• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan

PPL adalah mata kuliah dengan beban tiga SKS dan merupakan mata kuliah lapangan. Karena beban mata kuliah yang cukup besar, maka diperlukan suatu persiapan khusus agar hasil yang dicapai bisa maksimal. Sebelum melaksanakan PPL, praktikan terlebih dahulu mempersiapkan mental maupun fisik untuk memberikan gambaran tentang hal-hal dan permasalahan yang mungkin akan timbul dalam pelaksanaan PPL. Persiapan ini dilakukan selama kurang lebih empat bulan atau satu semester selama perkuliahan berlangsung. Persiapan ini meliputi :

1. Pengajaran Mikro (Micro Teaching)

Mata kuliah pengajaran mikro adalah mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa yang hendak melaksanakan PPL. Mata kuliah ini khusus diberikan untuk membekali mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengajaran Lapangan yang langsung berinteraksi dengan siswa sebenarnya. Sedangkan materi yang diberikan adalah latihan mengajar, menyampaikan materi pelajaran, memberi pertanyaan kepada siswa, membuka dan menutup pelajaran, pengelolaan kelas serta keterampilan lain yang berhubungan dengan calon guru/pendidik.

Dalam Pengajaran Mikro dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Pada tiap-tiap kelompok terdiri dari 8 sampai 10 orang karena jumlah ini adalah jumlah yang dianggap ideal dalam suatu praktik pengajaran. Pelaksanaan pengajaran mikro dibimbing oleh seorang dosen dan tiap mahasiswa diberikan waktu selama kurang lebih 20 menit untuk menyampaikan satu materi. Mahasiswa yang mendapat giliran untuk menyampaikan materi di depan kelas juga diberi kritik saran untuk lebih mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya.

2. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL diadakan sekaligus pada pelaksanaan pengajaran mikro, dimana materi yang disampaikan dalam pembekalan PPL berupa mekanisme pelaksanaan PPL di sekolah, teknik pelaksanaan PPL dan teknik untuk menghadapi sekaligus mengatasi permasalahan yang mungkin akan terjadi selama pelaksanaan PPL.

(2)

18 3. Observasi Sekolah

Observasi lingkungan sekolah pertama dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2014. Kegiatan observasi lingkungan sekolah bertujuan untuk mengetahui keadaan sarana prasarana sekolah maupun hubungan antar komponen sekolah yang terdapat di dalamnya. Selan itu observasi ini juga bertujuan untuk mengetahui berbagai macam kegiatan kesiswaan yang ada. Dari observasi ini dapat diperoleh data potensi fisik maupun potensi non-fisik sekolah yang digunakan sebagi acuan dalam penyusunan program kegiatan PPL.

Pada observasi pertama ini dilakukan setelah penyerahan kelompok PPL kepada pihak sekolah. Setelah penyerahan dilakukan, maka mahasiswa melakukan observasi ke lingkungan sekolah termasuk di dalamnya adalah pihak jurusan. Untuk mengarahkan kegiatan PPL mahasiswa mendapat masing-masing seorang guru pembimbing sesuai jurusan masing-masing yang akan mendampingi mahasiswa selama PPL berlangsung. Dengan adanya guru pendamping ini diharapkan mahasiswa lebih terarah dan lebih terkontrol dalam melakukan kegiatan PPL yang langsung berinteraksi dengan siswa yang diampunya.

Observasi kelas bertujuan untuk memberikan gambaran nyata tentang proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Dari observasi ini diharapakan mahasiswa bisa memperoleh suatu metode pembelajaran tepat yang akan digunakan dalam proses pemelajaran selama kegiatan PPL berlangsung.

Aspek-aspek yang diamati dalam proses pembelajaran di kelas antara lain membuka pelajaran, menarik perhatian peserta didik, penguasaan materi, metode mengaktifkan siswa, metode memotivasi siswa, metode pembelajaran, teknik bertanya, cara menanggapi peserta diklat, cara untuk memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi, penggunaan media, sistematika penyampaian materi, bahasa dan suara, penampilan, penggunaan waktu dan menutup pelajaran.

