• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelajaran kewirausahaan di SMA Negeri 2 Salatiga. Proses pengumpulan data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelajaran kewirausahaan di SMA Negeri 2 Salatiga. Proses pengumpulan data"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Obyek Penelitian

Sebelum membagikan angket penulis terlebih dahulu menjelaskan tentang definisi operasional hubungan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan di SMA Negeri 2 Salatiga . Proses pengumpulan data dengan membagi angket dan dokumentasi dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan jumlah sample 124 siswa kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga. Dari hasil angket yang disebar dapat memberikan beberapa analisis disetiap indikatornya yang akan disajikan oleh peneliti.

4.2 Hasil Penelitan

4.2.1 Analisis Pendahuluan

4.2.1.1. Analisis Prosentase Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan

Analisis deskriptif hasil belajar mata pelajaran Kewirausahaan untuk melihat tingkat ketuntasan nilai yang diperoleh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga dilihat dari data dokumentasi dar nilai ulangan Akhir Semester 2 tahun ajaran 2012/2013 .

(2)

50 Tabel 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Pada 124 Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013

Kategori Nilai f %

Tuntas ≥72 67 51.612 %

Tidak Tuntas <72 57 48,387%

Sumber dari data dokumentasi nilai Ulangan akhir semester 2 dihitung dengan menggunakan IF melalui prgram excel 2010 (dilampirkan)

Hasil tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa 67 siswa (51.612%) mendapatkan nilai yang tuntas dimana nilai ketuntasan dilihat dari KKM( Kriteria Ketuntasan Minimal). Pada siswa yang belum tuntas 57 siswa (48.387%) masih mendapatkan nilai dibawah KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Kewirausahaan.

4.2.1.2 Analisis Deskripsi Motivasi Belajar Siswa

Pada Variable motivasi belajar siswa yangg didapatkan dari angket yang disebarkan peneliti secara acak pada sample 124 siswa SMA Negeri 2 Salatiga dikategorikan dalam data ordinal , dengan skala likert dikategorikan ada 5 tinggkatan , sangat tinggi , tinggi, cukup ,rendah , sangnat rendah. Hasil penelitian motivasi belajar siswa dapat terkumpul data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut ( Gulo W: 2000) :

Kelas = 5

I = Hasil tertinggi – Hasil terendah / kelas = 79-50/5

(3)

51 Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar 124 Siswa kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2014

kelas Kategori kelas interval f presentase

1 Sangat rendah 50,5-55,5 14 11.29% 2 Rendah 56,5-61,5 25 20.16% 3 Cukup 62,5-67,5 43 34.46% 4 Tinggi 68,5-73,5 32 25,8% 5 Sangat tinggi 74,5-79,5 10 8.06% 124 100

Sumber : diolah dengan data primer denngan distribusi frekuensi , Mei 2013

Hasil tabel 4.2 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa tidak merata. Motivasi belajar siswa pada 43 siswa (34.46%) mempunyai motivasi belajar dalam kategori cukup dan 10 siswa (8.06%) pada kategori bermotivasi belajar sangat tinggi.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa secara umum motivai belajar siswa dalam kegiatan belajar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga tergolong cukup tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Perlu adanya peningkatan motivasi belajar siswa dari internal atau eksternal dari siswa.

4.2.1.3.Analisis Deskripsi Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Hasil belajar yang diperoleh dari sample 124 siswa kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga diperoleh berupa data sekunder yang berupa data interval dan diubah menjadi data ordinal dikategorikan menjadi 5 yaitu sangat tinggi , tinggi , cukup , rendah , sangat rendah. Hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan dapat terkumpul data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

(4)

52 I = Hasil tertinggi – Hasil terendah / kelas

= 86 -38/5 = 48/5

= 9,6 dibulatkan 10

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Semester 2 pada 124 siswa kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga

kelas Kategori kelas

interval f presentase 1 Sangat Rendah 38,5-47,5 15 12.09% 2 Rendah 48,5-57,5 14 11.29% 3 Cukup 58,5-67,5 21 16.93% 4 Tinggi 68,5-77,5 40 32.25% 5 Sangat Tinggi 78,5-87,5 34 27.41% 124 100

