S K R I P S l
D U JhIu u i BBtdk Mcflyvraa Skripsi Pada Program Strata Sata Fakalias Ekoaomi dan Bisnis
Universitas Mahammadiyah Palembang
Nama : Popy Oktaria
Nim : 21 2012 074
U N I V E R S I T A S MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G
F A K U L T A S E K O N O M I DAN BISNIS
2016
Nama : Popy Oktaria
N I M : 2 I 2 0 I 2 0 7 4
Jurusan : Manajemen
Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis sendiri dengan sungguh-sungguh dan tidal; ada
bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka saya sanggup
menerima sanksi dengan peraturan yang ada.
T A N D A P E N G E S A H A N S K R I P S I
Judul
Nama N I M Fakultas Program Studi Konsentrasi
Pengaruh Kedisiplinan Dan Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Dinas PeriDdusthan Dan Perdagangan Provinsi SunuUera Selatan
Popy Oktaria 212012074
Ekonomi dan Bisnis Manajemen
Manajemen Sumber Daya Manusia
Ditenma dan Disahkan Pada Tanggal
Pembimbi
P R . Trisn an v Adiene Moelvati. S.E.dVlM N I D N : 0qi9( 26101
Mengetahui Dekan
u.b. Ketua Program Studi Manajemen
TCm
^ersemBoBfyn sfyqtsi mi Rgpada:
L 7^fidMomt^tmt$nmtaAfyuddMl(fiim^
2.
Saudkm-SaudamRg
-Otenjanua
' JindrtJliSfSaputra
-^dejirmando
3.
<SapaRJiBu<Dosen, Qufusetta
Semua orang yang IHenSSR^dan IHenaseBoHfy,
4. Teman -Temattfy ^afyHas ^ERpnomi dan bisnis
V*H(PangRgtan2012
5. JiBaamaterRgTertmtaRjt
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. Karena bcrkat
rahmat dan ridha-Nya telah memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan
pcnulisan skripsi ini yang membahas tentang Pengaruh Kedisiplinan Dan
Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Dinas Perindustrian Dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dapat terselesaikan. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan umat islam, nabi besar muhammad S A W ,
yang terang benerang yakni addinul islam.
IJeapan tcrimakasih. penulis sampaikan kepada Allah SWT. Kedua orang tua
lercinta ayah Arpani dan ibu Kaimah yang telah memeberikan dukungan. perhatian,
kasih sayang. pendidikan serta motivasi baik dalam bentuk maleril maupun moril
kepada penulis. Penulis juga mengucapkan tcrimakasih banyak kepada Ibu Dr.
Trisniarty Adjeng Molyati S.B, M . M selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing, memberikan pengarahan, saran-saran. dan nasihat dengan tulus dan
ikhlas dalam penyelesaian skripsi i n i .
Selain itu juga penulis bertcrimakasih kepada pihak-pihak yang telah
mengi/.inkan dan membantu penulis dalam penyelesaian studi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang
1. Bapak Dr. A b i d Djazuli. SE..M.M sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah i*alembang.
2. Bapak Fauzi Ridwan S.E.,M.M selaku Dekan Fakullas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengajarkan ilmunya
dan memberikan nasehat-nasehat kepada penulis selama bclajar di universitas
ini. Bescrta seluruh slaf Fakultas I-konomi dan Bisnis yang telah membantu
kelancaran administrasi.
5. Seluruh pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Selatan yang telah memberikan semangat, dukungan, masukan dan
memberikan data dalam penulis demi kclancarkan penelitian i n i .
6. Sahabat-sahabat ku, Devi Aryska Feniwati, A y u Oktari ,Diah Novita Sari,
Meltari, Desty Oktavianika, Vitra Khusnul Kholimah, Melly Rosita
7. Teman-teman K K N posko 111 Cindy Marccllina. Arisa Hasdiana LJtami,
Rory (ioirah. Rati Damayanti, Yunita. Nia, Sony terima kasih atas banluannya
dalam menyelesaikan skripsi i n i .
8. Saudara - saudaraku angkatan Sapta Kirana
9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis scbutkan satu persatu yang telah
membantu terselesainya skripsi i n i .
10. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan sehingga penulis
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi penyempumaan
tugas akhir i n i . Akhimya dengan kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini.Semoga amal ibadah yang telah dilakukan mendapat balasan dari
Allah SWT Aamiin. uusikum wanalsi bitaqiiallah. Wassalamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatu
Popy Oktaria
Kinerja Karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu I ) adakah pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan. 2) adakah pengaruh pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera selatan. Tujuan penelitian ini adalah 10 untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan terhadap kinerjha karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan. 2) untuk mengetahui pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif dengan tempat penelitian di Jalan dcmang Lebar daun No.2610 palembang. Penelitian menggunakan sampel sebanyak 71 responden. Data yang digunakan adalah data primer, sedangkan teknik pengumpulan datanya adalah kuesioner. Adapun teknik analisis data ya g digunakan adalah Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t 1). Variabel kedisiplinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dengan nilai sebesar thimng 4,501 > tiabci 1,995. 2). Variabel pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dengan nilai sebesar thimng 2,109 > ttabci 1,995. Kemudian untuk hasil uji Fhiiung 17,498 > Ftabei 5,98 dan sig 0,000 < 0,5 artinya adanya pengaruh yang signifikan kedisiplinan dan pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
Kata K u n c i : Kedisiplinan, Pendidikan, dan Kinerja K a r y a w a n
The formulation o f the problem in this study were whether or not there was an influence o f discipline on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera and whether or not there was an influence o f education on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera. The objective o f this study was to find out the influence o f discipline on work perfonuance o f Industry and Trade Department. South Sumatera and to find out the influence o f education on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera. This study was associative research where was conducted at Jalan Demang Lebar Daun No. 2610, Palembang. fhere were 71 responders as the sample in this study. The data used in this study was primary data. The technique for collecting the data was by using questionnaire and the technique for analyzing the data was by using Multiple Linier Regression. The result o f T-test found that the discipline variable gave fibiaincd 4,501 > tiabie
1,995 positive influence on work performance o f Industry and Trade Department. South Sumatera. Furthermore, the education variable also gave tnbiamcti 2,109 > t,abie 1,995 positive influence on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera. The result o f F-test was 17.498 > F,abk 3.98 with sig 0.000<0.5. It means that there was significant influence o f discipline and education on work performance o f Industry and Trade Department, South Sumatera.
Key Words: Discipline, Education, and Work Performance.
