Lampiran 1. Sampel Pupuk Urea
Lampiran 3. Hasil Analisa Nitrogen Pada Pupuk Urea
Lampiran 5. Alat Destilasi Analisa Nitrogen Pada Pupuk Urea
Lampiran 7. Syarat Mutu Pupuk UREA SNI 02-2801-2010
No. Uraian Persyaratan
a. Bentuk butiran
1. Kadar nitrogen Min. 46%
2. Kadar air Maks. 0, 5%
3. Kadar biuret Maks. 1%
No. Uraian Persyaratan
b. Bentuk glintiran
1. Kadar nitrogen Min. 46%
2. Kadar air Maks. 0, 5%
3. Kadar biuret Maks. 2%
DAFTAR PUSTAKA
Engelstad. O.P1997. Teknologi Dan Penggunaan Pupuk. Cetakan pertama. Edisi Ketiga. Yogyakarta. Gadjah Mada University press.
Isnaini, M.2006. Pertanian Organik. Cetakan pertama. Yogyakarta: Penerbit kreasi wacana.
Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Lingga, P. 1993. Petunjuk penggunaan Pupuk. Cetakan Ke-7. Jakarta: Penebar Swadaya.
Novizan. 2005. Petunjuk pemupukan Efektif. Cetakan ke-1. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan Mkanan dan Pertanian. Yogyakarta. Penerbit Liberty.
Sutejo, M.M. 1994. Pupuk Dan Cara Pemupukan. Cetakan Ke-4. Jakarta: Rineka Cipta.
Kirk, O. 1970. Encyclopedia of chemical technology. Volume 21. 2nd edition. New York: John Willey and Sons, Inc.
SNI 02-2801-2010. Pupuk Urea. 2010
http://cv-kresnaetamsejahtera.com/bpupuksni_Jual_Pupuk_Jual_Bibit_Kacangan _CV_Kresna_Etam_Sejahtera.html
www.deptan.go.id/feati/teknologi/bokashi.pdf http://id.wikipedia.org/wiki/Urea
BAB 3
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat - Labu kjedhal
- Labu destilat 1000 ml Pyrex
- Alat destilasi
- Pipet volumetri 10, 20, 25 ml Pyrex
- Buret 50 ml Pyrex
- Statif dan Klem
- Beaker glass 200 ml Pyrex
- Labu Ukur 250 ml Pyrex
- Hot plate National
- Erlenmeyer 30 ml Pyrex
3.3 Prosedur Kerja
- Timbang teliti 1,25 gram contoh yang telah dihaluskan, masukkan ke dalam beaker glass 200 ml
- Pipet 20 mL aquadest, dimasukkan ke dalam beaker glass dan ditutup dengan kaca arloji
- Tambahkan 10 mL H2SO498% dan batu didih - Tutup dengan kaca arloji dan tutup labu diatasnya
- Panaskan di atas hotplate pada suhu 400oC sampai konstan/putih (selama 2 jam)
- Dinginkan dan disaring ke dalam labu takar 250 mL dengan menggunakan corong tanpa kertas saring
- Paskan dengan aquadest hingga garis batas dan homogenkan
- Pipet 25 mL H2SO40,25 N ke dalam Erlenmeyer mulut besar dan tambahkan indikator metil red
- Masukkan 200 mL aquadest ke dalam labu destilat dan batu didih - Pipet 25 mL sampel dari labu takar ke dalam labu destilat
- Tambahkan 20 mL NaOH 30% dan di destilasi hingga volumenya 150 mL
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Dan Data
4. 1. 1 Data Hasil Analisa
Adapun data hasil analisa dapat dilihat pada tabel 4.1.1.1 sebagai berikut :
4. 1. 2 Perhitungan
Kadar Nitrogen total (%) = (��−��)×�×14 ×��
�
× 100%
Keterangan : Vs = Volume penitran sampel (mL) Vb = Volume penitran blanko
4. 2 Pembahasan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari perhitungan beberapa sampel diperoleh % nitrogen total pada pupuk urea sebagai berikut : P071 = 45, 95%, P072 = 46, 01%, P073 = 45, 99%, P074 = 45, 95%, P075 = 45, 90%.
2. Hasil analisis dari pupuk urea dengan menggunakan metode kjeldahl di peroleh kadar nitrogen yang masih memenuhi syarat mutu SNI 02-2801-2010 yaitu 46%.
