• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS - MODEL PEMBELAJARAN KEAGAMAAN BERBASIS MASJID DALAM MENINGKATKAN IBADAH SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-BAITUL AMIEN JEMBER (FULL DAY SCHOOL) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Digilib IAIN Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS - MODEL PEMBELAJARAN KEAGAMAAN BERBASIS MASJID DALAM MENINGKATKAN IBADAH SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-BAITUL AMIEN JEMBER (FULL DAY SCHOOL) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Digilib IAIN Jember"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

50

1. Sejarah Singkat SMP Al-Baitul Amien Jember

Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember merupakan masjid yang paling terkenal di kabupaten Jember dan merupakan jantung kota Jember, baik karena posisinya yang strategis maupun keunikan arsitekturnya yang tidak ditemukan ditempat lain. Yayasan Masjid Al-Baitul Amien Jember adalah pengelola dan penanggungjawab kelangsungan penggunaan masjid, baik dibidang ubudiyyah, sosial, pendidikan maupun bidang-bidang lainnya. Saat ini ketua yayasan dipimpin oleh KH. Mahfud Abdul Halim.

Dalam bidang pendidikan, awal mula yang berdiri adalah TK Al-Amien. Seiring dengan kemajuan dan kepercayaan masyarakat, maka mereka mengharapkan agar yayasan masjid Jami’ segera mendirikan SD Al-Baitul Amien yang berdiri pada tahun 1997. Keberadaan SD tersebut terus mendapatkan respon yang sangat tinggi dari masyarakat Jember, hal ini dibuktikan oleh siswanya yang tidak hanya berasal dari dalam kota saja, akan tetapi juga diluar kota, seperti Wulungan, Tanggul, hingga Kalisat dan Mayang.

(2)

telah dimulai sejak usia SD mencapai tahun ke-6, namun karena banyak hal yang harus dipersiapkan, maka pendirian SMP Al-Baitul Amien Jember baru terealisasi pada tahun 2007-2008.

Siswa SMP Al-Baitul Amien pada tahun pertama hanya 19 orang, kemudian pada tahun selanjutnya meningkat menjadi 44 siswa, lalu pada tahun pelajaran 2009/2010 berhasil merekrut siswa berjumlah 135 siswa.

SMP Al-Baitul Amien Jember juga menganut sistem Full Day School. Alasan menganut sistemFull Day School karena selain mengikuti sistem SD Full Day School Al-Baitul Amien Jember, juga bertujuanagar banyaknya waktu luang yang dimiliki siswa menjadi lebih bermanfaat, makaFull Day Schooldinilai sangat penting untuk diterapkan di SMP Al-Baitul Amien Jember.

Semenjak berdiri, SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) dipimpin oleh Drs. H. Misrawi, M.M selama 2 tahun yaitu mulai tahun 2007 sampai tahun 2009. Kemudian memasuki tahun ke-3 tepatnya pada tahun 2009-2010 posisi kepala sekolah oleh yayasan diberikan kepada Munir Is’adi, SE. yang saat itu juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah bagian kesiswaan di SD Al-Baitul Amien Jember.

(3)

2010 sampai tahun 2014. Kemudian pada tahun 2014 sampai sekarang, tepatnya pada tanggal 1 Juli 2014 kepala sekolah SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) dipimpin oleh bapak Muzakki Hidayat, S.Ag.73 2. Profil SMP Al-Baitul Amien Jember

Nama Sekolah : SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) Alamat Sekolah : Jl. Sultan Agung no.02 Jember

Kecamatan : Patrang Kabupaten/Kota : Jember

Nama Yayasan : Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember Alamat Yayasan : Jl. Sultan Agung no.02 Jember

NIS/NIM : 202052431273

No. Telp Sekolah : 0331- 428 094

Nama Kepala Sekolah: Muzakki Hidayat, S.Ag Tahun Berdiri : 2007

Tahun Beroperasi : 2007 Kepemilikan Tanah : a. Status Tanah : HGU b. Luas Tanah : ± 1000 M Status Bangunan : Permanen Luas Bangunan : 315 M2 SisaLuas Lahan : 685 M2.74

73

Muzakki Hidayat,wawancara, Patrang, 27 Februari 2016.

74

(4)

3. Letak Geografis SMP Al-Baitul Amien Jember

SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) terletak Jl. Sultan Agung no. 02 Jember, kecamatan Patrang, kabupaten Jember. Letak SMP Al-Baitul Amien Jember ini berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara : Masjid Jami’Al-Baitul Amien Jember b. Sebelah Selatan : Pertokoan

c. Sebelah Timur : Alun-Alun kota Jember d. Sebelah Barat : Rumah Warga75

4. Visi SMP Al-Baitul Amien Jember

Adapun Visi SMP Al-Baitul Amien Jember adalah: “Berakhlak Mulia dan Berprestasi Optimal”

Indikator Visi:

a. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia.

b. Terwujudnya prestasi akademis dan non akademis yang optimal. c. Terwujudnya kurikulum tingkal satuan pendidikan SMP Al-Baitul

Amien Jember yang memenuhi standar isi.

d. Terwujudnya proses pembelajaran yang memenuhi standar proses. e. Memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

f. Tersedianya standart sarana dan prasarana SMP Al-Baitul Amien Jember yang memenuhi tuntutan standar sarana.

g. Tersusunnya manajemen sekolah yang memenuhi tuntutan standar pengelolaan.

75

(5)

h. Terlaksananya penilaian sesuai dengan standar penilaian. i. Tersedianya biaya pendidikan sesuai dengan standar biaya.76 5. Misi SMP Al-Baitul Amien Jember

a. Mewujudkan kegiatan untuk menciptakan lulusan yang berakhlak mulia.

b. Mewujudkan lulusan yang memiliki amaliah dan tradisi keagamaan yang sesuai dengan ajaranAhlussunnah Wal Jamaah.

c. Melaksanakan kegiatan untuk mencapai prestasi akademis dan non akademis yang optimal.

d. Menyusun dan melaksanakan kurikulum tingkat satuan pendidikan SMP Al-Baitul Amien Jember yang memenuhi standar isi.

e. Menyusun dan melaksanakan proses pembelajaran yang memenuhi standar proses.

f. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional dan kompeten.

g. Memenuhi standar sarana dan prasarana SMP Al-Baitul Amien Jember yang memenuhi tuntutan standar sarana dan prasaranaan.

h. Melaksanakan manajemen sekolah yang memenuhi tuntutan standar pengelolaan.

i. Melaksanakan penilaian yang sesuai dengan standar penilaian. j. Memenuhi biaya pendidikan yang sesuai dengan standar biaya.77

76

Dokumentasi SMP Al-Baitul Amien Jember Tahun 2015/2016.

77

(6)

6. Tujuan SMP Al-Baitul Amien Jember

a. Menghasilkan budaya Imtaq pada seluruh warga sekolah.

b. Menghasilkan lulusan yang memiliki amaliah dan aqidah sesuai denganahlussunnah wal jamaah.

c. Menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif dalam prestasi akademik dan non akademik.

d. Menghasilkan kurikulum yang lengkap dan berwawasan kedepan sebagai landasan operasional pendidikan di SMP Al-Baitul Amien Jember.

e. Menghasilkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan berbagai variasi, pendekatan, metode, teknik, dan stategi pembelajaran (CTL dan PAIKEM).

f. Menghasilkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang terampil, bernutu, tinggi, marketable, dan berdaya saing tinggi.

g. Menghasilkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan kedepan.

h. Menghasilkan manajemen sekolah yang tangguh dan solid.

i. Menghasilkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil. j. Menghasilkan penilaian yang berbasis tekhnologi yang canggih. k. Menghasilkan budaya displin siswa yang tinggi.

l. Menghasilkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.78

78

(7)

7. Data Keadaan Guru dan Siswa

a. Data Keadaan Guru

Jumlah Keadaan Guru dan Karyawan SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) Tahun Pelajaran 2015/2016

NO NAMA JABATAN IJAZAH JURUSAN

MENGAJAR

7 Sufinatun Guru PGA Al-Qur’an Al-Qur’an

(8)

NO NAMA JABATAN IJAZAH JURUSAN

(Sumber: SMP Al-Baitul Amien Jember Tahun Pelajaran 2015/2016) b. Keadaan Siswa

Data siswa SMP Al-Baiul Amien Jember 3 tahun terakhir yaitu dari tahun pelajaran 2013/2014 sampai tahun 2015/2016.

