• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sub Bagian Keuangan dan Umum Bagian Tata Usaha Pusat Inteligensia Kesehatan 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sub Bagian Keuangan dan Umum Bagian Tata Usaha Pusat Inteligensia Kesehatan 2014"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN KEPEGAWAIAN

DAN

PP NO. 53 TAHUN 2010

TENTANG DISIPLIN PNS

Sub Bagian Keuangan dan Umum

Bagian Tata Usaha Pusat Inteligensia Kesehatan 2014

(2)

TENTANG

POKOK-POKOK

KEPEGAWAIAN

UU NO 8

TH 1974

UU NO

43 TH

1999

Jo.

(3)

• Mengatur mengenai pemberhentian PNS

• Untuk kepentingan peradilan, PNS yg didakwa melaksanakan suatu kejahatan/pelanggaran jabatan dan oleh yg berwajib dikenakan tahanan sementara, maka saat penahanannya hrs dikenakan pemberhentian sementara

PP No 4 Th 1966

Pemberhentian tentang Sementara PNS

(4)

Pemberhentian sementara Melakukan kejahatan/ pelanggaran jabatan terdapat petunjuk yg cukup meyakinkan diberhentikan gaji sebesar 50% dari gapok terakhir belum terdapat petunjuk yang jelas diberhentikan gaji sebesar 75% dari gapok terakhir Melakukan pelanggaran pidana tidak menyangkut jabatan diberhentikan gaji sebesar 75% dari gapok terakhir

(5)
(6)

6

Adalah keadaan tidak masuk kerja yang

diijinkan dalam jangka waktu tertentu.

Cuti diberikan dalam rangka usaha menjamin

kesegaran jasmani dan rohani, maka kepada

PNS setelah bekerja selama jangka waktu

tertentu perlu diberikan cuti. Cuti adalah hak

PNS, oleh sebab itu pelaksanaan cuti hanya

dapat ditunda dalam jangka waktu tertentu

apabila kepentingan dinas mendesak.

(7)

1. Cuti Tahunan

Lamanya 12 hari kerja dipotong cuti

bersama.

Cuti tahunan tdk dapat dipecah-pecah

jangka waktu 3 hari.

Cuti yg tdk diambil dlm thn tsb dpt diambil

dlm thn berikutnya selama 18 hari kerja.

Cuti yg tdk diambil lebih dari 2 thn

berturut-turut dpt diambil dlm thn berikutnya selama

24 hari kerja.

(8)

2. Cuti Besar

Telah bekerja sekurang-kurangnya 6 thn

berturut-turut, berhak cuti selama 3 bulan

dan tdk berhak atas cuti tahunan dlm thn

yg bersangkutan.

Dapat digunakan untuk memenuhi

kwjiban agama.

Dapat digunakan untuk melahirkan anak

(9)

3. Cuti Sakit

Sakit lebih dari 2 hari sampai 14 hari, harus

mengajukan cuti dgn melampirkan surat dokter

dan paling lama 1 (satu) thn dan bisa ditambah

6 (enam) bulan jika menurut dokter perlu.

Sakit mengalami kecelakaan dlm tugas

kewajibannya dan perlu perawatan berhak atas

cuti sampai ia sembuh.

Gugur kandungan, berhak atas cuti sakit selama

(10)

4. Cuti Bersalin

1 bulan sebelum dan 2 bulan sesudah

melahirkan, jumlah 3 (tiga) bulan, untuk

persalinan anak ke 1,2 dan 3. dengan

melampirkan surat dokter.

Untuk anak ke 4 (empat) diberikan cuti

diluar tanggungan Negara (mengambil cuti

besar kalau masih ada hak untuk cuti besar).

(11)

5. Cuti Alasan Penting

Jika salah seorang keluarga sakit keras

atau meninggal dunia atau harus

mengurus hak-hak dari keluarga yg

meninggal, paling lama 2 (dua) bulan,

penghasilan penuh.

