• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Produktivitas Galangan

Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI) memiliki fungsi sebagai tempat membangun, merawat, dan memperbaiki kapal. Saat ini aktivitas yang dilakukan Dok Pembinaan UPT BTPI hanyalah mereparasi kapal. Kegiatan pembuatan kapal sudah lama tidak dilakukan. Hal ini disebabkan karena sepinya order pembuatan kapal di Dok Pembinaan UPT BTPI. Sepinya order membangun kapal di Dok Pembinaan UPT BTPI diduga karena tingginya biaya produksi, dimana kayu sebagai bahan baku pembuatan kapal didatangkan dari luar Jakarta. Kondisi ini mengakibatkan harga kayu menjadi semakin mahal. Oleh karena itu, banyak pembeli yang beralih untuk membuat kapal di daerah yang memiliki sumber kayu sehingga harga kapal menjadi lebih murah.

Kapal yang biasanya direparasi oleh Dok Pembinaan UPT BTPI adalah kapal yang terbuat dari kayu. Umumnya kapal yang direparasi merupakan kapal perikanan. Selain mereparasi kapal kayu, galangan juga mampu melayani reparasi kapal fiber atau kapal kayu yang dilaminasi menggunakan fiber.

Galangan yang terdapat di lingkungan UPT BTPI ada empat galangan. Keempat galangan tersebut yaitu: Dok Pembinaan UPT BTPI, Fan Marine Shipyard (FMS), Karya Teknik Utama (KTU), dan Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP). Dok Pembinaan UPT BTPI adalah galangan yang resmi milik UPT BTPI, sedangkan tiga galangan lainnya adalah galangan yang dikelola oleh pihak yang menyewa lahan di UPT BTPI. Seluruh galangan tersebut juga hanya melayani kegiatan reparasi kapal.

Dok Pembinaan UPT BTPI merupakan salah satu galangan yang memiliki tingkat produksi yang cukup tinggi di lingkungan UPT BTPI. Produksi di Dok Pembinaan UPT BTPI menyerap 20,74 % per tahun dari total produksi yang ada di UPT BTPI. Tingkat produksi tiga galangan lainnya adalah FMS sebesar 15,75 %, KTU sebesar 8,39 %, dan KPNDP sebesar 55,12 % per tahun dari total produksi yang ada di UPT BTPI. Data kapal yang melakukan reparasi dari tahun 2006 sampai 2010 di Dok Pembinaan UPT BTPI disajikan pada Lampiran 3

(2)

sampai dengan Lampiran 7. Jumlah kapal yang melakukan reparasi di Dok Pembinaan UPT BTPI dari tahun 2006 sampai 2010 disajikan pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3 Jumlah kapal yang melakukan reparasi di Dok Pembinaan UPT BTPI

Produktivitas Dok Pembinaan UPT BTPI dan produktivitas seluruh galangan yang ada di lingkungan UPT BTPI disajikan pada Gambar 4 di halaman 28. Setiap bulannya Dok Pembinaan UPT BTPI rata-rata dapat melayani 12 kapal dengan jumlah tertinggi pada bulan Mei 2006, Desember 2006, November 2008, Desember 2008, dan April 2009 sebanyak 15 kapal. Jumlah kapal terendah yang direparasi terdapat pada bulan Mei 2010, dan September 2010 sebanyak 6 kapal. Bulan Oktober, November, dan Desember pada tahun 2007 dan 2010 tidak ada kegiatan reparasi kapal. Hal tersebut dikarenakan pada bulan dan tahun tersebut sedang dilakukan pembangunan slipway (tahun 2007) dan peninggian dok galangan (tahun 2010). Jenis kapal yang diperbaiki adalah kapal perikanan dan kapal non perikanan. Kapal-kapal tersebut berasal dari PPI Muara Angke, PPS Muara Baru, dan daerah lainnya yang sedang bongkar muat atau singgah di PPI Muara Angke. Secara rata-rata, dalam satu tahun Dok Pembinaan UPT BTPI mendapat keluhan dari dua pemilik kapal yang kapalnya masih mengalami kebocoran setelah direparasi.

0 20 40 60 80 100 120 140 160 2006 2007 2008 2009 2010 Ju m lah Kap al Tahun

(3)

Gambar 4 Perbandingan fluktuasi produksi reparasi kapal Dok Pembinaan UPT BTPI dan produksi reparasi kapal seluruh galangan yang ada di lingkungan UPT BTPI dari tahun 2006 sampai 2010

0 10 20 30 40 50 60 70 Juml ah Ka pa l Seluruh Galangan 2006 Seluruh Galangan 2007 Seluruh Galangan 2008 Seluruh Galangan 2009 Seluruh Galangan 2010 Dok Pembinaan 2006 Dok Pembinaan 2007 Dok Pembinaan 2008 Dok Pembinaan 2009 Dok Pembinaan 2010

(4)

Jenis reparasi yang dilakukan dibagi menjadi dua yaitu annual survey dan special survey.