Tabel 4.2

Jumlah Keadaan Siswa SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) Tahun Pelajaran 2013/2014 sampai 2015/2016

Tahun Ajaran

Tahun 2013/2014 29 14 25 68

Tahun 2014/2015 32 29 15 76

Tahun 2015/2016 44 30 30 104

(9)

8. Kegiatan SMP Al-Baitul Amien Jember

SMP Al-Baitul Amien Jember mempunyai kegiatan yang sangat padat karena sekolah ini menganut sistem full day school. Kegiatan SMP Al-Baitul Amien Jember mencakup kegiatan harian, mingguan dan tahunan. Kegiatan SMP Al-Baitul Amien Jember ini langsung diawasi oleh guru SMP Al-Baitul Amien Jember. Dengan demikian, semua guru SMP Al-Baitul Amien Jember juga ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan di SMP Al-Baitul Amien Jember. Adapun kegiatan yang dilakukan di SMP Al-Baitul Amien Jember adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Harian

Kegiatan harian adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari oleh siswa dan guru SMP Al-Baitul Amien Jember.Kegiatan harian SMP Al-Baitul Amien Jember diantaranya adalah mengadakan sholat dhuha bersama, membaca juz ‘amma bersama, sholat dhuhur berjamaah, dan sholat Ashar berjamaah.

Sholat dhuha dimulai pada jam 07.25 WIB. Setelah sholat dhuha dilanjutkan dengan mengaji Al-Quran Juz ‘Amma. Dan pada saat waktunya sholat Dhuhur yaitu pada jam 12.15 WIB, siswa melaksanakan sholat dhuhur berjamaah di Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember. Dan begitu pulan setelah memasuki waktunya sholat Ashar yaitu pada jam 15.05 WIB, siswa juga melaksanakan sholat Ashar berjamaah.79

79

(10)

Kegiatan tersebut juga diikuti oleh guru SMP Al-Baitul Amien Jember sehingga guru dapat mengontrol secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh siswa SMP Al-Baitul Amien Jember. Dengan demikian, siswa SMP Al-Baitul Amien Jember terbiasa disiplin dan tertib dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di SMP Al-Baitul Amien Jember. b. Kegiatan Mingguan

Selain kegiatan harian yang dilakukan oleh SMP Al-Baitul Amien Jember, ada juga kegiatan mingguan yang dilaksanakan di SMP Al-Baitul Amien Jember. Kegiatan mingguan ini lebih bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas bakat dan minat siswa baik kreatifitas dala bidang seni maupun kreatifitas berfikir siswa. Kegiatan mingguan yang dilaksanakan di SMP Al-Baitul Amien Jember dilaksanakan secara bergantian.

Adapun kegiatan mingguan di SMP Al-Baitul Amien adalah sebagai berikut:

1. Istighosah 2. Tahlilan

3. Baksos/pramuka 4. Hadroh

(11)

mingguan yang dilaksanakan di SMP Al-Baitul Amien Jember sangat padat. Dengan demikian, SMP Al-Baitul Amien Jember ini tidak memiliki kegiatan bulanan karena setiap minggu dalam satu bulan sudah terdapat kegiatan masing-masing.80

c. Kegiatan Tahunan

Setiap sekolah pasti memiliki kegiatan tahunan yang dilaksanakan di sekolahnya. Begitu pula dengan SMP Al-Baitul Amien Jember. Sekolah ini memiliki beberapa kegiatan tahunan diantaranya adalah:

1) Kegiatan dalam rangka merayakan hari besar Islam. Misalnya kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW,kegiatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW, Idul Adha dan lain sebagainya.

2) Kegiatan Pondok Ramadhan.

Kegiatan pondok Ramadhan tersebut dilakukan selama kurang lebih 3 hari di SMP Al-Baitul Amien Jember. Dilakukan secara serentak oleh siswa kelas VII, VIII, dan IX SMP Al-Baitul Amien Jember. Kegiatan Pondok Ramadham tersebut juga termasuk salah satu kegiatan keagamaan yang dilakukan di SMP Al-Baitul Amien Jember.

3) KegiatanBisnis Day

Kegiatan bisnis day ini merupakan kegiatan yang diadakan oleh yayasan Al-Baitul Amien Jember yang juga diikutioleh siswa

80

(12)

SMP Al-Baitul Amien Jember dalam setiap tahun. Dalam kegiatan ini siswa dikenalkan dengan dunia bisnis, seperti: membuat produk, menjual produk, cara memasarkan produ dan lain sebagainya. Dengan demikian, siswa sudah terbiasa terlatih menjadi interpreneurship mulai sejak sekolah sehingga setelah dewasa nanti siswa mempunyai jiwa interpreneur.81

9. Kurikulum SMP Al-Baitul Amien Jember

Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di SMP Al Baitul Amien Jember. Tujuan pendidikan satuan pendidikan adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Tujuan tingkat satuan pendidikan merupakan rumusan mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu.Kurikulum SMP Al Baitul Amien Jember adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah, Guru dan Komite SMP Al Baitul Amien Jember.

SMP Al-Baitul Amien Jember termasuk salah satu sekolah umum berbasis Islam yang sangat lekat dengan pendidikan keagamaannya. Dengan demikian, kurikulum SMP Al-Baitul Amien diklarifikasikan menjadi dua kelompok yaitu kurikulum Nasional sesuai dengan KTSP serta kurikulum khas sekolah. Berikut adalah struktur kurikulum SMP Al-Baitul Amien Jember Tahun Pelajaran 2015/2016:

81

(13)

Tabel 4.3

Struktur Kurikulum SMP Al Baitul Amien Jember

Tahun Pelajaran 2015/2016

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PER MINGGU

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran :

1. Pendidikan Agama 3 3 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Penjaskes, dan Olahraga 2 2 2

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

B. Muatan Lokal :

11. Bahasa Jawa 2 2 2

C. Kurikulum Khas

12. B. Arab 2 2 2

13. Al-Qur’an 5 5 5

14. Fiqih Ibadah 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu

Per Minggu 42 42 42

(14)

B. Penyajian Data dan Analisis

1. Implementasi Model Pembelajaran Keagamaan Berbasis Masjid

dalam Meningkatkan IbadahMahdhahSiswa di SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School)

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, SMP Al-Baitul Amien Jember merupakan salah satu sekolah umum yang sangat lekat dengan pendidikan keagamaan berbasis masjid.82

Hal ini diakui oleh kepala SMP Al-Baitul Amien Jember yaitu Bapak Muzakki Hidayat, S.Ag. saat diwawancarai dalam keadaan santai di kantor SMP Al-Baitul Amien Jember, beliau mengatakan:

SMP Al-Baitul Amien Jember merupakan salah satu sekolah umum yang berbasis Islam yang mengadakan pendidikan keagamaan berbasis masjid dikota Jember karena sekolah ini memang berada dilingkungan masjid dan dibawah yayasan masjidyaitu masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember.83

Sedangkan alasan dan tujuan melaksanakan pendidikan keagamaan berbasis masjid, beliau juga menjelaskan:

Alasan dilaksanakan pendidikan keagamaan berbasis masjid adalah agar siswa terbiasa menghormati masjid yang ada disekitarnya.Sehingga ketika berada didalam lingkungan masjid, mereka sudah terbiasa untuk menghormati masjid. Selain itu, alasannya yaitu agar siswa terbiasa untuk mengerjakan perbuatan baik didalam masjid. Sedangkan, tujuan diadakannya pendidikan keagamaan berbasis masjid adalah untuk meningkatkan kualitas keagamaan siswa, lebih-lebih untuk meningkatkan Ibadah siswa.84

Berdasarkan uraian tersebut maka sangat jelas bahwa bukan hanya pendidikan agama saja yang diberikan kepada siswa di SMP Al-Baitul

82

Observasi Kegiatan Keagamaan SMP Al-Baitul Amien Jember, tanggal 21 November 2015.

