• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEDISPLINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP K I N E R J A KARYAWAN PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA S E L A T A N SKRIPSl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KEDISPLINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP K I N E R J A KARYAWAN PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA S E L A T A N SKRIPSl"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S l

D U JhIu u i BBtdk Mcflyvraa Skripsi Pada Program Strata Sata Fakalias Ekoaomi dan Bisnis

Universitas Mahammadiyah Palembang

Nama : Popy Oktaria

Nim : 21 2012 074

U N I V E R S I T A S MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G

F A K U L T A S E K O N O M I DAN BISNIS

2016

(2)

Nama : Popy Oktaria

N I M : 2 I 2 0 I 2 0 7 4

Jurusan : Manajemen

Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis sendiri dengan sungguh-sungguh dan tidal; ada

bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka saya sanggup

menerima sanksi dengan peraturan yang ada.

(3)

T A N D A P E N G E S A H A N S K R I P S I

Judul

Nama N I M Fakultas Program Studi Konsentrasi

Pengaruh Kedisiplinan Dan Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Dinas PeriDdusthan Dan Perdagangan Provinsi SunuUera Selatan

Popy Oktaria 212012074

Ekonomi dan Bisnis Manajemen

Manajemen Sumber Daya Manusia

Ditenma dan Disahkan Pada Tanggal

Pembimbi

P R . Trisn an v Adiene Moelvati. S.E.dVlM N I D N : 0qi9( 26101

Mengetahui Dekan

u.b. Ketua Program Studi Manajemen

(4)

TCm

^ersemBoBfyn sfyqtsi mi Rgpada:

L 7^fidMomt^tmt$nmtaAfyuddMl(fiim^

2.

Saudkm-SaudamRg

-Otenjanua

' JindrtJliSfSaputra

-^dejirmando

3.

<SapaRJiBu<Dosen, Qufusetta

Semua orang yang IHenSSR^dan IHenaseBoHfy,

4. Teman -Temattfy ^afyHas ^ERpnomi dan bisnis

V*H(PangRgtan2012

5. JiBaamaterRgTertmtaRjt

(5)

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. Karena bcrkat

rahmat dan ridha-Nya telah memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan

pcnulisan skripsi ini yang membahas tentang Pengaruh Kedisiplinan Dan

Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dapat terselesaikan. Sholawat dan salam

semoga tetap tercurahkan kepada junjungan umat islam, nabi besar muhammad S A W ,

yang terang benerang yakni addinul islam.

IJeapan tcrimakasih. penulis sampaikan kepada Allah SWT. Kedua orang tua

lercinta ayah Arpani dan ibu Kaimah yang telah memeberikan dukungan. perhatian,

kasih sayang. pendidikan serta motivasi baik dalam bentuk maleril maupun moril

kepada penulis. Penulis juga mengucapkan tcrimakasih banyak kepada Ibu Dr.

Trisniarty Adjeng Molyati S.B, M . M selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing, memberikan pengarahan, saran-saran. dan nasihat dengan tulus dan

ikhlas dalam penyelesaian skripsi i n i .

Selain itu juga penulis bertcrimakasih kepada pihak-pihak yang telah

mengi/.inkan dan membantu penulis dalam penyelesaian studi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang

1. Bapak Dr. A b i d Djazuli. SE..M.M sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah i*alembang.

2. Bapak Fauzi Ridwan S.E.,M.M selaku Dekan Fakullas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Palembang.

(6)

4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengajarkan ilmunya

dan memberikan nasehat-nasehat kepada penulis selama bclajar di universitas

ini. Bescrta seluruh slaf Fakultas I-konomi dan Bisnis yang telah membantu

kelancaran administrasi.

5. Seluruh pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Selatan yang telah memberikan semangat, dukungan, masukan dan

memberikan data dalam penulis demi kclancarkan penelitian i n i .

6. Sahabat-sahabat ku, Devi Aryska Feniwati, A y u Oktari ,Diah Novita Sari,

Meltari, Desty Oktavianika, Vitra Khusnul Kholimah, Melly Rosita

7. Teman-teman K K N posko 111 Cindy Marccllina. Arisa Hasdiana LJtami,

Rory (ioirah. Rati Damayanti, Yunita. Nia, Sony terima kasih atas banluannya

dalam menyelesaikan skripsi i n i .

8. Saudara - saudaraku angkatan Sapta Kirana

9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis scbutkan satu persatu yang telah

membantu terselesainya skripsi i n i .

10. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan sehingga penulis

mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi penyempumaan

tugas akhir i n i . Akhimya dengan kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.Semoga amal ibadah yang telah dilakukan mendapat balasan dari

Allah SWT Aamiin. uusikum wanalsi bitaqiiallah. Wassalamu'alaikum

Warahmatullahi Wabarakaatu

(7)

Popy Oktaria

(8)

Kinerja Karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu I ) adakah pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan. 2) adakah pengaruh pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera selatan. Tujuan penelitian ini adalah 10 untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan terhadap kinerjha karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan. 2) untuk mengetahui pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif dengan tempat penelitian di Jalan dcmang Lebar daun No.2610 palembang. Penelitian menggunakan sampel sebanyak 71 responden. Data yang digunakan adalah data primer, sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah kuesioner. Adapun teknik analisis data ya g digunakan adalah Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t 1). Variabel kedisiplinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dengan nilai sebesar thimng 4,501 > tiabci 1,995. 2). Variabel pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dengan nilai sebesar thimng 2,109 > ttabci 1,995. Kemudian untuk hasil uji Fhiiung 17,498 > Ftabei 5,98 dan sig 0,000 < 0,5 artinya adanya pengaruh yang signifikan kedisiplinan dan pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.

Kata K u n c i : Kedisiplinan, Pendidikan, dan Kinerja K a r y a w a n

(9)

The formulation o f the problem in this study were whether or not there was an influence o f discipline on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera and whether or not there was an influence o f education on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera. The objective o f this study was to find out the influence o f discipline on work perfonuance o f Industry and Trade Department. South Sumatera and to find out the influence o f education on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera. This study was associative research where was conducted at Jalan Demang Lebar Daun No. 2610, Palembang. fhere were 71 responders as the sample in this study. The data used in this study was primary data. The technique for collecting the data was by using questionnaire and the technique for analyzing the data was by using Multiple Linier Regression. The result o f T-test found that the discipline variable gave fibiaincd 4,501 > tiabie

1,995 positive influence on work performance o f Industry and Trade Department. South Sumatera. Furthermore, the education variable also gave tnbiamcti 2,109 > t,abie 1,995 positive influence on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera. The result o f F-test was 17.498 > F,abk 3.98 with sig 0.000<0.5. It means that there was significant influence o f discipline and education on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera.

Key Words: Discipline, Education, and Work Performance.

