• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp: 021-5725575, Faks: 021-5725039

(2)
(3)

ii iii

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

D

eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap

orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian.

Untuk memenuhi hak pendidikan bagi orang dewasa, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, menyediakan layanan pendidikan masyarakat yang diharapkan mampu mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat. Pemenuhan hak warga Negara terhadap pendidikan orang dewasa ini diharapkan benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat, oleh karena itu program pendidikan masyarakat diutamakan untuk meraih segmen tertentu yang karena berbagai hal mempunyai kondisi kemarjinalan tertentu (geografi s, sosial ekonomi, gender, kekhasan etnisitas dan budaya, serta permasalahan hukum dan penyakit sosial). Layanan pendidikan masyarakat antara lain pendidikan keaksaraan, keaksaraan usaha mandiri, aksara kewirausahaan, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender dan pendidikan perempuan, dan penataan kelembagaan pendidikan nonformal.

Buku Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Sarana Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Berbasis Elektronik Tahun 2013 ini disusun sebagai acuan bagi Lembaga PKBM, UPTD-SKB, dan penyelenggara

(4)

iv v layanan TBM sebagai penyelenggara layanan pendidikan masyarakat, para

pembina program di lapangan, dan pemangku kepentingan pendidikan masyarakat dalam berpartisipasi untuk menyukseskan penyelenggaraan program tersebut sesuai dengan peran masing-masing. Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) 2009 – 2014, salah satu target capaian kinerja yang ditetapkan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2013 adalah persentase kabupaten/kota yang memiliki TBM minimal 10 mencapai 59%. Untuk mencapai target tersebut pada tahun 2013 pemerintah telah menyediakan anggaran bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik dengan sasaran 50 TBM yang akan didistribusikan kepada TBM yang sudah berdiri dan memberi layanan dibidang bahan bacaan dan kegiatan literasi minimal 2 tahun, serta belum pernah mendapat bantuan Sarana TBM berbasis elektronik. Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi menyusun petunjuk teknis ini saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga bermanfaat dan menjadi amal baik bagi kita semua sehingga mendapat ganjaran yang berlipat dari Allah SWT.

Jakarta, Maret 2013 Direktur Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog NIP. 195703221982112001

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyaraka

t

T

erwujudnya masyarakat yang berdaya, beraksara, cerdas, dan mandiri melalui pendidikan orang dewasa bagi yang kurang terjangkau dapat dicapai melalui pendidikan masyarakat. Pembinaan pendidikan masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat menuju peningkatan kesejahteraan yang bermartabat melalui pembelajaran sepanjang hayat. Dengan demikian, pembinaan pendidikan masyarakat akan selalu melibatkan proses dimana upaya pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Layanan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat antara lain: (i) ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan keaksaraan orang dewasa (POD), (ii) ketersediaan sarana keaksaraan orang dewasa, (iii) kesetaraan layanan POD bagi perempuan, pemuda dan anak marjinal, (iv) ketersediaan layanan pendidikan keorangtuaan untuk mendukung paudisasi dan perlindungan anak, (v) kebermutuan lembaga penyelenggara masyarakat dan layanan pendidikan melalui pengarusutamaan gender (PUG). Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebeutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal yang makin berkembang.

Sampai dengan akhir tahun 2012, penyediaan layanan pendidikan masyarakat yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat adalah sebagai berikut: menurunnya jumlah penduduk tuna aksara dewasa (15-59 tahun) menjadi 4,21% atau setara dengan 6.401.522 orang, dimana dari jumlah tersebut angka disparitas gender penduduk tuna aksara adalah 2,4%. Kemudian, sebanyak 16% dari seluruh lulusan program Keaksaraan Dasar yang berusia 15-59 tahun telah mendapatkan layanan Keaksaraan

(5)

vi vii Usaha Mandiri dan persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar

memperoleh layanan pendidikan kecakapan hidup menjadi 14%. Selain itu, sebanyak 32% kabupaten/kota telah menerapkan pengarusutamaan gender (PUG) bidang pendidikan. Untuk jumlah kabupaten/kota yang telah menyelenggarakan kecakapan keorangtuaan adalah 20%. Terkait peningkatan kualitas kelembagaan, sebanyak 60% kecamatan telah memiliki PKBM, dan 60% PKBM telah bernomor induk lembaga. Sedangkan untuk prosentase kabupaten/kota yang telah memiliki 10 TBM meningkat menjadi 47%. Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan kegiatan tersebut disusunlah petunjuk teknis pengelolaan belanja bantuan kegiatan pendidikan masyarakat ini. Petunjuk teknis ini juga bertujuan agar menjadi petunjuk bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan, penyaluran, penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas layanan peningkatan mutu kelembagaan. Selain itu, petunjuk teknis pengajuan, penyaluran, dan pengelolaan kegiatan bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik ini diharapkan dapat menjadi petunjuk bagi pembina, penyelenggara, dan tutor pendidikan nonformal dan informal dalam keikutsertaannya pada kegiatan pendidikan masyarakat.

Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga petunjuk teknis ini dapat bermanfaat sesuai dengan maksud penyusunannya dan dipergunakan sebagaimana mestinya, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Maret 2013

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. NIP 195804091984022001

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 3

C. Tujuan Petunjuk Teknis ... 4

BAB II KEGIATAN BANTUAN SARANA TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS ELEKTRONIK ... 5

A. Pengertian ... 5

B. Sasaran ... 5

1. Penerima Bantuan ... 7

2. Penerima Manfaat ... 7

C. Tujuan Kegiatan ... .. 7

D. Hasil yang Diharapkan ... 8

E. Deskripsi Kegiatan ... 8

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA .... 15

A. Lembaga Penyelanggara ... 15

B. Persyaratan Lembaga ... 15

C. Persyaratan Teknis ... 17

D. Tata Cara Pengajuan Dana ... 18

E. Prosedur Penyaluran Dana ... 19

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana ... 22

G. Mekanisme dan Tahapan Pengaluran Bantuan ... 23 Jakarta, Maret 2013

ur Pembinaan Pendidikan MaMMaMaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasyar

EllalalaaaaaaaYYYYYullaeaaeaaaaaeaaaaaaaaaeaaeaeaeaaeaaaaaaa llalalalallalalalalalalalalalalalalalalaaaaaaaaaaaaaaaaaawati, M.A., Ph.D. NIP 19585858585858558585855858585858558558585855585585858585858585858585858585858585858585858588888888888888888804091984022001

(6)

viii 1

PENDAHULUAN

BAB I

BAB IV PELAPORAN DAN PEMANTAUAN ... 25

A. Pelaporan ... 25

B. Pemantauan ... 26

C. Catatan Khusus ... 27

BAB V PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ... 29

A. Pengawasan ... 29

B. Pemeriksaan ... 29

BAB VI PENUTUP ... 30

LAMPIRAN– LAMPIRAN ... 32

Lampiran 1. Spesifi kasi Teknis Perangkat SaranaTBM Berbasis Elektronik . 32 Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesanggupan dan Kesediaan Lembaga ... 34

Lampiran 3. Rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ... 35

Lampiran 4. Format Proposal Sarana TBM Berbasis Elektronik ... 36

Lampiran 5. Format Perjanjian Kerjasama ... 38

Lampiran 6. Format Laporan Penyelenggaraan ... 42

Lampiran 7. Format Rekapitulasi Penggunaan Dana ... 44

Lampiran 8. Format Buku Kas Umum ... 45

Lampiran 9. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ... 46

Lampiran 10. Format Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana ... 48

Lampiran 11. Rincian Penggunaan Dana ... 50

Lampiran 12. Format Rekap Status Ketersediaan Sarana TBM Berbasis Elektronik ... 51

Lampiran 13. Contoh Faktur Pembelian Barang ... 52

A. Latar Belakang

Pada 2011, penduduk Indonesia berusia 15-59 tahun yang masih tuna aksara berjumlah 6.730.682 orang, yang terdiri atas 2.265.399 orang laki-laki dan 4.465.282 orang perempuan.

Berdasarkan persebarannya, sebanyak 5.390.172 orang atau 80,1 persen berada di 12 provinsi. Secara khusus, terdapat 6 (enam) provinsi dengan jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200 ribu orang dengan persentase di atas rata-rata persentase nasional yaitu 4,43 persen. 1 (satu) provinsi dengan jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200.000 orang, tetapi angka persentase di bawah persentase rata-rata nasional, dan 5 (lima) provinsi dengan angka presentase tuna aksara di atas persentase rata-rata nasional.