Dapat digunakan untuk pernikahan

(12)

6. CLTN

Telah bekerja sekurang-kurangnya 5 thn, karena

alas an pribadi yg penting, mendesak paling lama

3 (tiga) thn, dpt diperpanjang 1 thn apabila sangat

penting, setelah mendapat persetujuan dari

Kepala Badan Adminstrasi Kepegawaian Negara.

Selama cuti tidak berhak menerima penghasilan

dari Negara dan tdk diperhitungkan sebagai masa

kerja PNS, setelah cuti tidak melapor lagi maka

(13)

PP No 32 Th 1979

Pemberhentian tentang PNS

(14)

14

Adalah pemberhentian yang

mengakibatkan PNS yang

bersangkutan kehilangan statusnya

sebagai PNS.

(15)

1. Atas permintaan sendiri

PNS yang meminta berhenti, diberhentikan

dengan hormat sebagai PNS.

Permintaan dapat ditunda untuk paling lama 1

tahun, apabila ada kepentingan dinas yang

mendesak.

Permintaan dapat ditolak apabila PNS yang

bersangkutan masih terikat dalam keharusan

bekerja pada Pemerintah.

(16)

2. Mencapai BUP (

UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TTG ASN dan SE. KA.BKN nomor K.26-30 lV.7 -3199 tanggal 17 Januari 2014)

• PNS yang telah mencapai BUP, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.

BUP PNS adalah :

Dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c dan Pasal 90, ditentukan bahwa PNS diberhentikan dengan hormat karena

mencapai batas usia pensiun, yaitu:

1) 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat

Administrasi; (yang kita kenal saat ini adalah Eselon 3, eselon 4 dan staf)

2) 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan

3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.

(17)

PP No 1 Th 1994

tentang Perubahan Atas PP No 32 Th 1979 PASAL 4

Perpanjangan batas usia pensiun (BUP) :

→70 tahun bagi jabatan Guru Besar (Profesor).

→65 tahun bagi PNS yang memangku jabatan :

a.Ahli Peneliti dan Peneliti yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian;

b.Lektor Kepala, Lektor yang ditugaskan secara penuh pada perguruan tinggi;

(18)

3. Tidak cakap jasmani dan/atau rohani

Berdasarkan

surat

keterangan

TPK

dinyatakan

a. tidak dapat bekerja lagi dalam semua

Jabatan Negeri; atau

b. menderita penyakit atau kelainan yang

berbahaya bagi dirinya sendiri/lingkungan

kerjanya; atau

c. setelah berakhirnya cuti sakit, belum

mampu bekerja kembali.

(19)

4. Meninggal dunia/hilang

PNS yang meninggal dunia dengan

sendirinya dianggap diberhentikan dengan

hormat sebagai PNS.

PNS

yang

hilang,

dianggap

telah

meninggal dunia pada akhir bulan ke 12

sejak dinyatakan hilang.

(20)

5. Penyederhanaan organisasi

Apabila penyaluran kelebihan PNS karena

penyederhanaan organisasi tidak mungkin

dilaksanakan, maka PNS tsb diberhentikan

dengan hormat sebagai PNS.

(21)

6. Melakukan tindak

pidana/penyelewengan

Diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS

karena :

a. melanggar Sumpah/Janji PNS/Jabatan Negeri atau

peraturan disiplin PNS; atau

b. dihukum penjara, berdasarkan keputusan

Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan

hukum yang tetap, karena sengaja melakukan

tindak pidana kejahatan yang diancam dengan

pidana penjara setinggi-tingginya 4 tahun, atau

pidana yang lebih berat.

