• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUISISI SUHU HIPERTERMIA BERBASIS USB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUISISI SUHU HIPERTERMIA BERBASIS USB"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Techno Science Vol. 2 No.1 Mei 2008

130

AKUISISI SUHU HIPERTERMIA BERBASIS USB

Andi Kurniawan Nugroho1 1

JurusanTeknik Elektro Universitas Semarang

Jl. Soekarno-Hatta Tlogosari Semarang Email : andikn76@gmail.com

Abstrak

Terapi dengan menggunakan panas ( Hipertermia ) telah lama menarik perhatian dan telah dilakukan dalam berbagai bentuk. Pengukuran suhu Hipertemia harus secara non kontak. Cara mengakuisisi data suhu Hipertermia dengan menggunakan sensor suhu yang disebut Thermopile yang terangkai dalam rangkaian termometer inframerah, yang dihubungkan dengan modul USB-1208LS sebagai interface dan port I/O. Kinerja rangkaian ini dimulai dari proses masukan analog dari termometer inframerah yang diubah menjadi data-data digital dalam USB yang selanjutnya dapat diolah dan dikendalikan sesuai dengan keinginan penggunanya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merealisasikan sensor Thermopile yang sesuai dengan kondisi suhu tubuh yang akan diterapi. Metoda penelitian ini dirancang Thermopile yang memiliki suhu terapi Hipertemia yang diinginkan yaitu 25oC – 45oC yang dihubungkan dengan USB 1208LS.Hasil dari penelitian ini adalah tingkat resolusi 0.0051 oC / Bit serta akurasi 0,3633 oC.

Kata Kunci : Hipertermia, sensor thermopile, USB, akuisisi, termometer inframerah

1. Pendahuluan

Hipertemia berarti penaikan suhu beberapa derajat celcius diatas suhu fisiologi normal. Untuk manusia hal ini berarti suhu dari 41 0C sampai 44 0C. Tujuan terapi dengan Hipertermia adalah membangkitkan panas yang cukup untuk membunuh sel tumor tanpa merusak sel sehat. Hipertermia dapat digunakan secara tersendiri atau bergabung dengan terapi kimia atau terapi radio.

Dalam aplikasinya, termometer yang merupakan alat pengukur suhu/temperatur, dibagi menjadi dua jenis : kontak dan non-kontak. Metode termometer kontak yang konvensional meliputi thermocouple, resistance temperature detectors (RTDs), dan thermistor. Termometer air raksa juga termasuk dalam kategori ini. Termometer Inframerah adalah suatu alat pengukur suhu dengan metode pengukuran non-kontak, disebut demikian karena alat ukurnya tidak menyentuh organ terapi yang diukur suhunya. Termometer inframerah merupakan segmen pertumbuhan yang paling dominan dari pasaran sensor suhu.

Mengapa Inframerah? Sensor suhu kontak harus mengimbangi kalibrasinya dengan suhu pada produk yang diukur. Sebagai contoh, air raksa di dalam termometer mengambil suhu di udara dan meluas atau mengembang. Ketika sensor kontak ditempatkan ke suhu yang berbeda, termometer itu membutuhkan waktu untuk mengimbanginya. Peristiwa ini dikenal sebagai waktu tanggapan terhadap sensor (response time).

Penggunaan termometer kontak tidak praktis atau tidak mungkin. Oleh karena itu, dengan adanya sensor inframerah yang dapat mengukur suhu pada jarak tertentu dengan waktu tanggapan yang sangat kecil, maka sensor inframerah cocok digunakan dalam terapi Hipertermia.

Dalam penelitian ini, diperkenalkan suatu alat yang disebut USB (Universal Serial Bus), yang merupakan gabungan dari ADC dan antarmuka dari rangkaian termometer inframerah dan komputer. USB ini merupakan alat komunikasi data secara dua arah yang dapat mengakuisisi serta mengolah data suhu pada proses Hipertermia.

2. METODA PENELITIAN

Materi utama dalam penelitian ini adalah data suhu yang mampu dideteksi oleh sensor thermopile pada rangkaian termometer inframerah, yang kemudian diterjemahkan oleh USB-1208LS dalam bentuk kode 12-bit dengan bantuan pemograman Visual Basic, sehingga dapat diakuisisi dan ditampilkan pada komputer. Setelah perancangan sensor suhu thermopile dibuat maka dilakukan pengujian dan analisa data yang didapat pada diagram blok pengujian terlihat pada gambar di bawah ini :

(2)

Gambar 1. Diagram blok pengujian untuk mencari nilai Regresi a dan b

Untuk mendapatkan hasil pengukuran suhu terapi yang akurat, maka perlu dilakukan uji linieritas terhadap piranti pengukur suhu. Piranti pengukuran suhu di sini adalah Tranduser (Thermophile) dan penguatnya.

