• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

59  

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Pendahuluan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa LMS moodle cukup efektif digunakan dalam proses belajar mengajar pada matakuliah Teori Graf. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan LMS sebagai media pembelajaran pada matakuliah Teori Graf di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif Eksperimen Semu yang membagi sampel kedalam dua kelompok. Kelompok yang pertama termasuk kedalam kelas Eksperimen dan kelompok yang kedua termasuk kedalam kelompok Kontrol

Nilai utama yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai Total dari pembelajaran Teori Graf. Kemudian untuk nilai awal yang digunakan adalah kombinasi dari nilai Aljabar, Kalkulus dan Matematika Diskrit yang merupakan matakuliah prasyarat sebelum mengambil matakuliah Teori Graf. Data yang digunakan adalah data parametric sehingga dilakukan T-test untuk pengujian dua sampel. Pengujian yang dilakukan pada tahap awal adalah nilai Aljabar, kalkulus dan Matematika Diskrit yang merupakan matakuliah prasyarat pada matakuliah Teori Graf terhadap Jenis Kelamin, Asal Sekolah, Lokasi atau Alamat Rumah, Jurusan Sekolah, Pekerjaan Orang Tua, dan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua. Untuk memperdalam penelitian ini, dilakukan analisis lebih spesifik terhadap faktor-faktor demografi tersebut secara simultan dengan

(2)

menggunakan aplikasi SPSS. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah kofaktor yang ada turut mempengaruhi perbedaan nilai yang terjadi dalam penelitian ini.

4.2. Kelompok Penelitian

Kelompok dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa jurusan Teknik Informatika yang mengambil matakuliah Teori Graf pada salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 97 responden. Semua populasi tersebut dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Hal itu dikarenakan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini termasuk kedalam nonrandom samping/nonprobability sampling dengan teknik yang dikenal dengan nama convenience sampling, dimana setiap elemen populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Penelitian ini membagi sampel kedalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol, dimana Eksperimen berarti kelompok yang menggunakan LMS dan tatap muka (Blended Learning) atau penggabungan antara konvensional dan LMS sebagai media pembelajaran. Kemudian kelompok kedua menggunakan sistem konvensional sebagai media pembelajaran. pembagian kelompok ini ditunjukkan pada Tabel 4.1. Pada tabel ini dapat diketahui bahwa dari 97 mahasiswa yang mengikuti pembelajaran Teori Graf, dengan 48 mahasiswa (49.48%) mengikuti pembelajaran dengan Blended Learning, dan 49 mahasiswa (50.52%) mengikuti pembelajaran dengan sistem Konvensional. Sebagai penunjang penelitian, ditambahkan

(3)

61  

demografi untuk membuktikan faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi peningkatan nilai dalam proses pembelajaran menggunakan LMS pada matakuliah Teori Graf.

Tabel 4.1 Kelompok Penelitian

Kelompok N %

Eksperimen 48 49,48

Control 49 50,52 Total 97 100,00

4.3. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hasil yang lebih baik pada nilai matakuliah Teori Graf dalam pemanfaatan penggunaan LMS dan Konvensional pada proses pembelajaran Teori Graf di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian berikut, dapat dikatakan bahwa hipotesis dapat diterima.

4.4. Hasil

Penelitian

4.4.1. Analisis Eksperimen dan Kontrol

Analisis pertama pada penelitian ini terletak pada penilaian hasil yang didapat dari proses pembelajaran dengan menggunakan LMS dan pertemuan tatap muka (Blended Learning) yang kita sebut kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yaitu yang menggunakan cara konvensional atau hanya pertemuan tatap muka. Hal itu diperlukan untuk menjawab hipotesis yang ada, dimana ada hasil yang lebih baik antara

(4)

Kelompok Eksperimen yang menggunakan LMS dengan Kelompok Kontrol yang menggunakan sistem konvensional pada matakuliah Teori Graf di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta.

Penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Tahap Penelitian, Tahap Penelitian, dan Tahap Pengujian. Pada tahap Pra-Penelitian dilakukan uji awal yang menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian berada pada kondisi yang sama, artinya kedua kelompok tersebut tidak ada beda jika dilihat hubungan antara nilai prasyarat yaitu Aljabar, kalkulus dan Matematika Diskrit terhadap faktor demografi yang ada.

Sebelum dilakukan pengujian selanjutnya, Tabel 4.2 menjelaskan tentang karakteristik dari faktor demografi yang digunakan pada penelitian ini. Dari 97 mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran, diantaranya pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol terdapat 82 (84.54%) yang berjenis kelamin Pria, dan terdapat 15 (15.46%) yang berjenis kelamin Wanita. Kemudian terdapat 15 (15.46%) bagi mahasiswa yang berasal dari sekolah Negeri dan sebanyak 82 (84.54%) yang berasal dari sekolah Swasta. Pada faktor Jurusan Sekolah ditemukan sebanyak 54 (55.67%) untuk mahasiswa yang mengambil Jurusan Exacta ketika Sekolah Menengah Umum, sebanyak 43 (44.33%) untuk mahasiswa yang mengambil Jurusan Ilmu Sosial ketika Sekolah Menengah Umum. Untuk data demografi selanjutnya dapat diketahui bahwa sebanyak 55 (56.7%) orang tua dari mahasiswa masih bekerja dan sebanyak 42 (43.3%) tidak bekerja dengan latar belakang pendidikan sebanyak 32 (32.99%) adalah

(5)

63  

sarjana dan 65 (67.01%) adalah bukan sarjana. Yang terakhir dari data demografi dapat diketahui bahwa sebanyak 84 (86.6%) berlokasi di Jakarta dan 13 (13.4%) berlokasi di luar Jakarta. Seperti yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, bahwa faktor demografi digunakan untuk memperdalam dan mendukung hasil analisis yang dilakukan.