(22)

→Mengatur mengenai izin beristeri lebih dari seorang bagi PNS pria :

Syarat alternatif :

1. Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya;

2. Isteri mendapat cacat badan/penyakit yang tidak dapat sembuh; 3. Isteri tidak dapat melahirkan keturunan.

Syarat kumulatif :

1. Ada persetujuan tertulis dari isteri;

2. PNS pria mempunyai penghasilan yang cukup untuk biaya isteri dan anak-anaknya;

3. Ada jaminan tertulis akan berlaku adil thd isteri dan anak-anak.

PP No 10 Th 1983 jo. PP 45 Th 1990

tentang Izin Perkawinan dan Perceraian

Bagi PNS

(23)

→Mengatur mengenai izin perceraian bagi PNS

Perceraian dapat terjadi dengan alasan salah satu pihak : a.berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat atau penjudi. b.meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut-turut tanpa

izin/alasan sah.

c.mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau lebih. d.melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak lain.

e.mendapat cacat badan atau penyakit sehingga tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri.

f. terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi.

(24)

a. Salah satu zina, bukti:

1) Keputusan pengadilan, atau

2) 2 orang saksi yang melihat perzinahan; atau 3) Tertangkap tangan oleh isteri/suami.

b. Salah satu pihak pemabok, pemadat, penjudi berat, bukti:

1) Pernyataan 2 orang saksi yang mengetahui; atau 2) Surat keterangan dari dokter/polisi.

c. Salah satu meninggalkan yang lain minimal 2 tahun tanpa alasan/izin, bukti: surat keterangan Kades/Lurah.

d. Salah satu dihukum penjara minimal 5 tahun atau lebih, bukti: Putusan pengadilan.

e. Salah satu melakukan penganiayaan berat, bukti: visum.

f. Salah satu mendapat cacat atau penyakit, bukti: surat keterangan dokter.

g. Terus menerus terjadi pertengkaran, bukti: surat keterangan Kades/Lurah yang disahkan Camat.

(25)

a. Rekomendasi dari Unit Kerja/Sator dan Usulan dari Unit Utama; b. SK CPNS dan SK KP Terakhir;

c. Permohonan yang bersangkutan dengan alasan disertai dengan bukti;

d. Surat Kesepakatan kedua pihak untuk melakukan perceraian (bermaterai);

e. BAP terhadap kedua pihak;

f. BP4 bagi yang beragama Islam dan Surat Rekomendasi dari pemuka Agama bagi yang beragama selain Islam;

g. Surat Keterangan Lurah yang disahkan oleh Camat (untuk alasan pertengkaran dan perselisihan atau salah satu pihak meninggalkan keluarga selama 2 (dua) tahun tanpa alasan yang jelas).

(26)

Perceraian atas kehendak PNS Pria, maka wajib menyerahkan sebagian gajinya:

a.Apabila anak mengikuti bekas istri, maka: 1) 1/3 gaji untuk PNS Pria.

2) 1/3 gaji untuk bekas isterinya.

3) 1/3 gaji untuk anak yang diterimakan kepada bekas isterinya.

b.Apabila perkawinan tidak menghasilkan anak, maka gaji dibagi 2 sama rata.

c.Apabila anak mengikuti PNS Pria, maka: 1) 1/3 gaji untuk PNS Pria.

2) 1/3 gaji untuk bekas isterinya.

3) 1/3 gaji untuk anak yang diterimakan kepada PNS Pria.

d.Apabila sebagian anak mengikuti PNS Pria dan sebagian lagi mengikuti bekas istri, maka 1/3 gaji yang menjadi hak anak itu dibagi menurut jumlah anak.

(27)

Hukuman disiplin berat berdasarkan Peraturan Disiplin PNS dijatuhkan bagi:

a.PNS yang beristeri lebih dari seorang tanpa memperoleh izin terlebih dahulu dari Pejabat yang berwenang;

b.PNS yang melakukan perceraian tanpa memperoleh izin terlebih dahulu dari Pejabat yang berwenang;

c.PNS yang tidak melaporkan perceraiannya dalam jangka waktu selambat-lambatnya satu bulan terhitung mulai terjadinya perceraian; dan

d.PNS yang menolak melaksanakan ketentuan pembagian gaji.

e.PNS wanita yang menjadi isteri kedua/ketiga/keempat.

