• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESIDEN RFPUBLIK INDONESIA BAB 10 PENGHORMATAN, PENGAKUAN' DAN PENEGAKAN ATAS HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRESIDEN RFPUBLIK INDONESIA BAB 10 PENGHORMATAN, PENGAKUAN' DAN PENEGAKAN ATAS HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

P R E S I D E N R F P U B L I K I N D O N E S I A

BAB 10

PENGHORMATAN, PENGAKUAN' DAN

(2)

P R E S I D E N R E P U B L I K I N D O N E S I A

BAB 10

PENGHORMATAN,

PENGAKUAN, DAN

PENEGAKAN ATAS HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA

A. KONDISI UMUM

Berbagai masalah dan hambatan dalam rangka penegakan hukum dan HAM yang telah

dilaksanakan sampai dengan tahun 2007 masih dirasakan belum memenuhi rasa keadilan

bagi masyarakat walaupun upaya untuk penyelesaian penegakan hukum dan HAM terus

dilaksanakan. Hal tersebut antara lain disebabkan:

1. Kurangnya koordinasi yang serasi dan kurangnya kemauan dan komitmen politik (political will) yang besar yang sejalan antara lembaga yang berfungsi dan berwenang

menegakkan hukum dan HAM.

2. Belum optimalnya koordinasi anlara Kejaksaan, Kepolisian dan KPK yaitu dengan masih sering terjadi bolak-baliknya sebuah perkara korupsi dari kepolisian ke

Kejaksaan dan demikian pula sebaliknya.

3. Disamping itu juga kurangnya contoh keteladanan dari pimpinan pemerintah beserta

jajaran dari tingkat pusat dan daerah dalam upaya pemberantasan korupsi.

4. Serta masih banyaknya kasus-kasus pelanggaran HAM dan kasus korupsi yang berskala

besar/menarik perhatian masyarakat yang belum tuntas sehingga terkesan "tebang pilih"

Namun demikian dalam rangka penegakan hukum dan HAM khususnya terkait dengan

pemberantasan korupsi selama kurun waktu 2007 telah dilakukan berbagai langkah-langkah

preventif dan represif. Langkah-langkah tersebut dilakukan secara paralel dan saling

berkesinambungan serta mempertimbangkan perkembangan yang ada di masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung Program Penegakan Hukum dan HAM,

telah dilakukan penanganan perkara oleh instansi penegak hukum tahun 2007 antara lain

dari Kejaksaan Agung telah dilakukan penanganan perkara bidang pidana umum, bidang

intelijen, bidang korupsi, bidang pidana khusus, bidang perdata, serta bidang tata usaha negara.

Khusus dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi guna mendukung Program

Penegakan Hukum dan HAM telah dilakukan langkah-langkah preventif antara lain dengan

melanjutkan sosialisasi dan konsultasi publik Rencana Aksi Nasional Pemberantasan

Korupsi (RAN PK) 2004-2009. RAN PK terdiri dari Strategi Pencegahan; Penindakan;

Pencegahan dan Penindakan Korupsi Dalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD dan

Sumatera Utara; serta Monitoring dan Evaluasi. Untuk Strategi pencegahan, difokuskan

pada upaya pembenahan pelayanan publik melalui langkah-langkah/upaya kongkrit yang akan dilakukan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mempercepat

perbaikadpenyempurnaan kebijakan dan/atau kelembagaan di bidang pelayanan publik

yang bersih dan bebas dari korupsi. Dokumen RAN-PK tersebut menjadi acuan dan telah

dijabarkan oleh masing-masing daerah kedalam RAD-PK sebagai upaya

memperbaiki/menyempurnakan sektor pelayanan publik.

(3)

PRESIDEN R E P U B L I K I N D O N E S I A

Sepanjang Thhun 2007 telah dilakukan Konsultasi dan Kampanye Publik RAN PK ke 2

(dua) Provinsi yaitu Kalimantan Timur dan Jawa Barat. Tujuan dari kegiatan ini adalah

untuk memastikan dilaksanakannya langkah-langkah baik pencegahan maupun penindakan

serta untuk memberikan hasil konkrit kepada masyarakat sebagai wujud penanganan

korupsi yang memerlukan pendekatan penanganan secara sistematis, yaitu melalui

langkah-langkah pencegahan dan penindakan yang tertuang dalam Rencana Aksi Daerah

Pemberantasan Korupsi (RAD PK).

Langkah-langkah preventifjuga dilakukan di institusi/aparat penegak hukum antara lain

oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam penanganan gratifikasi dengan melakukan

kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, penanganan laporan serta pemeriksaan gratifikasi.

