• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DAN IMPLEMENTASI FRAGMENTASI HORISONTAL PADA SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KONSEP DAN IMPLEMENTASI FRAGMENTASI HORISONTAL PADA SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DAN IMPLEMENTASI FRAGMENTASI

HORISONTAL

PADA SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI

( Studi Kasus : Database Perusahaan Departemen Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga

Berencana Kabupaten Sleman Yogyakarta )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Matilda Indah Kusumawaty NIM : 033124013

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

(2)

CONCEPT AND IMPLEMENTATION OF HORIZONTAL

FRAGMENTATION TO THE DISTRIBUTED DATABASE

SYSTEM

( Case Study : Department Of Labor, Population Resettlement and Family Planning Enterprise Database Sleman Yogyakarta Regency )

THESIS

Presented As Partial Fulfillment Of The Requirements To Obtain The Sarjana Sains Degree In Computer Science

Oleh :

Matilda Indah Kusumawaty NIM : 033124013

STUDY PROGRAM OF COMPUTER SCIENCE DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2008

(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya/bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 April 2008 Penulis

Matilda Indah Kusumawaty

(6)

PERSEMBAHAN

“Bahan ramuan yang pertama dalam percakapan adalah kebenaran,

berikutnya akal sehat,

ketiga humor yang baik,

dan keempat ketajaman otak ”

( Sir William Temple)

“Dalam diam orang dapat berpikir tenang

dan ketenangan inilah

yang dapat menguasai keadaan ”

( Pouw Kise An)

-- Senyuman adalah lengkungan lembut yang meluruskan banyak hal --

Untuk yang tercinta,…

Tuhan Yesus Kristus

Bapak Sunardi, Ibu Detta,

Kedua adikku Rio & Lauren

Yulius C.Waskito

(7)

ABSTRAK

Kompleksnya basis data perusahaan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi membuat petugas kabupaten kesulitas membuat laporan berkala untuk Provinsi. Konsep dan implementasi fragmentasi horisontal pada sistem basis data terdistribusi melalui skripsi ini, diharapkan akan mengatasi persoalan di atas, sehingga petugas kabupaten dapat menyelesaikan laporan berkalanya dengan cepat dan mudah.

Konsep dan implementasi fragmentasi horisontal pada sistem basis data terdistribusi ini menggunakan metodologi waterfall, yang tahap – tahapnya meliputi analysis, design, coding, testing dan maintenance. Penulis mengembangkan sistem sampai pada tahap testing. Hasil implementasi berupa sebuah sistem yang terdiri dari 2 subsistem, yaitu aplikasi kabupaten dan aplikasi provinsi. Implementasi menggunakan Visual Basic 2005, MySQL, dan Sqlyog.

Berdasarkan angket yang disebarkan ke 15 responden, disimpulkan bahwa konsep dan implementasi ini bermanfaat bagi kabupaten dan provinsi, terutama untuk pembuatan laporan berkala dan pemantauan perkembangan perusahaan sewaktu-waktu. Konsep dan Implementasi ini juga mudah diterapkankan pada kabupaten dan provinsi.

(8)

ABSTRACT

The complexity of the database in the Sleman Region Office of Social Labour and Family Planning in Yogyakarta Special Province causes some difficulties to make periodic reports for Office of Labour and Transmigration of Yogyakarta Special Province. Those difficulties are caused by the usually used process was done manually by sending the hardcopy from Office of Sleman Region Social Labor and Family Planning to Office of Labour and Transmigration of Yogyakarta Special Province. Moreover, the implementation of horizontal fragmentation on this shared database is random and not logically connected. The implementation of horizontal fragmentation on shared database within this thesis, hopefully, will help to solve the difficulties; therefore regional officers may finish their periodic reports quicker and easier.

This implementation of horizontal fragmentation on shared database uses waterfall methodology consists of steps such as: analysis, design, coding, testing and maintenance. The researcher developed the system until testing phase. The results of the implementation are a system consists of 2 subsystem, regional application and province application. In this thesis, shared database system using horizontal fragmentation method was implemented by the help of Microsoft Visual Basic 2005, MySQL, and Sqlyog.

Based on the poll on 15 respondents, it is concluded that this implementation is beneficial for region and province, especially for making periodic reports and the evaluation of company development at any time. This implementation is also easy to be applied in region or province.

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Tuhan YME yang telah memberikan kemampuan dan pengetahuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Fakultas Sains dan Teknologi.

Penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak dan melalui suatu proses yang tidak sebentar. Namun berkat dukungan yang luar biasa dari banyak pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, secara khusus kepada :

1. Ibu P. H Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku Kaprodi Ilmu Komputer FST.

2. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si, M.Kom selaku dosen pembimbing atas bimbingan, waktu dan saran yang diberikan.

3. Sri Hartati Wijono,S.Si dan Bapak St. Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom selaku dosen penguji.

4. Bapak Z.Tukija, Ibu Linda dan eluruh dosen dan staff Fakutas Sains dan Teknologi yang telah membagikan pengetahuan, pengalaman, dan telah membantu selama proses persiapan maju pendadaran sampai dengan hari H pendadaran..

5. Bapak M.Sulthoni W, S.T, Bapak Umar Sukarno, S.KM dan s taff kabupaten Sle ma n DI Y atas waktu yang diberikan untuk wawancara, menguji sistem serta mengisi kuisioner.

6. Ibu Maria Oda Kartini yang selalu mendoakanku.

(11)

7. Bpk Stefanus Sunardi dan Ibu Bernadette Siti Utami S.Pd, dan adik2ku Yohannes Rio Falmy dan Laurensius Ardi Putro yang selalu mendampingi, mendukung, mendoakan, dan menyakinkanku. Terima kasih untuk cinta kasih yang telah kurasakan.

8. Bpk Y.Sudiyanta SE dan Ibu Dra Y.Tri Sunarti, Mas Mico yang selalu mendoakan dan mendukungku.

9. Yulius Cahyo Waskito selaku teman dekatku ☺ ; thanks bro supportnya,. 10.Bpk Bagas , Ibu Henky dan teman-teman kost Majuz (Gerry_Ina_Liz_Onenk,

Phanney_Uci_Lilie_U-liz_Eli_Vicky_Vincent_Ari), makasih untuk semangat + kebersamaannya.

11.Dodolz, Rinie, Fina, Udid, Tika, Inge, Itche Tyas Ndutz, Ntjip. Makasih atas senang-senangnya dan selalu ada buat aku, yang tak disangka-sangka selalu menghantui aku ☺ . Makasih atas kesan suka-dukanya.

12.Komunitas San’t Egidio yang telah menjadi keluarga baruku.

13.Hendy, Emil, Cumi, Merry, Nuri, Ocha, C-ska senengny seneng2 di Depiran☺ 14.Semua pihak dan sahabat yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih.

Tiada sesuatu yang sempurna, demikian juga dengan skripsi ini. Masukan dan kritikan yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini menjadi kehormatan bagi penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, April 2008

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….….………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. iii

HALAMAN PENGESAHAN ……….….………….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………...…... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………...…... vi

ABSTRAK ………..…... vii

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Basis Data Terdistribusi……...………... 9

2.2 Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi ……...……... 10

(13)

2.2.1 Model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi ……… 11

2.2.2 Arsitektur berdasarkan fungsi ………. 13

2.3 Desain Sistem Basis Data Terdistribusi ..………..………. 15

2.3.1 Fragmentasi Vertikal ……… 17

2.3.2 Fragmentasi Horisontal ……… 17

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem ………... 23

3.1.1 Analisa Masalah ………... 23

3.1.2 Analisa Kelayakan ………...………... 24

3.2 Perancangan Proses ………….………... 25

3.2.1 Diagram Arus Data …………...………... 26

3.2.2 Spasifikasi Proses ……….. 28

3.2.3 Kamus Data ………...…...………... 30

3.3 Perancangan Basis Data ……….…... 31

3.3.1 Diagram ER …………...………...……... 33

3.3.2 Tabel Awal …………...………... 37

3.4 Perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 39

3.5 Perancangan Antar Muka …………...…..…………... 49

BAB IV IMPLEMENTASI ………...………... 61

4.1 Implementasi Komputer Server ………...61

4.1.1 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Provinsi DIY ... 61

4.1.2 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten Sleman ... 62

(14)

