• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IV MI AL MADANI TAJUR HALANG KAB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IV MI AL MADANI TAJUR HALANG KAB."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

63

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IV

MI AL MADANI TAJUR HALANG KAB. BOGOR

Silmi Siti Rabiatul Adawiyah – Muhammad Fahri PGMI – Fakultas Agama Islam UIKA Bogor

Email: silmisiti0@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to (1) know the use of audiovisual learning media in the subjects of Fiqh class IV in MI Al-Madani, (2) to know students' interest in the subject of Fiqh class IV in MI-Al-Madani, (3) to know the relationship of usage media learning with interest in student learning subject of Fiqh class IV in MI Al-Madani. In this study using correlation method, this correlation method is part of quantitative research with field research type (field research). In this study the researchers used a sample of all populations of 95 students. Instruments used in this study are: observation, questionnaires, and documentation. Based on data analysis, the research result can be concluded that: (1) it can be seen that the use of learning media in the subject of Fiqh class IV in MI Al-Madani got the interpretation of good enough value with the average respondent answer SL "Always" of 47.36% (2) it can be seen that the interest of student learning on the subject of Fiqh class IV in MI Al Madani gets the interpretation of good enough value with the average respondent answer the category SL "Always" of 51.68% (3) there is a moderate correlation low between the use of learning media with students' interest in the subjects of fiqh in grade IV MI Al-Madani. It can be seen based on interpretation table of rxy value data is 0,240 is between 0,20-0,40 and can be seen by comparing the amount of rxy with rt that rxy (0,240) while "rt" each significance level 5% (0,195) and 1% significance level (0.254) means 0.240> 0.195 and 0.240 <0.254. Thus, rxy (0.240) is greater than "rt" at a significant level of 5% (0.195), then at a significant level of 5% Alternative Hypothesis (Ha) is accepted while the Nil Hypothesis (Ho) is rejected. Then at a significant level of rxy (0.240) smaller than a significant level of 1% (0.254), the Alternative Hypothesis (Ha) is rejected while the Nil Hypothesis (Ho) is accepted or approved. This means that for the level of significance of 1% there is no significant positive correlation between variable X and variable Y. Because at the level of 5% rxy greater than rt, the conclusion that can be taken is there is a significant relationship between the use of learning media with student learning interests on the subject of Fiqh class IV in MI Al-Madani Tajur Halang Bogor District.

(2)

64

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penggunaan media pembelajaran audiovisual pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MI Al-Madani, (2) mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MI-Al-Madani, (3) mengetahui hubungan penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas IVdi MI Al-Madani. Dalam penelitian ini menggunakan menggunakan metode korelasi, metode korelasi ini merupakan bagian dari penelitian kuantitatif dengan jenis field research (penelitian lapangan). Pada penelitian ini peneliti menggunakan sampel dari semua populasi yaitu 95 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu: observasi, angket, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MI Al-Madani mendapat interpretasi nilai cukup baik dengan jumah rata-rata responden menjawab SL “Selalu” sebesar 47,36% (2) dapat diketahui bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MI Al-Madani mendapat interpretasi nilai cukup baik dengan jumah rata-rata responden menjawab kategori SL “Selalu” sebesar 51,68% (3) terdapat korelasi yang sedang atau rendah antara penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di kelas IV MI Al-Madani. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel interpretasi data nilai rxy adalah 0,240 berada diantara 0,20-0,40 dan dapat dilihat dengan membandingkan besarnya rxy dengan rt bahwa rxy (0,240) sedangkan “rt” masing-masing taraf signifikansi 5% (0,195) dan taraf signifikansi 1% (0,254) berarti 0,240 > 0,195 dan 0,240 < 0,254. Dengan demikian, rxy (0,240) lebih besar daripada “rt” pada taraf signifikan 5% (0,195), maka pada taraf signifikan 5% Hipotesis Alternatif (Ha) diterima sedangkan Hipotesis Nihil (Ho) ditolak. Kemudian pada taraf signifikan rxy (0,240) lebih kecil daripada taraf signifikan 1% (0,254), maka Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak sedangkan Hipotesis Nihil (Ho) diterima atau disetujui. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1% itu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Karena pada taraf 5% rxy lebih besar daripada rt, kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MI Al-Madani Tajur Halang Kabupaten Bogor.