Tabel 4.2 Deskripsi Demografi Kategori Demografi Eksperimen Group Kontrol Group Total N (%) Jenis Kelamin Pria Wanita 41 (85.42) 7 (14.58) 41 (83.67) 8 (16.33) 82 (84.54) 15 (15.46) Asal Sekolah Negeri Swasta 6 (12.50)) 42 (87.50) 9 (18.37) 40 (81.63) 15 (15.46) 82 (84.54) Jurusan Sekolah Exacta Ilmu Sosial 23 (47.92) 25 (52.08) 31 (63.27) 18 (36.73) 54 (55.67) 43 (44.33) Pekerjaan Orang Tua

Bekerja Tidak Bekerja 25 (52.08) 23 (47.92) 30 (61.22) 19 (38.78) 55 (56.7) 42 (43.3) Pendidikan Orang Tua

Sarjana Bukan Sarjana 12 (25) 36 (75) 20 (40.82) 29 (59.18) 32 (32.99) 65 (67.01) Lokasi Tempat Tinggal

Jakarta Luar Jakarta 38 (79.17) 10 (20.83) 46 (93.88) 3 (6.12) 84 (86.6) 13 (13.4)

Tabel 4.2 diatas mendeskripsikan faktor demografi yang digunakan pada penelitian ini baik pada tahap Pra-Penelitian maupun pada tahap Pengujian. Setelah dilakukan analisis deskriptif terhadap faktor demografi yang digunakan,

(6)

Sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya jika dilihat tabel 4.3 .untuk mendeskripsikan data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan dalam teknik statistik, data yang diuji harus memenuhi Uji Asumsi sebelum melakukan analisis, diantaranya Uji Normalitas untuk mengetahui bahwa distribusi data yang didapatkan sudah mengikuti hukum sebaran normal baku. Hasil uji dengan Kolmogorov-Smirnov ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Uji Normalitas antara Teori Graf, Aljabar, Kalkulus, dan Matematika Diskrit

Variabel Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov p-value

Teori Graf (TG) .802 .540

Aljabar .888 .409

Kalkulus .816 .518

Matematika Diskrit .581 .889

Test Distribution is Normal, sig (p) > 0.05

Berdasarkan tabel 4.3. dapat dikatakan bahwa distribusi data adalah Normal dengan nilai yang signifikan (sig (p) > 0.05). Hal itu dapat dilihat berdasarkan tes Kolmogorof-Smirnov pada Nilai Teori Graf (p = .540), Nilai Aljabar (p = .409), Nilai Kalkulus (p = .518), dan Nilai Matematika Diskrit (p = .889).

Hasil analisis selanjutnya dilanjutkan pada tabel 4.4 mendeskripsikan nilai Prasyarat yang digunakan pada penelitian ini yang digunakan pada tahap Pra-penelitian. Nilai Prasyarat yang digunakan merupakan nilai dari matakuliah Aljabar, kalkulus dan Matematika Diskrit yang sudah dipelajari oleh mahasiswa yang bersangkutan pada semester

(7)

65  

sebelumnya. Nilai ini menunjukkan bahwa kondisi awal dari subjek penelitian adalah sama sebelum dilakukan interfensi pada tahap Penelitian. Hal itu ditunjukkan bahwa kedua kelompok, yaitu kelompok Eksperimen maupun kelompok Kontrol mempunyai derajat signifikansi yang sama. Artinya masing-masing kelompok mempunyai derajat signifikansi diatas 0.05 atau masing-masing mempunyai derajat signifikansinya dibawah 0.05, kecuali untuk matakuliah Kalkulus. Hal itu dapat dilihat pada Nilai Aljabar berdasarkan Jenis Kelamin (p-Kontrol =.074, p- Eksperimen = .246), Nilai Kalkulus berdasarkan Jenis Kelamin (p-Kontrol =.935, p- Eksperimen = .093), Nilai Matematika Diskrit berdasarkan Jenis Kelamin (p-Kontrol =.074, p- Eksperimen = .258). Kemudian Nilai Aljabar berdasarkan Sekolah Asal (p-Kontrol =.254, p- Eksperimen = .515), Kemudian Nilai Kalkulus berdasarkan Sekolah Asal (p-Kontrol =.920, p- Eksperimen = .305), Kemudian Nilai Matematika Diskrit berdasarkan Sekolah Asal (p-Kontrol =.655, p- Eksperimen = .834). Untuk Nilai Aljabar berdasarkan Jurusan Sekolah (p-Kontrol =.447, p- Eksperimen = .149), Untuk Nilai Kalkulus berdasarkan Jurusan Sekolah (p-Kontrol =.161, p- Eksperimen = .004*), Untuk Nilai Matematika Diskrit berdasarkan Jurusan Sekolah (p-Kontrol =.079, p- Eksperimen = .258), Untuk Nilai Aljabar berdasarkan Pekerjaan dan Pendidikan Orang Tua (Kontrol, p =.359; p = .922 , Eksperimen, p =.321; p = .220 ), Nilai kalkulus berdasarkan Pekerjaan dan Pendidikan Orang Tua (Kontrol, p =.453; p = .471 , Eksperimen, p =.106; p = .920 ), Nilai Matematika Diskrit berdasarkan Pekerjaan dan Pendidikan Orang Tua (Kontrol, p

