• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA TRIWULAN III TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA TRIWULAN III TAHUN 2014"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 75/11/12/Thn. XVII, 5 November 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA

TRIWULAN III TAHUN 2014

 Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara, yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) atas dasar harga konstan 2000, pada triwulan III tahun 2014 (q-to-q) meningkat 3,10 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor bangunan 4,23 persen, disusul oleh sektor pertanian 4,20 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran 3,84 persen, sektor jasa-jasa 2,86 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 2,54 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 2,41 persen, sektor pertambangan dan penggalian 2,15 persen, industri pengolahan 1,64 persen, dan sektor listrik, gas, dan air bersih 0,17 persen.

 Sektor industri pengolahan pada triwulan III tahun 2014 memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB Sumatera Utara yaitu sekitar 21,18 persen, diikuti oleh sektor pertanian sebesar 20,66 persen, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,78 persen. Sektor listrik, gas dan air bersih memberi kontribusi terendah terhadap perekonomian yaitu sebesar 0,84 persen.

 Besaran PDRB Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2014 atas dasar harga berlaku mencapai Rp.113,85 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp.38,06 triliun.

 Berdasarkan pendekatan pengeluaran (expenditure), bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 (q-to-q), konsumsi rumah tangga pada triwulan III tahun 2014 tumbuh sebesar 2,64 persen, konsumsi lembaga nirlaba tumbuh sebesar 1,05 persen, konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 2,01 persen dan pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 1,47 persen sedangkan ekspor barang dan jasa neto tumbuh sebesar 0,95 persen.

 Konsumsi rumah tangga triwulan III tahun 2014 memberi kontribusi terbesar, yaitu sekitar 60,27 persen, disusul oleh pembentukan modal tetap bruto 21,19 persen, dan konsumsi pemerintah 9,65 persen, ekspor barang dan jasa neto 7,92 persen (ekspor barang dan jasa 41,43 persen dan impor barang dan jasa 33,51 persen) dan konsumsi lembaga nirlaba 0,31 persen.

 Bila dibandingkan triwulanan III tahun 2013 (y-on-y), perekonomian Sumatera Utara pada Triwulan III tahun 2014 tumbuh sebesar 5,25 persen.

 Sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara triwulan III tahun 2014 (y-on-y), bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga 4,19 persen, diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto 0,90 persen dan komponen konsumsi pemerintah 0,38 persen, sedangkan ekspor barang dan jasa neto 0,32 persen (ekspor barang dan jasa 1,77 persen dan impor barang dan jasa 1,45 persen).

(2)

I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Tahun 2014

Kinerja perekonomian Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2014 bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan sebesar 3,10 persen. Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan pada semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor bangunan 4,23 persen, disusul oleh sektor pertanian 4,20 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran 3,84 persen, sektor jasa-jasa 2,86 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 2,54 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 2,41 persen, sektor pertambangan dan penggalian 2,15 persen, industri pengolahan 1,64 persen, dan sektor listrik, gas, dan air bersih 0,17 persen.

Tabel 1.

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha/Sektor

(persen) Lapangan Usaha/Sektor Triw II 2014*) terhadap Triw I 2014*) Triw III 2014**) terhadap Triw II 2014*) Triw III 2014**) terhadap Triw III 2013 Sumber Pertumbuhan (y-on-y) [1] [2] [3] [4] [5] 1. Pertanian -4,54 4,20 3,38 0,76 2. Pertambangan dan Penggalian 0,57 2,15 5,11 0,06 3. Industri Pengolahan 2,10 1,64 3,64 0,73 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2,41 0,17 5,97 0,04 5. Bangunan 2,25 4,23 7,71 0,54 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran -0,06 3,84 8,41 1,61 7. Pengangkutan dan Komunikasi -0,11 2,54 4,59 0,48 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,22 2,41 3,91 0,34 9. Jasa-jasa 1,65 2,86 6,70 0,70 PDRB -0,28 3,10 5,25 5,25

Keterangan : *) Angka sementara Keterangan : **) Angka sangat sementara

PDRB triwulan III tahun 2014 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (y-on-y), atas dasar harga konstan 2000 tumbuh sebesar 5,25 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor sektor perdagangan, hotel, dan restoran 8,41, disusul sektor bangunan tumbuh sebesar 7,71 persen, sektor jasa-jasa 6,70 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 5,97 persen, sektor pertambangan dan penggalian 5,11 persen serta sektor pengangkutan dan komunikasi 4,59 persen. Sedangkan 3 (tiga) sektor lainnya tumbuh di bawah 4 persen.

