• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Potential of Region Air Pacah in Supporting Development in Government Center and Office Building Padang city By :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The Potential of Region Air Pacah in Supporting Development in Government Center and Office Building Padang city By :"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

The Potential of Region Air Pacah in Supporting Development in

Government Center and Office Building Padang city

By :

Rahmadsyah Putra¹ Erna Juita² Elvi Zuriyani³

1.The Student of Geography Education Program STKIP PGRI West Sumatera 2,3. The Lecturer of Geography Education Program STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

This study aimed to obtain information about potential areas Air Pacah in

Supporting Development in Government Center and Office Building of padang city seen

from : availability of human resources, Infrastructure, and community service facilities.

This research is a descriptive. The sampling technique is purposive sampling

Techniques of data collection by recording and documentation

Results of the study explained that (1)The availability of human resources Air

pacah in supporting the development of an office building can be seen in the age group

18 – 21 an age to work with the construction of offices then have a positive impact for

the community in search of work (2) infrastructure territory Air pacah currently not

sufficient as seen from potholes and road conditions do not meet the standards of urban

road traffic. inadequate drainage conditions or can be said to be not feasible because

some of his many cracked foundation drainage and standing water on the surface (3)

Community service facilities Air pacah seen from the educational facilities are very nice

Since there are means of education from early childhood to university. Judging from

health facilities has been good with the Hospital in the village Air pacah

which plays a

role in health service

(3)

PENDAHULUAN

Wilayah perkotaan menjadi pusat kegiatan masyarakat yang terbentuk sebagai kawasan yang paling dinamis, merupakan denyut nadi perkembangan suatu wilayah. Ia memiliki kecenderungan untuk menjadi besar dan berkembang dengan dukungan wilayah sekitarnya. (Bapenas,2001: 1).

Demikian juga halnya dengan kondisi Kota Padang, berbagai kegiatan terkonsentrasi di pusat kota dan ini akan berdampak negatif terhadap kemampuan daya dukung lingkungan dalam memenuhi kebutuhan fasilitas kehidupan penduduk baik ekonomi, sosial, maupun budaya. Apalagi dengan kondisi Kota Padang, dimana lokasi pusat pemerintahan berada berdampingan dengan pasar raya, yang mengakibatkan terlalu beratnya beban di pusat kota. Untuk itu perlu dilakukan penyebaran pusat-pusat kegiatan, agar tidak terkonsentrasi pada satu titik.

Beberapa tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 30 September 2009 Kota Padang dan sebagian wilayah pantai barat Provinsi Sumatera Barat pernah diguncang Gempa Bumi. Gempa tersebut telah menghancurkan sebagian sarana dan prasarana kota dan permukiman. Bahkan salah satu fasilitas penting yang hancur pada saat itu adalah pusat pemerintahan Kota Padang yang selama ini terpusat di Balai Kota Lama Jl.M.Yamin. Gedung perkantoran tersebut tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya karena sebagian besar dari bagian bangunan telah hancur.

Pemerintah Kota Padang berkewajiban segera membenahi sarana dan prasarana pelayanan publik. Sebagaimana yang terdapat dalam (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009) Pemerintah Kota berkewajiban mengelola sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan berkesinambungan serta bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan/atau penggantian sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik (http://www.

diskominfo.sumutprov.com,) diakses 01 januari

Hal ini sejalan dengan Pokok-Pokok Kebijakan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kota Padang serta Rencana

Aksi Darurat Tim Ahli dan Unit Perencanaan Strategis Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BPRR) Kota Padang, Desember 2009. Menyatakan bahwa Ada delapan pokok-pokok kebijakan rehabilitasi dan rekonstruksi Kota Padang, yaitu salah satu dari kebijakan tersebut adalah dengan memindahkan pusat pemerintahan.