(10)

H A L A M A N J U D U I I I H A L A M A N P E R T A N Y A A N B E B A S P L A G I A T I l l

H A L A M A N P E N G E S A H A N SKRIPSI I V H A L A M A N M O T T O D A N P E R S E M B A H A N V

H A L A M A N P R A K A T A V I

A B S T R A K I X A B S T R A C T X D A F T A R ISI X I D A F T A R T A B E L X I I

B A B I . P E N D A H U L U A N

A . Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan penelitian 4 D. Manfaat penelitian 4

B A B I I . K A J I A N P U S T A K A

A . Penelitian Sebelumnya 5

B. Landasan Teori 7

B A B I I I . M E T O D E P E N E L I T I A N

A. Jenis Penelitian 21 B. Lokasi Penelitian 21 C. Operasionalisasi Variabel 22

D. Populasi dan Sampel 23 E. Data yang diperlukan 24 F. Metode Pengumpulan Data 25 G. Analisis Data dan Teknik Analisis 25

B A B I V . H A S I L P E N E L I T I A N D A N P E M B A H A S A N

A . Hasil Penelitian 33

B. Pembahasan Hasil Penelitian 67

B A B V . S I M P U L A N D A N S A R A N

A . Simpulan 72 B. Saran 72

D A F T A R P U S T A K A 74

L A M P I R A N - L A M P I R A N

(11)

Tabel IV. 1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin 39

Tabel 1 V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 40

Tabel IV.3 Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan 41

Tabel 1V.4 Ilasil Validitas Variabel Kedisplinan 44

Tabel IV.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pendidikan 45

Tabel IV.6 I lasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Karyawan 45

Tabel IV.7 Hasil U j i Reliabilitas 47

Tabel IV.8 Tanggapan Responden tentang Tujuan dan Kemampuan 49

Tabel I V . 9 Tanggapan Rcsponden tentang Teladan Pimpinan 50

Tabel IV. 10 Tanggapan Responden tentang Balas Jasa 51

Tabel IV. 11 Tanggapan Responden tentang Meningkatkan Produktivitas 53

Tabel I V . 12 Tanggapan Responden tentang Meningkatkan Kualitas 54

Tabel IV. 13 Tanggapan Rcsponden tentang Meningkatkan Tenaga Kerja 55

Tabel IV.14 Tanggapan Responden tentang Tujuan 57

Tabel I V . 15 Tanggapan Responden tentang Standar 58

Tabel IV. 16 Tanggapan responden tentang Kompetensi 59

Tabel I V . 17 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda 60

Tabel IV. 18 Hasil Hipotesis Secara Bersama 63

Tabel IV. 19 Hasil Hipotesis secara parsial 65

Tabel IV.20 Hasil uji Koefisien Determinasi 67

(12)

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Data Hasil Kuesioner

Lampiran 3 U j i Validitas dan Reabilitas

Lampiran 4 Regresi Linear Berganda

Lampiran 5 U j i Frekuensi

l.ampiran 6 Tabel T

l .ampiran 7 Tabel R

Lampira 8 l a b e l F

Lampiran 9 Tabel Taraf Kesalahan U % , 5%, 10%

(13)

A. L a t a r Belakang Masalah

Setiap instansi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola.

Pengelolaan sumber daya manusia tidak terlepas dari faktor karyawan yang

diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi tercapai tujuan organisasi.

Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai peran penting

dalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas

organisasi. Demi tercapainya tujuan organisasi, setiap karyawan dituntut untuk

menaati peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah mengenai aturan akan

kedisiplinan dalam melaksanakan tugas sebagai pegawai negeri sipil.

Menurut S.P Hasibuan (2016: 193) Kedisiplinan adalah kesadaran dan

kesediaan seseorang menaati semua peraturan- peraturan dan norma-norma

sosial yang berlaku. Kedisplinan merupakan hal yang sangat penting, karena

tanpa adanya disiplin maka setiap pekerjaan tidak akan diselesaikan dengan

baik. Menurunnya tingkat kedisiplinan akan mempengaruhi tujuan,

kemampuan, teladan Pimpinan, balas jasa (kompensasi), keadilan, pengawasan,

hubungan kemanusiaan. Faktor tersebut yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan suatu organisasi.

(14)

D i Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan

masih terlihat dari adanya karyawan yang datang terlambat untuk bekeija

ataupun waktu pulang kerja yang lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan

didalam instansi tersebut. Contoh pimpinan haruslah menjadi faktor terpenting

untuk menjadikan karyawan lebih displin dengan datang tidak terlambat dan

pulang tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Namun contoh

itu tidaklah diterapkan dengan baik sehingga karyawan pun bertindak sesuai

contoh yang ada. Serta kurangnya kesiapan dalam menerima sanksi disiplin

sehingga seringkali menilai bahwa sanksi yang dikenakan terhadap pelaku

pelanggaran tidaklah adil karena dianggap mengandung unsur subyektivitas

atasan.

Selain dari pada faktor kedisiplinan hal yang mempengaruhi terhadap

kinerja adalah pendidikan.

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2009:16) pendidikan adalah suatu

proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi

yang bersangkutan.

Pendidik merupakan tumpuan untuk mengembangkan dan menciptakan

kemampuan S D M yang berwawasan luas dan berkualitas.Di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provonsi Sumatera Selatan kurang adanya

peningkatan pengetahuan umum termasuk didalamnya penguasaan teori untuk

memutuskan persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan pencapaian tujuan

(15)

misalnya golongan I I I ditempatkan dibagian non agro tetapi seharusnya

ditempatkan d i agro yang tidak sesuai dengan pendidikannya.

Menurut Payaman J. Simanjuntak ( 2011:1) kinerja adalah tingkat

pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.

Rendahnya kedisiplinan dan pendidikan mempengaruhi sistem dan

program yang telah direncanakan dan juga dapat memperlihatkan rendahnya

semangat dalam bekerja dilihat dari pencapaian hasil kinerja karyawan yang

menurun. Selain itu kedisplinan dan pendidikan dapat membantu meningkatkan

kinerja karyawan terhadap pelaksanaan kerja yang optimal. Dengan digunakan

alat fingerprint dapat membantu pimpinanan untuk menciptakan tingkat

kedisplinan dan terhindar dari pelanggaran akan sanksi hukum disiplin pegawai

negeri sipil.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan j u d u l "Pengaruh Kedisiplinan dan Pendidikan

Terhadap K i n e r j a K a r y a w a n Pada Dinas perindustrian Dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Selatan.

B . Rumusan Masalah

a) Adakah pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja karyawanpada Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan ?

b) Adakah pengaruh pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas

(16)

C . T u j u a n Penelitian

a) Untuk mengetahui pengaruh faktor kedisiplinan terhadap kinerja karyawan

di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.

b) Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan terhadap kinerja karyawan

di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi penulis

Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kedisplinan dan

pendidikan terhadap kinerja karyawan.

b. Manfaat bagi lokasi penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan pembanding untuk

penelitian terkait variabel-variabel yang ada didalamnya untuk masa yang

akan datang terutama mengembangkan penelitian mengenai kedisplinan

dan pendidikan serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

c. Manfaat bagi almamater

Penelitian ini dapat dijadikan dan ditambahkan sebagai sumber

pengetahuan umum terutama mengenai sumber daya manusia dan dapat

(17)

A. Penelitian Sebelumnya

Penelitian Sebelumnya berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan

Terhadap Kinerja Karyawan pada Badan Kepegawai Daerah Kota Malang

telah dilakukan Oleh Edi Saputra Pakpahan, Siswidiyanto, Sukanto

( 2 0 1 4 ) . Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian

eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif.Variabel bebas yang digunakan

dalam penelitian adalah pendidikan ( X I ) dengan indikator pendidikan formal dan non- formal, dan pelatihan ( X 2 ) dengan indicator diklat kepemimpinan,diklat fungsional dan diklat teknis.

Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai

ditunjukan dengan nilai Fhiiung= 9 , 2 2 2 > Fiabei ^ 3 , 1 9 5 demikian pula dengan

uji parsial dengan uji t, untuk variable pendidikan ( X i ) diperoleh nilai t hitung tersebut lebih besar dari pada ttabei ( 3 . 2 9 8 > 2 . 0 1 1 ) dan nilai

signifiakan lebih kecil dari pada a = 0.05.pengujian ini menunjukan bahwa pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.untuk

variable pelatihan ( X 2 ) diperoleh nilai thmmg sebesar 0 . 5 9 3 dengan signifikasi sebesar 0 . 5 5 5 6 . nilai thitung tersebut lebih kecil dari pada t,abei

( 0 . 5 9 3 < 2 . 0 1 1 ) dan nilai signifikan lebih besar dari pada a = 0 . 0 0 5 .

