• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY UNTUK GAME LABIRIN BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY UNTUK GAME LABIRIN BERBASIS ANDROID"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY UNTUK GAME

LABIRIN BERBASIS ANDROID

Tarmin Abdulghani1, Muhammad Taher Jufri2 , Saiful Mufti 3

1,3 Teknik Informatika, Universitas Suryakancana 2 Universitas Yafis Papua

1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected],  

 

Abstrak

Labirin adalah sebuah puzzle dalam bentuk percabangan jalan yang kompleks dan memiliki banyak jalan buntu. Sejak zaman dahulu telah digunakan dalam berbagai kepentingan, mulai dari proteksi keamanan hingga hiburan. Pada saat konsep ini Labirin sudah di kembangkan dalam bentuk digital dengan mengembangan permainan dalam bentuk digital. Tujuan permainan ini, pemain harus menemukan jalan keluar dari sebuah pintu atau mencapai pada titik di dalam labirin. Permainan VR Labirin dengan dukungan teknologi Accelorometer dan Gyroscope ini, pemain dapat merasakan lorong-lorong permainan laibirin secara virtual dengan mendekati seolah-olah nyata.

Kata kunci : Labirin, Game, Virtual Reality, Android.

1. Pendahuluan

Gaya hidup modern pada saat ini membuat manusia sudah tidak bisa dipisahkan lagi dengan teknologi, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, perkantoran, telekomunikasi, bisnis tanpa terkecuali bidang hiburan (game). Game adalah lingkungan pelatihan yang baik bagi dunia nyata dalam organisasi yang menuntut pemecahan masalah secara kolaborasi [1]. Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Perangkat pendukung untuk sebuah teknologi virtual reality adalah sebuah smartphone yang memiliki fitur sensor Accelorometer [2] dan Gyroscope [3] yang berfungsi untuk headtracking agar bisa melihat sekeliling 360 derajat. Perangkat yang digunakan untuk mendukung teknologi virtual reality biasanya berupa kacamata VR Box, helm, walker, headset, suit dan sarung tangan (glove) [4]. Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet yang berbasis Linux. Android pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Android, Inc. yang didirikan di Palo Alto, California, Amerika Serikat pada Oktober 2003. Para pendiri perusahaan tersebut adalah Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Kemudian Google mengakuisisi Android Inc. pada 17 Agustus 2005 secara penuh. Para pendiri perusahaan tersebut tetap bekerja bersama Google setelah akuisisi [5].

Berdasarkan perkembangan teknologi dan permasalahan diatas, maka solusi yang dapat memecahkan masalah game labirin ini adalah membuat sebuah labirin virtual dengan teknologi virtual reality. Dengan demikian pembuatan game labirin tidak memerlukan lahan sehingga tidak mengeluarkan biaya yang besar serta tidak memerlukan tenaga kerja dan labirin dapat dengan mudah dimodifikasi. Virtual Reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer. Pembuatan labirin virtual menggunakan teknologi software Blender2.78a dalam pemodelan objek 3D, dan software Unity 3D 5.5 untuk pembuatan aplikasi virtual reality.

Berdasarkan perkembangan teknologi dan permasalahan diatas, maka solusi yang dapat memecahkan masalah game labirin ini adalah membuat sebuah labirin virtual dengan teknologi virtual reality. Dengan demikian pembuatan game labirin tidak memerlukan lahan sehingga tidak mengeluarkan biaya yang besar serta tidak memerlukan tenaga kerja dan labirin dapat dengan mudah dimodifikasi. Virtual Reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh Komputer. Pembuatan labirin virtual menggunakan teknologi Software Blender 2.78a dalam pemodelan objek 3 Dimensi, dan Software Unity 3D 5.5 untuk pembuatan aplikasi virtual reality.

Dengan harapan membuat labirin virtual yang dapat menjadi alternatif menghemat ruang, 189

(2)

mengurangi biaya, tenaga kerja, dan pembuatan labirin mudah dimodifikasi.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini, bagaimana merancang dan membuat Game Labirin untuk smartphone android dengan di lengkapi Teknologi Virtual Reality sehingga pengguna (Player) dapat merasakan seperti Labirin di dunia nyata.

