MODUL PRAKTIKUM
“BASIS DATA II”
LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
ii Universitas Sriwijaya
Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium
LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
Revisi 0 Halaman 2 DARI 54
MODUL PRAKTIKUM
DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH
TIM LABORAN LABORATORIUM FASILKOM UNSRI
TIM DOSEN SISTEM INFORMASI FASILKOM
UNSRI
KEPALA LABORATORIUM
No. Dokumen ……. Tanggal
Mata Kuliah Praktikum
: Basis Data II
Kode Mata Kuliah Praktikum :
SKS
: 1
Program Studi
: Sistem Informasi
iii
DAFTAR ISI
INSTALASI ORACLE XE & ADMINISTRASI USER ... 4
DATA DEFINITION LANGUAGE ... 14
DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) ... 20
PENGELOMPOKAN, PENGURUTAN, DAN KRITERIA DATA ... 24
QUERY, VIEW DAN ALJABAR RELASIONAL ... 29
DATA CONTROL LANGUAGE (DCL) ... 33
DASAR DASAR PL/SQL... 35
PROSEDUR DAN FUNGSI ... 46
4
INSTALASI ORACLE XE & ADMINISTRASI USER
Instalasi Oracle XE
Langkah – langkah untuk menginstall Oracle XE adalah sebagai berikut:
a. Proses penginstalan dapat segera dilakukan dengan melakukan double klik pada file instalasi (file bernama OracelXE.exe).
b. Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut :
c. Saat muncul tampilan windows install wizard seperti dibawah ini klik tombol next.
5
e. Setelah itu klik next untuk langkah selanjutnya sehingga muncul tampilan pemilihan direktori tujuan instalasi seperti di bawah ini. Klik tombol next untuk melanjutkan.
f. Kemudian isikan password untuk database. Contoh: 1234
Setelah konfirmasi password tersebut silahkan klik tombol next. Password ini akan digunakan untuk proses login ke dalam database dengan user sys atau system, yaitu user bawaan dari Oracle yang otomatis terbentuk pada saat proses instalasi.
6
kemudian klik install untuk melanjutkan proses instalasi.
h. Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Tunggu berapa saat sampai proses selesai.
i. Setelah itu proses penginstalan selesai dan klik finish.
j. Kemudian akan muncul tampilan browser dan silahkan mencobanya dengan memasukkan: Username : system
7
Konfigurasi Setelah Instalasi
Setelah instalasi dan koneksi (jika menggunakan client-server) dari client ke server database selesai, Oracle XE sudah siap untuk digunakan. Untuk dapat berinteraksi langsung dengan database Oracle XE, Anda dapat menggunakan SQL*Plus ataupun i-SQL*Plus dari komputer client maupun dari komputer server.SQL*Plus adalah interface yang berbasis command line yang menghubungkanuser dengan database, dimana user dapat melakukan perintah-perintah query baik
SQL standar, SQL bawaan Oracle (PL/SQL), dan perintah-perintah lainnya. Sama halnya dengan i-SQL*Plus yang merupakan fasilitas baru dari Oracleversi 10 keatas (Oracle 10g atau Oracle XE), yang membedakannya adalah i-SQL*Plus berbasis browser.
a. Untuk dapat membuka SQL*Plus (tampilan command line) langkahnya adalah sebagai berikut: klik Start Program Oracle Database 10g Express Edition Run SQL Command Line. Atau juga dapat melalui, Start Run Open : sqlplus OK, window SQL*Plus command line akan tampil. Setelah window
SQL*Plus command line terbuka, akan ada username dan password. Untuk itu, Anda harus memasukkanusername dan password. Ada user yang dibuat secara
default ketika proses instalasi, yang terpenting adalah user sys dan system dengan password sesuai dengan password yang dimasukkan pada saat instalasi. Kedua user inilah yang paling vital karena mempunyai hak-hak tertinggi (privileges)
dalam mengatur database. Untuk alas an keamanan, maka password untuk kedua user ini harus segera diganti setelah proses instalasi.
