• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Menimbang :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Menimbang :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN GUBERNUR

KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 123 TAHUN 1995

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN TINDAKAN ADMINISTRATIF

BAGI PERUSAHAAN/INDUSTRI/KEGIATAN PESERTA

PROKASIH

DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Menimbang :

a. bahwa dengan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 1893 Tahun 1991 telah ditetapkan tentang Tindakan Administratif bagi Perusahaan/Industri/Kegiatan Peserta Prokasih yang Menimbulkan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

b. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut dari Keputusan Gubernur Kepala Daerah dimaksud dan untuk kelancaran pemberian sanksi administratif, perlu menetapkan petunjuk pelaksanaan tindakan administratif bagi perusahaan/industri/kegiatan peserta Prokasih dengan Keputusan Gubernur Kepala daerah.

Mengingat :

1. Undang-undang Gangguan (Hinder Ordonantie)-Staatsblad 1926 Nomor 226, yang telah diubah terakhir dengan Staatsblad 1940 Nomor 450; 2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan;

3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Pemerintahan di Daerah;

4. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian;

6. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta;

(2)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

9. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1893 Tahun 1991 tentang Tindakan Administratif Bagi Perusahaan/Industri/Kegiatan yang Menimbulkan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

KEPUTUSAN GUBERNUR

KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN TINDAKAN ADMINISTRATIF BAGI PERUSAHAAN/INDUSTRI/KEGIATAN PESERTA PROKASIH

DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Pasal 1

Setiap Penanggung jawab perusahaan/industri/kegiatan peserta Prokasih diwajibkan:

a. Membuat surat pernyataan yang memuat target yang harus dicapai selama jangka waktu maksimum 18 (delapan belas) bulan;

b. Membuat UPL atau upaya lain yang dapat menurunkan beban limbah dan tidak boleh melakukan pengenceran;

c. Melakukan pemantauan jumlah produksi, debit limbah dan kualitas secara berkala minimal setiap bulan;

d. Melaporkan hasil pemantauan pada butir c dan upaya-upaya yang dilakukan minimal setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Pokja I.

Pasal 2

Pokja I melakukan pemantauan terhadap peserta Prokasih sebagai berikut : a. Setiap 1 (satu) bulan sekali bagi kegiatan yang mempunyai beban limbah

lebih besar dari 100 kg perhari atau kualitasnya lebih besar dari 10 (sepuluh) kali baku mutu limbah cair;

(3)

b. Setiap 3 (tiga) bulan sekali bagi kegiatan yang mempunyai beban limbah lebih besar dari 10 sampai 100 kg perhari atau kualitasnya lebih besar 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) kali dari baku mutu limbah cair;

c. Setiap 4 (empat) bulan sekali bagi kegiatan yang mempunyai beban limbah lebih besar dari 1 sampai 10 kg perhari atau kualitasnya lebih besar sampai 5 (lima) kali dari baku mutu limbah cair;

d. Setiap 6 (enam) bulan sekali bagi kegiatan yang mempunyai beban limbah lebih kecil/sama dari 1 kg perhari atau kualitasnya lebih kecil/sama dari baku mutu limbah cair.

Pasal 3

1. Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 disampaikan kepada Pokja II selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak pemantauan. 2. Pokja II menyampaikan hasil pemantauan kepada peserta Prokasih,

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak menerima hasil pemantauan.

3. Pokja III melakukan pembinaan teknis terhadap peserta Prokasih, minimal 3 (tiga) bulan sekali.

Pasal 4

1. Pokja I menyampaikan hasil pemantauan pelaksanaan pada Pasal I huruf a selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan kepada Pokja IV sebagai dasar pemberian tegoran.

2. Pokja IV mengeluarkan tegoran kepada peserta Prokasih yang belum memenuhi baku mutu limbah cair selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja.

3. Setelah 3 (tiga) bulan peserta Prokasih mendapat tegoran, Pokja I melakukan pemantauan beban limbah dan hasil pemantauan disampaikan kepada Pokja IV selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebagai dasar pemberian peringatan.

4. Pokja IV mengeluarkan peringatan kepada peserta Prokasih yang belum memenuhi baku mutu limbah cair selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya hasil pemantauan.