Dari provinsi-provinsi padat tuna aksara tersebut, sebanyak 2.542.412 orang tersebar di 33 kabupaten dengan jumlah tuna aksara di atas 50.000 orang (44,3%). Penduduk tuna aksara pada umumnya tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

(7)

2 3 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah

ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharan dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa bekeaksaraan rendah lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan.

Atas dasar itu, pada tahun 2013 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyediakan layanan pendidikan masyarakat antara lain: Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kecakapan Hidup dan Kewirausahaan, Peningkatan Budaya Baca Masyarakat, Pengarusutamaan Gender dan Pendidikan Perempuan, Pendidikan Keorangtuaan dan Penataan Kelembagaan Pendidikan Nonformal.

Pengembangan Budaya Baca Masyarakat dilaksanakan melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM sebagai sarana pendidikan bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat/kegemaran membaca guna mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat. Untuk itu perlu perluasan akses TBM dan penguatan kelembagaannya, sehingga dapat memberikan layanan yang lebih luas dan berkualitas.

Salah satu Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010 – 2014, untuk tahun 2013 adalah 59% kabupaten/kota memiliki 10 atau lebih TBM. Untuk memenuhi itu salah satu kebijakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat adalah menyalurkan Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik yang diutamakan pada kabupaten/kota yang belum memiliki 10 TBM.

Untuk meningkatkan kualitas layanan Taman Bacaan Masyarakat, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat terus menerus melakukan inovasi dengan memfasilitasi pengembangan layanan Sarana TBM berbasis elektronik. Layanan Sarana TBM berbasis elektronik tersebut mulai difasilitasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tahun anggaran 2011

Oleh karena itu, pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada tahun 2013 menyalurkan bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik sebanyak 50 TBM kepada TBM yang sesuai dengan persyaratan.

Selanjutnya untuk memberikan rambu–rambu dan panduan bagi satuan pendidikan nonformal dan lembaga penyelenggara pendidikan nonformal dalam mengajukan dan mengelola bantuan TBM disusunlah ‘’Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran dan Pengelolaan Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik Tahun 2013’’.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan; 3. Peraturan Presiden Nomor: 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014,

4. Peraturan Presiden No 47 tahun 2009, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara;

5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

6. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 81/PMK05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian/Lembaga,

7. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 190/PMK.05/2012 tentang Tatacara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,

(8)

4 5

KEGIATAN BANTUAN SARANA

TAMAN BACAAN MASYARAKAT

BERBASIS ELEKTRONIK

BAB II

Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional 2010-2014, 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 1 Tahun

2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Tujuan Petunjuk Teknis

Petunjuk teknis pengajuan, penyaluran, dan pengelolaan bantuan sarana TBM berbasis elektronik ini untuk memberikan pemahaman dan pengaturan bagi:

1. Lembaga yang berkepentingan dalam menyusun dan mengajukan permohonan bantuan layanan bantuan sarana TBM berbasis elektronik;

2. Tim penilai dalam menyeleksi lembaga pengusul bantuan layanan bantuan sarana TBM berbasis elektronik yang memenuhi standar kelayakan.

3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam upaya meningkatkan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik khususnya dalam mengelola layanan bantuan sarana TBM berbasis elektroknik.

4. Dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota setempat untuk bahan sosialisasi, pendampingan, pembinaan, serta melakukan pemantauan kepada lembaga penyelenggara TBM berbasis elektronik di daerah binaannya, terutama yang berminat mengajukan permohonan layanan bantuan sarana TBM berbasis elektronik;

A. Pengertian

1. Taman Bacaan Masyarakat adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan – kegiatan sejenis lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.

2. Taman Bacaan Masyarakat berbasis elektronik merupakan layanan taman bacaan yang dalam penyelenggaraannya sudah memadukan dan memanfaatkan bahan pustakan dan sumber-sumber informasi yang dikemas secara digital dan dioperasikan menggunakan sejumlah pearalatan elektronik.

3. Bantuan sarana taman bacaan berbasis elektronik adalah penyediaan fasilitasi kelengkapan perangkat dan/atau peralatan elektronik yang diperlukan untuk mendukung operasional penyelenggaraan layanan Taman Bacaan Masyarakat secara elektronik.

4. Satuan Pendidikan Nonformal adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

5. Lembaga penyelenggara pendidikan nonformal lainnya adalah lembaga atau organisasi kemasyarakatan yang terdaftar pada

(9)

6 7 Kementerian Hukum dan HAM, dan menyelenggaraan pendidikan

nonformal minimal 2 tahun.

6. Pengguna Anggaran (PA) Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga bersangkutan.

7. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut Kuasa PA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

8. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.

9. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM) Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Kuasa PA untuk melakukan pengujian atas Surat Permintaan Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar.

10. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta III (KPPN Jakarta III) KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang memperoleh kewenangan sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara. 11. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Surat Permintaan Pembayaran

yang selanjutnya disingkat SPP adalah suatu dokumen yang dibuat/ diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan/ PPK dan disampaikan kepada PP-SPM.

12. Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat SPM-LS adalah

surat perintah membayar yang diterbitkan oleh PP-SPM kepada pihak ketiga atas dasar perikatan atau surat keputusan.

13. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

B. Sasaran.

1. Penerima Bantuan.

Penerima dana bantuan merupakan PKBM yang memiliki TBM dan telah beroperasi minimal 2 tahun, dan diprioritaskan bagi PKBM yang telah memiliki NILEM, serta lembaga TBM yang memenuhi syarat. Dana bantuan ini hanya diberikan satu kali selama lembaga tersebut berdiri. Bagi lembaga yang telah menerima dana bantuan dengan jenis sama, maka tidak dapat mengajukan kembali.

2. Penerima Manfaat.

Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan nonformal, dan masyarakat umum yang memerlukan layanan bacaan dan/atau informasi.

C. Tujuan Bantuan

1. memfasilitasi penggunaan teknologi layanan TBM secara elektronik bagi 50 lembaga;

2. meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan layanan taman bacaan masyarakat secara elektronik pada 50 lembaga;

3. meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan taman bacaan masayarakat;

4. membangun kesadaran masyarakat untuk berkeaksaraan media dan teknologi dalam rangka menumbuhkan budaya membaca;

(10)

8 9

D. Hasil yang Diharapkan

1. tersedianya sarana layanan taman bacaan masyarakat secara elektronik bagi 50 lembaga;

2. terwujudnya layanan taman bacaan masyarakat secara elekronik bagi 50 lembaga;

3. meningkatnya minat dan kualitas layanan taman bacaan masyarakat terhadap kebutuhan bahan bacaan dan informasi;

4. terwujudnya kesadaran masyarakat untuk berkeaksaraan media dan teknologi di bidang layanan bacaan dan informasi;

E. Deskripsi Kegiatan

1. Indikator Keberhasilan

a. diterimanya fasilitas sarana layanan taman bacaan secara elekronik oleh 50 lembaga penyelenggara TBM;

b. terselenggaranya layanan bahan bacaan dan informasi secara elekronik oleh 50 lembaga;

c. terwujudnya layanan taman bacaan masyarakat secara elekronik pada 50 lembaga penyelenggara taman bacaan masyarakat; d. meningkatnya jumlah pengguna dan penerima layanan taman

bacaan masyarakat pada 50 lembaga;

e. meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menumbuhkan kegemaran dan budaya membaca melalui layanan secara elektronik;

2. Layanan Taman Bacaan Masyarakat secara Elektronik

Layanan Taman Bacaan Masyarakat secara elekronik merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan bahan bacaan dan informasi kepada khususnya peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan nonformal, serta masyarakat luas.

Layanan taman bacaan masyarakat secara elekronik meliputi antara lain: (i) layanan bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar/koran)

digital, (ii) layanan informasi secara elektronik baik melalui media terkemas maupun dunia maya.