4.2 Implementasi Komputer Klien …... 65

4.2.1 Implementasi Komputer Klien pada DINAS NAKERTRANS Provinsi DIY ... 65

BAB V KUISIONER ………..………… 80

5.1 Metode Pengumpulan Data ... 80

5.2 Sasaran Penyebaran Kuisioner ... 81

5.3 Form Kuisioner ... 81

5.4 Hasil dan Pembahasan Kuisioner …………...…………..…….. . 89

BAB VI PENUTUP ………... 103

6.1 Kesimpulan ……… 103

6.2 Saran ………... 103

DAFTAR PUSTAKA ………..………... 104 LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakertrans Provinsi

DIY………..…... 28

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakersos KB Kabupaten Sleman………..………... 29

Tabel 3.3 Tabel Kamus Data……….. 30

Tabel 3.4 Tabel Keterangan field untuk tabel KETENAGAKERJAAN …… 35

Tabel 3.5 Tabel LAPORAN ………...………… 37

Tabel 3.6 Tabel PUNYA_ALAT ……….………... 37

Tabel 3.7 Tabel PUNYA_HUBKER ……….………... 38

Tabel 3.8 Tabel PUNYA_ORGANISASI ……… . 38

Tabel 3.9 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK ………... 38

Tabel 3.10 Tabel PUNYA_LIMBAH ……… 38

Tabel 3.11 Tabel PUNYA_K3 ………... 38

Tabel 3.12 Tabel PUNYA_KESEJAHTERAAN ……….. 38

Tabel 3.13 Tabel PUNYA_DANA ……….... 39

Tabel 3.14 Tabel PUNYA_ALAT1 ………..….… 40

Tabel 3.15 Tabel PUNYA_ ALAT2 ……….. 41

Tabel 3.16 Tabel PUNYA_HUBKER1 ………..… 41

Tabel 3.17 Tabel PUNYA_ HUBKER2 ………. 42

Tabel 3.18 Tabel PUNYA_ORGANISASI1 ………..… 42

Tabel 3.19 Tabel PUNYA_ ORGANISASI2 ………. 43

Tabel 3.20 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK1 ………43

(16)

Tabel 3.21 Tabel PUNYA_ JAMSOSTEK2 ……….. 44

Tabel 3.22 Tabel PUNYA_LIMBAH1 ………..… 45

Tabel 3.23 Tabel PUNYA_ LIMBAH2 ………... 45

Tabel 3.24 Tabel PUNYA_K31 ……… 46

Tabel 3.25 Tabel PUNYA_ K32 ……….….. 46

Tabel 3.26 Tabel PUNYA_KESEJAHTERAAN1 ………...… 47

Tabel 3.27 Tabel PUNYA_ KESEJAHTERAAN2 ……….. 47

Tabel 3.28 Tabel PUNYA_DANA1 ………..… 48

Tabel 3.29 Tabel PUNYA_ DANA2 ………. 48

DAFTAR GAMBAR

(17)

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan SBDT ………..…14

Gambar 2.2 Ekspresi dari relasi antar table menggunakan link (Li) …………. 17

Gambar 2.3 Ekspresi dari relasi antar table owner dan table member menggunakan link (Li) ……….. 22

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Nakertrans ………...24

Gambar 3.2 DAD Level 0 ………..26

Gambar 3.3 DAD Level 1 untuk Dinas Nakertrans Provinsi DIY …..………27

Gambar 3.4 DAD Level 1 untuk Dinas Nakersos KB Kabupaten Sleman …28 Gambar 3.2 ER Diagram ……….33

Gambar 3.4 Koneksi ke MySQL-Host ………...……….63

Gambar 4.2 Membuat database baru ………..63

Gambar 4.3 Membuat table baru ………..………. 64

Gambar 4.4 Form Login ……….66

Gambar 4.5 Form Utama……….……67

Gambar 4.6 Form Tentang ……….67

Gambar 4.7 Form Bantuan…… ………...68

Gambar 4.8 Form Profil Pembuat……….….68

Gambar 4.9 Form data perusahaan besar dengan klasifikasi jumlah tenaga kerja lebih besar dari 24 orang………...69

Gambar 4.10 Form data perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat pesawat uap, pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol baja dan perancah………. 70

(18)

Gambar 4.11 Form data perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas

keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3,

Paramedis………... 71

Gambar 4.12 Form data perusahaan besar yang memiliki kategori pengolahan limbah Instalasi Pengolahan Limbah……… 72

Gambar 4.13 Form data perusahaan besar yang memiliki status permodalan PMA, PMDN, dan swasta nasional ………..… 73

Gambar 4.14 Form Login ……….….74

Gambar 4.15 Form Utama ……… 75

Gambar 4.16 Form Tentang ……….………. 75

Gambar 4.17 Form Bantuan ……….………..74

Gambar 4.15 Form Utama ……….……….75

Gambar 4.16 Form Tentang …………...………75

Gambar 4.17 Form Profil Pembuat ……….76

Gambar 4.18 Form data perusahaan kecil dengan klasifikasi jumlah tenaga kerja kurang dari 24 orang...77

Gambar 4.19 Form data perusahaan yang harus melakukan daftar ulang bulan ini ...78

Gambar 4.20 Form data perusahaan kecil yang sudah memenuhi tahun ini ..79

Gambar 4.21 Form input data perusahaan ...80

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem basis data terdistribusi merupakan salah satu perkembangan sistem komputerisasi dalam bidang pengolahan data. Penyimpanan data transaksi dilakukan dalam basis data. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan penyimpanan data semakin bertambah besar dan pemrosesan data juga semakin kompleks. Masalah baru yang ditimbulkan adalah menurunnya kinerja komputer dalam hal pengelolaan basis data akibat beban basis data

server yang juga semakin bertambah. Masalah yang lainnya adalah biaya pengiriman data agar dapat diakses dengan mudah juga semakin besar dan seringkali ada masalah muncul pesan gagal (overhead).

Maka diperlukan cara yang tepat untuk memudahkan dalam pengaturan data supaya tetap dapat berjalan stabil dan dapat mengakses informasi tanpa mengalami penurunan kinerja komputer. Banyak organisasi yang mempunyai cabang di beberapa lokasi telah mengalihkan sistem pengolahan data terpusat mereka ke sistem basis data terdistribusi. Perbedaan utama antara sistem basis data terpusat (centralized) dan sistem basis data terdistribusi (distributed) adalah data pada sistem basis data terpusat database berada pada satu lokasi dan semua transaksi dilakukan di komputer pusat sedangkan data pada sistem basis data terdistribusi database berada pada beberapa lokasi dan masing-masing lokasi mempunyai tanggung jawab dan kendali lokal untuk datanya.

(20)

Data perusahaan dan kesejahteraan pegawainya merupakan salah satu contoh permasalahan dalam pemerintahan yang memerlukan penyimpanan data yang besar. Penyimpanan data perusahaan ini sangatlah penting sebagai ukuran kemajuan suatu negara karena data perusahaan ini akan dimanfaatkan untuk mendukung tugas-tugas dari departemen-departemen dalam pemerintahan misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di perusahaan dalam suatu negara.

Setiap bulannya seksi Pengembangan dan Pengawasan Ketenagakerjaan atau Bangwas KK yang bertempat di Dinas Nakesos dan KB Kabupaten Sleman harus membuat laporan yang diperlukan, yaitu laporan mengenai data perusahaan besar untuk memantau perkembangannya. Laporan akan dikirim ke Dinas Nakertrans provinsi sebagaimana dilakukan selama ini. Yaitu melalui proses manual dengan mengirimkan hardcopy ke Dinas Nakersos dan KB Kabupaten Sleman. Data perusahaan dan kesejahteraan yang besar diakses oleh beberapa bagian yang tersebar di beberapa lokasi. Untuk itu diperlukan penyimpanan database perusahaan dan kesejahteraan pegawai di beberapa lokasi menggunakan sistem basis data terdistribusi yang merupakan cara untuk mendistribusikan basis data yang berelasi secara logis pada beberapa lokasi secara terpisah dengan menggunakan jaringan komputer menggunakan metode fragmentasi horisontal.

(21)

perusahaan yang digunakan adalah data Januari 1994 sampai dengan April 2007. Jumlah data yang tersimpan di database perusahaan adalah 747. Data akan difragmen dan dialokasikan di dua tempat. Tempat pertama yaitu Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB Kabupaten Sleman, merupakan data perusahaan kecil dengan jumlah pegawai kurang dari 25 orang berisi 462 perusahaan. Dan di tempat kedua, yaitu Dinas Nakertrans provinsi, merupakan data perusahaan besar dengan jumlah pegawai 25 orang atau lebih, berisi 285 perusahaan. Hal ini dikarenakan lokasi Dinas Nakertrans provinsi lebih sering menggunakan data perusahaan besar untuk memantau perkembangan perusahaan-perusahaan di suatu daerah. Dengan digunakannya metode fragmentasi horisontal dalam implementasi sistem basis data terdistribusi diharapkan dapat mengatasi masalah biaya pengiriman data yang cukup besar dan overhead ( muncul pesan gagal ).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat oleh penulis dalam skripsi ini adalah bagaimana menerapkan metode fragmentasi horisontal untuk mendistribusikan basis data perusahaan di departemen tenaga kerja?

