i
SANGGAU TAHUN 2018
SKRIPSI
OLEH:
MAIRINA KARTASARI
NPM. 121510033
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BATANG TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN
SANGGAU TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Oleh
MAIRINA KARTASARI
NPM 121510033
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iii
Dan DiterimaUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana KesehatanMasyarakat (S.K.M.)
PadaTanggal, 24 Agustus 2018
Dewan Penguji :
1. Andri Dwi Hernawan, S.K.M., M.Kes (Epid) :………...
2. Selviana, S.K.M.,M.PH :………
3. Elly Trisnawati S.K.M,M,Sc :……….
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
DEKAN
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Peminatan Epidemiologi Kesehatan
Oleh :
MAIRINA KARTASARI NPM : 121510033
Pontianak, 24 Agustus 2018
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing 2
ANDRI DWI HERNAWAN,SKM, M.KES (Epid) NIDN. 1104018201
v
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaa di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar p ustaka. Segaa proses dalam penyusunan
skripsi saya jalan kan melalui prosedur dan kaidah yang benar serta didukung dengan
data-data yang dapat dipertangggung jawabkan keabsahannya.
Jika dikemudian hari ditemukan kecurangan, maka saya bersedia untuk menerima
sanksi berupa pencabutan hak terhadap ijasah dan gelar yang saya terima.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Pontianak, 24 Agustus 2018
Penulis
vi
MOTTO DAN PE RSE MBAH AN
DO THE BEST, BE GOOD, THEN YOU WI L L BE THE BEST.
“
L akukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau akan menjadi orang
yang terbaik
“Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Skripsi ini ku
persembahkan Kepada Kedua Orang Tua ku Tercinta (Alm.Bapak
Drs.H.Hasyim.M.Saleh dan Ibu Hj.Djuriati) yang selalu menjadi Inspirasi dan
Motifasi. Terimakasih untuk Suami dan Anak (Nanang Handriansyah , Olivia Kayla
Putri) atas segala dukungan selama ini baik dalam bentuk doa, semangat, dan cinta.
Terima kasih buat keluarga besar saya, sahabat serta kerabat atas doa dan
semangat yang selalu kalian berikan serta buat keluarga besar FIKES khususnya
Pendididkan Epidemiologi Kesehatan yang saya banggakan.
Terima kasih sebesar-besar nya buat Kepala Puskesmas Batang Tarang yang
telah memberikan Ijin kepada saya selama ini untuk menyelesai kan skripsi saya
dan memberi kesempatan untuk melakukan penelitian di Wilayah kerja Puskesmas
Batang Tarang, teman-teman di Puskesmas dan Bidan-bidan Desa yang sudah
membantu saya di lapangan. Serta terimakasih banyak untuk bimbingan, nasehat,
dan masukan yang telah diberikan selama masa bimbingan kepada pembimbing
skripsi saya Bapak Andri Dwi Hernawan,SKM, M.Kes (Epid), dan Ibu Selviana,
SKM,M.PH. serta Fakultas Ilmu Kesehatan besarta seluruh dosen dan staf TU lain
vii
BIODATA PENULIS
Nama : Mairina Kartasari
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Mei 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Orang Tua
Bapak : DRS.H.Hasyim M Saleh(Alm)
Ibu : Hj.Djuriati
Alamat : Jl. Sultan Syarif Abdulrahman Gg.Sukamulya No.2 Pontianak
JENJANG PENDIDIKAN :
1. Tk : Pembina,Meliau
2. SD : SDN 1 Sanggau
3. SMP : SMPN 1 Sanggau
4. SMU : SMUN 2 Sanggau
5. Pendidikan D3 : Akademi Keperawatan Yarsi Pontianak
PENGALAMAN KERJA :
a. Rs.Kharitas Bhakti Tahun 2003-2004
b. Rs.Umum Sanggau Tahun 2004-2010
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrobil'alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “FAKTOR –
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI
KABUPATEN SANGGAU“.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak
memperoleh bimbingan, arahan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada
Bapak Andri Dwi Hernawan,SKM.M.Kes(Epid). sebagai pembimbing utama
dan Ibu Selviana SKM.M.PH Sebagai pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran
memberikan pengarahan dan bimbingan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapakan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Helman Fachri, SE.,MM selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pontianak
2. Ibu Dr Linda Suwarni,SKM,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pontianak
3. Bapak Abduh Ridha, SKM.M.PH, selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pontianak
4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau yang telah membantu dan
ix
BatangTarang, yang telah membantu penulis memberikan data-data dalam
melakukan penelitian
7. Orang tua yang terhormat, ayahanda(alm) dan ibunda yang senantiasa
bergelut dengan doa-doa tulusnya untuk keberhasilan dan kebahagian
ananda
8. Rekan-rekan satu angkatan di prodi kesmas, yang telah banyak mengisi
waktu bersama dengan penuh keakraban selama menjalin proses belajar di
program studi ini, serta telah banyak membantu penulis selama masa
pendidikan.
Juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
semoga sagala amal kebaikannya mendapat imbalan yang tak terhingga
dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap untuk dapat memperoleh
saran, masukan dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan skripsi
ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak demi
pengembangan ilmu pengetahuan,
Pontianak, 24 Agustus 2018
Penulis
x
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG
TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2018
Mairina Kartasari1, Andri Dwi Hernawan2, Selviana3
1
Peminatan Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak tahun 2018 (mairina_kayla@yahoo.com)
2
Peminatan Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak (andrihernawan@unmuhpnk.ac.id)
3
Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak(selvi.febriady@gmail.com)
ABSTRAK
Latarbelakang: Anemia pada saat hamil potensial membahayakan ibu dan anak. Dampak anemia pada kehamilan dan janin dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi. Dari hasil survey yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Batang Tarang Kabupaten Sanggau, diperoleh hasil sebagai berikut 30% orang ibu hamil mengalami anemia sedang (8,6-9,8) dan 70% orang ibu hamil anemia ringan(10-10,8).
Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan, pekerjaan, kosumsi zat besi (Fe), riwayat emesis, dan pantang makan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 68
responden diambil menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan Analisa
Univariat dan Bivariat dengan uji Chi-square dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil: Penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan (p value
= 0,004), pekerjaan (p value = 0,003), kosumsi zat besi (Fe) (p value = 0,029), riwayat emesis
(p value = 0,001) dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III. Variabel yang
tidak berhubungan yaitu pantang makan ( p value = 0,620).
Saran: diharapkan ibu hamil lebih memperhatikan asupan makanan yang bergizi dan mengandung banyak zat besi dan vitamin selama kehamilan dan disaran kan konsumsi tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan untuk mencegah atau tidak terjadi anemia .Upaya bagi tenaga kesehatan lain nya dengan memberi penyuluhan kepada para ibu hamil dan pemberian tablet Fe.