5.2 Saran
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pupuk
Pupuk di defenisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu (Novizan, 2005).
Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau lingkungan yang baik (Sutejo, 1999).
Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Pupuk mengenal istilah makro dan mikro. Meskipun belakangan ini jumlah pupuk cenderung makin beragam dengan aneka merek, kita tidak akan terkecoh dan tetap berpedoman kepada kandungan antara unsur makro dan mikro yang digunakan (Lingga, 2001).
2.2 Klasifikasi Pupuk
2.2.1 Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa mahluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Kelebihan dari pupuk organik, sehingga sangat disukai para petani, yaitu :
1. Memperbaiki struktur tanah, terjadi karena organisme tanah pada saat penguraian bahan organik dalam pupuk bersifat sebagai perekat dan dapat mengikat butir-butir tanah menjadi butiran yang lebih besar.
2. Menaikkan daya serap tanah terhadap air, bahan organik memiliki daya serap yang besar terhadap air tanah.
3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah, disebabkan oleh organisme dalam tanah yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan.
2.2.2 Jenis-jenis Pupuk Organik
Pupuk organik dibagi berdasarkan asal bahan terbentuknya sebagai berikut: a. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa kotoran padat (feses) yang tercampur sisa makanan maupun air kencing (urine). Kadar hara kotoran ternak berbeda-beda karena masing-masing ternak mempunyai sifat khas tersendiri.
b. Kompos
Kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan, jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, sampah kota, dan sebagainya. Proses pelapukan bahan-bahan tersebut dapat dipercepat melalui bantuan manusia.
c. Pupuk hijau
Disebut pupuk hijau karena yang dimanfaatkan sebagi pupuk adalah hijauan, yaitu bagian-bagian seperti daun, tangkai, dan batang tanaman tertentu yang masih muda. Tujuannya, untuk menambah bahan organik dan unsur-unsur lainnya ke dalam tanah, terutama nitrogen (Sutejo, 2002). d. Pupuk Bokashi
EM4 (Effective Microorganisme 4) mengandung ragi, bakteri fotosintetik, jamur pengurai, selulosa azotobacter sp. Dan Lactobacillus sp. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian seperti jerami, sekam (kulit padi), dan seterusnya. Tetapi yang paling baik digunakan sebagai bahan pokok adalah dedak (bekatul) karena kandungan zat gizinya sangat baik untuk mikro-organisme. Ada beberapa jenis pupuk bokashi yaitu :
1. Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk Kandang
Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah. Sedangkan penggunaan bokashi pupuk kandang baik digunakan dalam pembibitan tanaman. Dan dapat diaplikasikan dengan tanah pada perbandingan 1:1. 2. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Arang
Pembuatan Bokashi model ini sangat mudah dilakukan di lingkungan pertanian dan peternakan. Jadi, mudah untuk mendapatkan bahan yaitu kotoran hewan (pupuk kandang) dan sekam (kulit gabah beras), dimana untuk sekam diarangkan terlebih dahulu. Beberapa cara untuk membuat Arang sekam diantaranya yaitu :
3. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Tanah
Bokashi pupuk kandang tanah dipergunakan di dalam pembuatan tanaman. Dalam hal ini tersebut bokashi pupuk kandang cukup dicampur dengan tanah pada perbandingan 1:1.
4. Bokashi Pupuk Kandang Ekspres (24 jam)
Bokashi ekspres sangat baik untuk dijadikan mulsa pada pertanaman sayuran dan buah-buahan.(www.deptan.go.id/feati/teknologi/bokashi.pdf). 2.2.3 Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara mencampurkan berbagai bahan kimia sehingga memiliki persentase, misalnya, pupuk urea berkadar nitrogen 45-46%, (setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen). Jenis-jenis pupuk anorganik menurut unsur hara yang dikandungnya dapat dibagi menjadi dua yaitu, pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
a. Pupuk tunggal
b. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja dibuat oleh pabrik dengan cara mencampurkan dua atau lebih unsur hara. Misalnya, pupuk Nitrogen dicampurkan dengan phospat menjadi pupuk NP, dan di campur lagi dengan kalium menjadi pupuk NPK. Kandungan hara dari pupuk ini lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk tunggal.
