• Tidak ada hasil yang ditemukan

ʹͲͳ SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL QRRQHVD UHRRDUNDEOH WUDGH ZLWK 'LUHFWRUDWH *HQHUDO RI 1DWLRQDO ([SRUW 'HYHORSPHQW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ʹͲͳ SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL QRRQHVD UHRRDUNDEOH WUDGH ZLWK 'LUHFWRUDWH *HQHUDO RI 1DWLRQDO ([SRUW 'HYHORSPHQW"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

'LUHFWRUDWH *HQHUDO RI

1DWLRQDO ([SRUW 'HYHORSPHQW

WUDGH ZLWK

UHRRDUNDEOH

QRRQHVD

ʹͲͳ͸

SEKRETARIAT

DIREKTORAT JENDERAL

(2)

i

KATA PENGANTAR

Sebagai upaya mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Perdagangan dan guna mewujudkan akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) dalam menata sistem kerja kepemerintahan yang lebih baik (good governance), maka seluruh kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Ditjen PEN akan terangkum dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja. Pelaporan kinerja ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja unit kerja Sekretariat Ditjen PEN dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasarannya.

Arah kebijakan dan strategi Ditjen PEN ke depan dapat dijabarkan dalam konsep pengembangan ekspor nasional yang bertujuan untuk peningkatan daya saing dan akses pasar, serta peningkatan daya saing ekspor, yaitu diversifikasi pasar ekspor, diversifikasi produk, dan pencitraan nasional. Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada unit kerja agar dapat melaksanakan kegiatannya secara efektif, efisien, dan responsif terhadap aspirasi dunia usaha dan lingkungan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. Selain itu dapat memberikan bahan masukan dan feedback bagi pihak-pihak yang berkepentingan sehingga dapat berujung pada peningkatan kinerja.

Jakarta, Maret 2017 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional

(3)

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban, setiap instansi pemerintah secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan Kinerja. Berdasarkan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), penyusunan Laporan Kinerja dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja dan pengukuran kinerja.

Selama periode tahun 2015-2019, tujuan strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai secara garis besar ialah Peningkatan ekspor barang non migas yang bernilai tambah, Peningkatan akses dan pasar internasional, serta Pemantapan Promosi Ekspor dan Nation Branding. Sedangkan sasaran strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai dalam periode tersebut ialah sasaran strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai dalam periode tersebut adalah meningkatnya diversifikasi dan kualitas produk yang berdaya saing ekspor serta diversifikasi pasar tujuan ekspor.

Guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Ditjen PEN, maka Sekretariat Ditjen menyusun rencana kinerja yang tertuang dalam fokus kegiatan dan sasaran sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 1. Sasaran dan Fokus Kegiatan Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016

Sasaran Fokus Kegiatan

Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar negeri dalam peningkatan ekspor nonmigas

 Publikasi promosi ekspor

 Dukungan teknis kantor ITPC

 Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor

 Penyelenggaraan Promosi dan Pengamatan Pasar ITPC

 Pemenang Penghargaan

 UKM daerah yang dibina

 Layanan Perkantoran

Terlaksananya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN

 Penyusunan kebijakan di bidang pengembangan ekspor

 Penyusunan dokumen rencana program kegiatan

 Pelayanan kepegawaian dan pengembangan SDM

 Penyusunan dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

 Penyusunan laporan pelaksanaan kinerja

(4)

iii

Dari tabel di atas, terdapat 2 (dua) sasaran yang ingin dicapai oleh Sekretariat Ditjen dalam upaya mendukung pencapaian sasaran strategis Ditjen PEN. Setiap sasaran-sasaran Sekretariat Ditjen masing-masing memiliki indikator kinerja yang harus dicapai sebagaimana disebutkan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016 No

Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Sasaran 1: Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar

negeri dalam peningkatan ekspor non migas

1. Jumlah Publikasi Promosi Ekspor Kegiatan 23 15 65,22 2. Jumlah Dukungan Teknis Kantor ITPC Kegiatan 8 7 87,5

3. Jumlah Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor Kegiatan 24 20 83,33 4. Jumlah Penyelenggaraan Promosi dan

Pengamatan Pasar ITPC

Pameran 76 270 355,26

5. Jumlah Pemenang Penghargaan Pemenang 40 92 230

6. Jumlah UKM yang Dibina UKM 68 68 100

2 Sasaran 2: Terlaksana dukungan manajemen dan dukungan teknis Ditjen PEN

1. Jumlah Kebijakan di Bidang Pengembangan Ekspor

Kebijakan 3 2 66,67

2. Jumlah Dokumen Rencana Program Kegiatan Dokumen 5 5 100 3. Jumlah Layanan Kepegawaian dan

Pengembangan SDM

Kegiatan 14 14 100

4. Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

Dokumen 2 2 100

5. Jumlah Laporan Pelaksanaan Kinerja Laporan 20 20 100 Sumber: Ditjen PEN

Pada tahun 2016, sebagian besar indikator, baik pada sasaran 1 maupun sasaran 2 menunjukkan tingkat capaian 100% atau lebih. Namun secara spesifik, terdapat 3 (tiga) indikator pada sasaran 1 yang tidak mencapai target, yakni jumlah publikasi promosi ekspor (capaian 65,22%), jumlah dukungan teknis kantor ITPC (capaian 87,5%), serta jumlah penyelenggaraan pusat promosi ekspor (capaian 83,33%). Sementara itu, untuk sasaran 2, terdapat 1 (satu) indikator yang tidak mencapai target, yaitu jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor (capaian 66,67%). Dari sisi kinerja keuangan, alokasi anggaran untuk Ditjen PEN tahun 2016 adalah sebesar Rp. 272.738.169.000, mengalami peningkatan sebesar 47,39% dibandingkan alokasi anggaran tahun 2015 yang sebesar Rp. 185.049.041.000,-. Namun tingkat penyerapan anggaran tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,45% menjadi 89,65% dibandingkan realisasi anggaran tahun 2015 yang tercatat sebesar 90,1%.

(5)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang dan Peran Strategis ... 2

B.

Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN ... 4

C.

Isu Strategis Sekretariat Ditjen PEN ... 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA... 9

A.

Perencanaan Strategis Sekretariat Ditjen PEN ... 10

B.

Rencana Kinerja Sekretariat Ditjen PEN ... 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 13

A.

Capaian Kinerja Organisasi ... 14

Sasaran 1 Meningkatnya Peran Dunia Usaha, Lembaga Ekspor di Dalam Negeri

dan Luar Negeri dalam Peningkatan Ekspor Non Migas

... 15

Sasaran 2 Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen PEN

... 32

B.

Kinerja Anggaran ... 41

BAB IV PENUTUP ... 44

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 46

1.

Dokumen Perjanjian Kinerja ... 46

2.

Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) ... 48

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dirjen PEN berdialog pada Metro Plus Pagi dalam rangka TEI 2016 ... 18

Gambar 2. Kegiatan Diseminasi Informasi Atdag dan ITPC di Daerah ... 19

Gambar 3. Penyerahan Penghargaan Primaniyarta kepada pelaku Ekspor Berprestasi

oleh Presiden RI pada Pembukaan TEI 2016 ... 26

Gambar 4. Presiden RI menyerahkan Penghargaan Primaduta kepada Kepala

Perwakilan RI di Luar Negeri pada Pembukaan Trade Expo Indonesia 2016 ... 28

Gambar 5. Diseminasi Peraturan Perundangan-Undangan Bidang Pengembangan

Ekspor di Bali ... 35

Gambar 6. Kegiatan Pelatihan Barang dan Jasa... 38

Gambar 7. Laporan Pelaksanaan Kinerja yang dihasilkan oleh Ditjen PEN tahun 2016. ... 40

(7)

vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Tingkat Pendidikan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN ... 6

Grafik 2. Golongan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN ... 6

Grafik 3. Proporsi Jenis Kelamin Pegawai Sekretariat Ditjen PEN ... 7

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran dan Fokus Kegiatan Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016 ... ii

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016 ... iii

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1 ... 15

Tabel 4. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Dana Dekonsentrasi ... 29

Tabel 5. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema

Designer Dispatch Services

(DDS) ... 31

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2 ... 32

Tabel 7. Realisasi Anggaran Sekretariat Ditjen PEN Menurut Sasaran ... 43

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang dan Peran Strategis

Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN

(10)

2

A.