83

Muzakki Hidayat,wawancara,Patrang, 27 Februari 2016.

84

(15)

Amien Jember tetapi pendidikan keagamaan juga diberikan kepada siswa agar dapat mengamalkan ilmu agama yang telah mereka miliki.

Pernyataan Bapak Muzakki Hidayat,S.Ag. sangat sesuai dengan keinginan wali murid SMP Al-Baitul Amien Jember yaitu Ibu Ningsih ketika diwawancarai pada pukul 09.45 WIB ketika mendaftarkan ponakannya sekolah di SMP Al-Baitul Amien Jember. Dengan santai, Beliau mengatakan:

Alasan saya menyekolahkan anak di SMP Al-Baitul Amien Jember ini karena keinginan saya adalah menjadikan anak selain memiliki ilmu agama, dia juga dididik dalam keagamaannya sehingga anak saya menjadi orang yang rajin ibadah. Dengan demikian, solusi yang tepat menurut saya adalah menyekolahkan anak di SMP Al-Baitul Amien, karena sekolah ini termasuk sekolah seharian penuh dan juga sangat lekat dengan pendidikan keagamaannya sehingga saya tidak perlu memasukkan anak saya kedalam pondok untuk mendapatkan ilmu agama dan pendidikan keagamaan yang banyak.85

Dari pernyataan wali murid tersebut sangatlah jelas bahwa SMP Al-Baitul Amien Jember termasuk sekolah yang dipandang sangat bagus oleh masyarakat termasuk oleh wali murid SMP Al-Baitul Amien Jember.

Dengan demikian, implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember sangat dibutuhkan karena tanpa adanya pembelajaran keagamaan berbasis masjid maka tujuan pendidikan keagamaan tidak akan tercapai secara maksimal.

Adapun implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa yaitu dijelaskan oleh

85

(16)

bapak Syaiful Anam selaku Waka Kurikulum SMP Al-Baitul Amien Jember. Ketika diwawancarai dalam keadaaan santai pagi hari di Kantor SMP Al-Baitul Amien Jember, Beliau menjelaskan:

Implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran pembiasaan kepada siswa. Dengan demikian, pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa dilaksanakan setiap hari didalam masjid Jami’ Al-Baitul Amien.86

Penjelasan bapak Syaiful Anam, S.Ag. juga diperjelas oleh bapak Suparman, S.Ag.,MHI selaku guru PAI dan Fiqh Ibadah di SMP Al-Baitul Amien Jember. Dalam keadaan sibuk karena mengisi mata pelajaran Fiqh Ibadah, beliau mengatakan:

Implemetasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Istiqomah. Jadi, pembelajaran keagamaan berbasis masjid dilaksanakan setiap hari secara rutin kecuali hari libur oleh SMP Al-Baitul Amien Jember.87

Penjelasan dari Bapak Syaiful Anam dan Bapak Suparman sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama penelitian di SMP Al-Baitul Amien Jember. Implementasi pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa yang dilaksanakan dengan model pembelajaran Istiqomah di SMP Al-Baitul Amien Jember yaitu diantaranya:

86

Syaiful Anam,wawancara, Patrang, 21 November 2016.

87

(17)

a. Sholat

SMP Al-Baitul Amien Jember sudah membiasakan siswa untuk meningkatkan ibadah mahdhahnya berupa sholat. Ibu Aisyah selaku guru PAI di SMP Al-Baitul Amien Jember ba’da sholat dhuha dan ketika membaca koran menjelaskan bahwa siswa SMP Al-Baitul Amien Jember mulai dari kelas VII sudah dididik untuk melaksanakan sholat pada waktunya baik sholat wajib maupun sholat sunnah.88

Bapak Muzakki juga menjelaskan saat diwawancari waktu santai di Kantor SMP Al-Baitul Amien Jember:

“Siswa SMP Al-Baitul Amien Jember mulai kelas VII sudah diwajibkan sholat dhuha, sholat dhuhur dan Ashar setiap hari dimasjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember bahkan sholat tahyatal masjid dan sholat rawatib juga diwajibkan dilaksanakan didalam masjid. Dengan demikian, mereka sudah terbiasa melaksanakan ibadah sholat secara tepat waktu dimasjid sehingga timbul rasa ikhlas kepada siswa untuk selalu melaksanakan ibadah di masjid”.89

Dari penjelasan tersebut sangat tampak bahwa guru SMP Al-Baitul Amien Jember berupaya dalam meningkatkan ibadah sholat siswa dengan model Istiqomah. Adapun penerapan model pembelajaran istiqomahdalam meningkatkan ibadah sholat siswa baik sholat wajib maupun sholat sunnah yaitu dilaksanakan secara bertahap dengan metode berkelompok. Berikut adalah jadwal yang dijelaskan oleh bapak Syaiful Anam selaku Waka Kurikulum SMP Al-Baitul Amien Jember menjelaskan waktu santai di siang hari:

88

Siti Aisyah,wawancara, Patrang, 20 Februari 2016.

89

(18)

1) Pelaksanaan Sholat Dhuha.

Pada jam 07.15, siswa sudah banyak berkumpul di masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember. Didalam masjid, siswa sudah biasa melaksanakan sholattahyatalmasjidterlebih dahulu sebelum sholat dhuha. Dan pada jam 07.25, siswa sholat dhuha bersama dengan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kelas VII, kelompok kelas VIII, dan kelompok kelas IX. Dalam melaksanakan sholat dhuha, siswa kelas VII sholat secara berjamaah dan dipandu oleh guru sedangkan siswa kelas VIII dan IX sholat sendiri-sendiri (munfarid). Kelas VII melaksanakan sholat dhuha sebanyak 2 rakaat sedangkan kelas VIII dan IX melaksanakan sholat dhuha sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.

2) Sholat Dhuhur dan Ashar berjamaah.

Begitu pula sebelum sholat wajib yaitu dhuhur dan Ashar. Mereka juga melaksanakan sholat rawatib sebelum melaksanakan ibadah sholat wajib. Pada jam 12.15 WIB, siswa melaksanakan sholat dhuhur berjamaah di masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember. Dan sekitar jam 15.15 WIB, siswa juga melaksanakan sholat Ashar berjamaah. Dalam pelaksanaan sholat jamaah, guru hanya sebagai controling tanpa menjadi imam sholat. Imam sholat dalam pelaksanaan sholat dhuhur dan Ashar secara jamaah yaitu SMP Al-Baitul Amien Jember.90

90

(19)

Ibadah sholat tersebut dilaksanakan setiap hari secara Istiqomah di SMP Al-Baitul Amien Jember sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh sekolah.

b. Membaca Al-Qur’anJuz ‘amma.