2.3 Jenis-jenis Pupuk Anorganik
2.3.1 Pupuk Sumber Nitrogen
a. Ammonium nitrat
Kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok untuk daerah dingin dan daerah panas. Amonium nitrat bersifat hidroskopis sehingga tidak dapat di simpan terlalu lama.
b. Ammonium sulfat (NH4)2SO4
Pupuk ini dikenal dengan nama pupuk ZA. Mengandung 21% nitrogen dan 26% sulfur (S), berbentuk kristal dan bersifat kurang higroskopis. c. Kalsium nitrat
d. Urea (CO(NH2)2)
Struktur Urea
Gambar 2. 3. 1. 1Urea
Nama IUPAC : Diaminomethanal Rumus Molekul : (NH2)2CO
Rumus Bangun : NC(=O)N Massa Atom : 60, 07 g / mol Sifat-sifat Pupuk Urea :
- Berat jenis 1, 33 × 103 kg/m3
- Kelarutan di dalam air 108 g/ 100 ml (200C) - Titik lebur 132, 7 0C (406 K)
- Keasaman (Pka) 0, 18 - Kebasaan (Pkb) 13, 82
- Kelembaban 81% (20 0C) (http://id.wikipedia.org/wiki/Urea)
yang miskin hara akan berubah ke wujud atau bahan awalnya, yakni amonia dan karbondioksida yang mudah menguap. % N urea secara teori adalah 46,666 % dapat dihitung dengan cara mengalikan 2 x Ar N/ Mr Urea x 100%. Pupuk Urea bukan hanya untuk pertanian, tapi bisa untuk tambak, industri, makanan dan masih banyak lainnya. Makanya sangat dibutuhkan, kalau warnanya sama maka akan ada kecurangan. Pupuk berwarna disebut pupuk bersubsidi untuk menghindari kecurangan, pencurian, dan penimbunan. Pupuk Urea yang tidak berwarna disebut pupuk nonsubsidi. Kemurnian pupuk Urea dapat diketahui dengan cara % N secara praktek / % N secara teori x 100%. Berdasarkan bentuk fisiknya maka urea dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu urea prill dan urea nonprill.
d.1 Urea prill
Urea prill merupakan urea yang berbentuk butiran halus berwarna putih. Dibandingkan dengan bentuk lainnya, urea prill mempunyai beberapa kelebihan yakni:
a.Dikenal luas di kalangan petani sehingga menjadi prioritas utama pemupukan
b.Mudah didapatkan di Koperasi Unit Desa(KUD), pengecer pupuk dan kios petani
c.Harga terjangkau petani
f. Dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti memupuk tambak, untuk campuran ransum atau pakan ternak
g.Selain kelebihan yang dimilikinya, urea bentuk prill mempunyai kekurangan sebagai berikut:
a. Sangat higroskopis sehingga unsur hara mudah hilang b. Sangat mudah larut sehingga unsur hara mudah dicuci
c. Mudah basah dan hancur sehingga butuh perlakuan khusus dalam penyimpanan dan packing
d. Unsur hara yang termanfaatkan hanya 30-50% saja d.2 Urea nonprill
Urea nonprill terdiri dari beberapa jenis, diantaranya ialah urea ball fertilizer, urea super granule, urea briket, dan urea tablet.
1. Urea ball fertilizer
Gambar 2. 3. 1. 2 Pupuk Urea Ball Fertilizer (http://detiktani.blogspot. com/2013/06/pupuk-urea-non-prill.html)
2. Urea super granule (USG)
Gambar 2. 3. 1. 3 Pupuk Urea Super Granule (https://www.flickr.com /photos/ifdcphotography/4587345394)
Bentuk USG hampir sama dengan urea prill hanya ukuran butirannya sedikit lebih besar. USG mampu meningkatkan produksi tanaman (padi) 3,4-20,4% lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan urea prill.
3. Urea briket
Gambar 2. 3. 1. 4 Pupuk Urea Briket (http://cvkresnaetamsejahtera. com/bpupuksni_Jual_Pupuk_Jual_Bibit_Kacangan_ CV_Kresna_Eta_Sejahtera.html)
4. Urea tablet
Gambar 2. 3. 1. 5 Pupuk Urea Tablet (http://www.loong- 2000.com/poolchem.htm)
Urea tablet juga berbahan dasar urea prill. Dengan proses pengempaan bertekanan tinggi, urea prill berubah bentuk mejadi tablet. Bila dibandingkan dengan urea prill, urea tablet lebih banyak memiliki keunggulan seperti efisien, gulma, mengurangi terjadinya pencemaran mikro, dan menciptakan usha baru bagi usahawan pupuk.