3. Maksud dan Tujuan

Membuat game berteknologi Virtual Reality bertemakan labirin berbasis Android yang dapat menggantikan ruang-ruang yang dipakai untuk pembuatan labirin, mengurangi biaya dan tenaga kerja pembuatan labirin, membuat labirin virtual dapat dengan mudah di modifikasi sehingga permainan labirin menjadi lebih menyenangkan. Tujuan dalam pembuatan game virtual reality labirin adalah sebagai berikut :

a. Perancangan Game Virtual Reality Labirin dengan memiliki level tingkat kesulitan permainan yang berbeda.

b. Perancangan Level permainan Virtual Reality Labirin

c. Membuat game labirin mudah dikembangkan sehingga akan terus memberikan daya angan pengguna dipacu untuk terus mempergunakan permainan ini.

4. Landasan Teori 4.1 Pengertian Game

Game berasal dari bahasa inggris yang berarti dasar permainan. Permainan disini merupakan pengertian kelincahan intelektual (Intellectual Playability Game) yang bisa diartikan sebagai tempat keputusan dan aksi pemainnya. Dalam game, ada target-target yang ingin dicapai oleh pemain. Target-target inilah yang kemudian membuat para pemain menjadi kecanduan. Permainan adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam konflik buatan. Disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan yang merupakan buatan dari para programmer. Dalam permainan, terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi dan menentukan pemain. Permainan bertujuan untuk menghibur, baik anak-anak maupun orang dewasa. Game atau permainan sebenarnya penting untuk perkembangan otak. Selain itu, game juga dapat meningkatkan konsentrasi, melatih memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan tepat.

4.2 Pengertian Labirin

Labirin atau maze adalah sebuah puzzle dalam bentuk percabangan jalan yang kompleks dan memliki banyak jalan buntu. Tujuan permainan ini

adalah pemain harus menemukan jalan keluar dari sebuah pintu masuk ke satu atau lebih pintu keluar. Bisa juga kondisi pemain menang yaitu ketika dia mencapai suatu titik di dalam labirin tersebut. Labirin memiliki kategori yaitu kategori puzzle tiga dimensi dan dua dimensi. Labirin tiga dimensi adalah labirin yang dibuat dengan pagar tanaman, dinding, terowongan dan lain-lain, yang ditelusuri dengan cara berjalan didalamnya untuk mencari jalan keluar atau mencari suatu titik tertentu. Labirin dua dimensi adalah labirin yang terbuat dari paving, atau dicetak di atas kertas, atau bahkan muncul di layar komputer.

Labirin dalam dunia nyata banyak dibuat di taman atau ruangan-ruangan dengan pembatas berupa pagar tanaman, tembok atau pagar. Ukurannya bervariasi, tergantung ukuran ruangan atau taman tersebut. Labitin ini biasanya memang dirancang untuk menjadi sebuah atraksi permainan (misalnya rumah kaca) atau hanya sebagai hiasan saja.

Labirin-labirin ini secara tidak langsung “menyesatkan” orang asing yang masuk ke dalamnya. Pada umumnya pembuatan labirin hanya untuk hiburan belaka. Namun, banyak bangunan yang menerapkan labirin sebagai salah satu sistem keamanan agar orang yang tidak berkepentingan atau tidak dikenal sulit untuk masuk ke dalam bangunan. Labirin untuk permainan biasanya dicetak dalam sebuah kertas utuk diselesaikan oleh pemain. Permainan dilakukan dengan cara menuliskan jalan yang telah ditempuh menggunakan pensil atau hanya dengan menunjuk jalannya menggunakan jari. Labirin terbagi menjadi beberapa kategori sesuai jenisnya, yaitu Labirin 2 dimensi, 3 dimensi, bentuk segitiga, sigma, dan masih banyak lagi.

4.2.1 Jenis-jenis labiri a. Unicursal Maze

Unicursal Maze adalah nama untuk labirin tanpa cabang. Labirin ini hanya akan memiliki satu jalan menuju pusat, labirin ini sering dibuat dalam bentuk jalan, tanpa dinding pemisah. 

