1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan bagian dari penyumbang utama sektor Industri pengolahan di Indonesia karena keunggulannya sebagai sub-sektor Industri padat karya yang telah memasok kebutuhan pasar domestik. Kedua hal tersebut telah berdampak positif terhadap kesempatan berusaha dan kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia. Data statistik tahun 2010 menunjukkan bahwa terdapat 3,8 juta IKM yang tersebar di wilayah Indonesia dan menyerap sekitar 8,75 Juta tenaga kerja serta menyumbang sekitar 32 % terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Industri dengan nilai ekspor sekitar USD 13,5 Miliar. Oleh karena keunggulannya yang signifikan tersebut telah berdampak luas terhadap perekonomian nasional, maka sub-sektor IKM selayaknya mendapat perhatian yang konkrit dari Pemerintah untuk menjaga eksistensi dan kesinambungan usaha serta memfasilitasi pengembangan skala usahanya.
2
2. Salah satu permasalahan yang dihadapi IKM adalah penggunaan mesin dan/atau peralatan yang masih sederhana, sehingga produktivitas dan kualitas produknya rendah, yang mengakibatkan rendahnya daya saing produk. Disamping itu para pelaku IKM tidak memiliki modal untuk investasi mesin dan/atau peralatan baru dan kurang mampu mengakses ke lembaga keuangan baik bank maupun non-bank. Selain hal tersebut di atas, juga situasi persaingan di pasar dalam negeri yang semakin tajam, akibat banyaknya produk – produk dari negara lain yang lebih murah. Sehubungan dengan hal – hal tersebut di atas, Pemerintah menganggap perlu untuk mengambil langkah-langkah dalam upaya peningkatan daya saing IKM. Untuk itu Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian, telah melaksanakan Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM TPT dan IKM KPK yang dimulai sejak TA 2009 sampai tahun 2011.
3. Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM yang telah diluncurkan sejak tahun 2009 disambut positif oleh IKM. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya jumlah pemohon/peserta untuk program tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka Kementerian Perindustrian memutuskan untuk melanjutkan program tersebut pada TA 2012, dengan
3
menambah jenis komoditi industrinya menjadi 4 kelompok industri.
B. DASAR HUKUM
1. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012;
2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
3. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/M-IND/PER/2/2011 tentang Pedoman Penggunaan Produksi Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 98/M-IND/PER/12/2011 tentang Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM;
5. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian TA. 2012 No 0222/019-05.1.01/00/2011, tanggal 9 Desember 2011.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman pelaksanaan program restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM dengan tujuan untuk membantu perusahaan IKM melakukan peremajaan
4
Mesin dan/atau Peralatan dalam meningkatkan teknologi, daya saing, efisiensi dan produktivitas.
D. SASARAN
Program yang akan dilaksanakan pada TA 2012 ini, diharapkan dapat meningkatkan investasi pada IKM secara nasional sekitar Rp. 46.000.000.000,- (empat puluh enam milyar rupiah), sehingga terjadi peningkatan efisiensi produksi, produktivitas, kualitas, daya saing dan ragam produk, serta peningkatan kesempatan kerja.
E. RUANG LINGKUP
1.
Program restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM adalah pemberian potongan harga dari Pemerintah c.q. Kementerian Perindustrian kepada IKM yang telah terbukti melakukan pembelian Mesin dan/atau Peralatan baru (bukan bekas) sesuai ketentuan Petunjuk Teknis (Juknis);2.
Bagi Industri Kecil (IK) besarnya potongan harga adalah sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari nilai pembelian mesin dan/atau peralatan, khusus pembelian mesin dan/atau peralatan buatan dalam negeri sebesar 40% (empat puluh persen);3.
Bagi Industri Menengah (IM) besarnya potongan harga adalah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari nilai pembelian5
mesin dan/atau peralatan, khusus pembelian mesin dan/atau peralatan buatan dalam negeri sebesar 30% (tiga puluh persen);
4.
Besarnya potongan harga dalam 1 (satu) tahun anggaran adalahsebesar – besarnya Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan sekurang – kurangnya Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per perusahaan per tahun;
5.
Perusahaan IKM dapat mengajukan permintaan potongan harga mesin dan/atau peralatan dalam program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan maksimal 3 (tiga) kali;6.
Sumber pembiayaan untuk pembelian Mesin dan/atau Peralatan oleh IKM dapat berasal dari salah satu sumber atau kombinasi beberapa sumber pembiayaan, baik dari kredit perbankan, sewa-beli (leasing) dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), kredit Vendor Mesin, termasuk Baitul Mal wa Tanwil (BMT) yang berbadan hukum, Koperasi Simpan Pinjam, dan Lembaga Keuangan lainnya, maupun dana sendiri dari IKM;7.
Dalam pelaksanaan kegiatan Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM, Kementerian Perindustrian menetapkan Konsultan Pengelola Program (KPP) untuk membantu penanganan pelaksanaan Program;8.
Potongan harga diberikan setelah seluruh Mesin dan/atau Peralatan yang dimohonkan tiba di lokasi pabrik perusahaan IKM dan sudah terpasang, dengan lampiran bukti-bukti6
pembelian Mesin dan/atau Peralatan yang benar dan sah sesuai dengan ketentuan dalam Juknis ini;
9.
Mekanisme permohonan potongan harga dilakukan secara langsung, yaitu dimana IKM yang mengajukan permohonan harus telah membeli Mesin dan/atau Peralatan dan seluruhnya sudah terpasang di lokasi IKM yang bersangkutan;10.
IKM yang termasuk dalam daftar tunggu (waiting list) tahun 2011 akan diprioritaskan sepanjang memenuhi ketentuan dan persyaratan pada Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM tahun 2012.7
BAB II
PENGORGANISASIAN
A. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan IKM dibiayai melalui DIPA Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian. Dalam pelaksanaan program ini, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan Petunjuk Teknis perihal pelaksanaan dan hal-hal
yang berkaitan dengan program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan IKM;
2. Menyiapkan dokumen anggaran dan administrasi lainnya untuk pencairan dana potongan harga;
3. Mengadakan jasa Konsultan Pengelola Program (KPP) sesuai peraturan tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah yang berlaku;
4. Membentuk Tim Pengarah dan Tim Teknis Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM;
5. Melakukan sosialisasi program kepada perusahaan IKM dan instansi terkait;
8
6. Menerima dan memproses pengajuan permohonan potongan harga program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan IKM dari perusahaan IKM di wilayah yang telah ditentukan oleh Kementerian Perindustrian dengan dibantu oleh Konsultan Pengelola Program (KPP);
7. Memberikan keputusan terhadap permohonan potongan harga dari perusahaan IKM berdasarkan laporan hasil verifikasi KPP dan rekomendasi dari Tim Teknis;
8. Melaksanakan akad Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dalam Program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan IKM terhadap permohonan potongan harga yang telah disetujui; 9. Menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN
dalam hal permohonan potongan harga disetujui. Dalam hal permohonan potongan harga tidak dapat disetujui, menyampaikan Surat Pemberitahuan penolakan kepada perusahaan IKM yang bersangkutan; dan
10. Melakukan supervisi, pengendalian dan evaluasi program. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Kementerian Perindustrian membentuk Tim Pengarah yang diketuai oleh Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, serta beranggotakan para pejabat terkait di Kementerian Perindustrian dan instansi terkait lainnya. Tugas Tim Pengarah adalah
9
memberikan arahan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program.