Dari hasil observasi yang dilakukan ini mahasiswa mendapatkan gambaran utuh tentang pelaksanaan proses pemelajaran yang berlangsung di kelas. Data-data tersebut antara lain :

(3)

19 a. Proses pembelajaran

1) Membuka pelajaran

Pelajaran dibuka dengan salam, do’a dan dilanjutkan dengan presensi kemudian pengecekan kejelasan siswa tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

2) Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam proses pemelajaran yang berlangsung adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, dan CTL (Contextual Teaching Learning). Dengan metode ini siswa tidak mudah bosan dan merasa termotivasi dengan adanya CTL.

3) Bahan Ajar

Bahan ajar yang digunakan guru berupa buku, modul belajar serta job sheet untuk mata diklat produktif.

4) Penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam proses belajar yang berlangsung adalah Bahasa Indonesia.

5) Penggunaan waktu

Secara keseluruhan penggunaan waktu belajar mengajar sudah efektif, namun karena waktu yang tersedia cukup lama sehingga siswa terkadang merasa bosan.

6) Teknik bertanya

Teknik bertanya yang digunakan guru kepada siswa yaitu setelah selesai diberi penjelasan, guru menanyakan kejelasan siswa secara langsung. Disamping itu juga diberikan soal-soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan. 7) Teknik penguasaan kelas

Dalam proses belajar mengajar di kelas untuk mengendalikan kondisi kelas digunakan cara reward & punishment, bagi siswa berprestasi diberikan penghargaan dan bagi siswa bandel diberikan hukuman peringatan.

8) Penggunaan media

Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar ini adalah papan tulis dan kapur. Selain media konvensional tersebut, guru juga menggunakan LCD viewer. Penggunaan media sudah maksimal.

(4)

20 9) Bentuk dan cara evaluasi

Untuk memperolah hasil yang akurat tentang tingkat pemahaman siswa, evaluasi yang dilakukan berupa tes tertulis dan tes praktik. 10) Menutup pelajaran

Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menyimpulkan bersama tentang bahasan materi pada pertemuan tersebut serta menyampaikan materi pada pertemuan yang akan datang.

b. Perilaku siswa

1) Perilaku siswa di dalam kelas

Perilaku siswa sebagian besar di dalam cukup responsif tentang materi yang digunakan dan cukup sopan tetapi ada beberapa yang masih gaduh.

2) Perilaku siswa di luar kelas

Perilaku siswa di luar kelas cukup sopan dan tidak menunjukkan gejala kenakalan yang berarti.

Selain data-data kelas mahasiswa juga mendapat buku kerja guru yang harus dilengkapi untuk menunjang proses pemelajaran. Dalam buku kerja guru terdapat kalender pendidikan, daftar hadir siswa, rencana pembelajaran, agenda pembelajaran, daftar nilai, program tahunan, program semester, dan analisis butir soal serta catatan kasus untuk siswa yang bermasalah di kelas.

4. Penyusunan RPP

Sebelum praktikan melaksanakan praktik mengajar dikelas, terlebih dahulu praktikan membuat persiapan mengajar dengan materi seperti yang telah ditentukan oleh guru pembimbing yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Pembelajaran (RP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selama kegiatan PPL masing-masing mahasiswa melaksanakan praktik mengajar di dalam kelas dalam jumlah pertemuan yang berbeda-beda.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke-giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

(5)

21

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Jadi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran silabus yang menggambarkan rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan lapangan.