2.3.2 Pupuk Sumber Fosfor
a. SP36
Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5. Pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk btiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut di dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis, dan tidak bersifat membakar.
b. Amonium phosphat
Pupuk ini umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman (starter fertilizer). Bentuknya berupa butiran berwarna coklat kekuningan. Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air. 2.3.3 Pupuk Sumber Kalium
a. Kalium klorida (KCL)
Mengandung 45% K2O dan khlor, bereaksi agak asam, dan bersifat higroskopis. Khlor berpengaruh negatif pada tanaman yang tidak membutuhkannya, misalnya kentang, wortel , dan tembakau.
b. Kalium sulfat (K2SO4)
Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar K2O-nya sekitar 48-52%.Bentuknya berupa tepung putih yang larut di dalam air, sifatnya agak mengasamkan tanah. Dapat digunakan untuk pupuk dasar sesudah tanam.
c. Kalium nitrat (KNO3)
2.3.4 Pupuk Sumber Unsur Hara Makro Sekunder
a. Kapur dolomit
Rumus kimianya adalah CaCO3.MgCO3. berasal dari hasil penambangan bahan galian batuan dolomit. Kelarutannya dalam air cukup baik. Berbentuk bubuk berwarna putih kekuningan. Bersifat basa sehingga kalau rutin digunakan dapat meningkatkan pH tanah. Dolomit adalah sumber Ca (30%) dan Mg(19%) yang cukup baik. Semakin halus butirannya akan semakin baik kualitasnya.
b. Magnesium-sulfat (kiserit)
Rumus kimianya adalah MgSO4.H2O. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan pupuk ini adalah Mg(OH)2 yang disebut brucit dan MgCO3 yang disebut magnesit. Kandungan kiserit murni terdiri dari 29% MgO dan 23% S. Kiserit berbentuk hablur berwarna putih keabu-abuan dan agak sukar larut dalam air.
2.4 Nitrogen
Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman 2. Dapat menyehatkan pertumbuhan daun
3. Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman 4. Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan
5. Meningkatkan berkembangbiaknya mikro-organisme di dalam tanah Gejala kekurangan unsur hara nitrogen :
1. Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas dan Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
4. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik 2.5 Metode Analisa Kandungan Nitrogen
Adapun beberapa metode analisa kandungan nitrogen pada pupuk urea yaitu : 2.5.1 Metode Lowry
2.5.2 Metode Biuret
Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa-senyawa yang mengandung gugus arnida asam (-CONH2) yang berada bersama gugus arnida asam yang lain gugus yang lain. Penentuan protein secara Biuret adalah dengan mengukur optical density pada panjang gelombang 560-580 nm.
2.5.3 Metode Spektrofotometer UV
Kebanyakan protein mengabsorbsi sinar ultraviolet maximum pada 280 nm. Hal ini terutama oleh adanya asam amino tirosin triptophan dan fenilanin yang ada pada protein tersebut. Pengukuran protein berdasarkan absorbsi sinar U adalah cepat, mudah dan tidak merusak bahan.
2.5.4 Metode Turbidimeter atau Kekeruhan
Kekeruhan akan terbentuk dalam larutan yang mengandung protein apabila ditambahkan bahan pengendap protein misalnya Tri Chloro Acetic acid (TCA). Tingkat kekeruhan diukur dengan alat Turbidimeter.
2.5.5 Metode Pengecatan
2.5.6 Metode Kjedahl
Metode kjedahl merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kadar nitrogen. Pada dasarnya analisa nitrogen cara kjeldahl dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap destruksi, destilasi, dan titrasi.
a. Prinsip Dasar
Metode Kjedahl berdasarkan pada destruksi basah pada sampel, yakni dengan memanaskan sampel dengan asam sulfat pekat dengan menggunakan suatu katalis dimana hasil destruksi yang diperoleh dibasakan terlebih dahulu, lalu didestilasi. Amonia yang dibebaskan ditamung dalam suatu larutan asam sulfat 0,25 N. Jumlah amonia diketahui dengan cara menitrasi destilat tersbut dengan suatu larutan basa dengan menggunakan indikator campuran (merah metil+ metil biru). Cara Kjeldahl umumnya dapat dibedakan atas dua cara, yaitu cara makro dan cara semimikro. Cara makro digunakan untuk contoh yang sukar dihomogenisasi dan berukuran besar, sedang cara semimikro dirancang untuk sampel yang berukuran kecil yaitu kurang dari 300 mg dari bahan yang homogen.