Untuk membantu tugas Tim Pengarah, Kementerian Perindustrian membentuk Tim Teknis yang diketuai oleh Direktur IKM Wilayah terkait (I/ II / III), yang beranggotakan perwakilan dari unsur-unsur pelaksana (Tenaga Ahli atau Praktisi). Tugas Tim Teknis adalah memberikan pertimbangan teknis terhadap permohonan mengikuti program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan IKM termasuk memberikan rekomendasi perusahaan yang layak mendapatkan bantuan untuk diusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat IKM Wilayah terkait.
B. KONSULTAN PENGELOLA PROGRAM (KPP)
KPP bertugas membantu Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian dalam teknis operasional pengelolaan dan pemantauan program, melaksanakan verifikasi dan monitoring pembelian mesin dan/atau peralatan serta tugas lain sesuai dengan perjanjian kerjasama, yang mencakup :
1. Menyediakan ”Pos Pelayanan” di lokasi tertentu yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah;
2. Menerima Surat Permohonan Potongan Harga program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan IKM dari perusahaan
10
IKM berikut kelengkapan dokumennya sesuai dengan yang disyaratkan dalam Juknis;
3. Memeriksa kelengkapan seluruh syarat administrasi serta kesesuaiannya dengan dokumen asli kemudian diberikan tanda verifikasi kebenaran dokumen yang dipertanggung jawabkan; 4. Melakukan verifikasi harga mesin dan/atau peralatan dengan
cek silang kepada berbagai pihak sesuai standar penilaian dan verifikasi harga yang berlaku;
5. Mengadakan Rapat Tim Teknis (RTT) sesuai keperluan dan membuat Berita Acara Rapat Tim Teknis (BARTT) mengenai hasil verifikasi KPP;
6. Menyiapkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dalam Program restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM dan menyelenggarakan akad dan/atau Addendumnya untuk ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah dan perusahaan IKM pemohon;
7. Memeriksa kesesuaian antara Mesin dan/atau Peralatan dengan dokumen pembeliannya termasuk keberadaan mesin dan/atau peralatan dalam keadaan terpasang di lapangan dan memasang tanda/stiker pada mesin dan/atau peralatan tersebut;
8. Menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan pencairan dana potongan harga oleh Kementerian
11
Perindustrian ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);
9. Bersama dengan Kementerian Perindustrian mensosialisasikan program kepada perusahaan IKM dan instansi terkait;
10. Melakukan pendampingan kepada pemohon dalam penyusunan proposal kelayakan usaha;
11. Menyampaikan laporan tertulis mencakup Laporan Pendahuluan, Laporan Sementara dan Laporan Akhir;
12
BAB III
KETENTUAN DAN PERSYARATAN
A. KRITERIA IKM PENERIMA POTONGAN HARGA
Penerima potongan harga pembelian Mesin dan/atau Peralatan pada Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM mencakup perusahaan IKM yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Merupakan IKM yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Perindustrian No.98/M-IND/PER/12/2011;
2. Mempunyai tenaga kerja paling banyak 99 (sembilan puluh sembilan) orang bagi industri menengah, dan paling banyak 19 (sembilan belas) orang bagi industri kecil;
3. Mempunyai legalitas dan berbadan usaha Indonesia berupa PT / CV / Koperasi / Firma serta perusahaan perorangan;
4. Memiliki izin industri (TDI/IUI) sebagai IKM yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia;
5. Telah melakukan pembelian Mesin dan/atau Peralatan baru (bukan bekas) mulai tanggal 1 September 2011 dan telah terpasang selambat-lambatnya 31 Oktober 2012;
13
6. Tidak ikut serta dalam program sejenis di lingkup Kementerian Perindustrian;
7. IKM Makanan Ringan mencakup industri kerupuk, keripik, peyek, dan makanan ringan hasil ekstrusi;
8. IKM Sandang mencakup industri tekstil dan produk tekstil, industri kulit dan produk kulit;
9. IKM Kimia dan Bahan Bangunan mencakup industri kosmetika, jamu, dan furniture;
10. IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Telematika mencakup industri komponen (mesin, kendaraan bermotor, elektronika, dan telematika).
B. KRITERIA MESIN DAN/ATAU PERALATAN
Mesin dan/atau peralatan yang dapat disertakan dalam program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan IKM harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Terkait dengan proses produksi utama termasuk mesin dan/atau peralatan pendukungnya;
2. Merupakan mesin dan/atau peralatan baru (bukan bekas dan/atau bukan rekondisi) buatan tahun 2009 keatas;
14
3. Meningkatkan efisiensi produksi dan/atau produktivitas kerja dan/atau kualitas produk dan/atau menambah ragam produk; 4. Jenis mesin dan/atau peralatan yang dapat diikutsertakan dalam
program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan IKM secara lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 1 Petunjuk Teknis ini.
C. NILAI KERINGANAN POTONGAN HARGA
1. Bagi Industri Kecil (IK) besarnya potongan harga sebesar 40% (empat puluh persen) dari harga pembelian mesin dan/atau peralatan buatan dalam negeri, dan selain itu sebesar 35% (tiga puluh lima persen) sesuai realisasi SPPB, dengan nilai maksimum Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan minimum Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per perusahaan per Tahun Anggaran.
2. Bagi Industri Menengah (IM) besarnya potongan harga sebesar 30% (tiga puluh persen) dari harga pembelian mesin dan/atau peralatan buatan dalam negeri, dan selain itu sebesar 25% (dua puluh lima persen) sesuai realisasi SPPB, dengan nilai maksimum Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan minimum Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per perusahaan per Tahun Anggaran.
3. Pembelian menggunakan valuta asing maka digunakan kurs pajak yang berlaku pada saat pembelian mesin; dan
15
4. Dalam hal terdapat perbedaan nilai potongan harga pada SPPB dengan invoice dan/atau bukti-bukti pembayaran, maka Kementerian Perindustrian berhak menetapkan besarnya nilai potongan harga berdasarkan nilai terendah yang dibulatkan dalam nominal ribuan terendah.
D. SUMBER PENDANAAN 1. Dana Sendiri
2. Dana Pinjaman : 1) Bank Pelaksana
a. Bank Pemerintah dan/atau Bank Swasta Nasional; b. Bank Asing yang mempunyai cabang di Indonesia; dan atau
c. Bank Perkreditan Rakyat.
2) Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) a. Berkedudukan hukum di Indonesia;
b. Memiliki ijin usaha dari Kementerian Keuangan RI; dan c. Masih aktif dalam menjalankan berbagai kegiatan
usahanya.
3) Koperasi Simpan Pinjam
a. Berkedudukan hukum di Indonesia;
b. Memiliki ijin usaha koperasi dari instansi yang berwenang; dan
16
c. Masih aktif dalam menjalankan berbagai kegiatan usahanya. 4) Vendor Mesin
a. Berkedudukan dan berbadan hukum di Indonesia; b. Memiliki legalitas formal sesuai dengan bidang
usahanya; dan
c. Tidak mempunyai afiliasi kepemilikan dengan perusahaan IKM tertentu.
E. PERIODE PERMOHONAN MENGIKUTI PROGRAM
RESTRUKTURISASI
1. Permohonan mengikuti program diajukan mulai tanggal 1 Mei 2012 sampai dengan tanggal 30 September 2012, dan dapat diperpanjang atau dipersingkat waktunya apabila diperlukan, dengan mempertimbangkanpenyerapan anggaran DIPA.