Kata Kunci: Anemia, Ibu Hamil,Riwayat Emesis,Zat Besi
xi 1
Epidemiology Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas Muhammadiyah Pontianak ,2018 (mairina_kayla@yahoo.com)
2
Epidemiology Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas Muhammadiyah Pontianak ,2018 Peminatan Epidemiology Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak (andrihernawan@unmuhpnk.ac.id)
3Environmental Health Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas
Muhammadiyah Pontianak, 2018 (selvi.febriady@gmail.com)
ABSTRACT
Background: Anemia in pregnancy contributes to both maternal and fetal morbidity and mortality such as abortion, prematurity, fetal growth, and obstruction in the uterus, and infection. A preliminary survey to ten women of the third semester of pregnancy at work area of Puskesmas Batang Tarang Kabupaten Sanggau shows that 30% of pregnant women experienced moderate anemia (8.6-9.8) and 70% out of which experienced mild anemia (10-10 , 8).
Purpose: This study aimed at investigating the correlation of income, occupation, iron (Fe) intake , history of emesis, abstinence from eating, and hemoglobin levels in pregnant women in the third semester at work area of Puskesmas BatangTarang.
Method: This study used a cross-sectional design, with a sample of 68 respondents . They were selected using a total sampling technique. Data were analyzed using Univariate and Bivariate analysis, and a Chi-square test with a 95% confidence level.
Findings:The study reveals a correlation of income (p value = 0,004), occupation (p value =
0,003), iron (Fe) intake (p value = 0,029), history of emesis (p value = 0,001),and
hemoglobin levels in women during the third semester of pregnancy. The variable that had no
correlation with hemoglobin levels was the abstain from eating ( p value = 0,620).
Suggestion: From the findings, pregnant women are encouraged toconsume more nutritious iron-rich foods and vitamins. Additionally, to prevent anemia in pregnancy, pregnant women require to take minimu 90 tablets during their pregnancy. Importantly, health workers need to administer Fe tablets to pregnant women.
Key words: Anemia, pregnant women, history of emesis, Fe
xii
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSETUJUAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……… v
MOTO DAN PERSEMBAHAN………... vi
BIODATA PENULIS... vii
KATA PENGANTAR... viii
ABSTRAK... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR GAMBAR... xvi
DAFTAR TABEL... xvii
DAFTAR LAMPIRAN... xix
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang... 1
I. 2. Rumusan Masalah... 6
I. 3. Tujuan Penelitian... 6
I.3.1. Tujuan Umum... 6
I.3.2. Tujuan Khusus...………... 7
I. 4. Manfaat Penelitian... 8
I.5 Keaslian Penelitian... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1 Kehamilan... 11
II.1.1 Pengertian Kehamilan... 11
II.1.2 Pengertian Trimester III………... 12
II. 2 Hemoglobin………... 12
xiii
hemoglobin pada ibu hamil trimester III... 16
II. 3.1 Umur Ibu...
II. 3.2 Paritas Ibu...
II. 3.3 Pekerjaan...
II. 3.4 Faktor Pendidikan...
II. 3.5 Sosial Ekonom...
16
16
17
17
17
II. 4 Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kadar Hemoglobin
pada ibu hamil trimester III...
18
II. 4.1 Pendapatan...
II. 4.2 Pekerjaan...
II. 4.3 Mengkonsumsi Zat Besi(Fe)...
II. 4.4 Emesis...
II. 4.5 Pantang Makan...
18
18
19
19
19
III. 5 Dampak kadar Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil... 20
II. 5.1 Abortus...
II. 5. 2 Prematuris...
II. 5.3 Molahidati dosa...
II. 5.4 Hiperemesis Gravidarum...
II. 5.4 Ketuban Pecah Dini...21
20
20
20
20
21
II.6 Kerangka Teori ... 21
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
III.1. Kerangka Konsep... 22
xiv
III.2.1. Variabel Bebas... 23
III.2.2. Variabel Terikat... 23
III.2.3. Variabel Pengganggu……… 23
III.3. Definisi Operasional... 24
III.4. Hipotesis... 26
BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Desain Penelitian... 27
IV.2 Waktu dan Tempat Penelitian... 28
IV.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
IV.3.1. Populasi Penelitian... 28
IV.3.2. Sampel Penelitan... 29
IV.4. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data... 29
IV.4.1. Data Primer... 29
IV.4.2. Data Sekunder... 30
IV.5. Teknik Pengolahan... 30
IV.6 Teknik Penyajian Data... 31
IV.7 Teknik Analisis Data... 31
IV.6.1. Analisis Univariat... 31
IV.6.2. Analisis Bivariat... 32
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1 Hasil Pembahasan……….
V.1.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian...
V.1.2 Gamabaran Geografis Penelitian...
V.1.3 Gambaran Proses Penelitian...
V.1.5 Analisa Univariat...
34
34
35
38
xv
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
V. 1 Kesimpulan...
V. 2 Saran...
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN………...
69
69
xvii DAFTAR TABEL
hal
TABEL I. KEASLIAN PENELITIAN………...
TABEL III.1 VARIABEL PENELITIAN, DEFENISI OPERASIONAL………….
9
24
TABEL V.2 JARAK DESA KE PUSKESMAS………
TABEL V.3 JUMLAH PEGAWAI DI PUSKESMAS BATANG TARANG………
TABEL V.4 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN ……
35
36
41
TABEL V.5 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR……… 42
TABEL V.6 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR
KEHAMILAN………...…… 42
TABEL V.7 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH
ANAK………..
TABEL V.8 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH
HAMIL………...
TABEL V.9 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KADAR
HEMOGLOBIN………
43
44
44
TABEL V.10 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN… 45
TABEL V.11-12 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN
PEKERJAAN……… 46
TABEL V.13 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KONSUMSI
TABLET FE………... 47
TABEL V.14 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KONSUMSI
JUMLAH,LAMA KONSUMSI,TEMPAT MEMPEROLEH,BIAYA
TABLET FE………... 48
TABEL V.15-16 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN EMESIS DAN
TINGKAT EMESIS……….
TABEL V.17 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN RIWAYAT
DIRAWAT DI RS,UMUR KANDUNGAN,RIWAYAT
EMESIS,SENSITIF TERHADAP
AROMA…………...……….……
49
xviii
PANTANG MAKAN...
TABEL V.20 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PENDAPATAN DENGAN
KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BATANG TARANG TAHUN2018…………...
TABEL V.21 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN
KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BATANG TARANG
TAHUN 2018………...
TABEL V.22 HASIL ANALISIS HUBUNGAN KONSUMSI TABLET FE
DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI PUSKESMAS BATANG TARANG
TAHUN2018………
52
53
54
55
TABEL V.23 HASIL ANALISIS HUBUNGAN EMESIS DENGAN KADAR
HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI
PUSKESMAS BATANG TARANG TAHUN
2018………...
TABEL V.24 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PANTANG MAKAN
DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI PUSKESMAS BATANG TARANG
TAHUN 2018…………..