HUKUMAN BERDASARKAN PP NO. 10 TH1983 JO. PP NO. 45 TH1990

(28)

ALUR MEKANISME IZIN PERKAWINAN/PERCERAIAN BAGI PNS UNIT UTAMA SATKER UNIT UTAMA/UPT ROPEG 2 3 4 5 Keterangan :

1. Yang bersangkutan membuat usul ke Satuan Kerja (Satker) Unit Utama atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes. 2. Tiap-tiap Satker/UPT membuat usulan ke Unit Utama

Kemenkes.

3. Unit Utama berkoordinasi dengan tiap-tiap Satker/UPT untuk pembinaan, pemeriksaan, kelengkapan berkas, dsb. 4. Tiap-tiap Unit Utama meneruskan usulan dari Satker/UPT

ke Biro Kepegawaian.

5. Biro Kepegawaian berkoordinasi dengan tiap-tiap Unit Utama untuk pembinaan, pemeriksaan, kelengkapan berkas, dsb.

6. Biro Kepegawaian mengusulkan SK kepada Menteri Kesehatan, SK tsb. kemudian ditembuskan kepada Pimpinan UPT dan Unit Utama (Untuk PNS dengan Golongan Ruang III/a ke atas).

7. Biro Kepegawaian mengembalikan usulan PNS dengan Golongan Ruang II/d ke bawah kepada masing-masing Unit Utama.

Ybs.

1

6

(29)

PROSES PENYELESAIAN SK PERKAWINAN/PERCERAIAN

Keterangan :

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan SK

Pemberian/Penolakan Izin untuk Beristeri Lebih dari Seorang/untuk Melakukan Perceraian di Biro Kepegawaian adalah 22 hari kerja.

1 4 2 USUL ONLINE PENYELESAIAN SK KIRIM SK ENTRY PROSES AGENDA TU AGENDA BAG VALIDASI 3 SK KAWIN/CERAI

(30)

ALUR MEKANISME IZIN PERKAWINAN PERCERAIAN PNS

Keterangan :

1. Agenda surat masuk, disposisi dan distribusi. 2. Membaca, mempelajari permasalahan dan

menyiapkan data & bahan, kelengkapan berkas. 3. Memeriksa, mempelajari dan pertimbangan konsep

Pemberian Izin.

4. Pemberian Izin (NET/verbal) dan paraf Kasubag. 5. Paraf Pemberian Izin oleh Kabag.

6. Paraf Pemberian Izin oleh Karopeg. 7. Paraf Pemberian Izin oleh Karo Hukor. 8. Paraf Pemberian Izin oleh Unit Utama.

9. Paraf Pemberian Izin oleh Sesjen.

10.Tanda tangan Pemberian Izin oleh Menkes.

11.Mengetik nomor, tanggal dan membubuhi stempel pada Pemberian Izin, mengirim melalui ekspedisi dan dokumentasi/Pengarsipan. AGENDARIS KASUBAG KABAG KAROPEG PENYELENGGARA EKSPEDISI 5 KARO HUKOR U. UTAMA 6 8 9 11 4 1 2 3 SESJEN MENKES 7 10

(31)

PP NOMOR 53 TAHUN 2010

TENTANG DISIPLIN PNS

Peraturan Kepala BKN

Nomor 21 Tahun 2010 tentang

Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun

2010 tentang Disiplin PNS

Tujuan Hukuman Disiplin /sanksi

Sebagai Pembinaan :

>

terhadap PNS yang melanggar

(32)

32 LATAR BELAKANG Kondisi disiplin PNS masih belum optimal PP 30 Tahun 1980 telah 30 (tiga puluh) tahun masa berlakunya

Beberapa substansi materi sudah tidak sesuai dengan kebutuhan

dan lingkungan strategis yang terus berkembang

Penerapan jenis HD

(33)

Adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban

dan menghindari larangan yang ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan

kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar

dijatuhi hukuman disiplin

Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yg tidak

menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan

ketentuan disiplin PNS, baik yg dilakukan di dalam

maupun di luar jam kerja

(34)

DISIPLIN PREVENTIF • Tindakan yang dilakukan untuk mendorong PNS menaati norma sehingga tidak terjadi pelanggaran DISIPLIN KOREKTIF • Tindakan setelah terjadinya pelanggaran, tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut DISIPLIN PROGRESIF • Tindakan pencegahan terhadap pengulangan pelanggaran

(35)

1. mengucapkan sumpah/janji PNS

2. mengucapkan sumpah/janji jabatan

3. setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Pemerintah

4. menaati ketentuan peraturan perundangundangan 5. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan

6. menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS

7. mengutamakan kepentingan negara 8. memegang rahasia jabatan

(36)

10. melaporkan kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara; masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja

11. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja 12. mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan 13. memelihara barang-barang milik negara

14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya

15. membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas 16. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk

mengembangkan karier

17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

(37)

1. menyalahgunakan wewenang

2. menjadi perantara untuk keuntungan pribadi

3. tanpa izin menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain/lembaga/ organisasi internasional

4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing

5. memindahtangankan barang-barang bergerak atau tidak bergerak/ dokumen/surat berharga secara tidak sah

6. melakukan kegiatan bersama untuk keuntungan pribadi/golongan

7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu baik secara langsung/tidak untuk diangkat dalam jabatan

8. menerima hadiah/pemberian yang berhubungan dengan jabatan/pekerjaannya

(38)

9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya

10. melakukan suatu tindakan menghalangi pelayanan sehingga mengakibatkan kerugian

11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan

12. memberikan dukungan kepada capres, cawapres, DPR, DPD atau DPRD

13. memberikan dukungan kepada capres, cawapres

14. memberikan dukungan kepada calon anggota DPR, DPD atau DPRD

15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

(39)

Ringan

Berat

Sedang

(40)

Teguran lisan Teguran tertulis Pernyataan tidak puas secara tertulis

(41)

Penundaan KGB selama

1 tahun

Penundaan KP selama

1 tahun

Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun

(42)

HUKUMAN DISIPLIN BERAT

Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah Pembebasan dari jabatan Pemberhenti-an dengPemberhenti-an hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS Pemberhenti-an tidak dengan hormat sebagai PNS

(43)

Wajib datang, melaksanakan tugas dan pulang sesuai ketentuan jam kerja Keterlambatan pulang cepat dan/atau

7,5 jam dikonversi menjadi 1 hari kerja

(44)

Pelanggaran terhadap

masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja

•bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) hari kerja

Teguran

lisan

•Bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja

Teguran

tertulis

•Bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11 (sebelas) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja

Pernyataan tidak puas secara tertulis

Yang dimaksud dengan “dihitung secara kumulatif sampai dengan akhir tahun berjalan” adalah bahwa pelanggaran yang dilakukan

dihitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun yang bersangkutan

(45)

Pelanggaran terhadap angka 11

(masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja)

45

Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun

•bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja

Penundaan KP selama 1 (satu) tahun •bagi PNS yang tidak

masuk kerja tanpa alasan yang sah

selama 21 (dua puluh satu) sampai dengan

25 (dua puluh lima)

hari kerja

Penurunan pangkat setingkat lebih rendah

selama 1 (satu) tahun •bagi PNS yang tidak

masuk kerja tanpa alasan yang sah

selama 26 (dua puluh enam) sampai

dengan 30 (tiga puluh) hari kerja

(46)

•bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31 (tiga puluh satu) sampai dengan 35 (tiga puluh lima) hari kerja

Penurunan

pangkat

setingkat lebih

rendah selama 3

(tiga) tahun

•bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa

alasan yang sah selama 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) hari kerja

Pemindahan

dalam rangka

penurunan

jabatan setingkat

lebih rendah

(47)

•yang tidak masuk kerja tanpa

alasan yang sah selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45 (empat puluh lima) hari kerja

Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang

menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu

•bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 (empat puluh enam) hari kerja atau lebih

Pemberhentian dengan hormat tidak

atas permintaan sendiri atau

pemberhentian tidak dengan hormat

(48)

48

Pelanggaran terhadap kewajiban

masuk kerja dan menaati ketentuan

jam kerja

DIHITUNG SECARA

KUMULATIF SAMPAI DENGAN

AKHIR TAHUN BERJALAN

(49)

49

Hukuman disiplin berat dijatuhkan

pula pada pegawai yang

pencapaian SKP pada akhir

tahunnya

kurang dari 25 %

(dua puluh lima persen)

(50)

Surat Ka BKN Nomor : K.26-30/V.252-2535/99 Tanggal 22 Agustus 2011

Dijatuhi salah satu jenis hukuman disiplin berat

kecuali PNS wanita yang menjadi isteri ke 2/3/4

(dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian

tidak dengan hormat)

(51)

PNS diduga

melanggar disiplin diidentifikasi

Hukuman disiplin sedang/berat Pejabat Pembina Kepegawaian TIM PEMERIKSA Pemanggila n Pejabat/atasan secara hierarki atasan langsung pejabat yg lebih tinggi Periksa BAP/LHP Penjatuhan hukuman disiplin

(52)

Hukuman disiplin tingkat apa yg akan dijatuhkan ?

PNS yg diduga melakukan pelanggaran disiplin sebelum

dipanggil untuk diperiksa atasan langsung dilakukan identifikasi

Pelanggaran apa yg dilakukan

?

(53)

HD tingkat ringan

Siapa yg memanggil & memeriksa

Atasan langsung

HD tingkat

sedang/berat

Dapat dibentuk

TIM

HD tingkat

(54)
(55)

-

Pejabat yang berwenang menghukum wajib

menjatuhkan

HD

kepada

PNS

yang

melakukan pelanggaran disiplin

-

Apabila

pejabat

yang

berwenang

menghukum

tidak menjatuhkan HD

kepada

PNS yang melakukan pelanggaran disiplin,

pejabat tersebut

dijatuhi HD oleh atasannya

SANKSI PEJABAT YANG TIDAK MENJATUHKAN HD KEPADA PNS YANG MELANGGAR DISIPLIN PNS

(56)

oleh atasan langsung

oleh TIM Pemeriksa, terdiri dr :

atasan langsung

unsur pengawasan

unsur kepegawaian

atau pejabat lain

Pangkat dan jabatan Tim Pemeriksa tidak

boleh lebih rendah dr PNS yg diperiksa

(57)

A.

PEMANGGILAN

57 PNS YG DIDUGA MELANGGAR DISIPLIN PEMANGGILAN I SECARA TERTULIS O/ ATASAN LANGSUNG HADIR TDK HADIR PEMERIKSAAN PEMANGGILAN I I HADIR

PEMERIKSAAN YANG BERWENANG BERDSRKAN PENJATUHAN HD O/ PEJABAT ALAT BUKTI & KETERANGAN YG

ADA TANPA DILAKUKAN PEMERIKSAAN TDK HADIR 7 HARI Kerja sebelum tgl pemeriksaan 7 HARI kerja sejak tgl seharusnya ybs diperiksa pd pemanggilan 1

(58)

B. PEMERIKSAAN 58 PNS YG DIDUGA MELANGGAR DISIPLIN PEMERIKSAAN O/ ATASAN LANGSUNG/TIM

BAP

TTD PEJABAT YG MEMERIKSA & PNS YG DIPERIKSA PNS TDK BERSEDIA MENANDATANGANI BAP PNS DIBERI PHOTO COPY BAP

PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN TERTUTUP DISEBUTKAN JENIS PELANGGRAN DISIPLIN YG DILAKUKAN

-hukuman disiplin berat dibebaskan sementara

dari tugas jabatannya - Wajib menjawab

Tujuan : - Benar/tidak - Latar belakang

(59)