Cara untuk masuk ke database, yaitu dengan perintah CONN, contohnya:
8 Enter user-name: [username]
Enter password: [*********]
atau
SQL> CONN [username]/[password]
b. Sedangkan untuk dapat membuka i-SQL*Plus (tampilan browser) adalah : klik Start Program Oracle Database 10g Express Edition Go to Database Homepage Login (dengan mengisikan username dan password) SQL SQL Command Enter Command
Sedangkan cara mengubah password adalah sebgaia berikut : 1. Buka SQL*Plus/i-SQL*Plus
2. Selanjutnya lakukan koneksi ke database dengan account sys atau system.
3. Pada SQL*Plus, setelah terkoneksi, pada prompt SQL (‘ SQL> ‘) ketikkan perintah sebagai berikut:
SQl> PASSW [nama_user]
Perintah:
SQL> PASSW system
Pada i-SQL*Plus langsung saja ketikkan
PASSW system
Masukkan password lama, kemudian masukkan password baru misalnya oraclesys,
setelah itu ketikkan password baru ini sekali lagi sebagai verifikasi. --
Changing password for sys
Old password : *****************
New password : *********
Retype password : *********
--
4. Beberapa versi Oracle sebelumnya tidak mendukung prosedur PASSW, maka untuk melakukan penggantian password gunakan perintah sebagai berikut:
SQL> alter user [nama_user] identified by [password_baru];
9
Kedua user ini digunakan untuk keperluan administratif. Selain itu, sangat beresiko untuk memanipulasi data yang dimiliki kedua user ini karena data yang dimiliki kedua user ini digunakan untuk mendukung jalannya database secara keseluruhan.
Membuat User Baru
Pengguna Oracle pada awalnya merupakan user tanpa role, yang berinteraksi langsung dengan database, baik untuk keperluan development maupun administratif. Disarankan, jangan menggunakan user sys atau system untuk membangun aplikasi database. Kedua user ini digunakan untuk keperluan administratif. Selain itu, sangat beresiko untuk memanipulasi data yang dimiliki kedua user ini karena data yang dimiliki kedua user ini digunakan untuk mendukung jalannya database secara keseluruhan.
Anda harus terlebih dahulu terkoneksi dengan database untuk membuat user baru dan tentunya Anda harus mempunyai privilege CREATE USER, maka gunakan user sys atau
system.
Perintah pembuatan user adalah:
CREATE USER [nama_user] IDENTIFIED BY [password];
Berikut ini contoh perintah pembuatan user :
CREATE USER toserba IDENTIFIED BY toserba;
Setelah perintah berhasil dijalankan maka akan terdaftar user baru dengan nama toserba dengan password toserba. User ini belum memiliki privilege dan role apapun. Meskipun sudah dibuat, tetapi user ini belum dapat melakukan koneksi ataupun menggunakan database. Untuk ini perlu kita lakukan pemberian privilege dan role.
Kontrol Akses dengan Privilage dan Role
Untuk menangani keamanan data dan sistem dalam database, Oracle mengatur antara memberi dan melarang akses kepada user terhadap suatu objek database dan fungsi tertentu.Oracle menerapkan suatu mekanisme kontrol akses setelah user berhasil dibuat/terdaftardalam DBMS.
10
CREATE mengizinkan user untuk membuat table, sequence, view.
SELECT mengizinkan user untuk mengambil data dari table, sequence, view.
INSERT mengizinkan user untuk memasukkan data dari table atau view.
UPDATE mengizinkan user untuk meng-update data dari table atau view.
DELETE mengizinkan user untuk menghapus data dari table atau view.
ALTER mengizinkan user untuk merubah struktur suatu table atau sequence. Privilege ini, selain untuk table dan sequence termasuk ke dalam system privilege.
INDEX mengizinkan user untuk membuat index suatu table yang sudah ada.
REFERENCES mengizinkan user untuk membuat (CREATE) atau mengubah (ALTER) constratint foreign key yang mengacu ke table referensinya.
EXECUTE mengizinkan user untuk menjalankan stored procedure atau function (PL/SQL).
Untuk membuat role gunakan perintah CREATE ROLE seperti berikut ini:
CREATE ROLE [nama_role] IDENTIFIED BY [password_role];
Perhatikan contoh berikut:
CREATE ROLE role_toserba IDENTIFIED BY toserba_juga;
Jika Anda perhatikan cara pembuatan role mirip dengan cara pembuatan user. Nilai setelah klausa IDENTIFIED BY merupakan password dari role tersebut nantinya akan digunakan jika role ini akan digunakan. Karena sifat ini, role juga disebut virtual user.
Setelah membuat role, Anda harus mendefinisikan privilege apa saja yang dimiliki role. Pemberian privilege ke role mirip dengan pemberian privilege ke user.