Adapun komponen-komponen yang harus ada dalam sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan. b. Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

c. Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah sejumlah kemampuan utama yang harus dikuasai peserta didik dalam berbagai mata pelajaran dan sebagai acuan untuk penilaian sikap.

d. Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

e. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

f. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

(6)

22 g. Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

h. Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

i. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.

j. Kegiatan pembelajaran 1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

2) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan melalui proses mengamati, menanya,mengeksplorasi, mengasosiasi,dan mengkomunikasikan.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

(7)

23 k. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

l. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Selain mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), praktikan juga diharuskan mengetahui, mempelajari, serta mempraktekkan pada saat mengajar metode-metode pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses mengajar agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik. Beberapa metode mengajar yang sering digunakan oleh seorang pengajar antara lain :

1. Metode Ceramah (Preaching Method)

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. (Hafez Al Asad, 2011). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

Beberapa kelemahan metode ceramah adalah membuat siswa pasif, mengandung unsur paksaan kepada siswa, dan mengandung daya kritis siswa (Hafez Al Asad, 2011). Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya, sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik, kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata), dan bila terlalu lama membosankan.(Hafez Al Asad, 2011)

Sedangkan kelebihan metode ceramah adalah Guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar dan mudah dilaksanakan (Hafez Al Asad, 2011)

(8)

24 2. Metode Diskusi (Discussion Method)

Hafez Al Asad mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).

Kelemahan metode diskusi antara lain tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar, peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara, biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Hafez Al Asad, 2011)

Kelebihan metode diskusi antara lain menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan, menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik, dan membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda.

3. Metode Demonstrasi (Demonstration Method)

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Hafez Al Asad, 2011).

Kelemahan metode demonstrasi antara lain anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan, tidak semua benda dapat didemonstrasikan dan sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Hafez Al Asad, 2000).

Kelebihan metode demonstrasi antara lain membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda, memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (Hafez Al Asad, 2011).

4. Metode Mengajar Beregu (Team Teaaching Methode)

Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara

(9)

25

pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.

B. Pelaksanaan PPL (Praktik Terbimbing dan Mandiri)

Dalam kegiatan praktik mengajar, mahasiswa praktik secara langsung menjadi tenaga pendidik. Mata diklat yang diajarkan adalah “Konstruksi Bangunan” pada kelas X TGB A dan X TGB B dan “Ilmu Ukur Tanah” pada kelas X TGB A dan X TGB B.

Pelaksanaan PPL di rencanakan selama minimal 8 kali pertemuan tatap muka. Awal pelajaran dilaksanakan pada hari Rabu, 06 Agustus 2014 dengan mengampu kompetensi “Karakteristik dan Spesifikasi Kayu” kelas X TGB B waktu mengajar dimulai dari jam ke-5 sampai jam ke-9. Dan untuk kelas X TGB A pelajaran dimulai dari jam ke-6 sampai jam ke-10 pada setiap hari senin. Sedangkan untuk kompetensi “Alat Ukur Tanah” kelas X TGB B. Waktu mengajar dimulai dari jam ke-5 sampai jam ke-8 untuk kelas X TGB B pada hari Rabu. Dan untuk kelas X TGB A pelajaran dimulai dari jam ke-1 sampai jam ke-4 pada hari sabtu. Setiap satu jam pelajaran normal berdurasi waktu 45 menit, sedangkan pada saat bulan puasa durasi waktu satu jam pelajaran menjadi 30 menit.

1. Praktik Mengajar Terbimbing

Praktik mengajar terbimbing dialakukan praktikan didalam kelas dan didampingi oleh guru pembimbing dikelas. Mahasiswa praktikan memberikan materi ajar di depan kelas, sedangkan guru pembimbing melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan praktikan, dan selanjutnya setelah pelajaran berakhir guru pembimbing akan melakukan evaluasi dari apa yang telah dilakukan praktikan sehinga dengan adanya masukan dari guru pembimbing praktikan dapat melakukan perbaikan untuk penampilan mengajar pada hari berikutnya.

2. Praktik Mengajar Mandiri

Kegitan praktik mengajar dilakukan pada Tanggal 1 Juli 2014 sampai Tanggal 18 September 2014. Namun tidak menutup kemungkinaan untuk dapat menambah waktu praktik mengajar mandiri sampai dinyatakan benar-benar telah memenuhi kompetensi sebagai seorang tenaga pendidik oleh guru pembimbing lapangan.

