i
PERKAWINAN PADA ETNIS BUGIS DI DESA SALIMURAN
KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN
TANAH BUMBU
SKRIPSI
OLEH KHAIRIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
BANJARMASIN
ii
PERKAWINAN PADA ETNIS BUGIS DI DESA SALIMURAN
KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN
TANAH BUMBU
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana dalam Ilmu Hukum
Oleh: Khairiah 1301110010
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMJURUSAN HUKUM KELUARGA BANJARMASIN
vi
ABSTRAK
Khairiah, 2017. Perkawinan Pada Etnis Bugis di Desa Salimuran Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Skripsi, Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyah (Hukum keluarga), Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Pembimbing: (I) Drs. Nor Ipansayah, M.Ag. (II) Hj. Zulpa Makiah, M.Ag. Kata Kunci: Perkawinan, Etnis Bugis
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkawinan pada etnis Bugis di Desa Salimuran Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, penelitian ini berfokus kepada salah satu tahapan pra nikah yaitu pemilihan atau penentuan jodoh yang dilakukan oleh orang tua atau kerabat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pemilihan jodoh oleh orang tua atau kerabat, faktor yang melatarbelakangi serta dampak dari pemilihan jodoh oleh orang tua atau kerabat pada perkawinan etnis bugis di Desa Salimuran Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu dengan melakukan penggalian data kepada pihak yang bersangkutan, dan penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus (case study), yaitu peneliti berusaha untuk menggambarkan apa yang ada dilapangan dengan metode wawancara.
Melalui teknis analisis kualitatif, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan: Pemilihan jodoh oleh orang tua atau kerabat terdapat paksaan, tekanan dan penetapan jodoh untuk sang anak. Faktor yang melatarbelakangi orang tua memilihkan jodoh sang anak adalah: Pertama faktor kekerabatan, adapun alasan memilih kerabat adalah semakin merekatkan hubungan keluarga. Pasangan yang berasal dari kerabat dipercaya tidak akan menyia-nyiakan pasangan mereka. Mereka akan tinggal di tempat yang tidak jauh dari orang tuanya, hal ini akan memudahkan orang tua, kerabat dan anak menjalin komunikasi. Jika terjadi masalah, mereka akan lebih mudah ikut serta mencari solusi. Kepercayaan lebih terhadap menantu yang berasal dari kerabat untuk menjaga, mengelola, serta menikmati harta yang mereka wariskan kepada sang anak karena sejatinya harta tersebut berasal dari leluhur yang sama. Kedua faktor nasab yaitu untuk menjaga atau melestarikan kemuliaan nasab. ketiga faktor tradisi dan kepercayaan turun temurun, ketika orang tua mendapatkan lamaran untuk anaknya, mereka (orang tua/kerabat) sangat sulit menolaknya karena rasa tidak enak kepada pihak yang datang melamar. Sebagian orang tua masih percaya jika menolak lamaran akan mendapat karma. Adapun dampak dari pemilihan jodoh oleh orang tua atau keluarga tersebut adalah tidak harmonisnya kehidupan rumah tangga di awal perkawinan, terjadinya perceraian, kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis, serta hubungan keluarga yang tidak baik hingga berujung pada pemutusan tali silaturahmi.
vii
MOTO
Berangkat dengan penuh keyakinan
Berjalan dengan penuh keikhlasan
Istiqomah dalam menjalankan kebaikan
viii
KATA PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahan setulus hati kepada: Yang maha kuasa Allah Swt, Sayyidina Muhammad Saw
Kuharapkan selalu hidayah dan syafaatnya
Bapak dan Ibu tercinta, yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian serta doa yang selalu mendidik, memperjuangkan masa depanku dengan penuh
kesabaran, tak peduli beratnya perjuangan.
“Ya Allah semoga beliau berdua selalu dalam ampunan, rahmat dan ridho-Mu” Terimakasih untuk para dan dosen yang sudah memberikan dan menyampaikan
ilmunya dengan tulus dan ikhlas.
Terimakasih Untuk saudariku dan seluruh keluarga yang selalu mendukungku. Teruntuk keluarga besar Asrama Putri Tanah Bumbu, terimakasih telah
memberikan support dari berbagai hal.
Buat teman –teman yang di fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, khususnya teman dari jurusan Hukum Keluarga angkatan 2013
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.
Sesuai dengan Lampiran Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/U/1987 tanggal 22 Januari 1988, sebagai berikut:
1. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Nama
ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب Ba' B Be
ت Ta' T Te
ث Ṡa' Ṡ es (dengan titik di atas)
ج Jim J Je ح Ḥa' Ḥ ha (dengan titik di bawah) خ Kha' Kh ka dan ha د Dal D De
x
ذ Żal Ż zet (dengan titik di atas)
ر Ra' R Er ز Zai Z Zet س Sin S Es ش Syin Sy es dan ye ص Ṣad Ṣ es (dengan titik di bawah)
ض Ḍad Ḍ de (dengan titik di
bawah)
ط Ṭa' Ṭ
te (dengan titik di bawah)
ظ Ẓa' Ẓ
zet (dengan titik di bawah)
ع ‘Ain ‘ koma terbalik di atas
غ Ghain G ge ف Fa' F Ef ق Qaf Q Qi ك Kaf K Ka ل Lam L ‘el م Mim M ‘em
xi ن Nun N ‘en و Wau W We ه Ha' H Ha ء Hamzah ' Apostrof ي Yā' Y Ye
2. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
نيدقعتم Ditulis muta’aqqin
ةدع Ditulis ‘iddah
3. Ta’marbutah
a) Apabila dimatikan ditulis h.
