• Tidak ada hasil yang ditemukan

e o L o.2 $ o.+ g F 0.6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "e o L o.2 $ o.+ g F 0.6"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB lV- Andba&n Pembahoan lV- 1l -=.-Subdudion, SC - + -Strikc-Slip, SC ---*-Subdudion. SD - * -Strike-SliP, SD ---*-Subduclion, SE - -o- -Strike€lip, SE 0 0.1 0.2 0.3 0.4 PBA(g)

Gb. 4.19. Hubungan percepatan malcsimum di permukaan taneh terhadap PBA untuk Tanah Lunalq Sedang dan Keras dengan input motion Subduction dm Snike-Slip pda pemodelan galian dengan kedalaman batuan dasar lFlfi)m

4.6.2. Pengaruh Keles Tanah, Kedaleman Batuen Dasar, PBA' Input Motion terhadap Angka Keemanan (SF) Dinanik Minimum

Kecenderungan secara umum terlihat bahwa semakin besar PBA maka angka keamanan akan menurun dan semakin keras tanah, terlihat semakin besar angka keamanannya. Hal ini berlaku baik unnrk kasus timbunan maupun galian. SF dinamik untuk galian lebih besar dibanding SF dinamik kasus timbunan pada kasus yang sama.

Dengan input motion subduction, SF dinamik minimunnya sedikit lebih besar dibanding SF dinamik minimum dengan input motion strike-slip, pada kasus yang sama.

Kedalaman batuan dasar berpenganrh terhadap SF dinamik terutama pada tenah lunak. SF dinamik tanah lunak dengan D-100m lebih kecil dibanding SF dinamik tanah lunak dengan rts3Om padaPBA yang sama.

-+Subduclion,SC --*-Subduclion, SD +Subduclion,SE

0.2 PBA(g)

Gb. 4.20. Hubungian SF Dinsmik minimum terhadap PBA untuk Tanah Lunalq Sedang dan Keras dengan input motionSuMttcdon pada pemodelan timbunan dengan kedalaman batuan dasar n=30m

g F 0.6 E $ o.+

e

o L o.2 Teeis tagleter

(2)

- -r- -Stike-SliP, SC - * -Sfike-SliP, SD - + -Sfike-Slip, SE

0.2 PBA(s)

Gb. 4.21. Hubungan SF Dinamik minimum terhadap PBA untuk Tanah Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Strtke-Sllp pada pemodelan timbunan d€ngan kedalaman batuan dasar IF30m

BAB lV. Andlsadan Pembahasan lV-12

+-Subdudion, SC -*-- Subduc{ion, SD +Subduclion, SE - - - - * - -r- - Stike-Slip, SC - ie - Stike-SliP, SD - + -Sfike-Slip, SE 5 E a t E E = 3 : E 2 6 g 6 r lr Q 0 t 5 4 3 2 1 0 0 2 PBA (g)

Gb. 4.22. Hubungan SF Dinamik minimum terhadap PBA untuk Tanah Lunah Sedang dan Keras dengan input motion Subductlon pada pemodelan tinbunan dengan kedalaman batuan dasar lFlfi)m

5 4 3 2 ,l 0 0.2 PBA (g)

Gb. 4.23. Hubungan SF Dinamik minimum terhadap PBA untuk Tanatt Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Sfiike-Sltp pada pemodelan timbunan dengan kedalaman batuan dasar D=lfi)m

E 2 E E = = E 6 c E lr o E t E t = : E 6 c o lr o Teais Magister

(3)

BAB lV. Andieadan Pembdlasan lV-13 +Subduclion, SC .--*-- Subduc'tion, SD +Subdudion, SE 5 4 3 2 1 0 02 PBA (g) - -.r- - Stike-Slip, SC - -)+ - Stike-SliP, SD - -+ -Stike-Slip, SE o 0.1 0.2 0.3 0.4 PBA (gl

Gb. 4.25. Hubungan SF Dinamik minimum terhadap PBA untuk Tanatt Lunah Sedang dan Keras dengan input motion Strtke-Slip pada pemodelan galian dengan kedalaman batuan dasar IF30m