(3)

65

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, bahkan merupakan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan. Karena dengan pendidikan, seseorang itu akan mendapatkan ilmu yang akan menuntun hidupnya ke arah yang lebih baik untuk di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah hadits mengatakan:

بيا نع نيابرطلا هاور( َ ِ

لِْ ُتَُف ا ًسِماَخ ْنُكَتَلاَو اًّبِحُمْوَأ اًعِمَت ْ سُمْوَأ اًمِّلَعَتُمْوَأ اًمِلاَع ُدْغُا

)ةركب بيا

“Jadilah anda orang yang berpengetahuan atau menjadi pelajar yang baik, atau menjadi pendengar (yang serius) atau menjadi orang yang mencintai ilmu, jangan jadi orang yang kelima (tidak punya sikap yang jelas) sebab anda akan menjadi orang yang binasa.”(HR. Al-Thabrani dari Bapaknya Abu Bakrah)1

Hadits di atas pun dengan jelas mengatakan bahwa kita sebagai seorang manusia harus menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan. Dengan adanya pendidikan lah manusia bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut.

Pendidikan yang didefinisikan oleh Fita Nur Arifah bahwa “Pendidikan sebagai humanisasi atau upaya memanusiakan manusia, yaitu upaya membantu manusia untuk dapat berinteraksi sesuai dengan martabatnya sebagai manusia.”2 Manusia akan menjadi kepribadian yang utuh melalui pendidikan, karena pendidikan akan membentuk manusia yang seutuhnya. Salah satu bentuk pendidikan adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.Sekolah adalah tempat pendidik dan peserta didik bertemu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.

Tugas utama mengajar atau mendidik di sekolah adalah tugas seorang guru, Seorang guru harus mampu menjadi guru yang berkarakter. Karena guru yang berkarakter akan berusaha menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan untuk mengurangi kejenuhan dalam belajar, dan menyesuaikan dengan konteks pembelajaran. Salah satu untuk menciptakan suasana tersebut, guru bisa mengembangkan sebuah kreatifitasnya melalui sebuah media yang dipakai pada saat pembelajaran.

Gagne menyatakan dalam bukunya Arief S. Sadiman bahwa “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.”3

Sedangkan menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), menyatakan bahwa:

Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan

1

Aziz Fahrurrozi dan Erta Mahyudin, FiqihManajerial, Jakarta: Pustaka Al-Mawardi, 2010, h. 165.

2

Fita Nur Arifah, Menjadi Guru Teladan, Kreatif, Inspiratif, Motivatif, dan Profesional, Yogyakarta: Araska, 2016, h. 15-16

3

Arief .S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 6.

(4)

66

dibaca.Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima.4

Jadi, dari dua pengertian diatas, media dalam proses belajar mengajar adalah sebuah alat untuk menyampaikan pembelajaran kepada murid yang dirancang secara semenarik mungkin, medianya pun tidak harus dengan buku, papan tulis, atau spidol saja. Akan tetapi masih banyak alat yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pembelajaran tersebut, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian siswa dan minat belajar siswa.

Sebenarnya media pembelajaran terdapat beberapa jenis dan sebagai seorang guru ketika akan melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, terutama pada mata pelajaran Fiqih harus dapat memilih media pembelajaran yang cocok dan sesuai. Sehingga dapat menarik perhatian siswa dan berjalan sesuai yang diharapkan, salah satu media pembelajarannya yaitu audiovisual.Karena menurut Sumiati dan Asra “audiovisual yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan indera mata atau penglihatan.”5 Jadi, dengan adanya media audiovisual siswa bukan hanya duduk manis mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru melalui papan tulis saja, tetapi siswa diperlihatkan dengan suara dan gambar yang menarik dalam sebuah video (audiovisual).

