• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut kepres no. 60 tahun 1998, pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menurut kepres no. 60 tahun 1998, pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 Menurut kepres no. 60 tahun 1998, pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk efek.

 Bambang Riyanto menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar abstrak yang

mempertemukan calon pemodal (investor)

dengan emiten(perusahaan yang menerbitkan surat berharga di pasar modal) yang

(3)

 Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal menyebutkan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan

dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

(4)

 Pasar modal dapat diartikan sebagai pasar yang memperdagangkan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat

diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri.

(5)

 pasar modal syariah adalah pasar modal yang sesuai dengan syariah islam atau dengan kata lain instrument yang digunakan berdasarkan pada prinsip syariah dan mekanisme yang digunakan juga tidak bertentangan dengan prinsip syariah antara lain tidak boleh ada riba, gharar dan maysir.

(6)

Pasar modal syariah adalah pasar modal

yang di dalamnya ditransaksikan

instrumen keuangan atau modal yang sesuai dengan syariat Islam dan dengan cara-cara yang berlandaskan syariah pula atau pasar modal yang menerapkan

prinsip-prinsip syariah antara lain melarang setiap transaksi yang

mengandung unsur ketidak jelasan dan instrumen yang diperjualbelikan harus memenuhi kriteria halal

(7)

 Surat Al-Baqoroh: 275

 ...ﺎﺑﺮﻟﺍ ﻡﺮﺣﻭ ﻊﻴﺑ ﷲ ﻞﺣﺍﻭ...”

 “………padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba……..”

(8)

Pemikiran untuk mendirikan pasar modal

syariah dimulai sejak munculnya

instrumen pasar modal yang menggunakan prinsip syariah yaitu reksadana syariah

yang diluncurkan pertama kali pada tahun 1997.

Pasar modal syariah di Indonesia secara

resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 oleh pemerintah yang diwakili oleh Menteri Keuangan yaitu Budiono,

(9)

 Pembiayaan atau investasi hanya bisa

dilakukan pada aset atau kegiatan usaha yang halal, spesifik dan

bermanfaat.

 Karena uang merupakan alat bantu

pertukaran nilai, dimana pemilik harta akan memperoleh bagi hasil dari

kegiatan usaha tersebut, maka

pembiayaan dan investasi harus pada mata uang yang sama dengan

(10)

 Akad yang terjadi antara pemilik harta dengan emiten harus jelas. Tindakan maupun

informasinya harus transparan dan tidak boleh menimbulkan keraguan yang dapat menimbulkan kerugian di salah satu pihak.

 Baik pemilik harta maupun emiten tidak boleh mengambil resiko yang melebihi kemampuannya dan dapat menimbulkan kerugian.

 Penekanan pada mekanisme yang wajar dan

prinsip kehati-hatian baik pada investor maupun emiten.

(11)

 Semua saham harus diperjualbelikan pada bursa efek.

 Bursa perlu mempersiapkan pasca perdagangan dimana saham dapat diperjualbelikan melalui pialang.

 Semua perusahaan yang mempunyai saham yang dapat diperjualbelikan pada bursa efek diminta menyampaikan informasi tentang perhitungan (account) keuntungan dan

kerugian, serta neraca keuntungan kepada komite manajemen bursa efek, dengan jarak tidak lebih dari tiga bulan.

(12)

 Komite manajemen menerapkan harga

saham tertinggi(HST) tiap-tiap perusahaan dengan interval tidak lebih dari tiga bulan sekali.

 Saham tidak boleh diperdagangkan dengan harga lebih tinggi dari HST.

 Saham dapat dijual dengan harga dibawah HST.

(13)

 HST ditetapkan dengan membagi jumlah kekayaan bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang diterbitkan. Komite

manajemn harus memastikan bahwa semua

perusahaan yang terlibat dalam bursa efek itu mengikuti prakter standar akuntansi syariah.  Perdagangan saham mestinya hanya

berlangsung dalam satu minggu, periode perdagangan, setelah menentukan HST.

 Perusahaan hanya dapat menerbitkan saham baru dalam periode perdagangan dan dengan harga HST.

(14)

 Efek yang diperjualbelikan harus merupakan representasi dari barang dan jasa yang halal.  Informasi harus terbuka dan transparan, tidak

boleh menyesatkan, dan tidak ada manipulasi fakta.

 Tidak boleh mempertukarkan efek sejenis dengan nilai nominal yang berbeda.

 Larangan terhadap rekayasa penawaran untuk mendapatkan keuntungan di atas laba normal, dengan cara mengurangi supply agar harga

(15)

 Larangan melakukan rekayasa

permintaan untuk mendapatkan

keuntungan di atas laba normal dengan cara menciptakan false demand.

 Larangan atas semua investasi yang

tidak dilakukan secara spot (langsung)

 Boleh melakukan dua transaksi dalam

satu akad, dengan syarat: objek, pelaku, dan periodenya sama.