+-Subduclion, SC --*--Subduc{ion, SD +Subduction, SE

o 0.1 0.2 0.3 0.4

PBA(g)

Gb. 4.26. Hubungan SF Dinamik minimum terhadap PBA untuk Tanah Lunah Sedang dan Keras dengan input motion Subduction pada pemodelan galien dengan kedalaman batuan dasar lFlfi)m

E = E E = : E 6 tr 6 lt @

Gb. 4.24. Hubungan SF Dinamik minimum terhadap PBA untuk Tanah Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Sabduction pada pemodelan gslian dengan kedalaman batuan dasar D-30m

I

5 E 2 r . E E ! i g : E 2 o c o l lJ. o 0 5 E= . E ' E - o = E 2 6 tr

6 r

lr 0

(4)

BAB lV. Andiaadan Penfiatraan lV-14 - -]- -Stike€lip, SC - * - S t i k e - S l i p , S D - + -Stike-Slip, SE 0.2 PBA(g)

Gb. 4.27. Hubungan SF Dinamik minimum terhadap PBA untuk Tanalt Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Strlfo.Sltp pada pemodelan galien dengan kedalaman batuan dasar lFlfl)m

4.7. lnterpretasi Easil Analisa Ststik Ekivalen

Dari hasil analisa Statik Ekivalen terlihat bahwa pada timbunan, angka keamanan menurun seiring meningkahya PBA. Semakin lunak jenis tanah maka angka keamanan juga akan lebih rendah, hal ini berlaku baik untuk input motion subduction maupun strike-slip. Angka keamanan dengFn input motion subduction bernlai lebih besar dari pada angka keamanan dengan input motion strike-slip, pada semua kelas tanah. Pada kasus timbunan dengan kedalasran batuan dasar 30m memprmyai angka keamanan yang lebih tingg dibanding angka keamanan pada kasus yang sama dengan

kedalaman batuan dasar 100m. SF statik ekuivalen untuk kasus galian lebih tinegi dibanding kasus timbunan pada jenis tanah, input motion dan PBA yang sama.

+Subduc{ion,SC +Subdudion,SD +Subducton,SE

0 0.1 0,2 0.3

PBA(gl

Gb. 4.28. Hubungan SF-ststik ekuivalen terhadap PBA untuk Tanah Lunak, Sedqng dan Keras dengan input motion Subdncfron pada pemodelan tinbunan dengan kedalaman btuan dasar rl=30m

5 E

l e

tr = 3 = E 2 c c o l IL o 0 0.3 4

E ..s

e , t 3 ! l|| 2.5 g

E 2

o t r 1.5 v, 1 Teclr t$aglrter

(5)

BAB lV. Andieadan Pembahaan lV'15 4 3.5 3 2 . 5 2 1 . 5 1 0.2 PBA(g)

Gb. 4.29. Hubungan SF-statik ekuivalen terhadap PBA untuk Tanah Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Strlkc-Slip pada pemodelan timbunan dengan kedalaman batuan dasar IF30n

-+Subduslion, SC --*--Subduc'tion, SD -+Subdudion, SE

0 0.1 0.2 0.3 0.4

PBA(s)

Gb. 4.30. Grafik Hubungan SF-statik ekuivalen terhadap PBA untuk Tanah Lunah Sedang dan Keras dengan input motion Subdnctlon pada pemodelan timbunan dengan kedalaman batuan dasar lFlfi)m

- -r- - Srike-Slip, SC - + - S t i k e . S l i p , S D - + -Stike-Slip, SE

0 0.1 0.2 0.3 0.4

PBA (s)

Gb. 4.31. Grafik Hubungan SF-ststik ekuivalen terhadap PBA untuk Tanah Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Strllee-Slip pada pemodelan timbunan dengan kedalaman batuan dasar lFlfl)m

o 6 E z ur T E g o tt (r, - -+ -Stike-Slip, SC - re - Strike-SliP, SD - -+ -Stike-Slip, SE 4.5 c 4 o

E

r'u

- ? 3 U = 2.5 6 o 2 lt @ t . s ,l 4.5 4

E

E 3.5

E

3

ul = 2.5 c t 6 2 IL o t.s 1 Tesic Magister

(6)

