• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2018 SKRIPSI"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

i

SANGGAU TAHUN 2018

SKRIPSI

OLEH:

MAIRINA KARTASARI

NPM. 121510033

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

(2)

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

BATANG TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN

SANGGAU TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Oleh

MAIRINA KARTASARI

NPM 121510033

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

iii

Dan DiterimaUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana KesehatanMasyarakat (S.K.M.)

PadaTanggal, 24 Agustus 2018

Dewan Penguji :

1. Andri Dwi Hernawan, S.K.M., M.Kes (Epid) :………...

2. Selviana, S.K.M.,M.PH :………

3. Elly Trisnawati S.K.M,M,Sc :……….

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

DEKAN

(4)

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Peminatan Epidemiologi Kesehatan

Oleh :

MAIRINA KARTASARI NPM : 121510033

Pontianak, 24 Agustus 2018

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing 2

ANDRI DWI HERNAWAN,SKM, M.KES (Epid) NIDN. 1104018201

(5)

v

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaa di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar p ustaka. Segaa proses dalam penyusunan

skripsi saya jalan kan melalui prosedur dan kaidah yang benar serta didukung dengan

data-data yang dapat dipertangggung jawabkan keabsahannya.

Jika dikemudian hari ditemukan kecurangan, maka saya bersedia untuk menerima

sanksi berupa pencabutan hak terhadap ijasah dan gelar yang saya terima.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pontianak, 24 Agustus 2018

Penulis

(6)

vi

MOTTO DAN PE RSE MBAH AN

DO THE BEST, BE GOOD, THEN YOU WI L L BE THE BEST.

L akukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau akan menjadi orang

yang terbaik

Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Skripsi ini ku

persembahkan Kepada Kedua Orang Tua ku Tercinta (Alm.Bapak

Drs.H.Hasyim.M.Saleh dan Ibu Hj.Djuriati) yang selalu menjadi Inspirasi dan

Motifasi. Terimakasih untuk Suami dan Anak (Nanang Handriansyah , Olivia Kayla

Putri) atas segala dukungan selama ini baik dalam bentuk doa, semangat, dan cinta.

Terima kasih buat keluarga besar saya, sahabat serta kerabat atas doa dan

semangat yang selalu kalian berikan serta buat keluarga besar FIKES khususnya

Pendididkan Epidemiologi Kesehatan yang saya banggakan.

Terima kasih sebesar-besar nya buat Kepala Puskesmas Batang Tarang yang

telah memberikan Ijin kepada saya selama ini untuk menyelesai kan skripsi saya

dan memberi kesempatan untuk melakukan penelitian di Wilayah kerja Puskesmas

Batang Tarang, teman-teman di Puskesmas dan Bidan-bidan Desa yang sudah

membantu saya di lapangan. Serta terimakasih banyak untuk bimbingan, nasehat,

dan masukan yang telah diberikan selama masa bimbingan kepada pembimbing

skripsi saya Bapak Andri Dwi Hernawan,SKM, M.Kes (Epid), dan Ibu Selviana,

SKM,M.PH. serta Fakultas Ilmu Kesehatan besarta seluruh dosen dan staf TU lain

(7)

vii

BIODATA PENULIS

Nama : Mairina Kartasari

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Mei 1982

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Orang Tua

Bapak : DRS.H.Hasyim M Saleh(Alm)

Ibu : Hj.Djuriati

Alamat : Jl. Sultan Syarif Abdulrahman Gg.Sukamulya No.2 Pontianak

JENJANG PENDIDIKAN :

1. Tk : Pembina,Meliau

2. SD : SDN 1 Sanggau

3. SMP : SMPN 1 Sanggau

4. SMU : SMUN 2 Sanggau

5. Pendidikan D3 : Akademi Keperawatan Yarsi Pontianak

PENGALAMAN KERJA :

a. Rs.Kharitas Bhakti Tahun 2003-2004

b. Rs.Umum Sanggau Tahun 2004-2010

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobil'alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “FAKTOR –

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS BATANG TARANG KECAMATAN BALAI

KABUPATEN SANGGAU“.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak

memperoleh bimbingan, arahan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada

Bapak Andri Dwi Hernawan,SKM.M.Kes(Epid). sebagai pembimbing utama

dan Ibu Selviana SKM.M.PH Sebagai pembimbing pendamping yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran

memberikan pengarahan dan bimbingan penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapakan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Helman Fachri, SE.,MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Pontianak

2. Ibu Dr Linda Suwarni,SKM,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pontianak

3. Bapak Abduh Ridha, SKM.M.PH, selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Pontianak

4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau yang telah membantu dan

(9)

ix

BatangTarang, yang telah membantu penulis memberikan data-data dalam

melakukan penelitian

7. Orang tua yang terhormat, ayahanda(alm) dan ibunda yang senantiasa

bergelut dengan doa-doa tulusnya untuk keberhasilan dan kebahagian

ananda

8. Rekan-rekan satu angkatan di prodi kesmas, yang telah banyak mengisi

waktu bersama dengan penuh keakraban selama menjalin proses belajar di

program studi ini, serta telah banyak membantu penulis selama masa

pendidikan.

Juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

semoga sagala amal kebaikannya mendapat imbalan yang tak terhingga

dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap untuk dapat memperoleh

saran, masukan dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan skripsi

ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak demi

pengembangan ilmu pengetahuan,

Pontianak, 24 Agustus 2018

Penulis

(10)

x

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG

TARANG KECAMATAN BALAI KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2018

Mairina Kartasari1, Andri Dwi Hernawan2, Selviana3

1

Peminatan Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak tahun 2018 (mairina_kayla@yahoo.com)

2

Peminatan Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak (andrihernawan@unmuhpnk.ac.id)

3

Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak(selvi.febriady@gmail.com)

ABSTRAK

Latarbelakang: Anemia pada saat hamil potensial membahayakan ibu dan anak. Dampak anemia pada kehamilan dan janin dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi. Dari hasil survey yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Batang Tarang Kabupaten Sanggau, diperoleh hasil sebagai berikut 30% orang ibu hamil mengalami anemia sedang (8,6-9,8) dan 70% orang ibu hamil anemia ringan(10-10,8).

Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan, pekerjaan, kosumsi zat besi (Fe), riwayat emesis, dan pantang makan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 68

responden diambil menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan Analisa

Univariat dan Bivariat dengan uji Chi-square dan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil: Penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan (p value

= 0,004), pekerjaan (p value = 0,003), kosumsi zat besi (Fe) (p value = 0,029), riwayat emesis

(p value = 0,001) dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III. Variabel yang

tidak berhubungan yaitu pantang makan ( p value = 0,620).

Saran: diharapkan ibu hamil lebih memperhatikan asupan makanan yang bergizi dan mengandung banyak zat besi dan vitamin selama kehamilan dan disaran kan konsumsi tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan untuk mencegah atau tidak terjadi anemia .Upaya bagi tenaga kesehatan lain nya dengan memberi penyuluhan kepada para ibu hamil dan pemberian tablet Fe.