Bacaan Juz ‘amma secara bersama dilaksanakan setiap hari setelah melaksanakan sholat dhuha di Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember. Pada jam 07.55 WIB, bel berbuyi menandakan bahwa bacaan juz ‘amma harus diakhiri karena siswa harus persiapan masuk kelas untuk mengikuti mata pelajaran. Pembacaan juz ‘amma tersebut dilaksanakan secara bertahap. Misalnya: hari ini membaca Qs. An-Naba’ sampai Qs. Al-Mutaffifin maka hari selanjutnya melanjutkan Qs. Al-Mutaffifin sampai selesai, begitupun seterusnya.91

c. Membiasakan siswa berakhlakul karimah kepada Allah

Bapak Muzakki menjelaskan bahwa siswa SMP Al-Baitul Amien dididik untuk memiliki akhlakul karimah kepada Allah terutama didalam masjid karena masjid adalah rumah Allah SWT.92

Pernyataan dari bapak Muzakki tersebut sangat sesuai dengan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu siswa SMP Al-Baitul Amien Jember dididik untuk memiliki akhlak yang baik kepada Allah SWT. Misalnya dengan membiasakan siswa untuk membaca doa ketika mau masuk atau keluar masjid, berdzikir sebelum sholat dan

91

Syaiful Anam,wawancara, Patrang, 21 November 2016.

92

(20)

wiridan setelah sholat baik itu setelah sholat wajib maupun setelah sholat sunnah, memperingati hari besar Islam, dan lain-lain93

Dengan adanya pembiasaan yang baik kepada siswa maka akan dapat menjadikan siswa mempunyai akhlakul karimah kepada Allah SWT.

Pembelajaran keagamaan berbasis masjid yang dilaksanakan dengan model Istiqomah tersebut, juga mempunyai bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran keagamaan yaitu berupa buku panduan dan buku agenda siswa. Hal ini sesuai dengan yang telah dikatakan oleh bapak Syaiful Anam. Beliau mengatakan:

Implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa yaitu dengan menggunakan bahan ajar yang berupa buku panduan siswa yang telah disiapkan oleh SMP Al-Baitul Amien Jember serta buku agenda siswa SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School).94

Buku panduan siswa SMP Al-Baitul Amien Jember berisi tentang materi keagamaan yang dapat meningkatkan ibadah mahdhah siswa. Seperti: materi tentang sholat, puasa, wudhu, bacaan Al-Qur’an Juz ‘amma, dan lain sebagainya.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibu Isna Nur Aisiyah, S.Pd. (Wali kelas IX) saat diwawancarai ketika mendampingi Sholat dhuha di Masjid Al-Baitul Amien, beliau menjelaskan bahwa buku panduan tersebut wajib dibawa oleh siswa ketika pelaksanaan pembelajaran keagamaan berbasis masjid. Sedangkan buku agenda siswa berisi tentang

93

Observasi kegiatan sholat Dhuha di Masjid Al-Baitul Amien Jember,Tanggal 21 November 2016.

94

(21)

data ibadah harian siswa yaitu tentang ibadah harian siswa, data ibadah pada bulan puasa, data hafalan juz ‘amma dan lain sebagainya. Buku agenda tersebut terdapat kolom tanda tangan yang harus ditanda tangani oleh guru dan wali murid setiap hari sehingga buku panduan dan buku agenda siswa tersebut harus dibawa kesekolah setiap hari ketika pelaksanaan pembelajaran keagamaan berbasis masjid.95

Dengan adanya bahan ajar buku panduan dan buku agenda dari SMP Al-Baitul Amien Jember tersebut maka dapat meningkatkan ibadah mahdhahsiswa SMP Al-Baitul Amien Jember.

Hal ini dijelaskan oleh bapak Syaiful Anam, S.Pd, dengan keadaan santai, beliau mengatakan:

Buku panduan dan buku agenda sangat mendukung dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa baik dirumah maupun disekolah. Dan dengan adanya buku agenda yang dimiliki oleh siswa maka siswa akan termotivasi untuk melakukan ibadah dirumahnya karena jika tidak, maka mereka tidak akan mendapatkan tanda tangan dari orang tuanya.96

Penjelasan Bapak Syaiful Anam, diperjelas oleh Kirana Nanda Oktavia selaku siswa kelas VII di SMP Al-Baitul Amien Jember saat ditanya tentang ibadahnya dirumahnya. Dia menjelaskan: “saya tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu karena jika tidak sholat, maka saya tidak akan mendapatkan tanda tangan orang tua dan orang tua saya juga akan memarahi saya”.97

95

Isna Nur Aisiyah,wawancara, Patrang, 04 Desember 2016.

96

Syaiful Anam,wawancara, Patrang, 21 November 2016.

97

(22)

Ibu Ningsih sebagai salah satu wali murid SMP Al-Baitul Amien Jember, juga menjelaskan:

Saya sangat senang menyekolahkan anak di sekolah ini karena anak saya seperti anak pondok. Saya semakin mudah untuk menyuruh anak melaksanakan ibadah dan membaca Al-Qur’an. Semenjak sekolah di SMP Al-Baitul Amien Jember ini, anak saya semakin rajin melaksanakan sholat lima waktu dan juga lebih sering membaca Al-Qur’an.98

Dengan demikian, ibadah mahdhah siswa dapat meningkat karena adanya implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember dan juga karena adanya dukungan orang tua yang selalu memotivasi anak untuk selalu melaksanakan ibadah. Sehingga bukan hanya rajin ibadah disekolah namun juga rajin ibadah dirumah.

Selain itu, kepala SMP Al-Baitul Amien Jember juga menjelaskan bahwa pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa juga didukung dengan adanya “kurikulum khas” yang dimiliki oleh sekolah yaitu diantaranya mata pelajaran Fiqh Ibadah dan Al-Qur’an.99Beliau menjelaskan:

Pembelajaran Al-Qur’an dan Fiqih Ibadah dapat mendukung pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah karena siswa bisa mendapatkan pelajaran tambahan dari adanya “kurikulum khas” yang dimiliki oleh SMP Al-Baitul Amien tersebut.100

98

Ibu Ningsih,wawancara, Patrang, 02 Mei 2016.

99

Muzakki Hidayat,wawancara, Patrang, 27 Februari 2016.

100

(23)

Bapak Taufik Dian Rahman, S.Pd.I selaku guru Al-Qur’an berpendapat ketika sedang santai di kantor SMP Al-Baitul Amien Jember bahwa:

Pembelajaran Al-Qur’an juga merupakan pembelajaran berbasis masjid karena dalam pembelajaran ini lebih sering dilaksanakan di Masjid meskipun terkadang masih dilaksanakan dikelas. Pembelajaran Al-Qur’an ini dapat membantu dalam meningkatkan ibadahmahdhahyaitu ibadah siswa dalam membaca Al-Qur’an.101

Waka kurikulum SMP Al-Baitul Amien Jember yakni Bapak Syaiful Anam, S.Pd. menjelaskan bahwa pembelajaran Al-Quran dilaksanakan sebanyak 5 jam per minggu yaitu dengan rincian 3 jam buat belajar pendidikan Al-Qur’an seperti tartil, tajwid, dan lain sebagainya sedangkan yang 2 jam lagi buat setoran Tahfidz karena dalam pembelajaran Al-Qur’an tersebut terdiri dari 2 golongan yaitu golongan tahfidz dan tartil.102

Bapak kepala SMP Al-Baitul Amien Jember menyatakan bahwa siswa SMP Al-Baitul Amien Jember diwajibkan hafal juz ‘amma selama 3 tahun, sehingga model istiqomah membaca Al-qur’an setiap hari setelah sholat dhuha sangat membantu mempermudah siswa dalam menghafal juz ‘amma.103

Hal ini juga diakui oleh siswa kelas VIII yaitu Afinda Destari Aulia ketika ditanya saat berkumpul bersama teman-temannya ba’da sholat Dhuhur tentang kewajiban hafal Juzz ‘amma. Dia mengatakan:

101

Taufik Dian Rahman,wawancara, Patrang, 06 Februari 2016.