(10)

26 a. Kegiatan Mengajar Mandiri

Setelah mendapatkan beberapa masukan dan arahan dari guru pembimbing, praktikan mulai mengajar mandiri tanpa didampingi guru pembimbing. Latihan mengajar mandiri bertujuan untuk melatih keterampilan dan kemampuan dalam mengelola kelas serta untuk dapat menjadi tenaga pendidik yang professional dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.

Latihan praktik mengajar mandiri dilakukan praktikan dengan mengajar kelas X TGB A dan X TGB B dengan mata pelajaran“Konstruksi Bangunan”. Dan dengan kelas yang sama di kelas X TGB A dan X TGB B dengan pelajaran “Ilmu Ukur Tanah” Praktik mengajar mandiri teori didalam kelas dilakukan pada Tanggal 17 Juli – 17 September 2014 selama 28 kali tatap muka.

b. Umpan Balik dari Guru Pembimbing

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan tidak lepas dari pengawasan dari pembimbing, baik pembimbing dari SMK Negeri 2 Klaten dan pembimbing dari Universtias Negeri Yogyakarta. Untuk pembimbing dari Universitas Negeri Yogyakarta disebut Dosen Pembimbing PPL. Bimbingan oleh Dosen Pembimbing PPL dilakukan setiap kali dosen pembimbing berkunjung ke sekolah, untuk memonitor mahasiswa PPL apabila mengalami kesulitan dan hambatan dalam melakukan PPL.

Sedangkan Guru Pembimbing Lapangan adalah guru SMK Negeri 2 Klaten yang di tunjuk untuk membimbing mahasiswa PPL, satu guru membimbing satu mahasiswa. Guru pembimbing selalu memantau dan mengawasi setiap kegitan PPL yang dilakukan mahasiswa sehinga jika terdapat masalah dan hambatan saat pelaksanaan kegitan PPL guru pembimbing dapat memberikan masukan dan solusi untuk memecahkan masalah dan hambatan tersebut. Jadwal pelaksanaan kegitan praktik mengajar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(11)

27

Tabel 1. Jadwal Mengajar

No. Hari Kelas Jam

Mata

Pelajaran Ruang Ket.

1. Senin X TGB A

6 – 10 (11.00-15.00)

Konstruksi

Bangunan Ruang Teori 1 Materi

2. Rabu X TGB B 3 – 4 (08.30-10.00) Konstruksi

Bangunan Ruang Teori 2 Materi X TGB

B

5 – 8 (10.15-13.30)

Ilmu Ukur

Tanah Ruang Teori 2 Materi

3. Kamis X TGB A 1 – 2 (07.00-08.30) Konstruksi

Bangunan Ruang Teori 1 Materi X TGB

B

5 – 9 (10.15-14.15)

Konstruksi

Bangunan Ruang Teori 2 Materi 4. Sabtu X TGB

A

1 – 4 (07.00-10.00)

Ilmu Ukur

Tanah Ruang Teori 1 Materi

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) untuk mata diklat Konstruksi Bangunan dengan Kompetensi Dasar “Karakteristik dan Spesifikasi Kayu”, kelas X pada semester 1 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kompetensi Dasar Karakteristik dan Spesifikasi Kayu

No. Kompetensi Dasar Materi Pokok

1 3.1 Menerapkan spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan 4.1 Mengelola spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan

• Sifat dan karakteristik kayu • Kuat tekan kayu

• Kuat tarik kayu • Keawetan kayu

• Pemeriksaan kayu secara visual

Kayu hasil olahan (tripleks,

multipleks, multiblock, MDF, partikel board, dll)

• Proses pembuatan • Pemeriksaan fisik dan

mekanik secara visual

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, seluruh agenda rancangan yang telah dirumuskan dapat terlaksana dengan baik. Kompetensi standar

(12)

28

yang diajarkan yaitu “Karakteristik dan Spesifikasi Kayu”. Adapun jadwal mengajar Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) kelas X TGB tabel dibawah ini :

Tabel 3. Agenda Mengajar Kelas X TGB A Konstruksi Bangunan

No. Hari, Tanggal Materi Catatan/

Keterangan

1.