(18)

pengujian ini menunjukan bahwa variable pelatihan tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian sebelumnya berjudul pengaruh tingkat pendidikan dan

displin kerja terhadap kinerja karyawan pada hotel amaravathy resort.

Telah dilakukan oleh wayan indra putra (2016). Populasi penelitian ini

hasil uji statistik menunjukan bahwa ada pengaruh tingkat pendidikan

secara positif terhadap kinerja karyawan.besar hubungan pengaruh tingkat

pendidikan terhadap kinerja karyawan adalah 65,30% sedangkan besar

sumbangan pengaruh dari tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan

adalah 42,60%. Hasil perhitungan uji statistic menunjukkan bahwa ada

pengaruh displin kerja secara positif terhadap kinerja karyawan. Besar

hubungan pengaruh displin kerja terhadap kinerja karyawan adalah

53,80% sedangkan besar sumbangan pengaruh dari displin kerja terhadap

kinerja adalah 28,90%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada

pengaruh tingkat pendidikan secara positif terhadap displin kerja. Besar

hubungan pengaruh tingkat pendidikan terhadap displin kerja adalah

36,90% sedangkan besar sumbungan pengaruh dari tingkat pendidikan

terhadap displin kerja adalah 13,60%. Hubungan pengaruh factor lain

terhadap displin kerja sebesar 63,10%. Daya saing perusahaan dan

memberbaiki kinerja perusahaan. Bahwa tingkat pendidikan seorang

karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki

(19)

maka semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang maka semakin besar

tingkat kinerja yang dicapai.

Penelitian Sebelumnya berjudul Pengaruh Pendidikan (Pelatihan)

dan Displin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Yayasan M H ,

Thamrin. Telah dilakukan Oleh Nurdin (2012). Populasi penelitian ini

adalah karyawan yayasan M H . Thamrin yang berjumlah 60 orang. Sampel

penelitian sebanyak 50 orang yang diambil secara acak. Pendidikan

(pelatihan) memberi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan

Yayasan M H . Thamrin. Hasil pengolahan data diperoleh nilai t hitung =3,494

>nilai t tabei a 5% = 2,045. Dan displin kerja mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja karyawan yayasan M H Thamrin. Hasil

pengolahan data diperoleh nilai t hitung = 6,583 > nilai t table pada a 5% =

2.045. hasil penelitian i n i menunjukkan bahwa pendidikan (pelatihan) dan

displin kerja bersama- sama memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja karyawan Yayasan M H Thamrin. Hasil pengolahan data

nilai koefisien determinasi (R^) sebesar 0,784 atau 78,4 % artinya

peningkatan kinerja karyawan Yayasan M H Thamrin dipengaruhi oleh

pendidikan (pelatihan) dan displinkerja sedangkan sisanya 21,6 %

(100%-78,4 % ) dipengaruhi oleh factor lainnya yang tidak dianalisis.

B . Landasan Teori

Pengaruh Kedisplinan dan Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan

1. Kinerja Karyawan

(20)

1) . Payaman J. Simanjuntak ( 2011:1) kineija adalah

tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.

2) .Wibowo (2014:7) kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan

dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

3) .Veithzal rivai kinerja (2014:447) kineija adalah suatu istilah

secara umum yang digunakan untuk sebagai atau seluruh

tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu organisasi

pada suatu periode dengan refensi pada sejumlah standar seperti

biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan,dengan dasar

efesiensi,pertanggung jawaban atau akuntabilitas menajemen dan

semacamnya

b).Faktor-faktor yang mempengaruhi kineija

Wibowo (2014:86) faktor-faktor kinerja adalah:

(1) Tujuan

Maksudnya keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari

oleh setiap individu atau organisasi untuk dicapai.

(2) . Standar

Merupakan suatu ukuran apakah tujuan dapat dicapai karena

standar tidak diketahui kapan suatu tujuan dapat dicapai.

(3) . Umpan balik

Merupakan laporan kemajuan, baik kualitas maupun

kuantitas yang dinginkan dicapai suatu tujuan yang

(21)

(4). Kompentasi

Maksudnya persyaratan utama dalam kinerja kamampuan

d i m i l i k i oleh seorang untuk menjalankan pekerjaan yang

diberikan dengan baik.

c).Tujuan kinerja

Anwar (2007:10) tujuan kinerja adalah

(1) .Memberikan cara yang sistematis dan objek untuk menyeleksi

karyawan.

(2) .Merupakan suatu alat untuk membantu seseorang manajer

untuk melatih bawahnya untuk memperbaiki diri sendiri.

(3) .Meningkatkan saling pengertian antar karyawan tentang

persyaratan kerja.

d). Faktor - Faktor yang mempengaruhi Kinerja

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dalam perusahaan

menurut Payaman J. Simanjuntak (2011: 3) faktor - faktor yang

mempengaruhi k i n e i j a :

(1). Dukungan Organisasi

Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan

organisasi yang wujudnya dapat dikelompoknya dalam bentuk

y a i t u :

(22)

(a). Struktur organisasi

Pengorganisasian dimaksudkan untuk membagi habis

tugas pokok pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan

menjadi tugas pokok beberapa unit organisai secara

seimbang, serta memberikan kejelasan bagi setiap unit

tentang tugas pokok dan sasaran yang harus dicapai oleh

masing-masing unit tersebut.

(b) . Teknologi dan sarana organisasi

Kinerja perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh

penggunaan teknologi dan penyediaan sarana produksi.

Semua perusahaan cenderung untuk berlomba-lomba

menggunakan teknologi yang paling mutakhir bukan

hanya untuk mempercepat proses produksi dan

meningkatkan kualitasnya, akan tetapi juga dalam rangka

memenangkan persaingan. Dengan kata lain penggunaan

teknologi perlu merapehatikan kemuktahiran, dukungan

sumberdaya manusia berkualitas, kelengkapan peralatan

kerja.

(c) . Kondisi Lingkungan Kerja

Kondisi lingkungan kerja menyangkut jaminan keselamatan

(23)

(2).Fungsi Manajemen

Manajemen adalah suatu proses mengkombinasikan dan

mendayagunkan semua sumber-sumber secara produktif

untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Untuk

itu, manajemen melaksanakan fungsi-fungsi:

(a) .Perencanaan

1. Merumuskan visi dan misi organisasi

2. Merumuskan tujuan dan sasaran organisasi dan

unit-unitorganisasi

3. Menyusun strategi pencapaian tujuan.

(b) . Pengorganisasian

1. Penyusunan struktur organisasi,

2. Penyediaan teknologi dan sarana produksi,

3. Penciptaan kondisi lingkimgan kerja yang aman dan

sehat.

(c) .Penyediaan S D M berkualitas

1. Sistem rekrutmen dengan kriteria obyektif

2. Program pengembangan pendidikan dan pelatihan

3. Program pengembangan

(d) . Pengawasan

1. Menyusun sistem evaluasi kinerja,

2. Menyusun tolak ukur evaluasi kinerja,

(24)

4. Melakukan tindak lanjut.

(e). Dukungan Pekerja

Dukungan organisasi dan pelaksanaan fungsi- fungsi

manajemen seperti diuraikan diatas juga dimaksudkan

imtuk memberikan kemudahan memfasilitasi dan

mendorong semua pekerja untuk menaikkan

kinerjanya secara optimal. Dengan demikian, kinerja

setiap pekerja dipengaruhi oleh kompetensi individu

yang bersangkutan, dukungan organisasi dan

dukungan manajemen.

Kinerja perusahaan adalah perjumlahan atau

akumulasi kinerja dari semua orang yang bekerja di

perusahaan tersebut. Dukungan organisasi dan

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen seperti diuraian

diatas juga dimaksudkan untuk membenkan

kemudahan, memfasilitasi, dan mendorong semua

pekerja untuk menaikkan kinerjanya secara optimal

2. Kedisiplinan

a. Pengertian Kedisiplinan

1) Malayu S.P Hasibuan (2016: 193) Kedisiplinan adalah kesadaran

dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan- peraturan

(25)

2) Viethzal (2011:825) Kedisplinan adalah suatu alat yang

digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan

karyawan agar mereka bersedia mengubah suatu prilaku serta

sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan

norma-norma yang beerlaku.