56
xvi
Ibu hamil Trimester III , ………21
Gambar III.1 kerangka konsep penelitian………22
Gambar V.2 Pemilihan alur penelitian………38
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Concent)
Lampiran 2 : Lembar Pemeriksaan
Lampiran 3 : Instrumen Penelitian ( Kuesioner )
Lampiran 4 : Surat permohonan Izin Penelitian
Lampiran 5 : Surat keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian
Lampiran 6 : Lokasi Peta Kecamatan Balai
Lampiran 7 : Hasil Analisis Statistik Univariat
Lampiran 8 : Hasil Analisa statistic Bivariat
72
Angraini, Tirta, 2015. Hubungan Antara Pekerjaan Dan Pendidikan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang Tahun
2015. Palembang
Arisman,2008.Gizi dalam Daur Kehidupan.Edisi kedua.Jakarta:EGC
Ariyani, R. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta.
Asyira Sitti,2012,Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Goa.
skripsi.ui.depok.http/www.lib.ui.ac.id/file. di akses,15 april 2016
Bobak,dkk.2004.Buku Ajar Keperawatan. Edisi ke empat. Jakarta.EGC.
.2008.Diagnosis Kehamilan dalam ilmu kebidanan.Jakarta:PT BinaPustaka.
Desi, 2015. Faktor-Faktor Terjadinya Anemia Pada Ibu Primigravida Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pringsewu Lampung. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Lampung
Dr.Koesmara Gita Maya, 2014. Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Pemeriksaan Laboratorium Sederhana Pada Pelayanan Antenatal Untuk Bidan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Dr Ani Seri luh, 2013. Buku Saku Anemia Difisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta.EGC,
Dr Supriyanto Wawan, 2015. Sehat dan Bugar Saat Hamil dan Melahirkan.Yogyakarta.Cakrawala Ilmu
Endang dan Elisabeth,2015.Pokok-pokok ilmu sosial dan Budaya dasar pada kebidanan.Pustakabarupress.Yogyakarta.
Ernawatik, 2017. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Di Puskesmas
Karanganyar. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah. yogyakarta
Farida Nur,2009.Faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin ibu hamil yang mendapatkan suplementasi tablet besi di wilayah kerja puskesmas
73
Haryanti Titik,dan Martini Sri.2015.Pengaruh Tabu Makanan Terhadap angka kejadian Anemia pada ibu hamil Trimester III.
Harnanny Sri Afiyah.2006. Pengaruh Tabu makan,Tingkat Kecukupan Gizi,Konsumsi Tablet Besi dan Teh terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Kota Pekalongan tahun 2006.
Husaini dan karyadi.1989,Buku pedoman Anemia Gizi,penetapan
masalah,pencegahan,dan pengobatan.Bogor.
Husaini,1989.Kecakupan Konsumsi zat besi pada wanita lebih banyak.Buletin Gizi(Nomor 1 volume 13).persagi.Jakarta
Husaini.1989.Prevalensi Anemia Gizi.Buletin Gizi ( nomor 2 volume3).Persagi.Jakarta.
Koesno.Harni.dkk,2007.Bidan.Jakarta :IBI.
Kusumah Wijaya Ulfah,2009.Kadar Hemoglobin ibu hamil Trimester II-III dan faktor-faktor yang mempengaruhi di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2009.FILE:///H:/JURNALNYA/09E01958.PDF,Diakses,21 April 2016.
Manuaba dkk.1998.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana.Edisi Kedua. Hal.29-30.Jakarta:EGC
Maulana,2008.Buku Pegangan Ibuoanduan lengkap kehamilan.Yogyakarta;Kata hati.
Merryana dan Bambang,2013.Pengantar Gizi Masyarakat.Kencana Prenada Media Group.Jakarta.
Murti Bhisma,2013. Desain dan ukuran sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang kesehatan.Gadjah Mada University Press.Buluksumur, Yogyakarta
Nasyidah, N. 2011. Hubungan Anemia Dan Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas Alianyang Pontianak. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Noverstiti Elsi,2012,Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil Trimester III di wilayah kerja puskesmas air dingin kota padang,Jurnal,Repositury,Unand.ac.id.Diakses,15 April 2016.
Padila,(2014) Buku Ajar Keperawatan Maternitas,Yogyakarta.Nuha Medika
File://H:/Naskah_Publikasi.PDF,Diakses,24 April 2016
Prahesti, Ratna, 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Prawiroharjo,2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Purwatik, 2012. “Hubungan Hiperemesis gravidarum dengan anemia di RSB Permata Hati metro
Ramali,dkk.1997.Kamus Kedokteran,Jakarta: Djambatan.
Ristica, 2013. Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. STIKes Hang Tuah, Pekanbaru
Rukiyah yeyeh aid an Yulianti Lia.2010,Asuhan Kebidanan IV(Patologi
Kebidanan),Jakarata:Trans Info Media.
Suharjo dkk.1990.Prinsip-prinsip ilmu gizi.Kanisius.Yogyakarta.
Sulistyawati,Ari,2011.Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan.Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyaningsih,2011 Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-
Kualitatif.Yogyakarta,Graha ilmu.
Sujarweni Wiratna V. Metodologi Penelitian, Lengkap, Praktis, dan Mudah dipahami. PUSTAKABARUPRESS. 2014.
Tatik, 2012. Hubungan Emesis Gravidarum Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Riau.
Walyani siswi Elisabeth,2014.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Pustaka baru press.Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul – betul
butuh perjuangan. Dari sekitar 20 – 40 juta sperma yang dikeluar, hanya
sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang
sudah sedikit itu, cuma satu sperma saja yang membuahi sel telur (Walyani,
2015). Bila dihitung dari saat fertilsisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi 3 trimester, dimana
trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke – 13 hingga ke – 27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-
28 hingga ke – 40 (Saifuddin, 2009) atau antara 28 – 42 minggu (Mansoer
dkk,2001).
Zat besi merupakan unsur yang sangat penting untuk membentuk
hemoglobin dalam tubuh, zat besi mempunyai fungsi yang berhubungan
dengan pengangkutan, penyimpanan, dan pemanfaatan oksigen dan berada
Tambahan zat besi bagi ibu hamil sangat diperlukan untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin
dan plasenta. Makin sering orang mengalami kehamilan dan melahirkan akan
semakin banyak kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemis (Manuaba
1998). Anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin.
(Ramali,Pamoentjak,1997). Menurut WHO, Batas kadar hemoglobin normal
berdasarkan umur dan jenis kelamin menyatakan bahwa anak 6 bulan – 59
bulan(11,0), anak 5 tahun – 11 tahun(11,5), anak 12 tahun – 14 tahun (12,0),
pria dewasa ( 13,0), wanita Dewasa (12,0) dan Ibu hamil (11,0) (Suma ,
2013).