Layanan taman bacaan secara elektronik diharapkan mendorong: a. terwujudnya masyarakat yang berkeaksaraan media, teknologi,

dan informasi;

b. tumbuhnya masyarakat yang gemar dan berbudaya baca secara berkelanjutan;

c. memasyarakatkan budaya membaca pada masyarakat, mengkritisi setiap informasi yang diterima melalui bahan bacaan digital (elektronik) maupun dunia maya;

3. Komponen Layanan Taman Bacaan Masyarakat secara

Layanan taman bacaan masyarakat secara elekronik melibatkan sejumlah komponen, antara lain (i) seperangkat kelengkapan peralatan elekronik dan kelengkapannya, (ii) pustaka (content) yang dikemas secara elekronik/digital, (iii) sumberdaya manusia.

a. Perangkat Peralatan Elektronik

Perangkat peralatan elektronik yang relevan merupakan salah satu komponen penting terwujudnya layanan taman bacaan masyarakat secara elekronik. Perangkat tersebut sekurangnya meliputi (1) komputer personal (PC), (2) Kamera Digital (3) sambungan/langganan internet, (4) alat pencetak (printer),

(5) televisi, (6) alat pemutar video digital (DVD Player), (8) Pencadang Sumberdaya Listrik (UPS).

b. Bahan Pustaka Berbasis Elektronik (Bukan Buku)

Bahan pustaka berbasis elektronik (bukan buku) merupakan salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat secara elektronik. Penyelenggara layanan taman bacaan secara elektronik dapat memperoleh bahan bacaan dengan cara membeli yang sudah tersedia di pasaran atau membuat tersendiri dengan menggunakan perangkat elektronik yang diterima dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

(11)

10 11 Penyediaan bahan bacaan elektronik dapat memilih berdasarkan

kebutuhan dan kesesuaian dengan masyarakat pengguna taman bacaan setempat. Oleh karena itu, kebutuhan dan ketersediaan bahan bacaan elektronik tersebut dapat berbeda antar daerah atau antar lokasi keberadaan taman bacaan masyarakat.

c. Sumber Daya Manusia

Komponen layanan taman bacaan secara elektronik yang tidak kalah pentingnya adalah penyelenggara layanan taman bacaan masyarakat. Perangkat peralatan pendukung layanan secara elektronik hanya akan berfungsi apabila dioperasikan oleh tenaga-tenaga pengelola yang memiliki bekal kemampuan keterampian yang memadai. Oleh karena itu, pengelola dan penyelenggaran layanan taman bacaan secara elektronik harus memiliki kemampuan mengoperasikan perangkat layanan, sehingga bahan bacaan dapat dimanfaatkan secara baik oleh pengguna. Pelatihan pengelola dan penyelenggara layanan TBM secara elektronik mutlak diperlukan sebeleum dan selama melaksanakan layanan. Kebutuhan tenaga pengelola dan/atau penyelenggaran layanan TBM secara elektronik meliputi antara lain tenaga operator sarana TBM berbasis elektronik, serta tenaga teknis pemeliharaan sarana TBM berbasis elektronik.

4. Bantuan Sarana Taman Bacaan Berbasis Elektronik

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memfasilitasi penyediaan sebagian sarana taman bacaan kepada sejumlah lembaga yang berminat menyelenggarakan layanan taman bacaan berbasis elektronik. Fasilitasi tersebut diberikan dalam bentuk bantuan pengadaan kelengkapan perangkat sarana yang mendukung terwujudnya layanan taman bacaan secara elektronik. Bantuan sarana yang dapat disediakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat untuk memenuhi sebagian kebutuhan sarana pada 50 lembaga. Lembaga berkewajiban menyediakan kebutuhan kelengkapan sarana

layanan taman bacaan berbasis elektronik yang belum disediakan oleh direktorat. Hal tersebut juga merupakan bentuk partisipasi yang harus disediakan oleh masyarakat dan/atau lembaga penyelenggara layanan taman bacaan masyarakat berbasis elektronik.

Jenis kebutuhan sarana layanan taman bacaan berbasis elektronik diadakan oleh lembaga berdasarkan rambu-rambu teknis yang ditetapkan direktorat. Peruntukan dan penggunaan fasilitasi sarana TBM berbasis elektronik ditetapkan dalam pedoman. Lembaga yang berminat wajib mengajukan permohonan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui berikut.

a. Persiapan

Lembaga penyelenggara yang berminat dan memenuhi syarat mengajukan permohonan bantuan sarana TBM berbasis elektronik. Permmohonan lembaga dibuat dalam bentuk usulan (proposal) pengajuan bantuan. Proposal wajib disusun dengan mengacu kepada ketentuan struktur penyusunan proposal yang ditetapkan dalam pedoman ini.

b. Pelaksanaan

1) Ketersediaan bantuan sarana layanan TBM berbasis elektronik sifatnya terbatas. Oleh karena itu penentuan lembaga penerima bantuan bersifat kompetisi melalui seleksi. Hanya lembaga yang lulus seleksi dan ditetapkan menjadi penerima yang dapat menerima bantuan sarana TBM berbasis elektronik.

2) Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan akan menerima satu paket dalam bentuk dana yang akan digunakan untuk menyediakan sarana layanan TBM berbasis elektronik yang diusulkan dan disetujui direktorat.

3) Lembaga sebagai penerima bantuan bertanggungjawab penuh dalam penyediaan (pengadaan), pemanfaatan, pemeliharaan, dan keamanan sarana TBM yang diterima.

(12)

12 13 c. Pascapelaksanaan

1) Lembaga juga berkewajiban melakukan pencatatan status keberadaan sarana TBM dan menyampaikan laporan sesuai ketentuan pelaporan yang sudah diatur dalam petunjuk teknis ini.

2) Lembaga penerima wajib memanfaatkan sarana TBM yang diterima sesuai peruntukan yang ditetapkan direktorat. Penyimpangan terhadap ketentuan pemanfaatan sarana belajar menjadi tanggung jawab mutlak pihak lembaga penerima.

3) Setelah sarana TBM diadakan, lembaga wajib mencatat dalam buku inventaris lembaga, serta membubuhi label dalam setiap perangkat tersebut. Label pada sarana TBM dilakukan dengan membubuhkan tulisan yang memiliki kemampuan daya tahan lama dan terbaca dengan jelas pada fi sik luar sarana belajar. Label diharapkan dengan bahan cat minyak yang baik. Tulisan dalam label menyebutkan asal usul dan tahun perolehan sarana tersebut. Sebagai Contoh:

“Bantuan Direktorat BINDIKMAS Tahun 2013”

PKBM/UPTD-SKB ..., --( nama lembaga penerima) Kab/Kota... (nama kab/kota lokasi lembaga). 5. Jenis Sarana Layanan TBM Berbasis Elektronik

a. Rincian fasilitasi sarana TBM berbasis elektronik beserta komponen pendukung yang akan disediakan tahun anggaran 2013 meliputi:

No Nama Komponen Sarana TBM Volume

A Perangkat Sarana TBM Berbasis Elektronik

1 Personal Computer (set) 2 unit

2 Pemasangan sambungan Internet (fi xline) atau modem (internal/ eksternal), mobil

1 unit

No Nama Komponen Sarana TBM Volume

3 Alat pencetak (printer) 1 unit

4 Televisi (LCD/LED TV) 1 unit

5 Alat Pemutar Video Digital (DVD Player) 1 unit 6 Kamera Digital (digital cammera) 1 unit

7 Perangkat pemindai (scanner) 1 unit

9 Perangkat pencadang sumber daya (UPS) 2 unit B Biaya Operasional Layanan TBM Elektronik 12 bulan

10 Operasional jasa langganan daya listrik 12 bulan 11 Sewa langganan sambungan internet 12 bulan 12 Honor operator/tenaga teknis pemeliharaan (1 orang) 12 bulan 13 Bahan pakai habis (Tinta Printer, ATK Operasional) 12 bulan C. Bahan Pustaka Berbasis Elektronik (Bukan Buku)

14 Bahan pustaka berbasis elektronik (bukan buku) 1 (paket)

b. Spesifi kasi Teknis Perangkat Sarana TBM Berbasis Elektronik Lembaga penerima bantuan wajib segera mengadakan sarana TBM berbasis elektronik yang diusulkan. Pengadaan sarana TBM wajib memenuhi standar (spesifi kasi) teknis yang sudah ditetapkan. Spesifi kasi teknis komponen A, perangkat keras yang ditetapkan bersifat minimal dan mengikat. Lembaga tidak diizinkan mengadakan sarana belajar dengan spesifi kasi teknis yang lebih rendah dari yang ditetapkan.