Kata Kunci: Anemia, Ibu Hamil,Riwayat Emesis,Zat Besi

(11)

xi 1

Epidemiology Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas Muhammadiyah Pontianak ,2018 (mairina_kayla@yahoo.com)

2

Epidemiology Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas Muhammadiyah Pontianak ,2018 Peminatan Epidemiology Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak (andrihernawan@unmuhpnk.ac.id)

3Environmental Health Specialization of Health Sciences Faculty, Universitas

Muhammadiyah Pontianak, 2018 (selvi.febriady@gmail.com)

ABSTRACT

Background: Anemia in pregnancy contributes to both maternal and fetal morbidity and mortality such as abortion, prematurity, fetal growth, and obstruction in the uterus, and infection. A preliminary survey to ten women of the third semester of pregnancy at work area of Puskesmas Batang Tarang Kabupaten Sanggau shows that 30% of pregnant women experienced moderate anemia (8.6-9.8) and 70% out of which experienced mild anemia (10-10 , 8).

Purpose: This study aimed at investigating the correlation of income, occupation, iron (Fe) intake , history of emesis, abstinence from eating, and hemoglobin levels in pregnant women in the third semester at work area of Puskesmas BatangTarang.

Method: This study used a cross-sectional design, with a sample of 68 respondents . They were selected using a total sampling technique. Data were analyzed using Univariate and Bivariate analysis, and a Chi-square test with a 95% confidence level.

Findings:The study reveals a correlation of income (p value = 0,004), occupation (p value =

0,003), iron (Fe) intake (p value = 0,029), history of emesis (p value = 0,001),and

hemoglobin levels in women during the third semester of pregnancy. The variable that had no

correlation with hemoglobin levels was the abstain from eating ( p value = 0,620).

Suggestion: From the findings, pregnant women are encouraged toconsume more nutritious iron-rich foods and vitamins. Additionally, to prevent anemia in pregnancy, pregnant women require to take minimu 90 tablets during their pregnancy. Importantly, health workers need to administer Fe tablets to pregnant women.

Key words: Anemia, pregnant women, history of emesis, Fe

(12)

xii

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……… v

MOTO DAN PERSEMBAHAN………... vi

BIODATA PENULIS... vii

KATA PENGANTAR... viii

ABSTRAK... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang... 1

I. 2. Rumusan Masalah... 6

I. 3. Tujuan Penelitian... 6

I.3.1. Tujuan Umum... 6

I.3.2. Tujuan Khusus...………... 7

I. 4. Manfaat Penelitian... 8

I.5 Keaslian Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1 Kehamilan... 11

II.1.1 Pengertian Kehamilan... 11

II.1.2 Pengertian Trimester III………... 12

II. 2 Hemoglobin………... 12

(13)

xiii

hemoglobin pada ibu hamil trimester III... 16

II. 3.1 Umur Ibu...

II. 3.2 Paritas Ibu...

II. 3.3 Pekerjaan...

II. 3.4 Faktor Pendidikan...

II. 3.5 Sosial Ekonom...

16

16

17

17

17

II. 4 Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kadar Hemoglobin

pada ibu hamil trimester III...

18

II. 4.1 Pendapatan...

II. 4.2 Pekerjaan...

II. 4.3 Mengkonsumsi Zat Besi(Fe)...

II. 4.4 Emesis...

II. 4.5 Pantang Makan...

18

18

19

19

19

III. 5 Dampak kadar Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil... 20

II. 5.1 Abortus...

II. 5. 2 Prematuris...

II. 5.3 Molahidati dosa...

II. 5.4 Hiperemesis Gravidarum...

II. 5.4 Ketuban Pecah Dini...21

20

20

20

20

21

II.6 Kerangka Teori ... 21

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

III.1. Kerangka Konsep... 22

(14)

xiv

III.2.1. Variabel Bebas... 23

III.2.2. Variabel Terikat... 23

III.2.3. Variabel Pengganggu……… 23

III.3. Definisi Operasional... 24

III.4. Hipotesis... 26

BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Desain Penelitian... 27

IV.2 Waktu dan Tempat Penelitian... 28

IV.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

IV.3.1. Populasi Penelitian... 28

IV.3.2. Sampel Penelitan... 29

IV.4. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data... 29

IV.4.1. Data Primer... 29

IV.4.2. Data Sekunder... 30

IV.5. Teknik Pengolahan... 30

IV.6 Teknik Penyajian Data... 31

IV.7 Teknik Analisis Data... 31

IV.6.1. Analisis Univariat... 31

IV.6.2. Analisis Bivariat... 32

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1 Hasil Pembahasan……….

V.1.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian...

V.1.2 Gamabaran Geografis Penelitian...

V.1.3 Gambaran Proses Penelitian...

V.1.5 Analisa Univariat...

34

34

35

38

(15)

xv

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

V. 1 Kesimpulan...

V. 2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN………...

69

69

(16)

xvii DAFTAR TABEL

hal

TABEL I. KEASLIAN PENELITIAN………...

TABEL III.1 VARIABEL PENELITIAN, DEFENISI OPERASIONAL………….

9

24

TABEL V.2 JARAK DESA KE PUSKESMAS………

TABEL V.3 JUMLAH PEGAWAI DI PUSKESMAS BATANG TARANG………

TABEL V.4 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN ……

35

36

41

TABEL V.5 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR……… 42

TABEL V.6 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR

KEHAMILAN………...…… 42

TABEL V.7 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH

ANAK………..

TABEL V.8 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH

HAMIL………...

TABEL V.9 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KADAR

HEMOGLOBIN………

43

44

44

TABEL V.10 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN… 45

TABEL V.11-12 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN

PEKERJAAN……… 46

TABEL V.13 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KONSUMSI

TABLET FE………... 47

TABEL V.14 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KONSUMSI

JUMLAH,LAMA KONSUMSI,TEMPAT MEMPEROLEH,BIAYA

TABLET FE………... 48

TABEL V.15-16 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN EMESIS DAN

TINGKAT EMESIS……….

TABEL V.17 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN RIWAYAT

DIRAWAT DI RS,UMUR KANDUNGAN,RIWAYAT

EMESIS,SENSITIF TERHADAP

AROMA…………...……….……

49

(17)

xviii

PANTANG MAKAN...

TABEL V.20 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PENDAPATAN DENGAN

KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DI PUSKESMAS BATANG TARANG TAHUN2018…………...

TABEL V.21 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN

KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DI PUSKESMAS BATANG TARANG

TAHUN 2018………...

TABEL V.22 HASIL ANALISIS HUBUNGAN KONSUMSI TABLET FE

DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER III DI PUSKESMAS BATANG TARANG

TAHUN2018………

52

53

54

55

TABEL V.23 HASIL ANALISIS HUBUNGAN EMESIS DENGAN KADAR

HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI

PUSKESMAS BATANG TARANG TAHUN

2018………...

TABEL V.24 HASIL ANALISIS HUBUNGAN PANTANG MAKAN

DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER III DI PUSKESMAS BATANG TARANG

TAHUN 2018…………..

56

(18)
(19)

xvi

Ibu hamil Trimester III , ………21

Gambar III.1 kerangka konsep penelitian………22

Gambar V.2 Pemilihan alur penelitian………38

(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Concent)

Lampiran 2 : Lembar Pemeriksaan

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian ( Kuesioner )

Lampiran 4 : Surat permohonan Izin Penelitian

Lampiran 5 : Surat keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian

Lampiran 6 : Lokasi Peta Kecamatan Balai

Lampiran 7 : Hasil Analisis Statistik Univariat

Lampiran 8 : Hasil Analisa statistic Bivariat

(21)

72

Angraini, Tirta, 2015. Hubungan Antara Pekerjaan Dan Pendidikan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang Tahun

2015. Palembang

Arisman,2008.Gizi dalam Daur Kehidupan.Edisi kedua.Jakarta:EGC

Ariyani, R. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Kabupaten

Sukoharjo. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Surakarta.