3) Rusdy (2009:245) Kedisiplinan adalah kepatuhan seseorang

terhadap ketentuan-ketentuan dan peraturan - peraturan

organisasi/perusahaan yang dicerminkan kepatuhan terhadap

pi mpinan/atasan.

b). Indikator - Indikator Kedisiplinan

Menurut Malayu S.P. Hisbuan (2016: 194) bahwa pada dasamya

banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan

karyawan suatu organisasi, diantaranya:

1) . Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai hams jelas

dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi

kemampuan karyawan.

2) . Teladan Pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan

kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan

(26)

3) . Balas Jasa

Balas jasa ( gaji dan kesejahteraan ) ikut mempengaruhi

kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan

kepuasaan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/

pekerjaannya.

4) . Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan

karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selali merasa

dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia

lainnya.

5) . Waskat

Waskat ( pengawasan melekat ) adalah tindakan nyata dan

paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan

perusahaan.

6 ) . Sanksi Hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara

kedisiplinan karyawan dengan sanksi hukum yang semakin

berat, karyawan akan semkain takut melanggar peraturan

peraturan perusahan, sikap, dan perilaku, indisiplinier

karyawan akan berkurang.

7) . Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan

(27)

8). Hubungan Kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama

karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada

suatu perusahaan.

c). Bentuk -bentuk Kedisiplinan

Viethzal Rivai (2011:825) menjelaskan tentang bentuk-bentuk

bentuk kedisiplinan yaitu:

1) . Disiplin Retributive yaitu berusaha menghukum orang

yang berbuat salah.

2) . Disiplin Korektif yaitu berusaha membantu karyawan

mengkoreksi prilakunya yang tidak tepat.

3) . Perspektif hak-hak individu yaitu berusaha melindungi

hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan

displiner.

4) . Perspektif Utilitarian yaitu berfokus kepada penggunaan

displin melebihi dampak-dampak negative.

3.Pendidikan

a) Pengertian Pendidikan

1) Soekidjo Notoatmodjo (2009:16) pendidikan adalah suatu

proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan

(28)

2) HasbuUah (2013:1) pendidikan adalah sebagai usaha manusia

untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai d i

dalam masyarakat dan kebudayaan.

b). Fungsi pendidikan

HasbuUah (2013:12) fungsi pendidikan yaitu:

(1) .Sebagai arah pendidikan

Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan kedepan) kepada

tujuan,penyelewangan akan banyak terjadi, demikian pula

kegiatan- kegiatannya pun tidak akan eflsien. Dalam hal i n i

tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan

arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dar situasi

sekarang kepada situasi berikutnya.

(2) . Tujuan sebagai titik akhir

Suatu usaha tentusaja mengalami permulaan serta mengalami

pula akhimya. M u n g k i n saja ada usaha yang terhenti

dikarenakan sesuatu kegagalan mencapai tujuan,namun usaha

itu beium bias dikatakan telah berakhir. Pada umumnya, suatu

baru berakhir j i k a tujuan akhimya telah tercapai.

(3) . Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain

Apabila tujuan mempakan titik akhir dari usaha, maka dasar

ini mempakan titik akhir tolaknya, dalam arti bahwa dasar

tersebut merupakan fondamen yang menjadi alas permulaan

(29)

(4). Memberi nilai pada usaha yang dilakukan

Dalam konteks usaha - usaha yang dilakukan, kadang -kadang

didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia

disbanding yang lainnya. Semua i n i terlihat apabila

berdasarkan nilai-nilai tertentu.

c) Macam-macam Tujuan Pendidikan

Berikut ini akan dikemukakan secara singkat tentang tujuan

-tujuan tersebut satu persatu secara hierarki.

( 1 ) . Tujuan U m u m

Ini merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik

dalam segala waktu dan kedaan. Tujuan umum i n i dirumuskan

dengan memperhatikan hakikat yang universal.

(2). Tujuan Khusus

Tujuan ini merupakan pengkhususan dari tujuan umum diatas

dasar beberapa hal, di antaranya:

(a) . Terdapatnya perbedaan individual anak didik, misalnya

perbedaan dalam bakat, jenis kelamin, intelegensi,minat

dan sebagai nya.

(b) . Perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat,missal

tujuan khusus untuk masyarakat pertanian, perikanan

dan Iain-lain.

(c) . Perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga

(30)

keluarga,pendidikan sekolah dan pendidikan dalam

perkembangan pemuda.

(d). Perbedaan yang berhubungan dengan pandangan atau

falsafat hidup suatu bangsa.

3. Tujuan Tak Lengkap

Ini adalah tujuan yang hanya mencakup salah satu dari aspek

kepribadian , misalnya tujuan khususbpembentukan kecerdasan

saja, tanpa memperrhatikan yang lainnya.

4. Tujuan Sementara

Perjalanan untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai

secara sekaligus, karenanya perlu ditempuh setingkat demi

setingkat. Tingkatan demi tingkatkan yang diupayakan untuk

menuju tujuan akhiritulah yang dimaksud dengan tujuan

sementara.

5. Tujuan Insidensil

Ini merupakan tujuan yang bersifat sesaat karena adanya situasi

yang terjaadi secara kebbetulan, kendati pun demikian, tujuan

ini tidak terlepas dari tujuan umum.

6. Tujuan Intermedier

Disebut juga tujuan perantara, merupakan tujuan yang dilihat

sebagai alat dan harus dicapai lebih dahulu demi kelancaran

pendidikan selanjutnya.

(31)

Menurut Wahyudi (2002:71) tujuan pendidikan adalah :

a. Meningkatkan Produktivas

b. Meningkatkan Kualitas

c. Meningkatkan mutu perencanaan tenaga kerja

d. Meningkatkan semangat tenaga kerja

e. Sebagai balas jasa tidak langsung

f. Meningkatkan kesehatan dan keselamtan kerja

g- Mencegah kadaluwarsaan

h. Kesempatan pengembangan diri

e).Indikator Kebutuhan Pendidikan

Menurut wahyudi (2002:75) indikator pendidikan adalah :

a. Adanya peningkatan dalam absensi dan labour turn over

b. Tingkat kecelakaan kerja yang tinggi / meningkat

c. Banyak terjadi keluhan karyawan (grievance and

complain).

d. Terjadinya kemecatan produksi

e. Tingkat pemborosan yang tinggi

f. Penggunaan tenaga ahli/ staf yang tidak efesien

g. Supervise yang tidak efektif

h. Banyak pekerjaan yang menemui jalan buntu

f). Faktor- Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut

Veithzal (2004:240), yaitu antara lain :

(32)

Materi disusun dari estimasi kebutuhan tujuan latihan.

Kebutuhan dalam bentuk pengajaran keahlian khusus,

menyajikan pengetahuan yang dibutuhkan

b) . Metode yang digunakan

metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan jenis

pelatihan yang akan dilaksanakan.

c) . Kemampuan instruktur pelatihan

mencari sumber-sumber informasi yang lain yang

mungkin berguna dalam mengindentifikasi kebutuhan

pelatihan.

d) . Sarana atau prinsip-prinsip pembelajaran

pedoman dimana proses belajar akan berjalan lebih efektif.

6. Hipotesis

a) .Adakah pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja karyawanpada Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.

b) .Adakah pengaruh pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas

(33)

A. Jenis Penelitian

sugiyono (2009:53-55) jenis penelitian dilihat dari tingkat eksplansi:

1) . Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap variabel mandiri, baik

hanya pada satu variable atau lebih.