(8)

=.614; p = .590 , Eksperimen, p =.388; p = .290 ). Kemudian untuk Nilai Aljabar berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal (p-Kontrol =.967, p- Eksperimen = .813), Nilai Kalkulus berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal (p-Kontrol =.681, p- Eksperimen = .733), Nilai Matematika Diskrit berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal (p-Kontrol =.080, p- Eksperimen = .809).

(9)

67

 

Tabel 4.4 Nilai Prasyarat terhadap Kofaktor

Kategori Demografi N

Kont N Eksp

Aljabar Kalkulus Matematika Diskrit

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

Mean P Mean P Mean P Mean P Mean P Mean P

Jenis Kelamin Pria Wanita 41 8 41 7 77.70 84.97 .074 73.02 80.17 .246 57.88 58.14 .935 64.68 73.74 .093 60.21 71.04 .074 65.83 73.90 .258 Asal Sekolah Negeri Swasta 9 40 6 42 75.23 79.70 .254 70.29 74.60 .515 57.67 57.98 .920 60.79 66.75 .305 64.13 61.50 .655 65.60 67.20 .834 Jurusan Sekolah Exacta Ilmu Sosial 31 18 23 25 79.77 77.36 .447 77.32 71.06 .149 59.18 55.76 .161 71.72 60.75 .004* 64.98 56.81 .079 69.97 64.28 .258 Pekerjaan Orang Tua

Bekerja Tidak Bekerja 30 19 25 23 77.77 80.64 .359 76.14 71.80 .321 58.63 56.81 .453 68.95 62.79 .106 61.07 63.42 .614 69.09 64.73 .388 Pendidikan Orang Tua

Sarjana Non Sarjana 20 29 12 36 79.08 78.75 .922 69.44 75.60 .220 58.95 57.21 .471 73.68 74.19 .920 60.40 63.07 .590 62.39 68.54 .290 Lokasi Tempat Tingal

Jakarta Luar Jakarta 46 3 38 10 78.90 78.63 .967 73.79 75.07 .813 58.05 56.02 .681 66.34 64.72 .733 62.98 46.58 .080 67.32 65.81 .809

Kofaktor : Jenis Kelamin, Asal Sekolah, jurusan Sekolah, Pekerjaan Orang Tua, Pendidikan Orang Tua, dan Lokasi Tempat Tinggal. *Test of Differences is significant, p < 0.05

(10)

Tabel 4.5 merupakan rata-rata nilai dari matakuliah Aljabar, kalkulus dan Matematika Diskrit yang merupakan nilai rata-rata dari matakuliah prasyarat tersebut. Sama dengan Tabel 4.4 diatas, bahwa Tabel 4.5 ini juga mendeskripsikan bahwa kondisi awal dari subjek penelitian adalah sama sebelum dilakukan interfensi pada tahap Penelitian, namun berdasarkan nilai rata-rata dari ketiga matakuliah tersebut. Hal itu ditunjukkan bahwa kedua kelompok, yaitu kelompok Eksperimen maupun kelompok Kontrol mempunyai derajat signifikansi yang sama untuk rata-rata dari ketiga matakuliah tersebut. Artinya masing-masing kelompok mempunyai derajat signifikansi diatas 0.05 atau masing-masing mempunyai derajat signifikansinya dibawah 0.05. Hal itu dapat dilihat pada Nilai rata-rata Prasyarat berdasarkan Jenis Kelamin (p-Kontrol =.082, p- Eksperimen = .067), Nilai rata-rata Prasyarat berdasarkan Asal Sekolah (p-Kontrol =.833, p- Eksperimen = .478), Nilai rata-rata Prasyarat berdasarkan Jurusan Sekolah (p-Kontrol =.084, p- Eksperimen = .025*). Kemudian Nilai rata-rata Prasyarat berdasarkan Pekerjaan Orang Tua (p-Kontrol =.675, p- Eksperimen = .256), Kemudian Nilai rata-rata Prasyarat berdasarkan Pendidikan Orang Tua (p-Kontrol =.944, p- Eksperimen = .790), Kemudian Nilai rata-rata Prasyarat berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal (p-Kontrol =.255, p- Eksperimen = .875)

(11)

69  

Tabel 4.5 Rata-rata Nilai Prasyarat

*Test of Differences is significant, p < 0.05

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dikatakan bahwa kedua kelompok tersebut tidak ada beda atau sama secara significant dalam hal jenis kelamin, asal sekolah, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, dan lokasi tempat tinggal. Sehingga pada tahap pengujian , data ini bisa digunakan untuk membandingkan kelompok eksperimen yang menggunakan LMS dengan nilai awal pada tahap Pra-penelitian tehadap kofaktor yang ada. Namun kedua kelompok tersebut berbeda dalam hal jurusan sekolah.