2. Apabila selama periode permohonan, terdapat pengajuan permohonan mengikuti program restrukturisasi pada saat pagu yang tersedia telah terlampaui, maka dokumen permohonan mengikuti program restrukturisasi masih dapat diterima dan dimasukan kedalam daftar tunggu (waiting list), dimana pemohon harus memberikan Surat Pernyataan (sesuai Form F). 3. Permohonan yang dimaksud dalam butir 3 (tiga) di atas dapat
diproses lebih lanjut apabila masih terdapat sisa dana DIPA yang diakibatkan oleh :
17
a. Adanya permohonan dari IKM lainnya yang tidak dapat diproses lebih lanjut; atau
b. Adanya pengurangan nilai potongan harga yang dapat diberikan kepada IKM lainnya.
F. PERSYARATAN PERMOHONAN POTONGAN HARGA
Perusahaan IKM dapat mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian, dengan menyampaikan dokumen sebagai berikut :
1) Surat Permohonan Mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan (sesuai Form A1);
2) Daftar Mesin dan/atau Peralatan yang telah dibeli dan dimintakan potongan harga pembelian dari Pemerintah (sesuai Form A2);
3) Rekapitulasi Pembayaran (Form A3);
4) Daftar akta-akta perusahaan (Form B) dilengkapi dengan fotocopy akta pendirian perusahaan (bagi badan usaha), KTP, NPWP;
5) Fotocopy Dokumen Ijin Industri yang masih berlaku (IUI/TDI);
6) Fotocopy Keterangan Domisili;
18
8) Surat Keterangan Lembaga Pemberi Kredit/Pinjaman (Bank, LKBB, Koperasi/Vendor) yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah menerima kredit/pinjaman (Form D1) bagi pemohon yang menggunakan sumber pendanaan/kredit/ pinjaman;
9) Surat Pernyataan Penggunaan Dana Sendiri (Form D2); 10) Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen (Form E).
G. SYARAT PENCAIRAN PROGRAM RESTRUKTURISASI Pencairan potongan harga hanya dapat dilakukan setelah ditandatanganinya Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB – Form G1 dan G2) dan pengajuan pencairan dengan Surat Permohonan Pencairan Potongan Harga (SP3H – Form H) dalam waktu sesuai yang tercantum dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan(SPPB).
H. LARANGAN
1. Memberikan keterangan palsu/dokumen palsu/melakukan penipuan dengan tujuan memperoleh dana program bantuan potongan harga pembelian Mesin dan/atau Peralatan dari Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian;
19
2. Mengalihkan kepemilikan/memindahtangankan kepada pihak lain atas Mesin dan/atau Peralatan sebagaimana jenis, spesifikasi dan harga yang telah ditetapkan dalam SPPB tanpa persetujuan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun sejak diterimanya keringanan pembiayaan. Pengecualian diberikan bila pengalihan kepemilikan dilakukan oleh Bank/LKBB yang diakibatkan terjadinya wanprestasi (default); dan
3. Mengikuti program yang sama di lingkungan Kementerian Perindustrian dalam periode waktu bersamaan.
I. SANKSI
Perusahaan penerima potongan harga pembelian mesin dan/atau peralatan dari Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian yang melanggar ketentuan Petunjuk Teknis ini dikenakan sanksi:
1. Wajib mengembalikan seluruh potongan harga kepada Kas Negara sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku beserta kerugian dan/atau biaya yang ditimbulkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Permintaan Pengembalian dana bantuan tersebut; dan
2. Tidak diizinkan mengikuti seluruh program Kementerian Perindustrian pada tahun-tahun berikutnya;
20
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN
A. TAHAP PERMOHONAN POTONGAN HARGA
1. Perusahaan IKM yang berminat menyampaikan Surat Permohonan kepada Direktur IKM Wilayah I / II / III Ditjen IKM, dengan melampirkan dokumen sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam BAB III huruf F dalam Juknis ini. 2. Direktur IKM Wilayah I / II / III dibantu KPP
mengadministrasikan permohonan yang masuk, untuk selanjutnya KPP memeriksa kelengkapan dokumen permohonan tersebut dan menindaklanjuti permohonan sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam BAB III huruf F dalam Juknis ini.
3. Dengan menggunakan prinsip First In First Serve (FIFS), KPP menindaklanjuti sebagai berikut :
a. terhadap dokumen permohonan yang telah lengkap secara administratif, diberikan nomor urut registrasi; atau
b. terhadap dokumen permohonan yang belum lengkap, KPP meminta kepada perusahaan IKM pemohon agar dokumen – dokumen yang belum lengkap dapat segera dilengkapi selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja, terhitung mulai tanggal pemberitahuan.
21
4. KPP melakukan verifikasi dan cek terhadap keabsahan dokumen, dan memberikan tanda bahwa dokumen telah dicek dan sesuai dengan aslinya. KPP bertanggung jawab atas hasil verifikasi dan cek yang dilakukannya.
5. KPP memberikan penilaian dan menetapkan kategori skala industri pemohon (industri kecil atau industri menengah) berdasarkan investasi dan tenaga kerja sesuai BAB III huruf A petunjuk teknis ini.
6. Apabila terdapat pengajuan permohonan mengikuti program selama periode permohonan namun pagu dana DIPA telah terlampaui, maka dokumen permohonan mengikuti program masih dapat diterima oleh KPP dan dimasukan ke dalam daftar tunggu dengan menyampaikan Surat Pernyataan (sesuai Form F).
7. KPP dapat memproses lebih lanjut permohonan yang dimaksud dalam butir 5 (lima) di atas apabila :
a. ada IKM yang membatalkan rencana investasi.
b. ada permohonan dari IKM yang tidak dapat diproses lebih lanjut.
c. ada pengurangan nilai potongan harga yang dapat diberikan kepada IKM lainnya.
8. Terhadap permohonan yang telah memenuhi syarat Juknis, KPP selanjutnya melakukan evaluasi kelayakan terhadap proposal yang terkait dengan pembelian mesin dan/atau peralatan, dan
22
cek fisik ke lapangan terkait keberadaan mesin dan/atau peralatan dilengkapi dengan foto mesin dan/atau peralatan yang diajukan.
9. Melakukan verifikasi harga mesin dan/atau peralatan dengan cek silang kepada berbagai pihak sesuai standar penilaian dan verifikasi harga yang berlaku.
10. KPP menyampaikan hasil evaluasi kelayakan dan cek fisik sebagaimana butir 7 dan laporan hasil verifikasi sebagaimana butir 8 dalam Rapat Tim Teknis sebagai bahan pengambilan keputusan terhadap permohonan yang diajukan IKM.
11. KPP menyusun Berita Acara Rapat Tim Teknis tentang hasil pembahasan dan rekomendasi terhadap kelayakan administratif dan teknis perusahaan pemohon untuk dilaporkan kepada Direktur IKM Wilayah I / II / III.
12. Direktur IKM Wilayah I / II / III menerbitkan Surat Penetapan persetujuan permohonan yang disetujui guna ditindaklanjuti dengan penandatanganan akad Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Form G1 dan Form G2. Terhadap permohonan yang tidak disetujui, kepada IKM yang bersangkutan akan diberitahukan secara tertulis.
B. TAHAP PENCAIRAN PROGRAM RESTRUKTURISASI
1.