Latar Belakang dan Peran Strategis

Upaya peningkatan ekspor mempunyai peranan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

Pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas sasaran pembangunan nasional dapat dipercepat melalui peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan ekspor dan peningkatan investasi. Upaya peningkatan ekspor mempunyai peranan yang sangat strategis untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pengembangan ekspor non migas, baik barang maupun jasa pada dasarnya merupakan andalan jangka pendek bagi pemulihan ekonomi dan jangka menengah-panjang untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus meningkatkan perolehan devisa, perluasan lapangan kerja, serta pemanfaatan sumber daya dalam negeri.

Dalam upaya peningkatan ekspor, kebijakan dan langkah-langkah yang ditempuh diprioritaskan untuk perluasan pasar ekspor ke pasar-pasar prospektif dan emerging market dengan mengintensifkan kegiatan promosi, peningkatan akses informasi kepada dunia usaha, pengembangan kelembagaan ekspor, dan peningkatan profesionalisme dunia usaha dalam memasuki pasar global.

Fungsi koordinasi antar unit teknis dalam upaya mencapai sasaran organisasi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antar unit kerja supaya program kerja dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Pada saat ini proses koordinasi merupakan hal yang tergolong cukup krusial untuk dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu unit kerja yang bertindak sebagai koordinator sehingga setiap kegiatan dapat berjalan beriringan dan tepat sasaran serta tumpang tindih program dan kegiatan dapat diminimalisir. Sekretariat Ditjen PEN berperan sebagai koordinator untuk semua kegiatan Ditjen PEN yang mencakup proses perencanaan, controlling, sekaligus pelaporan dan evaluasi. Fungsi koordinasi antar unit teknis yang dilakukan oleh Sekretariat Ditjen PEN salah satunya dengan pengoordinasian unit di lingkungan Ditjen PEN terkait dengan penyusunan program dan anggaran kegiatan, serta pemberdayaan peran lembaga ekspor Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di berbagai negara, dalam hal pembinaan untuk meningkatkan pencapaian target peningkatan ekspor melalui penyediaan informasi peluang pasar di negara akreditasi perwakilan dan penjaringan peserta/buyer sebagai penerima Penghargaan Primaduta. Sekretariat Ditjen PEN juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini dinas yang menangani perdagangan terkait konteks pembinaan pelaku usaha di daerah dalam berbagai kegiatan, seperti fasilitasi UKM pada kegiatan promosi dagang, Trade Expo Indonesia dan penjaringan peserta Primaniyarta.

(11)

3

Selain itu, Sekretariat Ditjen PEN juga melakukan fungsi koordinasi dalam mengatur dan mensinergikan kegiatan pengembangan ekspor yang dilakukan oleh para stakeholder melalui penyusunan kebijakan perdagangan terkait pengembangan ekspor. Dengan dilaksanakannya penyusunan kebijakan perdagangan di sektor pengembangan ekspor ini, diharapkan dapat tercipta kondisi yang kondusif bagi dunia usaha dalam mengembangkan kemampuan ekspornya.

Laporan Kinerja sebagai perwujudan

pertanggung-jawaban instansi pemerintah

Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban, setiap instansi pemerintah secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (yang sebelumnya disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/LAKIP). Hal ini sesuai dengan PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 2 yang

berbunyi “Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan

APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan: a. Laporan Keuangan; dan b. Laporan Kinerja. dan Perpres No.29/2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 18 yang berbunyi: Setiap entitas Akuntabilitas Kinerja menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan. Berdasarkan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), penyusunan Laporan Kinerja dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja dan pengukuran kinerja. Selain itu, pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Peraturan tersebut disebutkan bahwa Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Untuk di lingkungan Kementerian Perdagangan, Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan telah diterapkan secara bertingkat mulai dari tingkat unit Eselon II sampai dengan Kementerian serta dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan. Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 ini mengamanatkan kepada setiap unit kerja di Kementerian Perdagangan untuk melakukan kegiatan pemantauan dan pelaporan kinerja di lingkungan Kementerian Perdagangan dengan menyampaikan Laporan Kinerja, pada akhir tahun anggaran.

(12)

4

Sejalan dengan itu, Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Sekretariat Ditjen PEN) berkewajiban melaporkan kinerja yang telah dicapai dan merupakan bentuk pertanggungjawaban sebagaimana diatur dalam kebijakan-kebijakan tersebut di atas.

B.

Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN

Tugas Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, maka tugas Sekretariat Ditjen PEN adalah: Melaksanakan koordinasi

pelaksanaan tugas dan pelayanan dukungan teknis dan

administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal .

Pernyataan tugas Sekretariat Ditjen PEN tersebut sepenuhnya mengacu pada fungsi ke-enam dari Ditjen PEN sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan tersebut di atas: Pelaksanaan

administrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional .

Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional merupakan unit eselon dua yang berkedudukan sebagai unit pendukung (supporting unit) bagi pelaksanaan tugas dan fungsi unit eselon II Ditjen PEN.

Fungsi Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut di atas, maka Sekretariat

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional memiliki 4 (empat) fungsi organisasi, yaitu:

 Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan program serta administrasi kerja sama perwakilan promosi ekspor di dalam dan luar negeri;

 Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan, perbendaharaan dan gaji, anggaran, akuntansi dan barang milik negara;

 Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan telaahan hukum, penyusunan rancangan oeraturan perundang-undangan, pengelolaan informasi publik, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan ekspor nasional; dan

 Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, organisasi, kearsipan, tata usaha, persuratan, rumah tangga dan dokumentasi.

(13)

5

Sebagai bagian integral dari Ditjen PEN, Sekretariat Ditjen memiliki tugas dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal. Untuk dapat menjalankan tugas tersebut, Sekretariat Ditjen memiliki struktur organisasi yang terdiri atas 4 (empat bagian) sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 3.

Adapun tugas masing-masing bagian, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, adalah sebagai berikut:

Bagian Program dan Kelembagaan

Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan program, serta administrasi kerja sama perwakilan promosi ekspor di dalam dan luar negeri.

Bagian Kepegawaian dan Umum

Memiliki tugas melaksanakan urusan kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, persuratan dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal.

Bagian Keuangan

Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan, perbendaharaan dan gaji, anggaran, akuntansi dan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal.

Bagian Hukum dan Pelaporan

Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi telaahan hukum, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaskanaan evaluasi dan pelaporan serta informasi publik di bidang pengembangan ekspor nasional.

Dalam menunjang seluruh program dan kegiatannya, Sekretariat Ditjen PEN didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 73 pegawai dengan rincian sebagai berikut:

 1 orang Sekretaris Ditjen PEN;

 Bagian Program dan Kelembagaan sebanyak 16 pegawai;  Bagian Hukum dan Pelaporan sebanyak 14 pegawai;  Bagian Keuangan sebanyak 27 pegawai;

(14)

6

Adapun sebaran pegawai di lingkungan Sekretariat Ditjen PEN berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan adalah sebagaimana disebutkan pada Grafik 1 berikut:

Grafik 1. Tingkat Pendidikan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Set. Ditjen PEN, 2017

Grafik 2. Golongan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Set. Ditjen PEN, 2017

Grafik 1 menunjukan bahwa struktur distribusi pegawai pada Sekretariat Ditjen PEN didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan strata 1 dan SLTA. Sedangkan Grafik 2 menunjukan bahwa mayoritas pegawai Sekretariat Ditjen PEN memiliki Golongan III/B.

1 1 22 9 23 19 0 SD SLTP SLTA D3 S1 S2 S3 0 0 0 0 6 1 4 2 13 21 11 12 3 1 1 0 0

I/A I/B I/C I/D II/A II/B II/C II/D III/A III/B III/C

III

/D

(15)

7

Adapun distribusi pegawai berdasarkan jenis kelaminnya, proporsinya akan terlihat seperti pada Grafik 3 berikut:

Grafik 3. Proporsi Jenis Kelamin Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Sekretariat Ditjen PEN, 2017

Dari Grafik 3 di atas dapat terlihat bahwa mayoritas pegawai pada Sekretariat Ditjen PEN yaitu sebanyak 44 orang berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 31 orang berjenis kelamin perempuan.

C.

Isu Strategis Sekretariat Ditjen PEN

Unit pendukung dalam kegiatan pengembangan ekspor sekaligus untuk menghadapi tantangan globalisasi perdagangan

Perubahan situasi dan kondisi perdagangan luar negeri yang mengarah kepada globalisasi sektor perdagangan mengakibatkan Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah perdagangan internasional, dan sekaligus menjadi tantangan untuk dapat memanfaatkan peluang dalam era globalisasi tersebut. Hal lain yang ditimbulkan adalah kompetisi yang semakin ketat yang menuntut fasilitas dan akomodasi perdagangan luar negeri lebih efisien dan efektif; promosi ekspor yang sistematik, serentak dan simultan; serta manuver diplomasi perdagangan dan intelijen bisnis yang tajam untuk mendobrak hambatan pasar, mengamankan akses pasar dan kebijakan industri dan perdagangan Indonesia.