Asyira Sitti,2012,Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di

Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Goa.

skripsi.ui.depok.http/www.lib.ui.ac.id/file. di akses,15 april 2016

Bobak,dkk.2004.Buku Ajar Keperawatan. Edisi ke empat. Jakarta.EGC.

.2008.Diagnosis Kehamilan dalam ilmu kebidanan.Jakarta:PT BinaPustaka.

Desi, 2015. Faktor-Faktor Terjadinya Anemia Pada Ibu Primigravida Di Wilayah Kerja

Puskesmas Pringsewu Lampung. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Lampung

Dr.Koesmara Gita Maya, 2014. Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Pemeriksaan Laboratorium Sederhana Pada Pelayanan Antenatal Untuk Bidan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Dr Ani Seri luh, 2013. Buku Saku Anemia Difisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta.EGC,

Dr Supriyanto Wawan, 2015. Sehat dan Bugar Saat Hamil dan Melahirkan.Yogyakarta.Cakrawala Ilmu

Endang dan Elisabeth,2015.Pokok-pokok ilmu sosial dan Budaya dasar pada kebidanan.Pustakabarupress.Yogyakarta.

Ernawatik, 2017. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Di Puskesmas

Karanganyar. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah. yogyakarta

Farida Nur,2009.Faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin ibu hamil yang mendapatkan suplementasi tablet besi di wilayah kerja puskesmas

(22)

73

Haryanti Titik,dan Martini Sri.2015.Pengaruh Tabu Makanan Terhadap angka kejadian Anemia pada ibu hamil Trimester III.

Harnanny Sri Afiyah.2006. Pengaruh Tabu makan,Tingkat Kecukupan Gizi,Konsumsi Tablet Besi dan Teh terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Kota Pekalongan tahun 2006.

Husaini dan karyadi.1989,Buku pedoman Anemia Gizi,penetapan

masalah,pencegahan,dan pengobatan.Bogor.

Husaini,1989.Kecakupan Konsumsi zat besi pada wanita lebih banyak.Buletin Gizi(Nomor 1 volume 13).persagi.Jakarta

Husaini.1989.Prevalensi Anemia Gizi.Buletin Gizi ( nomor 2 volume3).Persagi.Jakarta.

Koesno.Harni.dkk,2007.Bidan.Jakarta :IBI.

Kusumah Wijaya Ulfah,2009.Kadar Hemoglobin ibu hamil Trimester II-III dan faktor-faktor yang mempengaruhi di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2009.FILE:///H:/JURNALNYA/09E01958.PDF,Diakses,21 April 2016.

Manuaba dkk.1998.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana.Edisi Kedua. Hal.29-30.Jakarta:EGC

Maulana,2008.Buku Pegangan Ibuoanduan lengkap kehamilan.Yogyakarta;Kata hati.

Merryana dan Bambang,2013.Pengantar Gizi Masyarakat.Kencana Prenada Media Group.Jakarta.

Murti Bhisma,2013. Desain dan ukuran sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang kesehatan.Gadjah Mada University Press.Buluksumur, Yogyakarta

Nasyidah, N. 2011. Hubungan Anemia Dan Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas Alianyang Pontianak. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Noverstiti Elsi,2012,Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil Trimester III di wilayah kerja puskesmas air dingin kota padang,Jurnal,Repositury,Unand.ac.id.Diakses,15 April 2016.

Padila,(2014) Buku Ajar Keperawatan Maternitas,Yogyakarta.Nuha Medika

(23)

File://H:/Naskah_Publikasi.PDF,Diakses,24 April 2016

Prahesti, Ratna, 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Prawiroharjo,2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

Purwatik, 2012. “Hubungan Hiperemesis gravidarum dengan anemia di RSB Permata Hati metro

Ramali,dkk.1997.Kamus Kedokteran,Jakarta: Djambatan.

Ristica, 2013. Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. STIKes Hang Tuah, Pekanbaru

Rukiyah yeyeh aid an Yulianti Lia.2010,Asuhan Kebidanan IV(Patologi

Kebidanan),Jakarata:Trans Info Media.

Suharjo dkk.1990.Prinsip-prinsip ilmu gizi.Kanisius.Yogyakarta.

Sulistyawati,Ari,2011.Asuhan Kebidanan pada masa kehamilan.Jakarta: Salemba Medika.

Sulistyaningsih,2011 Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-

Kualitatif.Yogyakarta,Graha ilmu.

Sujarweni Wiratna V. Metodologi Penelitian, Lengkap, Praktis, dan Mudah dipahami. PUSTAKABARUPRESS. 2014.

Tatik, 2012. Hubungan Emesis Gravidarum Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Riau.

Walyani siswi Elisabeth,2014.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Pustaka baru press.Yogyakarta

(24)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dalam

prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul – betul

butuh perjuangan. Dari sekitar 20 – 40 juta sperma yang dikeluar, hanya

sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang

sudah sedikit itu, cuma satu sperma saja yang membuahi sel telur (Walyani,

2015). Bila dihitung dari saat fertilsisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan

menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi 3 trimester, dimana

trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu

(minggu ke – 13 hingga ke – 27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-

28 hingga ke – 40 (Saifuddin, 2009) atau antara 28 – 42 minggu (Mansoer

dkk,2001).

Zat besi merupakan unsur yang sangat penting untuk membentuk

hemoglobin dalam tubuh, zat besi mempunyai fungsi yang berhubungan

dengan pengangkutan, penyimpanan, dan pemanfaatan oksigen dan berada

(25)

Tambahan zat besi bagi ibu hamil sangat diperlukan untuk

meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin

dan plasenta. Makin sering orang mengalami kehamilan dan melahirkan akan

semakin banyak kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemis (Manuaba

1998). Anemia adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin.

(Ramali,Pamoentjak,1997). Menurut WHO, Batas kadar hemoglobin normal

berdasarkan umur dan jenis kelamin menyatakan bahwa anak 6 bulan – 59

bulan(11,0), anak 5 tahun – 11 tahun(11,5), anak 12 tahun – 14 tahun (12,0),

pria dewasa ( 13,0), wanita Dewasa (12,0) dan Ibu hamil (11,0) (Suma ,

2013).

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi,masyarakat, dan

pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia

hamil disebut “ potential danger to mother n child “ (Potensial membahayakan

ibu dan anak), Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua

pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. Menurut

Ketua III Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia(PP IDAI) dr

Soedjatmiko mengungkapkan, anemia di Indonesia tahun 2000 adalah 8,1 juta

anak balita (40,5 persen), 17,5 juta anak usia sekolah (47,2 persen), 6,3 juta

remaja putrid (57,1 persen), 13 juta wanita usia subur (39,5 persen), 6,3 juta

(26)

3

Dampak anemia pada kehamilan dan janin dapat mengakibatkan

abortus,persalinan prematuritas,hambatan tumbuh kembang janin dalam

rahim, mudah terjadi infeksi,ancaman dekompensasi cordis(HB< 6gr%),

Molahidatidosa, Hiperemesis grafidarum, pendarahan antepartum dan ketuban

pecah dini (KPD) (Rukiyah dan Yulianti,2010 ) .

