuangan.

(6)

Gambar 2. Susunan Pengurus Koperasi Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2015

3. Pengurus

Pengurus KSP Mega dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota dengan masa jabatan empat tahun. Pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pengurus KSP Mega mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

4. Ketua

Memimpin, mengkoordinasi , membagi tugas dan memonitoring tugas pengurus lain

serta kegiatan manajemen usaha. Bertindak atas nama pengurus menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus dalam rapat anggota.

5. Sekretaris

Mencanakan, melaksanakan, melaksanakan, dan bertanggung jawab berkaitan dengan urusan administrasi baik intern maupun ekstern, serta menyelenggarakan, RAT PENGURUS KETUA I Wayan Terimajaya BENDAHARA I Wayan Budi SEKRETARIS I Wayan Santika PENGAWAS KETUA I Ketut Widiarsa ANGGOTA I Ketut Gotama MANAGER I Made Suartika PEMBUKUAN I Made Suartika KASIR Ni Putu Sulastini BAGIAN KREDIT I Ketut Rudata BAGIAN TABUNGAN 1. Ni Putu Sriani

2. Pande Ketut Wati 3. Ni Luh Putu Aggreni

A N G G O T A

mendokumentasi dan mengumumkan hasil rapat.

6. Bendahara

Bertanggung jawab terhadap pengembangan bidang keuangan.

Analisis Posisi Likuiditas

Analisis posisi likuiditas sangat dibutuhkan oleh pengurus koperasi guna mengetahui sejauh mana KSP Mega memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Pengukuran likuiditas pada penelitian ini menggunakan current ratio. Current Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan yaitu merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas dan aktiva yang dapat segera diubah menjadi kas.

1. Kas

Kas KSP Mega dapat dijelaskan melalui tabel 1 dibawah ini

Tabel 1. Kas pada Koperasi Simpan Pinjam Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2008 sampai tahun 2015 Tahun Kas (Rp) Lembaga Perkreditan Rakyat LPD (Rp) Bank Dharma Warga (Rp) BPD (Rp) Koperasi (Rp) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 6.440.057 10.858.260 3.054.077 4.147.035 16.585.216 43.555.880 27.104.076 48.794.806 643.140 643.140 643.140 2.100.006 3.030.696 13.034.986 7.187.376 292.780 - - - - - - 14.043.765 33.001.227 - 583.431 583.431 583.431 583.431 583.431 583.431 11.223.431 33.924.100 34.270.360 10.851.412 7.284.411 11.369.109 30.768.088 7.763 19.483.513 Sumber : Neraca Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun 2008 – Tahun 2015.

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa kas KSP Mega mengalami peningkatan dari Rp. 6.440.057,00,- menjadi Rp. 10.858.260,00,-, selanjutnya tahun 2011 mengalami penurunan hingga menjadi Rp. 3.050.077,00,- hal ini terjadi karena semakin banyaknya permintaan kredit dari para anggota. Dari tahun 2010 terus mengalami peningkatan hingga tahun 2013, yaitu dari Rp. 4.147.035,00,- menjadi Rp. 43.555.880,00,- dan tahun 2014 mengalami penurunan kembali menjadi Rp 27.104.076,00,- serta tahun 2015 naik kembali menjadi Rp. 48.794.806,00,-.

2. Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar KSP Mega terdiri dari: a. tabungan baik anggota maupun non anggota yang jumlahnya terus mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai tahun 2015 yaitu dari Rp 183.237.008,00,- sampai Rp. 594.183.693,00,-. b. Deposito dalam bentuk simpanan berjangka dan simpanan masa depan

yang jumlahnya berpluktuasi dari tahun 2008 (Rp. 91.288.000,00,-) naik menjadi Rp 98.706.400 (tahun 2015) selanjutnya sampai tahun 2012 terus mengalami penurunan hingga menjadi Rp 15.651.600,00,- hal ini disebabkan karena simpanan berjangka masyarakat yang sudah jatuh tempo ditarik dan dari tahun 2013 sampai tahun 2015 deposito mengalami peningkatan yaitu dari Rp. 159.415.700,00,- menjadi Rp578.763.150,00,- tahun 2015. c. Dana yang terdiri dari dana pendidikan, dana sosial dan dana PDK. Dana ini hanya turun pada tahun 2009 dan selanjutnya samapai tahun 2015 terus mengalami peningkatan. d. Pinjaman yang diperoleh dari KSU Werdi sedana berupa RC dari tahun 2012 hingga 2015 dan dari BPR Dharma Warga mulai tahun 2015 sebesar Rp. 101.000.000,00,- serta simpanan khusus dari anggota mulai tahun 2012 (Rp.119.487.875,00,-) hingga Rp. 146.390.812 tahun 2015 (Tabel 2).