  Gambar 1 Labirin Unicursal

Sumber : (Mike's Maze)

(3)

b. Island Maze

Island Maze adalah nama untuk labirin dengan 2 cabang. Pemain akan memilih 1 diantar 2 cabang yang ada untuk ditelusuri.

Gambar 2 Labirin Island

Sumber : (Mike's Maze)

c. Branching Maze

Branching Maze adalah nama untuk dengan 3 atau lebih cabang

Gambar 3Labirin Branching Sumber : (Mike's Maze)

4.3 Pengembangan Labirin

Dalam pengembangan permainan game Labirin sudah banyak yang melakukan pengembangan untuk kebutuhan cara pembelajaran logika dengan gambar 2 Dimensi [6] dan pengembangan yang berbasiskan android yang di tingkatkan dengan mempergunakan Sensor Acelerometer[7].

4.4 Virtual Reality

Virtual Reality dipahami sebagai simulasi komputer interaktif yang dapat mempengaruhi indra pengguna bahkan menggantikan satu atau lebih indra manusia, sehingga pengguna larut kedalam lingkungan simulasi (virtual environment) [8]. Virtual Reality (VR). Secara bahasa berarti keadaan nyata/ide yang “dimasukkan” ke dalam dunia maya atau memvirtualkan objek nyata/ide yang tetap memperhitungakan sifat-sifat fisikanya. Oleh karena itu harus dibedakan dengan animasi 3D, yang terdapat pada film dan game, karena tidak memperhitungkan data dan kondisi fisik dari objek-objek yang berada di dalamnya (lingkungan virtual). Sebuah VR pasti memperhitungkan aspek ergonomis dan antropometri. Ini adalah added value sebuah

VR. Ergonomis berarti barang yang di-virtual-kan harus cocok dengan anatomi tubuh manusia ketika digunakan seperti kita menggunakan barang-barang yang biasa berada di sekitar kita, sedangkan antopometri berarti di dalam virtualisasi tersebut diperhitungkan ukuran fisik dari gerakan manusia terhadap semua objek virtual di sekelilingnya. Dua hal tersebut merupakan aspek analisis yang menjadi pembeda VR terhadap games, aspek lainnya adalah fungsionalitas. Di sisi ini komponennya adalah reachability, touchability, dan accessability. Reachability berarti objek di dalam dunia virtual dapat dijangkau, dipegang, dapat berinteraksi dengan user. Touchability berarti objek dapat dirasakan, objek yang kita pegang atau sentuh memiliki berat ataupun kontur permukaan, dan accessability berarti objek dalam dunia virtual memiliki perilaku sama dengan objek dalam dunia nyata, misalkan bila dalam tubuh manusia terdapat 25 derajat kebebasan maka dalam dunia virtual pun harus sama.

4.5 Android

Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet yang berbasis Linux. Android pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Android, Inc. yang didirikan di Palo Alto, California, Amerika Serikat pada Oktober 2003. Para pendiri perusahaan tersebut adalah Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Kemudian Google mengakuisisi Android Inc. pada 17 Agustus 2005 secara penuh. Para pendiri perusahaan tersebut tetap bekerja bersama Google setelah akuisisi [5]

5. Metodologi Penelitian

Dalam mengembangkan Game Virtual Labirin mempergunakan metodologi sebagai berikut : 1. Studi Pustaka

Mengumpulkan informasi dan mempelajari hal – hal yang berkaitan dengan cara implementasi pembuatan game berteknologi virtual reality bertemakan labirin berbasis Android.

2. Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan adalah paradigma waterfall [9]. Waterfall adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang mengusulkan pendekatan kepada perangkat lunak sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkatan kemajuan sistem pada seluruh analisis, design, kode, pengujian dan pemeliharaan.

