• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor : 41/Pdt.G/2010/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor : 41/Pdt.G/2010/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 PUTUSAN

Nomor : 41/Pdt.G/2010/PTA.Pdg

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara “ Cerai Talak “ antara :

Pembanding, umur 37 tahun, agama islam, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, dahulu sebagai Termohon sekarang Pembanding.

MELAWAN

Terbanding, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS , bertempat tinggal di Kabupaten Solok, dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya Syamsurdi Nofrizal SH Advokat //Pengacara beralamat di Jalan KS. Tubun Nomor 119 Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Juli 2010, yang telah terdaftar di dalam Register Surat Kuasa Khusus Pengadilan Agama Solok Nomor 05/ SK/ 2010 tanggal 19 Juli 2010 dahulu sebagai Pemohon sekarang Terbanding.

Pengadilan Tinggi Agama tersebut; ;

Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berrkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding ;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Mengutip semua uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Aggama Solok Nomor : 152//Pdt.G/2010/PA.Slk tanggal 27 Oktober 2010 M bertepatan dengan tanggal 19 Zulkaedah 1431 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

(2)

2

2. Mmberi izin kepada Pemohon ( Terbanding ) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon ( Pembanding ) di depan sidang Pengadilan Agama Solok :

3. Menetapkan Mut’ah Termohon sebesar Rp.15.000.000.-( Lima belas juta rupiah)

4. Menetapkan Nafkah ,Maskan dan Kiswah selama masa Iddah Termohon sebesar Rp.5.000.000,-( Lima juta rupiah);

5. Menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon :

5.1. Uang mut’ah sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah); 5.2.Nafkah, maskan dan kiswah selama masa iddah Termohon sebesar Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah);

6. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar semua biaya yang timbul

dalam perkara ini sebesar Rp.471.000,-(empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah).

Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Solok, yang menyatakan bahwa pada hari Selasa tanggal 09 Nopember 2010 pihak Termohon telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan ke pada pihak lawan tanggal 10 Nopember 2010.

Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Termohon/Pembanding, dan kontra memori banding yang diajukan oleh Pemohon/Terbanding, baik memori banding maupun kontra memori banding mana telah diserahkan kepada pihak lawannya masing-masing tanggal 11 Nopember 2010 dan tanggal 29 Nopember 2010;

TENTANG HUKUMNNYA

Menimbang, bahwsa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggang waktu banding dan menurut cara-cara yang ditentukan Undang-undang, maka permohoanan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa apa yang dipertimbangkan oleh Hakim tingkat pertama telah tepat dan benar sehingga Hakim tingkat banding mengambil alih

(3)

3

menjadi pertimbangannya sendiri namun perlu ditambah pertimbangannya sebagai berikut :

Menimbang, bahwa alasan pokok yang diajukan oleh Pemohon/Terbanding adalah pertengkaran secara terus-menerus alasan tersebut diakui oleh Termohon/Pembanding kecuali pertengkaran sejak awal pernikahan dan faktor penyebab terjadinya pertengkaran;

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Pemohon/Terbanding telah mengemukakan bukti telah terjadinya perselisihan paling tidak telah terjadi komplik batin yang ditandai dengan pisah rumah, sedangkan saksi-saksi tandingan dari Termohon/Pembanding tidak dapat melumpuhkan dalil-dalil Pemohon/Terbanding;

Menimbang, bahwa karena keadaan rumah tangga P-emohon/Terbanding dengan Termohon/Pembanding telah pecah sedemikian rupa tanpa mempertimbangkan siapa penyebabnya, maka kalau tetap dipertahankan niscaya tidak akan tercapai tujuan perkawinan sebagaimana yang dimaksud psl 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan surat ar-Rum ayat 21, maka perceraian dipandang lebih besar maslahatnya dari pada mafsadatnya dan hal ini telah memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pembanding dalam memori bandingnya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Judex factie (Pengadilan Agama Solok) dalam putusan dan ` pertimbangannya pada halaman 4-5 telah tidak memuat secara utuh

jawaban dan gugatan rekonvensi (gugatan balik) yang diajukan oleh Pembanding/Termohon secara lisan pada waktu persidangan; 2. Bahwa dengan tidak dimuatnya secara utuh dan menyeluruh

jawaban dan gugatan rekonvensi yang diajukan Termohon/Pembanding dalam perkara a quo, berakibat kepada tidak dipertimbangkannya hal-hal sebagai berikut :

a. Terbanding/Pemohon sebenarnya ingin menceraikan Pembanding/Termohon lantaran sudah ada wanita lain di hatinya berdasarkan keterangan saksi Pembanding/Termohon yang bernama Saksi 1, tetapi saksi tersebut tidak diterima oleh

(4)

4

Pengadilan Agama Solok, akibatnya pertimbangan Pengadilan Agama Solok merugikan Pembanding/Termohon.