Relokasi pusat pemerintahan harus diperhitungkan secara matang, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana pendukung, fasilitas pelayanan masyarakat, aksesibilitas dan daya dukung lahan dari wilayah yang akan dijadikan lokasi pusat pemerintahan baru. Relokasi pusat pemerintahan tersebut seharusnya tidak akan menuai persoalan baru dan tidak menimbulkan keluhan dari masyarakat sekitar setelah dilaksanakan nantinya. Selang beberapa tahun kemudian tepatnya pada Tanggal 30 September 2013 Pusat Pemerintahan yaitu Kantor Balai Kota Padang diresmikan dan sudah menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya.

Namun hal ini tidak hanya sampai disini karena masih ada pengembangan kantor pemerintahan berikutnya, Pada hakekatnya pengembangan merupakan upaya untuk memberi nilai tambah dari apa yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup. Menurut Alkadri (1999), pengembangan lebih merupakan motivasi dan pengetahuan daripada masalah kekayaan, tetapi bukan berarti bahwa kekayaan itu tidak relevan. Konsep pengembangan wilayah Administratif dimaksudkan untuk memperkecil kesenjangan pertumbuhan dan ketimpangan kesejahteraan antar wilayah dan upaya memberdayakan suatu wilayah dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memberi nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut. Kualitas hidup masyarakat dalam hal ini meliputi pekerjaan, umur atau usia produktif yang perlu mendapat kontribusi dari pengembangan pembangunan.

Aspek – aspek lainnya yang perlu diperhatikan yaitu dari segi infrastruktur yang mendukung pengembangan pembangunan seperti Jalan, drainase, dan fasilitas pelayanan masyarakat (Rumah Sakit, sekolah, perguruan tinggi,

(4)

tempat ibadah). Mengenai infrastruktur yaitu jalan, Jaringan jalan terdiri dari ruas-ruas jalan yang menghubungkan satu dengan yang lain pada titik pertemuan yang merupakan simpul-simpul transportasi yang dapat memberikan alternatif pilihan bagi pengguna jalan Sistem Jaringan jalan terbagi dua, yaitu Primer dan sekunder. Primer adalah sistem jaringan jalan yang menghubungkan kota/ wilayah di tingkat nasional. Sekunder adalah sistem jaringan jalan yang menghubungkan zona-zona, kawasan-kawasan titik simpul didalam kota (Miro, 2008:28).

Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. drainase adalah mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. (Suripin,2007)

Berdasarkan observasi awal penulis Kelurahan Air Pacah merupakan salah satu dari tiga belas Kelurahan di Kecamatan Koto Tangah. Dengan jumlah penduduk ±7.860 jiwa. Pada saat ini Kelurahan Air Pacah menjadi pusat Pemerintahan Kota Padang karena telah pindahnya kantor Balai Kota Padang yang merupakan roda pemerintahan sehingga banyak pula pihak swasta dan investor lain yang membuat bangunan baru di dekat Kantor Balai Kota Tersebut diantaranya, Kampus, Rumah Sakit, Perkantoran dan lain-lain. Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumbar (2010) Rachmadi mengatakan, meskipun secara prinsip pe-mindahan balaikota dari jalan M Yamin ke kawasan Air Pacah sudah tepat. Karena wilayah Air Pacah mempunyai lahan yang luas. Namun, harus dengan perencanaan yang matang, Bila melihat realitas saat ini, Air Pacah merupakan wilayah penyangga, dan resapan air di Padang.

Wilayah Air Pacah yang saat ini dalam pengembangan pembangunan tentunya juga harus didukung fasilitas pelayanan masyarakat seperti Rumah Sakit,

sekolah, perguruan tinggi, dan tempat ibadah, karena pusat pelayanan tersebut sangat vital peran nya dalam keseharian masyarakat. Tentunya hal ini diperlukan sebuah kajian mengenai potensi wilayah Air Pacah dalam mendukung pengembangan pusat pemerintahan dan perkantoran dari segi non fisik (SDM), Infrastruktur, dan fasilitas pelayanan masyarakat demi terlaksananya pengembangan pembangunan sebagaimana mestinya dan juga nantinya diharapkan mampu mendorong perkembangan wilayah sekitarnya.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Ketersediaan sumber daya manusia, 2) Infrastruktur wilayah, 3). Fasilitas pelayanan masyarakat Air Pacah dalam mendukung pengembangan pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Deskriptif, penelitian yang dimakudkan untuk menyelidiki kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan yang hasilnya akan dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Teknik pengambilan sampel adalah

purposive sampling (penunjukan). Sampel wilayah penelitian ini berada di wilayah pengembangan pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran.