H A L A M A N J U D U I I I H A L A M A N P E R T A N Y A A N B E B A S P L A G I A T I l l
H A L A M A N P E N G E S A H A N SKRIPSI I V H A L A M A N M O T T O D A N P E R S E M B A H A N V
H A L A M A N P R A K A T A V I
A B S T R A K I X A B S T R A C T X D A F T A R ISI X I D A F T A R T A B E L X I I
B A B I . P E N D A H U L U A N
A . Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan penelitian 4 D. Manfaat penelitian 4
B A B I I . K A J I A N P U S T A K A
A . Penelitian Sebelumnya 5
B. Landasan Teori 7
B A B I I I . M E T O D E P E N E L I T I A N
A. Jenis Penelitian 21 B. Lokasi Penelitian 21 C. Operasionalisasi Variabel 22
D. Populasi dan Sampel 23 E. Data yang diperlukan 24 F. Metode Pengumpulan Data 25 G. Analisis Data dan Teknik Analisis 25
B A B I V . H A S I L P E N E L I T I A N D A N P E M B A H A S A N
A . Hasil Penelitian 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian 67
B A B V . S I M P U L A N D A N S A R A N
A . Simpulan 72 B. Saran 72
D A F T A R P U S T A K A 74
L A M P I R A N - L A M P I R A N
Tabel IV. 1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin 39
Tabel 1 V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia 40
Tabel IV.3 Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan 41
Tabel 1V.4 Ilasil Validitas Variabel Kedisplinan 44
Tabel IV.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pendidikan 45
Tabel IV.6 I lasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Karyawan 45
Tabel IV.7 Hasil U j i Reliabilitas 47
Tabel IV.8 Tanggapan Responden tentang Tujuan dan Kemampuan 49
Tabel I V . 9 Tanggapan Rcsponden tentang Teladan Pimpinan 50
Tabel IV. 10 Tanggapan Responden tentang Balas Jasa 51
Tabel IV. 11 Tanggapan Responden tentang Meningkatkan Produktivitas 53
Tabel I V . 12 Tanggapan Responden tentang Meningkatkan Kualitas 54
Tabel IV. 13 Tanggapan Rcsponden tentang Meningkatkan Tenaga Kerja 55
Tabel IV.14 Tanggapan Responden tentang Tujuan 57
Tabel I V . 15 Tanggapan Responden tentang Standar 58
Tabel IV. 16 Tanggapan responden tentang Kompetensi 59
Tabel I V . 17 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda 60
Tabel IV. 18 Hasil Hipotesis Secara Bersama 63
Tabel IV. 19 Hasil Hipotesis secara parsial 65
Tabel IV.20 Hasil uji Koefisien Determinasi 67
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Data Hasil Kuesioner
Lampiran 3 U j i Validitas dan Reabilitas
Lampiran 4 Regresi Linear Berganda
Lampiran 5 U j i Frekuensi
l.ampiran 6 Tabel T
l .ampiran 7 Tabel R
Lampira 8 l a b e l F
Lampiran 9 Tabel Taraf Kesalahan U % , 5%, 10%
A. L a t a r Belakang Masalah
Setiap instansi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan
sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola.
Pengelolaan sumber daya manusia tidak terlepas dari faktor karyawan yang
diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi tercapai tujuan organisasi.
Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai peran penting
dalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas
organisasi. Demi tercapainya tujuan organisasi, setiap karyawan dituntut untuk
menaati peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah mengenai aturan akan
kedisiplinan dalam melaksanakan tugas sebagai pegawai negeri sipil.
Menurut S.P Hasibuan (2016: 193) Kedisiplinan adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan- peraturan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Kedisplinan merupakan hal yang sangat penting, karena
tanpa adanya disiplin maka setiap pekerjaan tidak akan diselesaikan dengan
baik. Menurunnya tingkat kedisiplinan akan mempengaruhi tujuan,
kemampuan, teladan Pimpinan, balas jasa (kompensasi), keadilan, pengawasan,
hubungan kemanusiaan. Faktor tersebut yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan suatu organisasi.
D i Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan
masih terlihat dari adanya karyawan yang datang terlambat untuk bekeija
ataupun waktu pulang kerja yang lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan
didalam instansi tersebut. Contoh pimpinan haruslah menjadi faktor terpenting
untuk menjadikan karyawan lebih displin dengan datang tidak terlambat dan
pulang tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Namun contoh
itu tidaklah diterapkan dengan baik sehingga karyawan pun bertindak sesuai
contoh yang ada. Serta kurangnya kesiapan dalam menerima sanksi disiplin
sehingga seringkali menilai bahwa sanksi yang dikenakan terhadap pelaku
pelanggaran tidaklah adil karena dianggap mengandung unsur subyektivitas
atasan.
Selain dari pada faktor kedisiplinan hal yang mempengaruhi terhadap
kinerja adalah pendidikan.
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2009:16) pendidikan adalah suatu
proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi
yang bersangkutan.
Pendidik merupakan tumpuan untuk mengembangkan dan menciptakan
kemampuan S D M yang berwawasan luas dan berkualitas.Di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provonsi Sumatera Selatan kurang adanya
peningkatan pengetahuan umum termasuk didalamnya penguasaan teori untuk
memutuskan persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan pencapaian tujuan
misalnya golongan I I I ditempatkan dibagian non agro tetapi seharusnya
ditempatkan d i agro yang tidak sesuai dengan pendidikannya.
Menurut Payaman J. Simanjuntak ( 2011:1) kinerja adalah tingkat
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.
Rendahnya kedisiplinan dan pendidikan mempengaruhi sistem dan
program yang telah direncanakan dan juga dapat memperlihatkan rendahnya
semangat dalam bekerja dilihat dari pencapaian hasil kinerja karyawan yang
menurun. Selain itu kedisplinan dan pendidikan dapat membantu meningkatkan
kinerja karyawan terhadap pelaksanaan kerja yang optimal. Dengan digunakan
alat fingerprint dapat membantu pimpinanan untuk menciptakan tingkat
kedisplinan dan terhindar dari pelanggaran akan sanksi hukum disiplin pegawai
negeri sipil.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan j u d u l "Pengaruh Kedisiplinan dan Pendidikan
Terhadap K i n e r j a K a r y a w a n Pada Dinas perindustrian Dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Selatan.
B . Rumusan Masalah
a) Adakah pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja karyawanpada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan ?
b) Adakah pengaruh pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas
C . T u j u a n Penelitian
a) Untuk mengetahui pengaruh faktor kedisiplinan terhadap kinerja karyawan
di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
b) Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan terhadap kinerja karyawan
di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi penulis
Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kedisplinan dan
pendidikan terhadap kinerja karyawan.
b. Manfaat bagi lokasi penelitian
Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan pembanding untuk
penelitian terkait variabel-variabel yang ada didalamnya untuk masa yang
akan datang terutama mengembangkan penelitian mengenai kedisplinan
dan pendidikan serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
c. Manfaat bagi almamater
Penelitian ini dapat dijadikan dan ditambahkan sebagai sumber
pengetahuan umum terutama mengenai sumber daya manusia dan dapat
A. Penelitian Sebelumnya
Penelitian Sebelumnya berjudul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Karyawan pada Badan Kepegawai Daerah Kota Malang
telah dilakukan Oleh Edi Saputra Pakpahan, Siswidiyanto, Sukanto
( 2 0 1 4 ) . Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian
eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif.Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian adalah pendidikan ( X I ) dengan indikator pendidikan formal dan non- formal, dan pelatihan ( X 2 ) dengan indicator diklat kepemimpinan,diklat fungsional dan diklat teknis.
Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai
ditunjukan dengan nilai Fhiiung= 9 , 2 2 2 > Fiabei ^ 3 , 1 9 5 demikian pula dengan
uji parsial dengan uji t, untuk variable pendidikan ( X i ) diperoleh nilai t hitung tersebut lebih besar dari pada ttabei ( 3 . 2 9 8 > 2 . 0 1 1 ) dan nilai
signifiakan lebih kecil dari pada a = 0.05.pengujian ini menunjukan bahwa pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.untuk
variable pelatihan ( X 2 ) diperoleh nilai thmmg sebesar 0 . 5 9 3 dengan signifikasi sebesar 0 . 5 5 5 6 . nilai thitung tersebut lebih kecil dari pada t,abei
( 0 . 5 9 3 < 2 . 0 1 1 ) dan nilai signifikan lebih besar dari pada a = 0 . 0 0 5 .
pengujian ini menunjukan bahwa variable pelatihan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian sebelumnya berjudul pengaruh tingkat pendidikan dan
displin kerja terhadap kinerja karyawan pada hotel amaravathy resort.