Langkah selanjutnya adalah pengujian yang dilakukan pada kedua kelompok Eksperimen dan Kontrol terhadap nilai Teori Graf. Dimana pada

Kategori Demografi N Kont N Eksp

Rata-Rata Nilai Prasyarat

Kontrol Eksperimen Mean P Mean P Jenis Kelamin Pria Wanita 41 8 41 7 65.26 71.38 .082 67.71 77.37 .067 Asal Sekolah Negeri Swasta 9 40 6 42 65.68 66.39 .833 65.56 69.62 .478 Jurusan Sekolah Exacta Ilmu Sosial 31 18 23 25 67.98 63.31 .084 73.44 65.13 .025* Pekerjaan Orang Tua Bekerja Tidak Bekerja 30 19 25 23 65.82 66.96 .675 71.17 66.88 .256 Pendidikan Orang Tua Sarjana Non Sarjana 20 29 12 36 66.14 66.35 .944 68.24 69.41 .790 Lokasi Tempat Tingal Jakarta Luar Jakarta 46 3 38 10 66.64 60.41 .255 69.27 68.53 .875

(12)

saat pengujian nilai Teori Graf menggunakan LMS, sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari LMS yang digunakan pada saat proses pembelajaran. Tabel 4.6 merupakan hasil yang didapat dari hipotesis utama.

Tabel 4.6 Uji Beda Nilai Teori Graf pada proses pembelajaran

Kelompok N Mean T Mean

Difference P-Value Eksperimen 48 76.760

2.051 5.723 .043*

Kontrol 49 71.036

*Test of Differences is significant, p < 0.05

Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa ada perbedaan nilai Teori Graf yang didapat pada kelompok Eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan LMS dengan kelompok Kontrol yang menggunakan cara konvensional. Hal itu dapat dilihat dari nilai P-Value yang diperoleh (.043 < 0.05). Kemudian dari tabel tersebut di dapat rata-rata nilai Teori Graf pada kelompok Eksperimen adalah 76.760 dan untuk kelompok Kontrol adalah 71.036. Artinya bahwa nilai rata-rata Teori Graf untuk kelompok Eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai kelompok Kontrol dan didukung oleh nilai T positif dengan perbedaan rata-rata sebesar 5.723 (t = 2.051).

Untuk melengkapi perhitungan sebelumnya pada tahap Pra-Penelitian, maka pada tahap Pengujian ini dilakukan kembali uji beda pada kelompok Eksperimen. Pengujian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada penerapan LMS yang diketahui dari nilai Aljabar, Kalkulus dan Matematika Diskrit dengan peningkatan yang terjadi pada

(13)

71  

nilai Teori Graf. Berdasarkan tabel 4.7 dibawah ini didapat informasi untuk faktor demografi berdasarkan Jenis Kelamin (Pria = 41, N-Wanita = 7) dengan Nilai Aljabar (p = .246), Nilai Kalkulus (p = .093), Nilai Matematika Diskrit (p = .258), dan Nilai Teori Graf (p = .031*). Kemudian untuk faktor demografi berdasarkan Asal Sekolah (N-Negeri = 6, N-Swasta = 42) dengan Nilai Aljabar (p = .515), Nilai Kalkulus (p = .305), Nilai Matematika Diskrit (p = .834), dan Nilai Teori Graf (p = .088). Untuk faktor demografi berdasarkan Jurusan Sekolah (N-Exacta = 23, N-Ilmu Sosial = 25) dengan Nilai Aljabar (p = .149), Nilai Kalkulus (p = .004*), Nilai Matematika Diskrit (p = .258), dan Nilai Teori Graf (p = .002*). Selanjutnya untuk faktor demografi berdasarkan Pekerjaan dan Pendidikan Orang Tua (Bekerja = 25, Tidak Bekerja = 23 ; N-Sarjana = 12, N-Tidak Non N-Sarjana= 36) dengan Nilai Aljabar (p = .321 ; p = .220), Nilai Kalkulus (p = .106; p = .920), Nilai Matematika Diskrit (p = .388; p = .290), dan Nilai Teori Graf (p = .045*; p = .926). Kemudian dialnjutkan dengan faktor demografi berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal (N-Jakarta = 38, N-Luar Jakarta = 10) dengan Nilai Aljabar (p = .813), Nilai Kalkulus (p = .733), Nilai Matematika Diskrit (p = .809), dan Nilai Teori Graf (p = .560). Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini.

(14)

Tabel 4.7 Pengaruh Nilai Aljabar, Kalkulus, Matematika Diskrit terhadap Nilai Teori Graf Kategori Demografi N Eks

Nilai Aljabar Nilai Kalkulus

Nilai Matematika Diskrit

Nilai Teori Graf

Mean P Mean P Mean P Mean P

Jenis Kelamin Pria Wanita 41 7 73.02 80.17 .246 64.68 73.74 .093 65.83 73.90 .258 74.90 87.63 .031* Asal Sekolah Negeri Swasta 6 42 70.29 74.60 .515 60.79 66.75 .305 65.60 67.20 .834 67.29 78.11 .088 Jurusan Sekolah Exacta Ilmu Sosial 23 25 77.32 71.06 .149 71.72 60.75 .004* 69.97 64.28 .258 83.38 70.66 .002* Pekerjaan Orang Tua Bekerja Tidak Bekerja 25 23 76.14 71.80 .321 68.95 62.79 .106 69.09 64.73 .388 80.78 72.39 .045* Pendidikan Orang Tua Sarjana Non Sarjana 12 36 69.44 75.60 .220 73.68 74.19 .920 62.39 68.54 .290 76.42 76.87 .926 Lokasi Tempat Tingal Jakarta Luar Jakarta 38 10 73.79 75.07 .813 66.34 64.72 .733 67.32 65.81 .809 77.40 74.34 .560