(1) Annual Survey

Annual survey dilaksanakan setiap tahun, dimana pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan-pekerjaan standar yang berhubungan dengan dok perawatan rutin setiap tahunnya. Adapun pekerjaan-pekerjaan pada annual survey pada Dok Pembinaan UPT BTPI diantaranya adalah: pengedokan, pembakaran teritip, penyekrapan, pengecatan, pembaharuan surat-surat kapal, balancing propeller dan kemudi. Annual survey biasanya menghabiskan waktu 2 (dua) sampai 5 (lima) hari pengerjaan.

(2) Special Survey

Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada special survey pada umumnya sama dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada pada annual survey. Hanya ada beberapa tambahan pekerjaan yang berhubungan dengan pergantian peralatan ataupun perlengkapan kapal yang rusak dan yang terpenting pada pekerjaan special survey adalah pekerjaan penggantian pelat di beberapa tempat yang ketebalannya sudah tidak memenuhi syarat. Special survey biasanya menghabiskan waktu selama lebih dari 5 (lima) hari bahkan bisa sampai 1 (satu) bulan atau lebih tergantung kerusakan yang harus diperbaiki.

Produksi Dok Pembinaan UPT BTPI berdasarkan jumlah kapal, jenis reparasi, dan ukuran kapal disajikan pada Tabel 2 sampai dengan Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 2 Produksi dok pembinaan UPT BTPI berdasarkan jenis kapal dalam periode 2006 sampai 2010 (satuan: unit)

Jenis Kapal Tahun Jumlah Rata-rata per

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010

Kapal Perikanan 131 101 119 122 84 557 111,4 92

Kapal Non Perikanan 16 3 11 18 13 61 12,2 16

(5)

Tabel 3 Produksi dok pembinaan UPT BTPI berdasarkan jenis reparasi dalam periode 2006 sampai 2010 (satuan: unit)

Jenis Reparasi Tahun Jumlah Rata-rata per

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010

Annual Survey (2-5 hari) 117 77 76 54 66 390 78,0 78

Special Survey (> 5 hari) 30 27 54 86 31 228 45,6 46

Jumlah 147 104 130 140 97 618

Tabel 4 Produksi Dok Pembinaan UPT BTPI berdasarkan ukuran kapal dalam periode 2006 sampai 2010 (satuan: unit)

Ukuran Kapal Tahun Jumlah Rata-rata per

Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 1-10 GT 40 25 23 30 21 139 27,8 28 11-20 GT 18 9 18 14 10 69 13,8 14 21-30 GT 84 67 86 93 58 388 77,6 77 31-50 GT 4 2 3 1 5 15 3,0 3 >50 GT 1 1 0 2 3 7 1,4 1 Jumlah 147 104 130 140 97 618

4.2 Tenaga Kerja dan Struktur Organisasi

Tenaga kerja dibagi menjadi dua bagian, yaitu: tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan reparasi kapal yang kemudian disebut staf lapang. Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak secara langsung berhubungan dengan kegiatan reparasi yang kemudian disebut staf administrasi. Selain dibagi menjadi tenaga kerja langsung dan tidak langsung, tenaga kerja juga dibagi menjadi tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang berstatus sebagai pekerja tetap milik Dok Pembinaan UPT BTPI. Tenaga kerja tidak tetap adalah tenaga kerja yang berstatus sebagai pekerja dari luar yang bekerja di Dok Pembinaan UPT BTPI sebagai tenaga tambahan dalam reparasi kapal.