(7)

Gambar 2. Susunan Pengurus Koperasi Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2015

3. Pengurus

Pengurus KSP Mega dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota dengan masa jabatan empat tahun. Pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota. Pengurus KSP Mega mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

4. Ketua

Memimpin, mengkoordinasi , membagi tugas dan memonitoring tugas pengurus lain

serta kegiatan manajemen usaha. Bertindak atas nama pengurus menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus dalam rapat anggota.

5. Sekretaris

Mencanakan, melaksanakan, melaksanakan, dan bertanggung jawab berkaitan dengan urusan administrasi baik intern maupun ekstern, serta menyelenggarakan, RAT PENGURUS KETUA I Wayan Terimajaya BENDAHARA I Wayan Budi SEKRETARIS I Wayan Santika PENGAWAS KETUA I Ketut Widiarsa ANGGOTA I Ketut Gotama MANAGER I Made Suartika PEMBUKUAN I Made Suartika KASIR Ni Putu Sulastini BAGIAN KREDIT I Ketut Rudata BAGIAN TABUNGAN 1. Ni Putu Sriani

2. Pande Ketut Wati 3. Ni Luh Putu Aggreni

A N G G O T A

mendokumentasi dan mengumumkan hasil rapat.

6. Bendahara

Bertanggung jawab terhadap pengembangan bidang keuangan.

Analisis Posisi Likuiditas

Analisis posisi likuiditas sangat dibutuhkan oleh pengurus koperasi guna mengetahui sejauh mana KSP Mega memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Pengukuran likuiditas pada penelitian ini menggunakan current ratio. Current Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan yaitu merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas dan aktiva yang dapat segera diubah menjadi kas.

1. Kas

Kas KSP Mega dapat dijelaskan melalui tabel 1 dibawah ini

Tabel 1. Kas pada Koperasi Simpan Pinjam Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2008 sampai tahun 2015 Tahun Kas (Rp) Lembaga Perkreditan Rakyat LPD (Rp) Bank Dharma Warga (Rp) BPD (Rp) Koperasi (Rp) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 6.440.057 10.858.260 3.054.077 4.147.035 16.585.216 43.555.880 27.104.076 48.794.806 643.140 643.140 643.140 2.100.006 3.030.696 13.034.986 7.187.376 292.780 - - - - - - 14.043.765 33.001.227 - 583.431 583.431 583.431 583.431 583.431 583.431 11.223.431 33.924.100 34.270.360 10.851.412 7.284.411 11.369.109 30.768.088 7.763 19.483.513 Sumber : Neraca Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun 2008 – Tahun 2015.

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa kas KSP Mega mengalami peningkatan dari Rp. 6.440.057,00,- menjadi Rp. 10.858.260,00,-, selanjutnya tahun 2011 mengalami penurunan hingga menjadi Rp. 3.050.077,00,- hal ini terjadi karena semakin banyaknya permintaan kredit dari para anggota. Dari tahun 2010 terus mengalami peningkatan hingga tahun 2013, yaitu dari Rp. 4.147.035,00,- menjadi Rp. 43.555.880,00,- dan tahun 2014 mengalami penurunan kembali menjadi Rp 27.104.076,00,- serta tahun 2015 naik kembali menjadi Rp. 48.794.806,00,-.

2. Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar KSP Mega terdiri dari: a. tabungan baik anggota maupun non anggota yang jumlahnya terus mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai tahun 2015 yaitu dari Rp 183.237.008,00,- sampai Rp. 594.183.693,00,-. b. Deposito dalam bentuk simpanan berjangka dan simpanan masa depan

yang jumlahnya berpluktuasi dari tahun 2008 (Rp. 91.288.000,00,-) naik menjadi Rp 98.706.400 (tahun 2015) selanjutnya sampai tahun 2012 terus mengalami penurunan hingga menjadi Rp 15.651.600,00,- hal ini disebabkan karena simpanan berjangka masyarakat yang sudah jatuh tempo ditarik dan dari tahun 2013 sampai tahun 2015 deposito mengalami peningkatan yaitu dari Rp. 159.415.700,00,- menjadi Rp578.763.150,00,- tahun 2015. c. Dana yang terdiri dari dana pendidikan, dana sosial dan dana PDK. Dana ini hanya turun pada tahun 2009 dan selanjutnya samapai tahun 2015 terus mengalami peningkatan. d. Pinjaman yang diperoleh dari KSU Werdi sedana berupa RC dari tahun 2012 hingga 2015 dan dari BPR Dharma Warga mulai tahun 2015 sebesar Rp. 101.000.000,00,- serta simpanan khusus dari anggota mulai tahun 2012 (Rp.119.487.875,00,-) hingga Rp. 146.390.812 tahun 2015 (Tabel 2).