*Test of Differences is significant, p < 0.05

Pada tahap Pengujian ini dilakukan kembali uji beda pada kelompok eksperimen dengan menggunakan nilai rata-rata dari ketiga matakuliah tersebut. Pengujian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada penerapan LMS antara nilai Prasyarat dengan perbedaan yang terjadi pada nilai Teori Graf. Berdasarkan tabel 4.8 dibawah ini didapat informasi untuk faktor demografi berdasarkan Jenis Kelamin (NPria = 41, NWanita = 7) dengan ratarata Nilai Prasyarat (t (49) = -1.875, p = .067) dan Nilai Teori Graf (t (49) = -2.229, p = .031*). Kemudian untuk faktor demografi berdasarkan Asal Sekolah (N-Negeri =

(15)

73  

6, N-Swasta = 42) dengan rata-rata Nilai Prasyarat (t (49) = -.715, p = .478) dan Nilai Teori Graf (t (49) = -1.742, p = .088). Untuk faktor demografi berdasarkan Jurusan Sekolah (N-Exacta = 23, N-Ilmu Sosial = 25) dengan rata-rata Nilai Prasyarat (t (49) = 2.323, p = .025) dan Nilai Teori Graf (t (49) = 3.342, p = .002*). Untuk faktor demografi berdasarkan Pekerjaan Orang Tua (N-Bekerja = 25, N-Tidak Bekerja = 23) dengan rata-rata Nilai Prasyarat (t (49) = 1.151, p = .256) dan Nilai Teori Graf (t (49) = 2.065, p = .045*). Untuk faktor demografi berdasarkan Pendidikan Orang Tua (N-Sarjana = 12, N-Non Sarjana = 36) dengan rata-rata Nilai Prasyarat (t (49) = -.269, p = .790) dan Nilai Teori Graf (t (49) = -.094, p = .926). Untuk faktor demografi berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal (N-Jakarta = 38, N-Luar Jakarta = 10) dengan rata-rata Nilai Prasyarat (t (49) = .158, p = .875) dan Nilai Teori Graf (t (49) = .585, p = .560). Secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.8 dibawah ini.

(16)

Tabel 4.8 Pengaruh Rata-Rata Nilai Prasyarat terhadap Nilai Teori Graf Kategori Demografi N Eks Rata-Rata Nilai Prasyarat Nilai Teori Graf Mean P Mean P Jenis Kelamin Pria Wanita 41 7 67.71 77.37 .067 74.90 87.63 .031* Asal Sekolah Negeri Swasta 6 42 65.56 69.62 .478 67.29 78.11 .088 Jurusan Sekolah Exacta Ilmu Sosial 23 25 73.44 65.13 .025* 83.38 70.66 .002*

Pekerjaan Orang Tua Bekerja Tidak Bekerja 25 23 71.17 66.88 .256 80.78 72.39 .045*

Pendidikan Orang Tua Sarjana Non Sarjana 12 36 68.24 69.41 .790 76.42 76.87 .926

Lokasi Tempat Tingal Jakarta Luar Jakarta 38 10 69.27 68.53 .875 77.40 74.34 .560

*Test of Differences is significant, p < 0.05

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa ada pengaruh penggunaan LMS dalam proses belajar mengajar terhadap kofaktor yang ada. Artinya bahwa jenis kelamin mempengaruhi proses pembelajaran Teori Graf dengan menggunakan LMS. Hal itu dapat dilihat dari perbedaan yang signifikan antara nilai awal dengan p-value 0.067 dan nilai Teori Graf dengan p-value 0.031. selain itu, pekerjaan orang tua juga turut mempengaruhi penerapan LMS ini. Hal itu dapat dilihat dari perbedaan yang signifikan antara nilai awal dengan p-value 0.256 dan nilai Teori Graf dengan p-value 0.045.

Seperti pada uji beda sebelumnya, pada Uji Korelasi ini juga dilakukan Uji Normalitas. Hasil Uji Normalitas dengan

(17)

Kosmogorof-75  

Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.9. Kemudian dilakukan Uji Linieritas untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linier atau tegak lurus. Hasil Uji Linieritas ini dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.9. Uji Linieritas antara Teori Graf terhadap Aljabar, Kalkulus dan Matematika Diskrit

Variabel Linieritas

F R-Square p-value

Teori Graf - Aljabar 52.072 .505 .019* Teori Graf – Kalkulus 41.262 .495 .000* Teori Graf – Matematika Diskrit 71.030 .508 .001* Linierity test is significant, p < 0.05

Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat dikatakan bahwa Nilai Aljabar dengan Nilai Teori Graf mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai R-Square = .505 (F = 52.072, p = .019). Kemudian Nilai Kalkulus dengan Nilai Teori Graf juga mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai R-Square = .495 (F = 41.262, p = .000) dan Nilai Matematika Diskrit dengan Nilai Teori Graf juga mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai R-Square = .508 (F = 71.030, p = .001). Dari hasil pengujian ini dapat dikatakan bahwa Nilai Prasyarat, yaitu nilai rata-rata dari Nilai Aljabar, Kalkulus, dan Matimatika Diskrit juga mempunyai hubungan yang linier. Sehingga setelah dilakukan Uji Asumsi ini, dapat dilanjutkan Uji Korelasi untuk melihat apakah ada hubungan yang kuat antara masing-masing variabel yang diuji.

