• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh : Linda Pratiwi F.100 120 159

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

Linda Pratiwi F 100 120 159

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Yang diajukan oleh LINDA PRATIWI

F100120159

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 03 Juni 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Penguji Utama

Drs. Mohammad Amir, M.Si, Psikolog Penguji Pendamping I

Dr. Yudhi Satria Restu, SE.,S.Psi.,M.Si Penguji Pendamping II

Achmad Dwityanto O., S.Psi,.M.Si

Surakarta, 03 Juni 2017

Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Psikologi

Dekan,

Dr. Moordiningsih, M.Si, Psikolog NIK/NIDN. 876/0615127401

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya akan mempertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 19 Mei 2017 Penulis

Ardhyaviana Sehaningtyas F100120185

(5)

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

ABSTRAK

Persoalan kepuasan kerja merupakan persoalan yang tidak bisa diabaikan dalam bidang industri. Karyawan yang merasa tidak puas terhadap pekerjaan dapat menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap perusahaan, misalnya menurunnya produktivitas perusahaan karena karyawan sering mengeluh, tidak serius dalam bekerja, terlalu banyak menuntut dan sebagainya. Salah satu variabel yang berperan terhadap kepuasan kerja adalah lingkungan kerja, maka hipotesis yang diajukan: ada hubungan positif antara lingkungan kerja non fisik dengan kepuasan kerja

Subjek penelitian ini adalah karyawan Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisumarmo sebanyak 75 orang . Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah quota non random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala lingkungan kerja non fisik dan kepuasan kerja, metode analisis data menggunakan teknik korelasi product moment.

Hasil analisis data perhitungan nilai korelasi (r) sebesar 0,543 dengan signifikan 0,000 (p<0,01) berarti ada hubungan positif sangat signifikan antara lingkungan kerja non fisik dengan kepuasan kerja. Sumbangan lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja sebesar 29,4% dengan demikian terdapat 70,6% faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja diluar variabel lingkungan kerja non fisik Berdasarkan hasil perhitungan kategorisasi diketahui lingkungan kerja non fisik subjek penelitian tergolong baik ditunjukkan oleh mean atau rerata empirik (RE) sebesar 149,24 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 120. Kepuasan kerja subjek penelitian tergolong tinggi ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 113,96 dan rerata hipotetik sebesar =92,5.

Kata kunci: lingkungan kerja non fisik, kepuasan kerja,angkasa pura .

ABSTRACT

The issue of job satisfaction is a question that can not be ignored in the industrial field nowaday. Employees who are not satisfied can have a bad effect on the company. Decreased productivity of the company because employees often complain, not serious in work, and make some mistakes in their work, One of the variables that contribute to employee satisfaction is the work environment it self. From that the hypothesis proposed: there is a positive relationship between the non-physical work environment with job satisfaction.

The subject of this research is 75 employees of Angkasa Pura I Adi sumarmo International Airport. The sampling technique used in this research is Quota non random sampling. Data collection using the Scale of non-physical

(6)

work environment and job satisfaction, data analysis methods using product moment correlation techniques.

The result of data analysis: correlation value (r) 0,543 with significant 0,000 (p <0,01) mean there is a significant positive relation between non-physical work environment with job satisfaction.

The contribution of non-physical work environment to job satisfaction is 29,4% and there are 70,6% other factors that influence job satisfaction outside non-physical working environment. Based on result of categorization calculation, non-physical working environment of research subject is classified either by mean or mean Empirical (RE) of 149.24 and hypothetical average (RH) of 120. Job satisfaction of research subjects is high shown by empirical average (RE) of 113.96 and hypothetic average of = 92.5.

Keywords: Non-physical working environment, job satisfaction, Angkasa Pura.

1. PENDAHULUAN

Dewasa ini perindustrian di Indonesia telah mengalami perubahan struktural yang mencolok, sebagai akibat dari kebijakan ekonomi pemerintah.Berbagai industri sehingga perindustrian berkembang cukup pesat dalam peranannya terhadap ekonomi di Indonesia. Namun disisi lain masalah perselisihan antara karyawan dengan manajemen perusahaan tempatnya bekerja kerapkali terjadi. Keinginan pihak perusahaan yang tidak sejalan dengan keadaan karyawan sering kali menjadi pemicu begitupun sebaliknya.Persoalan kepuasan kerja merupakan persoalan yang tidak bisa diabaikan dalam bidang industri. Mengingat besarnya peranan seorang karyawan dalam suatu perusahan.