Sumber : data sekunder nilai Hasil Ulangan Akhir Semester II diolah dari skala interval menjadi ordinal, Juni 2013

Berdasarkan tabel 4.3 dari 124 siswa dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai kategori sangat baik 34 siswa (27,41%) dan pada kategori rendah 14 siswa (11.29%). Kenyataan ini menunjukkan Hasil Belajar siswa dalam mata pelajaran Kewirausahaan tergolong tinggi dan baik dan perlu mempertahankan nilai-nilai yang tinggi dan meningkatkan nilai yang kurang atau cukup.

4.2.2 Analisis Lanjut

4.2.2.1 Analisis Korelasi dan Uji Hipotesis

Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitin ini berupa analisis korelasi Kendall Tau c. Adapun hasil analisis ini dihitung secara manual dalam (Gulo W : 2000)

(5)

53

Tc =

( )

C = Concondart

n = Jumlah sample

m = banyak nya baris atau kolom pada master frekuensi

Tc = = 0.0193 ½ ( 124 ²) [ 5-1/5]

Uji Signifikan :

Dengan tingkat signifikan : α = 0.05

Z = √ ( ) √ ( ( ) ) ( )( ) Z = 0.317

Berdasarkan hasil analisis korelasi dan uji hipotesis , dari 124 siswa menghasilkan Tc : 0.0193 yang artinya sangat rendah koefisien korelasi bahkan tidak ada hubungan sama sekali. Pada uji Z dengan hasil (0,05< 0.317) menunjukkan bahwa α < 0.317 (31.7%) dimana α = 0.05 (5%), maka berati bahwa tidak ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar siswa dengan

(6)

54 hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan dikalangan siswa SMA Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2013.

Hasil berdasarkan perhitungan uji hipotesis menununjukan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak karena sig = 0.317 = 31.7% lebih besar 5% jadi korelasi sangat lemah, yang H0 berbunyi “ tidak ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan dikalangan siswa SMA Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2013” yang pernah diajukan peneliti dinyatakan diterima.

Hubungan yang dihasilkan bersifat hubungan tidak positif dan tidak signifikan. Korelasi yang dihasilkan antara motivasi dan hasil belajar mata pelajaran Kewirausahaan kelas dikalangan siswa SMA Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2013 sangat rendah , sehingga makin tinggi motivasi belajar belum menentukan tingginya hasil belajar siswa di mata pelajaran kewirausahaan .

4.3 Pembahasan

Berdasarkan penelitian analisis korelasi dan hipotesis menunjukkan motivasi belajar siswa pada 124 siswa kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga pada kategori cukup paling banyak d alami siswa yaitu dilihat dari hasil penelitian motivasi belajar siswa dalam Sebanyak 43 siswa (34.46%) mempunyai motivasi belajar dalam kategori cukup dan pada 32 siswa (25.8%) bermotivasi tinggi dan 10 siswa (8.06%) pada kategori bermotivasi belajar sangat tinggi. Hasil tersebut menunjukkan banyak siswa pada tingkat motivasi cukup lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang bermotivasi tinggi atau sangat tinggi.

(7)

55 Hasil belajar yang ditentukan dengan nilai ulangan akhir semester 2 menunjukkan pada tingkat kategori banyak diperoleh pada hasil belajar yang tinggidilihat dari hasil penelitian sebagai berikut : bahwa siswa yang mempunyai kategori sangat rendah 15 siswa (12.09%) , yang mempunyai kategori rendah 14 siswa (11.29%). Jumlah sebanyak 21 siswa (16.93%) dalam kategori yang cukup. Kategori baik 40 siswa (32.25 %) dan pada kategori sangat baik 34 siswa (27,41%) . Kenyataan ini menunjukkan Hasil Belajar siswa dalam mata pelajaran Kewirausahaan tergolong tinggi dan baik dan perlu mempertahankan nilai-nilai yang tinggi dan meningkatkan nilai yang kurang atau cukup.