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi,masyarakat, dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia
hamil disebut “ potential danger to mother n child “ (Potensial membahayakan
ibu dan anak), Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua
pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. Menurut
Ketua III Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia(PP IDAI) dr
Soedjatmiko mengungkapkan, anemia di Indonesia tahun 2000 adalah 8,1 juta
anak balita (40,5 persen), 17,5 juta anak usia sekolah (47,2 persen), 6,3 juta
remaja putrid (57,1 persen), 13 juta wanita usia subur (39,5 persen), 6,3 juta
3
Dampak anemia pada kehamilan dan janin dapat mengakibatkan
abortus,persalinan prematuritas,hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terjadi infeksi,ancaman dekompensasi cordis(HB< 6gr%),
Molahidatidosa, Hiperemesis grafidarum, pendarahan antepartum dan ketuban
pecah dini (KPD) (Rukiyah dan Yulianti,2010 ) .
Menurut Hoo Swie Gjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8%
pada trimester I, 13,6% Trimester II, Dan 24,8% pada trimester III.
(manuaba,1998) Tingginya resiko anemia pada kehamilan trimester III
merupakan masa kritis untuk pertumbuhan janin. Trimester ketiga sering
disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini
wanita merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupan sendiri, seperti :
apakah bayi nya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan kelahiran, apakah
ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar
karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan
mengalami cidera akan tendangan bayi (Waliayani, 2015).
Hasil Penelitian eva zulaika (2015) berdasarkan uji statistic dengan
menggunkan uji Kendal tau hipotesa Ha diterima yang berarti ada hubungan
antara pola makan dengan kejadian anemia pada Trimester III dilihat dari nilai
signifikan dimana p=0,000<0,005 yang diteliti dipuskesmas pleret bantul
Yogyakarta.
Penelitian Ika retna sari (2013), populasi semua ibu hamil trimester III
hubungan antara status gizi ibu hamil trimaster III dengan kejadian anemia
dengan hasil value 49,712 pada tingkat signifikan 0,000,uji koefisien korelasi
nilai R= 0,498 artinya sedang.
Penelitian Fifi M.Liow , terdapat hubungan yang bermakna antara
pendapatan dengan kejadian anemia, dimana diperoleh nilai P= 0,012< 0,05.
Menurut penelitian Hadi sumantri (2007) ada perbedaan kadar Hb (P=0,000)
sebelum dan setelah meminum tablet besi. Menurut penelitian Asih Purwati
(2013), distribusi frekuensi kejadian anemia di RSB permata hati metro tahun
2012, 231 responden terdapat 96 responden (41,50%)terdapat hubungan
antara hiper emesis gravidarum dengan kejadian anemia (P=value =0,014 <
0,05).
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) terdapat 37,1% ibu
hamil anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gr/dl dengan
proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan(36,4%) dan pedesaan
(37,8%).
Hasil data dari Dinas Provinsi Kalimantan Barat tahun 2016, khusus
kabupaten sanggau diperiksa ibu hamil berjumlah 1.430 dan anemia 8-11 gr%
berjumlah 302, dan < 8 mg% 1 kabupaten sanggau tertinggi nomor 3 dari 14
kabupaten.
Hasil data dari Dinas Kabupaten Sanggau tahun 2016 , pemeriksaan
ibu hamil dari berjumlah 550 dan yang anemia berjumlah 65, Batang tarang
5
Hasil Survei awal yang dilakukan peneliti di wilayah Puskesmas
Batang Tarang Kabupaten Sanggau terhadap 10 orang ibu hamil trimester III
dengan menggunakan alat Haemometer untuk cek Hemoglobin diperoleh hasil
sebagai berikut 30% atau 3 orang ibu hamil anemia sedang (8,6-9,8) dan 70%
atau 7 orang ibu hamil anemia ringan(10-10,8). Dari segi kehamilan 40% atau
4 orang ibu hamil anak ke-I. 60% atau 6 orang ibu hamil anak ke 2- 4. Dan
Dari segi pendidikan 40% atau 4 orang ibu hamil tamatan SD sedangkan 10%
atau 1 orang tamatan SMP,30% atau 3 orang tamatan SMU/SMK dan 20%
atau 2 orang ibu hamil tamatan D3. Pekerjaan terdiri dari 80% atau 8 orang
ibu hamil petani dan ibu rumah tangga. 10% atau 1 orang PNS Farmasi. 10%
atau 1 orang bidan PTT. Hampir 90% mengalami riwayat mual dan muntah
dari mulai kehamilan sampai ± 5 bulan kehamilan.
Kepercayaan masyarakat suku Dayak Sanggau melarang ibu hamil
untuk tidak makan daging binatang yang hidup didalam lobang seperti
trenggiling, daging ular dan daging labi-labi(sejenis kura-kura) dengan alasan
takut kalau melahirkan akan susah melahirkan(persalinan
macet)(Suprabowo,2006). Ada pantangan Makanan telur dan
kacang-kacangan.
Hampir 100% rata-rata ibu hamil memeriksakan kandungan nya ke
tenaga kesehatan, ditempat praktek atau di posyandu (bidan dan dr
kandungan) Setiap pemeriksaan kehamilan mendapatkan tablet Fe 1 bungkus
tidak mau tablet Fe diganti dengan vitamin ibu hamil yang lain nya dengan
alasan mual. Ada 30% atau 3 orang ibu hamil trimester III masuk usia
kehamilan 8 bulan nafsu makan berkurang (Data Primer,2016)
Dalam menganalisa hubungan antara Pendapatan, Pekerjaan,
Mengkonsumsi tablet Fe, Emesis,Pantang makan, terhadap Hemoglobin ibu
hamil trimester III. Peneliti ini difokuskan kepada Ibu hamil trimester III.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Faktor–faktor yang berhubungan
dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester tiga di wilayah kerja
Puskesmas Batang Tarang Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau tahun 2017.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dari penelitian ini adalah “ Faktor – Faktor yang
berhubungan dengan kadar Hemoglobin pada ibu hamil Trimester Tiga Di
wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang Kecamatan Balai Kabupaten
Sanggau Tahun 2018”
1.3 Tujuan penelitian
a. Tujuan umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah Untuk mengetahui “ Faktor –
7
Trimester Tiga Di wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang Kecamatan
Balai Kabupaten Sanggau Tahun 2018”
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui hubungan antara Pendapatan dengan Kadar
hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang
tahun 2018
2) Untuk mengetahui hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin
pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018
3) Untuk mengetahui hubungan antara Mengkonsumsi zat besi (Fe) dengan
Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas
BatangTarang tahun 2018
4) Untuk mengetahui hubungan antara riwayat Emesis dengan Kadar
hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang
tahun 2018
5) Untuk mengetahui hubungan antara Pantang Makan dengan kadar
hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Puskesmas BatangTarang
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah
1) Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka
bagi mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak.
2) Bagi Tenaga kesehatan Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan dalam memberi pengetahuan yang
berhubungan dengan hemoglobin dan cara mengatasi anemia pada ibu
hamil.
3) Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi dan tambahan
pengetahuan tentang factor-faktor yang berhubungan dengan kadar
hemoglobin pada ibu hamil.
1) Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sarana pembelajaran, meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman peneliti berdasarkan ilmu yang telah
diperoleh selama mengikuti pendidikan, serta sebagai wujud dari upaya
untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program pendidikan Strata-1
9
Muhammadiyah Pontianak. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai bekal ilmu yang dapat diterapkan dalam dunia
pekerjaan di kemudian hari.