Rincian lengkap sepesifi kasi teknis perangkat sarana TBM berbasis elektronik tercantum dalam lampiran 1 juknis ini.

(13)

14 15

PROSEDUR PENGAJUAN DAN

PENYALURAN DANA

BAB III

c. Partisipasi Lembaga

Lembaga penerima bantuan wajib berpartisipasi langsung dalam menyediakan kelengkapan kebutuhan operasional layanan TBM berbasis elektronik yang tidak disediakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Partisipasi langsung lembaga antara lain:

1) Penyediaan langganan daya (listrik) pada bulan ke-13 dan seterusnya;

2) Sewa/langganan koneksi internet setelah bulan ke-12 dan seterusnya;

3) Tenaga teknis trampil pemeliharaan rutin;

4) Ruang khusus untuk penyimpanan dan pengoperasian yang aman;

5) Kelengkapan operasional lainnya yang diperlukan, misalnya stabilizer, almari/tempat penyimpanan peralatan, dan sebagainya.

A. Lembaga Penyelenggara

1. Lembaga yang dapat mengajukan permohonan untuk menerima bantuan sarana TBM Berbasis Elektronik adalah: (i) Taman Bacaan Masyarakat, (ii) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang sudah memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM), dan (iii) satuan pendidikan nonformal sejenis (untuk selanjutnya disebut lembaga). 2. Lembaga tersebut sudah menyelenggarakan layanan Taman Bacaan

Masyarakat sekurang-kurangnya dua tahun terakhir, dan masih aktif sampai sekarang.

B. Persyaratan Lembaga

1. Syarat Administrasi (Umum)

Lembaga yang dapat mengajukan permohonan bantuan sarana TBM berbasis elektronik wajib memenuhi ketentuan administrasi kelembagaan berikut.

a. Legalitas kelembagaan, dibuktikan dengan surat keterangan/ keputusan pendirian/pembentukan lembaga atau akte notaris yang dikeluarkan oleh pejabat atau instansi berwenang;

b. Lembaga memiliki domisili yang pasti, dibuktikan surat keterangan domisili yang diterbitkan kepala desa/kepala kelurahan;

c. Lembaga memiliki status sekretariat yang tetap untuk sekurang-kurangnya dalam tiga tahun ke depan, dibuktikan dengan (i) bukti sah kepemilikan bangunan (sertifi kat tanah dan/atau

(14)

16 17 bangunan dan/atau, rekening listrik, dan/atau rekening PAM/

PDAM, bukti pemenuhan kewajiban pajak bumi dan bangunan (PBB), atau bukti sah lainnya), yang memiliki hubungan dengan penanggung jawab lembaga, (ii) dan atau bukti perjanjian sewa/ pinjam pakai bangunan;

d. Lembaga memiliki rekening bank atas nama lembaga dengan status aktif dibuktikan dengan hasil cetak halaman buku transaksi rekening dalam satu minggu terakhir;

e. Ketua/penanggung jawab lembaga memiliki status kependudukan pada satu kecamatan yang sama dengan alamat sekretariat lembaga, dibuktikan kartu tanda penduduk (KTP) yang sah dan masih berlaku;

f. Lembaga memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau nama yang sama dengan atau lembaga penaung/membawahi lembaga yang bersangkutan;

g. Khusus untuk PKBM, sudah memiliki surat/keterangan izin operasional dan/atau izin penyelenggaraan yang dikeluarkan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat dengan status masih berlaku (aktif );

h. Lembaga sudah menyelenggarakan layanan taman bacaan masyarakat sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) tahun terakhir secara berkelanjutan;

i. Memperoleh rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat;

j. Khusus untuk PKBM, sudah memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM) yang valid.

k. Sudah memenuhi kewajiban pelaporan kegiatan pendidikan tahun sebelumnya (khusus lembaga yang pernah memperoleh bantuan) dikbutikan copy tanda terima laporan tahun sebelumnya atau surat pernyataan bermaterai cukup.

C. Persyaratan Teknis

Lembaga yang dapat mengajukan permohonan bantuan sarana TBM berbasis elektronik harus memenuhi persyaratan teknis, yaitu lembaga sanggup dan bersedia:

1. menyelenggarakan layanan taman bacaan masyarakat berbasis elektronik kepada masyarakat;

2. menyusun rencana kerja penyelenggaraan layanan taman bacaan berbasis elektronik untuk jangka waktu sekurang-kurangnya tiga tahun ke depan;

3. menyediakan tenaga operasional dan tenaga teknis pemeliharaan perangkat layanan taman bacaan masyarakat berbasis elekronik secara berkelanjutan; 4. memfasilitasi penyediaan tempat khusus yang memadai (layak dan

aman) untuk penempatan penyimpanan sarana taman bacaan masyarakat berbasis elektronik, memudahkan peserta didik, pendidik, dan/atau masyarakat memanfaatkan layanan fasilitas tersebut; 5. memfasilitasi tersedianya ruangan khusus/tersendiri untuk operasional

penyelenggaraan layanan taman bacaan masyarakat berbasis elektonik yang memadai, dan aman;

6. memenuhi kelengkapan komponen operasionalisasi sarana taman bacaan masyarakat berbasis elektronik yang tidak disediakan oleh direktorat, (misalnya sumber daya listrik, sambungan/ jaringan telepon, pengamanan/ keamanan, perawatan sarana TBM berbasis elektronik, dsb)

7. menjamin tersedianya sumber daya listrik yang mencukupi untuk mengoperasikan layanan taman bacaan masyarakat berbasis elektronik pada bulan ke-13 dan seterusnya setelah diterimanya bantuan 8. menjamin tersedianya langganan sambungan internet pada bulan

ke-13 setelah diterimanya bantuan dari direktorat

9. memanfaatkan sarana taman bacaan masyarakat yang diterima, semata-mata untuk menyelenggarakan layanan taman bacaan masyarakat berbasis elektronik sesuai peruntukan yang ditetapkan;

(15)

18 19

D. Tata Cara Pengajuan Dana

1. Lembaga/TBM mengajukan rekomendasi kepada dinas pendidikan kabupaten/kota (Format rekomendasi pada lampiran 3)

2. Lembaga/TBM menyusun proposal menggunakan format terlampir

(lihat Lampiran 4) dan mengajukannya ke PPK Direktorat

Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan melengkapi berbagai lampiran persyaratan administrasi yang disusun secara berurutan sebagai berikut:

a. Asli rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat; b. Fotokopi rekening bank atas nama lembaga,

c. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama lembaga,

d. Fotokopi bukti sudah menyerakan laporan tahun sebelumnya atau pernyataan tertulis,

e. Fotokopi;

1) akte notaris pendirian lembaga, atau

2) surat keterangan pendirian lembaga dari pejabat yang berwenang, atau

3) surat izin opersional penyelenggaraan lembaga, atau 4) surat legalitas lembaga lainnya dari pejabat yang berwenang; Penerimaan Proposal Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik dilaksanakan pada bulan Januari 2013 sampai dengan 31 Juli 2013 (terakhir diterima Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat). Proposal yang diterima setelah tanggal tersebut akan kami proses selama dana bantuan TBM pada anggaran tahun 2013 masih tersedia. Setiap pimpinan lembaga yang ingin memperoleh bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik mengajukan permohonan kepada: Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

u.p. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Komplek Kantor Kemendikbud, Gedung E Lantai 6 Jl. Jenderal Sudirman-Senayan,

Jakarta 10270

E. Prosedur Penyaluran Dana

1. Sosialisasi:

Direktorat menyosialisasikan dan mempublikasikan ketersediaan fasilitasi bantuan sarana taman bacaan masyarakat berbasis elektronik secara luas kepada masyarakat melalui berbagai cara, antara lain: a. Strategi kedinasan

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memberikan layanan sosialisasi melalui mekanisme kedinasan dalam bentuk tertulis kepada dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota. Wujud dari pelaksanaan strategi ini dapat berupa pengiriman surat dinas dan/atau pedoman tercetak oleh direktorat kepada dinas pendidikan di awal tahun anggaran berjalan;

b. Strategi pertemuan koordinasi dan sosialisasi;

Direktorat pada awal tahun anggaran berjalan mengundang seluruh dinas pendidikan provinsi serta sebagian dinas pendidikan kabupaten/ kota dalam pertemuan koordinasi dan sosialisasi. Melalui forum pertemuan tersebut, direktorat menyampaikan kepada dinas pendidikan tentang informasi ketersediaan layanan serta kebijakan-kebijakan direktorat tahun 2013, terutama kebijakan penyelenggaraan layanan taman bacaan masyarakat berbasis elektronik. Selanjutnya, dinas pendidikan meneruskan kepada lembaga mitra penyelenggara taman bacaan masyarakat. c. Strategi pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, yaitu

dengan mengunggah petunjuk teknis melalui website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, http://www.paudni. kemdikbud.go.id/dikmas.