(16)

 Memungkinkan masyarakat

berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari

keuntungan dan resikonya.

 Memungkinkan para pemegang saham

menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas.

 Memungkinkan perusahaan

meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produknya.

(17)

 Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari

fluktuasi jangka pendek pada harga saham – yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.

 Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis

(18)

Di Indonesia, cikal bakal instrumen-instrumen

keuangan atau modal yang menggunakan

prinsip-prinsip syariah adalah saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks

yang terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan syariah Islam dan merupakan tolak ukur kinerja suatu investasi saham berbasis syariah. JII

merupakan subset dari Indeks Harga Gabungan (IHSG) yang diluncurkan pada tanggal 3 Juli

2000 dan menggunakan tanggal 1 Januari 1995 sebagai base date (dengan nilai 100).

(19)

 Usaha penjudian dan permainan yang

tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. Dan ini sesuai dengan firman Allah Surat Al-Maidah (5): 90-91yang berbunyi:  ﺏﺎﺼﻧﻻﺍﻭ ﺮﺴﻴﻤﻟﺍﻭ ﺮﻤﺨﻟﺍﺎﻤﻧﺍ ﺍﻮﻨﻣﺍ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺎﻬﻳﺎﻳ ﻩﻮﺒﻨﺘﺟﺎﻓ ﻦﻄﻴﺸﻟﺍ ﻞﻤﻋ ﻦﻣ ﺲﺟﺭ ﻡﻻﺯﻻﻭ ﻥﻮﺤﻠﻔﺗ ﻢﻜﻠﻌﻟ . ﻊﻗﻮﻳ ﻥﺍ ﻥﺎﻄﻴﺷ ﺪﻳﺮﻳ ﺎﻤﻧﺍ ﺮﺴﻴﻤﻟﺍﻭ ﺮﻤﺨﻟﺍ ﻰﻓ ءﺎﻀﻐﺒﻟﺍﻭ ﺓﻭﺍﺪﻌﻟﺍ ﻢﻜﻨﻴﺑ ﻢﺘﻧﺍ ﻞﻬﻓ ﺓﻮﻠﺼﻟﺍ ﻦﻋ ﻭ ﷲ ﺮﻛﺫ ﻦﻋ ﻢﻛﺪﺼﻳﻭ ﻥﻮﻬﺘﻨﻣ

(20)

 Usaha lembaga keuangan konvensional

(ribawi) termasuk perbankkan dan asuransi konvensional. Hal ini sesuai dengan firman Allah Surat Al-Imron (3): 130 yang berbunyi:  ﻪﻔﻋﺎﻀﻣ ﺎﻓﺎﻌﺿﺍ ﺍﻮﺑﺮﻟﺍ ﺍﻮﻠﻛﺄﺗ ﻻ ﺍﻮﻨﻣﺍ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺎﻬﻳﺎﻳ

(21)

 Usaha yang memproduksi,

mendistribusikan serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong

haram

 Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan besifat mudhorot.

(22)

 Yang tidak bergerak di industri

minuman keras, pengepakan daging non-halal, bank/lembaga keuangan

konvensional, penjudian, senjata, hotel dan pornografi.

 Yang tidak mempunyai rasio

hutang/modal lebih besar dari 30%.

 Yang tidak mempunyai pendapatan

bunga lebih dari 15% pendapatan usaha riilnya.

 Yang rasio kas/aktivitasnya tidak sama

(23)

 Penjualan surat berharga yang tidak menjadi milik penjual, begitu juga pembelian sesuatu yang tidak menjadi milik penjual.

Memperbesar volume transaksi short sale, karena mempunyai efek negatif dan

membahayakan bagi pasar modal, spekulasi ini akan memberikan inspirasi bagi investor lain bahwa harga akan turun yang akan diikuti oleh turunnya harga di pasar tanpa adanya informasi yang benar.

(24)

 Praktek-praktek yang tidak bermoral yang menyertai proses transaksi ini, baik dalam bentuk jual-beli fiktif dan formalitas,

penimbunan, penyebaran isu dan kebohongan-kebohongan lainnya.

 Transaksi yang mengandung unsur judi dan taruhan yang diharamkan oleh Islam.

(25)

 Memilih kumpulan saham dengan jenis

usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah

tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk dalam 10 besar dalam hal kapitalisasi).

 Memilih saham berdasarkan laporan

keuangan tahunan atau tengah tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%.

(26)

 Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

 Memilih 30 saham dengan urutan

berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terkhir.

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian bank syariah atau bank Islam menurut Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah, berdasarkan Al-Quran

Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan, dimana mekanisme perdagangan yang sesuai, emiten yang terikat dengan prinsip syariah dan fatwa DSN

Pasar modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodasi kebutuhan umat Islam yang ingin melakukan investasi di produk-produk pasar modal yang sesuai dengan

Kegiatan pasar modal yang berdasarkan prinsip syariah tidak boleh melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal yang haram (misalnya menyalurkan dana untuk