Namun, pada kenyataannya belum semua guru mengembangkan kreatifitasnya atau keterampilannya dalam mengajar. Artinya guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik. Guru masih menggunakan media buku paket, papan tulis, dan spidol. Sehingga pembelajarannya tidak ada sesuatu yang menarik untuk dilihat oleh siswa.Hal itu dapat membuat siswa merasa bosan dalam belajar, terutama dalam mata pelajaran Fiqih. Dalam proses pembelajaran Fiqih guru hanya terbiasa menggunakan metode praktik atau hafalan. Agar pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan guru dapat menambahkan sesuatu yang menarik dalam pembelajarannya yaitu media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan proses belajar mengajar, karena dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan membuat suasana berbeda dari sebelumnya sehingga tumbuh minat pada diri siswa dalam mata pelajaran Fiqih.

Slameto mengungkapkan bahwa “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.”6Sedangkan minat menurut Bloom dalam bukunya Ahmad Susanto “minat adalah apa yang disebutnya sebagai subject-related affect, yang di dalamnya termasuk minat dan sikap terhadap materi pelajaran.”7

4

Ibid, h. 7.

5

Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2015, h.161.

6

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 180

7

Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014, h. 59.

(5)

67

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah dorongan dalam diri siswa yang dapat menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif sehingga dapat mendatangakan kepuasan dalam diri siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana penggunaan media pembelajaran audiovisual pada mata pelajaran Fiqih di kelas IV MI Al-Madani, Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di kelas IV MI Al-Madani, Adakah hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di kelas IV MI Al-Madani.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan Jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yaitu peneliti langsung mencari data di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode korelasi, Bahruddin dan Asep Saiful Hamdi mengutip pendapat Nana Syaodih bahwa korelasi yaitu “penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.” 8

Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Madani, yang terletak di Perum Kartika Sejahtera (INKOPAD) Blok H 9 No.10 Rt.09/06 Desa Sasakpanjang Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2016-2017 yaitu pada bulan Juni 2017. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel X nya adalah media pembelajaran audiovisual, sedangkan variabel Y nya adalah minat belajar.

Hamid Darmadi mengartikan “populasi adalah semua anggota kelompok yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dan hasil akhir suatu penelitian.”9

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI AL-MADANI Tajur Halang-Bogor yang berjumlah 95 siswa. Karena jumlah populasi kurang dari 100 yaitu 95 siswa, maka peneliti menggunakan sampel dari semua populasi yang ada, yaitu sebanyak 95 responden.

Untuk mendapatkan pengumpulan data yang valid, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Mahmud mengatakan observasi merupakan “teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.”10 Observasi dilakukan untuk menemukan atau mengambil data dan informasi dari gejala atau kejadian secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan.

2. Angket

8

Bahruddin dan Asep Saiful Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif, Bogor: UIKA PRESS, 2016, h. 9.

9

Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alabeta, 2011, h. 53.

10

(6)

68

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket untuk mengumpulkan data. Mahmud mengartikan angket adalah “teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.”11 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup yaitu angket yang dilengkapi dengan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang tersedia. Sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan hati nuraninya sendiri. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data mengenai hubungan media pembelajaran dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Sebelum membuat butir-butir pertanyaan atau soal angket, maka harus diketahui kisi-kisi angketnya terlebih dahulu. Adapun kisi-kisi angketnya adalah:

Tabel 1 Kisi-kisi angket

Variabel Indikator No Soal Jumlah

X Media pembelajaran 1. Penggunaan media pembelajaran 2. Menarik perhatian siswa 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10 5 5 Y Minat Belajar 1. Perasaan senang 2. Perhatian belajar 3. Bahan pelajaran dan

sikap guru yang menarik 1, 2, 3, 4, 5, 6 7, 8, 9, 10 3 3 4

Indikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi di atas, selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan. Butir-butir pertanyaan tersebut dibuat dalam bentuk pertanyaan dengan alternatif jawaban yang telah tersedia.

Adapun alternatif jawaban angket ada 4 kriteria, yaitu: Tabel 2 Instrumen Penilaian No Penilaian Skor 1 SL = Selalu 4 2 SR = Sering 3 3 KD = Kadang – Kadang 2 11 Ibid, h. 177.