Pengusaha IKM mengajukan Surat Permohonan Pencairan23
(Form I1, I2, I3 dan J) dalam rangka pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN untuk mencairkan potongan harga ke rekening pemohon sesuai SPPB;
2.
Atas SPM tersebut, KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke rekening pemohon.24
BAB V
PELAPORAN
1. IKM yang telah menerima dana potongan harga wajib menyampaikan Laporan Perkembangan Penggunaan Mesin dan/atau Peralatan secara berkala (sesuai Form K) setiap 1 (satu) tahun sekali selama 3 (tiga) tahun kepada Direktur IKM Wilayah I / II / III dengan tembusan kepada Direktur Jenderal IKM dan Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian terhitung sejak 1 (satu) tahun dari realisasi bantuan potongan harga;
2. Direktorat Jenderal IKM melakukan monitoring dan evaluasi atas laporan dimaksud.
26
27
SURAT PERMOHONAN
MENGIKUTI PROGRAM RESTRUKTURISASI MESIN DAN/ATAU PERALATAN IKM
Nomor : ………
Kepada Yth,
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah
Kementerian Perindustrian Lt.15 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Up. Direktur IKM Wilayah I / II / III *)
Dengan Hormat,
Bersama ini kami mengajukan permohonan mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM tahun 2012 untuk usaha kami sebagai berikut :
Nama Perusahaan : ... N P W P : ... Pimpinan / Contact Person : ... Jabatan : ... Nomor HP : ... Alamat Kantor : ... Telp/Fax : ... : ... Alamat Pabrik : ... Telp/Fax : ... : ... Jenis Industri : ... Ijin Usaha Industri : ... Nama Pemilik/Komisaris : ... Harga Mesin dan/atau Peralatan : ... sesuai valuta)
28
Sumber Pembiayaan : Dana Sendiri dan/atau Kredit Bank dan/atau LKBB dan/atau Koperasi Simpan Pinjam dan/atau Supplier Mesin*)
Nama Bank / LKBB /
Koperasi/Supplier/Mesin : ... Alamat Bank / LKBB /
Koperasi/ Supplier Mesin : ... Sebagai bahan pertimbangan terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen sebagai berikut :
1. Daftar Mesin dan/atau Peralatan yang telah dibeli dan akan diikutkan dalam Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan
IKM (Form A2);
2. Bagi perusahaan yang berbadan usaha: Fotocopy salinan Akta Pendirian Perusahaan dan Akta-Akta Perubahan (lengkap) (bagi perusahaan yang memiliki badan usaha). (Form B);
3. Fotocopy NPWP Perusahaan / Perorangan.
4. Fotocopy NPWP dan KTP Pengurus perusahaan (lengkap).
5. Fotocopy Ijin Usaha Industri yang masih berlaku (IUI/TDI) dan Domisili Pabrik.
6. Proposal Kelayakan Usaha (PKU) yang terkait dengan pembelian Mesin dan/atau Peralatan sebagaimana butir 1 (satu) diatas. (Form C);
7. Bukti sumber pembiayaan untuk pembelian Mesin dan/atau Peralatan yang telah dilakukan, dapat berupa:
a. Surat Keterangan Lembaga Pemberi Kredit/Pinjaman (Bank, LKBB, Koperasi/Vendor) yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah menerima kredit/pinjaman (Form D1), atau b. Surat Pernyataan Penggunaan Dana Sendiri (Form D2)
8. Fotocopy dokumen-dokumen pembelian Mesin dan/atau Peralatan antara lain Purchase Order dan/atau Order Confirmation dan/atau
Sales Contract dan/atau Letter of Credit (L/C) dan/atau Invoice
(sesuai dengan dokumen yang tersedia).
9. Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen yang disampaikan dalam permohonan mengikuti program. (Form E)
29
Demikianlah permohonan ini diajukan untuk dapat dipertimbangkan dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
... ….., 2012
Materai Rp.6000/TTD/Stempel Perusahaan
……… ………..
Pemimpin/Direktur Pemilik/Komisaris
32 33 FORM B ( KOP P ERU SA H AA N ) D AF TA R A K TA -A K TA P ER U S A H A A N N am a Pe ru sa ha an .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... N o. N om or & T ang ga l A K TA N O TA R IS .. ... ... ... ... Te nt ang Pe ng es aha n M enk eh/ M enk um ha m B eri ta N ega ra R I (B N R I) N om or Ta ng ga l N om or Ta ng I. A kt a Pe nd iri an N o. .. ... ... ... ... . Tg l. ... ... ... ... ... II. A kt a Pe ru ba ha nTe ra khi r N o. .. ... ... .. Tg l. ... ... ... . III . A kt a Su su na n Pe ng urus T era khi r N o. ... ... ... ... ... Tg l.. ... ... ... ... . D AF TA R P EM IL IK P ER U S A H A A N N o. N am a & J ab at an K TP N P W P N o. M as a B er la ku 1 2 3
32 33 FORM B D AF TA R P EN G U R U S PE R U S A H A A N N o. N am a & J ab at an K TP N P N o. M as a B er la ku Ko mi sa ris 1 2 3 D ir ek si 1 2 3 Dib ua t d i …… …… … , …… / … … /2 01 2 M at er ai R p. 60 00 /T TD /S te m pe l P er us ah aa n ……… …… ……. P emi lik /K om is ar is /D ire kt ur Not es : D ile ng ka pi fo to co py A kt a, K TP d an N P W P m as in g-m as in g P em ilik d an /a ta u Ko mi sa ris da n D ire ksi
34
Panduan
PROPOSAL
KELAYAKAN USAHA
( PKU )
Nama Perusahaan :
Alamat Pabrik
:
Jenis Industri
:
PROGRAM RESTRUKTURISASI
MESIN DAN/ATAU PERALATAN IKM
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TAHUN ANGGARAN 2012
Dibuat Oleh : ………..
35
DAFTAR ISI
RINGKASAN
2
BAB I
: DATA PEMOHON
3
BAB II
: DATA USAHA
6
BAB III
: DATA PABRIK
7
BAB IV
: KESIMPULAN
8
LAMPIRAN :
1.
Daftar dan Spesifikasi Mesin dan/atau Peralatan Lama
(Yang Terpasang Pada Saat Pengajuan Permohonan)
2.
Bagan Alur Proses Produksi
3.
Lay-out Pabrik
4.
Fotocopy Brosur dan Spesifikasi Mesin dan/atau Peralatan
Baru Yang Dimohonkan Dalam Program
5.
Foto-foto Kantor/Pabrik dan Aktivitasnya
6.
Foto-Foto Lokasi Rencana Penempatan Mesin dan/atau
Peralatan Baru Yang Dimohonkan Dalam Program
36
RINGKASAN
1.
Identitas Pemohon
Nama IKM Pemohon : ………..
Alamat Kantor : Jl ……….. Kode Pos ……….
Telp/Fax Kantor : ………..
Alamat Pabrik : Jl. ……….Kode Pos ………. (penempatan
Mesin dan/atau Peralatan baru)
Telp/Fax Pabrik : ………..
Tahun Berdiri : ……….
NPWP No. : ……….
Jenis Industri IKM : ……….
Ijin Usaha Industri/TDI : No. ……….. Tgl. ……….
2.