2. PPK Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melaksanakan seleksi administrasi dan penilaian teknis terhadap proposal lembaga yang masuk.

3. Terhadap proposal yang lolos dari penilaian administrasi maupun penilaian subtansi/teknis dapat dilakukan verifi kasi lapangan

(16)

20 21 oleh petugas yang ditunjuk. Verifi kasi dilakukan dengan maksud

mengetahui eksistensi dan kelayakan lembaga. Dalam verifi kasi lapangan, kegiatan yang dilakukan adalah cheking dokumen asli, klarifi kasi data, dan melihat secara keberadaan fi sik lembaga serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

4. Lembaga penerima dana bantuan TBM ditetapkan oleh PPK Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau pejabat yang ditunjuk dengan Surat Keputusan setelah mempelajari hasil seleksi administrasi, hasil penilaian subtansi, dan hasil verifi kasi lapangan 5. Melakukan Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan TBM dengan

lembaga penerima bantuan. Perjanjian Kerjasama dibuat lima rangkap, tiga diantaranya di atas meterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perjanjian Kerjasama tersebut di atas berisikan: a. kesepakatan kerjasama penyelenggaraan TBM

b. tujuan kerjasama penyelenggaraan TBM c. tugas dan tanggung jawab para pihak,

d. besar bantuan dan penggunaan dana bantuan, e. sanksi, dan

f. tanggung jawab mutlak.

(Contoh Perjanjian Kerjasama lihat padalampiran 5)

6. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengirimkan dokumen-dokumen pencairan dana ke KPPN dalam rangka pencairan bantuan dana bagi penerima bantuan dana. Apabila dokumen menurut KPPN kurang lengkap maka pemberkasan akan dikembalikan ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat untuk dilengkapi.

7. KPPN menerbitkan SP2D untuk melakukan pencairan dana, dan menyalurkannya kepada lembaga/TBM melalui rekening atas nama lembaga tersebut.

8. Setelah bantuan dana diterima, maka lembaga TBM melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang tertuang dalam proposal yang

diajukan. Dan Lembaga wajib memanfaatkan sarana TBM berbasis elektronik yang diterima sesuai dengan prioritas peruntukan , yaitu: • pertama, mendukung penyelenggaraan layanan TBM berbasis

elektronik.

• kedua, mendukung penyelenggaraan pembelajaran pendidikan masyarakat lainnya, seperti penyelenggaraan pendidikan keaksaraan, dan/atau pendidikan pemberdayaan perempuan. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa lembaga terbukti melakukan penyimpangan pemanfaatan sarana TBM berbasis elektronik yang diterima tidak sesuai peruntukan semestinya, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak memberikan teguran dan mengusulkan pemberian sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan.

9. Lembaga wajib membuat laporan pertanggungjawaban belanja bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik dan disampaikan kepada PPK Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tembusan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan dinas pendidikan provinsi. Pertanggungjawaban diwujudkan dalam bentuk laporan penyelenggaraan kegiatan, menggunakan format terlampir (lihat

Lampiran 6) dan rekapitulasi penggunaan dana bantuan (lihat

Lampiran 7). Penggunaan dana belanja bantuan sosial dibukukan sekurang-kurangnya dalam buku kas umum (lihat Lampiran 8). 10. Seluruh bukti transaksi keuangan yang timbul karena penggunaan

dana bantuan harus disimpan dan diarsipkan oleh lembaga penerima bantuan sosial untuk keperluan pemeriksaan dan pengawasan.

Lembaga penerima bantuan TBM berkewajiban:

a. Menggunakan dana bantuan sesuai dengan proposal dan perjanjian kerjasama;

b. Mengadministrasikan dana bantuan secara tertib dan teratur sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel dan transparan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(17)

22 23 d. Menghimpun bukti penyetoran pajak berdasarkan ketentuan

yang berlaku,

e. Bertanggungjawab mutlak atas penggunaan dana bantuan TBM yang diterima, dengan menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak; (lihat Lampiran 9).

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada tahun anggaran 2013 memfasilitasi penyediaan bantuan sarana layanan TBM berbasis elektronik bagi 50 lembaga yang memenuhi syarat. Masing-masing lembaga akan menerima fasilitasi bantuan yang diterimakan dalam bantuk dana senilai Rp 30.000.000,-. Dana tersebut diperuntukkan semata-mata untuk membiayai penyediaan sarana layanan TBM berbasis elektronik tersebut dalam huruf D angka 7 tersebut di atas. Proporsi alokasi penggunaan dana fasilitasi penyediaan sarana layanan TBM berbasis elekronik tersebut di atur sebagai berikut:

No Komponen Sarana TBM Berbasis Elektronik Volume Alokasi (%) A Perangkat Keras (Hardaware),

sekurang-kurangnya meliputi:

1 set 50% (maksimal)

1. Komputer Personal (PC) 2 unit

2. Mesin pencetak (printer) kualitas setara Inkjet 1 unit 3. Pemasangan sambungan tetap (fi xline) Internet/

Modem mobile

1 unit 4. Perangkat alat pemindai (scanner) 1 unit 5. Televisi 32 inchi (LCD/LED TV) 1 unit 6. Kamera Digital (Digital Cammera) 1 unit 7. Perangkat pemutar Video Digital (DVD Player) 1 unit 8. Perangkat pencadang sumber daya listrik (UPS) 2 unit

No Komponen Sarana TBM Berbasis Elektronik Volume Alokasi (%) B Operasional penyelenggaraan/pengoperasian

(tahun pertama)

12 bulan 30% (maksimal) 1. Jasa langganan daya listrik 12 bulan

2. Jasa langganan sambungan internet 12 bulan 3. Bahan pakai habis, (Tinta Printer, ATK

Operasional)

12 bulan 4. Honorarium pengelola/penyelengggara/operator

teknis (1 orang)

12 bulan C. Tambahan koleksi bahan pustaka berbasis

elektronik (bukan buku):

20% (minimal) 5. Bahan pustaka berbasis elektronik (bukan buku) 1 paket

G. Mekanisme dan Tahapan Pengaluran Bantuan

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menetapkan bahwa mekanisme pengajuan dan penyaluran sarana taman bacaan masyarakat berbasis elektronik digambarkan dalam bentuk bagan berikut:

Mekanisme pengajuan dan penyaluran bantuan sarana TBM Berbasis Elektronik:

(18)

24 25

TBM

Penyusunan Juknis Dit. Bindikmas

Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Kab./Kota Pengajuan rekomendasi

Seleksi Adm. & Teknis Pengajuan Dana ke KPPN Dokumen lengkap? Menerbitkan SP2D Menerima Dana Pelaksanaan kegiatan Pelaporan kegiatan Tembusan laporan Tembusan laporan Penyampaian laporan Penyaluran Dana Pelaporan kegiatan Pengajuan Proposal Penetapan Lembaga Ya Tidak Akad Kerjasama Verifikasi Lembaga Penyusunan Proposal KPPN III A. Pelaporan 1. Pelaporan

a. Lembaga wajib menyampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, pernyataan tertulis tentang penerimaan dana fasilitasi penyediaan sarana TBM berbasis elektronik (lihat lampiran 10). Laporan ditandatangani di atas materai Rp 6.000,- dilampiri bukti penerimaan dana (copy buku transaksi rekening terakhir), dan rincian rencana penggunaan dana ( lihat lampiran 11), kemudian dikirimkan selambat-lambatnya dalam 7 hari kerja setelah dana diterima.

b. Lembaga penerima bantuan sarana TBM berbasis elektronik wajib menyampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten, c.q. Bidang yang menangani Pendidikan Masyarakat, laporan tertulis pemanfaatan sarana TBM berbasis elektronik sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun mengenai:

1) status kelengkapan dan kondisi sarana TBM Berbasis Elektronik yang pernah diterima;

2) pemanfaatan sarana TBM untuk menyelenggarakan layanan TBM secara elektronik dan kendala yang dihadapi;

3) kemanfaatan (utilitas) atas ketersediaan sarana TBM berbasis elektronik bagi penyelenggaraan pembelajaran dan upaya menumbuhkan kegemaran dan budaya membaca dan belajar masyarakat;

4) status keberadaan (kuantitas dan kualitas), serta keberfungsian sarana TBM berbasis elektronik;

5) upaya-upaya inovatif yang sudah dan/atau akan dilakukan untuk lebih memningkatkan pemanfaatan sarana TBM bebrasis elektronik.