(7)

69

4 TP = Tidak Pernah 1

Setalah mengetahui Kriteria jawaban angket di atas, maka harus diketahui pula interpretasi hasil jawaban angket masing-masing variabel, yaitu:

Tabel 3

Interpretasi Hasil Jawaban Angket Media Pembelajaran dan Minat Belajar

Angka Interpretasi 0% - 25% Kurang 25% - 50% Cukup 50% - 75% Baik 75% - 100% Sangat Baik 3. Dokumentasi

Mahmud mengatakan bahwa dokumentasi adalah “teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen.”12 Peneliti melakukan dokumentasi untuk memperkuat data-data yang diperoleh dalam bentuk sebuah foto.

Setelah data yang peneliti perlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam menganalisis data, khususnya yang diperoleh melalui angket, peneliti menggunakan rumus Distribusi Frekuensi Relatif (Presentase) dengan rumus sebagai berikut:

1. Angka Presentase P = Keterangan :

f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Number of Cases ( Jumlah frekuensi/banyaknya individu) P = angka presentase.13

Adapun dalam menganalisis data, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment untuk melihat apakah ada tidaknya hubungan antara kedua variabel dalam penlitian ini.

2. Product Moment

12

Ibid, h. 183.

13

Anas Sudijiono. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015, h. 43.

(8)

70 rxy =

N∑ -(∑ )(∑ )

√[N∑ 2-( )2 ][N 2-( )2]

Keterangan :

rxy = Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment N = Number of Cases

∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑ = Jumlah seluruh skor X

∑ = Jumlah seluruh skor Y.14

3. Interprestasi Nilai “r”

Setelah melakukan perhitungan dengan rumus product moment diatas, selanjutnya diberikan penjelasan berupa keterangan dari nilai korelasi product moment, untuk lebih jelasnya berikut adalah tabel interpretasi nilai “r”.15

Tabel 4 Interpretasi Nilai “r” Besarnya “r”

Product Moment

Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)

0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau rendah.

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan.

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

HASIL PEMBAHASAN

1. Deskripsi dan Analisis Data Variabel X (Penggunaan Media Pembelajaran) 14 Ibid, h. 206. 15 Ibid, h.193.

(9)

71 Tabel 5

Rekapitulasi Hasil Jawaban Variabel Y Penggunaan Media Pembelajaran

No Selalu Sering Kadang-

kadang Tidak Pernah Jumlah F % F % F % F % F % 1 0 0 7 6.31 50 52.63 38 40.00 95 100 2 79 83.15 8 8.42 8 8.42 0 0 95 100 3 36 37.89 5 5.26 20 21.05 33 34.73 95 100 4 35 36.84 14 14.73 21 22.10 25 26.31 95 100 5 31 32.63 22 23.15 18 18.94 24 25.26 95 100 6 74 77.89 15 15.78 4 4.21 2 2.10 95 100 7 56 58.94 13 13.68 13 13.68 13 13.68 95 100 8 43 45.26 20 21.05 16 16.84 16 16.84 95 100 9 48 50.52 15 15.78 11 11.57 21 22.10 95 100 10 48 50.52 5 5.26 33 34.73 9 9.47 95 100 Jumlah 450 473.6 124 129.42 194 204.2 181 190.5 950 1000 Rata-rata 45 47.36 12.4 12.942 19.4 20.42 18.1 19.05 95 100

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menjawab pada kategori SL “Selalu” sebesar 47,36%, yang menjawab kategori SR “Sering” sebesar 12,946%, yang menjawab kategori KD “Kadang-kadang” sebesar 20,24%, dan yang menjawab kategori TP “Tidak Pernah” sebesar 19,05%. Dengan demikian jumlah jawaban terbanyak pada variabel adalah “Selalu” dengan interpretasi nilai “Cukup Baik”, ini berarti bahwa dalam penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran fiqih tidak selalu menggunakan media pembelajaran audiovisual.

