ANALISIS KINERJA CPU INTEL DUAL CORE E5300 OVERCLOCK
DENGAN COOLER STANDAR DAN COOLER MASTER HYPER 212+
PADA MOTHERBOARD GA-EP41-UD3L
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Fahmi Ardani
09.11.2930
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
PERFORMANCE ANALYSIS OF INTEL DUAL CORE CPU OVERCLOCKED E5300 WITH COOLER STANDARD AND COOLER MASTER HYPER 212+ ON
MOTHERBOARD GA-EP-41-UD-3L
ANALISIS KINERJA CPU INTEL DUAL CORE E5300 TER-OVERCLOCK DENGAN COOLER STANDAR DAN COOLER MASTER HYPER 212+ PADA MOTHERBOARD
GA-EP41-UD3L
Fahmi Ardani Melwin Syafrizal Jurusan teknik informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Overclock said may be a foreign language for a beginner who is interested in the field of hardware. But for those who have advanced the field of hardware, the word is a word used raw and in their daily lives. Overclocking is a function of clock speed and increase the speed of a work force of more than ability standard hardware. Exemple Processor FSB 200 and the view of the speed of x13 multipler it will be able to speed of 2.6 GHz x13 will be increased to 266 obtained by 3.4 GHz clock speed. Surely there are some side effects of the activities Overclock, the temperature became overheating processor, system performance becomes unstable, and of course reduce the life time of the hardware, here is the role of the Cooler is very important to keep the temperature to remain normal so that the system becomes is stable
The research is based to determine the effect of using the standard Heatsink and Heatsink Cooler Master Hyper 212+ for performance, stability and temperature in the system that has been based overclocked Intel Wolfdale 45nm processors (Dual Core E5300). Performance measurement to measure the ratio of the temperature and the stability of the system as well as several classification tests using benchmarking software. In the researchers are trying to decipher the subject in each classification test and the results are intended to illustrate the effect of using standard Heatsink and Heatsink Cooler Master 212 + on the CPU overclock.
1.1 Latar Belakang Masalah
Overclock merupakan istilah yang mengacu kepada cara untuk membuat suatu perangkat komputer agar berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi dari pada ketentuan pabrik pembuatnya. Jika proses overclock bisa dilakukan dengan benar maka performa pada komputer akan lebih baik, tetapi jika gagal maka akan berakibat kerusakan pada perangkat komputer.
Prosesor Intel Dual Core E5300 merupakan salah satu jajaran dalam prosesor fabrikasi 45nm, dimana prosesor ini menjanjikan performa yang cukup signifikan dengan penambahan jumlah core, kapasitas cache memory, reduksi daya dan lain sebagainya. Teknologi ini membuat prosesor menjadi lebih hemat energi dan tidak mudah panas.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini di lakukan dengan tujuan agar dapat membandingkan Cooler standar maupun Cooler Master Hyper 212+ yang dapat berpengaruh pada suhu prosesor. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis telah di ketahui beberapa masalah tersebut :
1. Bagaimana cara agar prosesor tidak overheat ketika melakukan overclocking. 2. Bagaimana cara agar sistem menjadi stabil ketika overclocking berlangsung.
1.3 Batasan Masalah
Analisis ini difokuskan untuk memberikan kesimpulan dari masing-masing performa pada Heatsink Fan standar dan Heatsink Fan Cooler Master Hyper 212+ pada Intel Dual Core E5300 yang ter Overclock.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan bagi jenjang Strata Satu di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer “AMIKOM” Yogyakarta.
2. Memberikan hasil akhir analisis sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai salah satu contoh referensi dalam melakukan Overclock.
3. Mengetahui kualitas performa Cooler standar dan Cooler Master Hyper 212+ yang mempengaruhi suhu prosesor yang berdampak pada kestabilan sistem.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Analisis ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Overclocker yang masih awam terhadap pengaruh suhu prosesor yang telah ter overclock terhadap kestabilan sistem.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dan acuan dalam memahami pengaruh suhu dan pendingin yang berkualitas terhadap prosesor yang ter overclock.
3. Mengetahui kualitas performa Cooler standar dan Cooler Master Hyper 212+ yang mempengaruhi suhu prosesor yang berdampak pada kestabilan sistem.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian untuk menyusun laporan ini, penulis menggunakan tahap atau proses penelitian, yang meliputi :
a. Metode Download Data
Metode pengambilan data dengan menggunakan informasi yang ada seperti dengan memanfaatkan fasilitas internet yaitu dengan mengunjungi situs-situs web yang berhubungan dengan Overclocking.
b. Studi Literatur
Metode atau teknik pengumpulan data yang bersumber dari literature buku-buku penunjang untuk konsep teori yang berkaitan dengan topik skripsi. c. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode yang dimana memberikan percobaan yang berbeda pada setiap sampel, maka reaksi yang terjadi akan berbeda. Inti dari metode eksperimen adalah “what if” apa yang terjadi apabila dilakukan percobaan pada setiap sampel.