Senin,

18 Agustus 2014

Pengenalan dan motivasi siswa terhadap Jurusan Teknik Gambar Bangunan

2.

Senin,

25 Agustus 2014

Karakteristik dan Spesifikasi Bahan Bangunan yaitu Kayu

3.

Senin,

01 September 2014

Spesifikasi vinir, kayu lapis, kayu serat, dan papan partikel

4.

Senin, 08 September 2014

Membahas tentang kayu vinir dan kayu lapis serta eksperimen kayu lapis dilanjutkan dengan Ujian kompetensi

Tabel 4. Agenda Mengajar Kelas X TGB B Konstruksi Bangunan

No. Hari, Tanggal Materi Catatan/

Keterangan

1.

Kamis, 17 Juli 2014

Perkenalan guru dengan siswa kelas X TGB B

2.

Rabu, 06 Agustus 2014

Pembagian kelompok dan pembahasan Kompetensi Dasar Konstruksi Bangunan

3.

Kamis, 07 Agustus 2014

Pengenalan dan motivasi siswa terhadap Jurusan Teknik Gambar Bangunan

4. Kamis, 14 Agustus

Karakteristik dan Spesifikasi Bahan Bangunan yaitu Kayu

(13)

29 2014 5. Rabu, 20 Agustus 2014

Perkenalan program perangkat lunak

6. Kamis, 21 Agustus 2014

Spesifikasi vinir, kayu lapis, kayu serat, dan papan partikel

7. Rabu, 27 Agustus 2014

Pengenalan program Auto CAD serta fungsi dari Auto CAD

8. Kamis, 28 Agustus 2014

Membahas tentang kayu vinir dan kayu lapis serta eksperimen kayu lapis dilanjutkan dengan Ujian kompetensi

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) untuk mata diklat Konstruksi Bangunan dengan Kompetensi Dasar “Spesifikasi dan Karakteristik Bahan Adukan”, kelas X pada semester 1 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 5. Kompetensi Dasar Bahan Adukan

No. Kompetensi Dasar Materi Pokok

1 3.2Menerapkan spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan pada konstruksi bangunan 4.2Mengelola spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan pada konstruksi bangunan

• Jenis dan klassifikasi bahan adukan dan pasangan (semen, pasir, gips, teras/puzzolan, kapur, dll)

• Gradasi agregat untuk adukan dan pasangan

• Proporsi campuran adukan dan pasangan

• Pemeriksaan sifat fisik dan mekanik secara visual sesuai SNI

(14)

30

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, seluruh agenda rancangan yang telah dirumuskan dapat terlaksana dengan baik. Standar kompetensi yang diajarkan yaitu “Spesifikasi dan Karakteristik Bahan Adukan”. Adapun jadwal mengajar Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) kelas X terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6. Agenda Mengajar X TGB A Konstruksi Bangunan

No. Hari, Tanggal Materi Catatan/

Keterangan

1.

Senin,

15 September 2014

Pembahasan tentang bahan adukan serta praktikum agregat dilihat dari bentuk fisiknya

Tabel 7. Agenda Mengajar X TGB B Konstruksi Bangunan

No. Hari, Tanggal Materi Catatan/

Keterangan

1.

Rabu,

03 September 2014

Pembahasan AutoCAD yaitu tenteng koordinat kartesius, polar dan relative

2.

Kamis, 04 September 2014

Pembahasan tentang bahan adukan serta praktikum agregat dilihat dari bentuk fisiknya

3.

Rabu,

10 September 2014

Pembahasan koordinat Auto CAD dan pengambilan nilai ulangan

4.

Kamis, 11 September 2014

Pembahasan bahan adukan, agregat, dan dasar-dasar beton murni

5.