b. Prosedur Kjedahl
Metode ini pada dasarnya dibagi atas tiga tahapan, yaitu : b.1 Tahap destruksi
destruksi berkisar antara 370-410oC. Proses destruksi sudah selesai apabila larutan menjadi jernih atau tidak berwarna. Agar analisa lebih tepat maka pada tahap destruksi ini dilakukan pula perlakuan blanko yaitu untuk koreksi adanya senyawa N yang berasal dari reagen yang digunakan. Tahap destruksi dapat dilihat pada reaksi gambar 2.5.6.1( Sudarmadji, S. 1989) :
NOrganik + 2H2SO4(p) Katalis (Se) (NH4)2SO4 + SO2 +CO2 + H2O Gambar 2. 5. 6. 1 Reaksi tahap destruksi (Sudarmadji, S. 1989)
b. 2 Tahap destilasi
Pada tahap ini, ammonium sulfat dipecah menjadi amonia (NH3) dengan penambahan NaOH 40% sampai alkalis lalu dipanaskan. Agar selama destilasi tidak terjadi superheating ataupun pemercikan cairan atau timbulnya gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan logam Zinkum (Zn). Amonia yang dibebaskan selanjutnya ditangkap oleh larutan standar asam. Asam standar yang dapat digunakan adalah asam sulfat 0,25 N dalam jumlah lebih. Untuk mengtahui jika asam dalam keadaan berlebih maka diberi indikator campuran (merah metil + metil biru ). Destilasi diakhiri bila semua amonia sudah terdestilasi sempurna yang ditandai destilat tidak lagi basa. Tahap destilasi dapat dilihat pada reaksi gambar 2.5.6.2 (Sudarmadji, S. 1989) :
(NH4)2SO4 + 2NaOH 2NH3 + 2H2O + Na2SO4 2NH3(aq) + H2SO4(aq) (NH4)2SO4
b. 3 Tahap titrasi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Berkembangnya usaha pertanian yang membuka areal hutan secara besar-besaran menyebabkan proses penghanyutan dan pencucian unsur hara semakin besar akibatnya persediaan unsur hara di dalam tanah semakin lama semakin menipis. Apalagi banyak unsur hara yang hilang tidak di kembalikan lagi ke tanah karena terangkut bersama bagian tanaman.(Isnaini, 2006).
Penyerapan unsur hara oleh tanaman smestinya dapat segera di perbaharui sehingga kandungan unsur hara di dalam tanah seimbang. Hutan adalah contoh ekosistem yang seimbang. Pengambilan unsur hara oleh ribuan jenis tumbuhan diimbangi dengan pelapukan bahan organik yang menyuplai hara bagi tanah. Inilah yang menyebabkan tanah yang ada di hutan tetap subur.(Lingga, 2001)
(higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen. Kandungan unsur hara yang kurang dapat dianalisa di dalam laboratorium secara akurat dengan dasar umum mutu suatu pupuk atau Standart Nasional Industri yang untuk pupuk urea adalah SNI 02-2801-2010. Hasil laboratorium inilah nantinya menjadi pegangan rekomendasi untuk pemupukan.(Engelstad, 2006)
Dimana tanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsur hara penting yang di butuhkan oleh tanaman. Unsur-unsur tersebut adalah nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur atau belerang (S), klor (Cl), ferum atau besi (Fe), mangan (Mn), kuprum atau tembaga (Cu), zink atau seng (Zn), boron (B), dan molybdenum(Mo).(Isnaini, 2006)
1.2 Permasalahan
Yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini yaitu Apakah kadar nitrogen pada pupuk urea sudah sesuai dengan standart mutu pupuk urea pada PT. SUCOFINDO yang ditetapkan pada SNI 02-2801-2010.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kandungan nitrogen yang terdapat pada pupuk Urea dengan menggunakan metode Kjedhal. Apakah sesuai dengan mutu yang di tetapkan oleh SNI 02-2801-2010.