1.5 Keaslian Penelitian
Tabel I.5. Keaslian Penelitian
N
o Nama/tahun Judul Variabel Perbedaan Persamaan
1 Sitti Asyira (2012)
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil
diwilayah kerja
puskesmas bajeng
kecamatan Bajeng
kabupaten Goa Tahun 2012 1.Umur 2.Paritas 3.Status Gizi 4.frekuensi Antenatal Care 5.Pengetahuan Ibu 6.Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe 1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.variabel penelitian selain Kepatuhan mengkonsum si tablet Fe
1.desain penelitian 2.variabel penelitian 3.Objek penelitian
sama-sama ibu
hamil trimester III
2 Elsy
Noverstiti
(2012)
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III
diwilayah kerja
puskesmas air dingin kota padang 1.Tingkat pendidikan 2.Paritas 3.Jarak kehamilan 4.Tingkat pengetahuan 5.kepatuhan konsumsi tablet Fe
1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3. variabel penelitian selain Kepatuhan mengkonsum si tablet Fe
1. desain penelitian 2.variabel penelitian 3.Objek penelitian
sama-sama ibu
hamil trimester III
3 Aldila
Septiana
Pertiwi(2013)
Hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia
Pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kerjo Kabupaten karanganyar 1.Usia 2.Pendidikan 3. Pekerjaan 1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.variabel penelitian Pekerjaan
4 Ulfah Wijaya
Kusumah
(2009)
Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester II-III Dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di Rsup H. Adam Malik Medan Tahun 2009
1.Prevalensi Anemia 2. Tingkat pendidikan 3. Tingkat pengetahuan 4.Jumlah asupan ma Kanan 5.Hubungan
Kadar Hb
.
1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian
1.Desain Penelitian 2. Objek penelitian
sama-sama ibu
hamil trimester III
5 Nur
Farida(2009)
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
kadar hemoglobin Ibu
hamil yang
mendapatkan
suplementasi Tablet besi
diwilayah kerja
puskesmas Demak 1
kabupaten Demak 1.Pendidikan 2.Pendapatan 3.Pengetahuan 4.Konsumsi Tablet Besi 1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.Variabel penelitian selain Pendapatan Dan Konsumsi tablet besi. 1.Desain penelitian 2.Variabel Penelitian.
3.Objek penelitian
sama-sama ibu
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan
fisiologis dimana wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang
telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual
dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar
kemungkinannya akan mengalami kehamilan(Padila,2014).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan denga nidasi atau
imflantasi(Padila,2014). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya lahir normal adalah 280 hari 40
minggu atau 9 bulan 7 hari(dihitung dari hari pertama haid terakhir).
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan, yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke
4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
(Prawiroharjo, 2008).
Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah
merah janin dan plasenta. Semakin sering seorang wanita
kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Jika persediaan
cadangan Fe minimal, Maka setiap kehamilan akan menguras
persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada
kehamilan berikutnya. Pada kehamilan relatife terjadi anemia karena
darah ibu hamil mengalami hemodilusi(pengenceran) dengan
peningkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada
kehamilan 32 sampai 34 minggu.
2.1.2 Pengertian Trimester III
Pada awal trimester III berat janin kurang lebih mencapai 1 kg.
Trimester III ini merupakan masa kritis untuk pertumbuhan janin.
Panjang janin menjadi dua kali panjang semula, sedangkan beratnya
bertambah sebanyak kurang lebih lima kali. Pada masa kehamilan
9-10 bulan, berat bayi biasanya mencapai 2500 – 3500 gram dengan
panjang 45-50 cm ( Almatsierdkk, 2011 ).
2.2 Hemoglobin
2.2.1 Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang memberikan
warna eritrosit tersebut,, Fungsi paling penting hemoglobin adalah
membawa oksigen dari paru sampai ke tubuh, selama kehamilan
hemoglobin pada eritrosit membawa oksigen ketubuh ibu dan juga
13
Kadar hemoglobin adalah ukuran pigmen respiratorik dalam
butiran-butiran darah merah. Salah satu yang mempengaruhi
kesegaran jasmani adalah kapasitas pembawa oksigen. Oksigen
dibawa oleh alirasn darah kejaringan sel-sel tubuh, termasuk sel-sel
otot jantung. Pengangkuta oksigen ini dimaksudkan untuk
menunjuang proses metabolism aeorobik yang terjadi di dalam
mitokondria yang khususnya beta oksidasi pada metabolism lemak
selain proses oksidasi pada siklus krebs. Energy yang terjadi akan
dipakai untuk kerja eksternal jantung, faktanya terlihat jantung
berkontraksi dan berelaksasi Terdapat hubungan yang erat antara laju
konsumsi oksigen miokardium dengan kerja yang dihasilkan oleh
jantung. Makin kuat jantung bekerja maka semakin banyk osigen
yang dibutuhkan oleh sel-sel jantung(Suma 2013).
Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15
gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut 100
persen. Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar
ditentukan karena kadar hemoglobin ber variasi diantara setiap suku
bangsa.
Besi (Fe) merupakan unsure runutan(trace element) terpenting
bagi manusia. Besi dengan konsentrasi tinggi terdapat dalam sel
darah merah, yaitu sebagai bagian dari molekul hemoglobin yang
sel-sel yang membutuhkan untuk metabolisme glukosa,
lemak,protein menjadi energy ( ATP ).
Besi yang ada didalam tubuh berasal dari tiga sumber,yaitu
besi yang diperoleh dari perusakan sel-sel darah merah (hemolisis),
besi yang diambil dari penyimpanan dalam tubuh, dan besi yang
diserap dari saluran pencernaan. Dari ketiga sumber tersebut pada
manusia yang normal kira-kira 20-25mg besi perhari berasal dari
hemolisis dan sekitar 1 mg berasal dalam jumlah terbatas. Dalam
keadaan normal, diperkirakan seorang dewasa menyerap dan
mengeluarkan besi dalam jumlah terbatas, sekitar 0,5-2,2 mg perhari.
Sebagian besar penyerapan terjadi didalam duodenum, tetapi dalam
jumlah terbatas pada jejunum dan ileum.
Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin
normal berdasarkan umur dan jenis kelamin menyatakan bahwa anak
6 bulan – 59 bulan (11,0), anak 5 tahun – 11 tahun (11,5), anak 12 –
14 tahun (12,0), pria dewasa (13,0), wanita dewasa (12,0), dan ibu
hamil (11,0)(Suma 2013).
2.2.2 Kadar Hemoglobin
Pada ibu hamil terjadi penambahn cairan(volume plasma),
yang tidak sebanding dengan penambahan sel darah merah. Akibat
nya kadar hemoglobin menurun. Penuruna ini mulai timbul sejak usia
15
bervariasi, penambahan volume plasma pada wanita hamil dapat
mencapai 50% sedangkan peningkatan masa sel darah merah hanya
25% saja. Selain terjadi penuranan Hemoglobin karena penambahan
volume plasma, anemia pada kehamilan juga dapat disebabkan oleh
berkurang nya cadangan besi untuk kebutuhan janin(Sitorus,1999)
Anemia pada kehamilan adalah karena kekurangan zat besi.
Pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami
oleh wanita diseluruh dunia terutama di Negara
berkembang(Indonesia). WHO melaporkan bahwa prevalensi wanita
hamil yang mengalami defisiensi sekitar 35-75% serta semakin
meningkat seiring dengan bertambah usia kehamilan(Rukiyah dan
Yulianti,2010).
Zat Besi Ibu hamil akan meningkat (Untuk pembentukan
plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran
zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1.040 mg. Dari
jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan
840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin ,
dengan rincian 50-70 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg
untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika
2.2.3. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Penentuan anemia dilakukan dengan pemeriksaan kadar
hemoglobin darah. Pemeriksaan dan pengawasan hemoglobin dapat
dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan
hemoglobin dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hemoglobin >11gr%(Tidak Anemia), 10-10,9gr%(Anemia Ringan),7
– 9,9 gr%(Anemia Sedang), < 7 gr%(Anemia berat)(WHO,2014).
2.3 Faktor – Faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin
pada ibu hamil trimester III
2.3.1 Umur Ibu
Umur adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat
menentukan suatu kesehatah ibu, ibu dikatakan berisiko tinggi apabila
ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur berguna
untuk mengantisipasi diagnose masalah kesehatan dan tindakan yang
dilakukan ( KBBI, 2008 ).
2.3.2 Paritas Ibu
Keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan ( Ramli,
2005). Paritas anak kedua dan ketiga merupakan paritas yang paling aman
ditinjau dari sudut kematian maternal. Pada paritas yang lebih dari tiga
17
ibu-ibu yang sedang hamil anak pertama dan lebih dari anak ke tiga harus
memeriksakan kehamilan sesering mungkin agar tidak berisiko terhadap
kematian maternal. Pada paritas rendah, ibu-ibu hamil belum begitu
mengerti tentang kehamilan dan pentingnya pemeriksaan kehamilan
(Saifuddin,2007)
2.3.3 Pekerjaan
Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal hal
tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita
pekerja ia boleh tetap masuk sampai menjelang partus (Sujiyanti,
2009).
2.3.4 Faktor pendidikan
Tingkat pendidikan ibu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang
untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya.
Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih
rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah
menerima gagasan baru. Demikian halnya dengan ibu yang
berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya secara
teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam
2.3.5 Sosial Ekonomi
Keadaan social ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu
karena berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan – kebutuhan ibu
selama kehamilan, antara lain makanan sehat, bahan persiapan
kelahiran, obat-obatan, tnaga kesehatan dan transportasi/ sarana
angkutan. Keterbatasan ekonomi dapat mendorong ibu hamil tidak
melakukan pemeriksaan rutin karena tidak mampu membayarnya
(Heriati, 2008)
2.4. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin pada
ibu hamil trimester III
2.4.1 Pendapatan
Tingkat ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat
pendapatan yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahtraan fisik dan
psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi
yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara
psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari setelah bayi nya lahir(Sulistyawati,2011).
2.4.2 Pekerjaan
Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal
19
sampai dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8
jam sehari(Sujiyatini,2009).
2.4.3. Mengkonsumsi Zat Besi(Fe)
Pada wanita hamil kebutuhan akan zat besi meningkat hingga 200
– 300%. Diperkirakan sekitar 1040 mg ditimbun selama kehamilan.
Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin , 200 mg hilang saat melahirkan, 50 –
75 mg untuk pembentukan plasenta, dan 450 mg untuk pembentukan
eritrosit. Zat besi tidak akan terpenuhi kebutuhan nya hanya dari diet saja,
karena itu dan pemberian suplemen zat besi sangat diperlukan dan
dianjurkan pemberian zat besi pada trimester II dan III(Badriah Laelatul
Dewi,2011).
2.4.4. Emesis
Mual muntah biasanya terjadi pada trimester I ( 0-12 minggu).
Penyebab yang pasti masih belum diketahui,namun diduga karena
pengaruh perubahan psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal
selama kehamilan(dr Wawan Supriyanto,2015).
2.4.5 Pantang Makan
Sosial budaya mengacu pada kehidupan bermasyarakat yang
menekan kan pada aspek adat istiadat dan kebiasaan masyarakat. Ada
beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu
hamil.tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana,
jangan sampai menyinggung “ kearifa lokal “ yang sudah berlaku didaerah
2.4. Dampak Kadar Hemoglonbin Rendah pada Ibu Hamil
2.5.1 Abortus
Abortus adalah terhentinya dan dikeluarkan nya hasil konsepsi
sebelum mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan kurang dari
1000 gr atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu(Rukiyah dan
Yulianti,2010).
2.5.2 Prematuritas
Prematuritas adalah Persalinan pada umur kehamilan kurang dari
37 minggu atau berat badan lahir antara 500-2499 gram(Rukiyah dan
Yulianti,2010).
2.5.3 Molahidatidosa
Molahidatidosa merupakan penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan kehamilan yang tidak disertai janin dan seluruh vili korealis
mengalami perubahan hidropik(Manuaba, 1998).
2.5.4 Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada
ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis gravidarum jika seorang ibu
memuntahkan segala yang dimakan dan di minumnya sehingga berat
badan ibu sangat turun,turgor kulit kurang dan timbul aseton dalam air
21
2.5.5 Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan, Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun sejauh
sebelum waktu nya melahirkan(Rukiyah dan yulianti,2010)
2.5 Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
II. 1 Kerangka Teori dari Hubungan antara Pendapatan,Pekerjaan,Mengkonsumsi Tablet
Fe,Riwayat Emesis,Pantang makan,terhadap Hemoglobin Ibu hamil Trimester III,
Sumber : Modifikasi ( Walyani, 2015), dan (Manuaba,1998).(Endang dan Elisabeth,2015)
Masa Kehamilan Trimester III
Pendapatan
Mengkonsumsi Tablet Fe
Riwayat Emesis
Pantang Makan
Hemoglobin
Normal
Rendah
22
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan suatu pengertian. Konsep tidak dapat diukur dan diamati
secara langsung( Notoatmojo, 2010). Kerangka konsep atau kerangka berfikir
merupakan dasar pemikiran pada penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta,
observasi dan tinjauan pustaka (Saryono,2013).
Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemuka kan pada
bab-bab sebelumnya, maka disusun suatu kerangka konseptual dan bentuk model
berikut ini.
Variabel Bebas Variabel
Terikat
Variabel Pengganggu
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar 3.1
kerangka konsep penelitian Pendapatan
Kadar Hemoglobin
pada Ibu Hamil
Trimester III
Riwayat Anemia
Pekerjaan M engkonsum si Zat Besi
Riw ayat Em esis
23
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sujarweni,2014).