1.3 Batasan Masalah

(22)

1. Skripsi ini hanya akan membahas tentang pendistribusian basis data perusahaan dan tidak membahas tentang jaringan komputer secara detail. 2. Akan disimulasikan dengan menggunakan 2 komputer server dan

komputer klien.

3. Basis data dianggap statis tidak mengalami manipulasi data, manipulasi basis data dianggap dilakukan oleh server lain.

4. Tahapan implementasi sistem basis data terdistribusi dengan menggunakan metode fragmentasi horisontal ini hanya akan menyelesaikan sampai dengan metode waterfall yang ke empat, yaitu uji coba, tanpa tahapan perawatan.

5. Tidak mengukur biaya transportasi data (cost).

1.4 Metodologi

Metode pengimplementasian sistem basis data terdistribusi dengan menggunakan metode fragmentasi horisontal yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode waterfall, yaitu :

a) Analisis

Dalam tahap ini penulis mempersiapkan dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan melakukan wawancara dengan petugas pemerintahan serta dasar-dasar teori yang mendukung dalam implementasi sistem basis data terdistribusi ini.

(23)

Merupakan langkah multi proses yang memusatkan kerja pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, prosedur detail dan karakteristik antarmuka, agar dalam pelaksanaan sistem implementasi basis data terdistribusi tepat sasaran.

Dalam tahap ini penulis mempersiapkan basis data yang hendak digunakan, serta mempersiapkan koneksi server dan client agar dapat terjadi pengendalian akses oleh user.

c) Implementasi

Hasil rancangan fragmentasi basis data terdistribusi dengan metode fragmentasi horisontal diterjemahkan ke dalam bentuk bahasa yang dimengerti oleh mesin, dengan Visual Basic 2005 sebagai bahasa pemrograman , MySql sebagai server, dan pengolahan basis data dengan Sqlyog.

d) Uji Coba

Menguji apakah hasil sudah sesuai dengan yang diinginkan, dan apakah aplikasi sebagai implementasi sudah cukup efektif untuk digunakan.

e) Perawatan

(24)

1.5 Tujuan

Tujuan penulis untuk penulisan skripsi ini skripsi ini adalah menerapkan metode fragmentasi horisontal untuk mendistribusikan database perusahaan di departemen tenaga kerja.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan dan pemahaman skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :

1. Bab I.Pendahuluan

Bab Pendahuluan berisi latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, tujuan, dan sistematika penulisan.

2. Bab II.Landasan Teori

Bab Landasan Teori akan membahas dasar teori dari sistem yang dikembangkan, meliputi :

2.1Pengertian Sistem Basis Data Terdistribusi

Membahas pengertian sistem basis data terdistribusi dan ciri-ciri sistem basis data terdistribusi.

2.2Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi

Membahas tentang model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi dan arsitektur sistem basis data terdistribusi berdasarkan fungsi.

(25)

3. Bab III.Analisa dan Perancangan

Bab Analisa dan Perancangan akan membahas analisa sistem dan proses, perancangan basis data, perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB, dan perancangan antar muka yang meliputi : 3.1Analisa Sistem

Meliputi analisa masalah, gambaran umum sistem dan analisa kebutuhan.

3.2Perancangan Proses

Membahas tentang perancangan proses dengan diagram arus data. 3.3Perancangan Basis Data

Membahas tentang perancangan basis data yang digambarkan dalam diagram ER dan tabel-tabel awal sebelum proeses fragmentasi.

3.4Perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB

Meliputi proses fragmentasi tabel-tabel awal untuk Dinas Tenaga Kerja Sosial dan KB.

3.5Perancangan Antar Muka

Meliputi rancangan user interface kedua klien. 4. Bab IV.Implementasi

Bab Implementasi berisi implementasi untuk komputer server dan komputer klien.

5. Bab V.Kuisioner

(26)

5.1 Metode Pengumpulan Data

Meliputi beberapa teknik yang digunakan untuk pengumpulan data. 5.2 Sasaran Penyebaran Kuisioner

Meliputi responden yang menjadi sasaran penyebaran kuisioner. 5.3 Form Kuisioner

Berisi form kuisioner yang dibuat oleh penulis untuk responden. 5.4 Hasil dan Pembahasan Kuisioner

Meliputi analisa dari hasil pengisian kuisioner oleh responden. 6. Bab VI.Penutup

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Sistem Basis Data Terdistribusi

Basis data terdistribusi adalah sekumpulan basis data yang saling

terhubung secara logical dan secara fisik terdistribusi pada berbagai

tempat melalui jaringan komputer [ Mc Fadden,1994 ].

Sistem basis data terdistribusi menggunakan software yang mengelola

basis data terdistribusi dan menyediakan mekanisme agar distribusi

tersebut transparent di hadapan user.

Sistem basis data terdistribusi dihubungkan oleh sebuah jaringan

komputer untuk memungkinkan antar lokasi dapat saling berbagi data dan

informasi yang diambil dari data pada satu basis data.

Sistem basis data terdistribusi terdiri dari himpunan basis data dan

datanya disimpan dalam beberapa komputer, di mana masing-masing

dapat mengakses dan mengeksekusi transaksi data dan transaksi pada

sebuah lokasi atau beberapa lokasi. Lokasi-lokasi tersebut harus dapat

saling bekerjasama, berbagi data dan informasi sehingga seorang pemakai

pada lokasi mana saja dapat mengakses di mana saja dan seolah-olah

semua datanya disimpan di lokasi pemakai tersebut.

Beberapa ciri sistem basis data terdistribusi adalah:

a) Data disimpan pada sejumlah tempat, setiap tempat secara logic

terdiri dari processor tunggal.

(28)

b) Processor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan

jaringan komputer.

c) Sistem basis data terdistribusi bukan sekumpulan file yang berada

pada berbagai tempat, tetapi sebuah database pada berbagai

tempat.

d) Setiap tempat mempunyai kemampuan untuk secara mandiri

memproses permintaan user yang membutuhkan akses ke data di

tempat tersebut, dan juga mampu untuk memproses data yang

tersimpan di tempat lain.

2.2 Arsitektur Sistem Basis Data Terdistribusi

Basis data akan didistribusikan di dua lokasi. Lokasi pertama

adalah Depakertrans Provinsi DIY dengan jumlah tenaga kerja 25 orang

atau lebih. Dan lokasi kedua adalah Dinas Nakersos KB Kabupaten

Sleman. Dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 25 orang. Dibawah ini

merupakan contoh gambar arsitektur sistem basis data terdistribusi dengan

database yang tersebar di beberapa lokasi dan data memiliki beberapa fitur

atau aplikasi yang mengikat bersama. Dimana dapat dibangun aplikasi

lokal yang tidak membutuhkan data dari lokasi yang lain. Atau dapat

dibangun aplikasi global yang memerlukan data dari lokasi yang lain

melalui jaringan komputer :

(29)

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan SBDT

2.2.1 Model arsitektur untuk sistem basis data terdistribusi

1) Autonomy, merujuk pada kontrol distribusi.

Mengindikasikan tingkat individual sistem manajemen basis

data dapat beroperasi secara bebas misalnya kemampuan sistem

komponen dapat bertukar informasi, melakukan transaksi, dan

kemampuan memodifikasi komponen yang lain.

Menawarkan tiga alternatif sistem, diantaranya adalah :

a) Tight Integration

Image tunggal dari keseluruhan database tersedia untuk

semua user yang ingin berbagi informasi yang terdapat

pada banyak database. User hanya melihat data secara

logical tersimpan pada satu database pada satu tempat.

b) Semi otonom

Sistem basis data terdistribusi dapat beroperasi secara

indepenen tetapi akan bekerja secara bersama untuk

(30)

c) Isolasi Total

Satu sistem memiliki satu sistem basis data terdistribusi

dan tidak dapat berkomunikasi dengan sistem basis data

terdistribusi yang lain.