Berdasarkan penelitian di atas ,membuktikan bahwa motivasi belajar siswa lemah memberi dampak pada hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan. Semakin tinggi motivasi belajar siswa terhadap belajar seorang siswa belum tentu baik pula perolehan hasil belajar kewirausaan ataupun sebaliknya. Pada kenyataannnya Hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Kewirausahaan tergolong tinggi dan sangat tinggi berbanding terbalik dengan motivasi yang cukup sama artinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa tidak berhubungan dengan hasil belajar yang dicapai siswa dalam mata pelajaran kewirausahaan. Hasil yang diperoleh memalui ulangan akhir semseter 2 disimpulkan rata-rata siswa memperoleh nilai tinggi dan motivasi tidak begitu tinggi (cukup). Motivasi belajar siswa dalam hal ini berhubungan sangat rendah atau mungkin tidak berhubungan dengan hasil belajar kewirausahaan dikalangan siswa SMA Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2012/2013 khususnya siswa kelas XI .

(8)

56 Menurut Sadirman A.M banyak mengemukakan sebagai berikut :

Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar , siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik pula. Dengan kata lain bahwa dengan adanya motivasi , seseorang yang belajar akan menghasilkan prestasi yang baik.

Dalam kegiatan belajar ( Sadirman 2011 : 75) , motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar , sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non itelektual. Peranan yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah , merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat , akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Seorang siswa memiliki inteligensia cukup tinggi , boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat. Disini tugas guru juga harus mampu memberikan motivasi dalam kegiatan belajar.memberi motivasi kepada siswa berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu. Pada awalnya siswa akan merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kegitan belajar( Sadirman 2011 : 78).

Penyesuaian dari kutipan teori Sadirman AM , berdasarkan hasil yang diteliti peneliti menyimpulkan bahwa motivasi belajar siswa memiliki hubungan yang tidak positif dan tidak signifikan dengan hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Salatiga karena pada tingkat korelasi sangat rendah atau tidak ada korelasi.

Pada penelitian ini motivasi yang tinggi tidak berhubungan dengah hasil belajar siswa kelas , saat motivsi belajar siswa tinggi tidak menentukan prestai

(9)

57 belajar siswa yang tinggi pula atau sebaliknya. Faktor – faktor lain dapat berhubungan sedangkan pada motivasi belajar siswa tidak ditemukannya hubungan dengan hasi l belajar Kewirausahaan. Sebab – sebab yang dapat dilihat pada kecerdasan siswa biasa menjadi penyebab mengapa motivasi belajar siswa berhubungan sangat rendah atau tidak ada hubungan yang positif dan signifikan dengan Hasil Belajar Kewirausahaan tidak sesuai dengan teori Sadirman AM yaitu :

Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar , sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non itelektual. Peranan yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah , merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat , akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.Seorang siswa memiliki inteligensia cukup tinggi , boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat (Sadirman 2011 : 75 )

Referensi

Dokumen terkait

Zona hambat adalah zona jernih di sekitar sumuran yang disebabkan karena berkurangnya atau tidak adanya pertumbuhan koloni bakteri uji karena perlakuan cairan kultur,

Jalur pemeriksaan adalah jalur antrian pemeriksaan keamanan untuk penumpang, personel pesawat udara dan barang bawaan yang diangkut dengan pesawat udara dan orang

Terkait dengan pembahasan yang dipaparkan pada bahan ajar di bab 3 ini, maka untuk Untuk memperkuat pemahaman dan ketrampilan pendidik terkait materi penilaian pembelajaran

Kesamaan jenis makanan cicak antar spesies, lokasi, dan waktu dihitung menggunakan indeks kesamaan Jaccard (Cj) (Maguran 1987), dengan rumus Cj = j/(a+b-j) [j= jumlah

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa dalam pelaksanaan tahapan pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati Dan Wakil

Untuk mengetahui pengaruh campuran pasir sungai Lumajang terhadap kualitas batu bata lumpur Lapindo dilakukan dengan cara memberikan penambahan pada bahan baku

kematian harus meningkat, sehingga angka pertumbuhan melambat hingga nol (zero) • Populasi sebaiknya mengikuti suatu kurva berbentuk-S.. Kurva

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia