• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Model Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Model Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

2434.003.001.107-A

Uji Model Pemetaan

Kerentanan Fungsi Jalan

dalam Upaya Mitigasi dan Adaptasi

Perubahan Iklim Bidang Jalan dan Jembatan

Balai Penelitian dan Pengembangan

Sosial Ekonomi dan Lingkungan Bidang Jalan dan Jembatan Tahun 2013

(2)

Bab I.

PENDAHULUAN

Laporan Akhir : Uji Model Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan

A. Latar Belakang

Perubahan iklim global cenderung menjadi tidak terkendali secara alamiah akibat dari pesatnya kemajuan peradaban dan perkembangan manusia. Perubahan iklim yang dipicu oleh pemasanas global kemudian diperparah dengan masalah peningkatan konsentrasi emisi karbon di atmosfer. Salah satu penyumbang emisi karbon tersebut adalah berasal dari sektor transportasi, yang sangat erat kaitannya dengan infrastruktur jalan sebagai prasarana utama transportasi darat.

Sebesar 90.7% (sembilan puluh koma tujuh persen) emisi karbon yang dilepaskan dari sektor transportasi adalah berasal dari penggunaan transportasi jalan, jauh berada diatas emisi transportasi lainnya : transportasi air (6.9%), transportasi udara (2.4%) dan kereta api (0.1%). Fakta ini menunjukkan adanya ketergantungan yang sangat besar dalam pilihan moda transportasi masyarakat pada kendaraan bermotor pribadi untuk menunjang kegiatan sosial-ekonominya, khususnya di kota-kota metropolitan, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Menurut estimasi Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, pertumbuhan emisi gas rumah kaca yang bersumber dari transportasi jalan mencapai 8 hingga 10% (Imam Santoso Ernawi, 2010).

Tingginya pertumbuhan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari kegiatan transportasi jalan disebabkan oleh jumlah penggunaan kendaraan bermotor yang meningkat pesat dan masalah kemacetan di kawasan perkotaan. Kemacetan telah menjadikan perkotaan metropolitan sebagai “urban heat island” dengan adanya peningkatan temperatur lokal. Kemacetan dapat dicirikan dengan pengaliran arus yang tidak stabil, kecepatan tempuh yang lambat, dan munculnya antrian kendaraan yang panjang. Masalah kemacetan ini umumnya terkonsentrasi pada pusat kegiatan sosial-ekonomi masyarakat karena ruang pengaliran tidak sinkron dengan ruang kegiatan atau akibat tidak optimalnya fungsi jalan. Balai Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Lingkungan Bidang Jalan dan Jembatan telah merencanakan program kegiatan dalam merespon masalah kemacetan perkotaan tersebut, khususnya dalam kaitannya dengan upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (MAPI). Kegiatan tersebut juga sinergi dengan Strategi MAPI PU Bidang Jalan dan Jembatan, yakni untuk “mengurangi kemacetan pada kawasan perkotaan (sekaligus mengurangi emisi kendaraan bermotor ke atmosfir)”. Sasaran akhir kegiatan adalah menghasilkan instrument MRV (Measurement, Reporting, and Verification) yang nantinya dapat digunakan stakeholder dalam meningkatkan pelayanan infrastruktur jalan. Konsep dasarnya adalah optimasi fungsi jalan dengan diaplikasikannya manual pemetaan dan alternatif penanganan kerentanan fungsi jalan.

(3)

Kajian MAPI Bidang Jalan dan Jembatan yang direncanakan bersifat multiyears memiliki keluaran tahunan sebagai berikut :

Tabel. Rencana Kegiatan MAPI Bidang Jalan dan Jembatan oleh BLSJ TAHUN JUDUL KEGIATAN KELUARAN KEGIATAN

2012 Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Pengguna Jalan dalam rangka Pengurangan Emisi.

Naskah Ilmiah yang berisi model pemetaan kerentanan fungsi jalan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bidang jalan dan jembatan.

2013 Uji Model Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan dalam upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim bidang Jalan dan Jembatan.

Model pemetaan dan alternatif penanganan kerentanan fungsi jalan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bidang jalan dan jembatan.