Telah dilakukan oleh wayan indra putra (2016). Populasi penelitian ini
hasil uji statistik menunjukan bahwa ada pengaruh tingkat pendidikan
secara positif terhadap kinerja karyawan.besar hubungan pengaruh tingkat
pendidikan terhadap kinerja karyawan adalah 65,30% sedangkan besar
sumbangan pengaruh dari tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan
adalah 42,60%. Hasil perhitungan uji statistic menunjukkan bahwa ada
pengaruh displin kerja secara positif terhadap kinerja karyawan. Besar
hubungan pengaruh displin kerja terhadap kinerja karyawan adalah
53,80% sedangkan besar sumbangan pengaruh dari displin kerja terhadap
kinerja adalah 28,90%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada
pengaruh tingkat pendidikan secara positif terhadap displin kerja. Besar
hubungan pengaruh tingkat pendidikan terhadap displin kerja adalah
36,90% sedangkan besar sumbungan pengaruh dari tingkat pendidikan
terhadap displin kerja adalah 13,60%. Hubungan pengaruh factor lain
terhadap displin kerja sebesar 63,10%. Daya saing perusahaan dan
memberbaiki kinerja perusahaan. Bahwa tingkat pendidikan seorang
karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki
maka semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang maka semakin besar
tingkat kinerja yang dicapai.
Penelitian Sebelumnya berjudul Pengaruh Pendidikan (Pelatihan)
dan Displin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Yayasan M H ,
Thamrin. Telah dilakukan Oleh Nurdin (2012). Populasi penelitian ini
adalah karyawan yayasan M H . Thamrin yang berjumlah 60 orang. Sampel
penelitian sebanyak 50 orang yang diambil secara acak. Pendidikan
(pelatihan) memberi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan
Yayasan M H . Thamrin. Hasil pengolahan data diperoleh nilai t hitung =3,494
>nilai t tabei a 5% = 2,045. Dan displin kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan yayasan M H Thamrin. Hasil
pengolahan data diperoleh nilai t hitung = 6,583 > nilai t table pada a 5% =
2.045. hasil penelitian i n i menunjukkan bahwa pendidikan (pelatihan) dan
displin kerja bersama- sama memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan Yayasan M H Thamrin. Hasil pengolahan data
nilai koefisien determinasi (R^) sebesar 0,784 atau 78,4 % artinya
peningkatan kinerja karyawan Yayasan M H Thamrin dipengaruhi oleh
pendidikan (pelatihan) dan displinkerja sedangkan sisanya 21,6 %
(100%-78,4 % ) dipengaruhi oleh factor lainnya yang tidak dianalisis.
B . Landasan Teori
Pengaruh Kedisplinan dan Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan
1. Kinerja Karyawan
1) . Payaman J. Simanjuntak ( 2011:1) kineija adalah
tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.
2) .Wibowo (2014:7) kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan
dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
3) .Veithzal rivai kinerja (2014:447) kineija adalah suatu istilah
secara umum yang digunakan untuk sebagai atau seluruh
tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu organisasi
pada suatu periode dengan refensi pada sejumlah standar seperti
biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan,dengan dasar
efesiensi,pertanggung jawaban atau akuntabilitas menajemen dan
semacamnya
b).Faktor-faktor yang mempengaruhi kineija
Wibowo (2014:86) faktor-faktor kinerja adalah:
(1) Tujuan
Maksudnya keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari
oleh setiap individu atau organisasi untuk dicapai.
(2) . Standar
Merupakan suatu ukuran apakah tujuan dapat dicapai karena
standar tidak diketahui kapan suatu tujuan dapat dicapai.
(3) . Umpan balik
Merupakan laporan kemajuan, baik kualitas maupun
kuantitas yang dinginkan dicapai suatu tujuan yang
(4). Kompentasi
Maksudnya persyaratan utama dalam kinerja kamampuan
d i m i l i k i oleh seorang untuk menjalankan pekerjaan yang
diberikan dengan baik.
c).Tujuan kinerja
Anwar (2007:10) tujuan kinerja adalah
(1) .Memberikan cara yang sistematis dan objek untuk menyeleksi
karyawan.
(2) .Merupakan suatu alat untuk membantu seseorang manajer
untuk melatih bawahnya untuk memperbaiki diri sendiri.
(3) .Meningkatkan saling pengertian antar karyawan tentang
persyaratan kerja.
d). Faktor - Faktor yang mempengaruhi Kinerja
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dalam perusahaan
menurut Payaman J. Simanjuntak (2011: 3) faktor - faktor yang
mempengaruhi k i n e i j a :
(1). Dukungan Organisasi
Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan
organisasi yang wujudnya dapat dikelompoknya dalam bentuk
y a i t u :
(a). Struktur organisasi
Pengorganisasian dimaksudkan untuk membagi habis
tugas pokok pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan
menjadi tugas pokok beberapa unit organisai secara
seimbang, serta memberikan kejelasan bagi setiap unit
tentang tugas pokok dan sasaran yang harus dicapai oleh
masing-masing unit tersebut.
(b) . Teknologi dan sarana organisasi
Kinerja perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh
penggunaan teknologi dan penyediaan sarana produksi.
Semua perusahaan cenderung untuk berlomba-lomba
menggunakan teknologi yang paling mutakhir bukan
hanya untuk mempercepat proses produksi dan
meningkatkan kualitasnya, akan tetapi juga dalam rangka
memenangkan persaingan. Dengan kata lain penggunaan
teknologi perlu merapehatikan kemuktahiran, dukungan
sumberdaya manusia berkualitas, kelengkapan peralatan
kerja.
(c) . Kondisi Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja menyangkut jaminan keselamatan
(2).Fungsi Manajemen
Manajemen adalah suatu proses mengkombinasikan dan
mendayagunkan semua sumber-sumber secara produktif
untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Untuk
itu, manajemen melaksanakan fungsi-fungsi:
(a) .Perencanaan
1. Merumuskan visi dan misi organisasi
2. Merumuskan tujuan dan sasaran organisasi dan
unit-unitorganisasi
3. Menyusun strategi pencapaian tujuan.
(b) . Pengorganisasian
1. Penyusunan struktur organisasi,
2. Penyediaan teknologi dan sarana produksi,
3. Penciptaan kondisi lingkimgan kerja yang aman dan
sehat.
(c) .Penyediaan S D M berkualitas
1. Sistem rekrutmen dengan kriteria obyektif
2. Program pengembangan pendidikan dan pelatihan
3. Program pengembangan
(d) . Pengawasan
1. Menyusun sistem evaluasi kinerja,
2. Menyusun tolak ukur evaluasi kinerja,
4. Melakukan tindak lanjut.
(e). Dukungan Pekerja
Dukungan organisasi dan pelaksanaan fungsi- fungsi
manajemen seperti diuraikan diatas juga dimaksudkan
imtuk memberikan kemudahan memfasilitasi dan
mendorong semua pekerja untuk menaikkan
kinerjanya secara optimal. Dengan demikian, kinerja
setiap pekerja dipengaruhi oleh kompetensi individu
yang bersangkutan, dukungan organisasi dan
dukungan manajemen.