Informasi Keuangan
(Agar melampirkan fotocopy Laporan Keuangan Tahun 2011) 2011
Total Asset Rp
Total Nilai Mesin dan/atau
Peralatan Rp
Total Pembiayaan Bank Rp
Total Pembiayaan Non Bank Rp
Total Nilai Penjualan Rp
Porsi Penjualan Ekspor %
Porsi Penjualan Domestik %
Pendapatan Kotor (Gross) Rp
Pendapatan Bersih (Net) Rp
3.
Pembelian Mesin Dan/Atau Peralatan
Rincian Mesin dan/atau Peralatan : Lihat tabel A2
37
BAB I
DATA PEMOHON* (Badan Usaha)
1 . Akta-akta Perusahaan
Akta Pendirian ( terakhir ) : No. ………. Tgl. ………..
Notaris ……… ( kota ………….. )
2. Perijinan Yang Dimiliki
a. IUI/TDI : No. ………..………...
( pilih yang sesuai )
Tanggal Diterbitkan : Tgl. ……….. Masa Berlaku : s/d ………….. ( atau selama perusahaan ber-
operasi secara komersial )
Dikeluarkan Oleh : ………
Bidang Usaha Industri : ………
Jenis Produk : ………
Kapasitas Produksi/Tahun : ………
b. Ijin Usaha Perluasan :
IUI/TDI : No. ………..
( pilih yang sesuai )
Tanggal Diterbitkan : Tgl. ……….. Masa Berlaku : s/d ………….. ( atau selama perusahaan ber-
operasi secara komersial )
Dikeluarkan Oleh : ………
Bidang Usaha Industri : ………
Jenis Produk : ………
Kapasitas Produksi/Tahun : ……… c. Ijin Domisili Kantor : No. ……… Tgl. ………. Ijin Domisili Pabrik : No. ……… Tgl. ……….
38
3. Susunan Pengurus Terakhir
Akta Notaris : No. ………. Tgl. ………
Notaris ……… ( kota ………. )
--- No. Nama & Jabatan No. Identitas Diri & Masa Berlaku
---
1. Direksi
Direktur Utama : KTP No. …………Tgl. …………
Direktur : KTP No. …………Tgl. ………….
Direktur : KTP No. …………Tgl. ………….
2. Komisaris
Komisaris Utama : KTP No. ………...Tgl.………...…….
Komisaris : KTP No. …………Tgl. ………...
Komisaris : KTP No. …………Tgl. ………
---
4. Susunan Pemegang Saham
Akta Notaris : No. ……… Tgl. ………..
Notaris ……….. ( kota ……….. )
---
No. Nama NPWP % Kepemilikan
--- 1. ………. ………. ………. 2. ………. ………. ………. 3. ………. ... ………. --- 5. Permodalan Perusahaan
Akte Notaris : No. ……….. Tgl. ………
Notaris ……… ( kota ……… )
Modal Dasar : Rp. ……….
39
DATA PEMOHON* (Perorangan)
1. Perijinan Yang Dimiliki
b. IUI/TDI : No. ………..………...
( pilih yang sesuai )
Tanggal Diterbitkan : Tgl. ……….. Masa Berlaku : s/d ………….. ( atau selama perusahaan ber-
operasi secara komersial )
Dikeluarkan Oleh : ………
Bidang Usaha Industri : ………
Jenis Produk : ………
Kapasitas Produksi/Tahun : ………
b. Ijin Usaha Perluasan :
IUI/TDI : No. ………..
( pilih yang sesuai )
Tanggal Diterbitkan : Tgl. ……….. Masa Berlaku : s/d ………….. ( atau selama perusahaan ber-
operasi secara komersial )
Dikeluarkan Oleh : ………
Bidang Usaha Industri : ………
Jenis Produk : ………
Kapasitas Produksi/Tahun : ……… d. Ijin Domisili Kantor : No. ……… Tgl. ………. Ijin Domisili Pabrik : No. ……… Tgl. ……….
2. Susunan Pengurus Terakhir
--- No. Nama & Jabatan No. Identitas Diri & Masa Berlaku
---
1 Pemilik Perusahaan KTP No. ………….…… Tgl. …………
2 Pemimpin Perusahaan KTP No. ……….……… Tgl. …………
---
3. Permodalan Perusahaan
Akte Notaris : No. ……….. Tgl. ………
Notaris ……… ( kota ……… )
Modal Dasar : Rp. ……….
Modal Disetor : Rp. ……….
40
BAB II
DATA USAHA
1.
Pemasaran Produk
2011 PENJUALAN LOKALNilai Penjualan Lokal Rp
Jumlah Toko/Outlet Penjualan Lokasi Toko/Outlet Penjualan
Distributor/Agen Penjualan
PENJUALAN EKSPOR
Nilai Penjualan Ekspor Rp
Buyer Penjualan Ekspor
Negara-negara Tujuan Ekspor
2.
Rencana Pemasaran Produk & Peningkatan Kinerja Usaha Tahun 2012
a. Rencana peningkatan daya saing produk, antara lain melalui :
1. ………
2. ………
3. ………..
4. ………..
5. ………..
b. Rencana perluasan pangsa pasar, antara lain melalui :
1. ………
2. ………
3. ……….. 4. ……….. 5. ………..
41
BAB III
DATA PABRIK
1.
*Pabrik
Lokasi : Jl. ……….………. Kode Pos ……… Tahun Berdiri : Tahun …….………
Jenis Produk : ……….
Kapasitas Produksi per Tahun : ………...
Kapasitas Terpakai : ………. %
Jumlah Produksi 2011 : ………
Nilai Produksi 2011 : Rp. ………..…..
Nilai Investasi Pabrik :
- Tanah/Bangunan : Rp. ………..
Nilai Buku Mesin 2011 : Rp. ………..
Sumber Pembiayaan Mesin :
- Kredit Bank : Rp ……….. / ……… %
- LKBB : Rp ……….. / ……… %
- Supplier Mesin : Rp ……….. / ……… %
- Dana Sendiri : Rp ………/ ……… %
*) Diisi untuk lokasi pabrik dimana M/P ditempatkan
2.
Aktivitas pabrik
No. Uraian 2011
1 Kapasitas Produksi (Terpasang) 2 Volume Produksi (P)
3 Konsumsi Energi Listrik (Kwh) 4 Jumlah Tenaga Kerja (TK) 5 Produktivitas Kerja (P/TK) 6 Efisiensi Energi (P/Kwh)
42
BAB IV
KESIMPULAN
………
………
………
………
……….., 2012
Nama Perusahaan ………
………. ……….
Pemimpin/Direktur
Pemilik/Komisaris
43
( Kop Surat Bank/LKBB/ Koperasi/Vendor *) SURAT KETERANGAN BANK/LKBB/KOPERASI/VENDOR*) No. : ……… ……….., ……… 2012 Lampiran : 1 ( satu ) berkas
Perihal : Surat Keterangan Kepada Yth,
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Up. Direktur IKM Wilayah I / II / III *) Dengan Hormat,
Bahwa perusahaan PT/CV/Firma/Perseorangan...yang beralamat di...telah mendapatkan fasilitas kredit/pinjaman sesuai dengan kesepakatan senilai Rp...(...) untuk pembiayaan pembelian mesin dan/atau peralatan IKM yang telah dicairkan pada tanggal/bulan/tahun...
Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
……….., ……… 2012
Materai Rp.6000/Ttd/Stempel Perusahaan
……… Pimpinan
44
(Kop Surat Perusahaan)
SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN DANA SENDIRI
Berkenaan dengan pengajuan permohonan mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM Tahun Anggaran 2012 yang kami ajukan melalui surat No…………..tanggal………, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……….. Jabatan : ……….. Nama Perusahaan : ……….. Alamat Perusahaan : ……….. ………..
Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya :
Bahwa Perusahaan……….. telah membeli Mesin dan/Peralatan dalam rangka meningkatkan kinerja usaha dengan sumber pembiayaan pembelian Mesin dan/atau Peralatan tersebut sepenuhnya berasal dari
Dana Tunai milik Perusahaan kami senilai Rp. ... (terbilang : ...) dan tidak didanai dari Pinjaman Bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) atau pinjaman dari koperasi simpan pinjam atau kredit dari Vendor Mesin dan/atau Peralatan tersebut.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan dapat kami pertanggungjawabkan serta digunakan untuk memenuhi persyaratan dalam rangka pengajuan mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM Tahun Anggaran 2012, Kementerian Perindustrian c.q. Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah.
Dibuat di………..tanggal..../…./2012
Pemberi Pernyataan, Menyetujui,
Materai Rp.6000/TTD/Stempel Perusahaan
……… ………... Pemimpin/Direktur Pemilik/Komisaris
45
( Kop Surat Perusahaan )
SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN
Sehubungan dengan pengajuan permohonan mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM Tahun Anggaran 2012 Kementerian Perindustrian, Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah yang kami ajukan melalui surat No…………..tanggal………, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……….. Jabatan : ……….. Nama Perusahaan : ……….. Alamat perusahaan : ……….. ……….. Dengan ini memberikan pernyataan bahwa semua dokumen yang kami sampaikan adalah benar.
Demikianlah Pernyataan dan Jaminan ini dibuat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung jawab serta mempunyai akibat hukum dan dapat dijadikan bukti di kemudian hari
Dibuat di………..tanggal..../…./2012
Pemberi Pernyataan, Menyetujui,
Materai Rp.6000/TTD/Stempel Perusahaan
……… ………... Pemimpin/Direktur Pemilik/Komisaris
46
SURAT PERNYATAAN DAFTAR TUNGGU
No. : ……… …..,……. 2012 Hal : SuratPernyataan Daftar Tunggu
Kepada Yth,
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah
Kementerian Perindustrian Lt.15 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Up. Direktur IKM Wilayah I / II / III *)
Dengan Hormat,
Menunjuk Permohonan mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM Tahun Anggaran 2012 yang kami ajukan melalui surat No. …………. tanggal ……… berikut kelengkapan dokumennya, dengan ini kami menyatakan hal-hal sbb :
1. Sebagaimana pengajuan permohonan kami untuk mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM ternyata telah melampaui pagu anggaran yang tersedia di Kementerian Perindustrian, dengan ini kami mohon permohonan kami dapat tetap diterima dan kami menyatakan bersedia dimasukkan dalam Daftar Tunggu sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Kami menyatakan akan memenuhi seluruh ketentuan dan persyaratan
yang ditetapkan serta menjamin bahwa seluruh dokumen yang kami sampaikan adalah benar dan tidak ada unsur rekayasa atau manipulasi. 3. Apabila ternyata penggunaan pagu anggaran telah terpenuhi untuk
IKM lainnya dan permohonan dari perusahaan kami karenanya tidak dapat diproses lebih lanjut, maka kami menyatakan bersedia dikeluarkan dari Daftar Tunggu dan permohonan tersebut kami tarik kembali.
Demikian, Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan dapat dijadikan bukti dikemudian hari.
... ….., 2012
Materai Rp.6000/ TTd/Stempel Perusahaan
……… Pemimpin/Direktur
47
MESIN DAN/ATAU PERALATAN IKM
Nomor : ...
Pada hari ini ..., tanggal ...bulan ... Tahun Dua Ribu Dua Belas (.../.../2012), bertempat di..., kami yang bertanda tangan :
I.
Nama : ... NIP : ………..Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah berdasarkan Keputusan Menperin Perindustrian RI
Nomor ………. tanggal ……….
Alamat : Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.52-53 Jakarta Selatan
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
---II.
Nama : ………... Jabatan : ………... Nama Perusahaan : ………. Alamat : ………... ……….. ………... Telp………Fax ……… Akte Pendirian : Notaris………… SH No…..Tanggal …………../…./……., telah diumumkan dalam BNRI No….
Tambahan BNRI No.…,tgl. …./……/……… No. Rekening : ………... Bank : Bank …………., Cab………. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan PT..., untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.---
48
Berdasarkan :
1. Undang – undang No. 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012;
2. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
3. Peraturan Menteri Perindustrian No. 15/M-IND/PER/2/2011 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri;
4. Peraturan Menteri Perindustrian No. 98/M-IND/PER/12/2011 tentang Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan Industri Kecil Menengah (IKM);
5. Surat Pengesahan DIPA 2012 No.0222/019-05.1/01/2012 Ditjen IKM Program Revitalisasi dan Penumbuhan IKM;
6. Surat Permohonan ……… tentang permohonan mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM No……… tanggal …./…./…… dan surat Penetapan Direktur IKM Wilayah (I /II/ III) No……… tanggal …./…./…… tentang ………Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian dalam rangka mengikuti Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM berdasarkan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1 Tujuan
Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM dimaksudkan untuk meremajakan Mesin dan/atau Peralatan dalam rangka peningkatan teknologi, daya saing, efisiensi dan/atau produktivitas IKM.
49 Pasal 2 Ruang Lingkup
Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM diberikan dalam bentuk Potongan Harga untuk pembelian Mesin dan/atau Peralatan sesuai daftar terlampir yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Pasal 3 Nilai Potongan Harga
(1) PIHAK PERTAMA akan memberikan Potongan Harga Pembelian Mesin dan/atau Peralatan kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk dana sebesar-besarnya Rp……….,- (………... Rupiah) yang ditetapkan dengan menggunakan nilai Kurs Pajak yang berlaku pada saat penetapan persetujuan oleh PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK PERTAMA menetapkan besarnya realisasi nilai Potongan Harga Pembelian Mesin dan/atau Peralatan setelah menerima Surat Permohonan Pencairan Program Restrukturisasi dari PIHAK KEDUA
yang dilengkapi dengan bukti – bukti pembelian dan bukti-bukti dokumen Mesin dan/atau Peralatan sebagaimana terlampir dan memenuhi syarat sesuai ketentuan Petunjuk Teknis.
(3) Dalam hal terdapat perbedaan nilai Potongan Harga menurut SPPB dengan Nilai Invoice dan/atau Bukti-bukti Pembayaran maka PIHAK PERTAMA berhak menetapkan besarnya nilai Potongan Harga berdasarkan nilai yang terendah.
Pasal 4
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
(1) PIHAK PERTAMA berhak mengawasi dan meminta laporan pelaksanaan pemasangan Mesin dan/atau Peralatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 sampai dengan beroperasi, baik secara langsung maupun melalui penugasan Pihak Ketiga.
50 KEDUA :
a. tidak dapat merealisasikan pembelian Mesin dan/atau Peralatan kurang dari 50% (lima puluh persen) dari porsi nilai investasi
yang dibiayai dari dana sendiri;
b. tidak memperoleh persetujuan pembiayaan dari Lembaga Perbankan dan/atau Lembaga Keuangan Bukan Bank dan/atau Koperasi Simpan Pinjam dan/atau vendor Mesin dan/atau Peralatan;
c. bukti-bukti pembayaran dan/atau dokumen-dokumen Mesin dan/atau Peralatan dan/atau Legalisasinya diragukan keabsahannya; atau
d. pengajuan pencairan melebihi batas waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak ditandatanganinya SPPB atau melebihi tanggal 31 Oktober 2012.