2) .Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membandingkan atau berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel

atau lebih.

3) .Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan dua variabel atau lebih.

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

penelitian asosiatif.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Perindustrian dan perdagangan yang

beralamatkan Jin. Demang Lebar Daun N o 2610 Palembang kode pos

30139 telpon ( 0711) 310447, 446695, 5640447, fax ( 0711) 310447,

446695, 5640477

(34)

C . Operasionalisasi Variabel

Tabel 1

Variabel, Definisi, Indikator, Skala Pengukuran

Variabel Definisi Indikator

Skala Pengukuran

Kedisiplinan Sikap kesadaran dan - Tujuan Ordinal

kesediaan seseorang dan kemampuan Ordinal menaati semua peraturan - - Teladan Ordinal

peraturan dan norma - pimpinan

norma sosial yang berlaku - Balas jasa d i Dinas Perindsutrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.

Pendidikan Suatu proses - Meningkatkan Ordinal

pengembangan Produktivitas Ordinal

kemampuan ke arah yang - Meningkatkan Ordinal diinginkan oleh organisasi Kualitas

yang bersangkutan. Meningkatkan

Semangat Tenaga Kerja

Kinerja Tingkat pencapaian hasil Tujuan Ordinal

atas pelaksanaan tugas - Standar Ordinal

tertentu di Dinas - kompetensi Ordinal

(35)

D.Populasi dan Sampel

1) . Populasi

Sugiyono (2008:115), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri dari

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.

Populasi ini adalah seluruh karyawan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan yang berjumlah 155 Orang.

(Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Selatan).

2) .Sampel

Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian dari j u m l a h dan

karakteristik yang d i m i l i k i oleh populasi tersebut. Isaac dan Micheal

dikutip oleh Sugiono (2011; 126 ) penentuan jumlah sampel dari

populasi ditentukan berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%.

Dalam penelitian ini menggunakan sampel berdasarkan tingkat

kesalahan 10% maka sampelnya berjumlah 101 orang dengan

menggunakan uji validitas 30 responden maka sampel yang digunakan

untuk uji penelitian berjumlah 71 orang karyawan pada kantor Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.

Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportionate Stratified

Random Sampling. Menurut sugiono (2011 ;118) Proportionate Stratified

Random Sampling. Adalah teknik sampling yang digunakan bila

populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogeny dan beserta

(36)

Tabel 111.2

Kerangka Sampel

No R i H f i n f F i i i m l a h

1

A w Ridanp Kppspkrptflriat 10

2. Hidan2 Perdaeanean LuarNeeeri

V U J- f t X W X ^ ' ^ 1 ji L1 T 1 T LT 1 1 1 W*w4X 1 V W £^^^X X

11

3. Bidang Perlindungan Konsumen g

4. Bidang Perdagangan dalam Negeri 8

5. Bidang N o n Agro 7

6. Bidang industry Agro 6

7. U P T D Balai Pelayanan (Cemetrologian 5

8. UPTD Balai Pengembangan Industrian 6

9. U P T D Balai Pengawasan Sertifikasi M u t u Barang 5

10. U P T D Balai Promosi dan Pameran Industri &

Perdagangan

5

T O T A L S A M P E L 71

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

E . D a t a yang diperlukan

Menurut Nur dan Bambang (2009:146-147) data penelitian pada dasamya

dapat dikelompokkan menjadi:

1) Data primer

Dari Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari sumbemya (tidak melalui perantara).

(37)

Data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh orang lain). Data

yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh

secara langsung dari sumbemya ( t i d a k melalui perantara).

f. TeknikPengumpulan Data

Menumt Sugiyono (2009:402-425) dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data dapat dilakukan sebagai berikut:

1) . Interview (wawancara)

Interview mempakan teknik pengumpulan data dalam metode survey

yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian.

2) . Kuesioner

Kuesioner mempakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara member seperangkat atau pertanyaan tertulis kepada responden

imtuk menjawabnya.

3) . Observasi

Observasi mempakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner.

G . Analisis Data dan Teknik Analisis

1.Analisis Data

Sugiyono (2009:13-14) analisis data dalam penelitian dapat

(38)

a) Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan

data dengan menggunakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema,

dan gambar.

b) Analisis Kuantitatif

Analisis Kuantitatif yaitu suatu metode analisis dengan

menggunakan data berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkakan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengkuantitatifkn data kualitatif

digunakan Skala Likert, dengan jawaban responden sebagai berikut;

Sangat Setuju (SS) dikuantitatifkan dengan skor 5

Setuju (S) dikuantitatifkan dengan skor 4

Netrral ( N ) dikuantitatifkan dengan skor 3

Tidak setuju (TS) dikuantitatifkan dengan skor 2

Sangat tidak setuju (SS) dikuantitatifkan dengan skor 1

2. U j i Instrumen

Teknik analisis dalam penelitian i n i menggunakan teknik menurut

Sugiyono (2010:172) yakni:

a) uji validitas

Sugiyono (2010:172) Kuisioner dikatakan valid j i k a butir-butir

pertanyaan didalamnya mampu mengungkapkan sesuatu yang benar

(39)

mengungkapkan objek atau dasar karakteristik yang diukur Untuk

menguji tiap validitas tiap varibel dilakukan analisis item, yaitu

menkorelasikan tiap butir pertanyaan. Adapun kriteria penelitian yaitu

item pertanyaan-pertanyaan yang dianggap valid j i k a nilai validitasnya

lebih besar dari korelasi tabel SPSS pada tingkat signifikan 0.05

jumlah sampel 21 orang.

c) U j i Reliabillitas

Sugiyono (2009:183) untuk mengetahui apakah instrument penelitian

menunjukkan konstruks yang sebenamya dalam arti kuesioner sudah

mengukur apa yang sebenemya diukur.

Pengujian reabilitas data yang digunakan adalah penelitian akan

menggunakan metode Alpha-Cronbach menurut sugiyono (2009:121)

Alpha-Cronbach sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala

(missal 1-4 1-5) atau skor rentangan (missal 0-20 0,50). Untuk pengujian

biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reabilitas kurang dari

0,6 adalah kurang baik. Sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8

adalah baik.

Untuk uji reabilitas dengan menggunakan SPSS for Windows versi 17.

3. Teknik Analisis

a) Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2009: 277) analisis regresi berganda adalah

hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen ( X I ,

(40)

mengetahui hubungan antar variabel independen dengan variabel

dependen apakah masing- masing variabel berhubungan positif atau

negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel independen

mengalami kenaikan natau penurunan. Jadi analisis regresi berganda

akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (dua).

Persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = a + b l x l + b 2 x 2 + e

Keterangan:

Y : Kinerja Karyawan

X I : Kedisplinan

X 2 : Pendidikan

A : Nilai konstanta, perpotongan garis pada

sumbu X

b l , b 2 : Koefisien regresi variabel X

e : Error

b) U j i Hipotesis

Menurut M.Iqbal Hasan (2010:140) pengujian hipotesis adalah suatu

prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan yaitu keputusan

menerima atau menolak hipotesis i t u . Dalam pengujian hipotesis,

keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian artinya keputusan

bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya

(41)

l ) U j i F

Digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

bersama- sama terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini

pengujian hif>otesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur

besamya pengaruh kedisiplinan dan pendidikan terhadap kinerja

karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Selatan.

a) . Menentukan Formulasi Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan

dan pendidikan terhadap kinerja karyawan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Selatan

Ha : ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan dan

pendidikan terhadap kinerja karyawan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Selatan.

b) . Digunakan untuk menguji variabel-variabel secara

keseluruhan. Menentukan nilai Ftabci dengan tingkat

keyakinan 95% , tingkat kesalahan (a)= 5% = 0,05.