PELAPORAN DAN PEMANTAUAN

BAB IV

(19)

26 27 6) melaporkan secara berkala kepada Direktorat Pembinaan

Pendidikan Masyarakat, pencatatan (inventarisasi) sarana TBM berbasis elektronik dengan tembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. Laporan inventarisasi tersebut dilaksanakan pada setiap akhir tahun anggaran berjalan setelah sarana belajar diterima.

2. Sanksi

a. Lembaga penerima bantuan sarana TBM berbasis elektronik berkewajiban memenuhi seluruh kesepakatan yang tercantum dalam perjanjian kerja sama yang sudah ditandatangani.

b. Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak menjatuhkan sanksi kepada lembaga yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana tersebut di dalam perjanjian kerja sama berupa: 1) penyerahan kembali ke kas negara seluruh dana fasilitasi

sarana TBM berbasis elektronik yang sudah diterima;

2) mengganti seluruh sarana TBM berbasis elektronik yang sudah diterima dan mengirimkan kembali kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat;

3) melaporkan kepada Dinas Pendidikan, nama dan

penanggungjawab lembaga penerima bantuan fasilitasi sarana TBM berbasis elektronik tersebut untuk dimasukkan dalam ”daftar hitam” lembaga tersebut sudah melakukan

wanprestasi, apabila setelah mendapatkan teguran secukupnya tetap tidak menunjukkan itikat baik memenuhi kewajiban; 4) merekomendasikan nama dan penanggungjawab lembaga

yang bersangkutan untuk tidak diberikan bantuan pada pengajuan tahun berikutnya di seluruh lingkungan Direktorat Jenderal PAUDNI.

B. Pemantauan

1. Tujuan, Subjek, dan Objek Pemantauan

a. Pemantauan penting dilakukan dalam kerangka pembinaan, optimalisasi hasil, serta sebagai bagian dari perwujudan akuntabilitas kinerja lembaga dan publik.

b. Subjek pemantauan adalah lembaga setelah menerima dan/atau memanfaatkan bantuan sarana TBM Berbasis Elektronik.

c. Objek pemantauan dapat meliputi, keadaan (kondisi) dan kelengkapan sarana TBM Berbasis Elektronik, kesesuaian kuantitas dan kualitas, pemanfaatan dan kemanfataannya, keberfungsian, dukungan insfrastruktur yang difasilitasi oleh lembaga penerima, dan lain-lainnya;

d. Strategi pemantauan antara lain: (i) kunjungan lapangan; (ii) korespondensi atau laporan tertulis langsung kepada lembaga; (iii) permintaan informasi dan/atau laporan melalui dinas pendidikan setempat, media massa, pihak lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Petugas Pelaksana

a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat setelah berkoordinasi dan/atau bekerjasama dengan dinas pendidikan provinsi dan/atau dinas pendidikan kabupaten/kota setempat; b. Dinas pendidikan provinsi setelah berkoordinasi dan/atau

bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota;

c. Dinas pendidikan kabupaten/kota setempat setelah berkoordinasi/ bekerjasama dengan Penilik Pendidikan Masyarakat setempat; d. Penilik Pendidikan Masyarakat baik secara sendiri maupun

bersama-sama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota melakukan pembinaan kepada lembaga dalam hal pemanfaatan, pengamanan, perawatan, pelaporan, serta optimalisasi kemanfaatan penerima bantuan sarana TBM Berbasis Elektronik. C. Catatan Khusus.

1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak memungut biaya dalam bentuk apapun kepada lembaga yang mengajukan permohonan bantuan sarana TBM berbasis elektronik.

(20)

28 29 2. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat beserta seluruh

pegawai/staf baik secara bersama (organisasi) maupun secara perorangan dilarang meminta dan/atau menerima pengembalian bantuan dalam bentuk apapun dari lembaga atau pihak lain baik langsung maupun tidak langsung patut diduga berkaitan dengan proses penerimaan bantuan sarana TBM berbasis elektronik;

3. Lembaga atau pihak-pihak lain yang baik langsung maupun tidak langsung patut diduga terkait dengan proses dan/atau pengajuan/ seleksi/penyaluran/penyerahan/ penerimaan bantuan sarana TBM berbasis elektronik, tidak diperbolehkan mencoba dan/atau melakukan/ memberikan suap/imbalan kepada petugas Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat yang akan dan/atau sedang/telah melaksanakan tugas resmi berkaitan dengan proses penyaluran bantuan.

4. Pelanggaran terhadap seluruh ketentuan pedoman ini, baik yang dilakukan oleh petugas Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan/atau lembaga pengusul/ penerima bantuan sarana TBM berbasis elektronik, akan dikenai sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan.

5. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak

mendiskualifi kasi usulan/proposal bantuan sarana TBM berbasis elektronik dari lembaga yang tidak memenuhi kewajiban menyerahkan laporan akhir pertanggungjawaban penyelenggaraan program pendidikan masyarakat tahun 2012 dan/atau tahun-tahun sebelumnya sesuai ketentuan waktu yang disepakati.

6. Lembaga pengusul bertanggungjawab atas biaya-biaya yang timbul sebagai akibat pengajuan proposal, seperti biaya administrasi/materai, pembuatan, penggandaan, dan/atau pengiriman proposal bantuan sarana TBM berbasis elektronik.

7. Setiap proposal yang diterima oleh direktorat dan sudah diikutkan dalam tahapan proses seleksi, menjadi milik direktorat dan tidak dapat ditarik/diminta kembali dengan alasan apapun.

BAB V

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

A. Pengawasan

Untuk menghindari adanya/terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga penerima batuan sosial, sekaligus sebagai upaya untuk menjamin mutu penyelenggaraan kegiatan dan hasil-hasilnya yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pengawasan yang dapat dilakukan oleh instansi terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan pengelolaan bantuan sosial sejak dari perencanaan/persiapan, saat pelaksanaan kegiatan, sampai dengan tindaklanjut pasca kegiatan.

B. Pemeriksaan

Sebagaimana diketahui bahwa dana bantuan sosial bersumber dari APBN, yang sudah semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Penggunaan dana bantuan perlu dilakukan pemeriksaan dengan maksud agar pemanfaatan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis.

Pemeriksaan pengelolaan dana bantuan sosial dilakukan oleh instansi terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(21)

30 31

L

ayanan TBM secara elektronik dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi digital, komunikasi, dan informasi pada saat ini merupakan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan teknologi dalam penyelenggaraan layanan Taman Bacaan Masyarakat adalah, pertama mampu memberikan dampak yang lebih optimal. mengoptimalkan hasil pembelajaran. Kedua, memberikan nilai tambah pada efi sienasi manajemen layanan kepada masyarakat, khususnya layanan taman bacaan masyarakat, Ketiga, mampu menumbunhkan minat dan meningkatkan daya tarik masyarakat untuk memanfaatkan lebih baik dan intensif, layanan taman bacaan masyarakat yang tersedia. Keempat, teknologi komunikasi dan informasi memiliki keunggulan sangat tinggi karena mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu yang ditimbulkan kondisi geografi s Indonesia. Kemajuan teknologi dan informasi saat ini, sangat bermanfaat untuk mengembangkan standar layanan taman bacaan masyarakat, dari yang berorientasi pada bahan bacaan dan informasi tercetak bergeser kea arah jenis layanan yang berbasis digital. Digitalisasi informasi termasuk bahan pustaka, menuntut masyarakat pengguna TBM untuk melek teknologi, mulai teknologi elektronik, informasi, dan komunikasi, serta melek teknologi komputer. Muara dari semua “kemelekan” tersebut adalah lahirnya warga masyarakat yang melek informasi. Dampak lanjutan dari masyarakat yang melek informasi, memudahkan mereka menerima pesan-pesan pencerahan dalam hidup dan perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Atas dasar hal tersebut, layanan taman bacaan berbasis elektronik (digitalisasi informasi) sudah selayaknya menjadi pilihan untuk memanfaatkan.