2. Deskripsi dan Analisis Data Variabel Y (Minat Belajar)

Tabel 6

Rekapitulasi Hasil Jawaban Variabel Y Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih

No

Kategori Jawaban

Jumlah

Selalu Sering

Kadang-kadang Tidak Pernah F % F % F % F % F % 1 69 72.63 17 17.89 8 8.42 1 1.05 95 100 2 76 80.00 13 13.68 6 6.31 0 0 95 100 3 74 77.89 14 14.73 3 3.15 4 4.21 95 100 4 52 54.73 23 24.21 20 21.05 0 0 95 100 5 28 29.47 16 16.84 41 43.15 10 10.52 95 100 6 27 28.42 21 22.10 42 44.21 5 5.26 95 100 7 27 28.42 14 14.73 48 50.52 6 6.31 95 100 8 71 74.73 5 5.26 15 15.78 5 4.21 95 100

(10)

72 9 28 29.47 6 6.31 30 31.57 31 32.63 95 100 10 39 41.05 6 6.31 40 42.10 10 10.52 95 100 Jumlah 491 516.8 135 142.06 253 266.26 72 74.71 950 1000 Rata-rata 49.1 51.68 13.5 14.206 25.3 26.626 7.2 7.471 95 100

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menjawab pada kategori SL “Selalu” sebesar 51,68%, yang menjawab kategori SR “Sering” sebesar 14,206%, yang menjawab kategori KD “Kadang-kadang” sebesar 26,626%, dan yang menjawab kategori TP “Tidak Pernah” sebesar 7,471%. Dengan demikian jumlah jawaban terbanyak pada variabel adalah “Selalu” dengan interpretasi nilai “Cukup Baik”.

3. Korelasi Antara Variabel (X) dengan Variabel (Y)

Tabel 7

Uji korelasi variabel X dan Variabel Y

No X Y XY X2 Y2 1 27 33 891 729 1089 2 32 34 1088 1024 1156 3 34 36 1224 1156 1296 4 32 26 832 1024 676 5 29 32 928 841 1024 6 35 24 840 1225 576 7 33 29 957 1089 841 8 24 33 792 576 1089 9 32 29 928 1024 841 10 27 24 648 729 576 11 28 28 784 784 784 12 38 31 1178 1444 961 13 32 38 1216 1024 1444 14 36 36 1296 1296 1296 15 29 32 928 841 1024 16 35 32 1120 1225 1024 17 34 36 1224 1156 1296 18 35 32 1120 1225 1024 19 22 37 814 484 1369 20 29 31 899 841 961 21 25 29 725 625 841 22 24 30 720 576 900 23 28 38 1064 784 1444 24 30 30 900 900 900 25 38 32 1216 1444 1024 26 34 31 1054 1156 961 27 24 34 816 576 1156 28 34 39 1326 1156 1521

(11)

73 29 28 24 672 784 576 30 26 33 858 676 1089 31 28 22 616 784 484 32 28 27 756 784 729 33 19 32 608 361 1024 34 19 28 532 361 784 35 29 31 899 841 961 36 35 32 1120 1225 1024 37 22 36 792 484 1296 38 24 29 696 576 841 39 27 28 756 729 784 40 34 35 1190 1156 1225 41 34 28 952 1156 784 42 27 33 891 729 1089 43 37 35 1295 1369 1225 44 28 30 840 784 900 45 28 24 672 784 576 46 28 28 784 784 784 47 32 33 1056 1024 1089 48 32 30 960 1024 900 49 21 31 651 441 961 50 37 39 1443 1369 1521 51 18 30 540 324 900 52 29 28 812 841 784 53 19 24 456 361 576 54 30 28 840 900 784 55 27 35 945 729 1225 56 39 32 1248 1521 1024 57 22 33 726 484 1089 58 26 31 806 676 961 59 34 38 1292 1156 1444 60 35 34 1190 1225 1156 61 23 33 759 529 1089 62 22 20 440 484 400 63 18 24 432 324 576 64 18 25 450 324 625 65 27 30 810 729 900 66 33 29 957 1089 841 67 27 34 918 729 1156 68 38 36 1368 1444 1296 69 31 23 713 961 529 70 33 28 924 1089 784 71 18 38 684 324 1444 72 32 30 960 1024 900

(12)