(8)

Tabel 2. Kewajiban Lancar Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun Tabungan

(Rp) Deposito (Rp) Dana (Rp) RC Werdi Sedana (Rp) Dharma Warga (Rp) Simpanan Khusus (Rp) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 183.237.008 284.663.693 230.280.858 321.910.443 311.159.193 440.828.293 564.056.393 594.183.693 91.288.000 98.706.400 66.189.950 32.146.950 15.651.600 159.415.700 191.872.050 578.763.150 685.731 323.843 333.130 380.080 555.943 920.492 1.669.382 2.709.739 - - - - 75.000.000 40.000.000 25.000.000 51.247.576 - - - - - - - 101.000.000 - - - - 119.487.875 112.037.491 129.997.885 146.390.812 Sumber : Neraca Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun 2008 – Tahun 2015

3. Aktiva Lancar

Aktiva lancar terdiri dari kas, tabungan pada Bank, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan Koperasi serta pinjaman. Aktiva lancar

dari tahun 2008 terus mengalami penigkatan sampai tahun 2015 yaitu dari Rp. 375.690.947,00,- hingga Rp 1.669.396.257,00,- (Tabel 3).

Tabel 3. Aktiva Lancar Tahun Kas

(Rp) Bank, LPD dan Koperasi (Rp) Pinjaman (Rp) Aktiva Lancar (Rp) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 6.440.057 10.858.260 3.054.077 4.147.035 16.585.216 43.555.880 27.104.076 48.794.806 34.567.240 35.496.931 12.077.983 9.967.848 14.983.136 44.386.505 21.822.335 65.390.951 334.683.650 459.133.500 433.673.500 487.371.500 531.797.000 717.584.000 943.179.500 1.555.210.500 375.690.947 505.488.691 448.805.560 501.486.383 563.365.354 805.526.385 992.105.911 1.669.396.257 Sumber : Neraca Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun 2008 – Tahun 2015

3. Current Ratio

Current Ratio dapat dijelaskan melalui perhitungan pada Tabel 4. Tabel 4. Current Ratio

Tahun Aktiva Lancar

(Rp) Utang Lancar (Rp) Current Ratio (%) Pertumbuhan (%) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 375.690.947 505.488.691 448.805.560 501.486.383 563.365.354 805.526.385 992.105.911 1.669.396.257 275.210.739 383.693.936 296.803.938 354.437.473 521.854.611 753.201.976 912.595.710 1.474.294.970 136,51 131,74 151,21 141,49 107,95 106,95 108,71 113,23 - - 3,49 14,78 - 6,43 -23,70 - 0,93 1,65 4,16 Sumber : Neraca Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun 2015

Tahun 2008 persentase current ratio Koperasi Simpan Pinjam Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan sebesar 136,51 %

menunjukan presentase yang cukup likuid dengan anggota koperasi berjumlah 20 orang dan ini dijadikan tahun dasar dalam penelitian.

Tahun 2009 persentase current ratio sebesar 131,74 % (turun 3,49 %), hal ini terjadi karena peningkatan hutang lancar lebih rendah dari peningkatan hutang lancar. Tahun 2010 meningkat dari tahun sebelumnya dengan total current ratio 151,21 % naik 14, 78 % menunjukan persentase yang cukup likuid. Tahun 2011 persentase current ratio pada Koperasi Simpan Pinjam Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan sebesar 141,49 %, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 6,43 % selanjutnya terus mengalami penurunan yaitu sebesar 23,70 % tahun 2012 dan turun sebesar 0,93 % pada tahun 2013. Tahun 2014 total current ratio 108,71 % mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 1,65 % dan tahun 2015 current ratio kembali meningkat menjadi 113,23 yaitu meningkat 4,16 % hal ini menunjukan tingkat likuiditas pada koperasi Mega diatas 100 % artinya aktiva lancar akan mampu membayar kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi koperasi serta jumlah anggota juga meningkat menjadi 35 orang.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Rasio likuiditas KSP Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 besarnya berpluktuasi, walaupun aktiva lancar dan hutang lancar terus mengalami peningkatan, namun persentase peningkatannya yang berbeda sehingga menyebabkan Current Ratio mengalami perubahan yaitu naik dan turun dengan persentase yang berbeda. Berdasarkan data penelitian yang dianalisis yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2015, tahun-tahun yang mengalami penurunan nilai Current Ratio dari tahun sebelumnya adalah tahun 2009, tahun