2) Distribution, distribusi merujuk ke data ; kebalikan dari

autonomy

Menawarkan dua alternatif sistem, diantaranya adalah :

a) Distribusi client / server

Berkonsentrasi pada tugas server dan client. Server

berkewajiban mengatur data, sedangkan client

memusatkan perhatian pada penyediaan lingkungan

aplikasi termasuk di dalamnya user interface.

b) Distribusi peer-to-peer (full distribusi)

Tidak ada perbedaan antara mesin client dan mesin

server. Setiap mesin mempunyai fungsi sistem basis data

terdistribusi utuh dan dapat berkomunikasi dengan mesin

yang lain untuk mengeksekusi kueri dan transaksi.

3) Heterogenity

Heterogen bisa terjadi pada hardware atau pada sebagian

protokol jaringan atau perbedaan pengelola data. Terjadi karena

adanya berbagai form dalam sistem distribusi, juga

(31)

2.2.2 Arsitektur berdasarkan fungsi

1) Client – Server Sytem

Memiliki satu atau lebih client proses dan satu atau lebih server

proses. Client proses dapat mengirimkan sebuah kueri ke

beberapa server proses. Client bertanggung jawab untuk

mengatur data dan mengeksekusi transaksi.

Arsitektur ini sangat popular karena beberapa alasan di bawah

ini :

a) Sederhana dalam implementasi karena adanya

pemisahan fungsi dan pemusatan server.

b) Mesin server yang mahal menjadi tidak sia-sia karena

client mesin yang murah dapat mengoptimalkan kerja

server.

c) User lebih familiar menjalankan antar muka grafis pada

mesin client, dibandingkan pada mesin server.

2) Collaborating System

Arsitektur client-server tidak dapat mengirimkan sebuah

kueri tunggal untuk dikerjakan oleh beberapa server, hal ini

disebabkan client proses harus dapat memecah sebuah kueri

menjadi beberapa subkueri untuk dieksekusi pada beberapa

lokasi dan kemudian menggabungkan potongan jawaban ke

(32)

mengerjakan pekerjaan yang sangat kompleks sehingga tidak

dapat dibedakan dengan server proses.

Kesulitan ini dapat diatasi dengan collaborating system

yang memungkinkan untuk memiliki beberapa server database

dan setiap server proses dapat menjalankan transaksi

menggunakan data lokal kemudian secara bersama-sama

mengeksekusi transaksi yang melibatkan banyak server.

Ketika sebuah server menerima kueri yang membutuhkan

akses data pada lain server, maka server akan membangkitkan

subkueri yang sesuai untuk dieksekusi oleh server yang lain

dan kemudian mengambil hasil kueri tersebut untuk digunakan

sebagai data agar dapat menghasilkan hasil akhir yang diminta

kueri awal. Dan perlu diperhatikan juga biaya komunikasi

jaringan.

3) Middleware System

Arsitektur ini memungkinkan kueri tunggal untuk

dikerjakan oleh banyak server, tetapi tidak perlu semua server

database dapat melakukan strategi eksekusi kueri pada benyak

server.

Ide ini muncul karena hanya ada satu server database yang

dapat mengatur kueri dan transaksi pada banyak server, tetapi

server yang lain hanya dapat menangani kueri lokal dan

(33)

software untuk mengkoordinasikan kueri dan transaksi untuk

beberapa server database lainnya. Software ini disebut

middleware. Pada sisi middleware akan dapat melakukan

eksekusi join dan operator relasi lain yang diperoleh dari

server lain, tetapi server ini tidak mengatur data sendiri.

2.3 Desain Sistem Basis Data Terdistribusi

Perancangan basis data terdistribusi dapat dilakukan dengan beberapa

cara yaitu replikasi, fragmentasi, dan alokasi. Masing-masing cara mempunyai

tujuan yang sama yaitu mendistribusikan basis data. Perbedaannya terletak

pada proses pendistribusiannya. Replikasi merupakan penduplikasian atau

pengkopian basis data di dua atau lebih lokasi server basis data yang berbeda.

Sedangkan fragmentasi adalah relasi beberapa basis data yang sudah terpecah

menjadi beberapa bagian dimana masing-masing basis data yang tersimpan di

tempat yang berbeda-beda [H.F Korth dan Silberschatz Ambraham,1986]. Ada

dua macam strategi dasar fragmentasi yaitu fragmentasi horisontal dan

fragmentasi vertikal. Sedangkan alokasi adalah penempatan data di suatu

tempat.

Setelah menentukan fragmentasi data baik secara vertikal maupun secara

horisontal, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah alokasi fragmen data

tersebut. Dalam menentukan alokasi, diandaikan sudah dimiliki fragmen,

lokasi, dan aplikasi dan akan ditentukan distribusi fragmen pada lokasi yang

(34)

Ukuran optimal yang digunakan adalah :

a) Biaya paling minimal

Yaitu biaya penyimpanan fragmen, biaya pada lokasi, biaya kueri

fragmen pada setiap lokasi, biaya update fragmen pada tiap lokasi, dan

biaya komunikasi data.

b) Unjuk kerja

Yaitu meminimalkan waktu respon dan memaksimalkan keluaran dari

sistem.

c) Constrains

Yaitu kendala yang tergantung pada penyimpanan dan pemrosesan di

setiap lokasi.

Strategi Desain yang digunakan :

Dalam desain proses sistem terdistribusi, yang akan dilakukan

adalah menentukan penempatan data dan program pada jaringan komputer.

Ada dua strategi desain yang utama untuk membangun sistem basis data

terdistribusi, yaitu Top Down dan Bottom Up. Strategi desain yang

digunakan adalah dengan strategi Top Down, strategi ini untuk

mendistribusikan relasi atau basis data ke beberapa lokasi dalam sistem

basis data terdistribusi dan untuk mendesain sistem terdistribusi. Strategi

Bottom Up tidak digunakan oleh penulis karena strategi ini dilakukan jika

sudah ada basis data yang didistribusikan di beberapa lokasi.

Strategi dasar fragmentasi adalah fragmentasi horisontal dan

(35)

2.3.1 Fragmentasi Vertikal

Fragmentasi vertikal dari tabel R adalah proses untuk mendapatkan

fragmen dari R1, R2, ..., Rn dimana memuat subset dari atribut R dan

primary key R [Otzu,1999].

2.3.2 Fragmentasi Horisontal

Fragmentasi horisontal memiliki subset tuples dari relasi.

Perancangan kebutuhan data konsep dan implementasi sistem basis data

terdistribusi dengan metode fragmentasi horisontal, dibuat dengan

memenuhi dua syarat informasi fragmentasi horisontal, yaitu :

2.3.2.1 Database Information

2.3.2.1.1 Relationship

Gambar 2.2 Ekspresi dari relasi antar tabel menggunakan link (Li)

Dengan memberikan link L1 pada gambar , fungsi owner

dan member bernilai :

owner (L1) = PAY

member (L1) = EMP

(36)

Informasi kualitatif dari aplikasi paling mendasar adalah

predicate yang digunakan dalam kueri yang merupakan ekspresi

boolean.

3.1.3 Simplepredicates

Untuk relasi R[A1, A2 , A3, ... , An], maka simple predicate Pj adalah

Pj : AiӨ Value. Dimana Ai adalah atribut, Ө∈ { = , ≤, ≥, ≠, <, > }

adalah operasi pembanding, dan Value adalah nilai domain. Untuk

relasi R didefinisikan Pr = { p1, p2, p3, ..., pm }]

Contoh :

Jika Pr’ : (p1, p2), dimana :

p1 : atribut = nilai_1

p2 : atribut = nilai_2

Maka domain dari atribut adalah { nilai_1, nilai_2 }, secara nyata I

mempunyai implikasi:

i1 : (atribut = nilai_1 ) ¬ (atribut = nilai_2)

i2 : (atribut = nilai_2 ) ¬ (atribut = nilai_1)

3.1.4 Minterm predicates

Adalah merupakan kombinasi dari simple predicates. Diberikan R

dan Pr = {P1, P2, P3, ... ,Pm}, didefinisikan M = {m1, m2, m3, ... ,

(37)

Mi = {mij | mij = P* ik }, 1≤ k ≤ m, 1≤ j ≤ z

P* ik ∈P* ik

Dimana P* ik = P ik atau P* ik = ¬ (P ik )

Contoh :

Dari contoh simple predicate sebelumnya, terdefinisi 4 minterm

predicates (mr ), yaitu:

dan dapat di eliminasi dari M [Otzu,1999].

Informasi kuantitatif dari informasi adalah :

1) Minterm selectivity

Jumlah tuple dari relasi yang akan diakses oleh user berdasarkan

minterm predicates.

2) Access frequency

Frekuensi aplikasi mengakses data. Jika Q = {q1, q2, q3, ..., qz }

adalah himpunan kueri user, maka acc (qi) adalah frekuensi akses

(38)

Pembagian secara horisontal sendiri terdapat dua macam yaitu

Primary Horizontal Fragmentation dan Derived Horizontal

Fragmentation.