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Ditjen PEN, diperlukan adanya sinkronisasi dan koordinasi di antara unit-unit teknis di bawah Ditjen PEN. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi

(16)

8

organisasi, Sekretariat menjalankan fungsi supporting dalam bentuk dukungan manajemen dan teknis baik dalam bidang perencanaan program kegiatan dan anggaran, bidang administrasi kepegawaian dan keuangan, informasi publik, bidang tata operasional Ditjen PEN serta melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan kebijakan perdagangan khususnya untuk sektor pengembangan ekspor.

Fungsi-fungsi supporting dari Sekretariat Ditjen PEN yang utama antara lain tentang jumlah publikasi mengenai kegiatan PEN terkait promosi ekspor sebagai acuan penilaiannya. Fungsi supporting ini berperan penting dalam menyebarkan informasi terkini yang berkaitan dengan Ditjen PEN Kemendag kepada khalayak umum terutama kalangan Usaha Kecil dan Menengah yang berpotensi atau siap melakukan kegiatan ekspor. Fungsi supporting lainnya terkait dengan jumlah pembinaan pegawai dengan jumlah kegiatan pembinaan kepegawaian sebagai acuan penilaiannya. Fungsi supporting ini memiliki peranan penting dalam peningkatan capaian kinerja pegawai pada sebuah instansi karena tingginya capaian kinerja kepegawaian akan berkontribusi positif terhadap kinerja organisasi itu sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan mengetahui jumlah kegiatan pembinaan pegawai, maka akan diketahui sampai sejauhmana kegiatan pelayanan yang diberikan kepada para pegawai dalam meningkatkan kualitas kemampuannya sebagai salah satu stakeholder.

Salah satu fungsi Sekretariat Ditjen sebagai unit pendukung adalah mengupayakan peningkatan efektivitas tata laksana perkantoran di lingkungan Ditjen PEN, yang pada akhirnya dapat membawa pada perbaikan kinerja organisasi. Upaya ini dilakukan dengan upaya-upaya peningkatan kinerja dari sisi perencanaan kegiatan dan penganggaran, serta manajemen sumber daya manusia melalui kegiatan pembinaan pegawai.

(17)

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Strategis

Sekretariat Ditjen PEN

Rencana Kinerja

(18)

10

A.

Perencanaan Strategis Sekretariat Ditjen PEN

Sekretariat Ditjen PEN dalam melaksanakan dan menunjang sasaran kebijaksanaan sektor Perdagangan, khususnya dalam pengembangan ekspor non-migas, secara proaktif telah melakukan tugas yang ditetapkan untuk mendukung program kerja Ditjen PEN yang bertujuan menciptakan peningkatan pangsa dan perluasan pasar serta peningkatan daya saing ekspor melalui peningkatan kualitas produk ekspor. Perencanaan strategis Sekretariat Ditjen PEN mengacu kepada Renstra Ditjen PEN yang menjadi pedoman pencapaian kinerja optimal selama 5 (lima) tahun ke depan. Perencanaan strategis mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategis, dan Program Utama. Sekretariat Ditjen PEN tidak memiliki visi dan misi khusus, sehingga visi dan misi dari Sekretariat Ditjen PEN merupakan turunan dari visi Kementerian Perdagangan dan misi Ditjen PEN dengan uraian sebagai berikut:

Prioritas Nasional

Dari 9 (sembilan) butir Nawacita, peran sektor perdagangan adalah pada butir ke-6, yakni Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional , yang selanjutnya dijabarkan dalam 10 (sepuluh) program Prioritas Nasional, yang salah satunya adalah

Pengembangan Ekspor Non Migas yang Bernilai Tambah.

Prioritas Nasional butir ke-6 tersebut sejalan dengan Visi Kabinet Kerja Periode 2015 – 2019, yaitu 2019, yaitu: Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong .

Tujuan Strategis

Ditjen PEN

Pengejawantahan Prioritas Nasional dan visi Kabinet Kerja tersebut oleh Ditjen PEN diturunkan dalam tujuan strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai selama periode tahun 2015-2019 yang secara garis besar adalah sebagai berikut Peningkatan ekspor barang non migas yang bernilai tambah, Peningkatan akses dan pasar internasional, serta Pemantapan Promosi Ekspor dan Nation Branding.

Sasaran Sekretariat Ditjen PEN

Dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Ditjen PEN pada periode tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN melaksanakan berbagai kegiatan yang menunjang pencapaian hal tersebut. Mengingat fungsi Sekretariat Ditjen sebagai supporting unit untuk kelancaran kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja teknis (Direktorat dan Balai Besar) yang berada di bawah koordinasi Ditjen PEN, Sekretariat Ditjen menetapkan sejumlah sasaran yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung pencapaian sasaran Ditjen PEN.

(19)

11

sebagai unsur pendukung pencapaian sasaran Ditjen PEN sebagai berikut:

1. Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar negeri dalam peningkatan ekspor nonmigas.

Pencapaian sasaran ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan di antaranya publikasi promosi ekspor, dukungan teknis kantor ITPC, penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor, penyelenggaraan promosi dan pengamatan pasar ITPC, penyelenggaraan Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta, penyelenggaraan pembinaan UKM, serta pelayanan perkantoran.

2. Terlaksananya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN

Pencapaian sasaran ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan di antaranya penyusunan kebijakan di bidang pengembangan ekspor, penyusunan dokumen rencana program kegiatan, pelayanan kepegawaian dan pengembangan SDM, penyusunan dokumen pengelolaan keuangan dan BMN, serta penyusunan laporan pelaksanaan kinerja.

B.

Rencana Kinerja Sekretariat Ditjen PEN

Kegiatan

Sekretariat Ditjen

Pada tahun 2016 Sekretariat Ditjen PEN akan melaksanakan 2 (dua) kegiatan utama yang menunjang program pengembangan ekspor yang dilaksanakan oleh Ditjen PEN, yaitu:

1. Peningkatan Kualitas Promosi dan Kelembagaan Ekspor, yang meliputi berbagai bentuk kegiatan, antara lain Publikasi promosi ekspor, Dukungan teknis kantor ITPC, Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor, Penyelenggaraan Promosi dan Pengamatan Pasar ITPC, Pemenang Penghargaan, UKM daerah yang dibina, serta Layanan Perkantoran 2. Dukungan manajemen dan dukungan teknis Ditjen PEN, yang

mencakup antara lain Penyusunan kebijakan di bidang pengembangan ekspor, Penyusunan dokumen rencana program kegiatan, Pelayanan kepegawaian dan pengembangan SDM, Penyusunan dokumen pengelolaan keuangan dan BMN, serta Penyusunan laporan pelaksanaan kinerja.

(20)

12

Kegiatan-kegiatan utama tersebut dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran strategis Ditjen PEN, yang kemudian diterjemahkan dalam Perjanjian Kinerja sebagai acuan dalam mengimplementasikan kegiatan pada tahun 2016. Rincian Perjanjian Kinerja yang meliputi sasaran, indikator kinerja, target, serta anggaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Perjanjian Kinerja diuraikan sebagai berikut.

Perjanjian Kinerja Sekretariat Ditjen PEN

Sasaran 1: Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar negeri dalam peningkatan ekspor nonmigas Indikator kinerja:

- Publikasi promosi ekspor (target 23 kegiatan) - Dukungan teknis kantor ITPC (target 8 kegiatan)

- Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor (target 24 kegiatan)

- Penyelenggaraan Promosi dan Pengamatan Pasar ITPC (target 76 kegiatan)

- Pemenang Penghargaan (target 40 pemenang) - UKM daerah yang dibina (target 68 UKM)

Sasaran 2: Terlaksananya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN

Indikator kinerja:

- Jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor (target 3 kebijakan) - Jumlah dokumen rencana program kegiatan (target 5 kegiatan)

- Jumlah layanan kepegawaian dan pengembangan SDM (target 14 kegiatan)

- Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN (target 2 dokumen) - Jumlah laporan pelaksanaan kinerja (target 20 laporan)

(21)

13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Anggaran

(22)

14

A.

Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan kementerian Perdagangan, maka Sekretariat Ditjen PEN menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat tahun 2016.

Indikator kinerja utama Sekretariat Ditjen disusun mengacu pada Rencana Strategis Ditjen PEN tahun 2015-2019, Perjanjian Kinerja Dirjen PEN serta dengan mengakomodasikan keinginan stakeholder.