2011, tahun 2012 dan tahun 2013, walaupun demikian nilai Current Ratio pada semua tahun besarnya diatas 100 % artinya aktiva lancar mampu membayar kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi koperasi serta modal tidak terlalu banyak menganggur karena nilai tidak terlalu tinggi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disaran sebagai berikut :

1. Koperasi Simpan Pinjam Mega dapat tetap mepertahankan nilai Current Ratio jangan samapai berada dibawah 100 % dan hendaknya lebih produktif, mengalokasikan dana-dananya dengan lebih baik agar terus dapat meningkatkan SHU yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada RAT tahun sebelumnya.

2. Koperasi Simpan Pinjam Mega diharapkan lebih selektif dalam memberikan kredit serta tegas terhadap anggota maupun non anggota untuk melunasi kewajiban-kewajibannya, agar kondisi keuangan koperasi tidak terganggu.

DAFTAR PUSTAKA

Hendar Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi. Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Koperasi Mega. 2015. Laporan Keuangan Tahun 2015. Kediri, Tabanan

Ninik Widiyanti. 2004. Manajemen Koperasi.

Edisi Baru. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar

Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta: BPFE UGM. Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(9)

Tabel 2. Kewajiban Lancar Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun Tabungan

(Rp) Deposito (Rp) Dana (Rp) RC Werdi Sedana (Rp) Dharma Warga (Rp) Simpanan Khusus (Rp) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 183.237.008 284.663.693 230.280.858 321.910.443 311.159.193 440.828.293 564.056.393 594.183.693 91.288.000 98.706.400 66.189.950 32.146.950 15.651.600 159.415.700 191.872.050 578.763.150 685.731 323.843 333.130 380.080 555.943 920.492 1.669.382 2.709.739 - - - - 75.000.000 40.000.000 25.000.000 51.247.576 - - - - - - - 101.000.000 - - - - 119.487.875 112.037.491 129.997.885 146.390.812 Sumber : Neraca Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun 2008 – Tahun 2015

3. Aktiva Lancar

Aktiva lancar terdiri dari kas, tabungan pada Bank, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan Koperasi serta pinjaman. Aktiva lancar

dari tahun 2008 terus mengalami penigkatan sampai tahun 2015 yaitu dari Rp. 375.690.947,00,- hingga Rp 1.669.396.257,00,- (Tabel 3).

Tabel 3. Aktiva Lancar Tahun Kas

(Rp) Bank, LPD dan Koperasi (Rp) Pinjaman (Rp) Aktiva Lancar (Rp) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 6.440.057 10.858.260 3.054.077 4.147.035 16.585.216 43.555.880 27.104.076 48.794.806 34.567.240 35.496.931 12.077.983 9.967.848 14.983.136 44.386.505 21.822.335 65.390.951 334.683.650 459.133.500 433.673.500 487.371.500 531.797.000 717.584.000 943.179.500 1.555.210.500 375.690.947 505.488.691 448.805.560 501.486.383 563.365.354 805.526.385 992.105.911 1.669.396.257 Sumber : Neraca Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun 2008 – Tahun 2015

3. Current Ratio

Current Ratio dapat dijelaskan melalui perhitungan pada Tabel 4. Tabel 4. Current Ratio

Tahun Aktiva Lancar

(Rp) Utang Lancar (Rp) Current Ratio (%) Pertumbuhan (%) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 375.690.947 505.488.691 448.805.560 501.486.383 563.365.354 805.526.385 992.105.911 1.669.396.257 275.210.739 383.693.936 296.803.938 354.437.473 521.854.611 753.201.976 912.595.710 1.474.294.970 136,51 131,74 151,21 141,49 107,95 106,95 108,71 113,23 - - 3,49 14,78 - 6,43 -23,70 - 0,93 1,65 4,16 Sumber : Neraca Koperasi Mega Kediri Tabanan Tahun 2015

Tahun 2008 persentase current ratio Koperasi Simpan Pinjam Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan sebesar 136,51 %

menunjukan presentase yang cukup likuid dengan anggota koperasi berjumlah 20 orang dan ini dijadikan tahun dasar dalam penelitian.