BAB lV. Andisadan Pembahaan lV-16 +Subduclion,SC -*-Subduc{ion, SD -x-Subduclion, SE 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1 . 5 1 0.2 PBA(g)

Crb. 4.32. Hubungan SF-statik ekuivalen terhadap PBA untuk Tanah Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Subdttc'tton padapemodelan galien dengan kedalaman batuan dasar rl=30m - +- - Srike€lip, SC - ie - Stike-SliP, SD - + - S t i k e - S l i p , S E 0.2 0.3 PBA(g)

Gb. 4.33. Hubungan SF-statik ekuivalen terhadap PBA untuk Tanah Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Sfiilr,-Sllp pada pemodelan galian dengan kedalaman batuan dasar n=30m +Subduction, SC ---*-'Subduclion. SD +Subduclion,SE 0.2 0.3 0.4 PBA(g)

Gb. 4.34. Grafik Hubungan SF-statik ekuivalen terhadap PBA untuk Tanah Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Subduction Wda pemodelan galian dengan kedalaman batuan dasar lFlfl)m

tr o E E T ul ! g 5 o lr ID a 4.5 t r 4 o

E g.s

E

3

ul = 2.5 B 2

h r . s

1 4.5 c 1 o

E e.s

E

g

ul .: 2.5 E'

8

2

b r.s

1 Tesis Magieter

(7)

BAB lV- Andiradan Pembahman lV-17 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1 . 5 1 0.2 PBA(s)

Gb. 4.35. Hubungan SF-strtik ekuivalen terhadap PBA untuk Tanatt Lunak, Sedang dan Keras dengan input motion Srnilrr.-Sltp pada pemodelan galian dengan kedalanan batuan dasar lFlfilm

4.E. Menentukan Faktor Reduksi Gempa (ffl untuk Analisa Statik Ekuivalen pada berbagai TingE Timbunan @)

Untuk mengetatrui pengaruh tinggi timbunan terhadap SF-dinamik minimum dan SF-statik ekuivalen, dilakukan simulasi pada salah satu kasus dengan menambatrkan tingg timbunan. Perhitungan dilakukan pada kasus timbunan dengan kedalaman batuan dasar F30m; pada Tanah Keras, Tanah Sedang dan Tanah Lunak; input motion strike-slip deirgan PBA 029. Tingg timbman (H) disimulasikan 4m-16m. Penentuan Faktor Reduksi Gempa dilakukan dengan cara memasukkan beberapa faktor reduksi fR (0,1 - 0,7), kemudian dilakukan Analisis Statik Ekuivalen pada model yang telah dilakukan diatas. Faktor Reduksi Gempa (fR) yang direkomendasikan adalah pada nilai ratio SF-statik ekuivalen/ SF-dinamik minimum: 1. tlasilnya menunjr*kan bahwa pada s*iap tingg timbunan yang be6eda memiliki fhktor reduksi rekomendasi yang befteda pula.

Untuk timbunan diatas Tanatr Kerasdirekomendasikan menggunakan Faktor reduksi fn antara 0,65 - 0,6 unhrk tingg timbunan H,4m- 16m. Untuk timbuan diatas Tanah Sedang Sp, fn rekomendasi berkisar 021 0,1 untuk tingg timbunan II" 4m -8m. Pada 1i6ltrnan diatas Tansh Lunak SB, menghasilkan fR antara 0,165 - 0,2 unfirk tingg timbunan H,Zm- 6m.

Hasil pada Gb. 4.36 - Gb. 4.37 berlaku pada kasus timbunan dengan geometri model seperti pada Gb. 4.1 dengan kedalaman batuan dasar D-30m, Tanatr Keras

E o

E

3 T ul I 3 ! o lr 31, - -r- - Stike-Slip, SC - x -Stike-SliP, SD - -+ - Sfike-Slip, SE 0.3 Tesis taglster

(8)

BAB lV- Andisadan Pembahasan tv- 18 dengan Vs: 560 m/detik, Tanah Sedang dengan Ys:270 m/detik dan Tanah Lunak dengan Vs:160 m/detik, PBA{,2g