Untuk kelancaran pemeriksaan, PNS

yang diduga melakukan pelanggaran

disiplin

dan

kemungkinan

akan

dijatuhi hukuman disiplin berat

Dapat

dibebaskan sementara dari

tugas

jabatannya

oleh

atasan

langsung sejak yang bersangkutan

diperiksa

(60)

BAP HARUS DAPAT MENCERMINKAN SUATU KEPASTIAN HUKUM & UNTUK MEMPERMUDAHNYA DIGUNAKAN RUMUS (5 W + 1 H).

WHO SIAPA YG MELAKUKAN PELANGGARAN

DISIPLIN.

WHAT APA PELANGGARAN DISIPLIN YANG

DILAKUKAN.

WHEN KAPAN WAKTU DILAKUKANNYA

PELANGGARAN DISIPLIN.

WHERE DIMANA LOKASI TERJADINYA

PELANGGARAN DISIPLIN.

WHY MENGAPA LATAR BELAKANG / FAKTOR

YANG MENDORONG / YANG MENYEBABKAN

TERJADINYA PELANGGARAN DISIPLIN.

HOW BAGAIMANA CARA YANG DITEMPUH DALAM MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.

: : : : : : 60

(61)

C. PENJATUHAN HUKUMAN

DISIPLIN

1. Tujuan penjatuhan hukuman disiplin adalah pembinaan;

2. Sebelum menjatuhkan hukuman disiplin Pejabat yang berwenang menghukum wajib:

a. mempelajari dengan teliti hasil pemeriksaan;

b. Memperhatikan latar belakang & faktor 2 yang mendorong pelanggaran.

3. Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan keputusan.

4. Wujud pelanggaran sama, tapi latar belakang & faktor2 yang mendorong berbeda, maka jenis hukuman disiplin berbeda pula;

(62)

6. PNS melakukan beberapa pelanggaran, kepadanya hanya dijatuhi satu jenis hukuman disiplin yg terberat;

7. PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin, kemudian melakukan pelanggaran yang sifatnya sama, maka dijatuhi hukuman disiplin yang lebih berat dari hukuman disiplin yang pernah dijatuhkan.

8. Kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin:

> Atasan langsung

> Pejabat yang lebih tinggi

9. Khusus pelanggaran tidak masuk kerja, hukumannya :

a. secara berjenjang sesuai dengan pelanggaran

b. tidak berjenjang apabila pada panggilan kedua untuk pemeriksaan tidak hadir

(63)

D. PENYAMPAIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN

Harus di ruang tertutup, oleh Pejabat yang berwenang menghukum/Pejabat lain yang ditunjuk

Pejabat yang ditunjuk, pangkat/jabatan harus

lebih tinggi dari PNS yang diberi hukuman.

Paling lambat 14 hari kerja sejak keputusan ditetapkan

Diberitahukan hak - hak kepegawaiannya.

Apabila tidak hadir, keputusan hukuman

(64)

I. Hukuman displin yg dapat diajukan

keberatan:

Yg dijatuhkan oleh Pejabat yang berwenang menghukum berupa:

Hukuman disiplin Pasal 7 ayat (3) huruf a, b, dan c, yaitu: 1. Penundaan KGB selama 1 tahun

2. Penundaan KP selama 1 tahun 3. Penurunan KP selama 1 tahun

II.