Sekretariat Ditjen sebagai salah satu komponen Ditjen PEN yang berperan sebagai titik fokus kegiatan promosi ekspor di Indonesia, menyadari benar bahwa dalam berbagai aktivitasnya mengalami banyak tantangan. Berdasarkan sasaran strategis Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional tahun 2015-2019, Sekretariat Ditjen telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai sasaran strategis yang dituangkan dalam 11 (sebelas) Indikator Kinerja (IK) yang terukur. Dari hasil analisis dan pengukuran capaian kinerja di tahun 2016, secara keseluruhan Sekretariat Ditjen telah berhasil mencapai sasaran dimaksud sesuai tugas dan fungsi yang diembannya. Sebagian besar indikator menunjukkan persentase pencapaian target hingga 100% bahkan lebih. Akan tetapi, selain keberhasilan pencapaian target pada sebagian besar indikator, terdapat 4 (empat) indikator kinerja yang belum memenuhi target yaitu jumlah publikasi promosi ekspor (capaian 65,22%), jumlah dukungan teknis kantor ITPC (capaian 87,5%), jumlah penyelenggaraan pusat promosi ekspor (capaian 83,33%), serta jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor (capaian 66,67%). Hasil Evaluasi Indikator Kinerja Menggambarkan Perkembangan Capaian Sasaran

Analisis dan evaluasi akuntabilitas akan menjabarkan hasil evaluasi capaian indikator-indikator kinerja Kementerian menurut sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis secara lebih terperinci dalam menggambarkan perkembangan setiap sasaran dan indikator-indikatornya. Metodologi pengukuran pencapaian dalam indikator kinerja secara umum digunakan dua jenis rumus yang tersedia, yang dipakai dengan mempertimbangkan karakteristik komponen realisasi yang dihadapi. Penggunaan rumus pertama, akan tepat digunakan apabila kondisi capaian realisasi mencerminkan semakin tinggi/rendah realisasi, menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik/buruk, hubungan

(23)

15

baik/buruk realisasi capaian menunjukkan hubungan linear. Sedangkan rumus kedua akan tepat digunakan apabila kondisi capaian realisasi mencerminkan semakin tinggi/rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin buruk/baik atau mempunyai hubungan terbalik.

Dalam pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Ditjen. Pengembangan Ekspor Nasional tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi dari masing-masing indikator kinerja sasaran.

Sasaran 1

Meningkatnya Peran Dunia Usaha, Lembaga Ekspor di Dalam Negeri dan

Luar Negeri dalam Peningkatan Ekspor Non Migas

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1

No. Indikator Kinerja Satuan

2015 2016 Capaian 2016

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1. Jumlah publikasi promosi ekspor

Kegiatan 23 23 23 15 65,22

2. Jumlah dukungan teknis kantor ITPC

Kegiatan 10 10 8 7 87,5

3. Jumlah penyelenggaraan pusat promosi ekspor

Kegiatan n.a n.a 24 20 83,33

4. Jumlah penyelenggaraan promosi dan pengamatan pasar ITPC

Pameran 57 48 76 270 355,26

5. Jumlah pemenang penghargaan Pemenang 40 90 40 92 230

6. Jumlah UKM yang dibina UKM 66 68 68 68 100

Sumber: Sekretariat Ditjen PEN

RUMUS I Persentase Pencapaian Target = Realisasi X 100% Rencana RUMUS II Persentase Pencapaian Target = Rencana (Realisasi Rencana) X 100% Rencana

(24)

16 IK-1

Jumlah Publikasi Promosi Ekspor

Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan awareness dan membangun persepsi publik yang positif atas Ditjen PEN, pada tahun 2016 Sekretariat Ditjen PEN menargetkan untuk melakukan 23 (dua puluh tiga) kegiatan publikasi di media massa yang berisi mengenai kegiatan Ditjen PEN. Kegiatan publikasi terdiri atas beberapa jenis, antara lain adalah dialog radio, jumpa pers, publikasi informasi Ditjen PEN (berupa stand informasi pada pameran dalam negeri) penayangan iklan di media cetak, dan penayangan iklan untuk menjaring peserta penghargaan Primaniyarta. Sepanjang tahun 2016, jumlah publikasi yang terealisasikan sebanyak 15 (lima belas) kegiatan, sebagai berikut:

1) Pelaksanaan 3 (tiga) kegiatan Jumpa Pers, sebagai berikut:

Press Conference Penandatanganan MoU Kementerian Perdagangan dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), tanggal 12 Januari 2016

Press Conference Launching Indonesia sebagai Portrait Country pada Pameran Specialty Coffee Association of America, tanggal 10 Februari 2016

Press Conference Penandatanganan Joint Statement Dirjen PEN dengan Gubernur Prefektur Wakayama Yoshinobu Nisaka, tanggal 19 April 2016

2) Partisipasi pada 3 (tiga) pameran dalam negeri dalam bentuk stand informasi, adalah sebagai berikut:

 Partisipasi pada The 10th Agrinex Expo tanggal 1-3 April 2016 di Hall Assembly JCC Jakarta

 Partisipasi pada Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Trade Negotiating Committee (TNC) tanggal 5-10 Desember 2016 di Pre-function Hall A3 ICE BSD City Banten

 Partisipasi pada Indocraft tanggal 7-11 Desember 2016 di JCC Jakarta

3) Pemuatan 3 (tiga) informasi pasar ekspor pada media massa, yakni:

 Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Kayu & Produk Kayu Indonesia Prospektif di Negeri Piramida" pada Bisnis Indonesia yang dimuat pada Senin 23 Mei 2016 (hal.25)

 Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Prospek Produk Kelapa RI di Negeri Tirai Bambu" pada Bisnis Indonesia yang dimuat pada Senin 27 Juni 2016

 Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Prospek Kacang Mete di Vietnam" pada Bisnis Indonesia yang dimuat pada Jumat 25 November 2016 (hal.25)

(25)

17

4) Penyelenggaraan kegiatan Dialog Radio sebanyak 6 (enam) kegiatan, yaitu:

 Radio Sindo Trijaya 95.1 FM Medan dengan narasumber Kasubdit Amerop Direktorat KPE DJPEN Marolop Nainggolan tanggal 3 Maret 2016

 Radio Sindo Trijaya 97.00 FM Yogyakarta dengan narasumber Kasubdit Penerapan Citra Direktorat P2C DJPEN Indah Dwiadni tanggal 18 Maret 2016

 Radio 98.9 FM Bali dengan narasumber Kabid Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Ekspor BBPPEI Sutyaningsih tanggal 23 Maret 2016

 Radio Smart 102.8 FM Manado dengan narasumber Direktur P2IE tanggal 12 Mei 2016

 Radio Sindo Trijaya 97.00 FM Yogyakarta dengan narasumber Sekretaris Ditjen PEN tanggal 26 Mei 2016

 Radio Suara Kendari 102.6 FM dengan narasumber Sekretaris Ditjen PEN tanggal 20 Juli 2016

Tingkat capaian kinerja jumlah publikasi tahun 2016 mencapai 65,2% dari target yang ditetapkan sebanyak 23 kegiatan publikasi. Untuk indikator ini, beberapa kegiatan pendukung pencapaian indikator tidak dapat dilaksanakan dikarenakan ketersediaan anggaran yang tidak mencukupi karena telah dilakukannnya penghematan anggaran sebagai upaya untuk menjaga kestabilan neraca keuangan pemerintah.

Jika dibandingkan dengan tahun 2015, realisasi capaian jumlah publikasi mengenai kegiatan Ditjen PEN di media massa pada tahun 2016 (15 kegiatan publikasi) mengalami penurunan sebesar 34,78%. Adapun jumlah kegiatan publikasi yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah sebanyak 23 kegiatan dari target sebanyak 23 kegiatan atau dengan tingkat capaian 100%.

Ke depannya, dalam rangka mengantisipasi jika pada pertengahan tahun berjalan kembali diberlakukan kebijakan penghematan anggaran, Sekretariat Ditjen PEN akan berupaya untuk menjalin kerja sama yang lebih baik dengan berbagai pihak, termasuk penyelenggara pameran maupun media, sehingga terbuka peluang untuk mempublikasikan berbagai informasi pelaksanaan program dan kegiatan Ditjen PEN dengan optimal memanfaatkan anggaran yang tersedia, misalnya penyediaan booth gratis untuk stand informasi oleh penyelenggara pameran, atau pemberian potongan harga tertentu oleh media cetak.

Selain upaya-upaya tersebut di atas, pada tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN juga telah melakukan publikasi pelaksanaan program dan kegiatan Ditjen PEN menggunakan media sosial Facebook. Upaya ini diharapkan

(26)

18

dapat menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat umum, sehingga informasi mengenai program dan kegiatan Ditjen PEN dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak pihak.

