KONSEP DAN IMPLEMENTASI FRAGMENTASI
HORISONTAL
PADA SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI
( Studi Kasus : Database Perusahaan Departemen Tenaga Kerja, Sosial dan KeluargaBerencana Kabupaten Sleman Yogyakarta )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh :
Matilda Indah Kusumawaty NIM : 033124013
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
CONCEPT AND IMPLEMENTATION OF HORIZONTAL
FRAGMENTATION TO THE DISTRIBUTED DATABASE
SYSTEM
( Case Study : Department Of Labor, Population Resettlement and Family Planning Enterprise Database Sleman Yogyakarta Regency )
THESIS
Presented As Partial Fulfillment Of The Requirements To Obtain The Sarjana Sains Degree In Computer Science
Oleh :
Matilda Indah Kusumawaty NIM : 033124013
STUDY PROGRAM OF COMPUTER SCIENCE DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
2008
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya/bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 3 April 2008 Penulis
Matilda Indah Kusumawaty
PERSEMBAHAN
“Bahan ramuan yang pertama dalam percakapan adalah kebenaran,
berikutnya akal sehat,
ketiga humor yang baik,
dan keempat ketajaman otak ”
( Sir William Temple)
“Dalam diam orang dapat berpikir tenang
dan ketenangan inilah
yang dapat menguasai keadaan ”
( Pouw Kise An)
-- Senyuman adalah lengkungan lembut yang meluruskan banyak hal --
Untuk yang tercinta,…
Tuhan Yesus Kristus
Bapak Sunardi, Ibu Detta,
Kedua adikku Rio & Lauren
Yulius C.Waskito
ABSTRAK
Kompleksnya basis data perusahaan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi membuat petugas kabupaten kesulitas membuat laporan berkala untuk Provinsi. Konsep dan implementasi fragmentasi horisontal pada sistem basis data terdistribusi melalui skripsi ini, diharapkan akan mengatasi persoalan di atas, sehingga petugas kabupaten dapat menyelesaikan laporan berkalanya dengan cepat dan mudah.
Konsep dan implementasi fragmentasi horisontal pada sistem basis data terdistribusi ini menggunakan metodologi waterfall, yang tahap – tahapnya meliputi analysis, design, coding, testing dan maintenance. Penulis mengembangkan sistem sampai pada tahap testing. Hasil implementasi berupa sebuah sistem yang terdiri dari 2 subsistem, yaitu aplikasi kabupaten dan aplikasi provinsi. Implementasi menggunakan Visual Basic 2005, MySQL, dan Sqlyog.
Berdasarkan angket yang disebarkan ke 15 responden, disimpulkan bahwa konsep dan implementasi ini bermanfaat bagi kabupaten dan provinsi, terutama untuk pembuatan laporan berkala dan pemantauan perkembangan perusahaan sewaktu-waktu. Konsep dan Implementasi ini juga mudah diterapkankan pada kabupaten dan provinsi.
ABSTRACT
The complexity of the database in the Sleman Region Office of Social Labour and Family Planning in Yogyakarta Special Province causes some difficulties to make periodic reports for Office of Labour and Transmigration of Yogyakarta Special Province. Those difficulties are caused by the usually used process was done manually by sending the hardcopy from Office of Sleman Region Social Labor and Family Planning to Office of Labour and Transmigration of Yogyakarta Special Province. Moreover, the implementation of horizontal fragmentation on this shared database is random and not logically connected. The implementation of horizontal fragmentation on shared database within this thesis, hopefully, will help to solve the difficulties; therefore regional officers may finish their periodic reports quicker and easier.
This implementation of horizontal fragmentation on shared database uses waterfall methodology consists of steps such as: analysis, design, coding, testing and maintenance. The researcher developed the system until testing phase. The results of the implementation are a system consists of 2 subsystem, regional application and province application. In this thesis, shared database system using horizontal fragmentation method was implemented by the help of Microsoft Visual Basic 2005, MySQL, and Sqlyog.
Based on the poll on 15 respondents, it is concluded that this implementation is beneficial for region and province, especially for making periodic reports and the evaluation of company development at any time. This implementation is also easy to be applied in region or province.
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Tuhan YME yang telah memberikan kemampuan dan pengetahuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Fakultas Sains dan Teknologi.
Penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak dan melalui suatu proses yang tidak sebentar. Namun berkat dukungan yang luar biasa dari banyak pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, secara khusus kepada :
1. Ibu P. H Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku Kaprodi Ilmu Komputer FST.
2. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si, M.Kom selaku dosen pembimbing atas bimbingan, waktu dan saran yang diberikan.
3. Sri Hartati Wijono,S.Si dan Bapak St. Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom selaku dosen penguji.
4. Bapak Z.Tukija, Ibu Linda dan eluruh dosen dan staff Fakutas Sains dan Teknologi yang telah membagikan pengetahuan, pengalaman, dan telah membantu selama proses persiapan maju pendadaran sampai dengan hari H pendadaran..
5. Bapak M.Sulthoni W, S.T, Bapak Umar Sukarno, S.KM dan s taff kabupaten Sle ma n DI Y atas waktu yang diberikan untuk wawancara, menguji sistem serta mengisi kuisioner.
6. Ibu Maria Oda Kartini yang selalu mendoakanku.
7. Bpk Stefanus Sunardi dan Ibu Bernadette Siti Utami S.Pd, dan adik2ku Yohannes Rio Falmy dan Laurensius Ardi Putro yang selalu mendampingi, mendukung, mendoakan, dan menyakinkanku. Terima kasih untuk cinta kasih yang telah kurasakan.
8. Bpk Y.Sudiyanta SE dan Ibu Dra Y.Tri Sunarti, Mas Mico yang selalu mendoakan dan mendukungku.
9. Yulius Cahyo Waskito selaku teman dekatku ☺ ; thanks bro supportnya,. 10.Bpk Bagas , Ibu Henky dan teman-teman kost Majuz (Gerry_Ina_Liz_Onenk,
Phanney_Uci_Lilie_U-liz_Eli_Vicky_Vincent_Ari), makasih untuk semangat + kebersamaannya.
11.Dodolz, Rinie, Fina, Udid, Tika, Inge, Itche Tyas Ndutz, Ntjip. Makasih atas senang-senangnya dan selalu ada buat aku, yang tak disangka-sangka selalu menghantui aku ☺ . Makasih atas kesan suka-dukanya.
12.Komunitas San’t Egidio yang telah menjadi keluarga baruku.
13.Hendy, Emil, Cumi, Merry, Nuri, Ocha, C-ska senengny seneng2 di Depiran☺ 14.Semua pihak dan sahabat yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih.