6 E 1 0

Tlnggi Tlmbunan H(m)

a Tanahdasar.SC r Tanah dasar=SD -tu|y. (Ianah dmar-SQ) - - hty. (Tanah drear-SQ

Gb. 4.36. Hubungan Tinggr Timbunan krhadap Faktor Reduksi Gempa (fn) pada Kasus Timbunan diatas Tanah Keras Sc dan Tanah Sedang Sp, dengan PBA:O,2g

o 2 4 6 8

Tmggilimbunen H(ml

Gb. 4.37. Hubungan Tingg Timbunan terhadap Faktor Reduksi Gempa (fil pada Kasus Timbunan diatas Tanah Lunak SB, dengan PBA:0,2g

4.9. Menentukan Faktor Reduksi Gempa (fp) untuk Analisa Statik Ekuivalen pada berbagai Kedalaman Gelian (d)

Seperti dilakukan pada kasus timbunan, pada kasus galian juga dicoba-coba beberapa nilai faktor reduksi gempa (fRF0,l-0,7, kemudian dihitung SF statik ekuivalennya dan rasio SF-statik ekuivalen/ SF-dinamik minimum. Faktor reduksi gempa yang direkomendasikan diambil pada rasio SF-statik ekuivalen/ SF-dinamik minimum:l. 0.7 0.6

I o.u

: 0.4 E t o.g o

E o.z

tt 0 . 1 0 Tesis Magicter

(9)

BAB lV. AnCisadan Pembahasan tv- 19 I{asil dari analisis menunjukkan bahwa pada Tanah Keras mempunyai nilai fn antaraO,sg - 0,96 (fR rata-rata:0,8) unfirk kedalaman galian 4m - 16m. Faktor reduksi untuk Tanah Sedang berada dibawah Tanah Keras, yaitu berkisar 0,28 - 0,65 (fp rata-rata: 0,5) untuk kedalaman galian 4m - l6m. Sedangkan untuk Tanah Lunak, fn rekomendasi antara 0,21 - 0,42 (fprata-rata: 0,3) untuk kedalaman galian 2m - 8m.

o Tanah Kerae SC r Tanah Sedang SD a Tanah LunakSE -hly. (Tan€h Keras SC)

tuly. (Tanah Sedang SD) - - - ' tuy. (Tanah Lunak SE)

4 e 8 1 0 1 2

Kedalaman Gallan d (ml

Gb. 4.38. Hubungan Kedalarnan Galian terhadap Faktor Reduksi Gempa (fil pada Tanatr Keras, Tanah Sedang dan Tanah Lunak, dengan PBA:0,2g

1 2

e

'6 0.8 J t

E o'.

tr,

L g 0.1 J o L o.z Tegig Magiater

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai implementasi penilaian portofolio pada guru mata pelajaran IPS kelas VIIIA di SMP Negeri 6 Jember tahun pelajaran 2012/2013 disimpulkan

Belanja Alat Tulis Kantor; Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli/Instruktur; Belanja Makanan Dan Minuman Harian Pegawai; Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat; Belanja Bantuan Uang

Dalam menghitungfraksi volume seratparameter yang perlu diketahuiadalahberat jenismatriks, berat jenis serat, berat komposit, dan beratserat.Volume Matriks tampa serat :

Apakah kita akan membiarkan diri kita tertunduk dan larut dalam ketakutan atau keputusasaan, atau berjalan dengan wajah yang terangkat penuh sukacita dan pengharapan karena yakin

[r]

THE FISHERIES OCEANOGRAPHY SEAFDEC/SCS.73: S-4 Fishing Condition and its Oceanographic Interpretation in Bottom Long Line Fishing Grounds by Otohiko Suzuki Marine Fisheries Research

Germination and seedling growth under anaerobic conditions in Echinochloa crus galli barnyardgrass.. Influence of flood depth and duration on growth of lowland rice

– 4.30 ptg8.00 mlm – 10.30 mlm 28.11.10 AHAD Minum Pagi Rehat DAFTAR MASUK ASRAMAPENDAFTARAN / TAKLIMAT 29.11.10 ISNINKOMPENEN GENERIK PENILAIAN KUMPULAN KOMPENEN GENERIK PENILAIAN