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian dengan tema Overclock komputer sudah pernah ada dilakukan di tahun – tahun sebelumnya. Salah satunya yang pernah penulis baca adalah penelitian yang dilakukan oleh salah satu alumni mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi yakni STMIK AMIKOM Yogyakarta bernama Imam Taufiq (2010) dengan judul “Analisis Kinerja Overclock Prosesor Intel Core 2 Duo E7400 pada Motherboar Chipset Intel P45 dan P43”. Penelitiannya menjabarkan tentang berbagai permasalahan - permasalahan yang ada dan langkah - langkah penyelesaian yang diambil.
2.2 Definisi Overclock
Overclocking adalah proses di mana sebuah komputer atau komponen beroperasi lebih cepat dari pada frekuensi clock ditentukan oleh produsen dengan memodifikasi parameter sistem. Salah satu teknik yang paling penting adalah berjalan pada clock rate yang lebih.
2.3 Cara Kerja Komputer
Setiap kali sebuah komputer di aktifkan, sebuah proses yang disebut booting akan terjadi. Ada tiga tahapan proses booting, yaitu CPU reset, POST (Power On Self Test), dan Disk Boot.
2.4 Sistem Operasi Windows 7
Sistem operasi Windows merupakan salah satu contoh sistem operasi yang umumnya banyak digunakan untuk keperluan apa pun. Salah satu contohnya adalah keperluan overclock, yang dimana sistem operasi windows memberikan hasil yang stabil pada saat melakukan overclock.
2.5 Stress Test
Stress Test digunakan untuk memeriksa kestabilan pada sebuah komponen. Memberikan beban kerja yang tinggi untuk komponen contoh VGA card, RAM, Hard Disk, dan CPU
2.6 Pendingin Prosesor
Pendingin prosesor adalah sebuah perangkat yang menarik panas dari chip prosesor dan membantu prosesor tetap pada suhu normal, dan meningkatkan kinerja serta kestabilan pada prosesor.
3.1 Tinjauan Umum 3.1.1 Intel Dual Core E5300
Intel Dual Core E5300 dengan Wolfdale core, intel memberikan lebih banyak performa didalam paket Pentium. Prosesor Intel Dual Core E5300 merupakan fabrikasi 45nm memungkin kan prosesor untuk mengurangi daya yang dibutuhkan hingga 65W .
3.1.2 Motherboard GA-EP41-UD3L rev 1.2
Motherboard GA-EP41-UD3L rev 1.2 merupakan produk dari Gigabyte, Intel G41 + ICH7 Chipset. Ultra Durable 3 Classic Technology dengan tembaga berkualitas untuk
menurunkan temperatur pada saat kerja rendah atau idle, selain penurunan suhu pada saat idle tembaga ini juga berfungsi sebagai penurun suhu pada saat overclock.
3.1.3 Cooler Standar
Cooler merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perangkat komputer. Cooler standar dari Intel atau satu paket dengan prosesor Intel Dual Core E5300 ini memiliki ukuran yang kecil yang memungkinkan tidak terlalu banyak memakan tempat.
3.1.4 Cooler Master Hyper 212+
Cooler Master Hyper 212+ merupakan produk dari Cooler Master, dimana cooler ini dilengkapi dengan heat pipe yang mampu memberikan pendinginan yang cukup baik untuk prosesor, dengan ukuran yang cukup besar cooler ini dilengkapi dengan Fan berukuran 12cm.
3.2 Analisis Perbandingan
Adapun perbedaan dan persamaan dari hasil perbandingan Cooler standar dengan Cooler Master Hyper 212+ antara lain seperti tabel berikut :
Tabel 3.1, perbandingan Cooler Standar dan Cooler Master Hyper 212+ Perbandingan Cooler Standar Cooler Master Hyper 212+
Performa Fan Menggunakan tenaga angin. Kecepatan putar hingga 2800Rpm.
Menggunakan tenaga angin. Kecepatan putar hingga 2100Rpm.
Max TDP Heatsink Nilai maksimal TDP 98 Watt. Nilai maksimal TDP 180 Watt.
Ukuran Ukuran lebih kecil dibanding dengan CM Hyper 212+ suara lebih bising pada putaran maksimal Fan.
Ukuran lebih besar dibanding dengan Cooler standar suara lebih tenang pada putaran maksimal Fan.
Efisien Dengan ukuran yang kecil tidak membutuhkan tempat yang lebar.