Derajat pembilangan ( V i ) dan derajat penyebut ( V 2 ) ,

dengan rumus V | - K-1 dan n ( k - l ) dilakukan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh yang segnifikan

(42)

c). Rumus Uji F

^ = 7^ ( l - - / n - k

Dimana:

r= Nilai Koefisien Korelasi

K = Jumlah Variabel Bcb

n = Banyaknya Sampel

(d).Menarik Kesimpulan

Ho ditolak dan Ha diterima. j i k a Fhimng^ Fiabei artinya ada

pengaruh antara Kedisiplinan dan Pendidikan terhadap

kinerja karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Selatan secara parsial.

Ha diterima Ho ditolak dan , j i k a Fhuung S Fiaf>ei artinya tidak

ada pengaruh antara Kedisplinan dan Pendidikan terhadap

kinerja karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(43)

2 ) U j i T

Sugiyono (2014: 211) untuk melihat pengaruh parsial masing-masing

variabel bebas terhadap variabel bebas terhadap variabel terikat

dapat digunakan uji t dengan langkah - langkah sebagai berikut:

a) .Merumuskan Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan dan

pendidikan terhadap kinerja karyawan Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan

Ha : ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan dan

pendidikan terhadap kinerja karyawan Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.

b) .Tingkat Keyakinan

Tingkat keyakinan digunakan untuk mengetahui pengaruh

masanig - masing variabel masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat pada penelitian i n i adalah sebesar 95%,

c) . Menarik Kesimpulan

Apabila t hitung < t tabel dengan a 0,05 maka H o diterima yang

(44)

Apabila t hitung >t tabel dengan a 0,05 maka Ho ditolak yang

artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial

Apabila hitung lebih besar atau sama dengan t tabel maka

terdapat pengaruh-pengaruh yang nyata dari Pendidikan terdapat

Kedisiplinan atau dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima

(45)

Hasil Penelitian

a) C a m b a r a n L m u m Objek Penelitian

1. Gambaran Singkat Perusahaan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan

adalah salah satu instansi pemerintah yang bertugas dalam bidang

industri dan perdagangan. Pembangunan sektor industri secara inlensif

dan perdagangan yang kokoh diarahkan untuk menumbuh kcmbangkan

industri dan perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dan konsumen

dalam menghadapi persaingan global. Dengan mengutamakan industri

melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya

Manusia dengan perkembangan I l m u Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK). Peningkatan industri dan menciptakan i k l i m usaha yang

kondusif, serta perlindungan bagi konsumen.Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan yang beralamat di Jalan

Demang Lebar Daun No. 2610 Palembang Kode Pos 30139.

Dalam mereformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya

dalam melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap

sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek

kelembagaan(organisasi), sumber daya manusia aparatur dan

ketatalaksanaan {business process). Tujuan reformasi birokrasi adalah

(46)

membangun aparatur negara agar mampu mengembangkan misi, tugas

dan fungsi serta peranannya masing-masing secara bersih, efektif dan

efisien dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.

Salah satu langkah awal dalam melakukan reformasi birokrasi

adalah melaksanakan analisis jabatan. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri

telah mengeluarkan surat nomor 061/3160/SJ tanggal 30 Desember

2009 tentang Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen

Dalam Negeri. Analisis jabatan yang diselenggarakan d i Lingkungan

Kementerian Dalam Negeri mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pedoman Analisis Jabatan di

Lingkimgan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi.

Tujuan dilaksanakannya analisis jabatan adalah untuk

memper-oleh informasi jabatan yang meliputi uraian jabatan dan peta jabatan.

Uraian jabatan merupakan uraian seluruh unsur-unsur jabatan meliputi:

nama jabatan, unit organisasi, ringkasan tugas, rincian tugas, wewenang

, tanggungjawab, hasil kerja, bahan kerja, alat kerja, hubungan kerja,

keadaan tempat kerja, upaya fisik, kemungkinan resiko bahaya dan

syarat jabatan. Sedangkan peta jabatan merupakan bentangan seluruh

jabatan dari jabatan tertinggi hingga jabatan terendah, baik jabatan

(47)

a. Penataan kelembagaan, meliputi: Penyusunan organisasi dan unit

unitnya, penyempumaan organisasi, pengembangan

organisasi,pen-ciutan organisasi dan penggabungan unit-unit organisasi.

b. Penataan kepegawaian, meliputi: Pengurusan calon pegawai berupa

rekmtmen, seleksi dan penempatan. Pengelolaan pegawai bempa

administrasi, penilaian jabatan, penyusunan jenjang karier, mutasi,

rotasi dan promosi dan Pasca pegawai berupa administrasi dan

program pensiun;

c. Penataan ketatalaksanaan, meliputi: tata kerja, hubungan kerja,

sistem dan prosedur kerja;

d. Penataan perencanaan pendidikan dan pelatihan. meliputi kegiatan

perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dalam

mengembangkan pengetahuan para pegawai sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan jabatan yang disediakan.

Dengan demikian, analisis jabatan merupakan salah satu tools

yang strategis dalam rangka penataan organisasi untuk mewujudkan

reformasi birokrasi di Kementerian Dalam Negeri.

(48)

DINAS P E R I N D U S T R I A N DAN P E R D A G A N G A N PROVINSI S U M A T E R A S E L A T A N

KERALA DINAS

K E L O M P O K JABATAN F U N G S I O N A L

BIDANG INDUSTRI, A G R O , KIMIA, L O G A M , M E S I N , A L A T T R A N S P O R T A S I DAN

STANDARISASI

SEKSI INDUSTRI A G R O DAN KIMIA

SEKSI INDUSTRI L O G A M DAN M E S I N

SEKSI INDUSTRI A L A T T R A N S P O R T A S I DAN STANDARISASI

BIDANG INDUSTRI KECIL DAN M E N E N G A H

SEKSI INDUSTRI KECIL M E N E N G A H P A N G A N DAN M I N U M A N

SEKSI INSDUSTRI KECIL M E N E N G A H KIMIA, BAHAN 8 A N G U N A N DAN

L O G A M

SEKSI INDUSTRI KECIL M E N E N G A H S A N O A N G , KERAJIANAN DAN

U M U M

S E K R E T A R I A T

SUBBAGIAN RENCANA PROGRAM SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI BIDANG PERDAGANGAN LUAR NEGERI

SEKSI BINA PASAR

I

SEKSI EKSPOR

SEKSI BINA USAHA

I

SEKSI SARANA PERDAGANGAN

SEKSI IMPOR I

SEKSI PROMOSI DAN KERJA SAMA PERDAGANGANI NTERNASIONAL SUBBAGIAN KEUANGAN BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAWASAN BARANG

BEREDAR DAN JASA

I

SEKSI PERLINDUNGAN KONSUMEN

SEKSI PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN

SEKSI PENGAWASAN KEMETROLOGIAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

(49)

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

semua peraturan-peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kedisiplinan merupakan hal yang sangat penting, karena tanpa

adanya displin maka setiap pekerjaan tidak akan diselesaikan

dengan baik. Menurunya tingkat kedispinan akan mempengaruhi

tujuan, kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa (kompensasi),

keadilan, pengawasan, hubungan kemanusiaan. Faktor tersebut

yang mempengaruhi tingkat kedisipinan suatu organisasi.

Kedispinan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Selatan masih rendah terlihat dari adanya karyawan yang

dating terlambat untuk bekerja ataupun waktu pulang kerja yang

lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan didalam instansi

tersebut.

Selain i t u pekerjaan tidak sesuai dengan bidang pekerjaan yang

dikerjakan oleh karyawan dan pekerjaan i t u tidak selesai tepat

waktu yang telah ditentukan oleh instansi tersebut sehingga

memperlambat pekerjaan.