Kamis, 18 September 2014

Pembuatan dan penilaian tugas tentang bahan adukan

(15)

31

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Banguna (TGB) untuk mata diklat Ilmu Ukur Tanah dengan Kompetensi Dasar “Deskripsi Ukur Tanah ”, kelas X pada semester 1 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Kompetensi Dasar Karakteristik dan Spesifikasi Kayu

No. Kompetensi Dasar Materi Pokok

1 3.3Menerapkan spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan pada konstruksi bangunan 4.3Mengelola spesifikasi dan karakteristik bahan adukan dan pasangan pada konstruksi bangunan

• Jenis dan klassifikasi bahan adukan dan pasangan (semen, pasir, gips, teras/puzzolan, kapur, dll)

• Gradasi agregat untuk adukan dan pasangan

• Proporsi campuran adukan dan pasangan

• Pemeriksaan sifat fisik dan mekanik secara visual sesuai SNI

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, seluruh agenda rancangan yang telah dirumuskan dapat terlaksana dengan baik. Kompetensi yang diajarkan yaitu “Deskripsi Ukur Tanah”. Adapun jadwal mengajar Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) kelas X tabel dibawah ini :

Tabel 9. Agenda Mengajar X TGB A Ilmu Ukur Tanah

No. Hari, Tanggal Materi Catatan/

Keterangan 1 Sabtu, 09 Agustus 2014 Pengenalan Materi 2 Sabtu,

23 Agustus 2014 Deskripsi Ukur Tanah

3 Sabtu, Macam-macam alat ukur tanah

(16)

32 30 Agustus 2014

4

Sabtu,

06 Agustus 2014 Penggunaan alat ukur jarak (rol meter)

5

Sabtu,

13 September 2014

Penggunaan alat ukur jarak (rambu ukur ) + ulangan harian

Tabel 10. Agenda Mengajar X TGB B Ilmu Ukur Tanah

No. Hari, Tanggal Materi Catatan/

Keterangan 1 Rabu, 06 Agustus 2014 Pengenalan Materi 2 Rabu,

20 Agustus 2014 Deskripsi Ukur Tanah

3

Rabu,

27 Agustus 2014 Macam-macam alat ukur tanah

4

Rabu,

03 September

2014 Penggunaan alat ukur jarak (rol meter) 5 Rabu,

10 September 2014

Penggunaan alat ukur jarak (rambu ukur) + ulangan harian

(17)

33 C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Analisis Hasil Pelaksanaan

Setelah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan dengan memberikan beberapa materi kompetensi kejuruan Konstruksi Bangunan dengan materi karakteristik dan spesifikasi kayu, dan bahan adukan, didapatkan hasil sebagai berikut :

a. Siswa SMK Negeri 2 Klaten sangat semangat dalam mengikuti jalannya pelajaran, terlihat dari 13 kali pertemuan tatap muka siswa yang hadir sebanyak 98%.

b. Dalam mengerjakan tugas individu dan tugas kelompok para siswa aktif mengerjakan tugas, terlihat dari beberapa tugas yang diberikan penulis lebih dari 95% siswa mengerjakan pekerjaannya dan mengumpulkan hasil pekerjaannya sesuai waktu yang di tentukan.

c. Sebagian besar siswa memahami materi ajar yang diberikan oleh praktikan, terlihat dari hasil nilai tugas-tugas yang dikumpulkan 69 siswa, dari 2 mata pelajaran yang diajarkan semua siswa telah memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal.

2. Hambatan Pelaksanaan PPL

a. Saat menyiapkan materi pelajaran, hal – hal yang menghambat antara lain dikarnakan siswa yang masih terbawa suasana liburan menjadikan mereka kurang memperhatikan.

b. Kemampuan siswa dalam menanggapi pelajaran di SMK, siswa masih terbawa dengan kemampuan daya serap pada SMP.

c. Kemampuan pemahaman siswa yang berbeda-beda dalam menerima materi sehinga menghambat materi ajar yang selanjutnya.

d. Sifat siswa masih banyak ribut didalam kelas menjadikan kelas gaduh.

3. Cara Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan PPL

Agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan baik, maka hambatan-hambatan tersebut harus bisa diatasi. Usaha-usaha yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut antara lain :

a. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang penting nya pelajaran tersebut dan pentingnya arti menghargai orang lain.