(3) PIHAK PERTAMA wajib membayar Potongan Harga Pembelian Mesin dan/atau Peralatan kepada PIHAK KEDUA yang telah memenuhi ketentuan dan dilengkapi bukti-bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).
Pasal 5
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
(1) PIHAK KEDUA berhak mengajukan permohonan pembiayaan kepada Bank dan/atau Lembaga Keuangan Bukan Bank dan/atau Koperasi Simpan Pinjam dan/atau Supplier Mesin dan/atau Peralatan.
(2) PIHAK KEDUA berhak mendapat potongan harga pembelian Mesin dan/atau Peralatan setelah memenuhi ketentuan yang dilengkapi bukti-bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).
(3) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan tujuan dan ruang lingkup Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan sebagaimana dimaksud Pasal 1 dan Pasal 2.
(4) PIHAK KEDUA wajib memenuhi persyaratan permohonan pencairan bantuan potongan harga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 2 dengan bukti-bukti dokumen pembayaran Mesin dan/atau Peralatan yang benar dan valid serta bebas dari rekayasa/manipulasi, dalam batas waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak ditandatangani SPPB atau selambat-lambatnya tanggal 31 Oktober 2012.
51
penggunaan Mesin dan/atau Peralatan kepada PIHAK PERTAMA
setiap 1 (satu) tahun sekali selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
PIHAK KEDUA menerima realisasi pencairan bantuan potongan harga dari PIHAK PERTAMA.
(6) PIHAK KEDUA wajib memberikan akses bagi PIHAK PERTAMA atau Pihak Lain yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan hak-haknya.
Pasal 6 Sanksi
Apabila PIHAK KEDUA memindah tangankan Mesin dan/atau Peralatan sebagaimana dimaksud Pasal 2 kepada pihak lain tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan bantuan potongan harga yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
Keadaan Kahar (Force Majeure)
(1) Yang dimaksud dengan keadaan kahar atau force majeure adalah keadaan atau kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan/ kemampuan kedua belah pihak yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini, misalnya: peperangan, blokade, epidemi, huru-hara, demonstrasi, dan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.
(2) Apabila terjadi keadaan kahar, maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak terjadinya keadaan kahar tersebut, disertai dengan bukti berupa keterangan tertulis dari instansi yang berwenang.
(3) Dalam hal terjadi keadaan kahar sesuai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, maka dapat dilakukan perubahan terhadap ketentuan perjanjian ini.
(4) Segala perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan berdasarkan persetujuan kedua belah pihak, dan dituangkan ke dalam addendum yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
52 Pasal 8
Pernyataan dan Jaminan
(1) PIHAK KEDUA menjamin semua dokumen-dokumen dan informasi tentang Mesin dan/atau Peralatan yang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA adalah benar serta sesuai dengan aslinya dan sesuai dengan Mesin dan/atau Peralatan yang dibeli serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tidak ada rekayasa dan/atau manipulasi .
(2) PIHAK KEDUA menjamin semua legalisasi atas dokumen-dokumen legal dan dokumen Mesin dan/atau Peralatan serta bukti-bukti pembayaran yang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA adalah benar telah mendapatkan legalisasi yang sesuai dari pejabat yang berwenang serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menjadi bukti yang sah serta tidak ada yang direkayasa.
Pasal 9 Ketentuan Lain
(1) Dalam hal batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) terlampaui, maka PIHAK KEDUA wajib mengajukan permohonan pengunduran waktu kepada PIHAK PERTAMA dengan memberikan alasan dan bukti-bukti keterlambatan dalam batas waktu 7 (tujuh) hari kalender sebelum batas waktu tersebut berakhir.
(2) Sepanjang alasan dan bukti-bukti keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA, dimungkinkan untuk dilakukan addendum atas SPPB.
(3) Hal-hal lainnya yang belum diatur dalam perjanjian ini apabila dianggap perlu oleh kedua belah pihak akan diatur dengan addendum.
53 Pasal 10
Penutup
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan 2 (dua) rangkap diantaranya bermaterai cukup dan kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Jakarta, ...2012
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,
Pejabat Pembuat Komitmen Pimpinan/Direktur Direktorat Jendral IKM IKM Pemohon
Materai Rp.6000 Stempel Perusahaan
( ... ) ( ...)
Catatan :
Nomor : …../IKM/SPPB/…./2012 : ………..
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (6) x (7) x 35/25% **)
*)
tanggal .../.../2012 s/d .../…./2012
**) Khusus untuk mesin/peralatan produksi Dalam Negeri dengan potongan 40% atau 30%
***) Dibulatkan dalam jutaan terendah
Jakarta, …..,…….. 2012 Kementerian Perindustrian
Direktorat Jenderal
Industri Kecil dan Menengah ….. ( Nama Perusahaan ) ….. Materai Rp.6.000 Stempel Perusahaan
Pemilik/Komisaris/Direktur Besar Potongan Harga Maks. (dibulatkan)
Pejabat Pembuat Komitmen
Kurs Valuta sesuai Kurs Pajak
No .
Jenis
Mesin/Peralatan Merk Qty
Sub Jumlah Sub Jumlah Jumlah Nilai Pembelian M/P Sesuai Verifikasi KPP
Kurs Valuta *) Nilai Potongan harga (Rp) Valuta
Tanggal
55
Surat Permohonan Pencairan Potongan Harga (SP3H)
……….,………… , 2012 No. : ...
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Pencairan Potongan Harga
Kepada Yth,
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah
Kementerian Perindustrian Lt.15 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Up. Direktur IKM Wilayah I / II / III *)
Dengan Hormat,
Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) No….…. tanggal ……….. antara Kementerian Perindustrian dan PT………, untuk pencairan potongan harga dimaksud diatas, dengan ini kami mohon realisasi pencairan tersebut dapat kami terima sesuai dengan Invoice No.……..tanggal ………. dan kwitansi No.……..tanggal………. sebesar Rp………,- dan dicairkan melalui rekening PT…………..pada Bank …………dengan nomor rekening ……… sesuai SPPB.
Sebagai kelengkapan administrasi realisasi pencairan program restrukturisasi tersebut, terlampir dokumen-dokumen berupa :
1. Invoice (Form I1), 2 Asli bermaterai dan 2 Asli tanpa materai.
2. Kwitansi (Form I2) Penerimaan Pencairan Potongan Harga, 2 Asli bermaterai dan 2
Asli tanpa materai.
3. Fotocopy NPWP Perusahaan ( alamat sesuai SPPB ). No ……… 4. Faktur Pajak Standar – PPN ( 1 asli dan 3 tembusan ).
5. SSP PPN ( 1 asli dan 4 tembusan ). 6. SSP PPh ( 1 asli dan 4 tembusan ).
7. 1 (satu) lembar fotocopy Rekening Koran terakhir sesuai nomor rekening pada SPPB. yaitu No ………….. Bank ……….……… Cabang …….
8. Berita Acara Serah Terima Pencairan Potongan Harga Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM (Form I3). tanggal………..