(3)

Besarnya sumbangan masing-masing sektor perekonomian dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2013 (y-on-y), tertinggi dicapai pada sektor perdagangan, hotel dan restoran 1,61 persen, disusul sektor pertanian 0,76 persen, sektor industri pengolahan 0,73 persen, sektor jasa-jasa 0,70 persen, sektor bangunan 0,54 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 0,48 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan memberikan sumbangan sebesar 0,34 persen, sektor pertambangan dan penggalian 0,06 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih 0,04 persen.

II. Besaran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Triwulan III Tahun 2014

PDRB Sumatera Utara atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun 2014 mencapai Rp.113,85 triliun, sedangkan berdasar atas dasar harga konstan 2000 tercapai sebesar Rp.38,06 triliun. Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan III tahun 2014 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp.24,11 triliun, disusul oleh sektor pertanian dengan nilai sebesar Rp.23,53 triliun, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp.22,51 triliun, sektor jasa-jasa sebesar Rp.13,50 triliun, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp.11,01 triliun, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp. 8,77 triliun, dan sektor bangunan sebesar Rp.7,99 triliun. Sektor ekonomi lainnya yaitu sektor pertambangan dan penggalian menghasilkan nilai tambah bruto sebesar Rp.1,46 triliun, dan sektor listrik, gas dan air bersih sebesar Rp.958,63 miliar.

Tabel 2.

PDRB Sumatera Utara Menurut Lapangan Usaha/Sektor (milyar rupiah)

Lapangan Usaha/Sektor

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2000 Triwulan II 2014*) Triwulan III 2014**) Triwulan II 2014*) Triwulan III 2014**) [1] [2] [3] [4] [5] 1. Pertanian 22 552,55 23 527,40 8 051,93 8 389,86 2. Pertambangan dan Penggalian 1 412,29 1 460,60 413,74 422,62 3. Industri Pengolahan 23 575,26 24 112,76 7 426,19 7 548,10 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 948,02 958,63 268,38 268,85 5. Bangunan 7 660,96 7 994,65 2 604,67 2 714,82 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 21 311,27 22 514 46 7 212,02 7 489,15 7. Pengangkutan dan Komunikasi 10 527,75 11 013,60 3 856,84 3 954,90 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 8 516,06 8 773,60 3 153,85 3 229,79 9. Jasa-jasa 12 860,04 13 496,40 3 931,64 4 044,04 PDRB 109 364,20 113 852,11 36 919,27 38 062,12

Keterangan : *) Angka sementara Keterangan : **) Angka sangat sementara

(4)

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III Tahun 2014

Pada triwulan III tahun 2014, sektor industri pengolahan masih mendominasi struktur PDRB Sumatera Utara yakni sebesar 21,18 persen, diikuti oleh sektor pertanian yaitu 20,66 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,78 persen, sektor jasa-jasa 11,85 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 9,67 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,71 persen, sektor bangunan 7,02 persen, sektor pertambangan dan penggalian 1,28 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih 0,84 persen.

Tabel 3.

Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Sumatera Utara Menurut Lapangan Usaha/Sektor

(persen) Lapangan Usaha/Sektor Struktur Triwulan II 2014*) Triwulan III 2014**) [1] [2] [3] 1. Pertanian 20,62 20,66 2. Pertambangan dan Penggalian 1,29 1,28 3. Industri Pengolahan 21,56 21,18 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,87 0,84 5. Bangunan 7,00 7,02 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,49 19,78 7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,63 9,67 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7,79 7,71 9. Jasa-jasa 11,76 11,85

PDRB 100,00 100,00

Keterangan : *) Angka sementara Keterangan : **) Angka sangat sementara

IV. PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan III Tahun 2014

Pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2014 bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 (q-to-q), pertumbuhan tertinggi dicapai pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 2,64 persen, disusul oleh pengeluaran pemerintah sebesar 2,01 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,47 persen, dan pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba sebesar 1,05 persen sedangkan ekspor barang dan jasa neto sebesar 0,95 persen (ekspor barang dan jasa sebesar 1,73 persen dan impor barang dan jasa sebesar 0,78 persen).