Teknik pengumpulan data dengan cara pencatatan dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pertama, Ketersediaan sumber daya manusia dalam mendukung pengembangan pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran dapat dilihat dari jumlah penduduk dengan jumlah 7860 jiwa. Dilihat pada kelompok umur 7 – 17 merupakan usia dalam menempuh pendidikan atau masih dalam masa sekolah. Sarana pendidikan di kelurahan Air Pacah sudah bagus dengan adanya sarana pendidikan yang berjenjang mulai dari Paud, TK, SD, SMA, dan Perguruan Tinggi. Pada kelompok umur 18 – 21 merupakan usia produktif untuk bekerja, dengan adanya pengembangan pembangunan di wilayah air pacah penduduk usia produktif akan dapat manfaat dari pengembangan wilayah yang saat ini pusat pemerintahan dan perkantoran dibangun di kelurahan Air Pacah. Dan dapat juga dilihat dari peran masyarakat yang

(5)

bersedia dalam pembebasan lahan untuk terwujudnya pembangunan di kelurahan Air Pacah.

Hal ini sesuai dengan teori hasibuan (2001:10) bahwa sumber daya manusia mengatur dan mendukung serta berperan agar efektif dan efisien untuk membantu terwujudnya suatu tujuan

Kedua: Infrastruktur wilayah Air Pacah dalam mendukung pengembangan pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran dilihat dari kondisi keadaan jalan di sepanjang by pass Air Pacahsaat ini belum memadai hal ini terlihat dari kondisi jalan yang berlubang, tidak adanya paku marka kaca dipinggir jalan, garis putih pemisah di tengah jalan yang mulai hilang, minimnya lampu penerangan jalan pada malam hari, dan keadaan jalan yang sempit. Pada waktu tertentu sering terjadi kemacetan mengingat kondisi jalan yang belum memadai.

Hal ini sesuai dengan (miro, 2008) bahwa kriteria jalan perkotaan harus memiliki marka jalan yang memadai dan layak

Sedangkan untuk kondisi drainase belum memadai atau dapat dikatakan belum layak karena sebagian drainase pondasi nya banyak retak dan air tergenang dipermukaan. Drainase di wilayah air pacah kurang dalam hal perawatan sehingga daerah ini sering mengalami banjir dan berdampak negatif terhadap masyarakat. Drainase harusnya berguna untuk mengontrol air secara optimal agar terhindar dari banjir

Suripin, (2007) Drainae adalah suatu usaha untuk mengontrol air secara optimal dalam kaitan nya salinitas.

Ketiga : fasilitas pelayanan masyarakat dalam mendukung pengembangan pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran dilihat dari sarana pendidikan sangat bagus. Karena telah terdapat sarana pendidikan yang berjenjang mulai dari tingkat Paud, TK, SD, SMA dan Perguruan Tinggi. Dengan adanya pengembangan pembangunan di wilayah Air Pacah sarana pendidikan banyak yang diperbaiki atau direnovasi. Hal ini sangat berdampak positif bagi masyarakat Air Pacah dalam menempuh pendidikan

Dilihat dari sarana kesehatan, sudah cukup bagus karena sudah ada 1 rumah sakit, 1 puskesmas dan 7 posyandu. Sarana

yang sangat mendukung ini, berdampak pada kesehatan masyarakat yang meningkat setiap tahunnya. Dan dengan adanya tenaga kesehatan yang memadai di wilayah Kelurahan Air Pacah, hal ini dapat mebantu kinerja aparatur Kelurahan dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Sinambela (2010, hal :3), pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia pelayanan publik diartikan sebagai setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) Air Pacah dalam mendukung pengembangan pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran Kota Padang dapat dilihat pada kelompok umur 18 – 21 merupakan usia produktif untuk bekerja, dengan adanya pembangunan perkantoran di wilayah Air Pacah maka berdampak positif bagi masyarakat dalam mencari pekerjaan. 2. Infrastruktur wilayah Air Pacah dalam

mendukung pengembangan pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran Kota Padang saat ini keadaan jalan di sepanjang jalan by pass