Kinerja perusahaan adalah perjumlahan atau
akumulasi kinerja dari semua orang yang bekerja di
perusahaan tersebut. Dukungan organisasi dan
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen seperti diuraian
diatas juga dimaksudkan untuk membenkan
kemudahan, memfasilitasi, dan mendorong semua
pekerja untuk menaikkan kinerjanya secara optimal
2. Kedisiplinan
a. Pengertian Kedisiplinan
1) Malayu S.P Hasibuan (2016: 193) Kedisiplinan adalah kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan- peraturan
2) Viethzal (2011:825) Kedisplinan adalah suatu alat yang
digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan
karyawan agar mereka bersedia mengubah suatu prilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma yang beerlaku.
3) Rusdy (2009:245) Kedisiplinan adalah kepatuhan seseorang
terhadap ketentuan-ketentuan dan peraturan - peraturan
organisasi/perusahaan yang dicerminkan kepatuhan terhadap
pi mpinan/atasan.
b). Indikator - Indikator Kedisiplinan
Menurut Malayu S.P. Hisbuan (2016: 194) bahwa pada dasamya
banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan
karyawan suatu organisasi, diantaranya:
1) . Tujuan dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai hams jelas
dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
kemampuan karyawan.
2) . Teladan Pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan
kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan
3) . Balas Jasa
Balas jasa ( gaji dan kesejahteraan ) ikut mempengaruhi
kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan
kepuasaan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/
pekerjaannya.
4) . Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan
karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selali merasa
dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia
lainnya.
5) . Waskat
Waskat ( pengawasan melekat ) adalah tindakan nyata dan
paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan
perusahaan.
6 ) . Sanksi Hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan dengan sanksi hukum yang semakin
berat, karyawan akan semkain takut melanggar peraturan
peraturan perusahan, sikap, dan perilaku, indisiplinier
karyawan akan berkurang.
7) . Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
8). Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama
karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada
suatu perusahaan.
c). Bentuk -bentuk Kedisiplinan
Viethzal Rivai (2011:825) menjelaskan tentang bentuk-bentuk
bentuk kedisiplinan yaitu:
1) . Disiplin Retributive yaitu berusaha menghukum orang
yang berbuat salah.
2) . Disiplin Korektif yaitu berusaha membantu karyawan
mengkoreksi prilakunya yang tidak tepat.
3) . Perspektif hak-hak individu yaitu berusaha melindungi
hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan
displiner.
4) . Perspektif Utilitarian yaitu berfokus kepada penggunaan
displin melebihi dampak-dampak negative.
3.Pendidikan
a) Pengertian Pendidikan
1) Soekidjo Notoatmodjo (2009:16) pendidikan adalah suatu
proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan
2) HasbuUah (2013:1) pendidikan adalah sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai d i
dalam masyarakat dan kebudayaan.
b). Fungsi pendidikan
HasbuUah (2013:12) fungsi pendidikan yaitu:
(1) .Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan kedepan) kepada
tujuan,penyelewangan akan banyak terjadi, demikian pula
kegiatan- kegiatannya pun tidak akan eflsien. Dalam hal i n i
tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan
arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dar situasi
sekarang kepada situasi berikutnya.
(2) . Tujuan sebagai titik akhir
Suatu usaha tentusaja mengalami permulaan serta mengalami
pula akhimya. M u n g k i n saja ada usaha yang terhenti
dikarenakan sesuatu kegagalan mencapai tujuan,namun usaha
itu beium bias dikatakan telah berakhir. Pada umumnya, suatu
baru berakhir j i k a tujuan akhimya telah tercapai.
(3) . Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan mempakan titik akhir dari usaha, maka dasar
ini mempakan titik akhir tolaknya, dalam arti bahwa dasar
tersebut merupakan fondamen yang menjadi alas permulaan
(4). Memberi nilai pada usaha yang dilakukan
Dalam konteks usaha - usaha yang dilakukan, kadang -kadang
didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia
disbanding yang lainnya. Semua i n i terlihat apabila
berdasarkan nilai-nilai tertentu.
c) Macam-macam Tujuan Pendidikan
Berikut ini akan dikemukakan secara singkat tentang tujuan
-tujuan tersebut satu persatu secara hierarki.
( 1 ) . Tujuan U m u m
Ini merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik
dalam segala waktu dan kedaan. Tujuan umum i n i dirumuskan
dengan memperhatikan hakikat yang universal.
(2). Tujuan Khusus
Tujuan ini merupakan pengkhususan dari tujuan umum diatas
dasar beberapa hal, di antaranya:
(a) . Terdapatnya perbedaan individual anak didik, misalnya
perbedaan dalam bakat, jenis kelamin, intelegensi,minat
dan sebagai nya.
(b) . Perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat,missal
tujuan khusus untuk masyarakat pertanian, perikanan
dan Iain-lain.
(c) . Perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga
keluarga,pendidikan sekolah dan pendidikan dalam
perkembangan pemuda.
(d). Perbedaan yang berhubungan dengan pandangan atau
falsafat hidup suatu bangsa.
3. Tujuan Tak Lengkap
Ini adalah tujuan yang hanya mencakup salah satu dari aspek
kepribadian , misalnya tujuan khususbpembentukan kecerdasan
saja, tanpa memperrhatikan yang lainnya.
4. Tujuan Sementara
Perjalanan untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai
secara sekaligus, karenanya perlu ditempuh setingkat demi
setingkat. Tingkatan demi tingkatkan yang diupayakan untuk
menuju tujuan akhiritulah yang dimaksud dengan tujuan
sementara.
5. Tujuan Insidensil
Ini merupakan tujuan yang bersifat sesaat karena adanya situasi
yang terjaadi secara kebbetulan, kendati pun demikian, tujuan
ini tidak terlepas dari tujuan umum.
6. Tujuan Intermedier
Disebut juga tujuan perantara, merupakan tujuan yang dilihat
sebagai alat dan harus dicapai lebih dahulu demi kelancaran
pendidikan selanjutnya.
Menurut Wahyudi (2002:71) tujuan pendidikan adalah :
a. Meningkatkan Produktivas
b. Meningkatkan Kualitas
c. Meningkatkan mutu perencanaan tenaga kerja
d. Meningkatkan semangat tenaga kerja
e. Sebagai balas jasa tidak langsung
f. Meningkatkan kesehatan dan keselamtan kerja
g- Mencegah kadaluwarsaan
h. Kesempatan pengembangan diri
e).Indikator Kebutuhan Pendidikan
Menurut wahyudi (2002:75) indikator pendidikan adalah :
a. Adanya peningkatan dalam absensi dan labour turn over
b. Tingkat kecelakaan kerja yang tinggi / meningkat
c. Banyak terjadi keluhan karyawan (grievance and
complain).
d. Terjadinya kemecatan produksi
e. Tingkat pemborosan yang tinggi
f. Penggunaan tenaga ahli/ staf yang tidak efesien
g. Supervise yang tidak efektif
h. Banyak pekerjaan yang menemui jalan buntu
f). Faktor- Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut
Veithzal (2004:240), yaitu antara lain :
Materi disusun dari estimasi kebutuhan tujuan latihan.
Kebutuhan dalam bentuk pengajaran keahlian khusus,
menyajikan pengetahuan yang dibutuhkan
b) . Metode yang digunakan
metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan jenis
pelatihan yang akan dilaksanakan.
c) . Kemampuan instruktur pelatihan
mencari sumber-sumber informasi yang lain yang
mungkin berguna dalam mengindentifikasi kebutuhan
pelatihan.
d) . Sarana atau prinsip-prinsip pembelajaran
pedoman dimana proses belajar akan berjalan lebih efektif.