Dok Pembinaan UPT BTPI merupakan satu dari empat galangan yang masih aktif melayani kegiatan reparasi kapal di Muara Angke. Galangan ini dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada kepala UPT BTPI. Sebagai dok pembina, pada tahun 2008 Dok Pembinaan UPT BTPI menjalankan tiga program kerja, yaitu:

1) Pembinaan petugas reparasi; 2) Pembinaan tukang pakal; dan

(6)

Dok Pembinaan UPT BTPI saat ini memiliki 7 staf lapang. Staf lapang tersebut terdiri dari 1 orang koordinator lapangan, 1 orang juru mesin, 1 orang juru cat, 2 orang juru selam, 1 orang juru kasko, dan 1 orang juru alur. Staf administrasi UPT BTPI ada 13 orang yang terdiri dari 1 orang kepala pusat BTPI, 1 orang kepala sub bagian tata usaha, 1 orang kepala seksi pelayanan pemeliharaan dan perbaikan sarana penangkapan ikan, 1 orang kepala seksi teknologi alat tangkap dan mesin kapal perikanan, 1 orang staf seksi pelayanan pemeliharaan dan perbaikan sarana penangkapan ikan, 1 orang staf teknologi alat tangkap dan mesin kapal perikanan, dan 7 orang staf tata usaha. Struktur organisasi UPT BTPI disajikan pada Gambar 5.

Keterangan: alur dalam wilayah garis merah adalah struktur organisasi Dok Pembinaan UPT BTPI Gambar 5 Struktur organisasi UPT BTPI

Kepala Pusat BTPI

Juru Alur

Koordinator lapangan Kepala seksi pelayanan pemeliharaan dan perbaikan

sarana penangkapan ikan

Kepala seksi teknologi alat tangkap dan mesin kapal perikanan

Kepala sub bagian tata usaha

Juru Selam Juru Kasko Juru Mesin Juru Cat Staf seksi pelayanan pemeliharaan dan perbaikan sarana penangkapan ikan

Staf seksi teknologi alat tangkap dan mesin kapal perikanan

(7)

4.3 Sarana dan Prasarana

Slipway yang ada di Dok pembinaan UPT BTPI sebanyak tiga buah dengan panjang masing-masing 90 meter. Kapasitas masing-masing slipway dapat menampung dua buah kapal. Tetapi, saat ini kapasitas keseluruhan hanya mampu menampung lima buah kapal. Hal tersebut dikarenakan slipway pada bagian tengah kurang panjang sehingga hanya dapat menampung satu kapal. Dibutuhkan landasan tarik yang landai untuk memudahkan penarikan kapal ke atas slipway.

Kemiringan yang layak untuk landasan tarik adalah 120. Kemiringan tersebut diperoleh dengan memasang rel yang lebih panjang. Tepi pantai di bagian depan galangan Dok Pembinaan UPT BTPI memiliki kemiringan yang curam, sehingga pada tahun 2007 dilakukan penimbunan agar kemiringan landasan tarik tidak lebih besar dari 120. Penimbunan tersebut menghabiskan waktu selama empat bulan yang mengakibatkan berhentinya kegiatan reparasi di Dok Pembinaan UPT BTPI selama waktu tersebut.

Peralatan yang digunakan di Dok Pembinaan UPT BTPI umumnya menggunakan tenaga manual dan tenaga mesin. Penggunaan mesin pada proses reparasi bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pekerja untuk melakukan kegiatan reparasi, sehingga kegiatan reparasi kapal dapat terselesaikan lebih cepat. Peralatan yang digunakan di Dok Pembinaan UPT BTPI disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Peralatan yang digunakan di Dok Pembinaan UPT BTPI

No Peralatan yang digunakan Jenis peralatan (manual/tenaga penggerak/fasilitas serbaguna) 1 Palu Manual 2 Gergaji Manual 3 Sekrap Manual 4 Pahat Manual 5 Meteran Manual

6 Kuas cat Manual

7 Pahat besi Manual

8 Dongkrak hidrolik Tenaga penggerak

9 Mesin penarik Tenaga penggerak

10 Kapak Manual

11 Bor listrik Tenaga penggerak

12 Gerinda mesin Tenaga penggerak

13 Komputer Fasilitas serbaguna

14 Alat pertukangan lainnya Manual

Sumber: Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke, 2010

Perawatan peralatan dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk menghindari kerusakan pada alat. Peralatan-peralatan mesin yang terdapat di Dok Pembinaan UPT BTPI dapat dioperasikan oleh seluruh pekerja karena tidak

(8)

dibutuhkan keahlian teknis khusus dalam pengoperasiannya. Namun, pada fasilitas serbaguna seperti komputer, tidak semua pekerja dapat mengoperasikannya. Hal tersebut dikarenakan dibutuhkan keahlian teknis tertentu untuk mengoperasikannya.

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Dok Pembinaan UPT BTPI antara lain fasilitas bengkel bubut, las dan bongkar pasang mesin (overhaul). Dok Pembinaan UPT BTPI terletak di tepi pantai luar komplek Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke (PPI Muara Angke). Lahan yang digunakan UPT BTPI merupakan lahan milik Pemerintah Daerah DKI dengan luas area 4.500 m2. Layout galangan disajikan pada Gambar 6.