4. Pendidikan

Pendidikan merupakan tumpuan untuk mengembangkan dan

menciptakan kemampuan S D M yang berwawasan luas dan

berkualitas. D i Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

(50)

Sumatera Selatan kurang adanya peningkatan pengetahuan umum

termaksud idalamnya penguasaan teori untuk memutuskan

persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan penyampaian

tujuan instansi, masih adanya penempatan karyawan tidak sesuai

pendidikannya.

Selain itu penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan

bidangnya misalnya pendidikan S M A ditempatkan di perkantoran

seharusnya pendidikan tersebut ditempatkan dibagian pergudangan

yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

b) Gambaran Umum Karakteristik Responden

Untuk memenuhi kedisiplinan dan pendidikan terhadap kinerja

karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Selatan, peneliti telah membuat kuesioner yang diberikan kepada

karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Selatan. Peneliti memberikan kepada 71 responden, sehingga membuat

peneliti menerima 71 kuesioner dari 71 kuesioner yang diberikan kepada

karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Selatan.

a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan responden yang menjawab pertanyaan

diperoleh data tentang jenis kelamin responden sebagaimana dapat

(51)

Tabel I V . l

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase %

1. L a k i - laki 38 53,5%

2. Perempuan 33 46,5%

Total

71 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden

berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki sebanyak 38 responden

dengan persentase (53,5%) responden sedangkan jenis kelamin

perempuan sebanyak 33 responden perempuan (46,5%) . Artinya

presentase jumlah responden laki-laki besar dari perempuan, dikarenakan

disperindag provinsi sumsel bergerak dibidang industri dan perdagangan,

tenaga laki-laki disini sangat dibutuhkan untuk ditempatkan dibagian

lapangan sementara pegawai perempuan ditempatkan dibagian kantor

atau administrasi.

b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Berdasarkan responden yang menjawab pertanyaan

diperoleh data tentang usia responden sebagaimana dapat dilihat

(52)

Tabel I V . 2

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Presentase %

1.

1 8 - 3 0 tahun 5 7,0%

2.

30 - 45 tahun 34 47,9%

3.

> 46 tahun 32 4 5 . 1 %

Total 71 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa karakteristik

responden berdasarkan usia responden yang paling dominan memilih

usia 31 tahun - 45 tahun sebanyak 32 pegawai lebih besar. Artinya pada

usia tersebut instansi menyebut usia produktif dan cukup menentang

dalam dunia kerja, sehingga mereka sanggup bekerja mereka sanggup

bekerja keras dan menerima segala peraturan dan konsenkuensinya

menjadi seorang pegawai.

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan responden yang menjawab pertanyaan

diperoleh data tentang pendidikan responden sebagaimana dapat

(53)

Tabel I V . 3

Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan/ Tahun

Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase %

S M A 11 15.5%

D I P L O M A Ill/Sarjana Muda 34 47,9%

S-1/ Sarjana 17 23,9%

S-2/Pasca Sarjana 8 11,3%

S3/Doktor 1 1,4%

Jumlah 71 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat pendidikan pada dinas perindustrian dan perdagangan

provinsi sumatera selatan terdiri dari 11 orang dengan presentase (15,5%)

pendidikan S M A , 34 orang dengan persentase (47,9%) pendidikan diploma

I I I / Sarjana muda, 17 orang dengan persentase (23.9%)pendidikan

S-l/saijana, b 8 orang dengan persentase (11,3%)pendidikan S-2/pasca sarjana,

dan 1 orang dengan persentase (l,4%)S3/Doktor. Jadi responden terbanyak

adalah Diploma Ill/Sarjana muda dikarena perusahaan menggap pekerja

mcnentut pendidikan dan keterampilan.

d. Karakteristik Responden berdasarkan Golongan

Berdasarkan responden yang menjawab pertanyaan

diperoleh data tentang golongan responden sebagaimana dapat dilihat

(54)

Tabel I V . 4

Karakteristik Responden berdasarkan Golongan

Keterangan Frekuensi Presentase

Golongan I/a

vjoiongan i/o

ooiongan i/c J A4 O Z ,zZ /o

ooiongan i/u Z

Golongan Il/a

Golongan I l / b J /I 10/

Golongan II/c z 1010/ Z,6 1 70

Golongan I l / d 1 f\ ZD/

Golongan I l l / a 1J 11 1 10/ Z 1 , 1 Z70

• t r x 1 r ^ \ t ^ i t o t ^ 111

ooiongan i i i / o

0 <S,*+3 /o

Golongan III/c 3 c 1 OylO/

ooiongan i i i / u J < ZIO/ J , OJ / O

Golongan IV/a 13 18,3%

Golongan I V / b 11 15.5%

Golongan IV/c

Golongan I V / d 1 1,4%

Jumlah 71 1 0 0 %

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan tingkat

golongan responden terbanyak adalah golongan I I I / a l 5 orang (21,12%)

(55)

dapat dijelaskan dimana pada tingkat golongan I l l / a ini pegawai negeri sipil

yang memiliki pendidikan Si akan tetapi disesuaikan dengan masa kerja

pegawai tersebut.

Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum penulis melakukan uji regresi linear berganda dan uji

hipotesis, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap kualitas

data dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang diajukan, hal

ini digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut layak atau tidak

untuk digunakan pada uji regresi linear berganda.

2. Hasil Pengujian Validitas Data

U j i validitas yang digunakan adalah Corrected Item-Total

Correlation yaitu analisis dengan cara mengkorelasikan masing-masing

skor item dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dan

melakukan koreksi terhadap nlai koefisien korelasi yang overestimated

(Sugiyono, 2013:115). Pada metode Cronbach's Alpha nilai R-hitung

diwakili oleh nilai Corrected Item-Total Correlation, dengan

menggunakan honXudoi SPSS for Windows Versi 22.0.

Selanjutnya pengujian validitas data dengan menggunakan uji dua

sisi dengan taraf signifikansi (a) = 5% (0,05). Pengujian validitas ini

dilakukan terhadap 30 responden, maka r-tabel (n-2) = (30-2) = 28, maka r

tabeH 0,3610. Sedangkan kriteria pengujian (Sugiyono, 2013:116) adalah

(56)

a. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation (r-hitung) > r-tabel. maka

instrumen dikatakan valid.

b. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation (r-hitung) < r-tabel. maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

Tabel IV.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kedisiplinan ( X | )

Item-item r hitung r tabel (a = 5 % ) Kriteria Hasil U j i

X , . l 0,561 0,3610 r hitung > r tabel Valid

X , . 2 0,615 0,3610 r hitung > r tabel V a l i d

X,.3 0,501 0,3610 r hitung > r tabel Valid

Sumber: Hasil Pengo ahan Data, 2016

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 1V.4 dapat terlihat

bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada item-item variabel

kedisiplinan ( X | ) lebih besar daripada nilai r Product Moment (r-tabel),

hal ini berarti bahwa semua item pada variabel kedisiplinan ( X i ) tersebut

dinyatakan valid pada taraf nyata (a) = 5% dan dapat dijadikan sebagai

(57)

Tabel I V . 5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Pendidikan (X^)

Item-item r hitung r

t»M

(a = 5 % ) Kriteria Hasil Uji

X 2. I 0,595 0,3610 r hitung > r tabel Valid

X 2 . 2 0,696 0,3610 r hitung > r tabel Valid

X 2 . 3 0,392 0,3610 r hitung > r tabel Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.5 dapat terlihat

bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada item-item variabel

pendidikan ( X 2 ) lebih besar daripada nilai r Product Moment (r-tabel), hal

ini berarti bahwa semua item pada variabel pendidikan ( X 2 ) tersebut

dinyatakan valid pada taraf nyata (a) = 5% dan dapat dijadikan sebagai

alat ukur yang valid dalam analisis selanjutnya.