2.3.2.1 Primary Horizontal Fragmentation

a. Definisi

Ri= σ Fi(R), 1≤ i ≤ w

Dimana Fi adalah sebuah minterm predicates (mi) untuk

memperoleh fragmen Ri.

b. Algoritma

Input : sebuah tabel Ri dan himpunan simple predicates Pr

Output : himpunan fragmen R = {R1, R2, R3, ..., Rw} yang

memenuhi aturan fragmentasi.

Syarat : Pr harus complete dan Pr harus minimal.

c. Aturan pada himpunan simple predicates

1.Complete

Dikatakan complete jika dan hanya jika setiap tuple pada

fragmen yang sama mempunyai probabilitas yang sama

untuk diakses oleh setiap transaksi.

2.Minimal

Dikatakan minimal jika dan hanya jika terdapat paling

sedikit 1 transaksi yang mengakses akan menghasilkan

(39)

2.3.2.2 Derived Horizontal Fragmentation

Definisi :

Ri= R Si , 1≤ i ≤ w

Dimana w merupakan jumlah maksimum fragmentasi yang akan

didefinisikan pada R, dan Si = σ Fi (S), dimana Fi merupakan formula yang

berdasarkan pada Primary Horizontal Fragmentation Si mana yang

didefinisikan.

Derived Horizontal Fragmentation didefinisikan pada link relasi

tabel member menurut pilihan operasi yang spesifik dari tabel owner

[Otzu,1999]. Ada dua poin yang perlu diingat. Pertama, link di antara

relasi owner dan member terdefinisi sebagai equi-join. Kedua, equi-join

dapat diimplementasikan sebagai semi-join. Poin yang kedua menjadi

sangat penting ketika akan dilakukan partisi dari sebuah relasi member

yang berdasarkan pada fragmentasi tabel owner, tetapi dapat juga jika

diinginkan hasil fragmentasi yang didefinisikan hanya pada attribut relasi

tabel member. Link yang dimaksud adalah primary key pada tabel owner

kemudian juga menjadi foreign key pada tabel member. Berikut adalah

(40)

Li

EMP

title, sal

eno, ename, title

PAY ( Table owner )

( Table member )

Gambar 2.3 Ekspresi dari relasi antar tabel owner dan tabel member

(41)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1Analisa Sistem

3.1.1 Analisa Masalah

Selama ini proses yang dilakukan dalam pengolahan laporan untuk

Dinas Nakertrans Provinsi dan untuk Dinas Nakersos Keluarga Berencana

Kabupaten Sleman adalah proses manual. Di mana laporan yang dibuat setiap

bulannya adalah berupa data perusahaan dan kesejahteraann yang dikirim

dalam bentuk print out yang terbatas pada jumlah perusahaannya saja dan

terbatas pada data yang terakhir disimpan karena belum ada sistem yang dapat

menyimpan data yang cukup banyak, kompleks, dan data yang berubah setiap

tahunnya. Penerapan metode fragmentasi horisontal pada distribusi basis data

ini dipilih karena database perusahaan mempunyai jumlah record yang

banyak dan mempunyai kueri yang sering digunakan berdasarkan record

tertentu.

Aplikasi sistem basis data terdistribusi dengan metode fragmentasi

horisontal data perusahaan berisi database hasil fragmentasi secara horisontal

yang merupakan laporan setiap bulan yang diperlukan oleh klien. Aplikasi

yang akan dibangun dalam bentuk aplikasi aplikasi klien. Sistem yang

dibangun mempunyai dua klien yaitu klien pada Dinas Nakertans Provinsi dan

klien pada Dinas Nakersos KB Kabupaten Sleman. Database yang akan

difragmen berasal dari database yang terdapat pada Seksi Pengembangan dan

Pengawasan Ketenagakerjaan ( Sie Bangwas KK ). Aplikasi ini

(42)

Di bawah ini merupakan gambar struktur organisasi Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi tingkat provinsi :

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY ( Depnakertrans)

Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman ( Dinas Nakersos )

Bid.Sosial Bid.Nakertrans Bid.Keluarga

Berencana

Bagian TU

Sie.Transmigrasi

Sie. Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja

Sie. Pengembangan dan Pengawasan Ketenagakerjaan

Sie. Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja

Bid.Nakertrans Bid. Keluarga Berencana Bagian TU

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas nakertrans

3.1.2 Analisa Kelayakan

Sistem pendistribusian database perusahaan Dinas Tenaga Kerja

Sosial dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman dan Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi DIY dengan metode fragmentasi horisontal ini

layak dibangun karena mencapai beberapa keuntungan yang ditawarkan

Sistem Basis Data Terdistribusi seperti di bawah ini :

a) Meningkatkan kemampuan untuk berbagi dan otonomi lokal

Sistem hanya menyimpan data yang dibutuhkan oleh yang

bersangkutan di lokasi yang paling dekat dengan pengguna yang

(43)

diinginkan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

DIY dapat dipenuhi untuk memantau perkembangan perusahaan di

suatu kabupaten.

b) Meningkatkan ketersediaan data

Sistem ini dapat meningkatkan ketersediaaan data karena

fragmen-fragmen data yang akan diakses oleh user disimpan di lokasi yang

sudah ditentukan atau dialokasikan sebelumnya.

c) Meningkatkan kehandalan

Dengan mengalokasikan fragmen-fragmen data yang diperlukan sesuai

dengan kebutuhan, sistem akan selalu siap diakses oleh user. Maka

dengan demikian akan meningkatkan kehandalan sistem. Data

perusahaan yang dibutuhkan oleh Dinas Nakertrans Provinsi DIY

dapat diperoleh setiap bulannya dengan mudah dan tepat waktu.

d) Meningkatkan unjuk kerja

Dengan penempatan fragmen-fragmen pada lokasi yang tepat dapat

meningkatkan unjuk kerja sistem. Dan tidak terjadi kemacetan dari

Dinas Nakersos Kabupaten Sleman ke Dinas Nakertrans DIY Provinsi.

3.2Perancangan Proses

Rancangan proses sistem basis data terdistribusi dengan metode

fragmentasi horisontal ini akan digambarkan dengan diagram arus data level 0

(44)

3.2.1 Diagram Arus Data

5

1

Gambar 3.2 Diagram Arus Data level 0

Keterangan :

1. Data perusahaan data perusahaan dengan jumlah tenaga kerja ( j ) lebih

dari 24 orang.

2. Data perusahaan yang mempunyai alat pesawat uap, pesawat angkat,

pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam kebakaran, bahan

beracun berbahaya, botol baja, dan perancah.

3. Data perusahaan yang mempunyai fasilitas kesehatan P3K, poliklinik,

dokter pemeriksa, dan ahli K3.

4. Data perusahaan dengan kategori limbah produksi yaitu Instalasi

Pengolahan Limbah.

5. Data perusahaan yang mempunyai status permodalan.

(45)

a) Data perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja dibawah 25 orang

(perusahaan kecil)

b) Data perusahaan yang harus melakukan daftar ulang berdasarkan bulan

dan tahun.

c) Data perusahaan kecil yang sudah memenuhi UMR tahun ini

PROSES

Gambar 3.3 Diagram Arus Data level 1 untuk Dinas Nakertrans Provinsi

(46)

Gambar 3.4 Diagram Arus Data level 1 untuk Dinas Nakertsos KB

Kabupaten Sleman

3.2.2 Spesifikasi Proses

Tabel 3.1 : Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakertrans Provinsi DIY

Nama Proses Keterangan

Proses 1 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel

KETENAGAKERJAAN yang dilihat dari jumlah tenaga kerja (j)

yang lebih besar dari 25.

Proses 2 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel PUNYA_ALAT yang

dilihat dari status kepemilikan alat pesawat uap, pesawat agkat,

(47)

pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam kebakaran,

bahan beracun berbahaya, botol baja, dan prancah.

Proses 3 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel PUNYA_K3 yang

dilihat dari status kepemilikan fasilitas kesehatan P3K, poliklinik,

dokter pemeriksa, dan ahli K3.

Proses 4 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel PUNYA_LIMBAH

yang dilihat dari status pengolahan limbah yaitu Instalasi

Pengolahan Limbah

Proses 5 Proses ini digunakan untuk mengakses tabel LAPORAN yang

dilihat dari status permodalan yang dimilikinya ( PMA atau PMDN

atau Swasta Nasional atau tidak semuanya).