Air Pacah belum memadai hal ini terlihat dari kondisi jalan yang berlubang dan belum memenuhi standar jalan lintas perkotaan. kondisi drainase belum memadai atau dapat dikatakan belum layak karena sebagian drainase pondasi nya banyak retak dan air tergenang dipermukaan.

3. Fasilitas pelayanan masyarakat Air Pacah dalam mendukung pengembangan pembangunan pusat pemerintahan dan perkantoran Kota Padang. fasilitas pelayanan masyarakat dilihat dari sarana pendidikan sangat bagus. Karena terdapat sarana pendidikan dari Paud hinga perguruan Tinggi. Dilihat dari sarana kesehatan sudah bagus dengan adanya Rumah Sakit di kelurahan Air Pacah yang berperan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan :

(6)

1. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menindaklanjuti penelitian ini sehingga hasil penelitian ini lebih baik lagi dimasa yang akan datang. 2. Diharapkan bagi Pemerintah atau Dinas

terkait lebih teliti dalam perencanaan pembagunan berikutnya pada suatu wilayah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2006). “Prosedur

Penelitian”. Jakarta : Rineka Cipta

Jayadinata, T Johara. (1999). Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Perdesaan Perkotaan Dan Wilayah. Bandung: ITB

Anonim.(2013). Pengertian Dan Defenisi Pendidikan Menurut Para Ahli.(http://www.krumpuls.net/2013/03/pen

gertian-dandefenisi-pendidikan.html,diakses20Desember2013)

Jupri.(2012) Tata Guna Lahan Pertanian.(file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR _

PEND_GEOGRAFI/196006151988031JUP RI/LAHAN.Pdf,diakses5Desember2013)

Kartasapoetra,dkk. (1985) . “Teknologi

Konservasi Tanah & Air”. Jakarta : Rineka Cipta

Margono. (2010). “Metodologi Penelitian

Pendidikan”. Jakarta : Rineka Cipta

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor:14/PRT/M/2010.Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang.

Prambudi,Imam.(2010). “Perubahan Mata

Pencaharian Dan Nilai Sosial Budaya MasyarakatSkripsi.Surakarta : Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prodi Geografi STKIP Hamzanwandi Selong.(2011) Ragam Mata Pencaharian Penduduk

Indonesia.(http://prodigeografi.blogspot.com

/2011/01/mata-pencaharian.hlml,diakses5Desember2013

)

Riduwan. (2012). “Pengantar StatistikaSosial”. Bandung : Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakhadiran sesuai dengan jadwal tersebut ATAU tidak dapat memperlihatkan data asli/legalisir oleh instansi terkait maka perusahaan saudara dinyatakan GUGUR

[r]

Sesuai dengan arti harfiahnya, teknologi client-server adalah suatu arsitektur jaringan yang mana tiap-tiap computer atau proses dalam jaringan itu ada yang sebagai client atau

Dalam persaingan antara individu - individu dari jenis yang sama atau jenis yang berbeda untuk memperebutkan kebutuhan - kebutuhan yang sama terhadap factor -

Penerimaan Usahatani Bunga Krisan... Penerimaan Usahatani

Menggunakan internet dan komputer sebagai media yang efektif untuk membangun komunikasi antar sekolah, guru, siswa dan orang tua, lembaga pendidikan telah mampu

Faktor produksi sering disebut dengan korbanan produksi untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi diistilahkan dengan input.. Faktor biologi, seperti lahan pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh variasi persentasi ragi dan lama waktu fermentasi terhadap proses pembuatan bioetanol dari Lemna minor serta mengetahui