• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

29

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel

Penelitian

Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Teori ini dipergunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan memang bisa mempengaruhi variabel tak bebas atau merupakan salah satu penyebab (J.Supranto,hal 322,2003). Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun, hal 25, 1995), dimana dalam penelitian ini dimensi tingkat revenue dan segmentasi pasar

merupakan variabel bebas dan keputusan investasi merupakan variabel terikat atau variabel tak bebas, adapun variabel penelitiannya sebagai berikut:

3.1.1 Variabel Bebas (X)

Variabel independent (bebas) / Predictor (Peramal) adalah variabel yang dipergunakan untuk memperkirakan (J.Supranto, hal 156, 2003). Ada 2 variabel penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini diantaranya menyangkut tingkat revenue suatu

investasi, dimana revenue adalah peningkatan jumlah aktiva atau

(2)

penyerahan barang dagang/jasa atau aktivitas usaha lainnya didalam suatu periode. Tidak termasuk dalam pengertian revenue

adalah peningkatan aktiva perusahaan yang timbul dari pembelian harta, investasi untuk pemilik pinjaman atau koreksi rugi laba periode lalu” (Abdullah Shahab, Teori dan Problem Accounting Principles I). Dan dalam statement yang dibuat tahun 1957, The

Committee On Accounting Concept And Standart Of The American Accounting Association merumuskan pendapatan dalam pernyataannya “Pendapatan (revenue) adalah pernyataan moneter

dari keseluruhan produk dan jasa-jasa yang ditransfer oleh perusahaan kepada para pelanggannya selama suatu periode”. Dari beberapa pengertian pendapatan diatas dapat disimpulkan bahwa

revenue atau pendapatan adalah arus masuk bruto atau

peningkatan nilai aset dan penurunan kewajiban dari aktivitas normal perusahaan selama periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Variabel bebas kedua yang dibahas dalam penelitian ini adalah pemilihan segmentasi pasar, dimana segmentasi pasar adalah sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen (Swastha & Handoko, 1997). Menurut Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan

(3)

perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.

3.1.1.1 Tingkat Revenue

Tingkat revenue merupakan salah satu faktor

investor memilih untuk melakukan investasi, bergantung pada besar atau kecilnya tingkat revenue.

3.1.1.2 Segmentasi Pasar

Variabel segmentasi pasar dalam penelitian ini dipisahkan menjadi dua, yaitu segmentasi pasar dari sisi investor dan segmentasi pasar dari segi bisnis aplikasi

mobile. Adapun klasifisikasi jenis-jenis variabel

segmentasi pasar dari sisi investor adalah sebagai berikut :

1. Segmentasi Geografi

Segmentasi geografi dalam penelitian ini dibagi dalam negara Indonesia khususnya dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang terdapat di wilayah Jakarta.

2. Segmentasi Demografi

Dalam segmentasi demografi, investor yang diteliti terdiri dari pria dan wanita, dengan rentang usia berkisar antara usia 20-60 tahun,

(4)

yang sedang atau pernah memiliki pengalaman melakukan investasi dalam bidang bisnis mobile.

3. Segmentasi Psikografi

Status sosial dari subyek penelitian berdasarkan segmentasi psikografi ini adalah yang termasuk golongan menengah keatas, dengan tipe kepribadian yang gemar dalam mengikuti perkembangan teknologi khususnya dalam

mobile technology.

4. Segmentasi Perilaku atau Behavior

Dalam segmentasi perilaku ini, pengelompokan obyek penelitian adalah komunitas yang mempunyai pengetahuan cukup memadai terhadap mobile technology, yang mana

memanfaatkan teknologi mobile bukan hanya

sebagai kebutuhan tapi juga untuk penggunaan dalam lingkup bisnis dan tingkat pemakaian teknologi mobile termasuk tinggi dalam

keseharian.

Adapun segmentasi pasar dari segi bisnis aplikasi

mobile merupakan pemilihan segmentasi yang dipilih

perusahaan developer dalam memprioritaskan target konsumen untuk aplikasi mobile yang dikembangkan.

(5)

dari segi bisnis aplikasi mobile dibagi berdasarkan kategori

yang populer, diantaranya games, books & magazines, business & finance, communication, entertainment & lifestyle, multimedia (Music, Video, Photography), news, personalization, social media dan tools & widgets.

3.1.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (dependent) / variabel tidak bebas adalah variabel yang nilainya akan diperkirakan/diramalkan (J.Supranto, hal 156, 2003). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan investasi, dimana seorang investor akan mengambil keputusan untuk berinvestasi modal ventura dalam bisnis aplikasi

mobile.