Gambar 1. Dirjen PEN berdialog pada Metro Plus Pagi dalam rangka TEI 2016

IK-2

Jumlah Dukungan Teknis Kantor ITPC

Sebagai unit pembina teknis penyelenggaraan kegiatan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Sekretariat Ditjen PEN melaksanakan sejumlah kegiatan yang dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas ITPC. Pada tahun 2016, indikator jumlah dukungan teknis untuk kantor ITPC ditargetkan sebanyak 8 kegiatan.

Sepanjang tahun 2016, realisasi kegiatan indikator jumlah dukungan teknis kantor ITPC telah terselenggara sebanyak 7 (tujuh) kegiatan, yakni Diseminasi Informasi ITPC/ATDAG (5 kegiatan), Rapat Konsolidasi ITPC/ATDAG dengan Ditjen PEN (Jakarta, 11 Oktober 2016), serta Koordinasi Program dengan Wakil Kepala ITPC (Jakarta, 22-23 Agustus 2016).

Pada tahun 2016, kegiatan Diseminasi Informasi ITPC/ATDAG dilaksanakan di berbagai kota, sebagai berikut:

 Makassar, Sulawesi Selatan (tanggal 2 - 4 Februari 2016)

 Mataram, Nusa Tenggara Barat (tanggal 2 - 4 Februari 2016)

 Banjarmasin, Kalimantan Selatan (tanggal 2 - 4 Februari 2016)

 Solo, Jawa Tengah (tanggal 17 - 19 Oktober 2016)

(27)

19

Dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan dukungan teknis tersebut, tingkat capaian indikator jumlah dukungan teknis kantor ITPC mencapai 87,50% dari target yang ditetapkan. Seperti halnya pada indikator 1, tingkat capaian yang belum mencapai target disebabkan penghematan anggaran, sehingga terjadi pengurangan pada volume sejumlah kegiatan. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, terjadi penurunan capaian karena pada tahun 2015, pencapaian untuk indikator ini mencapai 100% dengan jumlah target kegiatan sebanyak 10 kegiatan.

Gambar 2. Kegiatan Diseminasi Informasi Atdag dan ITPC di Daerah

Kegiatan dukungan teknis kantor ITPC yang diberikan oleh Sekretariat Ditjen PEN dimaksudkan untuk mendukung penyebaran informasi pasar ekspor kepada para pelaku usaha Indonesia. Melalui dukungan teknis ITPC ini diharapkan dapat membuka peluang ekspor yang dapat dimanfaatkan oleh eksportir-eksportir Indonesia yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekspor di negara-negara akreditasi ITPC serta nilai ekspor Indonesia secara global.

IK-3 Jumlah Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor

Sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan produk ekspor Indonesia di pasar global, selain menggiatkan promosi dagang yang dilaksanakan oleh Direktorat Promosi dan Citra, Ditjen PEN juga mendorong pelaksanaan berbagai kegiatan penetrasi pasar oleh perwakilan perdagangan di luar negeri, dalam hal ini ITPC dan Atase Perdagangan. Selain itu, Ditjen PEN juga menggiatkan promosi produk-produk Indonesia melalui pendirian pusat promosi ekspor di berbagai negara.

(28)

20

promosi ekspor di luar negeri sebanyak 24 pusat promosi, yang terdiri 19 pusat promosi yang dikelola ITPC (dalam bentuk mini display atau permanent display), pendirian House of Indonesia di 2 (dua) kota, penyelenggaraan Solo Exhibition, dan pendirian 2 (dua) kantor ITPC baru di 2 (dua) negara.

Pada tahun 2016 ini direncanakan akan dibuka 2 (dua) kantor Perwakilan Promosi di luar negeri yang dinamakan House of Indonesia (HoI) di Bremen - Jerman dan Rusia. Namun dikarenakan alasan penghematan anggaran, maka pada tahun 2016 ini hanya dilaksanakan pembukaan satu kantor HoI yang berlokasi di kota Bremen pada tanggal 20 Mei 2016. Pembukaan House of Indonesia (HoI) yang berlokasi di Pusat Kota Bremen, tepatnya di CityLab (dahulu Lloydhof), Ansgarikirchhof 1-21, 28195 Bremen. Acara pembukaan secara resmi dilakukan dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Ketua Dewan Kota Bremen Bidang Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan, Direktur Wirtschaftsförderung Bremen GmbH, Konsul Jenderal KJRI Hamburg, Atase Perdagangan di Berlin, Kepala ITPC Hamburg, Pengelola House of Indonesia, serta Kepala Biro Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan. Acara pembukaan dihadiri delegasi dari pemerintah kota Tangerang Selatan, pengusaha peserta House of Indonesia, media di Jerman, pejabat pemerintah kota dan para pengusaha di Bremen dan sekitarnya.

Adapun untuk penyelenggaraan mini display dan permanent display oleh ITPC terselenggara di 19 kantor ITPC, yakni di ITPC Barcelona, ITPC Busan, ITPC Budapest, ITPC Chennai, ITPC Chicago, ITPC Dubai, ITPC Hamburg, ITPC Jeddah, ITPC Johannesburg, ITPC Los Angeles, ITPC Lagos, ITPC Lyon, ITPC Milan, ITPC Mexico City, ITPC Osaka, ITPC Santiago, ITPC Sao Paulo, ITPC Sydney, serta ITPC Vancouver.

Sementara itu, untuk pendirian ITPC baru, yang sekiranya akan dilaksanakan di Shanghai dan New York saat ini masih terkendala permasalahan teknis terkait koordinasi dengan berbagai instansi terkait, baik di dalam maupun luar negeri. Demikian pula halnya dengan penyelenggaraan Solo Exhibition di luar negeri. Pada tahun 2016, kegiatan ini tidak dilaksanakan dikarenakan adanya penghematan terhadap anggaran pelaskanaan kegiatan dimaksud.

Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2016, maka realisasi yang dicapai sebesar 83,33% yaitu sebanyak 20 kegiatan dari 24 kegiatan yang ditargetkan.Meskipun terjadi penghematan anggaran untuk Pendirian Lembaga/ Kantor/Perwakilan Promosi di luar negeri, Ditjen PEN terus melakukan kegiatan penjajakan pendirian kantor promosi di luar negeri dalam bentuk House of Indonesia. Dalam kunjungan kerja

(29)

21

pimpinan Ditjen PEN ke luar negeri, di antaranya ke Barcelona - Spanyol, Sydney - Australia, dan Moscow - Rusia, Ditjen PEN melakukan sejumlah koordinasi, baik dengan perwakilan perdagangan di negara akreditasi maupun dengan perwakilan diaspora Indonesia. Melalui penyelenggaraan pusat promosi ekspor yang dilakukan oleh Ditjen PEN, produk-produk ekspor unggulan Indonesia dapat lebih dikenal oleh buyers di luar negeri yang pada akhirnya dapat meningkatkan pangsa pasar produk ekspor Indonesia.

Tingkat capaian indikator kinerja pada tahun 2016 tidak dapat dilakukan perbandingan dengan capaian kinerja tahun 2015 karena indikator kinerja ini baru ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2016.

IK-4 Jumlah Penyelenggaraan Promosi dan Pengamatan Pasar ITPC Promosi Ekspor

Sebagai upaya pengembangan dan promosi ekspor, Kementerian Perdagangan c.q Ditjen PEN terus mengupayakan penajaman strategi penetrasi pasar. Hal tersebut bertujuan untuk terus mengembangkan dan menjaga kesinambungan ekspor dengan memasuki negara tujuan ekspor baru, dalam hal ini, yaitu pasar prospektif, dengan tentunya tidak meninggalkan dan tetap mengembangkan ekspor di pasar utama.

Selain penyelenggaraan partisipasi pameran dagang yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pengembangan Promosi dan Citra, Sekretariat Ditjen PEN juga melaksanakan koordinasi dengan perwakilan perdagangan, dalam hal ini ITPC, terkait partisipasi pada pameran dagang di negara akreditasi masing-masing perwakilan.

Sepanjang tahun 2016,ITPC di berbagai negara mengikuti sebanyak 148 kegiatan promosi dagang, antara lain Coffee Expo Seoul (ITPC Busan), Busan International Fisheries (ITPC Busan), Alimentaria (ITPC Barcelona), Cosmoprof (ITPC Milan), dan L’artigiano in Fiera (ITPC Milan).