Menurut Hoo Swie Gjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8%

pada trimester I, 13,6% Trimester II, Dan 24,8% pada trimester III.

(manuaba,1998) Tingginya resiko anemia pada kehamilan trimester III

merupakan masa kritis untuk pertumbuhan janin. Trimester ketiga sering

disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini

wanita merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupan sendiri, seperti :

apakah bayi nya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan kelahiran, apakah

ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar

karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan

mengalami cidera akan tendangan bayi (Waliayani, 2015).

Hasil Penelitian eva zulaika (2015) berdasarkan uji statistic dengan

menggunkan uji Kendal tau hipotesa Ha diterima yang berarti ada hubungan

antara pola makan dengan kejadian anemia pada Trimester III dilihat dari nilai

signifikan dimana p=0,000<0,005 yang diteliti dipuskesmas pleret bantul

Yogyakarta.

Penelitian Ika retna sari (2013), populasi semua ibu hamil trimester III

(27)

hubungan antara status gizi ibu hamil trimaster III dengan kejadian anemia

dengan hasil value 49,712 pada tingkat signifikan 0,000,uji koefisien korelasi

nilai R= 0,498 artinya sedang.

Penelitian Fifi M.Liow , terdapat hubungan yang bermakna antara

pendapatan dengan kejadian anemia, dimana diperoleh nilai P= 0,012< 0,05.

Menurut penelitian Hadi sumantri (2007) ada perbedaan kadar Hb (P=0,000)

sebelum dan setelah meminum tablet besi. Menurut penelitian Asih Purwati

(2013), distribusi frekuensi kejadian anemia di RSB permata hati metro tahun

2012, 231 responden terdapat 96 responden (41,50%)terdapat hubungan

antara hiper emesis gravidarum dengan kejadian anemia (P=value =0,014 <

0,05).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) terdapat 37,1% ibu

hamil anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gr/dl dengan

proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan(36,4%) dan pedesaan

(37,8%).

Hasil data dari Dinas Provinsi Kalimantan Barat tahun 2016, khusus

kabupaten sanggau diperiksa ibu hamil berjumlah 1.430 dan anemia 8-11 gr%

berjumlah 302, dan < 8 mg% 1 kabupaten sanggau tertinggi nomor 3 dari 14

kabupaten.

Hasil data dari Dinas Kabupaten Sanggau tahun 2016 , pemeriksaan

ibu hamil dari berjumlah 550 dan yang anemia berjumlah 65, Batang tarang

(28)

5

Hasil Survei awal yang dilakukan peneliti di wilayah Puskesmas

Batang Tarang Kabupaten Sanggau terhadap 10 orang ibu hamil trimester III

dengan menggunakan alat Haemometer untuk cek Hemoglobin diperoleh hasil

sebagai berikut 30% atau 3 orang ibu hamil anemia sedang (8,6-9,8) dan 70%

atau 7 orang ibu hamil anemia ringan(10-10,8). Dari segi kehamilan 40% atau

4 orang ibu hamil anak ke-I. 60% atau 6 orang ibu hamil anak ke 2- 4. Dan

Dari segi pendidikan 40% atau 4 orang ibu hamil tamatan SD sedangkan 10%

atau 1 orang tamatan SMP,30% atau 3 orang tamatan SMU/SMK dan 20%

atau 2 orang ibu hamil tamatan D3. Pekerjaan terdiri dari 80% atau 8 orang

ibu hamil petani dan ibu rumah tangga. 10% atau 1 orang PNS Farmasi. 10%

atau 1 orang bidan PTT. Hampir 90% mengalami riwayat mual dan muntah

dari mulai kehamilan sampai ± 5 bulan kehamilan.

Kepercayaan masyarakat suku Dayak Sanggau melarang ibu hamil

untuk tidak makan daging binatang yang hidup didalam lobang seperti

trenggiling, daging ular dan daging labi-labi(sejenis kura-kura) dengan alasan

takut kalau melahirkan akan susah melahirkan(persalinan

macet)(Suprabowo,2006). Ada pantangan Makanan telur dan

kacang-kacangan.

Hampir 100% rata-rata ibu hamil memeriksakan kandungan nya ke

tenaga kesehatan, ditempat praktek atau di posyandu (bidan dan dr

kandungan) Setiap pemeriksaan kehamilan mendapatkan tablet Fe 1 bungkus

(29)

tidak mau tablet Fe diganti dengan vitamin ibu hamil yang lain nya dengan

alasan mual. Ada 30% atau 3 orang ibu hamil trimester III masuk usia

kehamilan 8 bulan nafsu makan berkurang (Data Primer,2016)

Dalam menganalisa hubungan antara Pendapatan, Pekerjaan,

Mengkonsumsi tablet Fe, Emesis,Pantang makan, terhadap Hemoglobin ibu

hamil trimester III. Peneliti ini difokuskan kepada Ibu hamil trimester III.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Faktor–faktor yang berhubungan

dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester tiga di wilayah kerja

Puskesmas Batang Tarang Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau tahun 2017.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah “ Faktor – Faktor yang

berhubungan dengan kadar Hemoglobin pada ibu hamil Trimester Tiga Di

wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang Kecamatan Balai Kabupaten

Sanggau Tahun 2018”

1.3 Tujuan penelitian

a. Tujuan umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah Untuk mengetahui “ Faktor –

(30)

7

Trimester Tiga Di wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang Kecamatan

Balai Kabupaten Sanggau Tahun 2018”

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui hubungan antara Pendapatan dengan Kadar

hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang

tahun 2018

2) Untuk mengetahui hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin

pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018

3) Untuk mengetahui hubungan antara Mengkonsumsi zat besi (Fe) dengan

Kadar hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas

BatangTarang tahun 2018

4) Untuk mengetahui hubungan antara riwayat Emesis dengan Kadar

hemoglobin pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang

tahun 2018

5) Untuk mengetahui hubungan antara Pantang Makan dengan kadar

hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Puskesmas BatangTarang

(31)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah

1) Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka

bagi mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak.

2) Bagi Tenaga kesehatan Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan dalam memberi pengetahuan yang

berhubungan dengan hemoglobin dan cara mengatasi anemia pada ibu

hamil.

3) Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi dan tambahan

pengetahuan tentang factor-faktor yang berhubungan dengan kadar

hemoglobin pada ibu hamil.

1) Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana pembelajaran, meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman peneliti berdasarkan ilmu yang telah

diperoleh selama mengikuti pendidikan, serta sebagai wujud dari upaya

untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program pendidikan Strata-1

(32)

9

Muhammadiyah Pontianak. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai bekal ilmu yang dapat diterapkan dalam dunia

pekerjaan di kemudian hari.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel I.5. Keaslian Penelitian

N

o Nama/tahun Judul Variabel Perbedaan Persamaan

1 Sitti Asyira (2012)

Faktor-Faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil

diwilayah kerja

puskesmas bajeng

kecamatan Bajeng

kabupaten Goa Tahun 2012 1.Umur 2.Paritas 3.Status Gizi 4.frekuensi Antenatal Care 5.Pengetahuan Ibu 6.Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe 1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.variabel penelitian selain Kepatuhan mengkonsum si tablet Fe

1.desain penelitian 2.variabel penelitian 3.Objek penelitian

sama-sama ibu

hamil trimester III

2 Elsy

Noverstiti

(2012)

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III

diwilayah kerja

puskesmas air dingin kota padang 1.Tingkat pendidikan 2.Paritas 3.Jarak kehamilan 4.Tingkat pengetahuan 5.kepatuhan konsumsi tablet Fe

1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3. variabel penelitian selain Kepatuhan mengkonsum si tablet Fe

1. desain penelitian 2.variabel penelitian 3.Objek penelitian

sama-sama ibu

hamil trimester III

3 Aldila

Septiana

Pertiwi(2013)

Hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia

Pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kerjo Kabupaten karanganyar 1.Usia 2.Pendidikan 3. Pekerjaan 1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.variabel penelitian Pekerjaan

(33)

4 Ulfah Wijaya

Kusumah

(2009)

Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester II-III Dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di Rsup H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1.Prevalensi Anemia 2. Tingkat pendidikan 3. Tingkat pengetahuan 4.Jumlah asupan ma Kanan 5.Hubungan

Kadar Hb

.