(4)

Gambar 4Model Waterfall Sumber : Sommerville, 2007 : 66

6. Analisa dan Perancangan 6.1 Pemodelan Use Case Diagram

Game ini belum luput dari kesalahan dan masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu untuk meningkatkan game labirin berteknologi virtual reality berbasis Android, maka penulis mengajukan beberapa saran untuk mengembangkan game ini menjadi lebih baik, antara lain :

1. Tema untuk game ditambahkan dengan berbagai macam tema, sehingga game lebih bervariasi.

2. Game dibuat menjadi game online dengan media smartphone agar memudah diakses oleh pengguna dan menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

3. Untuk level game ditingkatkan dari 7 level, sehingga menambah penasaran pemain untuk mencapai level yang lebih tinggi.

6.2 Swimlan Activity Diagam

Activity diagram menggambarkan alur dari setiap aktifitas yang berjalan pada sebuah sistem, darimana aktifitas tersebut dimulai hingga berakhir dan bagaimana aktifitas tersebut berjalan dengan melalui beberapa proses atau tahapan tertentu. 1. Swimline Diagram Unicursal Maze

Berikut adalah penjelasan swimlane diagram Unicursal Maze pada Game Labirin yang memperlihatkan ruang lingkup sistem.

Gambar 5 Swimlane Aktivity Unicursal Maze

2. Swimline Diagram Island Maze

Berikut adalah penjelasan swimlane diagram Island Maze pada Game Labirin yang memperlihatkan ruang lingkup sistem.

Gambar 6 Swimlane Island Maze 3. Swimlane Diagram Branching Maze

Berikut adalah penjelasan swimlane diagram Branching Maze pada Game Labirin yang memperlihatkan ruang lingkup sistem.

Gambar 7 Swimlane Branching Maze 4. Swimlane Diagram Tentang

Berikut adalah penjelasan swimlane diagram Tentang pada Game Labirin yang memperlihatkan ruang lingkup sistem.

Gambar 8Swimlane Branching Maze About 6.3 Class Diagram

Class diagram merupakan suatu objek yang memiliki sejumlah properti atribut – atribut serta operasi – operasinya, yang saling terhubung satu 192

(5)

dengan yang lainnya. Berikut penjelasan class diagram Game Labirin Virtual.

Gambar 9 Class Diagram Game Labirin berteknologi Virtual Reality 7. Perancangan Aplikasi

7.1 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dilakukan untuk mempermudah dalam implementasi sistem yang akan dibangun. Tujuan dari perancangan antarmuka adalah memberi gambaran mengenai antarmuka pengguna yang digunakan pada sistem yang akan dibuat dan memperjelas alur program dari segi tampilan.

1. Tampilan Antarmuka Awal

Gambar 10Layout Tampilan Antarmuka Awal Perancangan antarmuka awal merupakan ketika aplikasi dijalankan maka akan keluar gambar tampilan awal. Antarmuka tampilan awal berisi gambar logo aplikasi, dan status loading saat tampilan awal berjalan. Setelah selesai maka akan masuk ke halaman antar muka awal.

2. Tampilan Antarmuka Tentang

Gambar 11 Layout Tampilan Antarmuka Tentang Setelah pengguna menekan tombol tentang pada menu utama, maka pada layar akan muncul

informasi tentang pembuat aplikasi, dan menekan tombol kembali jika sudah cukup membaca.

3. Tampilan Antarmuka Select Level Unicursal Maze

Gambar 12Layout Tampilan Antarmuka Select Level Unicursal Maze

Setelah pengguna menekan tombol unicursal pada antar muka awal, maka layar akan menampilkan menu unicursal maze, didalamnya terdapat level lalu setelah level di tekan maka pemain dapat menentukan apakah akan bermain, melihat skore, melihat informasi petunjuk permainan atau kembali memilih level.

4. Tampilan Antarmuka Select Level Island Maze

Gambar 13Layout Tampilan Antarmuka Select Level Island Maze

Setelah pengguna menekan tombol island pada antar muka awal, maka layar akan menampilkan menu island maze, didalamnya terdapat level lalu setelah level di tekan maka pemain dapat menentukan apakah akan bermain, melihat skore, melihat informasi petunjuk permainan atau kembali memilih level.