102

Syaiful Anam,wawancara, Patrang, 06 Februari 2016.

103

(24)

Iya harus hafal juz ‘amma selama 3 tahun karena kalau tidak hafal maka tidak akan mendapatkan ijazah “kurikulum khas” dari sekolah dan masih dianggap mempunyai hutang ke sekolah. Setoran hafalannya ke guru Al-Qur’an dan waktu setorannya terserah kapan saja selain jam mata pelajaran lainnya yang penting pada waktu kelas IX harus sudah hafal semua surat dalam juz ‘amma.104

Begitupun Nanda Novita, siswa kelas IX juga menjelaskan bahwa dia harus hafal Juz ‘amma sebelum dia lulus dari SMP Al-Baitul Amien Jember agar nanti mendapatkan ijazah kurikulum khas dari sekolah.105

Dengan demikian, bapak Taufik selaku guru Al-Qur’an menjelaskan bahwa dalam pembelajaran Al-Qur’an terdapat targethafalan dari guru di setiap kelasnya. Target hafalan tersebut yaitu:

a) Kelas VII harus hafal Qs. An-Nas sampai Qs. Al-Lail. b) Kelas VIII harus hafal Qs. Al-Lail sampai Qs. Al-Isyiroh. c) Kelas IX harus hafal Qs. Al-Insyiroh sampai Qs. An-Naba’.

Sedangkan bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran Quran ini yaitu Quran dan buku Tajwid dan evaluasi pembelajaran Al-Quran yaitu menggunakan evaluasi praktek sehingga pada waktu pembelajaran Al-Quran, siswa diperintah untuk mengaji dengan menggunakan tawid dan makhorijul huruf yang tepat.106

Dari hasil wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SMP Al-Baitul Amien Jember benar-benar sangat mengutamakan siswanya agar dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta menghafalnya terutama hafalan Juz ‘amma.

104

Afinda Destari Aulia,wawancara, Patrang, 03 Mei 2016.

105

Nanda Novita,wawancara, Patrang, 07 Mei 2016.

106

(25)

Selain itu, pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa juga didukung dengan adanya mata pelajaran Fiqih Ibadah yang juga termasuk kurikulum khas yang ada di SMP Al-Baitul Amien Jember.

Bapak Suparman, S. Ag. MHI selaku guru Fiqh Ibadah dan PAI di SMP Al-Baitul Amien Jember menjelaskan pada waktu sibuk di Kantor SMP Al-Baitul Amien Jember:

Mata pelajaran Fiqh Ibadah merupakan mata pelajaran yang dapat membantu meningkatkan ibadah mahdhahsiswa karena didalam mata pelajaran fiqh ibadah ini juga terdapat pembelajaran keagamaan yang juga dilaksanakan didalam masjid, seperti: praktek sholat, khutbah, bilal,wudhu’dan lain sebagainya.107 Beliau juga menjelaskan:

Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran Fiqh Ibadah juga berupa buku panduan dari sekolah karena didalam buku panduan tersebut dilengkapi dengan bacaan sholat, doa-doa harian dan lain sebagainya. Sedangkan pembelajaran dilaksanakan dengan dua tahap yaitu tahap hafalan dan praktek. Jadi kalau minggu ini adalah hafalan bacaan sholat maka minggu depan adalah praktek sholat, begitu pula selanjutnya.108

Proses pembelajaran Fiqh Ibadah dan Al-Qur’an ini sering dilaksanakan didalam masjid walaupun terkadang juga dilaksanakan didalam kelas. Pembelajaran fiqh ibadah selalu dilaksanakan didalam masjid ketika materi praktek sedangkan ketika materi hafalan tidak selalu dilaksanakan didalam masjid.

Bapak Muzakki menjelaskan bahwa “siswa lebih efektif jika pembelajaran dilaksanakan didalam masjid dari pada didalam kelas karena

107

Suparman,wawancara, Patrang, 03 Mei 2016.

108

(26)

jika didalam masjid siswa terlihat rapi dan membaca Al-Qur’an lebih khusyuk”.109

Pendapat dari bapak Muzakki tersebut sangat sesuai dengan hasil dokumentasi yang telah dilampirkan oleh peneliti yaitu ketika pembelajaran fiqh Ibadah dan pembelajaran Al-Qur’an didalam masjid, dalam pembelajaran Fiqh ibadah dan Al-Qur’an didalam masjid, siswa terlihat sangat sopan dengan membentuk lingkaran.110

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid untuk meningkatkan ibadah mahdhahsiswa di SMP Al-Baitul Amien Jember dilaksanakan dengan sangat maksimal yaitu dengan model pembelajaran Istiqomah. Pembelajaran keagaamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa adalah pembelajaran sholat dhuha, sholat dhuhur berjamaah, sholat Ashar berjamaah dan membaca Al-Qur’an Juz ‘amma secara rutin setiap hari, membiasakan siswa berakhlakul karimah kepada Allah yang dilaksanakan di Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember.

109

Muzakki Hidayat,wawancara, Patrang, 02 Mei 2016.

110

(27)

2. Implementasi Model Pembelajaran Keagamaan Berbasis Masjid

dalam Meningkatkan Ibadah Ghairu Mahdhah Siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School).

Implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa juga dilaksanakan di SMP Al-Baitul Amien Jember.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, siswa SMP Al-Baitul Amien Jember sudah terbiasa dengan nuansa keagamaan sehingga implementasi pembelajaran keagamaan berbasis masjid tidak hanya untuk meningkatkan ibadah mahdhah siswa namun juga dapat meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa. Seperti berakhlakul karimah kepada sesama, menjaga kebersiahan lingkungan sekitarnya dan lain sebagainya.111

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala SMP Al-Baitul Amien Jember. Beliau menyatakan:

Selain guru membiasakan siswa dalam meningkatkan ibadah mahdhah seperti sholat, puasa, membaca Al-Qur’an dan lain sebagainya, guru SMP Al-Baitul Amien Jember juga berupaya untuk membiasakan siswa dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa terutama mengajari siswa untuk memiliki akhlakul karimah, seperti: bersalaman kepada guru setelah selesai sholat, bersikap disiplin di masjid, menjaga kebersihan masjid dan lain-lain.112

Dengan demikian, penerapan pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadahghairu mahdhahsiswa juga diterapkan setiap hari di SMP Al-Baitul Amien Jember.

111

Observasi keadaan lingkungan SMP Al-Baitul Amien Jember, Tanggal 07 November 2016.

112

(28)

Adapun implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember yaitu dengan adanya beberapa pembelajaran yang mendidik siswa dalam meningkatkan akhlakul karimah baik dilingkungan sekolah (Seperti: patuh terhadap peraturan sekolah, ramah kepada guru, saling menghargai temannya, dan lain sebagainya) maupun diluar lingkungan sekolah (Seperti: membantu orang tua di rumah, patuh kepada orang tua, menghormati tetangganya, memuliakan tamunya, dan lain sebagainya).

Pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah di SMP Al-Baitul Amien Jember yaitu dengan model pembelajaran kontekstual dengan metode pembelajaran ceramah dan pendekatan Tadzkirah. Berikut adalah pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember:113

a. Akhlakul Karimah Kepada Sesama

Guru SMP Al-Baitul Amien mendidik siswa agar dapat memiliki akhlak yang baik kepada sesama baik kepada guru, orang tua, teman dan lain sebagainya.

Upaya yang dilakukan guru dengan mendidik siswanya untuk memiliki akhlakul karimah kepada sesama yaitu dengan adanya penyambutan siswa oleh guru ketika siswa datang sekolah.

113

(29)

Bapak Syaiful Anam, S.Pd menjelaskan dengan santai di pagi hari, bahwa:

Penyambutan siswa oleh guru bertujuan untuk mengajarkan siswa agar memiliki akhlakul karimah di sekolah. Dengan demikian, siswa juga akan terbiasa dengan bersikap sopan dan berakhlakul karimah baik disekolah maupun diluar sekolah. Penyambutan siswa oleh guru digerbang masjid Jami’ al-Baitul Amien tersebut dilakukan dengan secara bergantian sesuai dengan jadwal penyambutan.114

Berikut jadwal penyambutan siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember:

Tabel 4.4

Jadwal Piket Penyambutan Siswa SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) Tahun 2015/2016

HARI NAMA

Senin

a. Syaiful Anam, S.Pd

b. Taufiq Dian Rahman, S.Pd.I c. Elvia Fadjar Iqzani, S.Pd d. Siti Aisyah, S.Pd.I

Selasa

a. Taufiq Dian Rahman, S.Pd.I b. Suparman, MHI.

c. Siti Aisyah, S.Pd.I d. Susi Puji Lestari, S.Pd

Rabu

a. Suparman, MHI b. Syaiful Anam, S.Pd.I c. Elvia Fadjar Iqzani, S.Pd d. Isna Nur Aisiyah, S.Pd

Kamis

a. Suparman, MHI.

b. Taufiq Dian Rahman, S.Pd.I c. Isna Nur Aisiyah, S.Pd

114

(30)

HARI NAMA

d. Susi Puji Lestari, S.Pd

Jumat

a. Syaiful Anam, S.Pd b. Suparman, MHI. c. Isna Nur Aisiyah, S.Pd d. Elvia Fadjar Iqzani, S.Pd

Sabtu

a. Syaiful Anam, S.Pd b. Susi Puji Lestari, S.Pd c. Siti Aisyah, S.Pd.I NB:

1. Penyambutan di gerbang utama Masjid 2. Berada ditempat pada jam 06.50 WIB (Sumber: Dokumentasi SMP Al-Baitul Amien Jember)

Berdasarkan dokumentasi diatas, maka sangatlah jelas bahwa guru SMP Al-Baitul Amien sangat kompak dalam bekerja sama untuk menjadikan siswanya agar memiliki akhlakul karimah terutama kepada guru ketika disekolah.

Selain itu, pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa yaitu juga dilaksanakan dengan adanya tradisi salam-salaman setelah sholat baik selesai sholat dhuha, sholat dhuhur berjamaah serta sholat Ashar berjamaah.115

Ibu Isna Nur Aisyiyah, S.Pd selaku wali kelas IX menjelaskan bahwa tradisi salam-salaman tersebut mengajarkan siswa agar dapat saling menghormati dan saling memaafkan antar siswa dengan guru maupun antar sesama teman.116

115

Observasi kegaiatan pagi di SMP Al-Baitul Amien, tanggal 20 Februari 2016.

116

(31)

Dengan demikian, siswa SMP Al-Baitul Amien Jember sudah terbiasa melakukan tradisi yang dapat menjadikan siswa memiliki akhlak yang baik kepada sesama sehingga sekolah ini selalu tentram. b. Akhlakul Karimah kepada Lingkungan

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada awal penelitian, lingkungan masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember sampai lingkungan SMP Al-Baitul Amien Jember terlihat sangat bersih.117

Hal itu akhirnya dijelaskan oleh bapak Muzakki ketika diwawancarai oleh peneliti. Beliau mengatakan bahwa: “guru SMP Al-Baitul Amien Jember juga sangat ketat dalam mendidik siswa agar terbiasa dengan hidup dilingkungan yang bersih. Dengan demikian, siswa selalu menjaga kebersihan baik pada saat berada dilingkungan masjid maupun pada saat dilingkungan kelas”.118

Dengan demikian selain akhlak kepada sesama, guru SMP Al-Baitul Amien Jember juga mengajarkan siswa untuk memiliki akhlak kepada lingkungan yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, metode pembelajaran ceramah dan pendekatan tadzkirah ini juga dijelaskan oleh bapak kepala SMP Al-Baitul Amien Jember bahwa hampir setiap hari setelah sholat dhuha, siswa diberikan peringatan untuk selalu berakhlakul karimah.119 Model kontekstual tersebut disampaikan dengan metode ceramah yaitu guru memberikan mauidzotul hasanah kepada siswa mengenai akhlakul karimah yang harus ada dalam diri siswa

117

Observasi lingkungan SMP Al-Baitul Amien Jember, Tanggal 06 November 2016.

118

Muzakki Hidayat,wawancara, Patrang, 02 Mei 2016.

119

(32)

dan dalam penerapannya juga dengan pendekatan tadzkirah yaitu guru selalu memberikan peringatan kepada siswa untuk selalu menjaga akhlaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Bapak Muzakki juga menjelaskan:

Hampir setiap hari guru memberikan mauidzotul hasanah kepada siswa terutama memberikan peringatan pada waktu ada kasus yang tidak patut ditiru oleh siswa. Misalnya: kasus pembunuhan yang dilakukan oleh siswa terhadap temannya sendiri. Dengan demikian, siswa akan selalu mengingat amanah gurunya untuk tidak melakukan hal-hal yang bersifat negatif.120

Selain itu, berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di SMP Al-Baitul Amien Jember, lingkungan sekolah SMP Al-Baitul Amien Jember selalu dalam keadaan damai dan tentram karena sekolah ini sudah dihiasi dengan siswa yang memiliki tata krama yang sangat ramah dan lingkungan sekolah yang sangat bersih.

Hal ini juga dijelaskan oleh ibu Ningsih, beliau mengatakan:

“Saya sangat bangga dengan SMP Al-Baitul Amien Jember karena sudah mampu menjadikan anak saya rajin ibadah dan berakhlakul karimah yang baik sehingga dia terbiasa dengan bertutur kata yang halus baik bertutur kata yang halus kepada saya maupun juga kepada orang lain. Karena bangganya saya kepada SMP Al-Baitul Amien Jember ini sehingga ponakan saya juga saya daftarkan untuk sekolah di SMP Al-Baitul Amien ini”121

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) yaitu juga berjalan dengan maksimal dengan

120

Muzakki Hidayat,wawancara, Patrang, 27 Februari 2016.

121

(33)

model pembelajaran kontekstual dan metode ceramah (Mauidzotul Hasanah) serta pendekatan pembelajaran tadzkirah. Pembelajaran keagamaan berbasis masjid tersebut yaitu berupa penanaman akhlakul karimah kepada siswa.

Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, proses pembelajaran di SMP Al-Baitul Amien Jember mayoritas juga menggunakan model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) baik pembelajaran didalam masjid maupun diluar masjid.122

Contoh pembelajaran didalam masjid menggunakan model pembelajaran PAIKEM dapat dilihat pada dokumentasi yang telah peneliti lampirkan pada lampiran 3, yaitu pada proses pembelajaran Al-Qur’an dan Fiqh Ibadah di masjid, siswa dibentuk lingkaran dan membaca hafalan bersama-sama dengan dipandu oleh guru sesuai dengan buku panduan yang sudah dimiliki oleh siswa SMP Al-Baitul Amien Jember. Begitu pula, contoh proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM dikelas juga dapat dilihat dari dokumentasi yang telah peneliti lampirkan pada lampiran 3 yaitu pada pembelajaran Al-Qur’an. Proses pembelajaran terlihat sangat santai tetapi pembelajaran tetap berjalan secara efektif dan menyenangkan.123

122

Observasi Pembelajaran Al-Quran dan Fiqh Ibadah didalam masjid, Tanggal 03 Mei 2016.