6. Hipotesis
a) .Adakah pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja karyawanpada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
b) .Adakah pengaruh pendidikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas
A. Jenis Penelitian
sugiyono (2009:53-55) jenis penelitian dilihat dari tingkat eksplansi:
1) . Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap variabel mandiri, baik
hanya pada satu variable atau lebih.
2) .Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan atau berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel
atau lebih.
3) .Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih.
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
penelitian asosiatif.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Dinas Perindustrian dan perdagangan yang
beralamatkan Jin. Demang Lebar Daun N o 2610 Palembang kode pos
30139 telpon ( 0711) 310447, 446695, 5640447, fax ( 0711) 310447,
446695, 5640477
C . Operasionalisasi Variabel
Tabel 1
Variabel, Definisi, Indikator, Skala Pengukuran
Variabel Definisi Indikator
Skala Pengukuran
Kedisiplinan Sikap kesadaran dan - Tujuan Ordinal
kesediaan seseorang dan kemampuan Ordinal menaati semua peraturan - - Teladan Ordinal
peraturan dan norma - pimpinan
norma sosial yang berlaku - Balas jasa d i Dinas Perindsutrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
Pendidikan Suatu proses - Meningkatkan Ordinal
pengembangan Produktivitas Ordinal
kemampuan ke arah yang - Meningkatkan Ordinal diinginkan oleh organisasi Kualitas
yang bersangkutan. Meningkatkan
Semangat Tenaga Kerja
Kinerja Tingkat pencapaian hasil Tujuan Ordinal
atas pelaksanaan tugas - Standar Ordinal
tertentu di Dinas - kompetensi Ordinal
D.Populasi dan Sampel
1) . Populasi
Sugiyono (2008:115), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri dari
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
Populasi ini adalah seluruh karyawan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan yang berjumlah 155 Orang.
(Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Selatan).
2) .Sampel
Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian dari j u m l a h dan
karakteristik yang d i m i l i k i oleh populasi tersebut. Isaac dan Micheal
dikutip oleh Sugiono (2011; 126 ) penentuan jumlah sampel dari
populasi ditentukan berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%.
Dalam penelitian ini menggunakan sampel berdasarkan tingkat
kesalahan 10% maka sampelnya berjumlah 101 orang dengan
menggunakan uji validitas 30 responden maka sampel yang digunakan
untuk uji penelitian berjumlah 71 orang karyawan pada kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportionate Stratified
Random Sampling. Menurut sugiono (2011 ;118) Proportionate Stratified
Random Sampling. Adalah teknik sampling yang digunakan bila
populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogeny dan beserta
Tabel 111.2
Kerangka Sampel
No R i H f i n f F i i i m l a h
1
A w Ridanp Kppspkrptflriat 10
2. Hidan2 Perdaeanean LuarNeeeri
V U J- f t X W X ^ ' ^ 1 ji L1 T 1 T LT 1 1 1 W*w4X 1 V W £^^^X X
11
3. Bidang Perlindungan Konsumen g
4. Bidang Perdagangan dalam Negeri 8
5. Bidang N o n Agro 7
6. Bidang industry Agro 6
7. U P T D Balai Pelayanan (Cemetrologian 5
8. UPTD Balai Pengembangan Industrian 6
9. U P T D Balai Pengawasan Sertifikasi M u t u Barang 5
10. U P T D Balai Promosi dan Pameran Industri &
Perdagangan
5
T O T A L S A M P E L 71
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
E . D a t a yang diperlukan
Menurut Nur dan Bambang (2009:146-147) data penelitian pada dasamya
dapat dikelompokkan menjadi:
1) Data primer
Dari Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumbemya (tidak melalui perantara).
Data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh orang lain). Data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
secara langsung dari sumbemya ( t i d a k melalui perantara).
f. TeknikPengumpulan Data
Menumt Sugiyono (2009:402-425) dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data dapat dilakukan sebagai berikut:
1) . Interview (wawancara)
Interview mempakan teknik pengumpulan data dalam metode survey
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian.
2) . Kuesioner
Kuesioner mempakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara member seperangkat atau pertanyaan tertulis kepada responden
imtuk menjawabnya.
3) . Observasi
Observasi mempakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner.
G . Analisis Data dan Teknik Analisis
1.Analisis Data
Sugiyono (2009:13-14) analisis data dalam penelitian dapat
a) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan
data dengan menggunakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema,
dan gambar.
b) Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif yaitu suatu metode analisis dengan
menggunakan data berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengkuantitatifkn data kualitatif
digunakan Skala Likert, dengan jawaban responden sebagai berikut;
Sangat Setuju (SS) dikuantitatifkan dengan skor 5
Setuju (S) dikuantitatifkan dengan skor 4
Netrral ( N ) dikuantitatifkan dengan skor 3
Tidak setuju (TS) dikuantitatifkan dengan skor 2
Sangat tidak setuju (SS) dikuantitatifkan dengan skor 1
2. U j i Instrumen
Teknik analisis dalam penelitian i n i menggunakan teknik menurut
Sugiyono (2010:172) yakni:
a) uji validitas
Sugiyono (2010:172) Kuisioner dikatakan valid j i k a butir-butir
pertanyaan didalamnya mampu mengungkapkan sesuatu yang benar
mengungkapkan objek atau dasar karakteristik yang diukur Untuk
menguji tiap validitas tiap varibel dilakukan analisis item, yaitu
menkorelasikan tiap butir pertanyaan. Adapun kriteria penelitian yaitu
item pertanyaan-pertanyaan yang dianggap valid j i k a nilai validitasnya
lebih besar dari korelasi tabel SPSS pada tingkat signifikan 0.05
jumlah sampel 21 orang.
c) U j i Reliabillitas
Sugiyono (2009:183) untuk mengetahui apakah instrument penelitian
menunjukkan konstruks yang sebenamya dalam arti kuesioner sudah
mengukur apa yang sebenemya diukur.
Pengujian reabilitas data yang digunakan adalah penelitian akan
menggunakan metode Alpha-Cronbach menurut sugiyono (2009:121)
Alpha-Cronbach sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala
(missal 1-4 1-5) atau skor rentangan (missal 0-20 0,50). Untuk pengujian
biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik. Sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8
adalah baik.
Untuk uji reabilitas dengan menggunakan SPSS for Windows versi 17.
3. Teknik Analisis
a) Regresi Berganda
Menurut Sugiyono (2009: 277) analisis regresi berganda adalah
hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen ( X I ,
mengetahui hubungan antar variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing- masing variabel berhubungan positif atau
negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel independen
mengalami kenaikan natau penurunan. Jadi analisis regresi berganda
akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (dua).
Persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b l x l + b 2 x 2 + e
Keterangan:
Y : Kinerja Karyawan
X I : Kedisplinan
X 2 : Pendidikan
A : Nilai konstanta, perpotongan garis pada
sumbu X
b l , b 2 : Koefisien regresi variabel X
e : Error
b) U j i Hipotesis
Menurut M.Iqbal Hasan (2010:140) pengujian hipotesis adalah suatu
prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan yaitu keputusan
menerima atau menolak hipotesis i t u . Dalam pengujian hipotesis,
keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian artinya keputusan
bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya
l ) U j i F
Digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
bersama- sama terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini
pengujian hif>otesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur
besamya pengaruh kedisiplinan dan pendidikan terhadap kinerja
karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Selatan.
a) . Menentukan Formulasi Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan
dan pendidikan terhadap kinerja karyawan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Selatan
Ha : ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan dan
pendidikan terhadap kinerja karyawan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Selatan.
b) . Digunakan untuk menguji variabel-variabel secara
keseluruhan. Menentukan nilai Ftabci dengan tingkat
keyakinan 95% , tingkat kesalahan (a)= 5% = 0,05.