Tabel 3.2 : Tabel Spesifikasi Proses Pada Dinas Nakertsos KB Kabupaten

Sleman

Nama Proses Keterangan

Proses a Proses ini digunakan untuk mengakses tabel

KETENAGAKERJAAN yang dilihat dari jumlah tenaga kerja (j)

yang lebih kecil daripada 25.

Proses b Proses ini digunakan untuk mengakses tabel LAPORAN dilihat dari

tanggal laporan.

Proses c Proses ini digunakan untuk mengakses tabel LAPORAN yang

(48)

3.2.3 Kamus Data

Tabel 3.3 : Tabel Kamus Data

Data Keterangan

1 nama_p + no_telp +

tanggal + kode_klui +

alamat + j

nama_p {legal-char}50 Nama perusahaan

no_telp 0 + [1 | 2 | 3 | . . . .9]15 Nomer telepon perusahaan

tanggal date Tanggal daftar perusahaan

kode_klui [nomor]4

Kode Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia

alamat {legal-char}75 Alamat perusahaan

j [nomor]4

Jumlah tenaga kerja

2 nama_p + no_telp +

tanggal + kode_klui +

alamat + j

3 nama_p + no_telp +

tanggal + kode_klui +

alamat + j

4 nama_p + no_telp +

tanggal + kode_klui +

alamat + j

5 nama_p + no_telp +

tanggal + kode_klui +

alamat + j

(49)

tanggal + kode_klui +

alamat + j

b nama_p + no_telp +

tanggal + kode_klui +

alamat + j

c nama_p + no_telp +

tanggal + kode_klui +

alamat + j

legal-char [A-Z|a-z|0-9| |]

nomor [1 | 2 | 3 | . . . |999999999]

3.3Perancangan Basis Data

Dalam perancangan basis data Dinas Tenaga Kerja, di bawah ini

digambarkan entity relationship diagram atau diagram ER. Diagram ER

menggambarkan simpanan data atau basis data. Pada diagram ER, terdapat

relasi atau hubungan antar entitas yang digambarkan dengan bentuk belah

ketupat. Entitas dalam diagram ER yang dinyatakan dengan persegi panjang

merupakan tabel dalam database. Setiap entitas yang mempunyai relasi

dengan entitas yang lain mempunyai kardinalitas atau derajat relasi antar table.

Kardinalitas relasi ada tiga macam, yaitu one to one, one to many, dan many to

many. Dan dalam diagram ER terdapat atribut yang merupakan field-field

dalam tabel tersebut. Atribut dinyatakan dengan bentuk elips, dimana nama

(50)

di bawahnya terdapat mapping yang merupakan pemetaan dari diagram ER.

(51)
(52)

Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram

MAPPING :

PERUSAHAAN (id_p, nama_p, kode_klui, no_telp, alamat_p)

LAPORAN (id_lap, id_tk, no_lap, tanggal, ump,jum_pen_ump, id_p, id_tunj, id_bonus, PMA, PMDN, swasta nasional, jum_peserta_jamsostek)

LIMBAH (id_limbah, nama_limbah) PUNYA_LIMBAH (id_limbah, id_lap)

FASILITASK3 (id_keselamatan, nama_keselamatan) PUNYA_K3 (id_keselamatan, id_lap)

KESEJAHTERAAN (id_kesej, nama_kesej) PUNYA_KESEJAHTERAAN (id_kesej, id_lap) DANAPENSIUN (id_dana, nama_dana)

(53)

PUNYA_HUBKER (id_hubker, id_lap)

BONUS (id_bonus,status_bonus)

TUNJANGAN (id_tunj, status_tunj)

KETENAGAKERJAAN (id_tk, ildth, ildtbr, ildtbl, ildtth, ildttbr, ildttbl, ilmth,

ilmtbr, ilmtbl, ilmtth, ilmttbr, ilmttbl, ilath, ilatbr, ilatbl, ilatth, ilattbr, ilattbl,

iwdth, iwdtbr, iwdtbl, iwdtth, iwdttbr, iwdttbl, iwmth, iwmtbr, iwmtbl, iwmtth,

iwmttbr, iwmttbl, iwath, iwatbr, iwatbl, iwatth, iwattbr, iwattbl, al, aw, j )

ALAT (id_alat, nama_alat)

PUNYA_ALAT (id_lap, id_alat)

LOGIN (username,pass)

UMR (id_umr, thn_umr, besar_umr)

Tabel 3.4 : Tabel Keterangan field untuk tabel KETENAGAKERJAAN

Nomor field Nama field Keterangan

1 ildth Jumlah WNI laki-laki dewasa tetap CPUH

2 ildtbr Jumlah WNI laki-laki dewasa tetap CPUBR

3 ildtbl Jumlah WNI laki-laki dewasa tetap CPUBL

4 ildtth Jumlah WNI laki-laki dewasa tidak tetap CPUH

5 ildttbr Jumlah WNI laki-laki dewasa tidak tetap CPUBR

6 ildttbl Jumlah WNI laki-laki dewasa tidak tetap CPUBL

7 ilmth Jumlah WNI laki-laki muda tetap CPUH

8 Ilmtbr Jumlah WNI laki-laki muda tetap CPUBR

(54)

10 ilmtth Jumlah WNI laki-laki muda tidak tetap CPUH

11 ilmttbr Jumlah WNI laki-laki muda tidak tetap CPUBR

12 ilmttbl Jumlah WNI laki-laki muda tidak tetap CPUBL

13 ilath Jumlah WNI laki-laki anak tetap CPUH

14 ilatbr Jumlah WNI laki-laki anak tetap CPUBR

15 ilatbl Jumlah WNI laki-laki anak tetap CPUBL

16 ilatth Jumlah WNI laki-laki anak tidak tetap CPUH

17 ilattbr Jumlah WNI laki-laki anak tidak tetap CPUBR

18 ilattbl Jumlah WNI laki-laki anak tidak tetap CPUBL

19 iwdth Jumlah WNI wanita dewasa tetap CPUH

20 iwdtbr Jumlah WNI wanita dewasa tetap CPUBR

21 iwdtbl Jumlah WNI wanita dewasa tetap CPUBL

22 iwdtth Jumlah WNI wanita dewasa tidak tetap CPUH

23 iwdttbr Jumlah WNI wanita dewasa tidak tetap CPUBR

24 iwdttbl Jumlah WNI wanita dewasa tidak tetap CPUBL

25 iwmth Jumlah WNI wanita muda tetap CPUH

26 iwmtbr Jumlah WNI wanita muda tetap CPUBR

27 iwmtbl Jumlah WNI wanita muda tetap CPUBL

28 iwmtth Jumlah WNI wanita muda tidak tetap CPUH

29 iwmttbr Jumlah WNI wanita muda tidak tetap CPUBR

30 iwmttbl Jumlah WNI wanita muda tidak tetap CPUBL

(55)

32 iwatbr Jumlah WNI wanita anak tetap CPUBR

33 iwatbl Jumlah WNI wanita anak tetap CPUBL

34 iwatth Jumlah WNI wanita anak tidak tetap CPUH

35 iwattbr Jumlah WNI wanita anak tidak tetap CPUBR

36 iwattbl Jumlah WNI wanita anak tidak tetap CPUBL

37 al Jumlah WNA laki-laki

38 aw Jumlah WNA wanita

3.3.2 Tabel awal

Implementasi fragmentasi horisontal ini dilakukan pada tabel-tabel

awal di bawah ini :

Tabel 3.5 Tabel LAPORAN

(56)

3.3.2.2 Tabel 3.7 Tabel PUNYA_HUBKER

3.3.2.3 Tabel 3.8 Tabel PUNYA_ORGANISASI

3.3.2.4 Tabel 3.9 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK

3.3.2.5 Tabel 3.10 Tabel PUNYA_LIMBAH

3.3.2.6 Tabel 3.11 Tabel PUNYA_K3

(57)

3.3.2.8 Tabel 3.13 Tabel PUNYA_DANA

3.4Perancangan SBDT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3.4.1 Fragmentasi dari relasi LAPORAN

a) Aplikasi akan meminta :

Data perusahaan besar yang mempunyai pekerja (j) lebih dari

24 orang.

b) Simple predicates

Pr’ : (p1, p2), dimana :

p1 : j > 24

p2 : j ≤ 24

c) Minterm predicates

m1 : (j > 24)

m2 : NOT (j > 24) = (j ≤ 24)

d) Hasil fragmentasi

Aplikasi ini membutuhkan data dari beberapa tabel yang saling

join. Maka akan lebih baik jika tabel yang saling join difragmentasi

pada lokasi yang berbeda juga. Primary Horisontal Fragmentation

(58)

Horizontal Fragmentation didasarkan dari fragmen horisontal tabel

owner.