Tiada sesuatu yang sempurna, demikian juga dengan skripsi ini. Masukan dan kritikan yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini menjadi kehormatan bagi penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, April 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……….….………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. iii
HALAMAN PENGESAHAN ……….….………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………...…... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………...…... vi
ABSTRAK ………..…... vii
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Basis Data Terdistribusi……...………... 9
2.2 Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi ……...……... 10
2.2.1 Model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi ……… 11
2.2.2 Arsitektur berdasarkan fungsi ………. 13
2.3 Desain Sistem Basis Data Terdistribusi ..………..………. 15
2.3.1 Fragmentasi Vertikal ……… 17
2.3.2 Fragmentasi Horisontal ……… 17
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem ………... 23
3.1.1 Analisa Masalah ………... 23
3.1.2 Analisa Kelayakan ………...………... 24
3.2 Perancangan Proses ………….………... 25
3.2.1 Diagram Arus Data …………...………... 26
3.2.2 Spasifikasi Proses ……….. 28
3.2.3 Kamus Data ………...…...………... 30
3.3 Perancangan Basis Data ……….…... 31
3.3.1 Diagram ER …………...………...……... 33
3.3.2 Tabel Awal …………...………... 37
3.4 Perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 39
3.5 Perancangan Antar Muka …………...…..…………... 49
BAB IV IMPLEMENTASI ………...………... 61
4.1 Implementasi Komputer Server ………...61
4.1.1 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Provinsi DIY ... 61
4.1.2 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten Sleman ... 62
4.2 Implementasi Komputer Klien …... 65
4.2.1 Implementasi Komputer Klien pada DINAS NAKERTRANS Provinsi DIY ... 65
BAB V KUISIONER ………..………… 80
5.1 Metode Pengumpulan Data ... 80
5.2 Sasaran Penyebaran Kuisioner ... 81
5.3 Form Kuisioner ... 81
5.4 Hasil dan Pembahasan Kuisioner …………...…………..…….. . 89
BAB VI PENUTUP ………... 103
6.1 Kesimpulan ……… 103
6.2 Saran ………... 103
DAFTAR PUSTAKA ………..………... 104 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakertrans Provinsi
DIY………..…... 28
Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakersos KB Kabupaten Sleman………..………... 29
Tabel 3.3 Tabel Kamus Data……….. 30
Tabel 3.4 Tabel Keterangan field untuk tabel KETENAGAKERJAAN …… 35
Tabel 3.5 Tabel LAPORAN ………...………… 37
Tabel 3.6 Tabel PUNYA_ALAT ……….………... 37
Tabel 3.7 Tabel PUNYA_HUBKER ……….………... 38
Tabel 3.8 Tabel PUNYA_ORGANISASI ……… . 38
Tabel 3.9 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK ………... 38
Tabel 3.10 Tabel PUNYA_LIMBAH ……… 38
Tabel 3.11 Tabel PUNYA_K3 ………... 38
Tabel 3.12 Tabel PUNYA_KESEJAHTERAAN ……….. 38
Tabel 3.13 Tabel PUNYA_DANA ……….... 39
Tabel 3.14 Tabel PUNYA_ALAT1 ………..….… 40
Tabel 3.15 Tabel PUNYA_ ALAT2 ……….. 41
Tabel 3.16 Tabel PUNYA_HUBKER1 ………..… 41
Tabel 3.17 Tabel PUNYA_ HUBKER2 ………. 42
Tabel 3.18 Tabel PUNYA_ORGANISASI1 ………..… 42
Tabel 3.19 Tabel PUNYA_ ORGANISASI2 ………. 43
Tabel 3.20 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK1 ………43
Tabel 3.21 Tabel PUNYA_ JAMSOSTEK2 ……….. 44
Tabel 3.22 Tabel PUNYA_LIMBAH1 ………..… 45
Tabel 3.23 Tabel PUNYA_ LIMBAH2 ………... 45
Tabel 3.24 Tabel PUNYA_K31 ……… 46
Tabel 3.25 Tabel PUNYA_ K32 ……….….. 46
Tabel 3.26 Tabel PUNYA_KESEJAHTERAAN1 ………...… 47
Tabel 3.27 Tabel PUNYA_ KESEJAHTERAAN2 ……….. 47
Tabel 3.28 Tabel PUNYA_DANA1 ………..… 48
Tabel 3.29 Tabel PUNYA_ DANA2 ………. 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan SBDT ………..…14
Gambar 2.2 Ekspresi dari relasi antar table menggunakan link (Li) …………. 17
Gambar 2.3 Ekspresi dari relasi antar table owner dan table member menggunakan link (Li) ……….. 22
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Nakertrans ………...24
Gambar 3.2 DAD Level 0 ………..26
Gambar 3.3 DAD Level 1 untuk Dinas Nakertrans Provinsi DIY …..………27
Gambar 3.4 DAD Level 1 untuk Dinas Nakersos KB Kabupaten Sleman …28 Gambar 3.2 ER Diagram ……….33
Gambar 3.4 Koneksi ke MySQL-Host ………...……….63
Gambar 4.2 Membuat database baru ………..63
Gambar 4.3 Membuat table baru ………..………. 64
Gambar 4.4 Form Login ……….66
Gambar 4.5 Form Utama……….……67
Gambar 4.6 Form Tentang ……….67
Gambar 4.7 Form Bantuan…… ………...68
Gambar 4.8 Form Profil Pembuat……….….68
Gambar 4.9 Form data perusahaan besar dengan klasifikasi jumlah tenaga kerja lebih besar dari 24 orang………...69
Gambar 4.10 Form data perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat pesawat uap, pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol baja dan perancah………. 70
Gambar 4.11 Form data perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas
keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3,
Paramedis………... 71
Gambar 4.12 Form data perusahaan besar yang memiliki kategori pengolahan limbah Instalasi Pengolahan Limbah……… 72
Gambar 4.13 Form data perusahaan besar yang memiliki status permodalan PMA, PMDN, dan swasta nasional ………..… 73
Gambar 4.14 Form Login ……….….74
Gambar 4.15 Form Utama ……… 75
Gambar 4.16 Form Tentang ……….………. 75
Gambar 4.17 Form Bantuan ……….………..74
Gambar 4.15 Form Utama ……….……….75
Gambar 4.16 Form Tentang …………...………75
Gambar 4.17 Form Profil Pembuat ……….76
Gambar 4.18 Form data perusahaan kecil dengan klasifikasi jumlah tenaga kerja kurang dari 24 orang...77
Gambar 4.19 Form data perusahaan yang harus melakukan daftar ulang bulan ini ...78
Gambar 4.20 Form data perusahaan kecil yang sudah memenuhi tahun ini ..79
Gambar 4.21 Form input data perusahaan ...80
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem basis data terdistribusi merupakan salah satu perkembangan sistem komputerisasi dalam bidang pengolahan data. Penyimpanan data transaksi dilakukan dalam basis data. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan penyimpanan data semakin bertambah besar dan pemrosesan data juga semakin kompleks. Masalah baru yang ditimbulkan adalah menurunnya kinerja komputer dalam hal pengelolaan basis data akibat beban basis data
server yang juga semakin bertambah. Masalah yang lainnya adalah biaya pengiriman data agar dapat diakses dengan mudah juga semakin besar dan seringkali ada masalah muncul pesan gagal (overhead).
Maka diperlukan cara yang tepat untuk memudahkan dalam pengaturan data supaya tetap dapat berjalan stabil dan dapat mengakses informasi tanpa mengalami penurunan kinerja komputer. Banyak organisasi yang mempunyai cabang di beberapa lokasi telah mengalihkan sistem pengolahan data terpusat mereka ke sistem basis data terdistribusi. Perbedaan utama antara sistem basis data terpusat (centralized) dan sistem basis data terdistribusi (distributed) adalah data pada sistem basis data terpusat database berada pada satu lokasi dan semua transaksi dilakukan di komputer pusat sedangkan data pada sistem basis data terdistribusi database berada pada beberapa lokasi dan masing-masing lokasi mempunyai tanggung jawab dan kendali lokal untuk datanya.
Data perusahaan dan kesejahteraan pegawainya merupakan salah satu contoh permasalahan dalam pemerintahan yang memerlukan penyimpanan data yang besar. Penyimpanan data perusahaan ini sangatlah penting sebagai ukuran kemajuan suatu negara karena data perusahaan ini akan dimanfaatkan untuk mendukung tugas-tugas dari departemen-departemen dalam pemerintahan misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di perusahaan dalam suatu negara.
Setiap bulannya seksi Pengembangan dan Pengawasan Ketenagakerjaan atau Bangwas KK yang bertempat di Dinas Nakesos dan KB Kabupaten Sleman harus membuat laporan yang diperlukan, yaitu laporan mengenai data perusahaan besar untuk memantau perkembangannya. Laporan akan dikirim ke Dinas Nakertrans provinsi sebagaimana dilakukan selama ini. Yaitu melalui proses manual dengan mengirimkan hardcopy ke Dinas Nakersos dan KB Kabupaten Sleman. Data perusahaan dan kesejahteraan yang besar diakses oleh beberapa bagian yang tersebar di beberapa lokasi. Untuk itu diperlukan penyimpanan database perusahaan dan kesejahteraan pegawai di beberapa lokasi menggunakan sistem basis data terdistribusi yang merupakan cara untuk mendistribusikan basis data yang berelasi secara logis pada beberapa lokasi secara terpisah dengan menggunakan jaringan komputer menggunakan metode fragmentasi horisontal.
perusahaan yang digunakan adalah data Januari 1994 sampai dengan April 2007. Jumlah data yang tersimpan di database perusahaan adalah 747. Data akan difragmen dan dialokasikan di dua tempat. Tempat pertama yaitu Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB Kabupaten Sleman, merupakan data perusahaan kecil dengan jumlah pegawai kurang dari 25 orang berisi 462 perusahaan. Dan di tempat kedua, yaitu Dinas Nakertrans provinsi, merupakan data perusahaan besar dengan jumlah pegawai 25 orang atau lebih, berisi 285 perusahaan. Hal ini dikarenakan lokasi Dinas Nakertrans provinsi lebih sering menggunakan data perusahaan besar untuk memantau perkembangan perusahaan-perusahaan di suatu daerah. Dengan digunakannya metode fragmentasi horisontal dalam implementasi sistem basis data terdistribusi diharapkan dapat mengatasi masalah biaya pengiriman data yang cukup besar dan overhead ( muncul pesan gagal ).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat oleh penulis dalam skripsi ini adalah bagaimana menerapkan metode fragmentasi horisontal untuk mendistribusikan basis data perusahaan di departemen tenaga kerja?