2014 Uji Penerapan Model Pemetaan dan Alternatif Penanganan Kerentanan Fungsi Jalan dalam upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim bidang Jalan dan Jembatan.

Manual pemetaan dan alternatif

penanganan kerentanan fungsi jalan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bidang jalan dan jembatan.

Sumber : Balai Litbang Sosekling Jatan, 2012.

Kajian MAPI tahun 2012 telah menghasilkan konsep model pemetaan kerentanan fungsi jalan, yang berisi tata cara pelaksanaan pemetaan kerentanan dan prioritas penanggulangannya. Instrument yang dikembangkan tersebut dapat mendukung implementasi kebijakan terhadap pelayanan prasarana jalan. Selain daripada pengembangan instrument yang berasaskan cepat, mudah, dan murah, model pemetaan kerentanan fungsi jalan tersebut juga digunakan untuk mengupayakan teralokasikannya kebijakan penganggaran secara lebih efektif dan efisien.

Sesuai dengan rencana kegiatan di atas, pada tahun 2013 ini akan dilakukan pengujian terhadap model pemetaan kerentanan fungsi jalan yang telah dihasilkan dari kegiatan sebelumnya. Pengujian mengacu pada pendekatan dan metode empiris sesuai dengan kaidah ilmiah. Dengan adanya pengujian ini diharapkan dapat dihasilkan model yang telah teruji dan terpercaya kehandalannya guna pengembangan menjadi produk akhir di tahun berikutnya.

Sebagai pengembangan dari model yang sudah ada, diupayakan adanya nilai tambah pada produk kajian tahun ini berupa perumusan “Alternatif Penanganan kerentanan fungsi

(4)

jalan”. Oleh karena itu, penerapan model nantinya tidak hanya terbatas pada lingkup identifikasi masalah saja, namun juga dapat memberikan alternatif solusi penyelesaian yang efektif dan efisien guna mempercepat pengambilan keputusan dan kebijakan khususnya dalam upaya MAPI Bidang Jalan dan Jembatan.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang yang dikemukakan di atas, maka kajian yang akan dilakukan lebih diarahkan kepada proses pengujian atau validasi model dan perumusan Alternatif penanganan kerentanan fungsi jalan. Beberapa pertanyaan penelitian yang akan dipecahkan dalam kajian ini antara lain :

- Apakah diperlukan penyempurnaan terhadap konstruksi model pemetaan kerentanan

fungsi jalan berdasarkan hasil pengujian di lokasi lain ?

Konsep model pemetaan kerentanan fungsi jalan yang telah dihasilkan tahun sebelumnya akan diujicobakan di lokasi lain. Dengan adanya perbedaan karakteristik dan kondisi permasalahan kemacetan yang ada di lokasi-lokasi tersebut, maka dapat dimungkinkan ditemukenalinya faktor-faktor baru yang mempengaruhi dimensi pemetaan, sehingga perlu dilakukan sintesis penyempurnaan terhadap konstruksi instrument model pengukuran kerentanan fungsi jalan.

- Apa saja Alternatif Penanganan yang dapat diterapkan dalam merespon tingkat

kerentanan fungsi jalan tersebut ?

Sebagai pengembangan hasil kajian tahun sebelumnya, model pemetaan kerentanan fungsi jalan disempurnakan dengan adanya perumusan alternatif penanganan. Alternatif penanganan ini merupakan pendekatan/alternatif solusi yang dapat diterapkan oleh stakeholder guna mengatasi masalah kerentanan fungsi jalan yang telah dipetakan dengan instrument yang ada.

- Bagaimana tingkat kehandalan model pemetaan kerentanan fungsi jalan secara ilmiah ?

Sebelum konsep model pemetaan kerentanan fungsi jalan menjadi produk akhir yang siap digunakan oleh user, maka perlu dipastikan bahwa tingkat validitas/kehandalan instrument yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan kehandalan secara ilmiah. Pengujian tingkat kehandalan menggunakan metode ilmiah umum, seperti internal validity (uji validitas dan reliabilitas) dan eksternal validity (generabilitas).