1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian

1.Desain Penelitian 2. Objek penelitian

sama-sama ibu

hamil trimester III

5 Nur

Farida(2009)

Faktor-faktor yang

berhubungan dengan

kadar hemoglobin Ibu

hamil yang

mendapatkan

suplementasi Tablet besi

diwilayah kerja

puskesmas Demak 1

kabupaten Demak 1.Pendidikan 2.Pendapatan 3.Pengetahuan 4.Konsumsi Tablet Besi 1.Judul penelitian 2.Tempat penelitian 3.Variabel penelitian selain Pendapatan Dan Konsumsi tablet besi. 1.Desain penelitian 2.Variabel Penelitian.

3.Objek penelitian

sama-sama ibu

(34)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan

fisiologis dimana wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang

telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual

dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar

kemungkinannya akan mengalami kehamilan(Padila,2014).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan denga nidasi atau

imflantasi(Padila,2014). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi

sampai lahirnya janin. Lamanya lahir normal adalah 280 hari 40

minggu atau 9 bulan 7 hari(dihitung dari hari pertama haid terakhir).

Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan, yaitu triwulan pertama

dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke

4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

(Prawiroharjo, 2008).

Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk

meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah

merah janin dan plasenta. Semakin sering seorang wanita

(35)

kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Jika persediaan

cadangan Fe minimal, Maka setiap kehamilan akan menguras

persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada

kehamilan berikutnya. Pada kehamilan relatife terjadi anemia karena

darah ibu hamil mengalami hemodilusi(pengenceran) dengan

peningkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada

kehamilan 32 sampai 34 minggu.

2.1.2 Pengertian Trimester III

Pada awal trimester III berat janin kurang lebih mencapai 1 kg.

Trimester III ini merupakan masa kritis untuk pertumbuhan janin.

Panjang janin menjadi dua kali panjang semula, sedangkan beratnya

bertambah sebanyak kurang lebih lima kali. Pada masa kehamilan

9-10 bulan, berat bayi biasanya mencapai 2500 – 3500 gram dengan

panjang 45-50 cm ( Almatsierdkk, 2011 ).

2.2 Hemoglobin

2.2.1 Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang memberikan

warna eritrosit tersebut,, Fungsi paling penting hemoglobin adalah

membawa oksigen dari paru sampai ke tubuh, selama kehamilan

hemoglobin pada eritrosit membawa oksigen ketubuh ibu dan juga

(36)

13

Kadar hemoglobin adalah ukuran pigmen respiratorik dalam

butiran-butiran darah merah. Salah satu yang mempengaruhi

kesegaran jasmani adalah kapasitas pembawa oksigen. Oksigen

dibawa oleh alirasn darah kejaringan sel-sel tubuh, termasuk sel-sel

otot jantung. Pengangkuta oksigen ini dimaksudkan untuk

menunjuang proses metabolism aeorobik yang terjadi di dalam

mitokondria yang khususnya beta oksidasi pada metabolism lemak

selain proses oksidasi pada siklus krebs. Energy yang terjadi akan

dipakai untuk kerja eksternal jantung, faktanya terlihat jantung

berkontraksi dan berelaksasi Terdapat hubungan yang erat antara laju

konsumsi oksigen miokardium dengan kerja yang dihasilkan oleh

jantung. Makin kuat jantung bekerja maka semakin banyk osigen

yang dibutuhkan oleh sel-sel jantung(Suma 2013).

Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15

gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut 100

persen. Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar

ditentukan karena kadar hemoglobin ber variasi diantara setiap suku

bangsa.

Besi (Fe) merupakan unsure runutan(trace element) terpenting

bagi manusia. Besi dengan konsentrasi tinggi terdapat dalam sel

darah merah, yaitu sebagai bagian dari molekul hemoglobin yang

(37)

sel-sel yang membutuhkan untuk metabolisme glukosa,

lemak,protein menjadi energy ( ATP ).

Besi yang ada didalam tubuh berasal dari tiga sumber,yaitu

besi yang diperoleh dari perusakan sel-sel darah merah (hemolisis),

besi yang diambil dari penyimpanan dalam tubuh, dan besi yang

diserap dari saluran pencernaan. Dari ketiga sumber tersebut pada

manusia yang normal kira-kira 20-25mg besi perhari berasal dari

hemolisis dan sekitar 1 mg berasal dalam jumlah terbatas. Dalam

keadaan normal, diperkirakan seorang dewasa menyerap dan

mengeluarkan besi dalam jumlah terbatas, sekitar 0,5-2,2 mg perhari.

Sebagian besar penyerapan terjadi didalam duodenum, tetapi dalam

jumlah terbatas pada jejunum dan ileum.

Namun WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin

normal berdasarkan umur dan jenis kelamin menyatakan bahwa anak

6 bulan – 59 bulan (11,0), anak 5 tahun – 11 tahun (11,5), anak 12 –

14 tahun (12,0), pria dewasa (13,0), wanita dewasa (12,0), dan ibu

hamil (11,0)(Suma 2013).

2.2.2 Kadar Hemoglobin

Pada ibu hamil terjadi penambahn cairan(volume plasma),

yang tidak sebanding dengan penambahan sel darah merah. Akibat

nya kadar hemoglobin menurun. Penuruna ini mulai timbul sejak usia

(38)

15

bervariasi, penambahan volume plasma pada wanita hamil dapat

mencapai 50% sedangkan peningkatan masa sel darah merah hanya

25% saja. Selain terjadi penuranan Hemoglobin karena penambahan

volume plasma, anemia pada kehamilan juga dapat disebabkan oleh

berkurang nya cadangan besi untuk kebutuhan janin(Sitorus,1999)

Anemia pada kehamilan adalah karena kekurangan zat besi.

Pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang dialami

oleh wanita diseluruh dunia terutama di Negara

berkembang(Indonesia). WHO melaporkan bahwa prevalensi wanita

hamil yang mengalami defisiensi sekitar 35-75% serta semakin

meningkat seiring dengan bertambah usia kehamilan(Rukiyah dan

Yulianti,2010).

Zat Besi Ibu hamil akan meningkat (Untuk pembentukan

plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran

zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1.040 mg. Dari

jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan

840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin ,

dengan rincian 50-70 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg

untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika

(39)

2.2.3. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

Penentuan anemia dilakukan dengan pemeriksaan kadar

hemoglobin darah. Pemeriksaan dan pengawasan hemoglobin dapat

dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan

hemoglobin dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

Hemoglobin >11gr%(Tidak Anemia), 10-10,9gr%(Anemia Ringan),7

– 9,9 gr%(Anemia Sedang), < 7 gr%(Anemia berat)(WHO,2014).