Untuk memperdalam penelitian ini dilakukan uji korelasi dengan Pearson’s Correlation. Korelasi yang dilihat adalah antara Nilai

(18)

Matakuliah Teori Graf terhadap Nilai Matakuliah Aljabar, kalkulus dan Matematika Diskrit dan Rata-rata Nilai Prasyarat.

Tabel 4.10 Korelasi Antara Teori Graf, Aljabar, Kalkulus, Matematika Diskrit Korelasi antar Matakuliah Coefficient

Correlation P-Value

Teori Graf - Nilai Prasyarat .820

< 0.05 Teori Graf - Nilai Aljabar .711

Teori Graf - Nilai Kalkulus .704 Teori Graf - Nilai Matematika Diskrit .713

Dari Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing matakuliah mempunyai korelasi yang kuat. Terdapat korelasi antara Matakuliah Aljabar dengan Matakuliah Teori Graf karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05 dengan derajat korelasi r = .711, dimana hubungan itu bisa dikatakan hubungan yang kuat (r (48) = .711, p < 0.05). Kemudian Terdapat hubungan antara Matakuliah Kalkulus dengan Matakuliah Teori Graf karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05 dengan derajat korelasi r = .704, dimana hubungan itu bisa dikatakan hubungan yang kuat (r (48) = .704, p < 0.05). Yang terakhir adalah hubungan antara Matakuliah Matematika Diskrit dengan Matakuliah Teori Graf karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05 dengan derajat korelasi r = .713, dimana hubungan itu bisa dikatakan hubungan yang kuat pula (r (48) = .713, p < 0.05). Jika Nilai Prasyarat merupakan gabungan dari ketiga matakuliah tersebut, maka hubungan antara Nilai Prasyarat dengan Matakuliah Teori Graf karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05 dengan derajat korelasi r = .820,

(19)

77  

dimana hubungan itu bisa dikatakan hubungan yang kuat pula (r (48) = .820, p < 0.05). Berdasarkan nilai r yang didapat, maka dapat dikatakan bahwa masing-masing komponen memiliki korelasi positif dan signifikan antara nilai Aljabar, Kalkulus, Matematika Diskrit, dan Nilai Prasyarat terhadap Teori Graf. Makin tinggi nilai matakuliah prasyarat, makin tinggi pula nilai Teori Graf.

4.4.2. Analisis TAM

Analisis selanjutnya adalah mengenai TAM. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dimana pada penelitian ini juga mendeskripsikan tentang penerimaan pengguna (User) pada LMS yang digunakan. Model TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan LMS dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya LMS oleh pengguna. Model konstruk TAM yang digunakan pada penelitian ini adalah Intention to Use (ITU), Attitude (ATT), Perceive Ease of Use (PEOU), dan Perceived Usefulness (PU), dimana masing-masing dimensi ini mempunyai fungsi tersendiri sesuai dengan penjelasan di bab sebelumnya. Pengujian ini hanya dilakukan untuk kelompok eksperimen karena memang hanya kelompok ini yang menggunakan LMS selama proses pembelajaran Teori Graf.

Tahap pertama adalah Uji Validitas dan Reliabilitas terhadap butir soal pada TAM. Laporan yang lengkap untuk uji Validitas dan Reliabilitas ditunjukkan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 48 responden (df = 48-2 = 46).

(20)

Sehingga berdasarkan tabel r Product Moment, maka r tabel adalah .291. Nilai Corrected item-Total (r-hitung) yang lebih kecil dari r tabel (= .291) hanya ATT2, maka hanya ATT2 yang merupakan data tidak valid.

Kemudian untuk Uji Reliabilitas, hanya dilakukan untuk butir soal yang valid. Hasil pengujian ini juga ditunjukkan pada Lampiran 2. Berdasarkan hasil pengujian, didapat semua nilai Cronbach’s alpha lebih dari 0.5, sehingga semua variabel yang digunakan dianggap Reliabel.

Tabel 9 dibawah ini ditunjukkan mengenai hasil dari perhitungan Teori Graf dengan pemanfaatan TAM secara statistik yang dilakukan selama penelitian. Berdasarkan Tabel 9 dibawah ini dapat diinformasikan untuk nilai rata-rata dari komponen TAM (ITU, ATT, PEOU, PU) dan Teori Graf. Dimana hasil dari ITU adalah 23.51 (SD = 3.421), kemudian ATT adalah 12.12 (SD = 13.000) dan PEOU adalah 35.73 (SD = 4.495) serta untuk PU adalah 35.19 (SD = 5.093), kemudian untuk rata-rata Teori Graf adalah 76.76 (SD = 14.537).