Ukuran yang tergolong cukup besar membutuhkan tempat yang cukup lebar.
Bentuk Heatsink Heatsink berbentuk lingkaran tabung dan berongga dengan Fan diatasnya
Heatsink berbentuk persegi dengan Fan disamping depan dan belakang heatsink, dilengkapi dengan heatpipe.
Rekomendasi Posisi
Motherboard
Posisi motherboard saat menggunakan cooler ini dapat dengan posisi berdiri maupun posisi tidur.
Posisi motherboard saat menggunakan cooler ini sangat disarankan dengan posisi tidur untuk
menghindari motherboard bengkok.
3.3 Analisis Kebutuhan Hardware
Adapun kebutahan Hardware yang di perlukan dalam penelitian, antara lain:
Tabel 3.2, Kebutuhan Hardware
Nama Barang Keterangan
Prosesor Intel Dual Core E5300 Default clock @2.6Ghz Motherboard GA-EP41-UD3L Max FSB 1333/333Mhz
Memory DDR2 1GB x 3
Hard Disk SAMSUNG HD080HJ ATA Power Supply Seasonic S12II-520Bronze 520Watt Cooler standar Stock Cooler E5300
Cooler Master Hyper 212+ Aftermarket Cooler
LCD Monitoring
VGA Monitoring
3.4 Analisis Kebutuhan Software
Adapun kebutuhan Software yang di perlukan penulis, antara lain:
Tabel 3.3, Kebutuhan Software
Nama Software Keterangan
Windows 7 Ultimate 32bit Platform/OS AIDA64 Extreme Edition Software analisis Hardware
OCCT 4.4.0 Benchmarking Software
3.5 Kebutuhan Biaya
Rincian biaya yang dibutuhkan penulis, antara lain:
Tabel 3.4. Kebutuhan biaya penelitian
No. Nama Barang Harga Barang Keterangan
1 Prosesor Intel Dual Core E5300 @2,6 Ghz+Cooler Standar
2 Motherboard Gigabyte EP41-UD3L Rp. 1.200.000,00 3 Power Supply M12II-520Bronze Rp. 800.000,00
4 RAM Visipro DDR2 1GBx3 Rp. 172.500,00 /buah 5 Cooler Master Hyper 212+ Rp. 345.000,00
6 HDD SATA 80GB Rp. 100.000,00 7 OCCT 4.4.0 Free
8 AIDA64 Extreme Edition Free
9 LCD Rp. 1.200.000,00
10 VGA Rp. 790.000,00
11 Kabel dan lain – lain Rp. 100.000,00
Total biaya Rp. 5.702.500,00
3.6 Langkah Pengujian
Adapun langkah – langkah penelitian yang dilakukan pengujian pengaruh Cooler terhadap suhu prosesor yang mempengaruhi kestabilan system.
Persiapan
Hardware Setting BIOS Software
Motherboard Uji sistem default AIDA64
Prosesor Hasil OCCT 4.4.0
Heatsink Fan
HDD Ubah nilai FSB CPU RAM Ubah nilai FSB RAM Power Supply Ubah timing RAM
Ubah Nilai Vcore Uji sistem overclock
Hasil Kesimpulan
4.1 Implementasi
Uji coba merupakan tahapan setelah melakukan analisis, pada tahap ini penulis melakukan uji coba terhadap Cooler standar dan Cooler Master Hyper 212+. Adapun uji coba benchmarking menggunakan OCCT 4.4.0 sebagai berikut:
1. Tahap awal adalah benchmarking sistem secara default dan pengujian masing – masing cooler dengan menggunakan software yang telah di jelaskan diatas. Setelah benchmarking kemudian dokumentasikan hasil dari benchmarking dengan print screen.
2. Tahap berikutnya adalah melakukan booting sistem operasi, jika sistem dapat booting dan masuk ke sistem operasi maka lakukan proses stressing di dalam sistem operasi dengan software OCCT 4.4.0 dan AIDA64 Extreme Edition.
3. Selanjutnya jika sistem menunjukkan kestabilan maka lakukan penambahan FSB RAM ke posisi default 400 Mhz dan timing default, dalam hal ini RAM tidak akan di overclock.
4. Tahap berikutnya uji coba ialah benchmarking Cooler standar dan Cooler Master Hyper 212+ dengan merubah nilai default FSB CPU menjadi 266Mhz dengan multiplier x13, FSB RAM 532Mhz, dan nilai voltage 1.318V.
5. Setelah uji tahap awal tidak menunjukkan error maka nilai FSB CPU dapat di naikkan menjadi 333Mhz multiplier x11, FSB RAM 666Mhz, dan nilai voltage 1.30V.