1.3 Batasan Masalah
1. Skripsi ini hanya akan membahas tentang pendistribusian basis data perusahaan dan tidak membahas tentang jaringan komputer secara detail. 2. Akan disimulasikan dengan menggunakan 2 komputer server dan
komputer klien.
3. Basis data dianggap statis tidak mengalami manipulasi data, manipulasi basis data dianggap dilakukan oleh server lain.
4. Tahapan implementasi sistem basis data terdistribusi dengan menggunakan metode fragmentasi horisontal ini hanya akan menyelesaikan sampai dengan metode waterfall yang ke empat, yaitu uji coba, tanpa tahapan perawatan.
5. Tidak mengukur biaya transportasi data (cost).
1.4 Metodologi
Metode pengimplementasian sistem basis data terdistribusi dengan menggunakan metode fragmentasi horisontal yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode waterfall, yaitu :
a) Analisis
Dalam tahap ini penulis mempersiapkan dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan melakukan wawancara dengan petugas pemerintahan serta dasar-dasar teori yang mendukung dalam implementasi sistem basis data terdistribusi ini.
Merupakan langkah multi proses yang memusatkan kerja pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, prosedur detail dan karakteristik antarmuka, agar dalam pelaksanaan sistem implementasi basis data terdistribusi tepat sasaran.
Dalam tahap ini penulis mempersiapkan basis data yang hendak digunakan, serta mempersiapkan koneksi server dan client agar dapat terjadi pengendalian akses oleh user.
c) Implementasi
Hasil rancangan fragmentasi basis data terdistribusi dengan metode fragmentasi horisontal diterjemahkan ke dalam bentuk bahasa yang dimengerti oleh mesin, dengan Visual Basic 2005 sebagai bahasa pemrograman , MySql sebagai server, dan pengolahan basis data dengan Sqlyog.
d) Uji Coba
Menguji apakah hasil sudah sesuai dengan yang diinginkan, dan apakah aplikasi sebagai implementasi sudah cukup efektif untuk digunakan.
e) Perawatan
1.5 Tujuan
Tujuan penulis untuk penulisan skripsi ini skripsi ini adalah menerapkan metode fragmentasi horisontal untuk mendistribusikan database perusahaan di departemen tenaga kerja.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan dan pemahaman skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :
1. Bab I.Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, tujuan, dan sistematika penulisan.
2. Bab II.Landasan Teori
Bab Landasan Teori akan membahas dasar teori dari sistem yang dikembangkan, meliputi :
2.1Pengertian Sistem Basis Data Terdistribusi
Membahas pengertian sistem basis data terdistribusi dan ciri-ciri sistem basis data terdistribusi.
2.2Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi
Membahas tentang model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi dan arsitektur sistem basis data terdistribusi berdasarkan fungsi.
3. Bab III.Analisa dan Perancangan
Bab Analisa dan Perancangan akan membahas analisa sistem dan proses, perancangan basis data, perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB, dan perancangan antar muka yang meliputi : 3.1Analisa Sistem
Meliputi analisa masalah, gambaran umum sistem dan analisa kebutuhan.
3.2Perancangan Proses
Membahas tentang perancangan proses dengan diagram arus data. 3.3Perancangan Basis Data
Membahas tentang perancangan basis data yang digambarkan dalam diagram ER dan tabel-tabel awal sebelum proeses fragmentasi.
3.4Perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB
Meliputi proses fragmentasi tabel-tabel awal untuk Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB.
3.5Perancangan Antar Muka
Meliputi rancangan user interface kedua klien. 4. Bab IV.Implementasi
Bab Implementasi berisi implementasi untuk komputer server dan komputer klien.
5. Bab V.Kuisioner
5.1 Metode Pengumpulan Data
Meliputi beberapa teknik yang digunakan untuk pengumpulan data. 5.2 Sasaran Penyebaran Kuisioner
Meliputi responden yang menjadi sasaran penyebaran kuisioner. 5.3 Form Kuisioner
Berisi form kuisioner yang dibuat oleh penulis untuk responden. 5.4 Hasil dan Pembahasan Kuisioner
Meliputi analisa dari hasil pengisian kuisioner oleh responden. 6. Bab VI.Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem Basis Data Terdistribusi
Basis data terdistribusi adalah sekumpulan basis data yang saling
terhubung secara logical dan secara fisik terdistribusi pada berbagai
tempat melalui jaringan komputer [ Mc Fadden,1994 ].
Sistem basis data terdistribusi menggunakan software yang mengelola
basis data terdistribusi dan menyediakan mekanisme agar distribusi
tersebut transparent di hadapan user.
Sistem basis data terdistribusi dihubungkan oleh sebuah jaringan
komputer untuk memungkinkan antar lokasi dapat saling berbagi data dan
informasi yang diambil dari data pada satu basis data.
Sistem basis data terdistribusi terdiri dari himpunan basis data dan
datanya disimpan dalam beberapa komputer, di mana masing-masing
dapat mengakses dan mengeksekusi transaksi data dan transaksi pada
sebuah lokasi atau beberapa lokasi. Lokasi-lokasi tersebut harus dapat
saling bekerjasama, berbagi data dan informasi sehingga seorang pemakai
pada lokasi mana saja dapat mengakses di mana saja dan seolah-olah
semua datanya disimpan di lokasi pemakai tersebut.
Beberapa ciri sistem basis data terdistribusi adalah:
a) Data disimpan pada sejumlah tempat, setiap tempat secara logic
terdiri dari processor tunggal.
b) Processor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan
jaringan komputer.
c) Sistem basis data terdistribusi bukan sekumpulan file yang berada
pada berbagai tempat, tetapi sebuah database pada berbagai
tempat.
d) Setiap tempat mempunyai kemampuan untuk secara mandiri
memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke data di
tempat tersebut, dan juga mampu untuk memproses data yang
tersimpan di tempat lain.
2.2 Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi
Basis data akan didistribusikan di dua lokasi. Lokasi pertama
adalah Depakertrans Provinsi DIY dengan jumlah tenaga kerja 25 orang
atau lebih. Dan lokasi kedua adalah Dinas Nakersos KB Kabupaten
Sleman. Dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 25 orang. Dibawah ini
merupakan contoh gambar arsitektur sistem basis data terdistribusi dengan
database yang tersebar di beberapa lokasi dan data memiliki beberapa fitur
atau aplikasi yang mengikat bersama. Dimana dapat dibangun aplikasi
lokal yang tidak membutuhkan data dari lokasi yang lain. Atau dapat
dibangun aplikasi global yang memerlukan data dari lokasi yang lain
melalui jaringan komputer :
Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan SBDT
2.2.1 Model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi
1) Autonomy, merujuk pada kontrol distribusi.
Mengindikasikan tingkat individual sistem manajemen basis
data dapat beroperasi secara bebas misalnya kemampuan sistem
komponen dapat bertukar informasi, melakukan transaksi, dan
kemampuan memodifikasi komponen yang lain.
Menawarkan tiga alternatif sistem, diantaranya adalah :
a) Tight Integration
Image tunggal dari keseluruhan database tersedia untuk
semua user yang ingin berbagi informasi yang terdapat
pada banyak database. User hanya melihat data secara
logical tersimpan pada satu database pada satu tempat.
b) Semi otonom
Sistem basis data terdistribusi dapat beroperasi secara
indepenen tetapi akan bekerja secara bersama untuk
c) Isolasi Total
Satu sistem memiliki satu sistem basis data terdistribusi
dan tidak dapat berkomunikasi dengan sistem basis data
terdistribusi yang lain.
2) Distribution, distribusi merujuk ke data ; kebalikan dari
autonomy
Menawarkan dua alternatif sistem, diantaranya adalah :
a) Distribusi client / server
Berkonsentrasi pada tugas server dan client. Server
berkewajiban mengatur data, sedangkan client
memusatkan perhatian pada penyediaan lingkungan
aplikasi termasuk di dalamnya user interface.
b) Distribusi peer-to-peer (full distribusi)
Tidak ada perbedaan antara mesin client dan mesin
server. Setiap mesin mempunyai fungsi sistem basis data
terdistribusi utuh dan dapat berkomunikasi dengan mesin
yang lain untuk mengeksekusi kueri dan transaksi.
3) Heterogenity
Heterogen bisa terjadi pada hardware atau pada sebagian
protokol jaringan atau perbedaan pengelola data. Terjadi karena
adanya berbagai form dalam sistem distribusi, juga
2.2.2 Arsitektur berdasarkan fungsi
1) Client – Server Sytem
Memiliki satu atau lebih client proses dan satu atau lebih server
proses. Client proses dapat mengirimkan sebuah kueri ke
beberapa server proses. Client bertanggung jawab untuk
mengatur data dan mengeksekusi transaksi.
Arsitektur ini sangat popular karena beberapa alasan di bawah
ini :
a) Sederhana dalam implementasi karena adanya
pemisahan fungsi dan pemusatan server.
b) Mesin server yang mahal menjadi tidak sia-sia karena
client mesin yang murah dapat mengoptimalkan kerja
server.
c) User lebih familiar menjalankan antar muka grafis pada
mesin client, dibandingkan pada mesin server.
2) Collaborating System
Arsitektur client-server tidak dapat mengirimkan sebuah
kueri tunggal untuk dikerjakan oleh beberapa server, hal ini
disebabkan client proses harus dapat memecah sebuah kueri
menjadi beberapa subkueri untuk dieksekusi pada beberapa
lokasi dan kemudian menggabungkan potongan jawaban ke
mengerjakan pekerjaan yang sangat kompleks sehingga tidak
dapat dibedakan dengan server proses.
Kesulitan ini dapat diatasi dengan collaborating system
yang memungkinkan untuk memiliki beberapa server database
dan setiap server proses dapat menjalankan transaksi
menggunakan data lokal kemudian secara bersama-sama
mengeksekusi transaksi yang melibatkan banyak server.
Ketika sebuah server menerima kueri yang membutuhkan
akses data pada lain server, maka server akan membangkitkan
subkueri yang sesuai untuk dieksekusi oleh server yang lain
dan kemudian mengambil hasil kueri tersebut untuk digunakan
sebagai data agar dapat menghasilkan hasil akhir yang diminta
kueri awal. Dan perlu diperhatikan juga biaya komunikasi
jaringan.
3) Middleware System
Arsitektur ini memungkinkan kueri tunggal untuk
dikerjakan oleh banyak server, tetapi tidak perlu semua server
database dapat melakukan strategi eksekusi kueri pada benyak
server.
Ide ini muncul karena hanya ada satu server database yang
dapat mengatur kueri dan transaksi pada banyak server, tetapi
server yang lain hanya dapat menangani kueri lokal dan
software untuk mengkoordinasikan kueri dan transaksi untuk
beberapa server database lainnya. Software ini disebut
middleware. Pada sisi middleware akan dapat melakukan
eksekusi join dan operator relasi lain yang diperoleh dari
server lain, tetapi server ini tidak mengatur data sendiri.
2.3 Desain Sistem Basis Data Terdistribusi
Perancangan basis data terdistribusi dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu replikasi, fragmentasi, dan alokasi. Masing-masing cara mempunyai
tujuan yang sama yaitu mendistribusikan basis data. Perbedaannya terletak
pada proses pendistribusiannya. Replikasi merupakan penduplikasian atau
pengkopian basis data di dua atau lebih lokasi server basis data yang berbeda.
Sedangkan fragmentasi adalah relasi beberapa basis data yang sudah terpecah
menjadi beberapa bagian dimana masing-masing basis data yang tersimpan di
tempat yang berbeda-beda [H.F Korth dan Silberschatz Ambraham,1986]. Ada
dua macam strategi dasar fragmentasi yaitu fragmentasi horisontal dan
fragmentasi vertikal. Sedangkan alokasi adalah penempatan data di suatu
tempat.
Setelah menentukan fragmentasi data baik secara vertikal maupun secara
horisontal, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah alokasi fragmen data
tersebut. Dalam menentukan alokasi, diandaikan sudah dimiliki fragmen,
lokasi, dan aplikasi dan akan ditentukan distribusi fragmen pada lokasi yang
Ukuran optimal yang digunakan adalah :
a) Biaya paling minimal
Yaitu biaya penyimpanan fragmen, biaya pada lokasi, biaya kueri
fragmen pada setiap lokasi, biaya update fragmen pada tiap lokasi, dan
biaya komunikasi data.
b) Unjuk kerja
Yaitu meminimalkan waktu respon dan memaksimalkan keluaran dari
sistem.
c) Constrains
Yaitu kendala yang tergantung pada penyimpanan dan pemrosesan di
setiap lokasi.
Strategi Desain yang digunakan :
Dalam desain proses sistem terdistribusi, yang akan dilakukan
adalah menentukan penempatan data dan program pada jaringan komputer.
Ada dua strategi desain yang utama untuk membangun sistem basis data
terdistribusi, yaitu Top Down dan Bottom Up. Strategi desain yang
digunakan adalah dengan strategi Top Down, strategi ini untuk
mendistribusikan relasi atau basis data ke beberapa lokasi dalam sistem
basis data terdistribusi dan untuk mendesain sistem terdistribusi. Strategi
Bottom Up tidak digunakan oleh penulis karena strategi ini dilakukan jika
sudah ada basis data yang didistribusikan di beberapa lokasi.
Strategi dasar fragmentasi adalah fragmentasi horisontal dan
2.3.1 Fragmentasi Vertikal
Fragmentasi vertikal dari tabel R adalah proses untuk mendapatkan
fragmen dari R1, R2, ..., Rn dimana memuat subset dari atribut R dan
primary key R [Otzu,1999].
2.3.2 Fragmentasi Horisontal
Fragmentasi horisontal memiliki subset tuples dari relasi.
Perancangan kebutuhan data konsep dan implementasi sistem basis data
terdistribusi dengan metode fragmentasi horisontal, dibuat dengan
memenuhi dua syarat informasi fragmentasi horisontal, yaitu :
2.3.2.1 Database Information
2.3.2.1.1 Relationship
Gambar 2.2 Ekspresi dari relasi antar tabel menggunakan link (Li)
Dengan memberikan link L1 pada gambar , fungsi owner
dan member bernilai :
owner (L1) = PAY
member (L1) = EMP
Informasi kualitatif dari aplikasi paling mendasar adalah
predicate yang digunakan dalam kueri yang merupakan ekspresi
boolean.
3.1.3 Simplepredicates
Untuk relasi R[A1, A2 , A3, ... , An], maka simple predicate Pj adalah
Pj : AiӨ Value. Dimana Ai adalah atribut, Ө∈ { = , ≤, ≥, ≠, <, > }
adalah operasi pembanding, dan Value adalah nilai domain. Untuk
relasi R didefinisikan Pr = { p1, p2, p3, ..., pm }]
Contoh :
Jika Pr’ : (p1, p2), dimana :
p1 : atribut = nilai_1
p2 : atribut = nilai_2
Maka domain dari atribut adalah { nilai_1, nilai_2 }, secara nyata I
mempunyai implikasi:
i1 : (atribut = nilai_1 ) ¬ (atribut = nilai_2)
i2 : (atribut = nilai_2 ) ¬ (atribut = nilai_1)
3.1.4 Minterm predicates
Adalah merupakan kombinasi dari simple predicates. Diberikan R
dan Pr = {P1, P2, P3, ... ,Pm}, didefinisikan M = {m1, m2, m3, ... ,
Mi = {mij | mij = P* ik }, 1≤ k ≤ m, 1≤ j ≤ z
P* ik ∈P* ik
Dimana P* ik = P ik atau P* ik = ¬ (P ik )
Contoh :
Dari contoh simple predicate sebelumnya, terdefinisi 4 minterm
predicates (mr ), yaitu:
dan dapat di eliminasi dari M [Otzu,1999].