(21)

79  

Gambar 4.1 Histogram Frekuensi TAM & TG TG 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 F re quency 8 6 4 2 0 TG Mean =76.76 Std. Dev. =14.537 N =48 ITU 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 Fre q uenc y 10 8 6 4 2 0 ITU Mean =23.52 Std. Dev. =3.421 N =48 ATTx 15.00 12.50 10.00 7.50 5.00 Frequen c y 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 ATTx Mean =12.12 Std. Dev. =1.92 N =48 PEOU 45.00 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 F re quency 8 6 4 2 0 PEOU Mean =35.73 Std. Dev. =4.495 N =48 PU 45.00 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 F re quency 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 PU Mean =35.19 Std. Dev. =5.093 N =48

(22)

Selain itu pada Tabel 4.11 juga diketahui mengenai nilai rata tengah, mode, range, nilai minimum dan Maksimum terhadap TAM dan Teori Graf. Tabel ini digunakan untuk mendeskripsikan kondisi awal pada kelompok eksperimen terhadap nilai Teori Graf dan nilai TAM itu sendiri. Sehingga dari tabel tersebut terlihat penyebaran data pada kelompok yang diuji. Pada ITU mempunyai nilai rata tengah adalah 24.000, Mode adalah 25.00, serta nilai minimum dan maksimum pada ITU sebesar 13.00 dan 28.00 (Range = 15.00). Pada ATT mempunyai nilai rata tengah adalah 13.000, Mode adalah 14.00, serta nilai minimum dan maksimum pada ATT sebesar 6.00 dan 14.00 (Range = 8.00). Pada PEOU mempunyai nilai rata tengah adalah 37.000, Mode adalah 39.00, serta nilai minimum dan maksimum pada PEOU sebesar 24.00 dan 42.00 (Range = 18.00). Pada PU mempunyai nilai rata tengah adalah 35.500, Mode adalah 40.00, serta nilai minimum dan maksimum pada PU sebesar 19.00 dan 42.00 (Range = 23.00). Kemudian yang terakhir adalah TG mempunyai nilai rata tengah adalah 78.73, Mode adalah 67.15, serta nilai minimum dan maksimum pada TG sebesar 42.10 dan 98.05 (Range = 55.95).

(23)

81  

Tabel 4.11 Deskripsi Statistik antara TAM dan Nilai Teori Graf TAM &

Teori Graf N

Kelompok Eksperimen Mean

(SD)

Median Mode Range Min Max

ITU 48 23.51 (3.421) 24.00 25.00 15.00 13.00 28.00 ATT 48 12.12 (13.000) 13.00 14.00 8.00 6.00 14.00 PEOU 48 35.73 (4.495) 37.00 39.00 18.00 24.00 42.00 PU 48 35.19 (5.093) 35.50 40.00 23.00 19.00 42.00 TG 48 76.76 (14.537) 78.73 67.15 55.95 42.10 98.05

Setelah dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas, hasil analisa selanjutnya adalah hubungan antara ITU, ATT, PEOU dan PU. Pengujian korelasi ini adalah untuk membuktikan bahwa LMS pada matakuliah Teori Graf yang digunakan dapat diterima dengan baik oleh pengguna. Dimana pada pengujian ini hanya menguji seputar TAM yang digunakan dengan tujuan untuk memetakan hubungan antar komponen TAM. Hasil pengujian ini ditunjukkan pada Tabel 4.14.

Sebelum dilakukan Uji Korelasi, terlebih dahulu dilakukan Uji Normalitas dan Uji Linieritas. Fungsi Uji Asumsi ini sudah dijelaskan pada subbab di atas. Hasil uji dengan Kosmogorov-Smirnov ini dapat dilihat pada Tabel 4.12

(24)

Tabel 4.12. Uji Normalitas antara Teori Graf komponen TAM

Variabel Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov p-value ITU 1.108 .172 ATT 1.278 .076 PEOU 1.177 .125 PU .805 .536 TG .802 .540 Test Distribution is Normal, sig (p) > 0.05

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dikatakan bahwa distribusi data adalah Normal dengan nilai yang signifikan (sig (p) > 0.05). Hal itu dapat dilihat berdasarkan tes Kolmogorof-Smirnov pada ITU (p = .172), ATT (p = .076), PEOU (p = .125), PU (p = .536) dan TG (p = .540).

Setelah dilakukan Uji Normalitas, pada penelitian ini dilanjutkan Uji Linieritas, dimana pada uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linier atau tegak lurus. Berdasarkan metode penelitian terdahulu, sebelum mengatahui hubungan yang terjadi, maka harus dilakukan Uji Linieritas yang dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13. Uji Linieritas antara PEOU, ATT, PU dan ITU

Variabel Linieritas F R-Square p-value PEOU – ATT 63.370 .458 < 0.05 PU – ATT 17.679 .259 PEOU – PU 19.070 .323 ATT – ITU 24.765 .332

Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat dikatakan bahwa PEOU dengan ATT mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai

(25)

R-83  

Square = .458 (F = 63.370, p < 0.05). Kemudian PU dengan ATT juga mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai R-Square = .259 (F = 17.679, p < 0.05), kemudian PEOU dengan PU juga mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai R-Square = .323 (F = 19.070, p < 0.05) dan ATT dengan ITU juga mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai R-Square = .332 (F = 24.765, p < 0.05). Berdasarkan hasil Uji Asumsi ini, kemudian dapat dilanjutkan dengan Uji Korelasi untuk melihat apakah ada hubungan yang kuat antara masing-masing variabel TAM yang diuji.