74 73 34 32 1088 1156 1024 74 21 34 714 441 1156 75 23 28 644 529 784 76 35 29 1015 1225 841 77 34 37 1258 1156 1369 78 21 27 567 441 729 79 31 34 1054 961 1156 80 26 24 624 676 576 81 33 31 1023 1089 961 82 27 29 783 729 841 83 32 32 1024 1024 1024 84 31 31 961 961 961 85 23 36 828 529 1296 86 28 35 980 784 1225 87 29 31 899 841 961 88 26 36 936 676 1296 89 30 37 1110 900 1369 90 36 29 1044 1296 841 91 27 30 810 729 900 92 28 27 756 784 729 93 28 36 1008 784 1296 94 33 30 990 1089 900 95 36 38 1368 1296 1444 N=95 2754 2960 86321 82542 93902

Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara variabel X (Penggunaan Media Pembelajaran) dan variabel Y (Minat Belajar Siswa), maka hasil penjumlahan di atas dimasukkan ke dalam rumus product moment, sebagai berikut: Diketahui : N= 95 XY= 86321 X= 2754 X2= 82542 Y= 2960 Y2= 93902

r

xy

=

N∑ -(∑ )(∑ ) √[N∑ 2-(∑ )2 ][N∑ 2-(∑ )2]

=

95 x 86321 - (2754)(2960) √[95 x 82542 - ( 2754)2][95 x 93902 - (2960)2]

=

8200495 - 8151840 √(7841490 - 7584516)(8920690 -8761600)

(13)

75

=

48655 √256974 x 159090

=

48655 √40881993600

=

48655 202192961

=

0,240

Dari perhitungan di atas, bahwa hasil angka korelasi variabel X dan variabel Y bertanda positif dilihat dari hasil rxy yaitu sebesar 0,240.

4. Interpretasi Data

a. Interpretasi Secara Kasar/Sederhana

Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai koefisien rxy yaitu sebesar 0,240. Maka dapat diketahui apakah ada atau tidak adanya hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas IV di MI Al-Madani dengan melihat kriteria interpretasi nilai “r” sebagai berikut:16

Tabel 8

Interpretasi nilai “r”

Besarnya Nilai Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)

0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau rendah.

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan.

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

Dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0,240 yang berada diantara 0,20 – 0,40 berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau rendah.

16

(14)

76

b. Interprestasi hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan rumus Tabel Nilai “r” product moment.

Dalam memberikan interpretasi terhadap nilai rxy maka terlebih dahulu dirumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho) sebagai berikut:

1) Hipotesis Alternatif (Ha)

Adanya korelasi yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa.

2) Hipotesis Nihil (Ho)

Tidak adanya korelasi yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa.

Untuk diuji kebenaran hipotesis yang telah diajukan di atas dilakukan dalam proses perhitungan yaitu: rxy = 0,240 dengan besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” Product Moment(rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedom nya (df) yang rumusnya sebagai berikut df = N – nr. Maka dengan mudah mencari df-nya yaitu df = 95 – 2 = 93.

Dengan demikian tabel nilai “r” Product Moment (rt), dapat diketahui dengan df sebesar 93, diperoleh “r” Product Moment (rt) pada taraf signifikansi 5% = 0,195 dan pada taraf signifikansi 1% = 0,254.

Membandingkan besarnya “rxy” dengan “rt”. Seperti telah diketahui rxy yang diperoleh adalah 0,240. Sedangkan “rt” masing-masing pada taraf signifikansi 5% = 0,195 dan taraf signifikansi 1% = 0,254, berarti 0,240 > 0,195 dan 0,240 < 0,254. Dengan demikian, rxy (0,240) lebih besar daripada “rt” pada taraf signifikan 5% (0,195), maka pada taraf signifikan 5% Hipotesis Alternatif (Ha) diterima sedangkan Hipotesis Nihil (Ho) ditolak. Kemudian pada taraf signifikan rxy (0,240) lebih kecil daripada taraf signifikan 1% (0,254) , maka Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak sedangkan Hipotesis Nihil (Ho) diterima atau disetujui. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1% itu tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya penggunaan media pembelajaran terdapat hubungan yang signifikan dengan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas IV di MI Al-Madani.