Tahun 2009 persentase current ratio sebesar 131,74 % (turun 3,49 %), hal ini terjadi karena peningkatan hutang lancar lebih rendah dari peningkatan hutang lancar. Tahun 2010 meningkat dari tahun sebelumnya dengan total current ratio 151,21 % naik 14, 78 % menunjukan persentase yang cukup likuid. Tahun 2011 persentase current ratio pada Koperasi Simpan Pinjam Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan sebesar 141,49 %, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 6,43 % selanjutnya terus mengalami penurunan yaitu sebesar 23,70 % tahun 2012 dan turun sebesar 0,93 % pada tahun 2013. Tahun 2014 total current ratio 108,71 % mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 1,65 % dan tahun 2015 current ratio kembali meningkat menjadi 113,23 yaitu meningkat 4,16 % hal ini menunjukan tingkat likuiditas pada koperasi Mega diatas 100 % artinya aktiva lancar akan mampu membayar kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi koperasi serta jumlah anggota juga meningkat menjadi 35 orang.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Rasio likuiditas KSP Mega di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 besarnya berpluktuasi, walaupun aktiva lancar dan hutang lancar terus mengalami peningkatan, namun persentase peningkatannya yang berbeda sehingga menyebabkan Current Ratio mengalami perubahan yaitu naik dan turun dengan persentase yang berbeda. Berdasarkan data penelitian yang dianalisis yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2015, tahun-tahun yang mengalami penurunan nilai Current Ratio dari tahun sebelumnya adalah tahun 2009, tahun

2011, tahun 2012 dan tahun 2013, walaupun demikian nilai Current Ratio pada semua tahun besarnya diatas 100 % artinya aktiva lancar mampu membayar kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi koperasi serta modal tidak terlalu banyak menganggur karena nilai tidak terlalu tinggi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disaran sebagai berikut :

1. Koperasi Simpan Pinjam Mega dapat tetap mepertahankan nilai Current Ratio jangan samapai berada dibawah 100 % dan hendaknya lebih produktif, mengalokasikan dana-dananya dengan lebih baik agar terus dapat meningkatkan SHU yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada RAT tahun sebelumnya.

2. Koperasi Simpan Pinjam Mega diharapkan lebih selektif dalam memberikan kredit serta tegas terhadap anggota maupun non anggota untuk melunasi kewajiban-kewajibannya, agar kondisi keuangan koperasi tidak terganggu.

DAFTAR PUSTAKA

Hendar Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi. Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Koperasi Mega. 2015. Laporan Keuangan Tahun 2015. Kediri, Tabanan

Ninik Widiyanti. 2004. Manajemen Koperasi.

Edisi Baru. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar

Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta: BPFE UGM. Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Gambar 1. Susunan Pengurus Koperasi Mega  Kecamatan Kediri Kabupaten  Tabanan     Tahun 2002
Gambar 2. Susunan Pengurus Koperasi Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan                    Tahun 2015
Gambar 2. Susunan Pengurus Koperasi Mega Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan                    Tahun 2015
Tabel 3. Aktiva Lancar  Tahun   Kas

Referensi

Dokumen terkait

Lee melaporkan bahwa ditemukan peninggian kadar 4HNE plasma pada pasien stroke iskemik dibandingkan individu normal, dan kadar4 HNE ptasmi berhubungan positii dengan

a. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan bersih. Adanya aksebilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya. Adanya ciri khusus/spesifikasi

[r]

Hasil uji lanjut BNJ (beda nyata jujur), menunjukkan bahwa metode menggoreng berbeda nyata (P<0,05) dengan memanggang dan mengukus, tetapi metode memanggang berbeda

TRI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan indeks Internet Financial Reporting (IFR), indeks komponen content, timeliness, technology dan user support antara

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana perbandingan metode ARIMA (Box-Jenkins) dengan Jaringan Saraf Tiruan (JST)

1. Setelah arsip diberi kode dan disortir lalu disimpan pada .... a. Laci b. Almari c. Filling Cabinet d. Ruangan e. Tas 2. Kegiatan menempatkan berkas dalam tempat penyimpanan disebut kegiatan ....