b. Bahwa Pengadilan Agama Solok tidak mempertimbangkan jawaban Pembanding/Termohon yang tidak mau dicerai dengan alasan kedua belah pihak berperkara telah dikaruniai seorang anak laki-laki ;

c. Pengadilan Agama Solok tidak mempertimbangkan gugatan rekonpensi Pembanding/Termohon yang diajukan secara lisan agar Terbanding/Pemohon bertanggung jawab memberikan uang kepada Pembanding/Termohon sebesar Rp. 200.000.000,-(dua ratus juta rupiah) kalau tetap ingin menceraikan Pembanding/Termohon;

d. Pengadilan Agama Solok juga tidak mempertimbangkan gugatan rekonvensi Pembanding/Termohon tentang nafkah lahir sejak bulan April s/d Nopember 2010 sebsar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) perbulan x 9 bulan = Rp 36.000.000,- (tigapuluh enam juta rupiah);

e. Pengadilan Agama Solok juga tidak mempertimbangkan nafkah anak sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) perbulan;

Menimbang, mengenai keberatan angka ad.1 : bahwa keberatan ini tidak dapat dibenarkan, karena dalam putusan Pengadilan Agama tersebut pada halaman 8 alinia terakhir ada kalimat yang menyatakan “bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini hal ini menunjukkan bahwa jawaban Pembanding/Termohon secara implisit telah dimuat secara utuh dan menyeluruh dalam putusan tersebut;

Menimbang, mengenai keberatan ad. 2a dan 2b : bahwa keberatan-keberatan ini juga tidak dapat dibenarkan, kareana dalam hal Pengadilan telah menilai berdasarkan fakta dan bukti-bukti di persidangan bahwa perkawinan kedua belah pihak berperkara telah pecah dan tidak mungkin dipersatukan kembali maka Pengadilan tidak perlu lagi mempertimbangkan apa dan siapa yang menjadi penyebab pecahnya perkawinan tersebut ;

(5)

5

Menimbang, mengenai kebertan ad.2c, 2d dan 2e, bahwa keberatan-keberatan ini pun tidak dapat dibenarkan, karena dalam berita acara persidangan perkara a quo tanggal 29 September 2010 yang memuat jawaban Termohon/Pembanding ternyata tidak ada memuat gugatan rekonvensi dimaksud yang berarti dalam persidangan pengadilan tingkat pertma Pembanding/Termohon tidak ada mengajukan gugatan rekonvensi hal ini hanya muncul dalam memori banding saja, dan berdasarkan ketentuan pasal 156 ayat (2) R.Bg. gugatan rekonvensi tidak dapat diajukan di tingkat banding;

Menimbang, bahwa keberatan-keberata yang diajukan oleh Terbanding dalam kontra memori bandingnya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa mengenai uang mut’ah sebesar Rp. 15.000.000,- dan nafkah maskan dan kiswah selama iddah sebesar Rp.5.000.000,- Pemohon/Terbanding hanya sanggup membayar sebesar Rp.7.500.000,- dan Rp.2.500.000,-

2. Bahwa Termohon/Pembanding telah berbuat nusyuz karena selain terus-menerus minta diceraikan ketika terjadi perselisihan, juga sering meninggalkan rumah dan anak untuk keperluan yang tidak disetujui oleh Pemohon/Terbanding ;

Menimbang, mengenai keberatan ad.1 : bahwa keberatan ini tidak dapat dibenarkan karena menurut penilaian Pengadilan Tinggi Agama pertimbangan Pengadilan Agama tentang besaran uang mut’ah dan nafkah selama iddah tersebut dianggapbelum sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh termohon/Pembanding sebagai seorang isteri yang diceraikan oleh suaminya, dan berdasarkan pasal 41 (c) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, bahwa Hakim dapat mempertimbangkan hak-hak isteri yang diceraikan secara ex offcio, maka Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa untuk meringankan penderitaan Termohon/Pembanding dan memperhatikan dan memperhatikan salahsatu prinsip pokok Undang-undang Nomor 1 Tahunj 1974 yaitu mengangkat drajat dan martabat wanita (isteri) yang diceraikan, dengan memperhatikan kebutuhan Termohon/Pembanding serta kemampuan Pemohon/Terbanding dianggap cukup wajar dan adil untuk ditetapkan mut’ah sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan nafkah, maskan dan kiswah sebesar Rp.7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) ;

(6)

6

Menimbang, mengenai keberatan ad.2 ; bahwa keberatan inipun tidak dapat dibenarkan, karena berdasarkan berita acara persidangan Pengadilan Agama Solok tidak dapat dibuktikan bahwa Termohon/Pembanding telah berbuat nusyuz ; Menimbang, bahwa berdasarkan yurisfrudensi MARI Nomor : 165/K.Ag/2006 tanggal 16 Agustus 2006 dan Nomor : 131/K.Ag/2007, tanggal 12 Maret 2008, dapat pula ditetapkan nafkah anak secara ex officio yang dalam hal ini dengan memperhatikan kebutuhan menimal anak dan kemempuan Pemohon/Terbanding, akan ditetapkan pula secara wajar nafkah anak yaitu menimal Rp. 600.000,-(enam ratus ribu) setiap bulan sampai anak dewasa/bisa berdiri sendiri ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertibangan tersebut di atas, atas dasar apa yang diperimbangkan dan disebutkan sebagai pendapat Pengadilan Agama dalam amar putusannya, Pengadilan Tinggi Agama dapat menyetujui untuk dijadikan sebagai pertimbangan dan pendapat Pengadilan Tinggi Agama sendiri, sehingga karenanya putusan Pengadilan Agama tersebut dapat dikuatkan dengan perbaikan amar sebagaimana tertuang secara lengkap di dalam diktum amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa untuk untuk tertibnya penyampaian salinan putusan kepada PPN (pegawai pencatat nikah) perlu ditegaskan amanah pasal 84 undang Nomor 7 Tahun 1987 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, untuk menyampaikan satu lembar salinan putsan perkara ini kepada PPN (pegawai pencatat nikah) di tempat tinggal pihak-pihak sekarang;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 maka semua biaya yang timbul dalam tingkat pertama dibebabankan kepada Pemohon/Terbanding dan di tingkat banding dibebabankan kepada Termohon/Pembanding;