Derajat pembilangan ( V i ) dan derajat penyebut ( V 2 ) ,
dengan rumus V | - K-1 dan n ( k - l ) dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang segnifikan
c). Rumus Uji F
^ = 7^ ( l - - / n - k
Dimana:
r= Nilai Koefisien Korelasi
K = Jumlah Variabel Bcb
n = Banyaknya Sampel
(d).Menarik Kesimpulan
Ho ditolak dan Ha diterima. j i k a Fhimng^ Fiabei artinya ada
pengaruh antara Kedisiplinan dan Pendidikan terhadap
kinerja karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Selatan secara parsial.
Ha diterima Ho ditolak dan , j i k a Fhuung S Fiaf>ei artinya tidak
ada pengaruh antara Kedisplinan dan Pendidikan terhadap
kinerja karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2 ) U j i T
Sugiyono (2014: 211) untuk melihat pengaruh parsial masing-masing
variabel bebas terhadap variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat digunakan uji t dengan langkah - langkah sebagai berikut:
a) .Merumuskan Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan dan
pendidikan terhadap kinerja karyawan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan
Ha : ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan dan
pendidikan terhadap kinerja karyawan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
b) .Tingkat Keyakinan
Tingkat keyakinan digunakan untuk mengetahui pengaruh
masanig - masing variabel masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat pada penelitian i n i adalah sebesar 95%,
c) . Menarik Kesimpulan
Apabila t hitung < t tabel dengan a 0,05 maka H o diterima yang
Apabila t hitung >t tabel dengan a 0,05 maka Ho ditolak yang
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial
Apabila hitung lebih besar atau sama dengan t tabel maka
terdapat pengaruh-pengaruh yang nyata dari Pendidikan terdapat
Kedisiplinan atau dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima
Hasil Penelitian
a) C a m b a r a n L m u m Objek Penelitian
1. Gambaran Singkat Perusahaan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan
adalah salah satu instansi pemerintah yang bertugas dalam bidang
industri dan perdagangan. Pembangunan sektor industri secara inlensif
dan perdagangan yang kokoh diarahkan untuk menumbuh kcmbangkan
industri dan perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dan konsumen
dalam menghadapi persaingan global. Dengan mengutamakan industri
melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan Sumber Daya
Manusia dengan perkembangan I l m u Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK). Peningkatan industri dan menciptakan i k l i m usaha yang
kondusif, serta perlindungan bagi konsumen.Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan yang beralamat di Jalan
Demang Lebar Daun No. 2610 Palembang Kode Pos 30139.
Dalam mereformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya
dalam melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap
sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek
kelembagaan(organisasi), sumber daya manusia aparatur dan
ketatalaksanaan {business process). Tujuan reformasi birokrasi adalah
membangun aparatur negara agar mampu mengembangkan misi, tugas
dan fungsi serta peranannya masing-masing secara bersih, efektif dan
efisien dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.
Salah satu langkah awal dalam melakukan reformasi birokrasi
adalah melaksanakan analisis jabatan. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri
telah mengeluarkan surat nomor 061/3160/SJ tanggal 30 Desember
2009 tentang Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen
Dalam Negeri. Analisis jabatan yang diselenggarakan d i Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pedoman Analisis Jabatan di
Lingkimgan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi.
Tujuan dilaksanakannya analisis jabatan adalah untuk
memper-oleh informasi jabatan yang meliputi uraian jabatan dan peta jabatan.
Uraian jabatan merupakan uraian seluruh unsur-unsur jabatan meliputi:
nama jabatan, unit organisasi, ringkasan tugas, rincian tugas, wewenang
, tanggungjawab, hasil kerja, bahan kerja, alat kerja, hubungan kerja,
keadaan tempat kerja, upaya fisik, kemungkinan resiko bahaya dan
syarat jabatan. Sedangkan peta jabatan merupakan bentangan seluruh
jabatan dari jabatan tertinggi hingga jabatan terendah, baik jabatan
a. Penataan kelembagaan, meliputi: Penyusunan organisasi dan unit
unitnya, penyempumaan organisasi, pengembangan
organisasi,pen-ciutan organisasi dan penggabungan unit-unit organisasi.
b. Penataan kepegawaian, meliputi: Pengurusan calon pegawai berupa
rekmtmen, seleksi dan penempatan. Pengelolaan pegawai bempa
administrasi, penilaian jabatan, penyusunan jenjang karier, mutasi,
rotasi dan promosi dan Pasca pegawai berupa administrasi dan
program pensiun;
c. Penataan ketatalaksanaan, meliputi: tata kerja, hubungan kerja,
sistem dan prosedur kerja;
d. Penataan perencanaan pendidikan dan pelatihan. meliputi kegiatan
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan dalam
mengembangkan pengetahuan para pegawai sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan jabatan yang disediakan.
Dengan demikian, analisis jabatan merupakan salah satu tools
yang strategis dalam rangka penataan organisasi untuk mewujudkan
reformasi birokrasi di Kementerian Dalam Negeri.
DINAS P E R I N D U S T R I A N DAN P E R D A G A N G A N PROVINSI S U M A T E R A S E L A T A N
KERALA DINAS
K E L O M P O K JABATAN F U N G S I O N A L
BIDANG INDUSTRI, A G R O , KIMIA, L O G A M , M E S I N , A L A T T R A N S P O R T A S I DAN
STANDARISASI
SEKSI INDUSTRI A G R O DAN KIMIA
SEKSI INDUSTRI L O G A M DAN M E S I N
SEKSI INDUSTRI A L A T T R A N S P O R T A S I DAN STANDARISASI
BIDANG INDUSTRI KECIL DAN M E N E N G A H
SEKSI INDUSTRI KECIL M E N E N G A H P A N G A N DAN M I N U M A N
SEKSI INSDUSTRI KECIL M E N E N G A H KIMIA, BAHAN 8 A N G U N A N DAN
L O G A M
SEKSI INDUSTRI KECIL M E N E N G A H S A N O A N G , KERAJIANAN DAN
U M U M
S E K R E T A R I A T
SUBBAGIAN RENCANA PROGRAM SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI BIDANG PERDAGANGAN LUAR NEGERI
SEKSI BINA PASAR
I
SEKSI EKSPOR
SEKSI BINA USAHA
I
SEKSI SARANA PERDAGANGAN
SEKSI IMPOR I
SEKSI PROMOSI DAN KERJA SAMA PERDAGANGANI NTERNASIONAL SUBBAGIAN KEUANGAN BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAWASAN BARANG
BEREDAR DAN JASA
I
SEKSI PERLINDUNGAN KONSUMEN
SEKSI PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN
SEKSI PENGAWASAN KEMETROLOGIAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
GUBERNUR SUMATERA SELATAN
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan-peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kedisiplinan merupakan hal yang sangat penting, karena tanpa
adanya displin maka setiap pekerjaan tidak akan diselesaikan
dengan baik. Menurunya tingkat kedispinan akan mempengaruhi
tujuan, kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa (kompensasi),
keadilan, pengawasan, hubungan kemanusiaan. Faktor tersebut
yang mempengaruhi tingkat kedisipinan suatu organisasi.