HD yg dapat diajukan banding administratif

:

Yg dijatuhkan Pejabat Pembina Kepegawaian & Gubernur, berupa:

1. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS

2. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

64

UPAYA ADMINISTRATIF

(65)

TENGGANG WAKTU KEBERATAN

(tanggapan 6 hr) Pejabat yg berwenang menghukum Atasan Pejabat yg berwenang menghukum; PNS yang dihukum 21 Hari kerja 14 hr kalender 65

- kuat, ringan, berat, a/ batal

- dengan keputusan Atasan pejabat yang berwenang menghukum - Final & mengikat

-batal demi hukum -atasan pybwmk HD

- batal demi hukum - atasan pejabat yang

berwenang menjatuhkan hukuman disiplin

(66)

1. Hukuman disiplin yg dijatuhkan oleh ::

a. Presiden;

b. Pejabat pembina kepegawaian, kecuali pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan tidak dengan hormat

c. Gubernur untuk jenis hukuman disiplin, berupa :

• Penurunan jabatan setingkat lebih rendah; dan • pembebasan dari jabatan.

d. Kepala Perwakilan RI.

e. Pejabat yg berwenang menghukum utk hukuman disiplin

ringan.

(67)

67

2. Hukuman disiplin yg dijatuhkan Pejabat yang berwenang menghukum apabila :

• Tidak keberatan > hari ke 15 stlh hukuman diterima.

• Keberatan > pd tgl ditetapkannya keputusan atas keberatan.

3.HD yg dijatuhkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) atau Gubernur berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan tidak dengan hormat sebagai PNS apabila :

 Tidak banding administratif > hari ke 15 keputusan hukuman diterima.

 Banding administratif > pd tgl ditetapkannya keputusan

banding administratif

4.Apabila PNS tidak hadir pada waktu penyampaian keputusan

hukuman maka hukuman disiplin berlaku pd hari ke 15 sejak tanggal yg ditentukan untuk penyampaian keputusan hukuman disiplin.

(68)

1. Kepatuhan dan kesadaran PNS terhadap

peraturan disiplin menjadi meningkat

2. Setiap PNS diharapkan mengetahui mana yang

patut dan yang tidak patut untuk dilakukan

3. Setiap pejabat struktural harus dapat menjadi

teladan yang baik bagi bawahannya

4. Ketaatan bukan karena ada ancaman sanksi

5. Reformasi

birokrasi

dan

pelaksanaan

kepemerintahan yang baik

(Good Governance)

(69)

1. Pejabat yang berwenang menghukum adalah

pejabat struktural

2. Pejabat yang berwenang menghukum wajib

melakukan pemeriksaan sebelum menjatuhkan

hukuman disiplin

3. Upaya

pemanggilan

terhadap

PNS

yang

melakukan pelanggaran wajib dilakukan 7 (tujuh)

hari sebelum pemeriksaan

4. Untuk penjatuhan hukuman disiplin sedang/berat

dapat dibentuk tim pemeriksa

5. Penyerahan SK hukuman disiplin dilakukan paling

lambat 14 (empat belas) hari sejak SK ditetapkan

Referensi

Dokumen terkait

Bab IV : Dalam Bab ini, penulis akan menguraikan pokok dari permasalahan yakni perlindungan konsumen perumahan terhadap developer menurut Undang-Undang Perlindungan

Mengingat pemberian penguatan dan hukuman yang dilakukan dengan kehangatan dan antusias, serta cepat, tepat dan bermakna, sangat berpengaruh posistif terhadap peningkatan

Alergi, infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi jamur, dan pencemaran lingkungan semuanya telah disangkakan sebagai kemungkinan pemicu awal yang dapat meningkatkan

Dari jawaban responden tersebut lebih dominan responden menyatakan setuju dan sangat setuju dalam hal pelayanan fasilitas fisik yang tersedia berkesan nyaman kepada nasabah

121 masyarakat yang optimal maka sasaran utama IbM di lakukan pada dua kelompok tani sebagai Mitra-IbM yaitu Kelompok Tani Ikan Batang Kandis Jaya dan Kelompok Tani Sawah Laweh yang

[r]

Tuliskan kode jenis usaha pertanian pada kotak yang telah disediakan. Perusahaan Pertanian adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan menghasilkan produksi.. pertanian dengan

Dengan demikian antara daya tahan kekuatan otot perut dan kelentukan togok memiliki kontribusi yang berarti (signifikan) terhadap kemampuan tendangan mawashi geri