Informasi kuantitatif dari informasi adalah :
1) Minterm selectivity
Jumlah tuple dari relasi yang akan diakses oleh user berdasarkan
minterm predicates.
2) Access frequency
Frekuensi aplikasi mengakses data. Jika Q = {q1, q2, q3, ..., qz }
adalah himpunan kueri user, maka acc (qi) adalah frekuensi akses
Pembagian secara horisontal sendiri terdapat dua macam yaitu
Primary Horizontal Fragmentation dan Derived Horizontal
Fragmentation.
2.3.2.1 Primary Horizontal Fragmentation
a. Definisi
Ri= σ Fi(R), 1≤ i ≤ w
Dimana Fi adalah sebuah minterm predicates (mi) untuk
memperoleh fragmen Ri.
b. Algoritma
Input : sebuah tabel Ri dan himpunan simple predicates Pr
Output : himpunan fragmen R = {R1, R2, R3, ..., Rw} yang
memenuhi aturan fragmentasi.
Syarat : Pr harus complete dan Pr harus minimal.
c. Aturan pada himpunan simple predicates
1.Complete
Dikatakan complete jika dan hanya jika setiap tuple pada
fragmen yang sama mempunyai probabilitas yang sama
untuk diakses oleh setiap transaksi.
2.Minimal
Dikatakan minimal jika dan hanya jika terdapat paling
sedikit 1 transaksi yang mengakses akan menghasilkan
2.3.2.2 Derived Horizontal Fragmentation
Definisi :
Ri= R Si , 1≤ i ≤ w
Dimana w merupakan jumlah maksimum fragmentasi yang akan
didefinisikan pada R, dan Si = σ Fi (S), dimana Fi merupakan formula yang
berdasarkan pada Primary Horizontal Fragmentation Si mana yang
didefinisikan.
Derived Horizontal Fragmentation didefinisikan pada link relasi
tabel member menurut pilihan operasi yang spesifik dari tabel owner
[Otzu,1999]. Ada dua poin yang perlu diingat. Pertama, link di antara
relasi owner dan member terdefinisi sebagai equi-join. Kedua, equi-join
dapat diimplementasikan sebagai semi-join. Poin yang kedua menjadi
sangat penting ketika akan dilakukan partisi dari sebuah relasi member
yang berdasarkan pada fragmentasi tabel owner, tetapi dapat juga jika
diinginkan hasil fragmentasi yang didefinisikan hanya pada attribut relasi
tabel member. Link yang dimaksud adalah primary key pada tabel owner
kemudian juga menjadi foreign key pada tabel member. Berikut adalah
Li
EMP
title, sal
eno, ename, title
PAY ( Table owner )
( Table member )
Gambar 2.3 Ekspresi dari relasi antar tabel owner dan tabel member
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1Analisa Sistem
3.1.1 Analisa Masalah
Selama ini proses yang dilakukan dalam pengolahan laporan untuk
Dinas Nakertrans Provinsi dan untuk Dinas Nakersos Keluarga Berencana
Kabupaten Sleman adalah proses manual. Di mana laporan yang dibuat setiap
bulannya adalah berupa data perusahaan dan kesejahteraann yang dikirim
dalam bentuk print out yang terbatas pada jumlah perusahaannya saja dan
terbatas pada data yang terakhir disimpan karena belum ada sistem yang dapat
menyimpan data yang cukup banyak, kompleks, dan data yang berubah setiap
tahunnya. Penerapan metode fragmentasi horisontal pada distribusi basis data
ini dipilih karena database perusahaan mempunyai jumlah record yang
banyak dan mempunyai kueri yang sering digunakan berdasarkan record
tertentu.
Aplikasi sistem basis data terdistribusi dengan metode fragmentasi
horisontal data perusahaan berisi database hasil fragmentasi secara horisontal
yang merupakan laporan setiap bulan yang diperlukan oleh klien. Aplikasi
yang akan dibangun dalam bentuk aplikasi aplikasi klien. Sistem yang
dibangun mempunyai dua klien yaitu klien pada Dinas Nakertans Provinsi dan
klien pada Dinas Nakersos KB Kabupaten Sleman. Database yang akan
difragmen berasal dari database yang terdapat pada Seksi Pengembangan dan
Pengawasan Ketenagakerjaan ( Sie Bangwas KK ). Aplikasi ini
Di bawah ini merupakan gambar struktur organisasi Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi tingkat provinsi :
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY ( Depnakertrans)
Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman ( Dinas Nakersos )
Bid.Sosial Bid.Nakertrans Bid.Keluarga
Berencana
Bagian TU
Sie.Transmigrasi
Sie. Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja
Sie. Pengembangan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Sie. Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja
Bid.Nakertrans Bid. Keluarga Berencana Bagian TU
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas nakertrans
3.1.2 Analisa Kelayakan
Sistem pendistribusian database perusahaan Dinas Tenaga Kerja
Sosial dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman dan Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi DIY dengan metode fragmentasi horisontal ini
layak dibangun karena mencapai beberapa keuntungan yang ditawarkan
Sistem Basis Data Terdistribusi seperti di bawah ini :
a) Meningkatkan kemampuan untuk berbagi dan otonomi lokal
Sistem hanya menyimpan data yang dibutuhkan oleh yang
bersangkutan di lokasi yang paling dekat dengan pengguna yang
diinginkan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
DIY dapat dipenuhi untuk memantau perkembangan perusahaan di
suatu kabupaten.
b) Meningkatkan ketersediaan data
Sistem ini dapat meningkatkan ketersediaaan data karena
fragmen-fragmen data yang akan diakses oleh user disimpan di lokasi yang
sudah ditentukan atau dialokasikan sebelumnya.
c) Meningkatkan kehandalan
Dengan mengalokasikan fragmen-fragmen data yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan, sistem akan selalu siap diakses oleh user. Maka
dengan demikian akan meningkatkan kehandalan sistem. Data
perusahaan yang dibutuhkan oleh Dinas Nakertrans Provinsi DIY
dapat diperoleh setiap bulannya dengan mudah dan tepat waktu.
d) Meningkatkan unjuk kerja
Dengan penempatan fragmen-fragmen pada lokasi yang tepat dapat
meningkatkan unjuk kerja sistem. Dan tidak terjadi kemacetan dari
Dinas Nakersos Kabupaten Sleman ke Dinas Nakertrans DIY Provinsi.
3.2Perancangan Proses
Rancangan proses sistem basis data terdistribusi dengan metode
fragmentasi horisontal ini akan digambarkan dengan diagram arus data level 0
3.2.1 Diagram Arus Data
5
1
Gambar 3.2 Diagram Arus Data level 0
Keterangan :
1. Data perusahaan data perusahaan dengan jumlah tenaga kerja ( j ) lebih
dari 24 orang.
2. Data perusahaan yang mempunyai alat pesawat uap, pesawat angkat,
pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam kebakaran, bahan
beracun berbahaya, botol baja, dan perancah.
3. Data perusahaan yang mempunyai fasilitas kesehatan P3K, poliklinik,
dokter pemeriksa, dan ahli K3.
4. Data perusahaan dengan kategori limbah produksi yaitu Instalasi
Pengolahan Limbah.