3.4.1.1.1 Primary Horisontal Fragmentation tabel LAPORAN

LAPORAN1 = σj ≥ 25

LAPORAN2 = σ j < 25

3.4.1.1.2 Derived Fragmentation tabelPUNYA_ALAT

PUNYA_ALAT1=PUNYA_ALAT LAPORAN1

PUNYA_ALAT2=PUNYA_ALAT LAPORAN2

Hasil Fragmentasinya adalah :

(59)

Tabel 3.15 Tabel PUNYA_ ALAT2 ( 537 record )

3.4.1.2Derived Fragmentation tabelPUNYA_HUBKER

PUNYA_HUBKER1=PUNYA_HUBKER LAPORAN1

PUNYA_HUBKER2=PUNYA_HUBKER LAPORAN2

Hasilnya adalah :

(60)

Tabel 3.17 Tabel PUNYA_HUBKER2 ( 122 record )

3.4.1.3Derived Fragmentation tabelPUNYA_ORGANISASI

PUNYA_ORGANISASI1=PUNYA_ORGANISASI

LAPORAN1

PUNYA_ORGANISASI2=PUNYA_ORGANISASI

LAPORAN2

Hasilnya adalah :

(61)

Tabel 3.19 Tabel PUNYA_ORGANISASI2( 40 record )

3.4.1.4Derived Fragmentation tabelPUNYA_JAMSOSTEK

PUNYA_JAMSOSTEK1=PUNYA_JAMSOSTEK

LAPORAN1

PUNYA_JAMSOSTEK2=PUNYA_JAMSOSTEK

LAPORAN2

Hasilnya adalah :

(62)

Tabel 3.21 Tabel PUNYA_JAMSOSTEK2( 317 record )

3.4.1.5Derived Fragmentation tabelPUNYA_LIMBAH

PUNYA_LIMBAH1=PUNYA_LIMBAH LAPORAN1

(63)

Hasilnya adalah :

Tabel 3.22 Tabel PUNYA_LIMBAH1( 59 record )

Tabel 3.23 Tabel PUNYA_LIMBAH2( 10 record )

3.4.1.6Derived Fragmentation tabelPUNYA_K3

PUNYA_K31=PUNYA_K3 LAPORAN1

(64)

Hasilnya adalah :

Tabel 3.24 Tabel PUNYA_K31( 442 record )

(65)

3.4.1.7 Derived Fragmentation tabelPUNYA_KESEJAHTERAAN

PUNYA_KESEJAHTERAAN1=PUNYA_KESEJAHTERAAN

LAPORAN1

PUNYA_KESEJAHTERAAN2=PUNYA_KESEJAHTERAAN

LAPORAN2

Hasilnya adalah :

Tabel 3.26 Tabel PUNYA_ KESEJAHTERAAN1 (617record )

(66)

3.4.1.8 Derived Fragmentation tabelPUNYA_DANA

PUNYA_DANA1=PUNYA_DANA LAPORAN1

PUNYA_DANA2=PUNYA_DANA LAPORAN2

Hasilnya adalah :

Tabel 3.28 Tabel PUNYA_ DANA1 ( 69 record )

(67)

3.5Perancangan Antar Muka

APLIKASI KLIEN

Data yang ditampilkan meliputi nama perusahaan , alamat perusahaan,

nomor telepon perusahaan, dan kode_klui perusahaan. Dan data

dikelompokkan setiap sektornya atau berdasarkan kode klui setiap

perusahaan.

3.5.1 Form 1 : Form Login Dinas Nakertrans Provinsi

TENTANG

BANTUAN

PROFIL

Progress bar

CLOSE LOGIN

Silahkan mengisi username dan password anda :

Username :

Password :

APLIKASI CLIENT

(68)

3.5.2 Form 2 : Menu pilihan user yang merujuk (link) ke laporan yang

diinginkan. User tidak dapat memanipulasi data di aplikasi klien.

User hanya dapat memilih pilihan yang disediakan saja.

KELUAR DINAS NAKERSOS KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN SLEMAN

1) Perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja lebih dari 25 orang

(perusahaan besar).

2) Perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat pesawat uap, pesawat

angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam kebakaran,

bahan beracun berbahaya, botol baja dan perancah.

3) Semua perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas keselamatan

berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3, Paramedis

4) Perusahaan besar yang memiliki kategori pengolahan limbah Instalasi

Pengolahan Limbah

5) Perusahaan besar yang memiliki status permodalan PMA, PMDN, dan

swasta nasional.

(69)

3.5.3 Form 3 : Laporan data perusahaan yang terdaftar dengan klasifikasi JANUARI 1994 - APRIL 2007

PERUSAHAAN BESAR

CETAK

(70)

3.5.4 Form 4 : Laporan data perusahaan yang memiliki fasilitas alat

pesawat uap, pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik,

instalasi pemadam kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol dan

perancah, baja. JANUARI 1994 - APRIL 2007

- Fasilitas Alat -

CETAK KELUAR

(71)

3.5.5 Form 5 : Laporan data perusahaan yang mempunyai salah satu

fasilitas keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter

Pemeriksa, Ahli K3

KLUI : JANUARI 1994 - APRIL 2007

- Fasilitas Keselamatan -

(72)

3.5.6 Form 6 : Laporan data perusahaan yang memiliki kategori

pengolahan limbah Instalasi Pengolahan Limbah

KLUI :

JANUARI 1994 - APRIL 2007

- Pengolahan Limbah : Instalasi Pengolahan Limbah -

CETAK KELUAR

(73)

3.5.7 Form 7 : Laporan data perusahaan yang memiliki status

permodalan PMA, PMDN, dan swasta nasional.

Jumlah perusahaan : x Laporan Periode

JANUARI 1994 - APRIL 2007

Kategori Perusahan Dengan Status Permodalan Perusahaan

CETAK KELUAR

3.5.8 From 8 : Form Login Dinas Nakertrans KB Kabupaten Sleman

TENTANG

Silahkan mengisi username dan password anda :

Username :

Password :

DINAS NAKERSOS KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SLEMAN

(74)

3.5.9 Form 9 : Form menu pilihan user yang merujuk (link) ke laporan

yang diinginkan. Pada prinsipnya hampir sama dengan Dinas

Nakertrans Provinsi di atas. User tidak dapat memanipulasi data di

aplikasi klien. User hanya dapat memilih pilihan yang disediakan

saja.

KELUAR DINAS NAKERSOS KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN SLEMAN

1) Perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja dibawah 25 orang

(perusahaan kecil)

2) Semua perusahaan yang harus melakukan daftar ulang berdasarkan bulan

dan tahun.

3) Perusahaan kecil yang sudah memenuhi UMR tahun ini

(75)

3.5.10 Form 10 : Laporan data perusahaan yang terdaftar yang memiliki JANUARI 1994 - APRIL 2007

(76)

3.5.11 Form 11 : Laporan data perusahaan yang terdaftar yang harus

daftar ulang berdasarkan pada bulan dan tahun.

KELUAR

JANUARI 1994 - APRIL 2007

Data Perusahaan Besar dan Perusahaan Kecil yang Daftar Ulang Tahun Ini

bulan

(77)

3.5.12 Form 12 : Perusahaan yang sudah memenuhi UMR tahun ini.

JANUARI 1994 - APRIL 2007 Data Perusahaan yang Sudah UMR tahun ini

CETAK KELUAR

bulan

(78)

3.5.13 Form 13 : Input data perusahan

DINAS NAKERSOS KB KABUPATEN SLEMAN

- Form Rekam Data Perusahaan -

FASILITAS PERUSAHAAN PERANGKAT HUBUNGAN INDUSTRIAL

(79)

BAB IV

IMPLEMENTASI

4.1Implementasi Komputer Server

Implementasi komputer server dilakukan pada dua komputer server

pada Dinas Nakersos Keluarga Berencana Kabupaten Sleman dengan koneksi

jaringan LAN. Masing-masing komputer disimulaskan sebagai komputer

server Dinas Nakertrans Provinsi DIY dan komputer Dinas Nakertrans

Keluarga Berencana Kabupaten Sleman. Agar komputer dapat saling bertukar

informasi, maka setting jaringan perlu dilakukan terlebih dahulu.