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel tidak tergantung (independent
veriable) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen(Sujarweni,2014)
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pendapatan,
Pekerjaan, Mengkonsumsi Zat Besi, Emesis dan Pantang Makan.
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variable)
Merupakan variable yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variable
bebas(Sujarweni,2014)
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kadar Hemoglobin pada
ibu Hamil Trimester III.
3.2.3 Variabel Pengganggu
Variabel pengganggu atau variabel perancu (confounding variable)
adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tetapi tidak diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah Variabel penelitian dimaksudkan untuk
memahami arti setiap variable penelian sebelum dilakukan analisis (Sujarweni,
2014). Selain itu, dijabarkan pula proses pengukuran suatu variabel, antara lain
cara ukur, alat ukur, hasil ukur dan skala pengukurannya. Pengukuran
didefinisikan sebagai suatu proses kuantifikasi hasil observasi dengan
memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit yang baku atau yang
dianggap baku (Sastroasmoro dan Ismael, 2002). Definisi operasional yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Tabel III.1 Definisi Operasional Penelitian
No Variabel Defenisi
Operasional
Cara Ukur Alat Ukur Hasil
Ukur
Skala Ukur Variabel Terikat
Kadar Hemoglobin
Ukuran
hemoglobin yang diambil dari darah daerah pembuluh darah kapiler pada ibu hamil trimester III. Hemoglobin >11gr%(Tidak Anemia), 10-10,9gr%(Anemia Ringan),
7 – 9,9 gr%(Anemia Sedang),
< 7 gr% (Anemia berat) Sumber :WHO
Cyan-methemogl obin
Kalorimeter 0. < 11 g/dl (anemia) 1. > 11 g/dl (tidak
anemia)
Ordinal
25 1 2. Pendapatan Pekerjaan Merupakan
penghasilan yang di dapatkan Keluarga dalam satu bulan yang dapat di pergunakan ibu untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Aktivitas yang dilakukan oleh ibu untuk memperbaiki penghasilan Komunikasi Langsung Komunikasi Langsung Kuesioner wawancara Kuesiner Wawancara
0. Rendah <
2.145.310
1. Tinggi ≥
2.145.310
(UMK Sanggau
2018)
0. Tdak bekerja
1. Bekerja
Ordinal
Nominal
3 Konsumsi Zat Besi
Jumlah Tablet Fe yang harus
dikonsumsi oleh ibu hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilan
Kuesiner Kuesioner Wawancara
0. Tidak Habis, (jika Konsumsi < 90 tablet Fe) 1. Habis,(jika
konsumsi 90 tablet Fe )
Ordinal
4. Emesis Mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil,yang
memuntahkan segala yang dimakan dan diminumnya Komunikasi langsung Kuesioner Wawancara 0. Emesis 1. Tidak Emesis
Nominal
5. Pantang Makan
makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu selama hamil sesuai dengan kebiasaan turun- temurun yang dianut . Komunikasi langsung kuesioner Wawancara 0. Ada 1. Tidak Ada
1.4Hipotesis
Dalam penelitian ini, penulis membangun beberapa Hipotesis
sesuai dengan variabel penelitian, yaitu :
1. Ada hubungan antara Pendapatan dengan Kadar hemoglobin pada ibu
hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018
2. Ada hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018
3. Ada hubungan antara Konsumsi Zat Besi (Fe) terhadap kadar hemoglobin
pada ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang
Kabupaten Sanggau Tahun 2018
4. Ada hubungan antara Riwayat Emesis terhadap kadar hemoglobin pada
ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang Kabupaten
Sanggau Tahun 2018
5. Ada hubungan antara Pantang Makan terhadap kadar hemoglobin pada ibu
hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang Kabupaten
Sanggau Tahun 2018
27
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Dalam Penelitian ini digunakan metode observasional dengan
pelaksanaan pendekatan Cross Sectional adalah suatu penelitian dimana
variable-variabel yang termasuk faktor-faktor yang berhungan dengan
variable yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama
(Riyanto,2011).
Mempertimbangkan objek yang diteliti adalah masalah kadar
Hemoglobin pada ibu hamil trimester III, maka desain penelitian yang
digunakan adalah observasional. Sejalan dengan tujuan penelitian ini yang
mencari masalah-masalah yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu
hamil trimester III. Selanjutnya penulis menggunakan desain penelitian ini
untuk merumuskan, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan sebab-akibat.
Dalam konsep analisa epidemiologi analitik, setiap kejadian
mengikuti hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian ini, variabel-variabel
bebas merupakan determinan atau penyebab, sedangkan varabel terikat
merupakan akibat. Ketika analisis data diarahkan pada pengaruh salah satu
variabel bebas terhadap variabel terikat ( Kadar Hemoglobin ), maka analisis
Jenis penelitian ini dikelompokan dalam jenis penelitian survei
karena penelitian yang digunakan tanpa melakukan intervensi terhadap
subyek penelitian (masyarakat). Sehingga penelitian ini sering disebut
penelitian non eksperimen. “Penelitian survey adalah suatu penelitian yang
dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap penelitian (masyarakat),
sehingga sering disebut penelitian non eksperimen”(Notoatmodjo,2010).
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat atau Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Batang Tarang kabupaten Sanggau Kalimantan Barat waktu penelitian ini 3
Januari – 25 Januari 2018
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Menurut Ircham (2013),”Populasi adalah Keseluruhan Subjek
penelitian” Yang menjadi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil Trimester III yang ada di wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang
kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, Periode 3 Januari – 25 Januari
Tahun 2018 berjumlah 68 orang (data primer Kohart Ibu, Puskesmas
batangtarang 2018 ).
1) Desa Temiang Taba : 9 orang ibu hamil trimester III
2) Desa Senyabang : 7 orang ibu hamil trimester III
3) Desa Kebadu : 5 orang ibu hamil trimester III
29
5) Desa PadiKaye : 8 orang ibu hamil trimester III
6) Desa Cowet : 0 orang ibu hamil trimester III
7) Desa Hilir : 6 orang ibu hamil trimester III
8) Desa Tae : 4 orang ibu hamil trimester III
9) Desa Temiang Mali : 5 orang ibu hamil trimester III
10) Desa Makkawing : 3 orang ibu hamil trimester III
11) Desa Semoncol : 9 orang ibu hamil trimester III
12) Desa BuluBala : 7 orang ibu hamil trimester III
4.3.2. Sampel
Sampel merupakan sebuah subset yang di cuplik dari populasi,
yang akan diamati atau di ukur (Bhisma murti,2013). Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu hamil trimester III diwilayah kerja puskesmas
Batang Tarang kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
a. Data primer, data yang langsung diperoleh dari responden dengan
wawancara,observasi,menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan
untuk mendapatkan data mengenai kadar hemoglobin pada ibu hamil
trimester III. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kadar
hemoglobin yang baik dalam masa kehamilan, diberikan
pertanyaan-pertanyaan mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan kadar
hemoglobin. Variabel Pendapatan ibu apakah mempengaruhi kadar
hemoglobin atau tidak. Variabel Pekerjaan ibu, apakah mempengaruhi
apakah mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak. Variabel Emesis ibu
mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak. Variabel Pantang Makan
apakah mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak.
b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari laporan Puskesmas Batang
Tarang, Posyandu, Profil Dinas kesehatan Kabupaten Sanggau.