3.1.3 Variabel Dengan Teknik SEM

Peniliti menggunakan SEM lebih berfokus pada konstruk-konstruk laten atau variabel-variabel abstrak, seperti keputusan investasi dibandingkan dengan variabel-variabel manifest (indikator) yang digunakan untuk mengukur konstruk-konstruk tersebut. Pengukuran dianggap sulit dan rentan dengan kesalahan. Dengan adanya kesalahan pengukuran modeling yang dapat terjadi secara eksplisit, maka peneliti berusaha menurunkan estimasi-estimasi yang tidak bias untuk hubungan antara konstruk laten. Pada akhirnya, SEM memungkinkan pengukuran jamak dihubungkan dengan konstruk laten tunggal.

(6)

SEM mencakup pengukuran struktur matriks covariance atau disebut juga sebagai "analisis struktur covariance". Sekali

model parameter-parameternya sudah diestimasi, maka model yang dihasilkan – matrik covariance kemudian dapat

dibandingkan dengan matrik kovarian yang berasal dari data empiris. Jika kedua matrik konsisten satu dengan lainnya, maka model persamaan struktural tersebut dapat dianggap sebagai eksplanasi yang dapat diterima untuk hubungan-hubungan antara pengukuran-pengukuran tersebut.

3.1.3.1 Variabel Terukur (Measurement

Variable)

Adalah variabel yang sumber datanya diperoleh dari penelitian lapangan misalnya melalui instrument – instrument survei. Variabel ini digambarkan dalam bentuk segi empat atau bujur sangkar dan didalamnya terdapat variable bebas (X) seperti X1, X2, dan X3.

3.1.3.2 Faktor (Constructs Variable)

Adalah sebuah variabel bentukan, yang dibentuk melalui indikator – indikator yang diamati di lapangan. Variabel ini disebut juga dengan variabel latent atau constructs variables. Faktor digambarkan dalam bentuk

diagram lingkar atau oval dan didalamnya terdapat variable terikat (Y).

(7)

3.1.3.3 Hubungan Antar Variabel

Hubungan ini dinyatakan melalui garis anak panah baik satu arah maupun dua arah. Apabila tidak ada garis berarti tidak ada hubungan langsung yang di hipotesakan.

3.2 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyanto (2013), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan obyek penelitian apabila seseorang akan meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Suharsini Arikunto, hal 108, 2002).

Sampel diartikan sebagai metode pengumpulan data dengan jalan mencatat sebagian kecil dari populasi (J.Supranto, hal 68, 2003). Sampel adalah kumpulan dari unit sampling (Moh. Nasir, hal 328,1988). Adapun pengertian lain dari sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsini Arikunto, hal 108, 2002).

3.2.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini diambil dari para investor yang tergabung dalam venture capital, yang sedang/pernah ataupun

(8)

3.2.2 Sampel

Dalam penelitian ini teknik sampling yang dipergunakan adalah nonrandom sampling dengan menggunakan dua tahap

sampling, yaitu judgment sampling dan convenience sampling.

Teknik judgment sampling merupakan teknik dimana sampel dipilih

berdasarkan pertimbangan sendiri atau masukan dari para ahli (Fricker, Jr, 2006). Oleh karena itu pada tahap pertama peneliti harus menentukan kriteria sampel, kriteria sampel dalam riset ini adalah para investor yang tergabung dalam venture capital, yang

pernah/sedang ataupun tertarik untuk melakukan investasi dalam bisnis mobile di wilayah Jakarta. Setelah kriteria sampel ditentukan

maka dilakukan tahapan yang kedua menggunakan metode

accidental sampling atau yang sering disebut juga convenience sampling yaitu siapa saja yang ditemukan dan bersedia untuk

diwawancara Penelitian ini terdiri atas 33 indikator dengan sampel yang diambil berjumlah 100 responden.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan ini dibagi dalam dua macam data, yaitu :

3.3.1. Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi langsung melalui obyeknya (J. Supranto, hal 120, 1997), metodenya dilakukan dengan cara :

(9)

3.3.1.1 Metode Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan tanya jawab dengan responden. Dengan wawancara diharapkan mendapatkan informasi yang sebenarnya mengenai besar-kecilnya tingkat revenue

dan pemilihan segmentasi pasar yang dapat melengkapi penelitian ini.

3.3.1.2 Metode Kuesioner

Metode kuisioner berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam penelitian ini kuisioner di bagikan kepada para investor modal ventura sebagai responden. Adapun alasan yang digunakan dalam metode kuisioner ini adalah sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian yang memungkinkan memperoleh data dari berbagai kriteria investor dalam waktu yang dapat ditentukan oleh peneliti.

Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala likert. Skala Likert yang merupakan suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap

(10)

suatu pernyataan. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2013). Penskoran kuesioner dengan skala model Likert yang digunakan dalam

penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, yakni: Sangat Setuju (SS) , Setuju (S), Biasa Saja (B), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber studi kepustakaan, jurnal-jurnal penelitian yang berhubungan dengan keputusan investasi dan yang mendukung penelitian.