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amin (2012) dengan subjek sebanyak 100 karyawan, variabel kepuasan kerja diketahui rerata empirik (RE) sebesar 38,31 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 35 yang berarti kepuasan kerja subjek tergolong sedang. Kondisi ini dapat diketahui bahwa ada beberapa karyawan di PT. Dan Liris Sukoharjo yang belum mencapai rasa kepuasan yang diharapkan atas pekerjaannya.

Spector (Anoraga, 2009) menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap yang menggambarkan bagaimana perasaan seseorang terhadap pekerjaannya secara keseluruhan maupun terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya. Hal ini

(7)

menunjukkan bahwa kepuasan kerja merupakan seberapa jauh seseorang menyukai atau tidak menyukai pekerjaannya dan berkaitan erat dengan berbagai aspek dari pekerjaannya seperti gaji, supervisi dari atasan, rekan kerja, kesempatan promosi, dan sebagainya

Menurut Locke (Wijono, 2010) mendefinisikan bahwa kepuasan kerja sebagai suatu tingkat emosi yang positif dan menyenangkan individu. Dengan kata lain kepuasan kerja adalah suatu hasil perkiraan induvidu terhadap pekerjaan atau pengalaman positif dan menyenangkan dirinya. Kepuasan kerja berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri,situasi kerja, kerja sama antar pimpinan dan sesama karyawan.

Menurut Jewell dan Siegall (1998) beberapa aspek dalam mengukur kepuasaan kerja:

a Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi minat, ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.

b. Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda jenis kerjanya serta hubungan dengan anggota keluarga.

c. Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan waktu istirahat, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.

d. Aspek finansial berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas dan promosi.

Menurut munandar (2001) banyak faktor yang diteliti sebagai faktor yang mungkin menentukan kepuasan kerja yaitu cirri-ciri intrinsik dari pekerjaan, gaji, penyeliaan, rekan-rekan sejawat yang menunjang dan kondisi kerja yang menunjang. Perilaku individu dalam organisasi dipengaruhi oleh banyak hal,

(8)

diantaranya yaitu lingkungan kerja yang kondusif. Lingkungan kerja yang kondusif sangat diharapkan oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan. Kekondusifan yang dimaksud adalah kondusif yang mendukung kinerja yang optimal dibarengi dengan kompensasi yang tidak hanya bersifat material saja tapi juga psikis.

Ahyari (Sari, 2013) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah suatu lingkungan dimana para karyawan tersebut melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari – hari.Lingkungan kerja kondisi di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankantugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan. Lingkungan kerja non fisik menurut Sedarmayanti (2001) adalah semua keaadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, ataupun hubungan dengan bawahan. sementara itu menurut Wursanto (2009) menyebutkan sebagai lingkungan psikis yang didefinisikan sebagai sesuatu yang menyangkut segi psikis dari lingkungan kerja.

Perusahaan sebagai suatu organisasi yang selalu di hadapkan dengan berbagai persoalan, harus dapat mengedepankan hal-hal yang relatif dekat dan terkait langsung dengan pengalaman individu dalam lingkungan kerja, sebagai iklim yang secara signifikan memberikan pengaruh terhadap persepsi tentang atribut organisasi. Dengan cara memberikan kepuasan manusiawi, rasa aman, kesetiakawanan, rasa diterima, rasa dihargai, kesejahteraan dan perasaan berhasil pada diri karyawan. Keterlibatan pihak perusahaan dan karyawan dalam mewujudkan organisasi, dapat memperkuaat rasa memiliki bersama dan dapat menciptakan kinerja yang baik. Keberhasilan karyawan bukan ditentukan oleh dirinya sendiri tapi juga oleh lingkungannya.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas dan latar belakang pada penelitian tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji suatu penelitian tentang “apakah ada hubungan lingkungan kerja non fisik dengan kepuasan kerja karyawan?” sehubung dengan pertanyaan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan lingkungan non fisik dengan kepuasan kerja karyawan

(9)