Untuk tahun 2007 kegiatan sosialisasi dan penyuluhan gratifikasi diberikan kepada intansi pemerintah maupun swasta seperti Ditjen Bea dan Cukai, BUMNiBUMD, perguruan

Tinggi, Pemprov, Departemen Luar Negeri dan Perwakilan badan Kepegawaian Nasional

yang berjumlah 54 kegiatan.

Selain itu dalam mendukung pencegahan tersebut KPK juga telah melakukan gerakan

terhadap generasi muda yang anti korupsi dengan melaksanakan program Pendidikan Anti Korupsi untuk Pelajar dan Mahasiswa yaitu sampai akhir tahun 2007 telah diselenggaraan program Training of Trainers (TOT) yang diikuti oleh para mahasiswa seluruh Indonesia

dari 37 universitas dan ditandatanganinya MoU Q.{ota Kesepahaman) antara KpK dengan

67 Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta di seluruh Indonesia yang bertujuan melaksanakan

pendidikan, kampanye dan riset Anti Korupsi. Kegiatan pendididikan anti korupsi untuk SMP dan SMA telah dilaksanakan di beberapa kota dan kabupaten yaitu Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Jakarta, Bandung, Subang, pangkal pinang, Bangka Belitung, Manado,Padang, Bukit Tinggi, Banjarmasin, palembang, Garut, surabaya. program

pendidikan anti korupsijuga dikembangkan di Sektor Swasta, Pegawai Negeri Sipil, dan

para Penyelenggara Negara

Sedangkan langkah represif yang telah dilakukan oleh instansi/lembaga penegak hukum

terhadap tindak pidana korupsi selama tahun 2007 yaitu yang ditangani oleh Kejaksaan RI telah diselesaikan penyidikan perkara tindak pidana korupsi sebanyak 388 perkara dari 1649 perkara selanjutnya telah masuk ke tahap penuntutan ke pengadilan negbri sebanyak 661 perkara perkara dan telah diselesaikan sejumlah 625 perkara. Semeniara itu pada penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi di KPK pada tahap pemeiiksaan ielah dilakukan penyelidikan sebanyak 68 kasus, penyidikan 29 kasus yang terdiri dari 8 kasus merupakan sisa dari tahun 2006 dan 28 kasus tahun 2007. Sedangkan pada tahap penuntutan telah diselesaikan sebanyak 24 perkara yang terdiri dari l0 perkara sisa tahun 2006 dan 14 perkara pada tahun 2007. Selain itu telah dihasilkan sebanyak 2l perkara yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (putusan Inkracht).

Terkait dengan penegakan dan perlindungan hak asasi manusia, sampai dengan saat ini

terus dilakukan kegiatan-kegiatan upaya perlindungan hak asasi manusia di berbagai bidang

seperti yang tercantum dalam Rencana Aksi Nasional HAM (RAN-HAM) sebagaimana

tertuang di dalam Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang RAN-HAM 2004-2009 disertai

dengan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pada tahun 2007 telah diselesaikan

seluruh pembentukan dan penguatan institusi pelaksana RAN-HAM di daerah dan telah dilaksanakan sosialisasi dalam penyusunan program terhadap kepanitiaan dari institusi

pelaksana ke 46 daerah kabupaten di luar Jawa.

(4)

PRESIDEN R E P U B L I K I N D O N E S I A

Dengan adanya hasil yang telah dicapai maka pada tahun 2007 diharapkan pada tahun

2008 kasus-kasus penegakan hukum termasuk kasus korupsi yang telah ditangani pada

tahap penyidikan dapat ditindaklanjuti sampai pada pengajuan ke pengadilan.

Demikian pula dengan penanganan pelanggaran HAM berat seperti kasus Trisakti,

Semanggi I dan II, Tragedi Mei 1998, peristiwa Talangsari dan pelanggaran HAM lainnya,

diharapkan akan ada perubahan yang mendasar pasca putusan Mahkamah Konsitusi Nomor

I8/PUU-V/2007 terkait Pengujian Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menghilangkan kewenangan DPR terkait pembentukan

Pengadilan HAM Ad Hoc. Sehingga diharapkan kasus-kasus pelanggaran yang telah

diselidiki dan diajukan oleh Komnas HAM selama ini, dapat segera ditindaklanjuti oleh

Kejaksaan Agung. Koordinasi antar lembaga berkaitan dengan penanganan pelangggaran

HAM berat perlu dilakukan lebih baik di masa mendatang, agar proses penyelesaian

perkara dapat segera dituntaskan. Unt uk penanganan kasus Munir, walaupun telah

ditemukan bukti-bukti baru namun penyelesaian perkara tersebut masih menghadapi

kendala, sehingga diharapkan pada tahun mendatang kendala tersebut dapat segera diselesaikan.