--
GRANT [privilege] TO [nama_role];
--
Perhatikan contoh berikut:
--
GRANT CREATE TABLE TO role_toserba;
GRANT SELECT ON barang TO role_toserba;
GRANT UPDATE TABLE ON barang TO role_toserba;
--
11
Anda dapat memberikan role ini kepada user. Seperti contoh berikut ini: --
GRANT [nama_role] TO [nama_user];
-- Contoh: --
GRANT role_toserba TO toserba;
--
Saat ini user toserba memiliki satu role yaitu role_toserba yang di dalamnya terdapat 3
privilege. Untuk mengambil/menghapus hak akses itu dari user, gunakan perintah REVOKE seperti contoh berikut:
--
REVOKE [nama_role] FROM [nama_user];
-- Contoh: --
REVOKE role_toserba FROM toserba;
LATIHAN
1. Buka SQL*Plus atau SQL Command Line , Kemudian ketikkan perintah berikut ini :
SQL> CONN
Enter user-name: System
Enter password: 1234
atau
SQL> CONN System/1234
Apa yang terjadi setelah anda memasukkan perintah tersebut ?
2. Ketik perintah berikut ini
SQL> PASSW system
Changing password for sys
Old password : 1234
New password : 1
Retype password : 1
12 SQL> CONN
Enter user-name: System
Enter password: 1
Menurut anda apa fungsi dari perintah PASSW system ?
3. Ketik perintah berikut ini
SQL> alter user system identified by 2;
SQL> disconnect
SQL> CONN
Enter user-name: System
Enter password: 2
Menurut anda apa fungsi dari perintah alter user ?
4. Ketik perintah berikut ini
SQL> disconnect;
SQL > CREATE USER pembelian IDENTIFIED BY 1234;
Apa yang terjadi setelah anda mengetikkan perintah diatas ? Mengapa ?
5. Ketik perintah berikut ini
SQL> CONN
Enter user-name: System
Enter password: 2
SQL > CREATE USER pembelian IDENTIFIED BY 1234;
Apa yang terjadi setelah anda mengetikkan perintah diatas ?
6. Berdasarkan soal no 4 dan 5 apa yang dapat anda simpulkan ? 7. Ketik perintah berikut ini
SQL> disconnect;
SQL> CONN
Enter user-name: pembelian
Enter password: 1234
Apa yang terjadi setelah anda mengetikkan perintah diatas ? 8. Ketik perintah berikut ini
SQL> CONN
Enter user-name: system
13 a) SQL> CREATE ROLE role_pembelian IDENTIFIED BY 1234;
Menurut anda apa fungsi dari perintah Create role?
b) SQL> GRANT create table TO role_pembelian;
Menurut anda apa fungsi dari perintah Grant create table?
c) SQL> GRANT all privileges TO role_pembelian;
Menurut anda apa fungsi dari perintah Grant all privileges? Apa kesimpulan dari soal no 8 a) , 8 b) dan 8 c) ?
9. Ketik perintah berikut
SQL> GRANT role_pembelian TO pembelian;
Menurut anda apa fungsi dari perintah Grant role_pembelian to pembelian ?
14
DATA DEFINITION LANGUAGE
Membuat Tabel
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_kolom[size]);
Contoh:
create table kategori (id_kategori number, nama_kategori varchar2(25));
Keterangan :
create table Perintah (query) untuk membuat table kategori Nama table yang akan dibuat
id_kategori & nama_kategori Nama kolom dalam table yang akan dibuat number & varchar2 Tipe kolom
(25) Ukuran, mendefinisikan banyaknya karakter/variable yang
dapat ditampung dalam kolom tersebut
Membuat Tabel
ALTER TABLE nama_tabel ADD|MODIFY (nama_kolom tipe_kolom[size]);
Perintah untuk memodifikasi tabel, berupa penambahan kolom atau pengubahan tipe data kolom.
Catatan : pada Oracle kolom yang sudah dibuat tidak dapat dihapus.
Menghapus Tabel
DROP TABLE nama_tabel;
Constraint pada Tabel
a. Not Null
15
pesan kesalahan.
Konvensi nama constraint-nya adalah : NN_NamaTabel_NamaKolom Deklarasi saat CREATE TABLE adalah:
--
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_kolom NOT NULL);
atau
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_kolom CONSTRAINT
nama_costraint NOT NULL);
--
Deklarasi saat ALTER TABLE adalah: --
ALTER TABLE nama_tabel MODIFY (nama_kolom tipe_kolom NOT NULL);
atau
ALTER TABLE nama_tabel MODIFY (nama_kolom tipe_kolom CONSTRAINT
nama_constraint NOT NULL);
--
b. Unique
Constraint Unique adalah sebuah batasan yang diberikan kepada suatu kolom dalam tabel tertentu dimana data – data yang diberikan tidak boleh sama antara baris yang satu dengan baris yang
lainnya, tetapi masih boleh kosong dalam artian tidak diberikan data.