123

(34)

C. Pembahasan Temuan

1. Implementasi Model Pembelajaran Keagamaan Berbasis Masjid

dalam Meningkatkan IbadahMahdhahsiswa di SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) Tahun Pelajaran 2015/2016.

Pada dasarnya, manusia diciptakan oleh Allah SWT hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Dengan demikian, pendidikan keagamaan sangatlah penting untuk manusia dalam meningkatkan ibadah kepada Allah baik ibadahmahdhahmaupunibadah ghairu mahdhah.

Berdasarkan penyajian data dan analisis data yang telah peneliti uraikan diatas,maka sangatlah jelas bahwa SMP Al-Baitul Amien Jember termasuk lembaga sekolah umum yang sangat lekat dengan pendidikan keagamaan berbasis masjid. Berbasis masjid yang dimaksud adalah pendidikan keagamaan yang dilaksanakan didalam masjid yaitu masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember.

Sebagaimana dijelaskan dalam Peranturan Pemerintah No.55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan agama dan Pendidikan Keagamaan.

“Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang pengajaran agama dan atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya.”124

124

(35)

Pendidikan keagamaan berbasis masjid yang dilaksanakan di SMP Al-Baitul Amien tidak lain bertujuan untuk meningkatkan ibadah siswa baik ibadahmahdhahmaupun ibadah ghairumahdhah.

Ibadah mahdhah adalah ibadah yang berhubungan dengan Allah semata (vertical atau hablumminallah). Sedangkan ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan dengan Allah SWT tetapi juga menyangkut hubungan sesama mahluk (hablum minallah wa hablum minannas).125

Untuk mencapai tujuan tersebut maka model pembelajaran keagamaan berbasis masjid sangat penting untuk diterapkan dalam proses pendidikan. Adapun model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadahmahdhahsiswa SMP Al-Baitul Amien Jember yaitu dengan menggunakan model pembelajaranistiqomah. Maksud model pembelajaran istiqomah tersebut adalah guru membiasakan siswa untuk melaksanakan pembelajaran keagamaan berbasis masjid setiap hari di sekolah. Pembelajaran keagamaan berbasis masjid tersebut yaitu berupa sholat dhuha bersama, membaca Al-Qura’an juz ‘amma bersama, melaksanakan sholat dhuhur dan Ashar berjamaah, membiasakan siswa memiliki akhlak yang baik kepada Allah , seperti berdzikir, berdoa, dan lain sebaganya.

Denganadanya model pembelajaran keagamaan berbasis masjid yang dilaksanakan setiap hari secara Istiqomah di SMP Al-Baitul Amien

125

(36)

Jember maka siswa akan menjadi terbiasa dalam melaksanakan kegiatan keagamaan sehingga akan dapat meningkatkan ibadahmahdhahsiswa.

Sebagaimana penjelasan Abdul Majid tentang model pembelajaran istiqomah yang telah dijelaskan dalam kajian teori, model pembelajaran istiqomah tersebut terdiri dari Ikhlas, Student Centre, Tekhnologi, Intervention, Question and Answers, Organization, Motivation, Application, dan Hati.126

ModelIstiqomahyang diterapkan di SMP Al-Baitul Amien Jember dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa sangat sesuai dengan model Istiqomah yang disampaikan oleh Abdul Majid sehingga dengan model Istiqomah tersebut, siswa dapat menjalani ibadah dengan ikhlas dan menjadi termotivasi untuk meningkatkan ibadahmahdhahnya.

Dengan demikian, model pembelajaran Istiqomah, berjalan dengan sangat efektif sehingga dapat menjadikan siswa melaksanakan ibadah dengan keikhlasan.

Selain itu untuk melengkapi pembelajaran keagamaan berbasis masjid yang dilaksanakan dengan model pembelajaranIstiqomah tersebut, SMP Al-Baitul Amien Jember juga mempunyai “kurikulum khas”.seperti yang telah dijelaskan oleh Zakkiyah Drajat yang dikutip oleh Syamsuddini dalam buku Hadist Tarbawi menjelaskan bahwa kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan

126

(37)

untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan.127Dengan demikian, kurikulum sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Adapun kurikulum khas yang melengkapi implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa yaitu dengan adanya mata pelajaran Fiqh Ibadah dan Alqur’an.

Mata pelajaran Fiqh Ibadah dan Alquran merupakan mata pelajaran khusus yang dimiliki oleh SMP Al-Baitul Amien Jember yang bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada siswa tentang tatacara ibadah yang baik dan benar sehingga dapat meningkatkan ibadah siswa terutama dalam meningkatkan ibadahmahdhah. Seperti: puasa, sholat, membaca Al-Qur’an, berdoa, berdzikir, dan lain sebagainya.

Dalam mata pelajaran Fiqh Ibadah dan Al-qur’an tersebut, guru menggunakan model pembelajaran Kontekstual. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang lebih terfokuskan pada perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan juga pemahaman kontekstual siswa tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajarinya dengan dunia nyata.128 Dengan demikian, dalam penerapan model pembelajaran kontekstual, juga terdapat metode pembelajaran drill. Dengan menggunakan metode pembelajaran drill (latihan) tersebut maka dapat

127

HM. Syamsudini,Hadis Tarbawi(Jember: STAIN Jember Press, 2014), 177.

128

(38)

membantu siswa dalam mengetahui tentang relevansi mata pelajaran yang dipelajari dengan dunia nyata.

Metode latihan biasanya mengulang-ulang suatu hal sehingga terbentuk suatu kemampuan yang diharapkan.129Drill secara denotatif merupakan tindakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran. Sebagai metode pembelajaran, drill adalah cara membelajarakan siswa untuk mengembangkan kemahiran dan keterampilan, serta dapat pula untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan.130

Melaksanakan metode drill dimulai dengan menjelaskan tentang materi pokok latihan, indikator hasil belajar, dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, menjelaskan tahapan kegiatan belajar yang harus dilakukan, informasikan sumber belajar yang bisa digunakan.131 Pelaksanaan model drill dalam mata pelajaran Fiqih Ibadah dan Al-Qur’an dilaksanakan ketika siswa sudah menghafal materi yang akan dijadikan latihan sesuai dengan materi yang terdapat dalam bahan ajar yang digunakan.

Dalam penerapan model pembelajaran berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhah siswa juga terdapat bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran. Bahan ajar pada dasarnya adalah semua bahan yang didesain secara spesifik untuk keperluan pembelajaran. Bahan ajar berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga

129

Ibid., 104.

130

Didi Supriadi dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 149.

131

(39)

tercipta lingkungan atau susana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.132

Bahan ajar yang digunakan di SMP Al-Baitul Amien Jember dalam implementasi pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah mahdhahsiswa adalah bahan ajar berupa handout. Handout adalah bahan tertulis yang dipersiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.133

Handout yang diberikan dari sekolah yaitu berupa buku panduan yang berisi tentang bacaan sholat, doa harian dan juz ‘amma sehingga siswa dapat belajar melalui handout yang harus dibawa ke sekolah setiap hari tersebut.