تبه Ditulis Hibbah
تيسج Ditulis Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaanya kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
ءبينولأ تمرك Ditulis Karāmah al auliyā‘
b) Apabila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat, fatha, kasrah dan dammah ditulis t.
xii 4. Vokal Pendek. ِِـــ Kasrah Ditulis I ِِـــ Fathah Ditulis A ِِـــ Dammah Ditulis U 5. Vokal Panjang 1. Fathah + alif - تيهه بج ditulis ā - jāhiliyyah 2. Fathah+ ya‟mati - ىعسي ditulis ā- yas‘ā 3. Kasrah + ya‟mati - ميرك ditulis I - karim
4. Dammah + wawu mati - ضورف
ditulis
û
- furud6. Vokal Rangkap
1. Fathah + ya‟ mati - مكىيب
ditulis ai- Bainakum
2. Fathah + wawu mati لوق
ditulis au- Qaulun
7. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
متوأأ Ditulis a‘antum
ةدعأ Ditulis u‘iddah
مت ركش هئن Ditulis la‘in syakartum
8. Kata sandang alif + lam
a) Apabila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “al”.
xiii
شبيقنا Ditulis al-Qiyās
b) Apabila dikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf “al”nya.
ءبمسنا Ditulis as-Samā
صمشنا Ditulis asy-Syams
9. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
ضورفنا يوذ Ditulis Żawi al-furud atau
Żawil furud
تىسنا مهأ Ditulis ahl as-sunnah atau
xiv
KATA PENGANTAR
ميحرلا نحم رلا للها مسب
ي نمانلامعا تأيس نموانسفنارورش نم للهابذوعنو هرفغتسنو ونيعتسنو هدمنح للها دملحا نا
نمو ول لضملاف للها هده
نا دهشاو ول كيرس لا هدحو للهالاا ولا لا نا دهسا ول يداى لاف وللضي
ولوسرو هدبعادممح
Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain memanjatkan untaian puji dan kehadirat Allah subhānahu wa ta‟āla, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa berlimpah kepada penulis, sehingga penulis diberikan kemampuan, kekuatan serta ketabahan hati dalam menyelesaikan skripsi ini. Ṣalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan Revolusioner Besar junjungan Nabi Muhammad ṣallallahu „alaihi wa sallam, yang senantiasa membawa cahaya dan rahmat bagi sekalian alam.
Sebuah perjalanan yang penuh dengan perjuangan, walau dengan yang tertatih-tatih dan melelahkan akhirnya penulis mampu menyelesaikan studi di kampus UIN Antasari Banjarmasin ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak sekali kesulitan dan hambatan yang hadapi, serta saat ini juga masih jauh sari kesempurnaan dalam hal ini tidak terlepas dari sifat manusia yaitu tempatnya salah dan lupa.
Selanjutnya penulis ingin sekali mengucapkan ribuan terimakasih tiada tara dan tiada terhingga atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulisan, yaitu kepada:
1. Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Antasari Banjarmasin yang berkenan menerima dan menyetujui judul skripsi ini.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... vi
KATA PERSEMBAHAN ... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA ... viii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR MATRIKS ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 8 D. Signifikansi Penelitian ... 8 E. Definisi Operasional ... 9 F. Kajian Pustaka ... 10 G. Sistematika Penulisan ... 11
xvii
BAB II PERKAWINAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM
POSITIF ... 12
A. Definisi dan Tujuan Perkawinan ... 12
B. Rukun dan Syarat Perkawinan ... 19
C. Kriteria Pemilihan Jodoh dalam Islam ... 25
D. Hak Ijbar dan Persetujuan Anak Perempuan dalam Perkawinan ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 46
B. Lokasi Penelitian ... 46
C. Data dan Sumber Data ... 47
D. Teknik Pengumpulan Data ... 48
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 49
F. Tahapan Penelitian... 49
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 52
A. Penyajian Data ... 52
B. Analisis Data ... 67
1. Gambaran Umum Pemilihan Jodoh Oleh Orang tua Pada Perkawinan Etnis Bugis di Desa Salimuran Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu ... 67
2. Faktor Pemilihan Jodoh Oleh Orang Tua Pada Perkawinan Etnis Bugis di Desa Salimuran Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu ... 79
3. Akibat Pemilihan Jodoh Oleh Orang Tua Pada Perkawinan Etnis Bugis di Desa Salimuran Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu ... 89
BAB V PENUTUP... 95
A. Simpulan... 95
B. Saran-Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 102