Pearson’s Correlation digunakan untuk melihat hubungan dalam penelitian yang dilakukan. Pearson’s Correlation merepresentasikan hubungan yang linier antara dua variabel. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ada beberapa hubungan dari variabel TAM, yaitu ITU, ATT, PEOU, dan PU. Dari hasil statistik, secara signifikan dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05. Dimana dalam hubungan ini dapat dikatakan memiliki hubungan yang cukup kuat antara PEOU – ATT (r (48) = .677, p < 0.05) dan kemudian terdapat hubungan yang lemah antara PU – ATT (r (48) = .509, p < 0.05), PEOU – PU (r (48) = .568, p < 0.05), dan ATT – ITU (r (48) = .576, p < 0.05).

(26)

Tabel 4.14. Korelasi antara ITU, ATT, PEOU dan PU Korelasi TAM Coefficient

Correlation P-Value

PEOU berkorelasi positif terhadap ATT .677

< 0.05 PU berkorelasi positif terhadap ATT .509

PEOU berkorelasi positif terhadap PU .568 ATT berkorelasi positif terhadap ITU .576

Jika dilakukan secara simultan, hubungan yang dihasilkan akan tampak pada Tabel 4.15. Artinya pada bagian pengujian ini akan terlihat hubungan antara masing komponen dalam TAM, yaitu antara ITU, ATT, PEOU dan PU dimana masing-masing komponen mempunyai hubungan yang kuat dan lemah. Dari hasil statistik, secara signifikan dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara ITU – PEOU (r (48) = .687, p < 0.05), ITU – PU (r (48) = .649, p < 0.05), ATT – PEOU (r (48) = .677, p < 0.05), dimana . Kemudian dari hasil statistik yang sama, secara signifikan dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup lemah antara ITU – ATT (r (48) = .576, p < 0.05), ATT – PU (r (48) = .509, p < 0.05), PEOU – PU (r (48) = .568, p < 0.05).

Tabel 4.15. Korelasi Antar TAM

TAM Coefficient Correlation P-Value

ITU ATT PEOU PU

ITU .576 .687 .649

< 0.05

ATT .576 .677 .509

PEOU .687 .677 .568

(27)

85  

Untuk memperdalam penelitian ini dilakukan Uji Korelasi antara ITU, ATT, PEOU dan PU terhadap Nilai Teori Graf mahasiswa. Namun sebelumnya dilakukan Uji Asumsi terlebih dahulu, dimana untuk data sebaran normal dapat dilihat pada Tabel 4.12. kemudian untuk Uji Linieritas dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Uji Linieritas antara Teori Graf terhadap ITU dan PEOU

Variabel Linieritas

F R-Square p-value

Teori Graf - ITU 6.831 .144 .013 Teori Graf – PEOU 6.336 .096 .017 Linierity test is significant, p < 0.05

Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat dikatakan bahwa ITU dengan Nilai Teori Graf mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai R-Square = .144 (F = 6.831, p = .013). Kemudian PEOU dengan Nilai Teori Graf juga mempunyai hubungan yang linier dengan Nilai R-Square = .017 (F = 6.336, p = .096). Berdasarkan hasil Uji Asumsi ini, kemudian dapat dilanjutkan dengan Uji Korelasi untuk melihat apakah ada hubungan yang kuat antara masing-masing variabel ITU, PEOU dengan Teori Graf yang diuji.

Berbeda dengan pengujian sebelumnya, dimana pada bagian ini hanya ITU dan PEOU yang mempunyai hubingan secara signifikan dengan Teori Graf karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup lemah antara ITU – Teori Graf (r (48) = .376, p = .008) dan PEOU – Teori Graf (r (48) = .310, p = .032).

(28)

Tabel 4.17. Korelasi Antara ITU, ATT, PEOU, PU dan Teori Graf TAM Coefficient Correlation P-Value ITU–Teori Graf .379 .008* ATT–Teori Graf .199 .175 PEOU–Teori Graf .310 .032* PU–Teori Graf .228 .119 *Correlation test is significant, p < 0.05

Gambar

Tabel 4.1 Kelompok Penelitian
Tabel 4.2 Deskripsi Demografi
Tabel 4.4 Nilai Prasyarat terhadap Kofaktor
Tabel 4.5 Rata-rata Nilai Prasyarat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu astronomi berasal dari kata aster yang berar Ɵ bintang disebut juga ilmu falak atau kosmografi ( kosmos = ruang semesta). Ilmu astronomi atau yang lebih dikenal dengan

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi,

Dari hasil pengukuran dan analisis yang telah dilakukan terhadap capaian kinerja LRSDKP Triwulan II tahun 2020 dapat diambil kesimpulan bahwa dengan metode

Kemudian harga-harga output dan biaya per unit dari input setiap tahun digandakan dengan kuantitas output yang dihasilkan dan kuantitas input yang digunakan pada periode

Berat kering tajuk pada tanaman padi Burungan, Superwin, Temo dan Ombong yang diairi sampai kapsitas lapang lebih besar daripada tanaman yang tidak diairi

Keempat, singakatan yang selama ini dipakai oleh AACR2 seperti dkk.,ill.,ed., dan lainnya tidak dapat dipakai oleh RDA.Oleh karena itu, dapat disimpulkan AACR2

3.1 Klasifikasi Hasil Evaluasi Belajar Siswa .... Matrik Penelitian ... Daftar siswa kelas VII c SMP Muhammadiyah 9 Watukebo ... Nama Kelompok Siswa ... Rekapitulasi observasi