Kedispinan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Selatan masih rendah terlihat dari adanya karyawan yang
dating terlambat untuk bekerja ataupun waktu pulang kerja yang
lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan didalam instansi
tersebut.
Selain i t u pekerjaan tidak sesuai dengan bidang pekerjaan yang
dikerjakan oleh karyawan dan pekerjaan i t u tidak selesai tepat
waktu yang telah ditentukan oleh instansi tersebut sehingga
memperlambat pekerjaan.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan tumpuan untuk mengembangkan dan
menciptakan kemampuan S D M yang berwawasan luas dan
berkualitas. D i Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Selatan kurang adanya peningkatan pengetahuan umum
termaksud idalamnya penguasaan teori untuk memutuskan
persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan penyampaian
tujuan instansi, masih adanya penempatan karyawan tidak sesuai
pendidikannya.
Selain itu penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan
bidangnya misalnya pendidikan S M A ditempatkan di perkantoran
seharusnya pendidikan tersebut ditempatkan dibagian pergudangan
yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
b) Gambaran Umum Karakteristik Responden
Untuk memenuhi kedisiplinan dan pendidikan terhadap kinerja
karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Selatan, peneliti telah membuat kuesioner yang diberikan kepada
karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Selatan. Peneliti memberikan kepada 71 responden, sehingga membuat
peneliti menerima 71 kuesioner dari 71 kuesioner yang diberikan kepada
karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Selatan.
a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan responden yang menjawab pertanyaan
diperoleh data tentang jenis kelamin responden sebagaimana dapat
Tabel I V . l
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase %
1. L a k i - laki 38 53,5%
2. Perempuan 33 46,5%
Total
71 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden
berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki sebanyak 38 responden
dengan persentase (53,5%) responden sedangkan jenis kelamin
perempuan sebanyak 33 responden perempuan (46,5%) . Artinya
presentase jumlah responden laki-laki besar dari perempuan, dikarenakan
disperindag provinsi sumsel bergerak dibidang industri dan perdagangan,
tenaga laki-laki disini sangat dibutuhkan untuk ditempatkan dibagian
lapangan sementara pegawai perempuan ditempatkan dibagian kantor
atau administrasi.
b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Berdasarkan responden yang menjawab pertanyaan
diperoleh data tentang usia responden sebagaimana dapat dilihat
Tabel I V . 2
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Presentase %
1.
1 8 - 3 0 tahun 5 7,0%
2.
30 - 45 tahun 34 47,9%
3.
> 46 tahun 32 4 5 . 1 %
Total 71 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa karakteristik
responden berdasarkan usia responden yang paling dominan memilih
usia 31 tahun - 45 tahun sebanyak 32 pegawai lebih besar. Artinya pada
usia tersebut instansi menyebut usia produktif dan cukup menentang
dalam dunia kerja, sehingga mereka sanggup bekerja mereka sanggup
bekerja keras dan menerima segala peraturan dan konsenkuensinya
menjadi seorang pegawai.
c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan responden yang menjawab pertanyaan
diperoleh data tentang pendidikan responden sebagaimana dapat
Tabel I V . 3
Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan/ Tahun
Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase %
S M A 11 15.5%
D I P L O M A Ill/Sarjana Muda 34 47,9%
S-1/ Sarjana 17 23,9%
S-2/Pasca Sarjana 8 11,3%
S3/Doktor 1 1,4%
Jumlah 71 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden
berdasarkan tingkat pendidikan pada dinas perindustrian dan perdagangan
provinsi sumatera selatan terdiri dari 11 orang dengan presentase (15,5%)
pendidikan S M A , 34 orang dengan persentase (47,9%) pendidikan diploma
I I I / Sarjana muda, 17 orang dengan persentase (23.9%)pendidikan
S-l/saijana, b 8 orang dengan persentase (11,3%)pendidikan S-2/pasca sarjana,
dan 1 orang dengan persentase (l,4%)S3/Doktor. Jadi responden terbanyak
adalah Diploma Ill/Sarjana muda dikarena perusahaan menggap pekerja
mcnentut pendidikan dan keterampilan.
d. Karakteristik Responden berdasarkan Golongan
Berdasarkan responden yang menjawab pertanyaan
diperoleh data tentang golongan responden sebagaimana dapat dilihat
Tabel I V . 4
Karakteristik Responden berdasarkan Golongan
Keterangan Frekuensi Presentase
Golongan I/a
vjoiongan i/o
ooiongan i/c J A4 O Z ,zZ /o
ooiongan i/u Z
Golongan Il/a
Golongan I l / b J /I 10/
Golongan II/c z 1010/ Z,6 1 70
Golongan I l / d 1 f\ ZD/
Golongan I l l / a 1J 11 1 10/ Z 1 , 1 Z70
• t r x 1 r ^ \ t ^ i t o t ^ 111
ooiongan i i i / o
0 <S,*+3 /o
Golongan III/c 3 c 1 OylO/
ooiongan i i i / u J < ZIO/ J , OJ / O
Golongan IV/a 13 18,3%
Golongan I V / b 11 15.5%
Golongan IV/c
Golongan I V / d 1 1,4%
Jumlah 71 1 0 0 %
Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan tingkat
golongan responden terbanyak adalah golongan I I I / a l 5 orang (21,12%)
dapat dijelaskan dimana pada tingkat golongan I l l / a ini pegawai negeri sipil
yang memiliki pendidikan Si akan tetapi disesuaikan dengan masa kerja
pegawai tersebut.
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum penulis melakukan uji regresi linear berganda dan uji
hipotesis, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap kualitas
data dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang diajukan, hal
ini digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut layak atau tidak
untuk digunakan pada uji regresi linear berganda.
2. Hasil Pengujian Validitas Data
U j i validitas yang digunakan adalah Corrected Item-Total
Correlation yaitu analisis dengan cara mengkorelasikan masing-masing
skor item dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dan
melakukan koreksi terhadap nlai koefisien korelasi yang overestimated
(Sugiyono, 2013:115). Pada metode Cronbach's Alpha nilai R-hitung
diwakili oleh nilai Corrected Item-Total Correlation, dengan
menggunakan honXudoi SPSS for Windows Versi 22.0.
Selanjutnya pengujian validitas data dengan menggunakan uji dua
sisi dengan taraf signifikansi (a) = 5% (0,05). Pengujian validitas ini
dilakukan terhadap 30 responden, maka r-tabel (n-2) = (30-2) = 28, maka r
tabeH 0,3610. Sedangkan kriteria pengujian (Sugiyono, 2013:116) adalah
a. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation (r-hitung) > r-tabel. maka
instrumen dikatakan valid.
b. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation (r-hitung) < r-tabel. maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
Tabel IV.4
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kedisiplinan ( X | )
Item-item r hitung r tabel (a = 5 % ) Kriteria Hasil U j i
X , . l 0,561 0,3610 r hitung > r tabel Valid
X , . 2 0,615 0,3610 r hitung > r tabel V a l i d
X,.3 0,501 0,3610 r hitung > r tabel Valid
Sumber: Hasil Pengo ahan Data, 2016
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 1V.4 dapat terlihat
bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada item-item variabel
kedisiplinan ( X | ) lebih besar daripada nilai r Product Moment (r-tabel),
hal ini berarti bahwa semua item pada variabel kedisiplinan ( X i ) tersebut
dinyatakan valid pada taraf nyata (a) = 5% dan dapat dijadikan sebagai
Tabel I V . 5
Hasil Pengujian Validitas Variabel Pendidikan (X^)
Item-item r hitung r
t»M
(a = 5 % ) Kriteria Hasil UjiX 2. I 0,595 0,3610 r hitung > r tabel Valid
X 2 . 2 0,696 0,3610 r hitung > r tabel Valid
X 2 . 3 0,392 0,3610 r hitung > r tabel Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.5 dapat terlihat
bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada item-item variabel
pendidikan ( X 2 ) lebih besar daripada nilai r Product Moment (r-tabel), hal
ini berarti bahwa semua item pada variabel pendidikan ( X 2 ) tersebut
dinyatakan valid pada taraf nyata (a) = 5% dan dapat dijadikan sebagai
alat ukur yang valid dalam analisis selanjutnya.
