• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN SISTEM KETATANEGARAAN RI SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945 - Repository IPDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERUBAHAN SISTEM KETATANEGARAAN RI SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945 - Repository IPDN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN SISTEM

KETATANEGARAAN RI

SEBELUM DAN SESUDAH

AMANDEMEN UUD 1945

(2)

Biodata Narasumber

Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.SiLahir : Jambi, 4 Maret 1977

NIP : 19770304 1995 11 1 001

Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)

Instansi : Kampus IPDN JatinangorAlamat: Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung

(3)

PENDAHULUAN

Konsep Negara Hukum (Rechtsstaat), mempunyai karakteristik sebagai berikut :

Penyelenggaraan negara berdasar Konstitusi.Kekuasaan Kehakiman yang merdeka.

Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.

Kekuasaan yang dijalankan berdasarkan atas prinsip bahwa pemerintahan, tindakan dan kebijakannya harus berdasarkan ketentuan hukum (due process of law ).

(4)

DASAR PEMIKIRAN DAN LATAR

BELAKANG PERUBAHAN UUD 1945

1. Undang-Undang Dasar 1945 membentuk struktur ketatanegaraan yang bertumpu pada kekuasaan tertinggi di tangan MPR yang sepenuhnya melaksanakan kedaulatan rakyat.

2. Undang-Undang Dasar 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada pemegang kekuasaan eksekutif (Presiden).

3. UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang terlalu (multitafsir)

(5)

KESEPAKATAN PANITIA AD HOC

TENTANG PERUBAHAN UUD 1945

1. Tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, sistematika, aspek kesejarahan dan orisinalitasnya.

2. Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Mempertegas Sistem Pemerintahan

Presidensial.

(6)

Deskripsi Singkat Struktur Ketatanegaraan RI Sebelum Amandemen UUD 1945

Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi, kemudian kedaulatan rakyat diberikan seluruhnya kepada MPR (Lembaga Tertinggi). MPR mendistribusikan kekuasaannya (distribution of power) kepada 5 Lembaga Tinggi yang sejajar kedudukannya, yaitu :

a) Mahkamah Agung (MA)

b) Presiden

c) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

d) Dewan Pertimbangan Agung (DPA)

(7)

MPR

Sebagai Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power) karena “kekuasaan ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan MPR adalah “penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia” yang berwenang menetapkan UUD, GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden.

(8)

Dalam praktek ketatanegaraan, MPR pernah menetapkan antara lain:

a. Presiden, sebagai presiden seumur hidup.

b. Presiden yang dipilih secara terus menerus sampai 7 (tujuh) kali berturut turut.

c. Memberhentikan sebagai pejabat presiden.

d. Meminta presiden untuk mundur dari jabatannya.

e. Tidak memperpanjang masa jabatan sebagai presiden.

(9)

PRESIDEN

1. Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai mandataris MPR, meskipun kedudukannya tidak “neben” akan tetapi “untergeordnet”.

2. Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi (consentration of power and responsiblity upon the president).

3. Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power), juga memegang kekuasaan legislative (legislative power) dan kekuasaan yudikatif (judicative power).

4. Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.

(10)

DPR

1. Memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden.

2. Memberikan persetujuan atas PERPU.

3. Memberikan persetujuan atas Anggaran.

(11)

DPA DAN BPK

Di samping itu, UUD 1945 tidak banyak

mengintrodusir lembaga-lembaga negara lain seperti DPA dan BPK dengan memberikan

(12)

Deskripsi Singkat Struktur

Ketatanegaraan RI Sebelum

Amandemen UUD 1945

Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan pembagian kekuasaan (separation of power) kepada 6 Lembaga Negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu :

Presiden

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)Mahkamah Agung (MA)

(13)

Perubahan (Amandemen) UUD

1945

Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum [Pasal 1 ayat (3)] dengan menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan yang merdeka, penghormatan kepada hak asasi manusia serta kekuasaan yang dijalankan atas prinsip due process of law.

Mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian para

pejabat negara, seperti Hakim.

Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan (check

and balances) yaitu setiap kekuasaan dibatasi oleh Undang-undang berdasarkan fungsi masing-masing.

Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya di bawah UUD 1945.Menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada serta

membentuk beberapa lembaga negara baru agar sesuai dengan sistem konstitusional dan prinsip negara berdasarkan hukum.

Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan

(14)

MPR

Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.

Menghilangkan supremasi kewenangannya.

Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden

(karena presiden dipilih secara langsung melalui pemilu).

Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari

anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung

(15)

DPR

º Posisi dan kewenangannya diperkuat.

º Mempunyai kekuasan membentuk UU

(sebelumnya ada di tangan presiden,

sedangkan DPR hanya memberikan

persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.

º Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.

º Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi

(16)

DPD

Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.

Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara Republik Indonesia.

Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.

(17)

BPK

Anggota BPK dipilih DPR dengan

memperhatikan pertimbangan DPD.

Berwenang mengawasi dan memeriksa

pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.

Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi

pengawas internal departemen yang

(18)

PRESIDEN

Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan presidensial.

Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.

Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja.

Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan pertimbangan DPR.

Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan DPR.

(19)

MAHKAMAH AGUNG

Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan perundang-undangan di bawah Undang-undang dan wewenang lain yang diberikan Undang-undang.

Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

(20)

MAHKAMAH KONSTITUSI

Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of the constitution).

Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD.

(21)

Bagimu Negeri

Jiwa Raga Kami

Amiin.

Hatur Nuhun

Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik

(22)

TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau

Kurang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pada hotel berbintang di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, adapun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan pada Hotel Amed Café dan Bungalow yang berarti

pengetahuan dengan metode demonstrasi menjadi mengetahui tentang jajanan yang sehat, ciri-ciri yang sehat, cara memilih jajanan sehat dan tidak sehat, mengetahui

Analisis telah dilakukan bagi melihat kaitan antara aspek pembolehubah tingkah laku keibubapaan (penglibatan, pemberian autonomi psikologi dan ketegasan/ penyeliaan)

Kepuasan mahasiswa terhadap penggunaan SIAKAD dapat diukur dari teori yang telah disampaikan DeLone and McLean (2003) dalam The Update D&M IS Success Model

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 adalah untuk mengganti sebagian atau sama dengan

Tingkat motivasi penggunaan media gadget yang paling tinggi di kalangan mahasiswa prodi komunikasi UAJY adalah motif personal relationship dibanding 3 motif yang lain

Wakil dari Angkutan Laut, yang ditunjuk oleh Kepala Staf Angkatan Laut, sebagai Wakil Ketua I merangkap anggota;.. Wakil dari Angkatan Darat, yang ditunjuk oleh Kepala