Mengingat segala ketentuan perundang-undangan yang berkaiatan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

(7)

7

- Menguatkan putusan Pengadilan Agama Solok Nomor : 152/Pdt.G/2010/PA.Slk tanggal 27 Oktober 2010 M,bertepatan dengan tanggal 05 Dzulqaidah 1431 H,yang dimohonkan banding dengan perbaikan amarnya secara lengkap sebagai berikut :

1. Mengabulkan permohonan Pemoho ;

2. Mmberi izin kepada Pemohon (Terbanding ) menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon ( Pembanding ) di depan sidang Pengadilan Agama Solok

3. Mernghukum Pemohon/Terbanding untuk membayar kepada Terrmohon/Pembanding ;

5.1.Uang mut’ah sebesar Rp.20.000.000,-(dua puluh juta rupiah);

5.2.Nafkah, maskan dan kiswah selama masa iddah sebesar Rp. 7.500.000,-(tujuh juta lima ratus ribu rupiah );

5.3.Nafkah anak setiap bulan sampai anak mandiri mernimal Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah )_;

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Solok untuk menyam paikan satu lembar salinan putusan ini ke PPN (pegawai pencatat nikah) di tempat tinggal pihak-pihak sekarang ;

5. Membebankan kepada Pemohon/Terbanding untuk membayar biaya perkar Pada tingkat pertama sebesar Rp. 471.000,- (empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah);

Membebankan kepada Termohon/Pembanding untuk membayar biaya di tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;

Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang pada hari Rabu tanggal 01 Pebruari 2011 M. bertepatan dengan tanggal 10 Zulqoedah 1432 H. oleh kami Drs. H.ZULKIFLI ARIEF,SH,M.Ag. , sebagai Hakim Ketua, Drs. H. AHMAD CHOIRAN, MH dan Drs.H. ARIEF SAEFUDDIN, SH,MH, berdasarkan penunjukan majelis hakim oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agana Padang Nomor : 41/Pdt.G/2010/PTA.Pdg, tanggal 22 Desember 2010, sebagai Hakim-Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 9 Pebruari 2011 M bertepatan dengan tanggal 6 Rabiul Awal 1432 H oleh Ketua Majelis, dengan dihadiri oleh

(8)

Hakim-8

Hakim Anggota tersebut dan Drs.SAMWIL,SH sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara.

KETUA,

ttd

DRS.H.ZULKIFLI ARIEF,SH,M.Ag.

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA .

ttd ttd

DRS.H.AHMAD CHOIRAN, MH. DRS.H.ARIEF SAEFUDDIN,SH,MH.

PANITERA PENGGANTI,

ttd

DRS. SAMWIL,SH.

Perincian biaya perkara :

1. Metrai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp 5000,- 3. Biaya proses Rp.139.000 --- Jumlah Rp.150.000,-

Referensi

Dokumen terkait

North American nursing diagnosis association (NANDA) menyatakan bahwa perilaku kekerasan merupakan salah satu gangguan perilaku dimana seseorang berisiko melakukan

Harun Joko Prayitno, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah memberikan izin melakukan penelitian

1) Pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan kerja.Jadi dapat

Motivasi mampu bertindak sebagai mediasi antara kepribadian dan kinerja, sedangkan sertifikasi tidak mampu memediasi hubungan antara kepribadian dan kinerja dengan

Berdasarkan dari penjelasan kedua tafsir di atas, maka dapat kita ambil pelajaran yakni hendaklah ketika ada di dalam majelis disunnahkan untuk memperbaiki tempat duduk

motif gerakan yang dilakukan penari Sêblang selalu sesuai dengan hitungan lagu. Contohnya motif sapon yang terdiri darigerak kanan lalu kiri dalam empat hitungan,

Dalam menunjang tercapainya Proses Belajar Mengajar (PBM) yang optimal dan menciptakan pemahaman mahasiswa yang benar, buku ajar (materi pengajaran) merupakan

L’étre-pour-soi atau ‘ada untuk diri’ menunjuk cara beradanya manusia yaitu pada kesadaran manusia; sifatnya melebar (extensif) dengan dunia kesadaran dan sifat kesadaran