1.4Manfaat
ANALISA KADAR NITROGEN PADA PUPUK
UREADENGAN METODE KJELDAHL
DI PT. SUCOFINDO MEDAN
ABSTRAK
ANALYSIS OFNITROGEN CONTENT IN UREA FERTILIZER
WITH KJELDAHL METHOD
IN PT. MEDAN SUCOFINDO
ABSTRACT
It has been done the analysis of nitrogen contents in urea fertilizer in PT. SUCOFINDO Medan. Nitrogen content were analyzed by kjeldahl method into three steps process : destruction, destillation, and titration respectively. Data analysis showed that total nitrogen contents ranges from 45,95% - 46,01%. This result indicated that nitrogen contents in urea fertilizer has met with the quality standard of PT. SUCOFINDO, SNI 02-2801-2010.
ANALISA KADAR NITROGEN PADA PUPUK
UREA DENGAN METODE KJELDHAL
DI PT. SUCOFINDO MEDAN
TUGAS AKHIR
MARA ENDA HASIBUAN
122401143
PROGRAM STUDI D-3 KIMIA
DAPERTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISA KADAR NITROGEN PADA PUPUK
UREA DENGAN METODE KJELDHAL
DI PT. SUCOFINDO MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar ahli madya
MARA ENDA HASIBUAN
122401143
PROGRAM STUDI D-3 KIMIA
DAPERTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : Analisa Kadar Nitrogen Pada Pupuk Urea Dengan Metode Kjeldhal Di PT.
SUCOFINDO Medan
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Mara Enda Hasibuan
Nomor Induk Mahasiswa : 122401143
Program studi : Diploma Tiga (D-3) Kimia
Departemen : Kimia
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Disetujui di Medan, Juli 2015
Disetujui/Diketahui Oleh
Program Studi D-3 Kimia FMIPA USU Pembimbing, Ketua,
Dra. Emma Zaidar Nst, M.Si Dr. Albert Pasaribu, MSc
NIP. 195509181987012001 NIP. 196408101991031002
Departemen KimiaFMIPA USU Ketua,
PERNYATAAN
ANALISA KADAR NITROGEN PADA PUPUK
UREA DENGAN METODE KJELDHAL
DI PT. SUCOFINDO MEDAN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2015
ANALISA KADAR NITROGEN PADA PUPUK
UREADENGAN METODE KJELDAHL
DI PT. SUCOFINDO MEDAN
ABSTRAK
ANALYSIS OFNITROGEN CONTENT IN UREA FERTILIZER
WITH KJELDAHL METHOD
IN PT. MEDAN SUCOFINDO
ABSTRACT
It has been done the analysis of nitrogen contents in urea fertilizer in PT. SUCOFINDO Medan. Nitrogen content were analyzed by kjeldahl method into three steps process : destruction, destillation, and titration respectively. Data analysis showed that total nitrogen contents ranges from 45,95% - 46,01%. This result indicated that nitrogen contents in urea fertilizer has met with the quality standard of PT. SUCOFINDO, SNI 02-2801-2010.
DAFTAR ISI Daftar Gambar viii Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x BAB 1. PENDAHUAN 1 1.1. Latar Belakang 1
1.2. Permasalahan 4
1.3. Tujuan 4
1.4. Manfaat 4
BAB 4.HASIL DAN PEMBAHASAN 25
4.1. Hasil Dan Data 25
4.1.1. Data Hasil Analisa 25
4.1.2. Perhitungan 26
4.2. Pembahasan 27
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
285.1. Kesimpulan 28
5.2. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar
2. 3. 1. 1 Urea 11
2. 3. 1. 2 Pupuk Urea Ball Fertilizer 13
2. 3. 1. 3 Pupuk Urea Super Granule 14
2. 3. 1. 4 Pupuk Urea Briket 14
2. 3. 1. 5 Pupuk Urea Tablet 15
2. 5. 6. 1 Reaksi Tahap Destruksi 22
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran
1. Sampel Pupuk Urea 31
2. Pengenceran Sampel Pada Pupuk Urea 31
3. Hasil Analisa Nitrogen Pada Pupuk Urea 32
4. Tempat Proses Destruksi Sampel 32
5. Alat Destilasi Analisa Nitrogen Pada Pupuk Urea 33
6. Alat Titrasi Analisa Nitrogen Pada Pupuk Urea 33