2. METODE PENELITIAN 2.1 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel bebas : Lingkungan kerja non fisik

Variabel Tergantung : Kepuasan kerja 2.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini tidak menggunakan seluruh populasi dari penelitian. Tetapi hanya menggunakan sampel. Dari penelitian ini diambil 75 karyawan. Peneliti menggunakan teknik purposive quota sampel yaitu sample ditetapkan terlebih dahulu.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Lingkungan kerja non fisik dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala persepsi lingkungan kerja non fisik. Aspek-aspek dalam skala tersebut yaitu berdasar lingkungan kerja non fisik yang dikemukakan oleh Kozlowsky dan Doherty (Wulan, 2005) yaitu kebersamaan, penyesuaian tekanan kerja, kebebasan mengambil keputusan, dukungan pimpinan dan struktur kerja

Kepuasan kerja diungkap dengan menggunakan skala kpuasan kerja berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Jewell dan Siegall (1998), yaitu aspek psikologis, fisik, sosial, dan finansial.

Data diolah menggunakan analisis product moment dengan program aplikasi SPSS Statistical Product and Service Solution versi 17.0 for Windows.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,543 dengan signifikan 0,000 (p < 0,01) Hasil tersebut menunjukan ada hubungan positif sangat signifikan antara lingkungan kerja non fisik dengan kepuasan

(10)

kerja. Hal ini juga sesuai dengan hipotesis yang diajukan penulis, yaitu ada hubungan positif antara lingkungan kerja non fisik dengna kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi lingkungan kerja non fisik maka semakin tinggi pula kepuasan kerja, dan sebaliknya semakin rendah lingkungan kerja non fisik maka semakin rendah kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa, lingkungan kera non fisik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh pendapat Leblebici (2012) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. ini menunjukan kepuasan kerja dapat ditingkatkan melalui lingkungan kerja non fisik.

Sementara hasil penelitian menunjukkan sumbangan efektif lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja sebesar 29,4% dengan demikian terdapat 70,6% faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja diluar variabel lingkungan kerja non fisik : misalnya faktor gaji, kesempatan promosi, rasa aman dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan pendapat Mullin (Wijono, 2010) menjelaskan tentang faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja meliputi faktor-faktor budayanya, pribadi, sosial, organisasi, dan lingkungan.

Berdasarkan hasil perhitungan kategorisasi diketahui lingkungan kerja non fisik subjek penelitian tergolong tinggi / baik ditunjukkan oleh mean atau rerata empirik (RE) sebesar 149,24 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 120. Kepuasan kerja subjek penelitian tergolong tinggi ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) sebesar 113,96 dan rerata hipotetik sebesar =92,5. Kondisi ini menunjukkan PT Angkasa Pura pada dasarnya sudah memiliki kondisi lingkungan kerja non fisik yang baik dan juga sudah bias merasakan kepuasan terhadap pekerjaannya.

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif sangat signifikanantara lingkungan kerja non fisik dengan kepuasan kerja. Artinya lingkungan kerja non fisik dapat dijadikan sebagai prediktor untuk memprediksikan variabel kepuasan kerja.

(11)

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut :

1. Generalisasi hasil-hasil penelitian terbatas pada subjek dan lokasi penelitian dilakukan yaitu karyawan PT. Angkasa Pura.

2. Metode pengumpulan data yang digunakan hanya angket atau skala sehingga tidak dapat mengungkap secara mendalam gejala psikologis yang tidak nampak dalam diri individu dan tidak bisa lepas dari kemungkinan terjadinya bias subyektivitas.

3. Tidak diketahuinya variasi yang mungkin terjadi akibat kontribusi variabel lain, seperti karakteristik individu, karakteristik lingkungan, gaji, masa kerja, kepemimpinan dan lain sebagainya.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Ada hubungan positif sangat signifikan antara lingkungan kerja non fisik dengan kepuasan kerja. Semakin baik lingkungan kerja non fisik maka semakin tinggi kepuasan kerja, dan sebaliknya semakin buruk lingkungan kerja non fisik maka semakin rendah kepuasan kerja.

2. Sumbangan lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja sebesar 29,4% dengan demikian terdapat 70,6% faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja diluar variabel lingkungan kerja non fisik : misalnya faktor gaji, kesempatan promosi, rasa aman dan sebagainya.