(18)

34

b. Memberikan pengertian terlebih dahulu tentang SMK yang sangat jauh berbeda dari SMP, dari segi materi maupun sikap dan perilaku.

c. Kemampuan pemahaman siswa yang berbeda dapat diatasi dengan adanya penjelasan secara individu terhadap siswa atau memberikan kesempatan kepada siswa lain yang memiliki pemahaman lebih unjuk berusaha mengajarkan pada temannya.

d. Sifat siswa yang masih ribut dikelas dapat diatasi dengan memberikan ketegasan terhadap siswa.

4. Refleksi

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegitan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumya, observasi dan latihan mengajar bagi mahasiswa program studi S1 Kependidikan, sesuai dengan persyaratan agar dapat memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat lainya.

Praktikan menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki sebagai calon tenaga pendidik yang sedang dalam tahap belajar, banyak kekurangan yang praktikan miliki, seperti belum memiliki cukup pengalman tentang bagaimana menagani pengeloaan kelas dengan baik. Namun demikian dibawah asuhan guru pembimbing praktikan dapat belajar mengenai aspek pendalaman materi, metode pembelajaran, maupun belajar tentang bagaimana menjadi guru yang professional.

Keberhasilan yang dapat dilihat dalam pelaksanaan praktik mengajar yang praktikan laksanakan dapat dilihat dari pengelolaan kelas ketika belajar praktik mengajar dibengkel, tanggapan peserta didik yang baik, tertib dalam mengikuti pelajaran praktik, rasa keingin tahuan yang tinggi dan semangat untuk ingin bisa melakukan pengerjaan terhadap benda kerja. Untuk membantu tenaga pendidik dalam proses pembelajaran berfungsi meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran baik teori atau praktik hendaknya sarana dan prasarana berupa penunjang media pembelajaran sangat dibutuhkan, karena akan memungkinkan kegitatan pembelajaran supaya lebih variatif jika terdapat sarana pendidikan yang memadai sehinga siswa lebih memahami konsep dan lebih antusiasme dalam mengikuti pelajaran.

(19)

35

Setelah pelaksanaan PPL praktikan menyadari bahwa menjadi tenaga pendidik membutuhkan kesabaran dan keuletan tinggi. Tenaga pendidik juga harus memiliki tanggung jawab moral mencerdaskan peserta didik, kedisiplinan dan tangung jawab yang harus dimiliki dan dipegang tanguh oleh seorang tenaga pendidik ditengah kondisi dimana kesejahteraan guru belum memadai.

Proses pembelajaran yang dilakukan mahasiswa pada praktik mengajar mandiri ini adalah :

a. Membuka pelajaran yang diawali dengan salam dan do’a untuk mengkondisikan kelas.

b. Megatur manajemen ruang kelas serta sebelum memulai pelajaran siswa diajarkan dengan kebersihan ruang kelas.

c. Mengecek kehadiran siswa.

d. Untuk pertemuan pertama kali diadakan perkenalan dengan mahasiswa, motivasi dan disambung dengan pengenalan tentang materi Statika yang pernah diajarkan di SMP dan materi-materi yang akan diberikan selama proses belajar mengajar.

e. Mengecek kepahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

f. Menyampaikan kompetensi/sub kompetensi yang akan diajarkan pada pertemuan hari itu.

g. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan tersebut.

h. Dialog dengan siswa untuk mengetahui tingkat kepahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan.

i. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

j. Menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi alat/komponen yang sedang dibahas.

k. Pelajaran ditutup dengan evaluasi dan menarik kesimpulan bersama tentang materi yang disampaikan serta disampaikan materi untuk pertemuan selanjutnya. Pertemuan diakhiri dengan berdo’a bersama dan salam.