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara triwulan III tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2013 (y-on-y) pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga 6,65 persen,disusul oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba 5,15 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 4,46 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi

(5)

pemerintah 4,07 persen, sedangkan ekspor barang dan jasa neto tumbuh melambat sebesar 0,31 persen (ekspor barang dan jasa 3,53 persen dan impor barang dan jasa 3,22 persen).

Tabel 4.

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Komponen Penggunaan

(persen)

Komponen Penggunaan Triw II 2014 *) terhadap Triw I 2014*) Triw III 2014**) terhadap Triw II 2014*) Triw III 2014**) terhadap Triw III 2013 Sumber Pertumbuhan (y-on-y) [1] [2] [3] [4] [5]

1. Konsumsi Rumah Tangga 1,19 2,64 6,65 4,19 2. Konsumsi Lembaga Nirlaba 1,78 1,05 5,15 0,02 3. Konsumsi Pemerintah 1,40 2,01 4,07 0,38 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 0,96 1,47 4,46 0,90 5. Perubahan Stok (56,00) 48,82 (31,44) (0,57) 6. Ekspor Barang dan Jasa 0,37 1,73 3,53 1,77 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 1,16 0,78 3,22 1,45 PDRB (0,28) 3,10 5,25 5,25

Keterangan : *) Angka sementara Keterangan : **) Angka sangat sementara

Bila dilihat dari sisi pengeluaran perekonomian dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara triwulan III tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan III tahun 2013 (y-on-y), sebagian besar bersumber dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,19 persen, diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto 0,90 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah 0,38 persen. Sedangkan ekspor barang dan jasa neto sebesar 0,32 persen (ekspor barang dan jasa 1,77 persen dan impor barang dan jasa 1,45 persen).

Pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil (atas dasar harga konstan 2000) pada triwulan II tahun 2014 sebesar Rp. 23,69 triliun, meningkat menjadi Rp.24,31 triliun pada triwulan III tahun 2014 atau naik 2,62 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku juga meningkat dari Rp.66,40 triliun pada triwulan II tahun 2014 menjadi Rp.68,62 triliun pada triwulan III tahun 2014 atau naik 3,34 persen.

Berdasarkan harga konstan 2000, pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba pada triwulan II tahun 2014 sebesar Rp.156,67 milyar meningkat menjadi Rp.158,31 milyar pada triwulan III tahun 2014 atau naik 1,05 persen. Pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba atas dasar harga berlaku juga meningkat dari Rp. 348,21 milyar pada triwulan II tahun 2014 menjadi Rp.354,63 milyar pada triwulan III tahun 2014 atau naik 1,84 persen.

(6)

Tabel 5.

Nilai PDRB Provinsi Sumatera Utara Menurut Komponen Pengeluaran (milyar rupiah)

Komponen Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2000 Triwulan II 2014*) Triwulan III 2014**) Triwulan II 2014*) Triwulan III 2014**) [1] [2] [3] [4] [5]

1. Konsumsi Rumah Tangga 66 397,19 68 620,56 23 685,82 24 312,17 2. Konsumsi Lembaga Nirlaba 348,21 354,63 156,67 158,31 3. Konsumsi Pemerintah 10 648,08 10 988,37 3 418,35 3 486,90 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 23 549,99 24 124,72 7 542,39 7 653,15 5. Perubahan Stok 239,82 745,23 299,52 445,73 6. Ekspor Barang dan Jasa 45 766,29 47 166,48 18 457,49 18 777,10 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 37 585,37 38 147,85 16 640,97 16 771,23 PDRB 109 364,20 113 852,11 36 919,27 38 062,12

Keterangan : *) Angka sementara Keterangan : **) Angka sangat sementara

Pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II tahun 2014 sebesar Rp.3,42 triliun meningkat menjadi Rp.3,49 triliun pada triwulan III tahun 2014 atau naik 2,05 persen. Pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku juga meningkat dari Rp.10,65 triliun pada triwulan II tahun 2014 menjadi Rp.10,99 triliun pada triwulan III tahun 2014 atau naik 3,19 persen.