Selain itu pemberian hukuman terhadap pelaku korupsi yang telah terbukti di

persidangan dan upaya untuk pengembalian kerugian keuangan negara sebagai akibat

korupsi diharapkan dapat terealisasi sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap

kesungguhan pemerintah dalam rangka pemberantasan korupsi dan penegakan hukum

dapat diperoleh kembali. Dilanjutkan dengan upaya pencegahan korupsi yang dilakukan

diharapkan dapat mencegah tumbuh dan berkembangnya perilaku korupsi di masa

mendatang.

Disamping itu sebagai bagian dari upaya untuk mendorong penegakan hukum dalam

rangka upaya pemberantasan korupsi, maka pada tahun 2008 direncanakan akan

dilaksanakan sosialisasi dan konsultasi publik RAN PK dan penyusunan RAD PK pada

empat provinsi yaitu Provinsi Riau, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur.

Selain itu upaya pencegahan korupsi juga akan terus dilakukan oleh instansi-instansi

penegak hukum yang mempunyai tugas dan fungsi dalam melakukan upaya pencegahan korupsi.

Pelaksanaan kegiatan RAN-HAM juga terus dilakukan sampai tahun 2009, selain itu

dalam rangka meningkatkan perlindungan HAM khususnya kepada anak-anak akan terus

dilanjutkan koordinasi pelaksanaan kegiatan RAN-Program Nasional Bagi Anak Indonesia

yang didalamnya termasuk kegiatan upaya perlindungan hukum bagi anak.

B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2OO9

Dalam rangka untuk melaksanakan program penegakan hukum dan HAM maka sasaran

umum yang akan dicapai dalam tahun 2009 dalam rangka penghormatan, pengakuan, dan

penegakan atas hukum dan Hak Asasi Manusia adalah :

(5)

l .

2.

P R E S I D E N R E P U B L I K I N D O N E S I A

Terselenggaranya upaya pencegahan korupsi melalui pelaksanaan Rencana Aksi

Nasional Pemberantasan Korupsi, dan upaya pencegahan yang dilakukan oleh

instansi-instansi hukum terkait

Terselenggarakannya langkah-langkah represif melalui proses peradilan yang

transparan dan akuntabel dalam penanganan perkara termasuk kasus korupsi dan

pelanggaran HAM.

Terselenggarakannya pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia

2004-2009.

C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

TAHUN 2OO9

Adapun dalam upaya untuk penghormatan, pengakuan dan penegakan atas hukum dan

Hak Asasi Manusia maka arah pembangunan yang telah ditetapkan adalah:

l. Melanjutkan upaya prefentif dan tindakan represif penanganan perkara dalam rangka

untuk meningkatkan penegakan hukum dan perlindungan serta penegakan HAM;

2. Melanjutkan upaya pelaksanaan Rencana AksiNasional Pemberantasan Korupsi (RAN

PK) di tingkat pusat dan daerah;

3. Melanjutkan upaya pelaksanaan kegiatan RAN-HAM 2A04-2009.

Referensi

Dokumen terkait

Doktrin business judgment rule pada UUPT sangat jelas dapat memberikan perlindungan yang maksimal bagi Direksi yang dianggap melanggar prinsip fiduciary duty,

Pengamatan tangkai buah nenas sangat penting karena pada karakter tangkai buah dengan diameter sempit dan ukuran tangkai tinggi serta karakter bagian buah yang besar

Sertifikasi Ajun Ahli dan Ahli Asuransi Kerugian dimaksudkan untuk untuk memberikan landasan pengembangan pengetahuan melalui penguasaan yang lebih mendalam tentang

1) Mudharabah adalah perjanjian antar pemilik dana dengan pengelola dana yang keuntungannya bagi menurut raiso/nasabah yang telah disepakati dimuka dan bila terjadi

Dasar penolakan rencana pemberian grasi adalah: "Tawanan Politik Papua Merdeka tidak pernah dan tidak akan pernah mengajukan permohonan pengampunan berupa grasi dari kepala

Adanya perbedaan antara konsep akuntansi yang ada dalam penyajian laporan keuangan perbankan syariah yang dipublikasikan dan konsep dari rumus atau formula nilai

Berdasarkan pada masalah di CV Rifanta yaitu pengunci pintu yang masih manual, pengaktifan beban berupa lampu, kipas dan lainnya masih menggunakan tenaga manual

Adapun tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memberikan tes awal ( pre test ) kepada murid, tes tersebut terdiri dari 5 butir soal dalam bentuk