Tabel I V . 6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Karyawan ( Y )
Item-item 1* hitung r label (a = 5 % ) Kriteria Hasil Uji
Y . l 0,497 0,3610 r hitung > r tabel Valid
Y.2 0,358 0,3610 r hitung > r tabel Valid
Y.3 0,472 0,3610 r hitung > r tabel Valid
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel I V . 6 dapat terlihat
bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada item-item variabel
Kinerja karyawan ( Y ) lebih besar daripada nilai r Product Moment
(r-label), hal ini berarti bahwa semua item pada variabel kinerja karyawan
( Y ) tersebut dinyatakan valid pada taraf nyata (a) = 5% dan dapat
dijadikan sebagai alat ukur yang valid dalam analisis selanjutnya.
3. Hasil Pengujian Reliabilitas Data
Pengujian Reliabilitas Data yang akan digunakan dalam penelitian
i n i , akan menggunakan metode Cronbach's Alpha. Cronbach's Alpha
sangat cocok digunalkan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau
skor rentangan (misal 0-20, 0-50). Untuk pengujian biasanya
menggunakan batasan tertantu seperti 0,6. (Husein Umar, 2002:131)
Berdasarkan hasil pengujian Cronbach 's Alpha dengan SPSS for
Windows versi 22,0, diperoleh hasil pengujian reliabilitas variabel
kedisiplinan ( X | ) , pendidikan ( X 2 ) , terhadap keputusan pembelian ( Y )
Tabel I V . 7
Hasil Uji Reliabilitas
Item Cronbach '5 Alpha Standar Reliabilitas Hasil Relibilitas
X , 0,713 0,60 Reliable
X 2 0,729 0,60 Reliable
Y 0,654 0,60 Reliable
Sumber: Hasil pengolahan Data, 2016
Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada Tabel IV.7 terlihat
bahwa semua nilai Cronbach 'v Alpha pada item-ilem pertanyaan variabel
kedisiplinan ( X | ) , pendidikan ( X 2 ) , kinerja karyawan ( Y ) berada di atas
angka 0,60, maka seluruh variabel tersebut dinyatakan reliabel. Hal ini
berarti bahwa semua variabel tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur
yang reliabel pada analisis selanjutnya.
Gambaran Umum Jawaban Responden
a) Deskripsi Variabel Kedisiplinan ( X I )
Deskripsi variabel kedisiplinan dijelaskan dari beberapa
indikator yang telah dilakukan penilaian berupa pemyataan skala
sikap oleh responden dari sangat tidak setuju (skor 1) sampai sangat
setuju (skor 5). Analisis deskriptif dilakukan untuk mengungkapkan
penilaian atau klasifikasi pada masing-masing indikator yang ada pada
Variabel kedisiplinan diukur dengan 3 item pemyataan
yang diperoleh dari 71 responden. kedisiplinan mempakan suatu alat
yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan
agar mereka bersedia mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya
untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan pemsahaan dan norma-norma yang berlaku.
Indikator yang dijadikan dalam penelitian ini adalah tujuan dan
kemampuan, teladan pimpinan, dan balas jasa. Adapun pemyataan
indikator pada variabel kedisiplinan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Indikator Tujuan dan Kemampuan
Berikut tanggapan responden tentang variabel
kedisiplinan indikator tujuan dan kemampuan dapat dilihat
Tabel I V . 8
Tanggapan Responden tentang T u j u a n dan Kemampuan Keterangan Frekuensi
L l^ » w A n 4'*AS.£i
%
T^iHau cf>t'iiiii
Netral
5 7
Setuju
35 4 9 3
Sangat setuju
31 43,7
T O T A L
71 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data S P S S Versi 22, 2016
Berdasarkan tabel IV.8 diatas dapat diketahui bahwa
dari 71 responden menjawab pertanyaan paling banyak yang
menyatakan setuju pada indikator tujuan dan kemampuan
sebesar 35 responden (49,3%), artinya tujuan perusahaan
sudah bisa tercapai dengen baik sehingga pegawai sudah bisa
bekerja dengan b a i k .
Berikut tanggapan responden tentang variabel
kedisiplinan indikator teladan pimpinan dapat dilihat pada
tabel berikut i n i :
Tabel I V . 9
Tanggapan Responden tentang Teladan Pimpinan
ivc I c m o gu 11 Persentase
%
Sangat tidak setuju
T i d a k setuju
Netral
7 9,9
Setuju
36 50,7
Sangat setuju
28 39,4
T O T A L
71 too
Sumber: Hasil Pengolahan Data S P S S Versi 22, 2016
Berdasarkan tabel IV.9 diatas dapat diketahui bahwa
dari 71 responden menjawab pertanyaan paling banyak yang
menyatakan setuju pada indikator teladan pimpinan sebesar 36
responden (50,7%), artinya pimpinan sudah bisa menjadi
teladan bagi pegawai sehingga peagawai bisa displin dalam
3. Indikator Balas Jasa
Berikut tanggapan responden tentang variabel
kedisiplinan indikator balas jasa dapat dilihat pada tabel
berikut i n i :
Tabel I V . I O
Tanggapan Responden tentang Balas Jasa
Keterangan Frekuensi Persentase
%
Sangat tidak setuju
T i d a k setuju
3
43
Netral
27 38
Setuju
16
223
Sangat setuju
25 3 5 3
T O T A L
71 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data S P S S Versi 22, 2016
Berdasarkan tabel I V . I O diatas dapat diketahui
bahwa dari 71 responden menjawab pertanyaan paling banyak
yang menyatakan netral pada indikator balas jasa sebesar 27
responden (38%), artinya pegawai sudah menerima balas jasa
yang diberikan perusahaan sesuai dengan kinerja pegawai
b) Deskripsi Variabel Pendidikan (X2)
Deskripsi variabel pendidikan dijelaskan dari beberapa
indikator yang telah dilakukan penilaian berupa pemyataan skala
sikap oleh responden dari sangat tidak setuju (skor 1) sampai
sangat setuju (skor 5). Analisis deskriptif dilakukan untuk
mengungkapkan penilaian atau klasifikasi pada masing-masing
indikator yang ada pada masing masing variabel.
Variabel harga diukur dengan 3 item pemyataan yang
diperoleh dari 71 responden. Pendidikan merupakan suatu usaha
manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai
di dalam masyarakat dan kebudayaan. Indikator yang digunakan
dalam penelitian adalah meningkatkan produktivitas,
meningkatkan kualitas, dan meningkatkan semangat tenaga kerja .
Adapun pemyataan indikator pada variabel pendidikan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Indikator Meningkatkan Produktivi