Pengamatan Pasar

Sementara itu, terkait penyediaan informasi perdagangan bagi para pelaku usaha terutama para eksportir maupun calon eksportir Indonesia, setiap tahunnya, Ditjen PEN, termasuk melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) menyusun 2 (dua) jenis informasi, yaitu:

1. Informasi Ringkas Pasar Tujuan Ekspor (Market Brief)

Kajian mengenai kondisi pasar tujuan ekspor serta potensi, segmentasi, selera dan perilaku konsumen, peraturan ekspor – impor dan juga hambatan-hambatan yang mungkin akan dihadapi para

(30)

22

eksportir Indonesia dalam memasuki pasar tujuan ekspor tersebut. Kajian Market Brief disusun menggunakan metode desk research. 2. Analisa Pasar Tujuan Ekspor (Market Intelligence)

Kegiatan ini merupakan pengamatan langsung terhadap pasar produk potensial, segmen pasar, strategi pesaing, dengan melihat kondisi negara target pasar untuk melakukan kegiatan penetrasi pasar produk Indonesia. Hasil Market Intelligence akan didiseminasikan secara on-line dan off-line agar dapat diketahui oleh pelaku usaha.

Sepanjang tahun 2016,ITPC di berbagai negara telah menyusun sebanyak 122 laporan pengamatan pasar. Adapun beberapa judul laporan yang telah disampaikan ITPC antara lain mengenai Peluang Pasar Bubuk Cokelat di Italia (ITPC Milan), Peluang Pasar Produk Mi Instan di Spanyol (ITPC Barcelona), Peluang Pasar Produk Makanan Laut di Amerika Serikat (ITPC Los Angeles), Peluang Pasar Produk Perhiasan di Korea Selatan (ITPC Busan), serta Peluang Pasar Produk Ban di Brazil (ITPC Sao Paulo).

Pada tahun 2016, ditargetkan sebanyak 76 pameran dagang diikuti oleh 19 (sembilan belas) kantor ITPC di berbagai negara. Adapun total kegiatan promosi dan pengamatan pasar yang telah dilaksanakan oleh ITPC berjumlah 270 kegiatan. Tingkat capaian kinerja untuk indikator jumlah promosi dan pengamatan pasar ITPC tahun 2016 sebesar 355,26% (148 pameran dagang dan 122 laporan pengamatan pasar) dari target yang ditetapkan sebanyak 76 pameran.

Tercapainya target untuk indikator ini merupakan perwujudan dari aktifnya perwakilan perdagangan dalam melakukan promosi ekspor, baik melalui partisipasi pada berbagai kegiatan pameran dagang, maupun pengamatan pasar. Faktor lain yang turut berkontribusi pada tercapai target indikator ini adalah terjalinnya kerja sama yang baik antara perwakilan perdagangan dengan berbagai pihak, baik instansi terkait di dalam dan luar negeri, maupun dengan asosiasi pelaku usaha.

Indikator kinerja ini merupakan gabungan dari 2 (dua) indikator kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja tahun 2015. Adapun kedua indikator kinerja tersebut adalah jumlah promosi ITPC dan jumlah pengamatan pasar ITPC. Target untuk kedua indikator kinerja tersebut pada tahun 2015 masing – masing adalah 57 kegiatan promosi ITPC dan 190 pengamatan pasar ITPC. Secara keseluruhan, realisasi kedua indikator adalah sebanyak 177 kegiatan yang terdiri atas 48 kegiatan promosi ITPC dan 129 pengamatan pasar ITPC. Dengan demikian, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015, tingkat capaian untuk indikator kinerja jumlah penyelenggaraan promosi dan pengamatan pasar ITPC tahun 2016

(31)

23

mengalami peningkatan sebesar 52,54%.

IK-5

Jumlah penerima penghargaan

Dalam upaya peningkatan ekspor nasional, Ditjen PEN juga secara khusus memberikan apresiasi kepada sejumlah pelaku ekspor berprestasi dan sejumlah importir yang dinilai secara loyal melakukan importasi dari Indonesia. Pada tahun 2016, ditargetkan sebanyak 40 (empat puluh) perusahaan menerima penghargaan dari Kementerian Perdagangan dengan rincian, 30 (tiga puluh) perusahaan sebagai penerima Penghargaan Primaniyarta dan 10 (sepuluh) perusahaan sebagai penerima Penghargaan Primaduta. Indikator ini merupakan penggabungan dari dua indikator kinerja pada tahun 2014, yaitu indikator jumlah eksportir peraih penghargaan Primaniyarta dan indikator jumlah importir peraih penghargaan Primaduta.

Adapun jika dilihat secara keseluruhan, realisasi capaian indikator ini di tahun 2016 sebanyak 92 (sembilan puluh) pemenang dengan 32 (tiga puluh dua) pemenang pada Penghargaan Primaniyarta serta 60 (enam puluh) pemenang pada Penghargaan Primaduta. Berdasarkan hasil tersebut, persentase capaian kegiatan sebesar 230% dari target yang telah ditetapkan. Peningkatan capaian indikator ini disebabkan meningkatnya secara signifikan penerima penghargaan baik untuk penghargaan Primaniyarta maupun Primaduta dibandingkan penyelenggaraan pada tahun lalu. Peningkatan penerima ini mengindikasikan meningkatnya kualitas para peserta dan semakin baiknya proses persiapan dan koordinasi antara Sekretariat Ditjen PEN dengan pihak-pihak terkait, seperti para evaluator, juri, dinas perdagangan daerah dan perwakilan perdagangan (Atdag dan ITPC) di luar negeri. Selain itu, peningkatan jumlah penerima penghargaan juga merupakan kebijakan pimpinan di Kementerian Perdagangan, sebagai upaya untuk mendorong dan memotivasi pelaku usaha, baik pelaku usaha dalam negeri untuk meningkatkan kinerja ekspornya, dan pelaku usaha yang merupakan mitra ekspor untuk terus meningkatkan impornya dari Indonesia.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun-tahun yang lalu, maka realisasi tahun 2016 mengalami peningkatan. Realisasi penerima penghargaan Primaniyarta 2016 (32 penerima) meningkat sebesar 6,6% jika dibandingkan dengan penerima penghargaan Primaniyarta 2015 (30 penerima). Sementara untuk penghargaan Primaduta, penerima penghargaan tahun 2015 sama dengan penerima penghargaan tahun 2016 yaitu sebanyak 60 penerima. Sebagai informasi, target penerima penghargaan pada tahun 2015 sebanyak 40 pemenang dengan realisasi sebanyak 90 pemenang penghargaan yang terdiri atas 30 pemenang

(32)

24

Primaniyarta dan 60 pemenang penghargaan Primaduta.

Penghargaan Primaniyarta

Primaniyarta adalah pemberian penghargaan pemerintah kepada dunia usaha untuk memotivasi para eksportir agar selalu berupaya keras meningkatkan perolehan devisa, menyediakan lapangan kerja, pendapatan negara dan sekaligus sebagai contoh keberhasilan bagi para eksportir lain. Penghargaan Primaniyarta diberikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN. Agar semua tahap kegiatan pemberian penghargaan Primaniyarta dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka semua tahapan proses dilakukan di bawah koordinasi Sekretariat Ditjen PEN. Pada acara pembukaan TEI 2016, Kementerian Perdagangan kembali memberikan Penghargaan Primaniyarta (Primaniyarta Award) Tahun 2016 kepada 32 (tiga puluh dua) eksportir Indonesia yang berprestasi untuk 4 (empat) kategori yakni Eksportir Berkinerja, Eksportir Pembangun Merek Global, Eksportir Potensi Unggulan, dan Eksportir Pelopor Pasar Baru. Pemberian penghargaan ini selain bentuk apresiasi Pemerintah atas kerja keras dan kontribusi perusahaan eksportir dalam meningkatkan ekspor non migas nasional, juga sebagai motivator atau tauladan bagi eksportir lainnya. Adapun perusahaan yang ditetapkan menjadi penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2016 sebagai berikut: a. Kategori Eksportir Berkinerja, (14 perusahaan), yaitu

1) PT ANTAM (Persero) Tbk, 2) PT Bukit Muria Jaya,

3) PT BusanaRemaja Agracipta, 4) PT Djambi Waras, 5) PT Gistex, 6) PT Indesso Aroma, 7) PT Pan Brothers Tbk, 8) PT Sekar Bumi Tbk,

9) PT Embee Plumbon Tekstil, 10) PT Indo Kordsa Tbk,

11) PT Primayudha Mandirijaya, 12) PT Samsung Electronics Indonesia,

13) PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, dan 14) PT Ungaran Sari Garments.

b. Kategori Pembangun Merek Global (6 perusahaan), yaitu 1) PT Gajah Tunggal Tbk,

2) PT Kalbe Farma Tbk,

3) PT Multistrada Arah Sarana Tbk, 4) PT Sekar Laut Tbk,

(33)

25

6) PT Tempo Scan Pacific Tbk.

c. Kategori Eksportir Potensi Unggulan Ekspor (8 perusahaan), yaitu 1) CV Aksen,

2) Harendong Green Farm, 3) CV Haryan Handicrafts, 4) CV Inagro Jinawi,

5) PT Karunia Catur Perkasa,

6) PT Panggungjaya Indah, PT President Furniture, dan 7) PT Sumiati Ekspor Internasional.

d. Kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru (4 perusahaan), yaitu 1) PT Kampung Kearifan Indonesia,

2) PT Mega Andalan Kalasan, 3) PT Nayati Indonesia, dan 4) PT Zenith Allmart Precisindo.