5. Tampilan Antarmuka Select Level Branching Maze

Gambar 14Layout Tampilan Antarmuka Select Level Branching Maze

Setelah pengguna menekan tombol branching pada antar muka awal, maka layar akan menampilkan menu branching maze, didalamnya 193

(6)

terdapat level lalu setelah level di tekan maka pemain dapat menentukan apakah akan bermain, melihat skore, melihat informasi petunjuk permainan atau kembali memilih level.

6. Tampilan Antarmuka Keluar

Gambar 15Layout Tampilan Antarmuka Keluar

Pada halaman keluar ini terdapat pilihan tombol ya dan tidak, jika menekan tombol ya maka aplikasi akan berhenti dan jika tidak maka akan kembali ke antar muka awal.

7. Tampilan Antarmuka Game

Gambar 16 Layout Tampilan Antarmuka Game Pada halaman antarmuka game ini terdapat pilihan tombol quit dan map, jika menekan tombol quit maka game akan berhenti dan jika map maka akan menampilkan map.

8. Simpulan

Dari hasil penelitian, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembuatan game labirin menggunakan teknologi virtual reality berbasis Android, dapat menciptkan suasana mendekati labirin di dunia nyata seperti di ruangan, lorong, ataupun penghambat laju permainan.

2. Membuat perancangan permainan Virtual Reality Labirin dengan tingkat kesulitan tiga level permainan.

3. Game Virtual Labirin dapat dimodifikasi dengan cepat, sehingga akan lebih banyak kategori permainan virtual labirin.

Daftar Pustaka:

[1] M. W. John C. Beck, Got game: how the gamer generation is reshaping business forever. 2004.

[2] Adnromin, “Fungsi Accelerometer dan gyroscope pada smartphone Android,” 2015. [Online]. Available: www.andromin.com. [Accessed: 24-Sep-2017].

[3] H. K. Ramadhan, “Sensor Gyrpscope, Pengertian dan Prinsip Kerja,” 2015. [Online]. Available: www.diyandoyan.com. [Accessed: 24-Sep-2016].

[4] K. G. D.Herlangga, Virtual Reality dan Perkembangannya. www.codepolitan.com, 2016.

[5] Feri Djuanda, Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia, 2011.

[6] C. K. Dewa, “Game Labirin Berbasis Pengolah Bahasa Alami Untuk Pengenalan Logika Pemrograman Sederhana.”

[7] E. S. P. Wilujeng and Y. Findawati, “Game Labirin Ball Edukasi Menggunakan Sensor Acelerometer Sebagai Media Pengenalan Ibukota Negara di Dunia,” J. Informatics, Network, Comput. Sci., vol. 1, pp. 9–20, 2016. [8] S. Mihelj, M., Novak, D., & Beguš, Virtual

Reality Technology and. 2014.

[9] I. Sommerville, Software Engineering: (Update) (8th Edition). Addison Wesley, 2007.  

Gambar

Gambar 1 Labirin Unicursal  Sumber : (Mike's Maze)
Gambar 7 Swimlane Branching Maze
Gambar 15Layout Tampilan Antarmuka Keluar

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun selama percobaan 18 hari tidak dilakukan pergantian air, namun sintasan, laju pertumbuhan spesifik harian bobot tubuh, pertumbuhan mutlak panjang total

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh produk terbaik yaitu sabun mandi padat dengan penambahan kolagen tulang ikan lele yang memiliki kadar air 13%; kadar alkali

Saya dapat bernafas dengan normal walaupun pasangan saya mengkritik tentang penuaan pada wajah saya..

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan IPS. © Mesrayani Sinaga 2016

Perbedaan penelitian yang penulis kaji dengan penelitian yang berjudul Pelaksanaan Program Inovasi SAMSAT Corner Dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Kepada Wajib

Oleh karena itu hasil penelitian ini akan dituangkan dalam penelitian yang berjudul “ Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Niat Pembelian Ulang Dengan Mediasi Nilai

(5) mematuhi peraturan dan secara cepat merespon terhadap kemungkinan gugatan hukum Hasanuddin Makassar, YKL, Nelayan Mendorongkan terbentuknya POKMASWAS di tingkat

Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi, kecakapan, bakat, minat sesuai