5. Pokja IV menyampaikan daftar peserta Prokasih yang telah memenuhi baku mutu limbah cair kepada sekretaris Tim Prokasih.

(4)

Pasal 5

1. Setelah 1 (satu) bulan peserta Prokasih mendapat peringatan, Pokja IV dan Pokja I melakukan pemantauan meliputi :

a. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan beban limbah; b. Pengambilan contoh air limbah dan pengukuran debit.

2. Hasil pemantauan kualitas dan kuantitas debit air limbah disampaikan oleh Pokja I kepada Pokja IV selambat-lambatnya 1 (satu) bulan untuk selanjutnya dilaporkan kepada ketua Tim Prokasih.

3. Pokja IV melanjutkan proses pelaksanaan sanksi administratif bagi peserta Prokasih yang belum memenuhi baku mutu limbah cair berupa penutupan sementara saluran pembuangan limbah cair.

4. Penutupan saluran pembuangan limbah cair dilakukan oleh perusahaan yang terkena sanksi administratif dan dilarang melakukan perembesan ke dalam tanah dan atau membuang ke lingkungan.

5. Pokja IV melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan penutupan sementara saluran pembuangan limbah cair oleh perusahaan setelah 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal penutupan.

6. Apabila dari hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini, ternyata perusahaan belum sempurna melaksanakan penutupannya:

a. Tidak melakukan penutupan sementara saluran pembuangan limbah atau tidak sempurna, maka Pokja IV melakukan penutupan sementara;

b. Telah menutup saluran pembuangan limbah tetapi melakukan perembesan ke dalam tanah dan atau membuang limbah ke lingkungan lainnya tanpa izin, dapat dikenakan tindakan berupa penyegelan unit/kegiatan penghasil limbah.

7. Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, 5 dan ayat 6 Pasal ini dituangkan dalam Berita Acara.

8. Penyegelan terhadap perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 6 huruf b Pasal ini, dilakukan setelah diberi batas waktu 15 (lima belas) hari kerja, terhitung sejak Berita Acara ditandatangani.

Pasal 6

1. Pengawasan terhadap saluran pembuangan limbah cair yang ditutup sementara pada badan air dilakukan oleh Pokja VI.

(5)

2. Perusahaan yang ditutup sementara saluran pembuangan limbahnya wajib melaporkan kegiatan produksi dan limbahnya kepada Ketua Tim Prokasih.

3. Hasil pengawasan yang dilakukan oleh Pokja VI, dilaporkan kepada Pokja IV selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak dilakukannya pengawasan.

4. Apabila hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, ternyata perusahaan masih membuang limbahnya maka terhadap perusahaan tersebut dapat dikenakan tindakan berupa penyegelan unit/kegiatan penghasil limbah oleh Gubernur Kepala Daerah.

Pasal 7

1. Penutupan saluran pembuangan limbah dan atau penyegelan unit/kegiatan penghasil limbah dilakukan paling lama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung dari Berita Acara penutupan saluran pembuangan limbah.

2. Apabila perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, tidak dapat menurunkan beban limbah sesuai dengan baku mutu limbah cair, maka Pemerintah DKI Jakarta melimpahkan penyelidikan dan penyidikan kepada Polda Metro Jaya.

3. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, wajib melaporkan produksi, debit dan kualitas limbah serta upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka penurunan beban limbah kepada Ketua Tim Prokasih.

4. Pelimpahan penyelidikan dan penyidikan perusahaan kepada Polda Metro Jaya dilengkapi dengan data beban limbah dan atau hasil penelitian pencemaran air.

Pasal 8

1. Pokja IV melakukan pemanggilan terhadap perusahaan yang saluran ditutup dan atau disegel untuk penjadwalan kembali target penurunan beban limbah selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Berita Acara penutupan.

2. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, diwajibkan melakukan presentasi upaya yang telah dilakukan dan rencana pencapaian target penurunan beban limbah kepada Tim Prokasih.

(6)

3. Berdasarkan hasil presentasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, ditetapkan penjadwalan pencapaian penurunan beban limbah sesuai baku mutu limbah cair.