Uji linieritas ini dilakukan dengan melakukan analisa Regresi Linier , yaitu dengan mencari nilai a dan b kurva linier:

Y = a + bX (1)

dengan:

Y = Suhu konversi ( oC )

X = Nilai ADC yang terbaca pada tegangan tertentu ( bit ) a = oC

b = oC / bit, a dan b adalah koefisien regresi

Nilai a dan dapat dicari apabila kita telah melakukan tegangan rerata yang dihitung berdasarkan jumlah percobaan yang dilakukan. Setelah itu kita mencari nilai kalibrasi dari tegangan yang terukur dengan suhu lalu dikonversikan dengan data ADC yang tertampil dalam program Visual Basic.

Nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus:

a=

2 2 2

   

X

X

n

XY

X

Y

X

(2) b =

 

2 2

X

X

n

Y

X

XY

n

(3) dengan: n = jumlah pengukuran

Dengan penyimpangan terhadap linieritas ( Standar Deviasi / akurasi ( oC )) :

S =

n

l

Vi

Yi

n

1 2

)

(

1

(4)

Untuk mencari besarnya resolusi :

Resolusi : Rentang suhu pengukuran (5)

Jumlah bit yang digunakan PEMANAS ELEKTRONIK RANG.THERM OPILE MULTIMETER PADA SKALA VOLT KONVERSI ADC MELALUI VISUAL BASIC NILAI X REGRESI LINIER PENGKALIBRASI NILAI Y

(3)

Techno Science Vol. 2 No.1 Mei 2008

132

Agar dihasilkan hasil konversi analog ke kode 12 bit dalam USB 128LS diiperlukan

pengukuran keluaran penguat sensor suhu secara berulang sehingga dihasilkan rata-rata tegangan yang akan dijadikan pedoman untuk mengkonversi masukan analog ( 0V sampai 5 V) ke kode 12 bit ( 0 – 4098 ).Hasil dari ADC tersebut akan dibaca program .

Gambar 2 Tampilan untuk memasukkan nilai a dan b

3. HASIL PERCOBAAN

Data pengukuran yang diperoleh dari keluaran penguat dihasilkan :

Tabel 1. Hasil pengukuran penguat thermopile Suhu ( oC ) Tegangan (V ) 25 0 26 0,1 27 0,5 28 0,6 29 0.8 30 1.1 31 1,2 32 1,3 33 1,6 Suhu ( oC ) Tegangan (V ) 34 1,9 35 2,1 36 2,5 37 2.9 38 3,1 39 3,8 40 4 41 4,2 42 4,5 43 4,8 44 5 45 5,2

(4)

25 30 35 40 45 -1 0 1 2 3 4 5 6

%Grafik Perubahan Suhu Terhadap Tegangan Keluaran OPAMP 741

Te g a n g a n k e lu a ra n O P A M P 7 4 1 ( V o lt ) Suhu(derajat celcius) Regresi Linear

Gambar 3 Grafik rata – rata perubahan suhu terhadap tegangan keluaran

Untuk mencari nilai regresi :

(5)

Techno Science Vol. 2 No.1 Mei 2008

134

Hasil perhitungan untuk mencari nilai koefisien regresi :

Tabel 2. Perhitungan untuk mencari nilai a dan b

Suhu V Rat Nilai ADC

ºC (Y) Volt Bit ( X ) X^2 Y^2 X*Y

25 0

2068

4276624

625 51700 26 0.1

2080

4326400

676 54080 27 0.5

2164

4682896

729 58428 28 0.6

2186

4778596

784 61208 29 0.8

2230

4972900

841 64670 30 1.1

2286

5225796

900 68580 31 1.3

2326

5410276

961 72106 32 1.6

2390

5712100

1024 76480 33

1.9

2446

5982916

1089 80718 34

2.1

2494

6220036

1156 84796 35

2.5

2564

6574096

1225 89740 36

2.9

2654

7043716

1296 95544 37

3.1

2694

7257636

1369 99678 38

3.4

2756

7595536

1444 104728 39

3.8

2838

8054244

1521 110682 40

4

2884

8317456

1600 115360 41

4.2

2916

8503056

1681 119556 42

4.5

2994

8964036

1764 125748 43

4.8

3046

9278116

1849 130978 44

5

3086

9523396

1936 135784 45

5.2

3120

9734400

2025 140400

Perhitungan nilai a dan b

a =

2 2 2

   

X

X

n

XY

X

Y

X

a= 2

)

54222

(

142434228

*

21

1940964

*

54222

735

*

142434228

a =

2940025284

-2991118788

11

1.05243E

-11

1.04689E

a =

51093504

553792428

a = -10.8388o C

(6)

b =

 