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

Suatu penelitian ilmiah harus menggunakan alat ukur yang valid dan reliabel, dengan ukuran kualitas sebagai berikut :

3.4.1 Uji Validitas

Validitas terkait dengan sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Azwar, 2003). Agar alat ukur yang digunakan pada penelitian ini tepat sehingga dapat memberikan hasil yang valid, maka perlu dilakukan uji validitas terhadap variable-variabel dari

(11)

penelitian ini.

Pengukuran validitas menggunakan analisis multivariate

dengan menggunakan perhitungan Korelasi Product Moment Pearson dengan ketentuan r tabel (α = 0,05) dan n sebesar 100

responden. Untuk pengolahan datanya, penelitian ini menggunakan software SPSS versi 22.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu sesuai dengan penjelasan dari Ghozali (2006) bahwa suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki nilai koefisien keandalan lebih besar atau sama dengan 0,6 sehingga apabila α sama dengan 0,6 maka instrumen dapat dikatakan reliabel. Untuk mengukur reliabilitas instrumen penelitian digunakan rumus Cronbach’s Alpha.

3.5 Metode

Analisis

Setelah melakukan pengumpulan data, tahap berikutnya adalah menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modeling) yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan

antar variabel yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model yang dapat menguji regresi berganda dan analisis faktor secara bersamaan dengan aplikasi program SPSS AMOS versi 21.

(12)

Dengan menggunakan analisis SEM, pengujian model struktural dan pengukuran memungkinkan peneliti untuk menguji kesalahan pengukuran (measurement error) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Structural Equation Modeling dan melakukan analisis faktor bersamaan dengan pengujian hipotesis. Dalam analisis SEM terdapat variabel exogenous dan variabel endogenous. Variabel exogenous selalu merupakan variabel independen (var X dalam regresi) yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model. Sedangkan variabel endogenous adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model (var Y dalam regresi).

Konsep penelitian ini mengacu kepada kajian tingkat revenue

(RV) dan segmentasi pasar yang terbagi menjadi Market Segmentation (MS), Psikografi (PG), Demografi (DG), Geografi (GG), dan Behavior (BV). Dimensi-dimensi tersebut akan dihubungkan dengan keputusan investasi modal ventura (Venture Capital). Untuk melihat adanya hubungan

(13)

Gambar 3.1 Model Penelitian SEM

3.6 Pengujian

Hipotesis Penelitian

Pengujian H1 sampai H4 di dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikan 5%. Selengkapnya pengujian hipotesis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

H1 : Semakin tinggi tingkat pengembalian revenue maka

semakin tinggi keputusan untuk berinvestasi modal ventura dalam bisnis aplikasi mobile.

(14)

Ha ≠ 0

H2 : Aspek psikografi dalam segmentasi pasar memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan untuk berinvestasi modal ventura dalam bisnis aplikasi mobile.

H0 = 0

Ha ≠ 0

H3 : Pengembalian tingkat revenue merupakan faktor yang

paling dominan yang mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi modal ventura dalam bisnis aplikasi mobile.

H0 = 0

Ha ≠ 0

H4 : Kategori game merupakan segmentasi yang paling

diminati investor dan dipercaya dapat memberikan revenue yang tinggi

dalam bisnis aplikasi mobile.

H0 = 0

Ha ≠ 0

Selanjutnya ketentuan uji statistik dengan metode analisis SEM dilakukan dengan melihat tingkat sigfinikansi p_value dari regression weight yang menunjukan hubungan antar variabel.

(15)

3.7

beriku

Skema R

Skema da ut :

Rancanga

alam penyu Gambar 3

an Penel

sunan penel 3.2 Skema R

itian

litian dapat Rancangan dilihat dalam Penelitian m gambar

Gambar

Gambar 3.1 Model Penelitian SEM

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel bebas (X) adalah harga dan promosi dan variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian. Dalam desain penelitian

Penelitian pengembangan instrumen asesmen otentik ini meliputi kegiatan mengembangkan instrumen asesmen otentik, menerapkan instrumen dalam pembelajaran, menganalisis

Sehingga benda uji BKD-T dan BKD-K dapat digunakan pada sistem struktur rangka baja dan beton komposit pemikul momen biasa dengan kategori disain seismik B dan C

[r]

(2) ada perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelas RSBI dan Reguler pada kelompok mata kuliah tertentu, yaitu pada kelompok mata kuliah MPB,

Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan sebagian besar responden (81 %) adalah berjumlah kurang dari 5 orang. Dengan melihat pada data demografi responden dapat dikatakan

Pengujian yang dilakukan dalam sistem pakar diagnosis penyakit pada kambing menggunakan metode Dempster Shafer yaitu pengujian validasi kebutuhan fungsional,