Sumber: Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke, 2010

Gambar 6 Layout Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke

4.4 Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia yang ada di Dok Pembinaan UPT BTPI terdiri atas berbagai macam latar belakang pendidikan. Pendidikan terendah ada pada tingkat

Keterangan gambar: 1. Rumah mesin 2. Mesin penarik

3. Tali sling untuk menarik lori 4. Patok loper

5. Loper (pengatur sling) 6. Landasan Tarik (slipway) 7. Lori

8. Rantai penghubung lori 9. Bantalan kapal

10. Kapal di atas lori 11. Pelataran dok 12. Kolam galangan

(9)

SD sebanyak tiga orang. Latar belakang pendidikan yang bervariasi, tidak mempengaruhi kemampuan seluruh karyawan untuk melakukan kerjasama dalam proses transformasi. Pelatihan-pelatihan soft skill yang diberikan oleh UPT BTPI sangat meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada di Dok Pembinaan UPT BTPI. Pelatihan tersebut diantaranya yaitu: management team work dan pelatihan mengenai tata cara reparasi. Alokasi tenaga kerja pada galangan yang diteliti disajikan pada Tabel 6 dan Tabel 7.

Tabel 6 Alokasi staf lapang di Dok Pembinaan UPT BTPI

No Nama Pekerjaan Pendidikan

1 Mujono Koordinator Lapangan SMP

2 Suherman Juru Mesin SD

3 M. Yusuf Juru Cat SMA

4 Nurudin Juru Selam SD

5 Abdurachman Juru Selam SMP

6 Nursaman Juru Kasko SD

7 Apit Awaludin Juru Alur SMA

Sumber: Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke, 2010

Tabel 7 Alokasi staf administrasi di Dok Pembinaan UPT BTPI

No Nama Pekerjaan Pendidikan

1 Ir. Sutrisno, M.Si Kepala Pusat S2

2 Ir. Heriyanti, M.Si Kepala Sub Bagian Tata Usaha S2

3 Abdul Malik Adnan, S.Sos, MM

Kepala Seksi Pelayanan Pemeliharaan dan Perbaikan Sarana Penangkapan Ikan

S2 4 Agus Trihadi, SIP, M.Si Kepala Seksi Teknologi Alat Tangkap dan Mesin

Kapal Perikanan

S2

5 H. Sapto Wahono, SE Staff Seksi Teknologi S1

6 Nur Ali Staff Subbag Tata Usaha SLTA

7 Tjasda Staff Subbag Tata Usaha SLTA

8 Sumarsana Staff Subbag Tata Usaha SLTA

9 Yuni Astuti, SE Staff Subbag Tata Usaha S1

10 A S. Tumungin, SE Staff Subbag Tata Usaha S1

11 Sulaeman, A.Md Staff Subbag Tata Usaha D.3

12 Arief Prakoso, ST Staff Subbag Tata Usaha S1

13 Yuniwoko Staff Seksi Pelayanan SLTA

Gambar

Gambar 3 Jumlah kapal yang melakukan reparasi di Dok Pembinaan UPT BTPI
Gambar 4  Perbandingan fluktuasi produksi reparasi kapal Dok Pembinaan UPT BTPI dan produksi reparasi kapal seluruh galangan yang  ada di lingkungan UPT BTPI dari tahun 2006 sampai 2010
Gambar 5 Struktur organisasi UPT BTPI
Gambar 6 Layout Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke
+2

Referensi

Dokumen terkait

yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Metalurgi Departemen Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik

Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pekerja pada bagian penerimaan & penimbunan (receiving & storage) yang tidak melakukan kerja lembur

Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Paskal, pada pompa hidrolik ini kita memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga pada

Faktor pendukung sistem pendidikan Pondok Sulaimaniyah Puncak Bogor dalam menghafal Al-Qur’an dengan Metode Turki Utsmani yaitu dukungan dari orang tua, kurikulum

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional, untuk mencari hubungan antara variabel kecerdasan emosional (x) dengan variabel strategi coping

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir Kabupaten Buleleng dengan tujuan 1) mendeskripsikan potensi sumber daya pesisir untuk pengembangan ekowisata, 2)

Permasalahan  dasar  adanya  gap  antara  akademi  dan  industri  adalah  karena  karakter  dan  sudut 

Kerja Praktek (KP) merupakan salah suatu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi S1 di Fakultas Informatika, kegiatan KP dilaksanakan dengan