Selain itu, SMP Al-Baitul Amien Jember juga mempunyai buku agenda siswa. Buku agenda tersebut berfungsi untuk mengetahui Ibadah siswa di rumah. Dengan demikian, buku agenda tersebut harus terdapat tanda tangan dari orang tua sebagai bukti bahwa siswa tetap melakukan ibadah di rumahnya.

Hasil dari buku agenda tersebut juga dijadikan sebagai hasil evaluasi pembelajaran keagamaan di SMP Al-Baitul Amien Jember. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh bapak Sahlan dalam buku Evaluasi Pembelajaran, Evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.134

132

Marno,Modul Pengembangan Bahan Ajar PAI pada Sekolah, (t.tp: t.p., 2011), 21.

133

Ibid., 22.

134

(40)

Dengan demikian, guru dapat lebih mudah mengetahui tentang ibadah siswa baik di sekolah maupun di rumah.

(41)

2. Implementasi Model Pembelajaran Keagamaan Berbasis Masjid

dalam Meningkatkan Ibadah Ghairu Mahdhah Siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember (Full Day School) Tahun Pelajaran 2015/2016.

Pada dasarnya tujuan hidup manusia adalah memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Untuk mencapai tujuan hidup tersebut, manusia harus beribadah kepada Allah SWT. Ibadah bukan hanya menyangkut hubungan dengan Allah yang tata cara ibadahnya telah ditentukan oleh syariat Islam tetapi ibadah juga menyangkut hubungan dengan sesama mahluk (hablumminallah, hablum minannas, wa hablum minal alam) seperti berakhlakul karimah kepada Allah, sesama, dan lingkungannya. Ibadah yang demikian disebut dengan ibadah ghairu mahdhah.

SMP Al-Baitul Amien Jember juga menerapkan model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatan ibadah ghairu mahdhah siswa terutama ibadah ghairu mahdhah berupa akhlak siswa.

Akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian.135 Akhlak juga merupakan mutiara hidup yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Tanpa akhlak,

135

(42)

manusia akan kehilangan derajat kemanusiaannya yang mulia dan akan turun ke derajat binatang atau bahkan lebih rendah.136 Dengan demikian dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah,SMP Al-Baitul Amien lebih mengutamakan dalam meningkatkan akhlak baik siswa kepada sesam dan kepada lingkungannya.

Impelementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan Ibadah ghairu mahdhah siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember yaitu juga dilaksanakan dengan model kontekstual namun dengan metode ceramah dan pendekatantadzkirah.

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dalam penerapannya dalam kehidupan mereka.137 Penerapan model pembelajaran kontekstual di SMP Al-Baitul Amien Jember dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa yaitu guru memberikan materi yang berkaitan dengan akhlak kepada sesama atau kepada lingkungan berserta contohnya dan disampaikan dengan menggunakan metode ceramah.

Metode ceramah atau disebut juga dengan metode Mauidzoh Hasanah merupakan metode yang menekankan pada pemberian dan penyampaian informasi kepada peserta didik. Dalam pelaksanaanya,

136

Didiek Ahmad Supadie,Pengantar Studi Islam(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), 216.

137

(43)

pendidik bisa menyampaikan materi agama dengan cara persuasif, memberikan motivasi baik berupa kisah teladan sehingga peserta didik dapat memahami apa yang telah disampaikan.138

Dalam penggunaan metode ceramah, peran murid adalah sebagai penerima pesan, mendengarkan, memperhatikan dan mencatat keterangan-keterangan guru bilamana diperlukan.139

Metode ceramah tersebut bertujuan agar siswa dapat memahami materi pelajaran dan dapat mengaitkan materi pembelajaran yang dipahami dengan dunia nyata. Sehingga dalam penerapannya guru juga menggunakan pendekatantadzkirah.

Pendekatan Tadzkirah ini meliputi menyucikan diri dengan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Pendekatan ini bertujuan untuk memelihara kebersihan diri dari lingkungannya, memelihara dan mengembangkan akhlak yang baik, menolak dan menjauhi akhlak yang tercela, dan berperan serta dalam memelihara kesucian lingkungannya.140 Dengan demikian dalam penerapannya, guru selalu memberikan peringatan kepada siswa agar siswa dapat selalu ingat untuk selalu berbuat baik.

Dalam penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah siswa di SMP Al-Baitul Amien Jember dilaksanakan dengan menerapkan model

138

Suyono dan Hariyanto, Implementasi Belajar dan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), 49.

139

Basyiruddin Usman,Metodologi Pembelajaran Agama Islam(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 34.

140

(44)

pembelajaran kontekstual yaitu dengan guru mengaitkan materi yang telah dimiliki oleh siswa dengan dunia nyata. Hal ini dilakukan dengan metode ceramah yaitu memberikan arahan kepada siswa agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan. Dalam penerapan model pembelajaran keagamaan berbasis masjid dalam meningkatkan ibadah ghairu mahdhah tersebut juga menggunakan pendekatan tadzkirah, yaitu selalu mengingatkan siswa untuk selalu memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya: bersikap yang ramah kepada gurunya, tidak suka bertengkar, menjaga lingkungan sekolah, dan lain sebagainya. Dengan demikian, siswa dapat meningkatkan ibadah ghairu mahdhah dengan memiliki akhlakul karimah kepada sesama (seperti: menghormati orang yang lebih tua, menghormati guru, patuh kepada orang tua, selalu mendoakan kedua orang tuanya, dan lain sebagainya) dan akhlakul karimah kepada lingkungannya (seperti: menjaga kebersihan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya).

(45)

media yang variatif dan inovatif. Menerapkan unsur PAIKEM tidak harus sama porsi keempat unsur tersebut dalam setiap pembelajaran, sebagai contoh mungkin saja unsur aktif lebih dominan ketimbang unsur lainnya, tapi pada saat yang lain mungkin unsur menyenangkan dan kreatif lebih diutamakan. Namun keempat unsur tersebut harus tetap ada dan menjiwai pada setiap pembelajaran.141

Dengan menerapkan beberapa model pembelajaran keagamaan dalam meningkatkan ibadah siswa maka akan dapat menambahkan pemahaman kepada siswa dan proses pembelajaran akan semakin berjalan dengan secara maksimal.

141

Gambar

Tabel 4.3Struktur Kurikulum SMP Al Baitul Amien Jember
Tabel 4.4Jadwal Piket Penyambutan Siswa SMP Al-Baitul Amien Jember

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan adalah untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada siswi kelas VII SMP Angkasa.. Metode penelitian

Hasilnya dipengaruhi adanya imperfection (non- linier geometri) dan kondisi inelastis (non-linier material).Dalam tugas akhir ini menggunakan analisis inelastic orde-2

Selain itu, untuk kualitas pelayanan lembaga pariwisata di Desa Wisata Penglipuran memiliki 62% wisatawan domestik yang mengatakan baik, 18% mengatakan cukup, 14% dari mereka

data hasil enkripsi (ciphertext) akan dikirim ke bagian penerima (receiver) melalui jaringan internet menggunakan socket programming dan selanjutnya dilakukan proses

pendapatan masyarakat “ didesa roworena kecamatan ende selatan

Pertama : Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 17 Pebruari 1982 Nomor : SK.15/DJA/1982 tentang penguasaan kembali tanah Negara Ex Eigendom Verponding No.. 7267 dan tanah

Ketiga, melakukan triangulasi data, atau konfirmasi data dari lain, sebagai mana kata Maleong (1999:35) Triangulasi adalah suatu metode pengecekan atau pembanding

18 Untuk merencanakan suatu Fondasi bangunan diperlukan penyelidikan tanah yang biasanya di sebut soil test, pada intinya soil test untuk mengetahui pada kedalaman berapa