5. Data perusahaan yang mempunyai status permodalan.
a) Data perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja dibawah 25 orang
(perusahaan kecil)
b) Data perusahaan yang harus melakukan daftar ulang berdasarkan bulan
dan tahun.
c) Data perusahaan kecil yang sudah memenuhi UMR tahun ini
PROSES
Gambar 3.3 Diagram Arus Data level 1 untuk Dinas Nakertrans Provinsi
Gambar 3.4 Diagram Arus Data level 1 untuk Dinas Nakertsos KB
Kabupaten Sleman
3.2.2 Spesifikasi Proses
Tabel 3.1 : Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakertrans Provinsi DIY
Nama Proses Keterangan
Proses 1 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel
KETENAGAKERJAAN yang dilihat dari jumlah tenaga kerja (j)
yang lebih besar dari 25.
Proses 2 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel PUNYA_ALAT yang
dilihat dari status kepemilikan alat pesawat uap, pesawat agkat,
pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam kebakaran,
bahan beracun berbahaya, botol baja, dan prancah.
Proses 3 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel PUNYA_K3 yang
dilihat dari status kepemilikan fasilitas kesehatan P3K, poliklinik,
dokter pemeriksa, dan ahli K3.
Proses 4 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel PUNYA_LIMBAH
yang dilihat dari status pengolahan limbah yaitu Instalasi
Pengolahan Limbah
Proses 5 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel LAPORAN yang
dilihat dari status permodalan yang dimilikinya ( PMA atau PMDN
atau Swasta Nasional atau tidak semuanya).
Tabel 3.2 : Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakertsos KB Kabupaten
Sleman
Nama Proses Keterangan
Proses a Proses ini digunakan untuk mengakses tabel
KETENAGAKERJAAN yang dilihat dari jumlah tenaga kerja (j)
yang lebih kecil daripada 25.
Proses b Proses ini digunakan untuk mengakses tabel LAPORAN dilihat dari
tanggal laporan.
Proses c Proses ini digunakan untuk mengakses tabel LAPORAN yang
3.2.3 Kamus Data
Tabel 3.3 : Tabel Kamus Data
Data Keterangan
1 nama_p + no_telp +
tanggal + kode_klui +
alamat + j
nama_p {legal-char}50 Nama perusahaan
no_telp 0 + [1 | 2 | 3 | . . . .9]15 Nomer telepon perusahaan
tanggal date Tanggal daftar perusahaan
kode_klui [nomor]4
Kode Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
alamat {legal-char}75 Alamat perusahaan
j [nomor]4
Jumlah tenaga kerja
2 nama_p + no_telp +
tanggal + kode_klui +
alamat + j
3 nama_p + no_telp +
tanggal + kode_klui +
alamat + j
4 nama_p + no_telp +
tanggal + kode_klui +
alamat + j
5 nama_p + no_telp +
tanggal + kode_klui +
alamat + j
tanggal + kode_klui +
alamat + j
b nama_p + no_telp +
tanggal + kode_klui +
alamat + j
c nama_p + no_telp +
tanggal + kode_klui +
alamat + j
legal-char [A-Z|a-z|0-9| |]
nomor [1 | 2 | 3 | . . . |999999999]
3.3Perancangan Basis Data
Dalam perancangan basis data Dinas Tenaga Kerja, di bawah ini
digambarkan entity relationship diagram atau diagram ER. Diagram ER
menggambarkan simpanan data atau basis data. Pada diagram ER, terdapat
relasi atau hubungan antar entitas yang digambarkan dengan bentuk belah
ketupat. Entitas dalam diagram ER yang dinyatakan dengan persegi panjang
merupakan tabel dalam database. Setiap entitas yang mempunyai relasi
dengan entitas yang lain mempunyai kardinalitas atau derajat relasi antar table.
Kardinalitas relasi ada tiga macam, yaitu one to one, one to many, dan many to
many. Dan dalam diagram ER terdapat atribut yang merupakan field-field
dalam tabel tersebut. Atribut dinyatakan dengan bentuk elips, dimana nama
di bawahnya terdapat mapping yang merupakan pemetaan dari diagram ER.
Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram
MAPPING :
PERUSAHAAN (id_p, nama_p, kode_klui, no_telp, alamat_p)
LAPORAN (id_lap, id_tk, no_lap, tanggal, ump,jum_pen_ump, id_p, id_tunj, id_bonus, PMA, PMDN, swasta nasional, jum_peserta_jamsostek)
LIMBAH (id_limbah, nama_limbah) PUNYA_LIMBAH (id_limbah, id_lap)
FASILITASK3 (id_keselamatan, nama_keselamatan) PUNYA_K3 (id_keselamatan, id_lap)
KESEJAHTERAAN (id_kesej, nama_kesej) PUNYA_KESEJAHTERAAN (id_kesej, id_lap) DANAPENSIUN (id_dana, nama_dana)
PUNYA_HUBKER (id_hubker, id_lap)
BONUS (id_bonus,status_bonus)
TUNJANGAN (id_tunj, status_tunj)
KETENAGAKERJAAN (id_tk, ildth, ildtbr, ildtbl, ildtth, ildttbr, ildttbl, ilmth,
ilmtbr, ilmtbl, ilmtth, ilmttbr, ilmttbl, ilath, ilatbr, ilatbl, ilatth, ilattbr, ilattbl,
iwdth, iwdtbr, iwdtbl, iwdtth, iwdttbr, iwdttbl, iwmth, iwmtbr, iwmtbl, iwmtth,
iwmttbr, iwmttbl, iwath, iwatbr, iwatbl, iwatth, iwattbr, iwattbl, al, aw, j )
ALAT (id_alat, nama_alat)
PUNYA_ALAT (id_lap, id_alat)
LOGIN (username,pass)
UMR (id_umr, thn_umr, besar_umr)
Tabel 3.4 : Tabel Keterangan field untuk tabel KETENAGAKERJAAN
Nomor field Nama field Keterangan
1 ildth Jumlah WNI laki-laki dewasa tetap CPUH
2 ildtbr Jumlah WNI laki-laki dewasa tetap CPUBR
3 ildtbl Jumlah WNI laki-laki dewasa tetap CPUBL
4 ildtth Jumlah WNI laki-laki dewasa tidak tetap CPUH
5 ildttbr Jumlah WNI laki-laki dewasa tidak tetap CPUBR
6 ildttbl Jumlah WNI laki-laki dewasa tidak tetap CPUBL
7 ilmth Jumlah WNI laki-laki muda tetap CPUH
8 Ilmtbr Jumlah WNI laki-laki muda tetap CPUBR
10 ilmtth Jumlah WNI laki-laki muda tidak tetap CPUH
11 ilmttbr Jumlah WNI laki-laki muda tidak tetap CPUBR
12 ilmttbl Jumlah WNI laki-laki muda tidak tetap CPUBL
13 ilath Jumlah WNI laki-laki anak tetap CPUH
14 ilatbr Jumlah WNI laki-laki anak tetap CPUBR
15 ilatbl Jumlah WNI laki-laki anak tetap CPUBL
16 ilatth Jumlah WNI laki-laki anak tidak tetap CPUH
17 ilattbr Jumlah WNI laki-laki anak tidak tetap CPUBR
18 ilattbl Jumlah WNI laki-laki anak tidak tetap CPUBL
19 iwdth Jumlah WNI wanita dewasa tetap CPUH
20 iwdtbr Jumlah WNI wanita dewasa tetap CPUBR
21 iwdtbl Jumlah WNI wanita dewasa tetap CPUBL
22 iwdtth Jumlah WNI wanita dewasa tidak tetap CPUH
23 iwdttbr Jumlah WNI wanita dewasa tidak tetap CPUBR
24 iwdttbl Jumlah WNI wanita dewasa tidak tetap CPUBL
25 iwmth Jumlah WNI wanita muda tetap CPUH
26 iwmtbr Jumlah WNI wanita muda tetap CPUBR
27 iwmtbl Jumlah WNI wanita muda tetap CPUBL
28 iwmtth Jumlah WNI wanita muda tidak tetap CPUH
29 iwmttbr Jumlah WNI wanita muda tidak tetap CPUBR
30 iwmttbl Jumlah WNI wanita muda tidak tetap CPUBL
32 iwatbr Jumlah WNI wanita anak tetap CPUBR
33 iwatbl Jumlah WNI wanita anak tetap CPUBL
34 iwatth Jumlah WNI wanita anak tidak tetap CPUH
35 iwattbr Jumlah WNI wanita anak tidak tetap CPUBR
36 iwattbl Jumlah WNI wanita anak tidak tetap CPUBL
37 al Jumlah WNA laki-laki
38 aw Jumlah WNA wanita
3.3.2 Tabel awal
Implementasi fragmentasi horisontal ini dilakukan pada tabel-tabel
awal di bawah ini :
Tabel 3.5 Tabel LAPORAN
3.3.2.2 Tabel 3.7 Tabel PUNYA_HUBKER
3.3.2.3 Tabel 3.8 Tabel PUNYA_ORGANISASI
3.3.2.4 Tabel 3.9 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK
3.3.2.5 Tabel 3.10 Tabel PUNYA_LIMBAH
3.3.2.6 Tabel 3.11 Tabel PUNYA_K3
3.3.2.8 Tabel 3.13 Tabel PUNYA_DANA
3.4Perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3.4.1 Fragmentasi dari relasi LAPORAN
a) Aplikasi akan meminta :
Data perusahaan besar yang mempunyai pekerja (j) lebih dari
24 orang.