PENUTUP

BAB VI

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran dan Pengelolaan Bantuan Sarana

TBM Berbasis Elektronik ini sebagai pegangan bagi pihak – pihak yang berkepentingan, yaitu: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dinas pendidikan daerah provinsi dan kabupaten/kota, penilik, tim penilai, dan lembaga pemohon Bantuan Sarana TBM Berbasis Eletkronik tahun 2013. Dengan mengikuti Petunjuk Teknis ini maka penyaluran Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik akan berjalan dengan baik, transaparan, akuntabel, tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat guna.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan arahan teknis pada lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat dan semua pihak terkait untuk keberhasilan program pendidikan masyarakat secara umum dan peningkatan budaya baca secara khusus. Penjelasan atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dengan alamat: Kompleks Kemendikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman- Senayan, Jakarta, 10270, telepon (021) 5725501, faksimili (021) 5725039. Informasi lebih lanjut juga dapat diperoleh melalui website kami di alamat:

• http://www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas • email: ditbindikmas@kemdikbud.go.id

(22)

32 33 Lampiran 1 Spesifi kasi Teknis Perangkat Sarana TBM Berbasis

Elektronik

Spesifi kasi Teknis Perangkat Sarana TBM Berbasis Elektronik.

No Komponen Sarana Volume Spesifi kasi Teknis 1. Komputer personal

(PC)

2 unit - Prosesor : speed clock, minimal 3.3 Ghz - Memory : 4 Gb (minimal)

- Hardisk : 500 Gb (minimal) - Video Card: setara 512 Mb (minimal) - Optical Disk: DVD-RW

- Diveice: Srandar Qwerty Keybord - Divice: Optical Mouse

- Monitor : Flat LCD 19 inchi - Onbord Network LAN Card - Wireless Adapter Card (no onboard) - Standar onbord Audio Divice - Internal Modem on Board - Sistem operasi (OS) : original

- semua dalam keadaan baru, bergaransi resmi minimal 1 tahun.

2. Alat pencetak berwarna (Colour Printer)

1 unit/ Kualifi kasi setara InkJet Printer

3. Sambungan internet 1Paket Optional: fi xline/mobil 4. Alat pemindai

(scanner)

1 unit Type : Flatbed

Lampiran–Lampiran

5. Televisi LCD (LCD-TV)

1 unit - Screen type & size: LCD/LED 32 inchi, - Resolusi: 1366x 768;

- Terminal input/output: USB, 3 HDMI, component audio in; composite/video in VGA/PC in, audio out.

- Contras rasio: 1: 20.000 sec (minimal) - Baru dan bergaramsi resmi minimal 1

tahun. 6. Kamera Digital

(Digicam)

1 unit - Type: Compact digital camera, 12 Mfi x (minimal)

- LCD: Minimal 3 inchi - Digital Zoom min, 4x

- Record media card min. SD SDHC, MMC - Poratble Batray adapter charger

- Baru dan bergaransi resmi minimal 1 tahun 7. DVD Player: 1 unit - Playback: DVD/SVCD/VCD/CD/MP3/

JPEG,

- Disk Support: CD-R/-RW/DVD-R/R DL/-RW/DVD+R/+R DL/+RW. - Terminal in/out: 1 HDMI, 1 Video out,

1 DVD component, 1 coaxial, 1 optical, USB port.

- Baru dan bergaramsi resmi minimal 1 tahun

8. Uninterupted Power Suply (UPS)

2 unit - kapasitas kurang minimal 700 KV; - daya simpan batry skitar 20 menit; - output voltase 220 volt

(23)

34 35 Lampiran 2: Surat Pernyataan Kesanggupan dan Kesediaan Lembaga

SURAT PERNYATAAN Kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : …………..………

Jabatan dalam lembaga : ……….………

Alamat Lembaga : …………..………

Telepon/HP/Fax. : …………..………

Betindak untuk dan atas nama ………. (isi nama lembaga ybs) ……… menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup:

1. Mengelola dan memanfaatkan bantuan sarana TBM berbasis elektronik sesuai peruntukan yang seharusnya dan/atau sesuai dengan kesepakatan yang tercantum di dalam perjanjian kerja asama;

2. Bertanggungjawab mutlak tentang keamanan, kelengkapan, perawatan, operasionalisasi seluruh sarana TBM berbasis elektronik yang kami terima;

3. Menerima sanksi yang ditetapkan apabila dikemudian hari diketahui dan terbukti menyalahgunakan sarana TBM berbasis elektronik tidak sesuai peruntukan semestinya;

4. Menyampaikan laporan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat tentang status, kondisi, pemanfaatan, dan kemanfaatan sarana TBM sesuai ketentuan waktu yang ditetapkan

.Pernyataan ini kami buat dengan kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun juga.

………2013

Yang menyatakan,

(nama lembaga) Materiai Rp 6000; Tanada tangan + stempel

( nama terang + jabatan.)

Lampiran 3: Rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

KOP DINAS

______________________________________________________ REKOMENDASI

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA ... Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : ... menerangkan bahwa: Nama lembaga/organisasi : ... Alamat di : ... Ketua : ... adalah dinilai layak mengajukan Proposal kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapat dana bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik Tahun 2013.

Demikian rekomendasi ini diterbitkan sebagai bahan pertimbangan bagi yang berkepentingan..

...,...2013

Kabid. PNFI

cap/tanda tangan

... NIP...

(24)

36 37 Lampiran 4: Format Proposal Sarana TBM Berbasis Elektronik

a. Sampul Proposal

Proposal

Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik Tahun 2013 Diajukan Oleh Nama Lembaga : ……… Alamat Lembaga • Jalan : • Nomor : • Desa/Kel*) : • RT/RW : • Kecamatan : • Kab/Kota*) : • Provinsi : • Alamat email*) : • Telp/HP :

...(tulis nama kota) domisili lembaga) ... Tahun 2013

b. Sistematika Penyusunan Proposal PENGANTAR

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang/Rasional 2. Sasaran Penerima Manfaat 3. Tujuan Kegiatan

4. Hasil yang akan dicapai/Indikator Keberhasilan B. PROFIL LEMBAGA

1. Identitas Lembaga (nama dan alamat lengkap, jelas, legalitas lembaga )

2. Susunan Kepengurusan 3. Sarana dan Prasarana 4. Sumber Daya Manusia 5. Kegiatan yang telah dilakukan 6. Kemitraan

7. Prestasi yang dimiliki C. RENCANA, KEGIATAN

1. Persiapan

a) Sasaran b) Lokus

c) Rincian Anggaran Biaya d) Sarana dan Prasarana e) Jadwal

2. Pelaksanaan

• Rencana Kegiatan Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik

3. Pasca Pelaksanaan

• Pengelolaan Bantuan Sarana • Pemanfaatan Bantuan

(25)

38 39 Lampiran 5 : Format Perjanjian Kerjasama

PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR : /B4/MS/2013

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL DAN INFORMAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN

... TENTANG

KERJASAMA PENYELENGGARAAN KEGIATAN ... ...TAHUN 2013

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun dua ribu tiga belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Ir. Triana Januari DTS, M.Pd

NIP : 196401251993012001

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal PAUDNI.

Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Gedung E Lantai 6,

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ………... Jabatan : ………... Alamat : ………... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ...…………..., dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARAPIHAK, berdasarkan pertimbangan:

1. bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan pembinaan pendidikan masyarakat.

2. bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan masyarakat..