9. Surat Pernyataan Pencairan Potongan Harga (Form J) bermaterai cukup;
Demikian, atas bantuan dan realisasi pencairan program restrukturisasi tersebut, kami sampaikan terima kasih.
Hormat kami,
Meterai Rp.6000/TTD/Stempel Perusahaan
………
Kepada Yth,
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Lt.15
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
INVOICE
No. : ………. ( No.Perusahaan Pemohon ) Tanggal : ………. ( Tgl. Pembuatan Invoice Pemohon )
Realisasi Pencairan Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM
Kementerian Perindustrian TA 2012
Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) No…………..., tanggal …./…../ 2012, dan
Berita Acara Serah Terima
Pencairan Potongan Harga Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM Tanggal ….. / ….. / 2012
Rp ……….
No. Rekening : ………. ( Sesuai SPPB ) Bank : ………. ( Sesuai SPPB ) Cabang : ………. ( Sesuai SPPB ) NPWP : ………. ( Sesuai SPPB ) Atas Nama Perusahaan : ………. ( Sesuai SPPB )
( Kop Surat Perusahaan )
Pemilik/Komisaris/Direktur Terbilang : ……….
….. ( Nama Perusahaan ) …..
Meterai Rp.6000/TTD/Stempel Perusahan
57
( Kop Surat Perusahaan )
KWITANSI
No. Kwitansi : ……….
Tanggal : ….. / ….. / 2012
Sudah terima dari :
Banyaknya uang :
Untuk pembayaran :
Jumlah Rp
:
….. ( Nama Perusahaan ) …..
Materai Rp.6000/TTD/Stempel Perusahaan
( ……….. )
Pemilik/Komisaris/Direktur
Direktorat Jenderal
Industri Kecil dan Menengah
Kementerian Perindustrian Lt.15
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53
Jakarta Selatan
Terbilang : ……….
……….
……….……….
Pencairan Potongan Harga Program Restrukturisasi
Pembelian Mesin dan/atau Peralatan Industri Kecil dan
Menengah pada Program Restrukturisasi Mesin dan/atau
Peralatan Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran
2012 berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
(SPPB) No..…/IKM/SPPB/.…./2012 tanggal ..… 2012
………
000.000,-1.170.000.000,-483.000.000,-
58
PENCAIRAN POTONGAN HARGA PROGRAM RESTRUKTURISASI MESIN DAN/ATAU PERALATAN IKM
TAHUN ANGGARAN 2012
Pada hari ini …….……… tanggal …………..…bulan ……… tahun dua ribu dua belas ( ....…. / ...…. / 2012 ), bertempat di Jakarta.
Yang bertandatangan dibawah ini :
1. ... : Direktur IKM Wilayah I / II / III *) berkedudukan di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan, Lt.14, Kementerian Perindustrian bertindak untuk dan atas nama Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. ... : Pemilik/Komisaris/Direktur PT ... yang berkedudukan di ... Jl ..., bertindak untuk dan atas nama perusahaan ... Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat, untuk :
1. PIHAK PERTAMA menyerahkan dana dari Pemerintah RI c.q.
Kementerian Perindustrian senilai Rp...- (...) sebagai bantuan potongan harga pembelian mesin dan/atau peralatan IKM, sebagaimana yang tercantum dalam Surat
Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Nomor
:.../IKM/SPPB/.../2012 tanggal...bulan...tahun 2012, Berita Acara Rapat Tim Teknis tanggal...bulan...2012, Kwitansi No...tanggal... bulan...tahun 2012 dan Invoice No...tanggal...bulan... tahun 2012.
59
2. PIHAK KEDUA menyatakan menerima penyerahan uang senilai
Rp...,- ( ...) dari PIHAK PERTAMA untuk bantuan potongan harga pembelian mesin dan/atau peralatan IKM sebagaimana yang tercantum dalam SPPB, Berita Acara Rapat Tim Teknis, Invoice dan Kwitansi dimaksud.
3. Apabila PIHAK KEDUA memindah tangankan mesin dan/atau peralatan yang dibiayai dari dana tersebut kepada pihak lain dalam masa 3 (tiga) tahun terhitung sejak direalisasikan pencairan bantuan potongan harga ini tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan bantuan potongan harga yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA ke Kas Negara.
4. PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan operasional mesin dan/atau peralatan, kegiatan produksi secara berkala setiap 1 (satu) tahun kepada PIHAK PERTAMA, selama 3 (tiga) tahun sejak realisasi pencairan bantuan potongan harga ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
60
SURAT PERNYATAAN PENCAIRAN POTONGAN HARGA
PROGRAM RESTRUKTURISASI MESIN DAN/ATAU PERALATAN IKM
Menunjuk Surat Permohonan Pencairan Potongan Harga Program Restrukturisasi Mesin dan/atau peralatan IKM No ……….. tanggal………, sebagai realisasi dari Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) No……….. tanggal………., dan Berita Acara Serah Terima Pencairan Potongan Harga Program Restrukturisasi Mesin dan/atau peralatan IKM tanggal ……….. sebesar Rp………(………), kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama………dan ...………. yang masing-masing dalam kedudukannya selaku Pemimpin/Direktur dan Pemilik/Komisaris ...(Nama Perusahaan)... beralamat di ... Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Seluruh dokumen-dokumen mesin dan/atau peralatan, bukti-bukti pembayaran pembelian mesin dan/atau peralatan serta bukti-bukti pendukung lainnya yang berkaitan dengan realisasi pembelian mesin dan/atau peralatan berdasarkan SPPB tersebut di atas adalah benar dan telah sesuai dengan aslinya yang diterbitkan dan legalisasinya dilakukan oleh masing-masing pihak berwenang dan dapat dipertanggungjawabkan, serta tidak terdapat manipulasi dan/atau rekayasa;
2. Mesin dan/atau peralatan yang diberikan bantuan potongan harga oleh Kementerian Perindustrian c.q. Direktorat Jenderal IKM adalah benar dan sepenuhnya milik perusahaan kami serta dapat dipertanggungjawabkan dan didukung oleh dokumen-dokumen mesin dan/atau peralatan yang sah secara hukum, antara lain Invoice, Bill of Lading, Packing List, PIB/BC-23 dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan pembelian mesin dan/atau peralatan.
3. Seluruh pembayaran yang dilakukan, baik langsung maupun kepada supplier atau kepada pihak ketiga lainnya (termasuk pembayaran gabungan untuk pembelian beberapa mesin dan/atau peralatan) adalah benar dan semata-mata untuk pembayaran pembelian mesin dan/atau peralatan dimaksud di atas;
61
restrukturisasi ini, kami tidak akan mengalihkan kepemilikan mesin dan/atau peralatan dimaksud di atas kepada pihak lain;
5. Kami bertanggung jawab secara penuh, apabila dikemudian hari ternyata, Surat Pernyataan ini tidak benar dan kami akan segera mengembalikan seluruh dana bantuan potongan harga yang telah kami terima dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian paling lambat 1 (satu) bulan sejak surat permintaan pengembalian dana bantuan potongan harga tersebut dari Kementerian Perindustrian c.q. Direktorat Jenderal IKM dan bersedia untuk dituntut secara Perdata dan Pidana. Demikianlah Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab serta dapat dijadikan bukti di kemudian hari.
Dibuat di………., tanggal…./…./2012 ...(Nama Perusahaan)...
Materai Rp.6000 /TTD/Stempel Perusahaan
..……….. ...……… Pemimpin/Direktur Pemilik/Komisaris