2 2

X

X

n

Y

X

XY

n

b = 2

)

54222

(

142434228

*

21

735

*

54222

1940964

*

21

b =

51093504

39853170

-40760244

b =

51093504

907074

b = 0.0178 oC / bit 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3200 25 30 35 40 45

%Program Mencari nilai regresi linier

S u h u J a ri n g a n B io lo g is A rt if is ia l (d e r. C ) ADC (bit) Regresi Linear

Gambar 5. Gambar grafik regresi linier dari hasil pengukuran

Dengan penyimpangan terhadap linieritas ( Standar deviasi ) =

S =

n

l

Vi

Yi

n

1 2

)

(

1

S = 0.3633oC

(7)

Techno Science Vol. 2 No.1 Mei 2008

136

4. KESIMPULAN

1. Dengan demikian maka karakteristik dari akuisisi dan pengolahan data suhu dengan sensor suhu pada hipertermia medis adalah sebagai berikut :

Daerah pengukuran = 25 oC – 45 oC a = -10.8388o C

b = 0.0178 oC / bit Resolusi = 0.0051 oC / Bit Akurasi = 0.3633 oC

2. USB 1208LS mempunyai keunggulan dapat mengukur data bit secara real time , dengan mengkonversikan data tegangan ke data bit.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adhy Hidayanto , Rhodian, 2006, ” Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pengendalian Temperatur Berbasis PC pada Sistem Hipertermia Medis”, Skripsi S-1, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

[2] Budiharto, Widodo,2004, ” Interfacing Komputer dan Mikrokontroller ”,Jakarta: Elex Media Komputindo.

[3] Carter, R. G., 1990, Electromagnetic waves: microwave components and devices, Penerbit: Chapman and Hall, London, UK.

[4] Herlina , Theresia, 2004, Penerapan logika Fuzzy untuk pengendalian temperatur pada Rice Cooker, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

[5] Kusumadewi, S., dkk. 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM), Penerbit: GRAHA ILMU, Yogyakarta.

[6] Kusumadewi, Sri, 2002, Analisis dan desain sistem fuzzy menggunakan Toolbox Matlab, Yogyakarta: Graha Ilmu.

[7] Pamungkas, 2000, Tip & Trik Microsoft Visual Basic 6.0, Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

[8] Prasetia, R. dan Catur W. E., 2004, Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0, Penerbit: ANDI, Yogyakrta .

[9] Sri Widodo, Thomas, 2005, Sistem neuro fuzzy : Untuk pengolahan informasi, pemodelan dan kendali, Yogyakarta: Graha ilmu.

[10] Wijarnarko, Rudi B,1990, ” Pengaturan Suhu Sistem Tersimulasi Hipertermia dalam Fisiolagi Anti kanker” , Fakultas teknik Jurusan Teknik Elektro UGM, Yogyakarta.

[11] Wildi, T., 2002, Electrical Machines, Drives, and Power System, Penerbit: Prentice Hell, New York.

[12] Yan, J., Michael R. dan James P., 1994, Using Fuzzy Logic Towards Intelligent System,

Gambar

Gambar 1.  Diagram blok pengujian untuk mencari nilai Regresi a dan b
Gambar 2 Tampilan untuk memasukkan nilai a dan b
Gambar 3 Grafik rata – rata perubahan suhu terhadap tegangan keluaran
Tabel 2. Perhitungan untuk mencari nilai a dan b  Suhu V Rat Nilai ADC
+2

Referensi

Dokumen terkait

2) Kewarganegaraan Ganda Pada Anak Hasil Perkawinan Campuran Berdasarkan Undang – Undang Nomor 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan ini anak yang lahir dari perkawinan

Pembukaan hutan akan menyebabkan erosi setempat seperti erosi percik (splash), erosi lembar (sheet) dan erosi parit (rill) maupun erosi dengan skala lebih besar seperti erosi

Jika peubah bebas Transparancy , Accountability , Responsibility , Independency , dan Fairness bernilai nol, maka peubah terikat Kinerja non-keuangan perusahaan

Demikian diterangkan untuk melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan. Partano Siagian, M.Sc

Disarankan kepada kepala Puskesmas Raja Maligas Kecamatan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun agar membuat suatu kebijakan agar petugas kesehatan memiliki etika kerja yang

LDR merupakan rasio yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam menyediakan kewajiban jangka pendeknya terhadap dana pihak ketiga dengan menggunakan kredit

Dengan menggunakan dataset yang ada, dilakukan perhitungan Entropy dan Information Gain yang berfungsi untuk menentukan atribut yang akan menjadi Root Node, Node Level

Penelitian meliputi dua percobaan yaitu : (1) pembentukan populasi F1 dengan persilangan dialel, (2) Pendugaan parameter genetik populasi F1 cabai terhadap layu