4. Apabila perusahaan tersebut telah selesai melaksanakan rencana penurunan target beban limbah yang dibuktikan dengan uji coba perusahaan tersebut, maka yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan pembukaan saluran limbah kepada Ketua Prokasih dengan tembusan masing-masing Pokja.

5. Pokja I melakukan penelitian mengenai efisiensi UPL, kualitas limbah, debit limbah dan jumlah produksi pada saat itu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima tembusan surat.

6. Hasil pemantauan Pokja I dilaporkan kepada Ketua Tim Prokasih DKI Jakarta dengan tembusan masing-masing Pokja selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penelitian.

7. Pokja I menyampaikan hasil penelitian UPL, kualitas limbah selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja kepada Pokja IV.

8. Pokja IV menindaklanjuti hasil pada ayat 7 Pasal ini, dan membuat konsep izin pembukaan saluran limbah perusahaan yang telah ditutup selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja setelah diterimanya laporan hasil penelitian Pokja I.

9. Apabila tidak memenuhi jadwal maksimum dapat dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat 2.

Pasal 9

1. Bagi peserta yang telah memenuhi baku mutu limbah cair (Paska Prokasih) dilakukan pemantauan secara berkala :

a. 1 (satu) bulan sekali untuk peserta Prokasih yang sangat potensial mencemari;

b. 3 (tiga) bulan sekali untuk peserta Prokasih yang potensial mencemari;

c. 6 (enam) bulan sekali untuk peserta Prokasih yang tidak potensial mencemari.

2. Biaya untuk pemeriksaan limbah cair sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, dikenakan retribusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(7)

Pasal 10

Bagi peserta Paska Prokasih setelah dilakukan pemantauan ternyata hasilnya tidak memenuhi baku mutu limbah cair maka terhadap perusahaan tersebut diberlakukan ketentuan sebagaimana diatur pada Pasal 5, 6, 7 dan 8 Keputusan ini.

Pasal 11

Dengan berlakunya Keputusan ini maka proses penanganan sebagaimana yang diatur dalam surat pernyataan yang lama masih tetap berlaku sampai habis masa berlakunya.

Pasal 12

1. Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan kemudian. 2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 1 Pebruari 1995 GUBERNUR KEPALA DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

SURYADI SOEDIRDJA

Tembusan Yth.:

1. Menteri Dalam Negeri; 2. Menteri Lingkungan Hidup; 3. Pimpinan DPRD DKI Jakarta; 4. Para Wakil Gubernur KDKI Jakarta; 5. Sekwilda DKI Jakarta;

6. Para As. Sekwilda DKI Jakarta; 7. Ketua Bappeda DKI Jakarta;

(8)

9. Ketua BKPMD DKI Jakarta;

10. Para Kepala Direktorat DKI Jakarta; 11. Para Kepala Dinas DKI Jakarta; 12. Para Walikotamadya DKI Jakarta; 13. Sekretaris DPRD DKI Jakarta; 14. Para Kepala Biro DKI Jakarta; 15. Tim Prokasih DKI Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok-kelompok lain yang memiliki klaim lahan di wilayah konsesi PT AP Di luar kelima kelompok yang diidentifikasi melalui proses pengkajian, dua kelompok lain yang

Pengamatan terhadap ukuran, berat basah dan berat kering kalus asal eksplan batang dan daun planlet krisan dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.. Ukuran, berat basah dan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata- rata pemahaman siswa kelas X SMA N Kota Bengkulu adalah 70,03% dan rata-rata Kemampuan membaca efektif (KME) siswa kelas X SMA N

Karena Perusahaan tidak dapat mengontrol metode, volume, atau kondisi aktual penggunaan, Perusahaan tidak bertanggung jawab atas bahaya atau kehilangan yang disebabkan dari

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada skor penyesuaian diri di sekolah sebelum dan sesudah penerapan bimbingan

Hasil penelitian dari tingkat olah vokal bernyanyi siswa pada Ekstrakurikuler Drama di SMP Negeri 1 Sukolilo yang meliputi intonasi, artikulasi, pernafasan,

2) asosiasi profesi, institusi pendidikan dan pelatihan untuk membantu Lembaga dalam rangka penyelenggaraan sertifikasi ketcrampilan kerja dan keahlian kerja. mcmberikan