4.2 Pembahasan
Pembahasan ini mencangkup setting default prosesor Intel Dual Core E5300 dan setting Overclock yang akan mempengaruhi kinerja HSF dan suhu prosesor antara lain merubah setting FSB CPU, CPU multiplier, FSB RAM, timing RAM, dan voltage.
Tabel 4.1 Setting default @2,6Ghz.
CPU Clock Ratio 13x
CPU Host Clock Control Enabled
CPU Host Frequency(Mhz) 200
(G)MCH Frequency Latch 200Mhz
Memory Frequency (Mhz) 800
DRAM timing 6-6-6-18
CPU Vcore 1.2750V
MCH I/O 1.550V
DRAM Voltage 1.800V
Tabel diatas merupakan setting default dari BIOS, hanya saja merubah setting auto ke manual. Benchmarking awal di lakukan dengan setting seperti diatas agar dapat membandingkan nilai awal dari Cooler Standar dan Cooler Master Hyper 212+.
Tabel 4.2 Setting @3,46Ghz.
CPU Clock Ratio 13x
CPU Host Clock Control Enabled
CPU Host Frequency(Mhz) 266
(G)MCH Frequency Latch 266Mhz Memory Frequency (Mhz) 800 DRAM timing 6-6-6-18 CPU Vcore 1.318V MCH Core 1.200V MCH I/O 1.550V DRAM Voltage 1.800V
Tabel diatas merupakan setting Overclock dengan nilai clock prosesor Intel Dual Core E5300 sebesar 3,46Ghz. Beberapa setting mulai berubah mulai dari CPU Host Frequency yang diubah menjadi 266Mhz, CPU Vcore sebesar 1.318V dan MCH Core sebesar 1.200V, fungsi merubah voltage Core untuk mendapatkan sistem yang stabil.
Tabel 4.3 Setting @3,66Ghz.
CPU Clock Ratio 11x
CPU Host Clock Control Enabled
CPU Host Frequency(Mhz) 333
(G)MCH Frequency Latch 333Mhz Memory Frequency (Mhz) 800 DRAM timing 6-6-6-18 CPU Vcore 1.300V MCH Core 1.100V MCH I/O 1.550V DRAM Voltage 1.800V
Tabel diatas merupakan setting Overclock dengan nilai clock prosesor Intel Dual Core E5300 sebesar 3,66Ghz. Beberapa setting mulai berubah mulai dari CPU Clock Ratio 11x, CPU Host Frequency yang diubah menjadi 333Mhz, CPU Vcore sebesar 1.300V dan MCH Core sebesar 1.100V.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah beberapa pengujian dalam membandingkan Cooler standar dan Cooler Master Hyper 212+, antara lain:
1. Dari beberapa pengujian benchmarking yang telah dilakukan, performa dari Cooler Master Hyper 212+ lebih baik dari pada Cooler Standar.
2. Dari hasil pengujian benchmarking antara Cooler Master Hyper 212+ maupun Cooler Standar keduanya mampu menjalankan sistem dengan stabil.
5.2 Saran
Pada penulisan skripsi ini tentu masih terdapat banyak kekurangan, yang mungkin dapat disempurnakan lagi penelitian berikutnya anatra lain :
1. Dikarenakan perkembangan hardware dan software terus berkembang maka diharapkan adanya pengembangan penelitian serta pengujian overclocking dengan pendingin yang lebih baik lagi.
2. Penelitian yang dilakukan saat ini dirasa belum maksimal, maka untuk kedepanya sangat diharapkan partisipasi peneliti selanjutnya untuk dapat merevisi serta mengembangkan metode penelitian yang baru tentang overclocking.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penyusun sampaikan. Penyusun berharap penelitian berikutnya tentang overclock lebih berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Chacos, Brad. 2013. How to Stress-test your PC hardware. http://www.pcworld.com/article/2028882/keep-it-stable-stupid-how-to-stress-test-your-pc-hardware.html, Diakses tanggal 31 Maret 2013
Janssen, Cory. 2010. Power-On Self Test (POST). http://www.techopedia.com/definition/24487/power-on-self-test-post, Diakses tanggal 31 Maret 2013
Janssen, Cory. 2010. Boot Disk.
http://www.techopedia.com/definition/5269/boot-disk, Diakses tanggal 31 Maret 2013
Nguyen, T. 2009. Do You Overclock Your PC?. http://www.tomshardware.com/news/cpu-gpu-overclock-overclocking,7334.html, Diakses tanggal 25 Maret 2013
Soni, Hemmanth. 2009. Heat Sink with Heat Pipe. http://snscooling.com/products/heatpipe, Diakses tanggal 20 Maret 2013