Penyerahan Penghargaan Primaniyarta 2016 dilaksanakan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam rangkaian acara pembukaan TEI 2016 pada tanggal 12 Oktober 2016 di JIEXPO Kemayoran Jakarta.

Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, jumlah penerima penghargaan Primaniyarta 2016 telah melebihi target atau dengan kata lain telah menunjukkan tingkat capaian sebesar 106% dari target penerima yang ditetapkan sebanyak 30 penerima. Jika dibandingkan dengan jumlah eksportir penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2015, jumlah eksportir peraih Primaniyarta tahun 2015 yang berjumlah total 30 perusahaan mengalami peningkatan sebesar 6% dari jumlah penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2015 yang tingkat capaiannya tercatat sebesar 100% (jumlah perusahaan/UKM peraih Primaniyarta tahun 2014 sebanyak 30 perusahaan dari target yang ditetapkan sebanyak 30 perusahaan).

Realisasi yang mencapai 106% untuk indikator ini menunjukkan telah semakin meningkatnya kualitas para eksportir Indonesia. Hal ini didukung dengan fakta bahwa proses penilaian dan penjurian yang dilakukan oleh tim juri yang independen dan menerapkan standar penilaian yang ketat tetapi jumlah penerima penghargaan Primaniyarta yang terpilih tetap sesuai target yang ditetapkan.

(34)

26 Gambar 3. Penyerahan Penghargaan Primaniyarta kepada pelaku Ekspor Berprestasi oleh Presiden RI pada

Pembukaan TEI 2016

Penghargaan Primaduta

Penghargaan Primaduta merupakan penghargaan yang diberikan kepada para perusahaan asing selaku buyer yang loyal membeli produk dari Indonesia serta memiliki kinerja importasi yang meningkat selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Perusahaan penerima penghargaan Primaduta juga merupakan perusahaan yang dianggap turut mengembangkan jenis produk yang diimpor dari Indonesia. Pemberian apresiasi kepada buyer ini merupakan suatu insiatif baru yang diambil oleh Pemerintah sebagai salah satu upaya mendorong ekspor dari sisi demand.

Pengusulan calon penerima penghargaan dilakukan oleh Perwakilan R.I. di luar negeri bekerjasama dengan Sekretariat Ditjen PEN dengan terlebih dahulu melalui proses verifikasi. Pemberian Penghargaan Primaduta dilakukan melalui seleksi yang sangat ketat oleh tim juri, yang terdiri dari para ahli perdagangan internasional dan perwakilan dari asosiasi.

Penghargaan Primaduta (Primaduta Awards) Tahun 2016, tahun ini terpilih 60 (enam puluh) yang terbagi dalam 4 (empat) kategori, sebagai berikut:

(35)

27

GmbH, SECA SpA, Sojitz Foods, Co. Ltd, Kyodo Foods, Co. Ltd., Indofood (M) Food Industries SDN.BHD, Kara Marketing (M) SDN BHD/PT, Pulau Sambu Guntung, Shanghai Youyija Food Trading Co. Ltd, C.K Global Co. Ltd, HEESUNG Catalyst Corporation, ITC CO. LTD, Groupe Seb Iberica Sa, Lluch Essence S.L, Charta Global Inc. (proviously known as Papermax), Kohl's Department Store, dan Solaris Paper.

b. Kategori Manufaktur - Pasar Ekspor Non Tradisional, yaitu Nike do Brasil Comercio e Participacoes Ltda, Jose Baptista Sobrinho, ADIDAS CHILE LTDA, EPC Chile S.A, Baraka Contracting & Trading Est., AHSRAFCO for Trading, AL-ESSAMI Co. For Investment and Trade Ltd., BUSHNAQ Group CO., Sweet Zone S.a.r.l, Faisalabad Oil Refinery (Pvt) Ltd., Equiperu S.A.C, Toyota Del Peru S.A, Jarir Marketing Company, Besel Endustriyel Urunler Gida Ambalaj, dan Kordsa Global Endustriyel Iplik ve Kord Bezi.

c. Kategori UKM - Pasar Ekspor Utama, yaitu Voicevale GmbH, Promotion Pets GmbH, Teak Heirlooms, Kimura, Co. Ltd, Kong Wooi Fong Tea Merchant SDN.BHD, United Harvest China Co., Ltd, Nomanbhoy, SA Shahab, Scanteak Singapore, Ami Trading, Poongsanmaru, CO. LTD, Lipidos Santiaga S.A., Castle Apparel Group, Red Chamber Group, dan Royal Coffee NY.

d. Kategori UKM - Pasar Ekspor Non Tradisional, yaitu Elite Home Furniture, Exportaciones E IMP Miguel Depolo S.A.C., MIACASA, HAGGAG for Import and Export CO., Robert Paulig Roastery Ltd., PCS Lyon SAS, Kamafil S.A. de C.V., Compania Goodyear del Peru S.A, Mohammad Bawazir For Trading, Mokbell A. Al-Khalaf Trading Est., E-Kolletion, Firmenich SA, Ozge Hediyelik Esya Ith Ihr. Ve San. Ltd. Sti., Fakih Group of Companies, dan Lulu Group International.

Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan di awal tahun, realisasi jumlah penerima Penghargaan Primaduta ini mencapai 600% dari target 10 perusahaan. Adapun realisasi untuk indikator jumlah importir pemenang Primaduta pada tahun 2015 jika dilakukan perbandingan dengan realisasi tahun 2014 mengalami peningkatan sepuluh kali lipat. Hal ini karena penghargaan ini telah tersosialisasi secara baik kepada perwakilan Indonesia di luar negeri baik Atase Perdagangan maupun ITPC sehingga mereka dapat berkoordinasi dan mempersiapkan usulan penerima Primaduta secara lebih komprehensif.

(36)

28 Gambar 4. Presiden RI menyerahkan Penghargaan Primaduta kepada Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri

pada Pembukaan Trade Expo Indonesia 2016

IK-6

Jumlah UKM yang Dibina

Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya, pembinaan UKM daerah melalui penyediaan fasilitasi partisipasi UKM daerah pada Trade Expo Indonesia 2016 dilakukan melalui Dana Dekonsentrasi yang ditempatkan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan tingkat provinsi di seluruh Indonesia dan skema Designer Dispatch Service (DDS).

Kegiatan Pembinaan Terpadu UKM Perdagangan dibagi menjadi tiga tahap kegiatan yang merupakan satu kesatuan yaitu Penjaringan Peserta, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Ekspor, dan Partisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI). Penjaringan peserta dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di masing-masing provinsi. Sementara itu, pelaksanaan diklat ekspor dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) di Jakarta. Setelah UKM memperoleh bekal dari kegiatan diklat ekspor, tahapan kegiatan dilanjutkan dengan memberikan fasilitas kepesertaan pada kegiatan Trade Expo Indonesia di Jakarta. Melalui pemberian fasilitas kepesertaan pada ajang promosi internasional, UKM daerah dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman promosi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku ekspor di berbagai daerah.

(37)

29

Sementara itu, skema DDS merupakan pendampingan desainer terhadap sejumlah pelaku usaha terpilih di berbagai daerah yang bertujuan menghasilkan produk ekspor yang berdaya saing tinggi.

Pada tahun 2016, jumlah UKM yang ditargetkan memperoleh pembinaan yaitu sebanyak 66 (enam puluh enam) UKM daerah. Sedangkan realisasi sepanjang tahun 2016, telah diperoleh sebanyak 68 (enam puluh delapan) UKM, dengan rincian sebanyak 48 (empat puluh delapan) UKM terpilih melalui skema pembinaan UKM Dekonsentrasi dan 20 (dua puluh) UKM terpilih melalui skema program Designer Dispatch Service (DDS). UKM tersebut selanjutnya ikut dalam kegiatan promosi berupa stan-stan yang menampilkan produk-produk unggulannya pada penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016.