(5)

Maksud dilakukannya kajian ini adalah untuk mengembangkan dan memvalidasi hasil kajian mengenai model pemetaan kerentanan fungsi jalan sebagai instrument MRV (Measurement, Reporting, Verification) Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (MAPI) bidang Jalan dan Jembatan, untuk dipersiapkan menjadi produk akhir siap pakai bagi

user/stakeholder pemanfaat hasil kajian.

Tujuan dari pelaksanaan penelitian tahun ini adalah :

1) Melaksanakan uji lapangan model pemetaan kerentanan fungsi jalan di lokasi lain, untuk melihat kemungkinan teridentifikasinya faktor atau dimensi baru yang dapat mempengaruhi hasil pemetaan, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan terhadap konstruksi model dan instrument yang sudah ada.

2) Melaksanakan pengujian model pemetaan kerentanan fungsi jalan dengan pendekatan ilmiah untuk melihat tingkat validitas dan kehandalannya, sebelum dapat dikembangkan dan dikemas menjadi instrument siap pakai kepada calon user.

3) Merumuskan model pemetaan prioritas penanggulangan kerentanan fungsi jalan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

D. Keluaran

Dari kegiatan ini akan dihasilkan 1 (satu) Model Pemetaan dan Alternatif Penanganan Kerentanan Fungsi Jalan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bidang jalan dan jembatan.

E. Lokasi Kegiatan

Kegiatan akan dilaksanakan di 2 (dua) lokasi, yakni Kota Semarang (Jawa Tengah) dan DKI Jakarta. Kriteria pemilihan kedua lokasi tersebut berdasarkan kebutuhan pengujian model pemetaan kerentanan fungsi jalan, yakni kawasan perkotaan metropolitan yang terkena masalah kemacetan. DKI Jakarta sudah menjadi lokasi kajian di tahun sebelumnya (untuk perumusan model), sehingga tahun ini akan dilanjutkan dengan penyempurnaan dan simulasi pemetaan.

(6)

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil kajian ini adalah teruji dan tervalidasinya konsep model pemetaan kerentanan fungsi jalan yang dikembangkan dari kajian sebelumnya, serta disempurnakannya model dengan perumusan alternatif penanganan kerentanan fungsi jalan dari hasil pemetaan yang dilakukan. Kajian ini merupakan satu tahapan untuk mempersiapkan produk akhir siap pakai yang dikemas dalam Manual Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan sebagai instrument MRV (Measurement, Reporting, Verification) MAPI bidang Jalan dan Jembatan.

Dengan diaplikasikannya instrument Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan dapat diambil beberapa manfaat sebagai berikut :

- Teridentifikasinya secara empiris masalah gangguan fungsi jalan yang dapat

mempengaruhi pelayanan infrastruktur jalan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan dan pengarahan anggaran yang lebih tepat sasaran (efektif dan efisien).

- Terkait dengan upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (MAPI) bidang jalan dan

jembatan, dengan berhasilnya usaha optimasi fungsi jalan (dengan penanganan kerentanan fungsi jalan) diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan di kawasan perkotaan sekaligus menurunkan tingkat emisi gas buang kendaraan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada awalnya dibuat movieclip kosong yaitu movieclip game , kemudian ke dalam movieclip tersebut ditambahkan asset game seperti "bg" dengan kode

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan

dan (2) Jabatan Fungsional. Jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak dalam rangka memimpin satu satuan

Menginvestigasi mengenai auditor perempuan atau auditor laki-laki mana yang akan lebih mudah dipengaruhi oleh informasi yang belum diversifikasi dari klien dalam menentukan

Pembelajaran sains di SMA Negeri 1 Krangkeng masih memfokuskan pada penguasaan konsep, kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis (KBK) masih

Pendidikan merupakan bagian kebutuhan mendasar manusia yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Pendidikan adalah bagian dari masalah politik sebagai pengelolaan urusan

Perancangan Apartemen ini mempunyai tujuan yaitu mencari dan merumuskan masalah yang berkaitan dengan penyediaan hunian / apartemen yang berkarakter kepemudaan melalui

[r]