2.3 Faktor – Faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin

pada ibu hamil trimester III

2.3.1 Umur Ibu

Umur adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat

menentukan suatu kesehatah ibu, ibu dikatakan berisiko tinggi apabila

ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur berguna

untuk mengantisipasi diagnose masalah kesehatan dan tindakan yang

dilakukan ( KBBI, 2008 ).

2.3.2 Paritas Ibu

Keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan ( Ramli,

2005). Paritas anak kedua dan ketiga merupakan paritas yang paling aman

ditinjau dari sudut kematian maternal. Pada paritas yang lebih dari tiga

(40)

17

ibu-ibu yang sedang hamil anak pertama dan lebih dari anak ke tiga harus

memeriksakan kehamilan sesering mungkin agar tidak berisiko terhadap

kematian maternal. Pada paritas rendah, ibu-ibu hamil belum begitu

mengerti tentang kehamilan dan pentingnya pemeriksaan kehamilan

(Saifuddin,2007)

2.3.3 Pekerjaan

Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal hal

tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita

pekerja ia boleh tetap masuk sampai menjelang partus (Sujiyanti,

2009).

2.3.4 Faktor pendidikan

Tingkat pendidikan ibu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang

untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya.

Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih

rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah

menerima gagasan baru. Demikian halnya dengan ibu yang

berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya secara

teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam

(41)

2.3.5 Sosial Ekonomi

Keadaan social ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu

karena berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan – kebutuhan ibu

selama kehamilan, antara lain makanan sehat, bahan persiapan

kelahiran, obat-obatan, tnaga kesehatan dan transportasi/ sarana

angkutan. Keterbatasan ekonomi dapat mendorong ibu hamil tidak

melakukan pemeriksaan rutin karena tidak mampu membayarnya

(Heriati, 2008)

2.4. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin pada

ibu hamil trimester III

2.4.1 Pendapatan

Tingkat ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi

kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat

pendapatan yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahtraan fisik dan

psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi

yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara

psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan

sehari-hari setelah bayi nya lahir(Sulistyawati,2011).

2.4.2 Pekerjaan

Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal

(42)

19

sampai dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8

jam sehari(Sujiyatini,2009).

2.4.3. Mengkonsumsi Zat Besi(Fe)

Pada wanita hamil kebutuhan akan zat besi meningkat hingga 200

– 300%. Diperkirakan sekitar 1040 mg ditimbun selama kehamilan.

Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin , 200 mg hilang saat melahirkan, 50 –

75 mg untuk pembentukan plasenta, dan 450 mg untuk pembentukan

eritrosit. Zat besi tidak akan terpenuhi kebutuhan nya hanya dari diet saja,

karena itu dan pemberian suplemen zat besi sangat diperlukan dan

dianjurkan pemberian zat besi pada trimester II dan III(Badriah Laelatul

Dewi,2011).

2.4.4. Emesis

Mual muntah biasanya terjadi pada trimester I ( 0-12 minggu).

Penyebab yang pasti masih belum diketahui,namun diduga karena

pengaruh perubahan psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal

selama kehamilan(dr Wawan Supriyanto,2015).

2.4.5 Pantang Makan

Sosial budaya mengacu pada kehidupan bermasyarakat yang

menekan kan pada aspek adat istiadat dan kebiasaan masyarakat. Ada

beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu

hamil.tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana,

jangan sampai menyinggung “ kearifa lokal “ yang sudah berlaku didaerah

(43)

2.4. Dampak Kadar Hemoglonbin Rendah pada Ibu Hamil

2.5.1 Abortus

Abortus adalah terhentinya dan dikeluarkan nya hasil konsepsi

sebelum mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan kurang dari

1000 gr atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu(Rukiyah dan

Yulianti,2010).

2.5.2 Prematuritas

Prematuritas adalah Persalinan pada umur kehamilan kurang dari

37 minggu atau berat badan lahir antara 500-2499 gram(Rukiyah dan

Yulianti,2010).

2.5.3 Molahidatidosa

Molahidatidosa merupakan penyimpangan pertumbuhan dan

perkembangan kehamilan yang tidak disertai janin dan seluruh vili korealis

mengalami perubahan hidropik(Manuaba, 1998).

2.5.4 Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada

ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis gravidarum jika seorang ibu

memuntahkan segala yang dimakan dan di minumnya sehingga berat

badan ibu sangat turun,turgor kulit kurang dan timbul aseton dalam air

(44)

21

2.5.5 Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya

melahirkan, Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun sejauh

sebelum waktu nya melahirkan(Rukiyah dan yulianti,2010)

2.5 Kerangka Teori

Gambar 2.1

Kerangka Teori

II. 1 Kerangka Teori dari Hubungan antara Pendapatan,Pekerjaan,Mengkonsumsi Tablet

Fe,Riwayat Emesis,Pantang makan,terhadap Hemoglobin Ibu hamil Trimester III,

Sumber : Modifikasi ( Walyani, 2015), dan (Manuaba,1998).(Endang dan Elisabeth,2015)

Masa Kehamilan Trimester III

Pendapatan

Mengkonsumsi Tablet Fe

Riwayat Emesis

Pantang Makan

Hemoglobin

Normal

Rendah

(45)

22

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan

menggeneralisasikan suatu pengertian. Konsep tidak dapat diukur dan diamati

secara langsung( Notoatmojo, 2010). Kerangka konsep atau kerangka berfikir

merupakan dasar pemikiran pada penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta,

observasi dan tinjauan pustaka (Saryono,2013).

Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dikemuka kan pada

bab-bab sebelumnya, maka disusun suatu kerangka konseptual dan bentuk model

berikut ini.

Variabel Bebas Variabel

Terikat

Variabel Pengganggu

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 3.1

kerangka konsep penelitian Pendapatan

Kadar Hemoglobin

pada Ibu Hamil

Trimester III

Riwayat Anemia

Pekerjaan M engkonsum si Zat Besi

Riw ayat Em esis

(46)

23

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sujarweni,2014).

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas atau variabel tidak tergantung (independent

veriable) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen(Sujarweni,2014)

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pendapatan,

Pekerjaan, Mengkonsumsi Zat Besi, Emesis dan Pantang Makan.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variable)

Merupakan variable yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variable

bebas(Sujarweni,2014)

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kadar Hemoglobin pada

ibu Hamil Trimester III.