PARAPIHAK bersepakat bekerjasama untuk melaksanakan program pengembangan budaya baca melalui penyelenggaraan kegiatan penyelenggaraan Bantuan Sarana TBM berbasis elektronik dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut:

Pasal 1 Tujuan Kerjasama Perjanjian kerjasama ini bertujuan:

1. Memfasilitasi penyediaan sebagian dari kebutuhan sarana TBM berbasis elektronik pada 50 lembaga yang ditetapkan;

2. Memfasilitasi penyelengaraan layanan TBM berbasis elektroni;

3. Meningkatkan kualitas proses dan hasil layanan TBM berbasis elektronik; 4. Meningkatkan daya jangkau (perluasan akses) layanan pendidikan masyarakat; 5. Memfasilitasi lembaga untuk membuat sendiri atau mengembangkan

bahan pustaka berbasis elektronik yang memiliki konten lokal yang baik; Pasal 3

Tugas dan Tanggung Jawab 1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA:

a. Memproses pencairan dana melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku setelah penandatanganan Perjanjian Kerjasama oleh PARA PIHAK;

b. Memberikan bimbingan teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan penyelenggaraan Bantuan Sarana TBM berbasis elektronik.;

c. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan

penyelenggaraan Bantuan Sarana TBM berbasis elektronik yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;

d. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara. 2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA:

a. Menyelenggarakan kegiatan penyelenggaraan Bantuan Sarana TBM berbasis elekktronik sesuai dengan proposal yang sudah disetujui;

(26)

40 41 b. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan penyelenggaraan

Bantuan Sarana TBM berbasis elektronik dengan dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat;

c. Mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan secara transfaran akuntabel sesuai peraturan yang berlaku; d. Menjamin terselenggarakannya kegiatan penyelenggaraan Bantuan

Sarana TBM berbasis elekonik dengan tepat waktu, sasaran, dan kualitas hasil yang sudah direncanakan;

e. Menyamapaikan kepada PIHAK PERTAMA, laporan hasil pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Bantuan Sarana TBM berbasis elektronik secara tepat waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan PIHAK PERTAMA;

Pasal 4

Jumlah, Sumber Anggaran, dan Penggunaan Dana

1. PIHAK PERTAMA memberikan kepada PIHAK KEDUA bantuan berupa dana sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK;

2. Bantuan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, semata-mata dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan

penyelenggaraan Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik yang sudah disepakati dalam pasal 3 ayat 2 perjanjian kerjasama ini.

3. Dana sejumlah tersebut dalam ayat 1 pasal ini, dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2013, Nomor: 023-05.1.666866/2013 tanggal 5 Desember 2013, dengan kode ………...

4. PIHAK PERTAMA menyalurkan dana melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan cara transfer ke rekening PIHAK KEDUA berikut:

Nama Bank :

Nomor Rekening :

5. PIHAK KEDUA bertanggujawab atas beban beaya materai dan pajak yang timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian kerjasama ini.

Pasal 5 Sanksi

1. PIHAK KEDUA menyatakan setuju bahwa apabila dikemudian hari diketahui ternyata menggunakan dana tidak sesuai dengan peruntukan yang telah ditentukan dalam petunjuk teknis, proposal, dan/atau perjanjian kerjasama ini, sanggup menyetorkan kembali dana yang sudah diterima ke Kas Negara.

2. Apabila PIHAK KEDUA terbukti tidak memenuhi kesanggupan mengembalikan dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, PIHAK PERTAMA berhak menempuh penyesaian melalui jalur hukum.

Pasal 6

Tanggung Jawab Mutlak

PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas penggunaan dana Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 7 Ketentuan Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerjasama.

2. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARAPIHAK, sampai dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan yang diperjanjikan. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh PARAPIHAK dalam rangkap lima, tiga diantaranya di atas materai enam ribu rupiah dan masing-masing rangkap memiliki kekuatan hukum yang sama.

PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

...... ... NIP. ... ...

(27)

42 43 Lampiran 6 : Format Laporan Penyelenggaraan

a. Sampul Laporan

Laporan

Penyelenggaraan Kegiatan

...( tulis nama kegiatan yang dimaksud) ...

Oleh Nama Lembaga : ……… Alamat Lembaga • Jalan : • Nomor : • Desa/Kel*) : • RT/RW : • Kecamatan : • Kab/Kota*) : • Provinsi : • Alamat email*) : • Telp/HP :

...(tulis nama kota) domisili lembaga) ... Tahun 2013 b. Sistematika Laporan PENGANTAR DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang/Rasional 2. Sasaran Penerima Manfaat 3. Tujuan Kegiatan

4. Hasil yang akan dicapai/Indikator Keberhasilan B. RENCANA, KEGIATAN

1. Persiapan

a. Sasaran b. Lokus

c. Rincian Anggaran Biaya d. Sarana dan Prasarana e. Jadwal

2. Pelaksanaan

• Kegiatan Bantuan Sarana TBM Berbasis Elektronik

3. Pengelolaan dan Pemanfaatan

• Kegiatan Pengelolaan Sarana TBM Berbasis Elektronik • Kegiatan Pemanfaatan Sarana TBM Berbasis Elektronik

C. HASIL YANG DICAPAI

D. MASALAH DAN TANTANGAN E. KESIMPULAN DAN SARAN F. PENUTUP

LAMPIRAN

• Disain/rencana kerja pelaksanaan kegiatan penyediaan dan pemanfaatan sarana TBM Berbasis Elektronik.

• Hasil-hasil kegiatan pemanfaatan sarana TBM Berbasis Elektronik. • Dokumentasi visual kegiatan dan sarana belajar yang sudah dibeli. • Satu copy bahan pustaka berbasis elektronik yang sudah

(28)

44 45 Lamiran 7 : Rekapitulasi Penggunaan Dana

REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA

No Dana Diterima Pengeluaran Jumlah (unit) Jumlah Harga (Rp) Nomor Bukti/ Faktur*) 1 Rp ………… Tanggal ……

1. Pembelian Personal Computer …….. ……… ……… 2.Penyediaan sambungan Internet …….. ……… ……… 3.Pembelian ………. ……. ……… ……… 4….. 5….. . . . dst. Jmlh Rp ……….. Jumlah Rp ………. Catatan: *) Nomor bukti/faktur:

• Yaitu nomor urut (dibuat sendiri oleh lembaga di sudut kanan atas faktur/bukti pengeluaran) bukti pengeluaran yang disusun menurut urutan tanggal terjadinya pembelian (transaksi), dengan urutan tanggal yang lebih awal memperoleh nomor bukti pengeluaran/ faktur yang lebih kecil (dulu). Bukti pengeluaran dapat berupa faktur pembelian atau kuitansi yang otentik dan dikeluarkan oleh took/ perusahaan tempat membeli barang. (contoh lampiran 7)

• Seluruh bukti pembelajaan/pembelian dilampirkan di akhir laporan akhir lembaga.

Lampiran 8: Buku Kas Umum

BUKU KAS UMUM

Kegiatan : Nama Lembaga : Alamat Lengkap : Tanggal Penerimaan : Tahun Anggaran : TANGGAL NOMOR KODE NOMOR

BUKTI URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO

1 2 3 4 5 6 7

………,2013

Mengetahui Dibuat Oleh:

Ketua Lembaga Bendahara

Stempel Lembaga

Referensi

Dokumen terkait

Ugyan a totemizmus hatásától – amelyet más jakutiai közösségeknél részletesen kimutattak – el lehet tekinteni Kebeeji megyében, de van két másik olyan ideológiai

Keempat sifat ini digunakan secara kombinasi dalam sebuah peraturan perundang- undangan bergantung kepada isi/substansi dan wilayah penerapan berlakunya aturan hukum

Pemerintah Provinsi NTB telah melaksanakan pertemuan pada tanggal 13 Mei 2015 dengan mengundang SKPD lingkup pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang pertambangan dan

(3) terdapat perbedaan yang signifikan pada Hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran metode Mind Mapping dengan kelompok siswa

Berdasarkan hasil penelitian, bagi pihak-pihak yang berminat dengan penelitian yang sejenis atau untuk mengembangkan penelitian lebih jauh sebaiknya menggunakan alat

Untuk mendorong terselenggaranya Pembibitan Ternak Sapi yang mampu meningkatkan kualitas bibit sapi Bali, maka Kepala Daerah sesuai dengan kewenangannya melakukan

Seperti model Tubbs, model Gudykunst dan kim mengasumsikan dua orang yang setara dalam berkomunikasi, masing-masing sebagai pengirim dan sekaligus sebagai penerima,

Saat proses ekstensi, enzim polimerase akan membuat rantai baru DNA salinan dari template dengan menambahkan dNTP-dNTP sesuai dengan urutan pada DNA