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp.23,55 triliun pada triwulan II tahun 2014 menjadi Rp.24,12 triliun pada triwulan III tahun 2014 atau naik sebesar 2,42 persen. PMTB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III tahun 2014 juga mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 atau dari Rp.7,54 triliun naik menjadi Rp.7,65 triliun.

Nilai ekspor barang dan jasa atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp.45,77 triliun pada triwulan II tahun 2014 menjadi Rp.47,17 triliun pada triwulan III tahun 2014, atau naik sebesar 3,06 persen. Nilai ekspor atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III pada tahun yang sama mengalami peningkatan sebesar 1,73 persen, yaitu dari Rp.18,46 triliun pada triwulan II tahun 2014 menjadi Rp.18,78 triliun pada triwulan III tahun 2014.

Nilai impor barang dan jasa Sumatera Utara atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp.37,59 triliun pada triwulan II tahun 2014 menjadi Rp.38,15 triliun pada triwulan III tahun 2014 atau naik 1,49 persen. Demikian juga nilai impor atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,84 persen, yaitu dari Rp.16,64 triliun pada triwulan II tahun 2014 menjadi Rp.16,78 triliun pada triwulan III tahun 2014.

(7)

Tabel 6.

Struktur PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Komponen Pengeluaran

(persen) Komponen Pengeluaran Struktur Triwulan II 2014*) Triwulan III 2014**) [1] [2] [3]

1. Konsumsi Rumah Tangga 60,71 60,27 2. Konsumsi Lembaga Nirlaba 0,32 0,31 3. Konsumsi Pemerintah 9,74 9,65 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 21,53 21,19 5. Perubahan Stok 0,22 0,65 6. Ekspor Barang dan Jasa 41,85 41,43 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 34,37 33,51 PDRB 100,00 100,00

Keterangan : *) Angka sementara Keterangan : **) Angka sangat sementara

Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III tahun 2014 masih mendominasi PDRB pengeluaran dengan kontribusi sebesar 60,27 persen, disusul oleh pembentukan modal tetap bruto 21,19 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 9,65 persen, ekspor barang dan jasa neto 7,92 persen (ekspor barang dan jasa 41,43 persen dan impor barang dan jasa 33,51 persen) dan konsumsi lembaga nirlaba 0,31 persen.

(8)

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

1. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Ateng Hartono) 2. Kepala Bidang IPDS (Thomas Wunang Tjahyo)

3. Kepala Seksi Neraca Produksi (Sabar A. Harianja) 4. Kepala Seksi Neraca Konsumsi (Masta J. Gurning)

5. Kepala Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor (Elly Suharyadi) 6. Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik (Pendi Dewanto)

Telepon: 061-8452343 E-mail: bps1200@bps.go.id Home page : www.sumut.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang “Pengembangan Karakter Religius Siswa Melalui Kegiatan Ektrakulikuler Muhadhoroh di Pondok Modern MTs Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung”

 Bahwa akan tetapi disisi lain judex factie (Pengadilan Negeri Medan) telah pula mempermasalahkan tentang hasil temuan sidang pemeriksaan setempat yang dilakukan

Alat ini bekerja dengan baik dengan mengenali E-KTP yang telah terkonfigurasi dalam database, sehingga secara otomatis kunci sepeda motor akan hidup (ON) dan motor dapat

Untuk pengembangan di daerah lain yang mempunyai lingkungan ber- beda (iklim dan tanah berbeda) perlu dilakukan uji multilokasi di beberapa lokasi selama bebe- rapa tahun,

Tahanan lateral acuan dari suatu sambungan yang menggunakan paku baja, pasak, atau sekrup satu irisan yang dibebani secara tegak lurus terhadap sumbu alat pengencang dan

Berdasarkan kerangka pikir penelitian di atas menjelaskan bahwa, untuk menganalisis tingkat kecukupan modal pada bank konvensional dengan bank syariah maka ditinjau dari

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Di Lingkungan Dinas Penanaman Modal

WT Strategi: UKM Kerupuk Kulit dapat meningkatkan kualitas produk seperti merek, perijinan, BPOM pegemasan.Berdasarkan hasil obsevasi dan pengamatan produk kerupuk