HAKIKAT MANUSIA DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Oleh
DZUL PADHLI 0301161075
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1 SEMESTER III (GANJIL)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2017 Email: [email protected]
A. Term Manusia Dalam Al-Qur’an
Ada beberapa kata atau istilah yang menunjukkan manusia dalam Al-Qur’an, Al-Nas, Al-Insan, Al-Ins, Al-Unas, dan masih banyak lagi.
Manusia bukanlah makhluk yang ada (being) dan berada (existence) dengan sendirinya. Al-Qur’an menjelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT dari segumpal darah. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari unsur-unsur yang bersifat material dan non material. Karenanya, manusia merupakan makhluk dwi dimensi. Dimensi material manusia adalah Al-Jism dan dimensi non materialnya adalah Al-Ruh. 1
B. Manusia Sebagai Mahkluk Material Dan Non Material
1. Manusia sebagai makhluk material
Manusia sebagai makhluk material memiliki dimensi yaitu Al-Jism, Al-Qur’an menyebutkan bahwa material manusia disebut Al-Jism tersebut berasal dari tanah
yang dilihat dari kualitasnya dimensi material manusia bersifat fana’ artinya tidak kekal. Ia dapat tumbuh dan berkembang sampai nantinya akan hancur atau musnah.
2. Manusia sebagai makhluk non material
Manusia sebagai makhluk non material memiliki dimensi yang dinamakan Al-Ruh, yakni entitas ghaib yang Allah ciptakan kemudian ditiupkan ke objek material manusia yaitu tubuh. Kualitas dimensi non material manusia bersifat khald yaitu kekal. Kekal dalam artian ada yang mengekalkannya, yaitu Allah SWT.2
C. Proses Penciptaan Manusia
Secara umum, Al-Qur’an memaparkan bahwa manusia diciptakan dari diri yang satu, yakni Adam as, yang dari dirinya Allah menciptakan perempuan, yaitu Hawa, dan dari keduanya Allah SWT memperkembangbiakkan manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Sesuai dengan firmanNya pada surah An-nisa: 1:3
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.4
2
Ibid,hlm. 16-17 3
Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami,(Bandung: Citapustaka Media Perintis, cetakan 2008), hlm.18-19 4
Al-Qur’an menginformasikan bahwa penciptaan manusia pertamana yaitu, Nabi Adam as, tidak sama dengan penciptaan manusia setelahnya, yang mana Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah sedangkan kita dari setetes air mani yang berkembang menjadi janin, dan setelahnya lahirlah kita manusia di bumi ini.
D. Tujuan, Fungsi dan Tugas Penciptaan Manusia
Tujuan penciptaan manusia adalah agar manusia mengabdi kepada Allah yang artinya sebagai hamba manusia mengikuti perintah dan menyembah Allah.
Sedangkan fungsi penciptaan manusia secara menyeluruh antara lain: 1. Manusia sebagai Khalifah di muka bumi
2. Manusia sebagai Warosatul Anbiya’ 3. Manusia sebagai Abd’ (Pengabdi Allah)
Fungsi ini mengacu kepada tugas-tugas manusia sebagai hamba Allah SWT. Tugas ini diwujudkan dalam pengabdian kepada Allah dengan penuh keikhlasan. Secara luas, pengabdian ini meliputi seluruh aktivitas manusia dalam kehidupannya, semua yang dilakukan manusia dapat dinilai ibadah jika semata-mata perbuatan itu mengharapkan ridha Allah swt.5
DAFTAR PUSTAKA