(20)

36

5. Kegiatan Evaluasi Praktek Mengajar Mandiri

Evaluasi pembelajaran merupakan menganalisa dan menafsirkan tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematik dan bermakna dalam pengambilan keputusan. Untuk itu dalam mewujudkan tercapainya tujuan dan fungsi evaluasi, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip sebagai berikut: Menyeluruh, artinya dilaksanakan secara bulat dan utuh baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, perilaku, nilai, dan ketrampilan. Berkesinambungan, artinya penilaian harus dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan hasil belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajar mengajar. Berorientasi pada tujuan, artinya hasil belajar siswa diharapkan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar suatu mata pelajaran yang telah dirumuskan dalam bentuk tujuan pengajaran, maka penilaian harus dapat menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pengajaran. Obyektif, artinya penilaian harus menghindarkan diri dari sifat subyektif sehingga menggambarkan aspek-aspek yang dapat diukur. Terbuka, artinya proses dan hasil penilaian perlu diketahui dan diterima.

6. Analisis Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat dalam 2 semester dalam 2 mata diklat pelajaran yang masing-masing berisi 12 Kompetensi Dasar. Namun mahasiswa PPL dalam praktek mengajar, hanya dibatasi dalam kurang lebih 2,5 bulan dalm pelaksanaan praktek. Maka dari itu pelaksanaan praktek hanya bisa melaksanakan kurang lebih 2 Kompetensi Dasar dalam 2 mata diklat pelajaran.

Dalam penyusunan RPP yang diterapkan di SMK Negeri 2 Klaten terdapat beberapa perbedaan dalam penyusunan RPP pada saat mahasiswa PPL melaksanakan micro teaching yang dilaksanakan di Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta. Beberapa perbedaan tersebut dapat dilihat di lampiran, sehingga dapat disimpulkan beberapa perbedaan tersebut adalah sebagi berikut:

(21)

37

RPP Teknik Sipil UNY (EEK) RPP SMK Negeri 2 Klaten (5M) 1. Standar isi ditentukan terlebih

dahulu kemudian ditentukan SKL

1. Standar kompetensi lulusan (SKL) ditentukan terlebih dahulu kemudian baru standar isi

2. Lebih ditekaknkan ke aspek pengetahuan

2. Aspek kompetensi kelulusan seimbang antara soft skills dan hard skills

3. Standar proses pembelajaran yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi

3. Mata pelajaran dilakukan dengan pendekatan dengan pendekatan ilmiah (5M: Mengamati, Menanya,

Mengeksplorasi, Mengasosiasi, Mengkomunikasikan)

4. Penilaian dilakukan di aspek pengetahuan

4. Penilaian menggunakan penilaian otentik, mengukur semua kompetensi.

5. Penilian dilakukan melalui ulangan dan ujian pada setiap pembelajaran

5. Penilaian hasil belajar tidak bisa dipisahkan dengan proses pembelajaran.

6. Mata pelajaran tertentu

mendukung kompetensi tertentu

6. Tiap mata pelajaran mendukung kompetensi (sikap, proses, pengetahuan, dan keterampilan) 7. Setiap Kompetensi Dasar dalam

RPP terdapat materi yang memuat setiap Kompetensi Dasar

7. Hanya terdapat sub materi-materi bahan ajar yang akan dilaksanakan dalam RPP

Gambar

Tabel 2. Kompetensi Dasar Karakteristik dan Spesifikasi Kayu
Tabel 3. Agenda Mengajar Kelas X TGB A Konstruksi Bangunan
Tabel 5. Kompetensi Dasar Bahan Adukan
Tabel 7. Agenda Mengajar X TGB B Konstruksi Bangunan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan menulis deskripsi melalui media gambar tunggal pada siswa kelas IIB SD Negeri 1 Sewon Kabupaten

Judul Skripsi : Intensitas Dan Dinamika Perdagangan Produk Industri Mebel Antara Indonesia Dengan Negara Mitra Dagang Utama Tahun 1994-2008 : Pendekatan Perdagangan

JUKNIS Jamban. 1) Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil. 2) Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 60 siswa pria, 1 unit jamban untuk setiap 50

Chartered Accountant Indonesia adalah kualifikasi akuntan profesional yang ditetapkan oleh IAI sesuai panduan standar internasional, yang pemegang sertifikatnya akan

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas

[r]

Nama paket : Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Ruang Rapat Jalabumi Setda Cilacap.. HPS :

[r]