4.1.1 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Provinsi DIY

Nama komputer server: PROVINSI

Langkah yang dilakukan :

a. Klik kanan pada My Network Places Properties

b. Kemudian Klik kanan pada Local Area Connection Properties

c. Pada daftar item koneksi pilih Internet Protocol (TCP / IP)

Properties

d. Kemudian isikan IP Address : 192.168.21.35

e. Dan isikan Subnet Mask : 255.255.255.0

f. Klik OK

Langkah- langkah implementasi pada komputer server basis data pada

Microsoft SQL Server 2005 adalah sebagai berikut :

(80)

4.1.2 Setting-an komputer Dinas Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten

Sleman

Nama komputer server: KABUPATEN

Langkah yang dilakukan :

a. Klik kanan pada My Network Places Properties

b. Kemudian Klik kanan pada Local Area Connection Properties

c. Pada daftar item koneksi pilih Internet Protocol (TCP / IP)

Properties

d. Kemudian isikan IP Address : 192.168.21.31

e. Dan isikan Subnet Mask : 255.255.255.0

f. Klik OK

Langkah- langkah implementasi pada komputer server basis data pada

SQLyog adalah sebagai berikut :

1. Membuat database baru pada masing-masing komputer server. Karena

kita akan membuat implementasi dengan metode fragmentasi horisontal,

maka struktur database di kedua server sama. Jadi kita akan membuat

sebuah database pada komputer server kabupaten kemudian meng-copy

-kan nya pada komputer server provinsi dan kemudian melakukan

penyortiran pada tabel-tabel yang akan difragmen sesuai dengan fragmen

data. Pastikan kedua komputer terinstal SQLyog. Pertama kita akan

membuat database untuk komputer server kabupaten. Buka aplikasi

(81)

Gambar 4.1 Koneksi ke MySQL-Host

2. Membuat database baru dengan klik kanan pada root@192.168.21.31 →

create database.

(82)

3. Memberi nama pada database baru dengan nama db_kabupaten.

Database baru untuk komputer server kabupaten telah terbentuk.

4. Pada database db_kabupaten dibuat tabel baru. Klik kanan→ create tabel.

kemudian masukkan nama-nama field yang digunakan dan atur properti

fields yang dipilih. Setelah itu pilih create tabel, dan isikan nama tabel

OK.Tabel alat telah terbentuk

Gambar 4.3 Membuat tabel baru

5. Membuat desain tabel sesuai dengan fragmen data. Seperti sudah

disampaikan sebelumnya, bahwa karena akan dibuat implementasi dengan

metode fragmentasi horisontal, maka struktur database di kedua komputer

server sama.

6. Setelah struktur database dibuat di kedua komputer server, masukkan

(83)

4.2 Implementasi Komputer Klien

Implementasi komputer klien juga dilakukan pada dua komputer klien

pada Dinas Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten Sleman dengan

koneksi jaringan LAN. Masing-masing komputer disimulaskan sebagai

komputer klien Dinas Nakertrans Provinsi DIY dan komputer Dinas

Nakertrans Keluarga Berencana Kabupaten Sleman.

Aplikasi klien diimplementasikan dengan menggunakan Visual

Basic 2005. Visual Basic 2005 mempunyai akses data dengan ADO.Net

(ActiveX Data Objects). Objek-objek ini memungkinkan untuk mengakses

data di dalam database server melalui OLE DB povider apapun seperti

MySQL server. Dalam sistem ini objek ADO.Net yang digunakan adalah

SqlConnection.

SqlConnection adalah contoh dari objek connection yang akan

mengatur koneksi ke database. Object connection digunakan untuk membuka

koneksi, mengatur atau memanggil properti-properti dalam koneksi, dan

menangani event-event yang berkaitan dengan koneksi.

4.2.1 Implementasi Komputer Klien pada DINAS NAKERTRANS

Provinsi DIY

Implementasi komputer klien pada DINAS NAKERTRANS

Provinsi DIY ditampilkan dalam form-form. Source code program dapat

dilihat dalam CD yang disertakan dlaam skripsi ini. Implementasi komputer

(84)

a) Form Login

Form ini muncul pertama kali dalam aplikasi ini. User di DINAS

NAKERTRANS Provinsi DIY harus melakukan login untuk masuk ke

aplikasi.

Gambar 4.4 Form Login

b) Form Utama

Form utama muncul setelah user berhasil melakukan login. Form ini berisi

semua pilihan yang dapat dipilih oleh user dan dapat memanggil form

yang lain sesuai laporan yang diminta oleh user. Form ini juga mempunyai

link ke form Tentang yang berisi informasi aplikasi. Kemudian terdapat

juga link ke form Bantuan yang akan menampilkan help yang dibuat

supaya user dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini. Selain itu

terdapat juga link ke form Profil Pembuat tentang informasi pembuat

(85)

Gambar 4.5 Form Utama

c) Form Tentang

Form ini muncul setelah user memilih link Tentang

(86)

d) Form Bantuan

Form ini muncul setelah user memilih link Bantuan

Gambar 4.7 Form Bantuan

e) Form Profil Pembuat

Form ini muncul setelah user memilih link Profil Pembuat

(87)

f) Form data perusahaan besar dengan klasifikasi jumlah tenaga kerja

lebih besar dari 24 orang

Gambar 4.9 Form data perusahaan besar dengan klasifikasi jumlah

(88)

g) Form data perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat pesawat uap,

pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi pemadam

kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol baja dan perancah.

Gambar 4.10 Form data perusahaan besar yang memiliki fasilitas alat

pesawat uap, pesawat angkat, pesawat angkut, instalasi listrik, instalasi

pemadam kebakaran, bahan beracun berbahaya, botol baja dan

(89)

h) Form data perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas

keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3,

Paramedis

Gambar 4.11 Form data perusahaan yang mempunyai salah satu fasilitas

keselamatan berikut ini : P3K, Poliklinik, Dokter Pemeriksa, Ahli K3,

(90)

i) Form data perusahaan besar yang memiliki kategori pengolahan

limbah Instalasi Pengolahan Limbah

Gambar 4.12 Form data perusahaan besar yang memiliki kategori

(91)

j) Form data perusahaan besar yang memiliki status permodalan PMA,

PMDN, dan swasta nasional.

Gambar 4.12 Form data perusahaan besar yang memiliki status

permodalan PMA, PMDN, dan swasta nasional

4.2.2 Implementasi Komputer Klien pada DINAS NAKERSOS KB

Kabupaten Sleman

Implementasi komputer klien pada DINAS NAKERSOS KB

Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:

a) Form Login

Form ini muncul pertama kali dalam aplikasi ini. User di DINAS

NAKERSOS KB Kabupaten Sleman harus melakukan login untuk masuk

(92)

Gambar 4.13 Form Login

b) Form Utama

Form utama muncul setelah user berhasil melakukan login. Form ini berisi

semua pilihan yang dapat dipilih oleh user dan dapat memanggil form

yang lain sesuai laporan yang diminta oleh user. Form ini juga mempunyai

link ke form Tentang yang berisi informasi aplikasi. Kemudian terdapat

juga link ke form Bantuan yang akan menampilkan help yang dibuat

supaya user dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini. Selain itu

terdapat juga link ke form Profil Pembuat tentang informasi pembuat

Gambar

Tabel 3.23 Tabel PUNYA_ LIMBAH2 …………………………………..... 45
Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan SBDT
Gambar 2.2 Ekspresi dari relasi antar tabel menggunakan link (Li)
tabel member menurut pilihan operasi yang spesifik dari tabel owner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdistribusi atau kepemilikan: adalah database bagi pakai oleh beberapa pengguna dari satu perusahaan yang mana adalah pemilik database, tetapi data. disimpan di beberapa lokasi

Sebuah sistem basis data terdistribusi terdiri dari sekumpulan lokasi yang dihubungkan bersama-sama melalui beberapa jenis jaringan komunikasi dimana setiap lokasi lengkap dengan

Fragmentasi merupakan suatu proses pembagian data dari satu buah table ke dalam beberapa buah table yang berbeda, dimana didalam arisitektur database

Adapun hasil penelitian ini adalah rancangan basis data inventaris barang yang akan digunakan untuk mengembakan aplikasi basis data terdistribusi. Rancangan basis data

– Dari sisi communication cost: Lebih ekonomis dengan membagi aplikasi dan menjalankannya di beberapa situs lokal, dari pada satu aplikasi dipaksa untuk akses ke database

Perbandingan dilakukan dengan membuat sistem basis data terdistribusi menggunakan teknologi replikasi dan fragmentasi yang disediakan oleh SQL Server 2000 dan Oracle 9i

rancangan basis data inventaris barang yang akan digunakan untuk mengembakan aplikasi basis data terdistribusi. Rancangan basis data ini memiliki tabel-tabel yang

Fragmentasi merupakan suatu proses pembagian data dari satu buah table ke dalam beberapa buah table yang berbeda, dimana didalam arisitektur database