3.2.3 Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu atau variabel perancu (confounding variable)

adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tetapi tidak diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah

(47)

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah Variabel penelitian dimaksudkan untuk

memahami arti setiap variable penelian sebelum dilakukan analisis (Sujarweni,

2014). Selain itu, dijabarkan pula proses pengukuran suatu variabel, antara lain

cara ukur, alat ukur, hasil ukur dan skala pengukurannya. Pengukuran

didefinisikan sebagai suatu proses kuantifikasi hasil observasi dengan

memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit yang baku atau yang

dianggap baku (Sastroasmoro dan Ismael, 2002). Definisi operasional yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain :

Tabel III.1 Definisi Operasional Penelitian

No Variabel Defenisi

Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil

Ukur

Skala Ukur Variabel Terikat

Kadar Hemoglobin

Ukuran

hemoglobin yang diambil dari darah daerah pembuluh darah kapiler pada ibu hamil trimester III.  Hemoglobin >11gr%(Tidak Anemia),  10-10,9gr%(Anemia Ringan),

 7 – 9,9 gr%(Anemia Sedang),

 < 7 gr% (Anemia berat) Sumber :WHO

Cyan-methemogl obin

Kalorimeter 0. < 11 g/dl (anemia) 1. > 11 g/dl (tidak

anemia)

Ordinal

(48)

25 1 2. Pendapatan Pekerjaan Merupakan

penghasilan yang di dapatkan Keluarga dalam satu bulan yang dapat di pergunakan ibu untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Aktivitas yang dilakukan oleh ibu untuk memperbaiki penghasilan Komunikasi Langsung Komunikasi Langsung Kuesioner wawancara Kuesiner Wawancara

0. Rendah <

2.145.310

1. Tinggi ≥

2.145.310

(UMK Sanggau

2018)

0. Tdak bekerja

1. Bekerja

Ordinal

Nominal

3 Konsumsi Zat Besi

Jumlah Tablet Fe yang harus

dikonsumsi oleh ibu hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilan

Kuesiner Kuesioner Wawancara

0. Tidak Habis, (jika Konsumsi < 90 tablet Fe) 1. Habis,(jika

konsumsi 90 tablet Fe )

Ordinal

4. Emesis Mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil,yang

memuntahkan segala yang dimakan dan diminumnya Komunikasi langsung Kuesioner Wawancara 0. Emesis 1. Tidak Emesis

Nominal

5. Pantang Makan

makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu selama hamil sesuai dengan kebiasaan turun- temurun yang dianut . Komunikasi langsung kuesioner Wawancara 0. Ada 1. Tidak Ada

(49)

1.4Hipotesis

Dalam penelitian ini, penulis membangun beberapa Hipotesis

sesuai dengan variabel penelitian, yaitu :

1. Ada hubungan antara Pendapatan dengan Kadar hemoglobin pada ibu

hamil Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018

2. Ada hubungan antara Pekerjaan dengan Kadar hemoglobin pada ibu hamil

Trimester III di Puskesmas BatangTarang tahun 2018

3. Ada hubungan antara Konsumsi Zat Besi (Fe) terhadap kadar hemoglobin

pada ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang

Kabupaten Sanggau Tahun 2018

4. Ada hubungan antara Riwayat Emesis terhadap kadar hemoglobin pada

ibu hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang Kabupaten

Sanggau Tahun 2018

5. Ada hubungan antara Pantang Makan terhadap kadar hemoglobin pada ibu

hamil trimester III di wilayaha Puskesmas Batang Tarang Kabupaten

Sanggau Tahun 2018

(50)

27

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Dalam Penelitian ini digunakan metode observasional dengan

pelaksanaan pendekatan Cross Sectional adalah suatu penelitian dimana

variable-variabel yang termasuk faktor-faktor yang berhungan dengan

variable yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama

(Riyanto,2011).

Mempertimbangkan objek yang diteliti adalah masalah kadar

Hemoglobin pada ibu hamil trimester III, maka desain penelitian yang

digunakan adalah observasional. Sejalan dengan tujuan penelitian ini yang

mencari masalah-masalah yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu

hamil trimester III. Selanjutnya penulis menggunakan desain penelitian ini

untuk merumuskan, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan sebab-akibat.

Dalam konsep analisa epidemiologi analitik, setiap kejadian

mengikuti hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian ini, variabel-variabel

bebas merupakan determinan atau penyebab, sedangkan varabel terikat

merupakan akibat. Ketika analisis data diarahkan pada pengaruh salah satu

variabel bebas terhadap variabel terikat ( Kadar Hemoglobin ), maka analisis

(51)

Jenis penelitian ini dikelompokan dalam jenis penelitian survei

karena penelitian yang digunakan tanpa melakukan intervensi terhadap

subyek penelitian (masyarakat). Sehingga penelitian ini sering disebut

penelitian non eksperimen. “Penelitian survey adalah suatu penelitian yang

dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap penelitian (masyarakat),

sehingga sering disebut penelitian non eksperimen”(Notoatmodjo,2010).

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat atau Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas

Batang Tarang kabupaten Sanggau Kalimantan Barat waktu penelitian ini 3

Januari – 25 Januari 2018

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Menurut Ircham (2013),”Populasi adalah Keseluruhan Subjek

penelitian” Yang menjadi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

hamil Trimester III yang ada di wilayah kerja Puskesmas Batang Tarang

kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, Periode 3 Januari – 25 Januari

Tahun 2018 berjumlah 68 orang (data primer Kohart Ibu, Puskesmas

batangtarang 2018 ).

1) Desa Temiang Taba : 9 orang ibu hamil trimester III

2) Desa Senyabang : 7 orang ibu hamil trimester III

3) Desa Kebadu : 5 orang ibu hamil trimester III

(52)

29

5) Desa PadiKaye : 8 orang ibu hamil trimester III

6) Desa Cowet : 0 orang ibu hamil trimester III

7) Desa Hilir : 6 orang ibu hamil trimester III

8) Desa Tae : 4 orang ibu hamil trimester III

9) Desa Temiang Mali : 5 orang ibu hamil trimester III

10) Desa Makkawing : 3 orang ibu hamil trimester III

11) Desa Semoncol : 9 orang ibu hamil trimester III

12) Desa BuluBala : 7 orang ibu hamil trimester III

4.3.2. Sampel

Sampel merupakan sebuah subset yang di cuplik dari populasi,

yang akan diamati atau di ukur (Bhisma murti,2013). Sampel dalam

penelitian ini adalah ibu hamil trimester III diwilayah kerja puskesmas

Batang Tarang kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

a. Data primer, data yang langsung diperoleh dari responden dengan

wawancara,observasi,menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan

untuk mendapatkan data mengenai kadar hemoglobin pada ibu hamil

trimester III. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kadar

hemoglobin yang baik dalam masa kehamilan, diberikan

pertanyaan-pertanyaan mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan kadar

hemoglobin. Variabel Pendapatan ibu apakah mempengaruhi kadar

hemoglobin atau tidak. Variabel Pekerjaan ibu, apakah mempengaruhi

(53)

apakah mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak. Variabel Emesis ibu

mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak. Variabel Pantang Makan

apakah mempengaruhi kadar hemoglobin atau tidak.

b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari laporan Puskesmas Batang

Tarang, Posyandu, Profil Dinas kesehatan Kabupaten Sanggau.

4.5 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan yang dilaksanakan setelah data

dikumpulkan (Bungin, 2009). Kegiatan pengolahan tersebut meliputi :

1. Penyuntingan Data (Editing)

Penyuntingan data dilakukan setelah data diperoleh, dimulai dari

pemeriksaan terhadap instrumen penelitian yang telah terisi atau

memberikan hasil pemeriksaan, dilakukan pengecekan ulang, diperjelas

dan diperbaiki apabila ada kesalahan sehingga menghasilkan data yang

benar dan akurat.