4.5 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan yang dilaksanakan setelah data
dikumpulkan (Bungin, 2009). Kegiatan pengolahan tersebut meliputi :
1. Penyuntingan Data (Editing)
Penyuntingan data dilakukan setelah data diperoleh, dimulai dari
pemeriksaan terhadap instrumen penelitian yang telah terisi atau
memberikan hasil pemeriksaan, dilakukan pengecekan ulang, diperjelas
dan diperbaiki apabila ada kesalahan sehingga menghasilkan data yang
benar dan akurat.
2. Pengkodean Data (Coding)
Pengkodean adalah proses mengklarifikasikan data yang diperoleh dari
tahap penyuntingan. Klarifikasi data dapat berupa pemberian simbol
secara langsung terhadap jawaban atau mengambil intisari dari jawaban
yang telah diberikan, mengelompokkan melalui kategori tertentu, untuk
31
3. Memasukkan Data (Entry)
Setelah diberi kode dengan benar, selanjutnya data dimasukkan ke dalam
tabel atau sistem pengolah data. Memasukkan data harus dilakukan
berdasarkan tata aturan atau susunan tertentu. Kegiatan penyusunan data
merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah
dapat dijumlah, disusun dan ditata agar selanjutnya dapat disajikan dan
dianalisis.
4. Pembersihan Data (Cleaning)
Setelah semua data dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan adanya kesalahan pengetikan, kesalahan pemberian kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya.
4.6 Teknik Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan
hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis
sesuai dengan tujuan yang diinginkan (Budiarto, 2001). Data yang telah
diolah selanjutnya disajikan secara tabular dan tekstular (naratif).
4.7 Teknik Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisi Univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap
variable dari hasil penelitian(sujarweni,2014). Analisis univariat berfungsi
untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga
pengolahan data nya hanya satu variable saja. Hasil analisis univariate akan
ditampilkan dalam bentuk tabel atau diagram batang distribusi frekuensi.
Dalam aplikasinya dilapangan, analisis ini didahului dengan melakukan
rekapituilasi jawaban responden atau hasil observasi.
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua
variable, Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antar
variable(Sujarweni,2014). Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis,
yang akan di olah dengan computer menggunakan rumus SPSS versi 22
untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan dependen
melalui uji Chi-quer test (X2) , karena variabel yang diteliti berskala
nominal dan ordinal. Namun, jika syarat tertentu tidak terpenuhi untuk uji
tersebut maka uji alternatif yang dapat digunakan adalah uji Fisher’s Exact.
Kriteria penilaian yang dapat dipakai adalah dengan melihat
tingkat signifikansi yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas (p value)
pada kolom uji. Karena Confidence Interval (CI) atau tingkat kepercayaan
penelitian yang digunakan adalah 95%, maka nilai yang dipakai adalah α =
0,050. Suatu analisis dikatakan memiliki hubungan apabila nilai p ≤ α
(0,050) sehingga Ho ditolak dan Haditerima. Sebaliknya, suatu hasil analisis
dikatakan tidak memiliki hubungan apabila nilai p > α (0,050) sehingga Ho
diterima dan Ha ditolak (Hastono dan Sabri, 2010). Untuk mengetahui besar
risiko Prevalence Ratio (PR) dengan rumus sebagai berikut :
33
Keterangan :
a = Jumlah subyek dengan faktor risiko yang mengalami efek.
b = Jumlah subyek dengan faktor risiko yang tidak mengalami efek.
c = Jumlah subyek tanpa faktor risiko yang mengalami efek.
d = Jumlah subyek tanpa faktor risiko yang tidak mengalami efek.
Interpretasi nilai PR dengan rentang kepercayaan adalah sebagai
berikut :
1. Jika nilai PR > 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup
angka 1, berarti variabel tersebut sebagai faktor risiko terjadinya efek
(penyakit/masalah kesehatan).
2. Jika nilai PR = 1, berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko
tidak ada pengaruh dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bukan
sebagai faktor risiko terjadinya efek (penyakit/masalah kesehatan).
3. Jika nilai PR < 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup
angka 1, berarti variabel yang diteliti merupakan faktor protektif
terjadinya efek (penyakit/masalah kesehatan).
4. Jika nilai interval kepercayaan PR mencakup angka 1, maka berarti
mungkin nilai prevalensi = 1, sehingga belum dapat disimpulkan
bahwa faktor yang diteliti sebagai faktor risiko atau faktor protektif
34
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1 Hasil Pembahasan
V.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Kecamatan Balai Batang Tarang merupakan salah satu
Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan
Barat. Yang mengambil bagian dalam Upaya peningkatan derajat Kesehatan
Masyarakat. Hal ini sesuai Dengan Visi ‘’ Kecamatan Balai Sehat 2019” Untuk
Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat Dan Mandiri Serta Berkeadilan”. Untuk
mencapai Visi tersebut maka dijabar kan dalam Misi Sebagai Berikut
1. Meningkatkan kualitas dan mendayagunakan sumber daya kesehatan guna
mewujudkan tenaga kesehatan yang professional.
2. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Melalui Pemberdayaan
Masyarakat, Untuk Tercapainya Kemandirian Masyarakat Di Bidang
Kesehatan.
3. Menyelenggarakan Upaya Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna, Merata,
Bermutu Dan Berkeadilan.
35
V.1.2 Gambaran Geografis
Kecamatan Balai Merupakan Salah Satu Kecamatan Yang Berada Diwilayah
Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. Secara Geografis Kecamatan Balai
Terletak Antara Kecamatan Balai Menjadi Kecamatan Pembatas Kabupaten Sanggau
Dengan Kabupaten Landak Dan Kabupaten Kubu Raya. Sebelah Selatan Kecamatan
Balai Berbatasan Dengan Kecamatan Tayan Hilir, Sedangkan Disebelah Timur
Berbatasan Dengan Kecamatan Tayan Hulu. Jumlah penduduk kecamatan balai tahun
2018 berjumlah 26393.
Tabel V.2
Tabel Jarak Desa Ke Puskkesmas
No
Nama Desa
Jarak ke
Puskesmas
1 Desa Temiang Taba 12 Km
2 Desa Kebadu 3 Km
3 Desa Senyabang 10 Km
4 Desa Empirang Ujung 9 Km
5 Desa Hilir 1 Km
6 Desa Padikaye 6 Km
7 Desa Temiang Mali 2 Km
8 Desa Makkawing 4 Km
9 Desa Tae 6 Km
10 Desa Cowet 5 Km
11 Desa BuluBala 7 Km
Berdasarkan tabel jarak desa ke puskesmas diatas dapat dilihat bahwa jarak
terjauh dari puskesmas adalah des