SIMPULAN

Hasil penelitian yang berdasarkan analisis data tentang “Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Dengan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas IV di MI Al-Madani” tahun 2017, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan media pembelajaran yang dibatasi dengan media pembelajaran audiovisual yang merupakan variabel X, dari jumlah angket yang disebarkan kepada 95 siswa kelas IV MI Al-Madani. Dapat diketahui bahwa rata-rata responden menjawab kategori kategori SL “Selalu” sebesar 47,36%, yang menjawab kategori SR “Sering” sebesar 12,946%,

(15)

77

yang menjawab kategori KD “Kadang-kadang” sebesar 20,24%, dan yang menjawab kategori TP “Tidak Pernah” sebesar 19,05%. Dengan demikian jumlah jawaban terbanyak pada variabel adalah “Selalu” dengan interpretasi nilai “Cukup Baik”, ini berarti bahwa dalam penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran fiqih tidak selalu menggunakan media pembelajaran audiovisual (dapat dilihat pada tabel 5).

2. Minat belajar siswa yang merupakan variabel Y, dari jumlah rata-rata responden menjawab pada kategori SL “Selalu” sebesar 51,68%, yang menjawab kategori SR “Sering” sebesar 14,206%, yang menjawab kategori KD “Kadang-kadang” sebesar 26,626%, dan yang menjawab kategori TP “Tidak Pernah” sebesar 7,471%. Dengan demikian jumlah jawaban terbanyak pada variabel adalah “Selalu” dengan interpretasi nilai “Cukup Baik”. Ini berarti bahwa minat belajar siswa kelas IV MI Al-Madani pada mata pelajaran fiqih Cukup baik (dapat dilihat pada tabel 6). 3. Korelasi yang rendah antara hubungan penggunaan media pembelajaran

dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di kelas IV MI Al-Madani. Karena, berdasarkan tabel interpretasi data nilai rxy adalah 0,240 berada diantara 0,20 - 0,40 sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa adanya korelasi yang rendah antara variabel X dengan variabel Y. Dengan demikian Hipotesis Nihil (Ho) ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima (dapat dilihat pada tabel 7).

DAFTAR PUSTAKA

Arifah Fita Nur, Menjadi Guru Teladan, Kreatif, Inspiratif, Motivatif, dan Profesional, Yogyakarta: Araska, 2016

Arief .S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Fahrurrozi Aziz dan Erta Mahyudin, FiqihManajerial, Jakarta: Pustaka Al-Mawardi, 2010

Bahruddin dan Asep Saiful Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif, Bogor: UIKA PRESS, 2016.

Darmadi Hamid, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alabeta, 2011. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011. Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2015. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta, 2010

Susanto Ahmad, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014

Gambar

Tabel 1  Kisi-kisi angket
Tabel 4  Interpretasi Nilai “r”  Besarnya “r”

Referensi

Dokumen terkait

Tahun 2019 yang akan datang, Gereja KAJ mengangkat tema &#34;Amalkan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat.&#34; Pemaparan historis, filosofis, politik

Sehingga dari keseluruhan grafik menunjukkan bahwa pada campuran 30% serbuk gergaji kayu yaitu pada variasi ke- III menunjukkan nilai koefisien serap bunyi

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan... perangkat lunak untuk

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus II pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 45% keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dengan

Berdasarkan hasil analisis data serta persentase pada siklus I dan II terjadi peningkatan perilaku disiplin dengan menggunakan metode bercerita pada anak usia

Memo5.Lines.Add('Hasil Diagnosis Model'); Memo5.Lines.Add(''); if hint1=1 then begin Memo5.Lines.Add('Model AR('+IntToStr(timelagautokorelasiparsial)+') /

Pada tahun 2015 Pengusahaan Sutera Alam (PSA) Regaloh Pati mengalami penurunan produksi lagi karena biaya perawatan murbei yang terlalu tinggi mengakibatkan susahnya

Bimbingan Rohani Islam oleh Ukm- Rumah Da‟i dalam Pembinaan Keagamaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Bandar lampung, dengan menggunakan model Majlis.. Ta‟lim