b) Simple predicates
Pr’ : (p1, p2), dimana :
p1 : j > 24
p2 : j ≤ 24
c) Minterm predicates
m1 : (j > 24)
m2 : NOT (j > 24) = (j ≤ 24)
d) Hasil fragmentasi
Aplikasi ini membutuhkan data dari beberapa tabel yang saling
join. Maka akan lebih baik jika tabel yang saling join difragmentasi
pada lokasi yang berbeda juga. Primary Horisontal Fragmentation
Horizontal Fragmentation didasarkan dari fragmen horisontal tabel
owner.
3.4.1.1.1 Primary Horisontal Fragmentation tabel LAPORAN
LAPORAN1 = σj ≥ 25
LAPORAN2 = σ j < 25
3.4.1.1.2 Derived Fragmentation tabelPUNYA_ALAT
PUNYA_ALAT1=PUNYA_ALAT LAPORAN1
PUNYA_ALAT2=PUNYA_ALAT LAPORAN2
Hasil Fragmentasinya adalah :
Tabel 3.15 Tabel PUNYA_ ALAT2 ( 537 record )
3.4.1.2Derived Fragmentation tabelPUNYA_HUBKER
PUNYA_HUBKER1=PUNYA_HUBKER LAPORAN1
PUNYA_HUBKER2=PUNYA_HUBKER LAPORAN2
Hasilnya adalah :
Tabel 3.17 Tabel PUNYA_HUBKER2 ( 122 record )
3.4.1.3Derived Fragmentation tabelPUNYA_ORGANISASI
PUNYA_ORGANISASI1=PUNYA_ORGANISASI
LAPORAN1
PUNYA_ORGANISASI2=PUNYA_ORGANISASI
LAPORAN2
Hasilnya adalah :
Tabel 3.19 Tabel PUNYA_ORGANISASI2( 40 record )
3.4.1.4Derived Fragmentation tabelPUNYA_JAMSOSTEK
PUNYA_JAMSOSTEK1=PUNYA_JAMSOSTEK
LAPORAN1
PUNYA_JAMSOSTEK2=PUNYA_JAMSOSTEK
LAPORAN2
Hasilnya adalah :
Tabel 3.21 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK2( 317 record )
3.4.1.5Derived Fragmentation tabelPUNYA_LIMBAH
PUNYA_LIMBAH1=PUNYA_LIMBAH LAPORAN1
Hasilnya adalah :
Tabel 3.22 Tabel PUNYA_LIMBAH1( 59 record )
Tabel 3.23 Tabel PUNYA_LIMBAH2( 10 record )
3.4.1.6Derived Fragmentation tabelPUNYA_K3
PUNYA_K31=PUNYA_K3 LAPORAN1
Hasilnya adalah :
Tabel 3.24 Tabel PUNYA_K31( 442 record )
3.4.1.7 Derived Fragmentation tabelPUNYA_KESEJAHTERAAN
PUNYA_KESEJAHTERAAN1=PUNYA_KESEJAHTERAAN
LAPORAN1
PUNYA_KESEJAHTERAAN2=PUNYA_KESEJAHTERAAN
LAPORAN2
Hasilnya adalah :
Tabel 3.26 Tabel PUNYA_ KESEJAHTERAAN1 (617record )
3.4.1.8 Derived Fragmentation tabelPUNYA_DANA
PUNYA_DANA1=PUNYA_DANA LAPORAN1
PUNYA_DANA2=PUNYA_DANA LAPORAN2
Hasilnya adalah :
Tabel 3.28 Tabel PUNYA_ DANA1 ( 69 record )
3.5Perancangan Antar Muka
APLIKASI KLIEN
Data yang ditampilkan meliputi nama perusahaan , alamat perusahaan,
nomor telepon perusahaan, dan kode_klui perusahaan. Dan data
dikelompokkan setiap sektornya atau berdasarkan kode klui setiap
perusahaan.
3.5.1 Form 1 : Form Login Dinas Nakertrans Provinsi
TENTANG
BANTUAN
PROFIL
Progress bar
CLOSE LOGIN
Silahkan mengisi username dan password anda :
Username :
Password :
APLIKASI CLIENT
3.5.2 Form 2 : Menu pilihan user yang merujuk (link) ke laporan yang
diinginkan. User tidak dapat memanipulasi data di aplikasi klien.
User hanya dapat memilih pilihan yang disediakan saja.
KELUAR DINAS NAKERSOS KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SLEMAN
1) Perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja lebih dari 25 orang
(perusahaan besar).
2) Perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat pesawat uap, pesawat
angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam kebakaran,
bahan beracun berbahaya, botol baja dan perancah.
3) Semua perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas keselamatan
berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3, Paramedis
4) Perusahaan besar yang memiliki kategori pengolahan limbah Instalasi
Pengolahan Limbah
5) Perusahaan besar yang memiliki status permodalan PMA, PMDN, dan
swasta nasional.
3.5.3 Form 3 : Laporan data perusahaan yang terdaftar dengan klasifikasi JANUARI 1994 - APRIL 2007
PERUSAHAAN BESAR
CETAK
3.5.4 Form 4 : Laporan data perusahaan yang memiliki fasilitas alat
pesawat uap, pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik,
instalasi pemadam kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol dan
perancah, baja. JANUARI 1994 - APRIL 2007
- Fasilitas Alat -
CETAK KELUAR
3.5.5 Form 5 : Laporan data perusahaan yang mempunyai salah satu
fasilitas keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter
Pemeriksa, Ahli K3
KLUI : JANUARI 1994 - APRIL 2007
- Fasilitas Keselamatan -
3.5.6 Form 6 : Laporan data perusahaan yang memiliki kategori
pengolahan limbah Instalasi Pengolahan Limbah
KLUI :
JANUARI 1994 - APRIL 2007
- Pengolahan Limbah : Instalasi Pengolahan Limbah -
CETAK KELUAR
3.5.7 Form 7 : Laporan data perusahaan yang memiliki status
permodalan PMA, PMDN, dan swasta nasional.
Jumlah perusahaan : x Laporan Periode
JANUARI 1994 - APRIL 2007
Kategori Perusahan Dengan Status Permodalan Perusahaan
CETAK KELUAR
3.5.8 From 8 : Form Login Dinas Nakertrans KB Kabupaten Sleman
TENTANG
Silahkan mengisi username dan password anda :
Username :
Password :
DINAS NAKERSOS KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SLEMAN
3.5.9 Form 9 : Form menu pilihan user yang merujuk (link) ke laporan
yang diinginkan. Pada prinsipnya hampir sama dengan Dinas
Nakertrans Provinsi di atas. User tidak dapat memanipulasi data di
aplikasi klien. User hanya dapat memilih pilihan yang disediakan
saja.
KELUAR DINAS NAKERSOS KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SLEMAN
1) Perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja dibawah 25 orang
(perusahaan kecil)
2) Semua perusahaan yang harus melakukan daftar ulang berdasarkan bulan
dan tahun.
3) Perusahaan kecil yang sudah memenuhi UMR tahun ini
3.5.10 Form 10 : Laporan data perusahaan yang terdaftar yang memiliki JANUARI 1994 - APRIL 2007
3.5.11 Form 11 : Laporan data perusahaan yang terdaftar yang harus
daftar ulang berdasarkan pada bulan dan tahun.