3. Berdasarkan hasil perhitungan kategorisasi diketahui lingkungan kerja non fisik subjek penelitian tergolong tinggi atau baik. Kepuasan kerja subjek penelitian tergolong tinggi.

(12)

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi pimpinan, diharapkan dapat lebih mempertahankan lingkungan kerja dan kepuasan kerja yang sudah baik, dengan cara mengelola lingkungan kerja non fisik sebagai berikut :

a. Kebersamaan, diimplementasikan dalam tindakan nyata misalnya, saling membantu satu sama lain, bekerjasama dan menjalin komunikasi secara harmonis sehingga tercipta keterbukaan dalam masalah kerja dan menciptakan kerja yang berkualitas.

b. Penyesuaian tekanan kerja, pekerjaan masing masing karyawan haruslah disesuaikan dengan kemampuan fisik dan akademik yang seimbang. c. Kebebasan mengambil keputusan, karyawan diikutkan sertakan dalam

mengambil keputusan untuk hal-hal yang menyangkut kebutuhan dan kepentingan karyawan.

d. Dukungan pimpinan, pimpinan harus mendukung dan memberikan perhatian terhadap karyawan dalam rangka kesuksesan kerja.

e. Struktur kerja adanya kejelasan secara detail dan rinci pekerjaan yang harus dikerjakan serta kejelasan deskripsi jabatan masing-masing karyawan. 2. Bagi karyawan, diharapkan dapat mempertahankan lingkungan kerja dan

kepuasan kerja yang sudah baik dengan cara berani mengungkapkan ide, gagasan, maupun saran bagi pihak manajemen perusahaan tentang hal-hal yang sekiranya menghambat pencapaian kepuasan kerja khususnya yang berkaitan dengan kondisi lingkungan kerja baik lingkungan fisik, psikis maupun sosial, di disi lain karyawan juga harus bekerja secara optimal serta mengikuti prosedur dan aturan kerja perusahaan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas penelitian lebih lanjut khususnya yang berkaitan dengan lingkungan kerja non fisik dan kepuasan kerja, peneliti lain diharapkan memperluas populasi penelitian, menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi kepuasan kerja yang

(13)

belum disertakan dalam penelitian ini seperti misalnya faktor gaji, kesempatan promosi, rasa aman dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Amin,Y. (2012). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Intensi Trunover Pada Karyawan PT Dan Liris Sukoharjo (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Leblebici, D., 2012. Impact of workplace quality on employee’s productivity: Case study of a bank in Turkey. Journal of Business Economics and Finance, 1(1), 38-49.

Munandar, A.S. 2001.Psikologi Industry dan Organisasi.Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).

Sari, K.S. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi. Jurnal ilmiah manajemen, vol 01,no 04.

Sedarmayanti. 2001, Tata Kerja dan Produktivitas, Bandung: CV. Mandar Maju Wijono, S. 2010. Psikologi industry &organisasi.Jakarta : Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

kejuruteraan yang berkaitan dengan bekalan air dan air sisa. Memandangkan jumlah pelajar yang ramai di politeknik dan kekurangan kemudahan pengangkutan serta peruntukkan dan kos

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran berbantuan komputer pada materi fertilisasi manusia yang sesuai dengan kaidah penelitian dan

Sesuai dengan tujuan investor yaitu mengharapkan tingkat keuntungan yang tinggi, investor perlu memperhatikan pengambilan keputusan investasi dan keputusan pendanaan

Manfaat yang diperoleh dari perdagangan internasional adalah (1) Memperoleh komoditas yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri sehingga negara mampu memenuhi

Bab IV : merupakan bab inti dari penelitian yang akan membahas analisis konflik batin tinjauan psikologi sastra pada tokoh Srintil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya

Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol dalam penelitian ini adalah gagal ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh dari intensitas penggunaan media

Dengan merubah orientasi ruang ditambah dengan perletakan ventilasi yang baik diharapkan aliran udara menuju ruang lebih merata, kelembaban ruang terjaga, mendapatkan

Skripsi ini disusun sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dalam Bidang Studi Bimbingan dan Konseling pada Fakultas Keguruan dan Ilmu