2. Pengkodean Data (Coding)

Pengkodean adalah proses mengklarifikasikan data yang diperoleh dari

tahap penyuntingan. Klarifikasi data dapat berupa pemberian simbol

secara langsung terhadap jawaban atau mengambil intisari dari jawaban

yang telah diberikan, mengelompokkan melalui kategori tertentu, untuk

(54)

31

3. Memasukkan Data (Entry)

Setelah diberi kode dengan benar, selanjutnya data dimasukkan ke dalam

tabel atau sistem pengolah data. Memasukkan data harus dilakukan

berdasarkan tata aturan atau susunan tertentu. Kegiatan penyusunan data

merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah

dapat dijumlah, disusun dan ditata agar selanjutnya dapat disajikan dan

dianalisis.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Setelah semua data dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan pengetikan, kesalahan pemberian kode,

ketidaklengkapan dan sebagainya.

4.6 Teknik Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan

hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis

sesuai dengan tujuan yang diinginkan (Budiarto, 2001). Data yang telah

diolah selanjutnya disajikan secara tabular dan tekstular (naratif).

4.7 Teknik Analisa Data

a. Analisa Univariat

Analisi Univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap

variable dari hasil penelitian(sujarweni,2014). Analisis univariat berfungsi

untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga

(55)

pengolahan data nya hanya satu variable saja. Hasil analisis univariate akan

ditampilkan dalam bentuk tabel atau diagram batang distribusi frekuensi.

Dalam aplikasinya dilapangan, analisis ini didahului dengan melakukan

rekapituilasi jawaban responden atau hasil observasi.

b. Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua

variable, Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antar

variable(Sujarweni,2014). Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis,

yang akan di olah dengan computer menggunakan rumus SPSS versi 22

untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan dependen

melalui uji Chi-quer test (X2) , karena variabel yang diteliti berskala

nominal dan ordinal. Namun, jika syarat tertentu tidak terpenuhi untuk uji

tersebut maka uji alternatif yang dapat digunakan adalah uji Fisher’s Exact.

Kriteria penilaian yang dapat dipakai adalah dengan melihat

tingkat signifikansi yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas (p value)

pada kolom uji. Karena Confidence Interval (CI) atau tingkat kepercayaan

penelitian yang digunakan adalah 95%, maka nilai yang dipakai adalah α =

0,050. Suatu analisis dikatakan memiliki hubungan apabila nilai p ≤ α

(0,050) sehingga Ho ditolak dan Haditerima. Sebaliknya, suatu hasil analisis

dikatakan tidak memiliki hubungan apabila nilai p > α (0,050) sehingga Ho

diterima dan Ha ditolak (Hastono dan Sabri, 2010). Untuk mengetahui besar

risiko Prevalence Ratio (PR) dengan rumus sebagai berikut :

(56)

33

Keterangan :

a = Jumlah subyek dengan faktor risiko yang mengalami efek.

b = Jumlah subyek dengan faktor risiko yang tidak mengalami efek.

c = Jumlah subyek tanpa faktor risiko yang mengalami efek.

d = Jumlah subyek tanpa faktor risiko yang tidak mengalami efek.

Interpretasi nilai PR dengan rentang kepercayaan adalah sebagai

berikut :

1. Jika nilai PR > 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup

angka 1, berarti variabel tersebut sebagai faktor risiko terjadinya efek

(penyakit/masalah kesehatan).

2. Jika nilai PR = 1, berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko

tidak ada pengaruh dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bukan

sebagai faktor risiko terjadinya efek (penyakit/masalah kesehatan).

3. Jika nilai PR < 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup

angka 1, berarti variabel yang diteliti merupakan faktor protektif

terjadinya efek (penyakit/masalah kesehatan).

4. Jika nilai interval kepercayaan PR mencakup angka 1, maka berarti

mungkin nilai prevalensi = 1, sehingga belum dapat disimpulkan

bahwa faktor yang diteliti sebagai faktor risiko atau faktor protektif

(57)

34

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1 Hasil Pembahasan

V.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Kecamatan Balai Batang Tarang merupakan salah satu

Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan

Barat. Yang mengambil bagian dalam Upaya peningkatan derajat Kesehatan

Masyarakat. Hal ini sesuai Dengan Visi ‘’ Kecamatan Balai Sehat 2019” Untuk

Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat Dan Mandiri Serta Berkeadilan”. Untuk

mencapai Visi tersebut maka dijabar kan dalam Misi Sebagai Berikut

1. Meningkatkan kualitas dan mendayagunakan sumber daya kesehatan guna

mewujudkan tenaga kesehatan yang professional.

2. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Melalui Pemberdayaan

Masyarakat, Untuk Tercapainya Kemandirian Masyarakat Di Bidang

Kesehatan.

3. Menyelenggarakan Upaya Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna, Merata,

Bermutu Dan Berkeadilan.

(58)

35

V.1.2 Gambaran Geografis

Kecamatan Balai Merupakan Salah Satu Kecamatan Yang Berada Diwilayah

Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. Secara Geografis Kecamatan Balai

Terletak Antara Kecamatan Balai Menjadi Kecamatan Pembatas Kabupaten Sanggau

Dengan Kabupaten Landak Dan Kabupaten Kubu Raya. Sebelah Selatan Kecamatan

Balai Berbatasan Dengan Kecamatan Tayan Hilir, Sedangkan Disebelah Timur

Berbatasan Dengan Kecamatan Tayan Hulu. Jumlah penduduk kecamatan balai tahun

2018 berjumlah 26393.

Tabel V.2

Tabel Jarak Desa Ke Puskkesmas

No

Nama Desa

Jarak ke

Puskesmas

1 Desa Temiang Taba 12 Km

2 Desa Kebadu 3 Km

3 Desa Senyabang 10 Km

4 Desa Empirang Ujung 9 Km

5 Desa Hilir 1 Km

6 Desa Padikaye 6 Km

7 Desa Temiang Mali 2 Km

8 Desa Makkawing 4 Km

9 Desa Tae 6 Km

10 Desa Cowet 5 Km

11 Desa BuluBala 7 Km

(59)

Berdasarkan tabel jarak desa ke puskesmas diatas dapat dilihat bahwa jarak

terjauh dari puskesmas adalah des

Gambar

Gambar 3.1  kerangka konsep penelitian
Tabel III.1 Definisi Operasional Penelitian
Tabel V.2 Tabel Jarak Desa Ke Puskkesmas
Tabel V.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian meliputi identifikasi sejauh mana tingkat kepuasan kerja pegawai dan faktor-faktor pentingldominan apa saja yang menyebabkan kepuasan

Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan harga saham di pasar modal Indonesia secara teknikal dalam rentang waktu Januari 2009 sampai dengan Desember 2014

Maksud dari pernyataan tersebut yakni sejarah pertempuran Kotabaru yang merupakan peristiwa nyata yang ditulis dalam bentuk teks sejarah dan kemudian ada perwujudan lain

Apakah terdapat perbedaan dari Agency Cost pada BUMN sebelum. dan

kinerja Performance based grant Hibah untuk memperluas cakupan pelayanan dan meningkatkan kinerja berdasarkan pencapaian target Matching grant Hibah untuk mendorong Investasi

In this chapter you’ll learn that operator overloading is just a different type of function call and you’ll learn how to write your own, dealing with the sometimes-confusing uses

• Radikal bebas adalah hasil oksidasi dari trigliserid yang dikatalis oleh inisiator dalam darah. • DNA mudah rusak oleh zat kimia : Hidroquinon, arbutin, klorofom,

Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior ( OCB), semakin kuat komitmen organisasi karyawan maka semakin