KELUAR
JANUARI 1994 - APRIL 2007
Data Perusahaan Besar dan Perusahaan Kecil yang Daftar Ulang Tahun Ini
bulan
3.5.12 Form 12 : Perusahaan yang sudah memenuhi UMR tahun ini.
JANUARI 1994 - APRIL 2007 Data Perusahaan yang Sudah UMR tahun ini
CETAK KELUAR
bulan
3.5.13 Form 13 : Input data perusahan
DINAS NAKERSOS KB KABUPATEN SLEMAN
- Form Rekam Data Perusahaan -
FASILITAS PERUSAHAAN PERANGKAT HUBUNGAN INDUSTRIAL
BAB IV
IMPLEMENTASI
4.1Implementasi Komputer Server
Implementasi komputer server dilakukan pada dua komputer server
pada Dinas Nakersos Keluarga Berencana Kabupaten Sleman dengan koneksi
jaringan LAN. Masing-masing komputer disimulaskan sebagai komputer
server Dinas Nakertrans Provinsi DIY dan komputer Dinas Nakertrans
Keluarga Berencana Kabupaten Sleman. Agar komputer dapat saling bertukar
informasi, maka setting jaringan perlu dilakukan terlebih dahulu.
4.1.1 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Provinsi DIY
Nama komputer server: PROVINSI
Langkah yang dilakukan :
a. Klik kanan pada My Network Places Properties
b. Kemudian Klik kanan pada Local Area Connection Properties
c. Pada daftar item koneksi pilih Internet Protocol (TCP / IP)
Properties
d. Kemudian isikan IP Address : 192.168.21.35
e. Dan isikan Subnet Mask : 255.255.255.0
f. Klik OK
Langkah- langkah implementasi pada komputer server basis data pada
Microsoft SQL Server 2005 adalah sebagai berikut :
4.1.2 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten
Sleman
Nama komputer server: KABUPATEN
Langkah yang dilakukan :
a. Klik kanan pada My Network Places Properties
b. Kemudian Klik kanan pada Local Area Connection Properties
c. Pada daftar item koneksi pilih Internet Protocol (TCP / IP)
Properties
d. Kemudian isikan IP Address : 192.168.21.31
e. Dan isikan Subnet Mask : 255.255.255.0
f. Klik OK
Langkah- langkah implementasi pada komputer server basis data pada
SQLyog adalah sebagai berikut :
1. Membuat database baru pada masing-masing komputer server. Karena
kita akan membuat implementasi dengan metode fragmentasi horisontal,
maka struktur database di kedua server sama. Jadi kita akan membuat
sebuah database pada komputer server kabupaten kemudian meng-copy
-kan nya pada komputer server provinsi dan kemudian melakukan
penyortiran pada tabel-tabel yang akan difragmen sesuai dengan fragmen
data. Pastikan kedua komputer terinstal SQLyog. Pertama kita akan
membuat database untuk komputer server kabupaten. Buka aplikasi
Gambar 4.1 Koneksi ke MySQL-Host
2. Membuat database baru dengan klik kanan pada root@192.168.21.31 →
create database.
3. Memberi nama pada database baru dengan nama db_kabupaten.
Database baru untuk komputer server kabupaten telah terbentuk.
4. Pada database db_kabupaten dibuat tabel baru. Klik kanan→ create tabel.
kemudian masukkan nama-nama field yang digunakan dan atur properti
fields yang dipilih. Setelah itu pilih create tabel, dan isikan nama tabel →
OK.Tabel alat telah terbentuk
Gambar 4.3 Membuat tabel baru
5. Membuat desain tabel sesuai dengan fragmen data. Seperti sudah
disampaikan sebelumnya, bahwa karena akan dibuat implementasi dengan
metode fragmentasi horisontal, maka struktur database di kedua komputer
server sama.
6. Setelah struktur database dibuat di kedua komputer server, masukkan
4.2 Implementasi Komputer Klien
Implementasi komputer klien juga dilakukan pada dua komputer klien
pada Dinas Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten Sleman dengan
koneksi jaringan LAN. Masing-masing komputer disimulaskan sebagai
komputer klien Dinas Nakertrans Provinsi DIY dan komputer Dinas
Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten Sleman.
Aplikasi klien diimplementasikan dengan menggunakan Visual
Basic 2005. Visual Basic 2005 mempunyai akses data dengan ADO.Net
(ActiveX Data Objects). Objek-objek ini memungkinkan untuk mengakses
data di dalam database server melalui OLE DB povider apapun seperti
MySQL server. Dalam sistem ini objek ADO.Net yang digunakan adalah
SqlConnection.
SqlConnection adalah contoh dari objek connection yang akan
mengatur koneksi ke database. Object connection digunakan untuk membuka
koneksi, mengatur atau memanggil properti-properti dalam koneksi, dan
menangani event-event yang berkaitan dengan koneksi.
4.2.1 Implementasi Komputer Klien pada DINAS NAKERTRANS
Provinsi DIY
Implementasi komputer klien pada DINAS NAKERTRANS
Provinsi DIY ditampilkan dalam form-form. Source code program dapat
dilihat dalam CD yang disertakan dlaam skripsi ini. Implementasi komputer
a) Form Login
Form ini muncul pertama kali dalam aplikasi ini. User di DINAS
NAKERTRANS Provinsi DIY harus melakukan login untuk masuk ke
aplikasi.
Gambar 4.4 Form Login
b) Form Utama
Form utama muncul setelah user berhasil melakukan login. Form ini berisi
semua pilihan yang dapat dipilih oleh user dan dapat memanggil form
yang lain sesuai laporan yang diminta oleh user. Form ini juga mempunyai
link ke form Tentang yang berisi informasi aplikasi. Kemudian terdapat
juga link ke form Bantuan yang akan menampilkan help yang dibuat
supaya user dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini. Selain itu
terdapat juga link ke form Profil Pembuat tentang informasi pembuat
Gambar 4.5 Form Utama
c) Form Tentang
Form ini muncul setelah user memilih link Tentang
d) Form Bantuan
Form ini muncul setelah user memilih link Bantuan
Gambar 4.7 Form Bantuan
e) Form Profil Pembuat
Form ini muncul setelah user memilih link Profil Pembuat
f) Form data perusahaan besar dengan klasifikasi jumlah tenaga kerja
lebih besar dari 24 orang
Gambar 4.9 Form data perusahaan besar dengan klasifikasi jumlah
g) Form data perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat pesawat uap,
pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam
kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol baja dan perancah.
Gambar 4.10 Form data perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat
pesawat uap, pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi
pemadam kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol baja dan
h) Form data perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas
keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3,
Paramedis
Gambar 4.11 Form data perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas
keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3,
i) Form data perusahaan besar yang memiliki kategori pengolahan
limbah Instalasi Pengolahan Limbah
Gambar 4.12 Form data perusahaan besar yang memiliki kategori
j) Form data perusahaan besar yang memiliki status permodalan PMA,
PMDN, dan swasta nasional.
Gambar 4.12 Form data perusahaan besar yang memiliki status
permodalan PMA, PMDN, dan swasta nasional
4.2.2 Implementasi Komputer Klien pada DINAS NAKERSOS KB
Kabupaten Sleman
Implementasi komputer klien pada DINAS NAKERSOS KB
Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
a) Form Login
Form ini muncul pertama kali dalam aplikasi ini. User di DINAS
NAKERSOS KB Kabupaten Sleman harus melakukan login untuk masuk
Gambar 4.13 Form Login
b) Form Utama
Form utama muncul setelah user berhasil melakukan login. Form ini berisi
semua pilihan yang dapat dipilih oleh user dan dapat memanggil form
yang lain sesuai laporan yang diminta oleh user. Form ini juga mempunyai
link ke form Tentang yang berisi informasi aplikasi. Kemudian terdapat
juga link ke form Bantuan yang akan menampilkan help yang dibuat
supaya user dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini. Selain itu
terdapat juga link ke form Profil Pembuat tentang informasi pembuat