Tabel I V . 6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Karyawan ( Y )

Item-item 1* hitung r label (a = 5 % ) Kriteria Hasil Uji

Y . l 0,497 0,3610 r hitung > r tabel Valid

Y.2 0,358 0,3610 r hitung > r tabel Valid

Y.3 0,472 0,3610 r hitung > r tabel Valid

(58)

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel I V . 6 dapat terlihat

bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada item-item variabel

Kinerja karyawan ( Y ) lebih besar daripada nilai r Product Moment

(r-label), hal ini berarti bahwa semua item pada variabel kinerja karyawan

( Y ) tersebut dinyatakan valid pada taraf nyata (a) = 5% dan dapat

dijadikan sebagai alat ukur yang valid dalam analisis selanjutnya.

3. Hasil Pengujian Reliabilitas Data

Pengujian Reliabilitas Data yang akan digunakan dalam penelitian

i n i , akan menggunakan metode Cronbach's Alpha. Cronbach's Alpha

sangat cocok digunalkan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau

skor rentangan (misal 0-20, 0-50). Untuk pengujian biasanya

menggunakan batasan tertantu seperti 0,6. (Husein Umar, 2002:131)

Berdasarkan hasil pengujian Cronbach 's Alpha dengan SPSS for

Windows versi 22,0, diperoleh hasil pengujian reliabilitas variabel

kedisiplinan ( X | ) , pendidikan ( X 2 ) , terhadap keputusan pembelian ( Y )

(59)

Tabel I V . 7

Hasil Uji Reliabilitas

Item Cronbach '5 Alpha Standar Reliabilitas Hasil Relibilitas

X , 0,713 0,60 Reliable

X 2 0,729 0,60 Reliable

Y 0,654 0,60 Reliable

Sumber: Hasil pengolahan Data, 2016

Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada Tabel IV.7 terlihat

bahwa semua nilai Cronbach 'v Alpha pada item-ilem pertanyaan variabel

kedisiplinan ( X | ) , pendidikan ( X 2 ) , kinerja karyawan ( Y ) berada di atas

angka 0,60, maka seluruh variabel tersebut dinyatakan reliabel. Hal ini

berarti bahwa semua variabel tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur

yang reliabel pada analisis selanjutnya.

Gambaran Umum Jawaban Responden

a) Deskripsi Variabel Kedisiplinan ( X I )

Deskripsi variabel kedisiplinan dijelaskan dari beberapa

indikator yang telah dilakukan penilaian berupa pemyataan skala

sikap oleh responden dari sangat tidak setuju (skor 1) sampai sangat

setuju (skor 5). Analisis deskriptif dilakukan untuk mengungkapkan

penilaian atau klasifikasi pada masing-masing indikator yang ada pada

(60)

Variabel kedisiplinan diukur dengan 3 item pemyataan

yang diperoleh dari 71 responden. kedisiplinan mempakan suatu alat

yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan

agar mereka bersedia mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya

untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

semua peraturan pemsahaan dan norma-norma yang berlaku.

Indikator yang dijadikan dalam penelitian ini adalah tujuan dan

kemampuan, teladan pimpinan, dan balas jasa. Adapun pemyataan

indikator pada variabel kedisiplinan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Indikator Tujuan dan Kemampuan

Berikut tanggapan responden tentang variabel

kedisiplinan indikator tujuan dan kemampuan dapat dilihat

(61)

Tabel I V . 8

Tanggapan Responden tentang T u j u a n dan Kemampuan Keterangan Frekuensi

L l^ » w A n 4'*AS.£i

%

T^iHau cf>t'iiiii

Netral

5 7

Setuju

35 4 9 3

Sangat setuju

31 43,7

T O T A L

71 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data S P S S Versi 22, 2016

Berdasarkan tabel IV.8 diatas dapat diketahui bahwa

dari 71 responden menjawab pertanyaan paling banyak yang

menyatakan setuju pada indikator tujuan dan kemampuan

sebesar 35 responden (49,3%), artinya tujuan perusahaan

sudah bisa tercapai dengen baik sehingga pegawai sudah bisa

bekerja dengan b a i k .

(62)

Berikut tanggapan responden tentang variabel

kedisiplinan indikator teladan pimpinan dapat dilihat pada

tabel berikut i n i :

Tabel I V . 9

Tanggapan Responden tentang Teladan Pimpinan

ivc I c m o gu 11 Persentase

%

Sangat tidak setuju

T i d a k setuju

Netral

7 9,9

Setuju

36 50,7

Sangat setuju

28 39,4

T O T A L

71 too

Sumber: Hasil Pengolahan Data S P S S Versi 22, 2016

Berdasarkan tabel IV.9 diatas dapat diketahui bahwa

dari 71 responden menjawab pertanyaan paling banyak yang

menyatakan setuju pada indikator teladan pimpinan sebesar 36

responden (50,7%), artinya pimpinan sudah bisa menjadi

teladan bagi pegawai sehingga peagawai bisa displin dalam

(63)

3. Indikator Balas Jasa

Berikut tanggapan responden tentang variabel

kedisiplinan indikator balas jasa dapat dilihat pada tabel

berikut i n i :

Tabel I V . I O

Tanggapan Responden tentang Balas Jasa

Keterangan Frekuensi Persentase

%

Sangat tidak setuju

T i d a k setuju

3

43

Netral

27 38

Setuju

16

223

Sangat setuju

25 3 5 3

T O T A L

71 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data S P S S Versi 22, 2016

Berdasarkan tabel I V . I O diatas dapat diketahui

bahwa dari 71 responden menjawab pertanyaan paling banyak

yang menyatakan netral pada indikator balas jasa sebesar 27

responden (38%), artinya pegawai sudah menerima balas jasa

yang diberikan perusahaan sesuai dengan kinerja pegawai

(64)

b) Deskripsi Variabel Pendidikan (X2)

Deskripsi variabel pendidikan dijelaskan dari beberapa

indikator yang telah dilakukan penilaian berupa pemyataan skala

sikap oleh responden dari sangat tidak setuju (skor 1) sampai

sangat setuju (skor 5). Analisis deskriptif dilakukan untuk

mengungkapkan penilaian atau klasifikasi pada masing-masing

indikator yang ada pada masing masing variabel.

Variabel harga diukur dengan 3 item pemyataan yang

diperoleh dari 71 responden. Pendidikan merupakan suatu usaha

manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai

di dalam masyarakat dan kebudayaan. Indikator yang digunakan

dalam penelitian adalah meningkatkan produktivitas,

meningkatkan kualitas, dan meningkatkan semangat tenaga kerja .

Adapun pemyataan indikator pada variabel pendidikan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Indikator Meningkatkan Produktivi

Gambar

Tabel 111.2

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan rahmatNya sehingga skripsi yang berjudul Estimasi Suhu Bawah

Semua zat ini dicirikan oleh rantai samping poliisoprenoid.di dalam mitokondria, Q terdapat dalam jumlah stoikiometrik berlebihan yang jauhlebuh besar dibandingkan

Beberapa pembelajaran yang bisa diambil dari penelitian Asuransi Indeks Iklim menurut Boer (2014) adalah: 1) mitra lokal dan penyuluh pertanian harus terlibat dalam desain

Sedangkan tingkat ketuntasan siswa pada saat dilakukan pretest sebanyak 1 orang siswa (2,63%) yang tergolong tuntas dengan nilai rata-rata 23,94. Berdasarkan data

Maka bagi Kyai Fuad, seni lukis rajah adalah dimensi yang meruang pada pembacaan multitafsir di mana tujuan dakwahnya melalui seni menjadi salah satu model pembacaan tersebut

Faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi perkembangan wirausaha bagi TKI wanita purnatugas antara lain: (a) Tujuan bekerja di luar negeri yang pada umumnya adalah untuk memenuhi