Tabel 4. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Dana Dekonsentrasi

NO. PROVINSI

UKM TAHUN 2016

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

1

ACEH

1 KSU. Transportasi Aceh Jaya Furniture Rotan 2 CV. Bawadi Foods Kopi dan Olahan Sirsak 2.

SUMATERA UTARA

1. Moga Coffee Kopi Mandailing 2. Kerajinan Sepatu Putera

Banyumas Sepatu, Tas 3. SUMATERA BARAT

1 CV. Makmur Makanan Olahan

2 Samara Makanan Olahan

4

LAMPUNG

1 De'Lampung Coffee Kopi

2 Omansyah Kain Tapis

5

BANGKA BELITUNG

1. Kube Suka Damai Makanan Olahan 2. Roemah Daeba Makanan Olahan 6

BANTEN

1 Koperasi Karya Mandiri Sejahtera

Kerajinan dari Koran 2 Luluana (Craft) Sedanten Kraft

7

DKI JAKARTA

1. Maniku Borneo Acsesories Wanita 2. UD. Zion Choco Selai Coklat Kriuk 8

JAWA BARAT

1 Paoman Art Kerajinan

2 CV. Gemilang Sukses Lestari Kosmetik, Produksi Sabun transparan 9 JAWA TENGAH

1. CV. Rumangsa Legi Gula Kelapa Kristal P3R (Pusat Pengembangan

Produk Rakyat)

(38)

30

NO. PROVINSI

UKM TAHUN 2016

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

2. Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari

Jamu (Minuman Rempah) 10

DI. YOGJAKARTA

1. PT. Harmoni Jaya Kreasi (Harmoni)

Handicraft 2. CV. Industri Classica Variasi

(Enclave) Firniture, Handicraft 11 JAWA TIMUR

1. Kalokanari Aksesoris perhiasan 2. Artistica Jewelry Perhiasan dari perak dan

kuningan 12

BALI

1 Ard Collection Kerajinan Perak

2 PT. Bali Alus Kosmetik/ lulur scrub, massage oil, handbody lotion, sabun, dupa aromaterapy

13

KALIMANTAN SELATAN

1. PT. Mitra Alam Semesta Indonesia

Minuman (Teh Gaharu) 2. Mandiri Sasirangan Tekstil (Sasirangan) 14

SULAWESI TENGGARA

1. Mutiara Atsiri Minyak Atsiri 2. Bina Sejahtera Food Abon Ikan 15

SULAWESI SELATAN

1. CV. Kasih dan Sayang Coklat Olahan

2. CV. Madusakti Agrofood Industri Minuman Instan 16

SULAWESI TENGAH

1. Sa'adah Aneka Olahan Coklat 2. CV. Smart Media Indonesia Aneka Olahan Coklat 17

SULAWESI BARAT 1 Cinderamata Sulbar Produk olehan kayu, batok kelapa dan kerang-kerangan

2 Gagala Indonesia Handicraft 18

GORONTALO

1 Tinelo Makanan Olahan

2. Fatir Makanan Olahan

19

SULAWESI UTARA

1. PT. Tri Mustika Cocomwaesa Tepung Kelapa (Desiccated Coconut)

2. CV. Wale Moloan Hexatama Rumah Panggung 20

MALUKU

1 CV. Sumber Rejeki Handicraft 2 Kelp. Usaha Jus Pala Makanan Olahan 21

MALUKU UTARA

1 Rudi Budiawan Hasil Pengolahan Ikan 2 Kamila M Rani Pengolahan Hasil Pangan 22

PAPUA

1 Ajay Kulit Kerajinan Kulit Buaya 2 Lembaga Pengembangan

Ekonomi Lokal Kab. Sami

Produk Makanan Olahan (minyak goreng kemasan, VCO, sabun) 23 PAPUA BARAT 1 New Art Handicraft

(39)

31

NO. PROVINSI

UKM TAHUN 2016

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

2 Lion Art Papua Handicraft

24

KALIMANTAN UTARA

1. Perusda Intimung Kab. Milinau

Furniture, Kerajinan Rotan

2. Pulau Nelayan Produk Olahan Kepiting Sumber: Sekretariat DJPEN, 2016

Tabel 5. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Designer Dispatch Services

(DDS)

NO. PROVINSI

UKM USULAN TAHUN 2016

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

1

KEPULAUAN RIAU

1. Puh-Puuuh HandMade Aksesories

2. Ayra Craft Aksesories

2

RIAU

1 Batik Corak Riau Fashion (Baju Muslim) 2 Usaha Tenun Siak Mak Yung Kain Songket dan Baju Musli,

Songket 3 JAMBI

1. Suci Songket Fashion Songket 2. Cik Mia Songket Fashion Songket

4

SUMATERA SELATAN

1. Rumah Tenun Fashion Songket 2. Centra Tenun Tanjung Fashion Songket

5 BENGKULU 1. La Mentique Besurek By Fasha

Kain Batik Khas Bengkulu (Batik Besurek)

2. Seni Kerajinan Kulit Kayu Lantung "Fajar Wonk"

Seni Kerajinan Kulit Kayu Lantung 6 NUSA TENGGARA BARAT

1. Purnama Lamp Anyaman bambu (lampu hias, dll) 2. Tereng Gading Anyaman bambu (kap lampu, tas,

pajangan dinding, dll) 7 NUSA TENGGARA TIMUR

1 UKM Kampoeng Tenun Alor Kain tenun dari daerah Alor 2 UKM Murah Tenun Ikat Kain tenun ikat

(40)

32

NO. PROVINSI

UKM USULAN TAHUN 2016

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

8

KALIMANTAN BARAT

1. Seluas Craft Kerajinan Bidai 2. Belida Craft Kerajinan Bidai

9 KALIMANTAN TENGAH

1 Grace Rattan Kerajinan Rotan Furniture 2 Pahias Kerajinan Rotan dan Purun

10

KALIMANTAN TIMUR

1. Rumah Ampiek Fashion Baju Wanita 2. Aemtobe Fashion Baju Pria Sumber: Sekretariat DJPEN, 2016

Keberhasilan pencapaian kinerja ini tidak terlepas dari koordinasi dan kerja sama antara Sekretariat Ditjen PEN dengan Dinas yang menangani Perdagangan di 34 provinsi dalam melakukan proses penjaringan dan seleksi UKM daerah serta dengan desainer-desainer yang menjadi konsultan dalam skema DDS. Sedangkan jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya, maka realisasi tahun 2016 (68 UKM) menunjukkan capaian yang sama dengan tahun 2015.

Diharapkan melalui pembinaan UKM, akan muncul eksportir-eksportir baru yang dapat meningkatkan kinerja ekspor Indonesia khususnya untuk ekspor produk-produk non migas Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak positif pada kinerja ekspor Indonesia baik dari segi kuantitas maupun kualitas produk ekspor Indonesia.

Sasaran 2

Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen PEN

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2

No. Indikator Kinerja Satuan

2015 2016 Capaian 2016

(%) Target Realisasi Target Realisasi

7. Jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor

Kebijakan 2 3 3 2 66,67

8. Jumlah Dokumen Rencana Program Kegiatan Dokumen 5 5 5 5 100 9. Jumlah layanan kepegawaian dan pengembangan SDM Kegiatan 10 13 14 14 100

Gambar

Tabel 1. Sasaran dan Fokus Kegiatan Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016
Tabel 2.  Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2016  No
Grafik 2. Golongan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN
Grafik 3. Proporsi Jenis Kelamin Pegawai Sekretariat Ditjen PEN
+7

Referensi

Dokumen terkait

327.250.000,- (Tiga ratus dua puluh tujuh juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) kami nyatakan diterima/disetujui.. Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan

dimana SWt adalah kandungan air tanah akhir (mm), Swo adalah kandungan air tanah permulaan hari 1 (mm), t adalah waktu (hari), Rday adalah jumlah curah hujan pada hari

The second way is to use cleansing herbal formulas which often contain herbs that are known to kill parasites, reactivate the peristalsis (muscular action of the colon) and

Nilai Probabilitas (p-value) sebesar 0,078 , hal ini lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 ,artinya bahwa ib-VACA tidak berpengaruh signifikan terhadap Return

Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan kausal yang signifikan antara kompetensi dengan kompensasi, Variabel Kompetensi mempunyai pengaruh langsung dengan rekrutmen

Untuk mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama yang ditentukan harus dianggap efektif

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan

Tempat/ sarana : Bangsal Kardiologi dewasa / kardiologi anak/ CICU/ Jaga/Poli Lama stase : Selama Kardiologi dewasa / kardiologi anak/ CICU/ Jaga/ Poli Kompentensi :