Unique menjaga agar data pada suatu tabel tidak terulang lagi pada baris yang lain. Pesan error akan dimunculkan oleh Oracle jika Anda memasukkan data yang sama. Konvensi nama constraint-nya adalah : UK_NamaTabel_NamaKolom
Deklarasi saat CREATE TABLE adalah:
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_kolom UNIQUE);
atau
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_kolom CONSTRAINT
nama_constraint UNIQUE);
Deklarasi saat ALTER TABLE adalah:
CREATE TABLE nama_tabel ADD CONSTRAINT nama_constraint UNIQUE
(nama_kolom);
c. Primary Key
16
diberikan tidak boleh kosong dan tidak boleh sama dengan baris yang lain. Misalnya pada tabel mahasiswa, kolom no_mahasiswa diberikan constraint Primary Key, karena setiap mahasiswa pasti memiliki no_mahasiswa, sehingga tidak kosong (Not Null) dan juga tidak mungkin satu orang mahasiswa mempunyai no_mahasiswa yang sama dengan mahasiswa yang lain (Unique). Hanya saja perbedaannya adalah cobstraint PRIMARY KEY membentuk index untuk kolom tersebut.
Konvensi nama Constraint-nya adalah : PK_NamaTabel
Deklarasi Primary Key pada satu kolom saat CREATE TABLE adalah:
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_kolom PRIMARY KEY);
atau
CREATE TABLE nama table(nama kolom tipe kolom CONSTRAINT nama_constraint
PRIMARY KEY);
Constraint PRIMARY KEY dapat diterapkan pula pada beberapa kolom. Pada kasus ini, data membentuk PRIMARY KEY sama dengan data pada baris – baris yang lain. Tetapi kombinasi data untuk semua kolom PRIMARY KEY akan unik untuk masing-masing baris.
Deklarasi PRIMARY KEY pada beberapa kolom saat ALTER TABLE adalah: --
ALTER TABLE nama_tabel ADD CONSTRAINT nama_constraint PRIMARY KEY
(nama_kolom);
--
Deklarasi PRIMARY KEY padabeberapa kolom saat ALTER TABLE adalah: --
ALTER TABLE nama_tabel ADD CONSTRAINT nama_constraint PRIMARY KEY
(nama_kolom,...,nama_kolom_n);
--
Catatan : Hanya terdapat satu PRIMARY KEY untuk satu tabel, baik terbentuk dari satu kolom atau beberapa kolom.
d. Foreign Key
Istilah lain yang banyak dipakai dalam membuat relasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya adalah Foreign Key. Foreign Key adalah kolom dalam sebuah table yang bukan primary key, tetapi kolom tersebut merupakan primary key dalam table yang lain. Foreign key digunakan untuk menjaga integritas data antara tabel parent dengan table
17
Deklarasi saat CREATE TABLE adalah : --
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_data,..., nama_kolom_n
tipe_data,CONSTRAINT nama_constraint FOREIGN KEY (nama_kolom)
REFERENCES nama_tabel_parent [ON DELETE CASCADE]);
--
Deklarasi saat ALTER TABLE adalah : --
ALTER TABLE nama_tabel ADD CONSTRAINT nama_constraint FOREIGN KEY
(nama_kolom_n) REFERENCES nama_tabel_parent [ON_DELETE_CASCADE];
--
Data pada tabel parent tidak dapat di update jika telah mempunyai child. Data pada tabel
parent tidak dapat dihapus, kecuali dengan pemberian pernyataan ON DELETE CASCADE
saat deklarasi Constraint FOREIGN KEY. Dengan pernyataan tersebut, jika data pada tabel
parent dihapus, maka semua data pada tabel child yang mengacu ke data tersebut juga akan ikut dihapus.
e. Check
Sesuai namanya, constraint CHECK digunakan untuk memberikan sebuah kondisi kepada constraint yang berguna untuk menguji apakah data sesuai dengan syarat yang harus dipenuhi. Data akan ditolak jika tidak sesuai dnegan syarat yang telah diberikan pada constraint Check. Sebagai contoh, kita akan menambahkan constraint Check pada kolom nilai supaya setiap nilai yang diberikan harus lebih besar dari 0 (nol).Seperti syarat yang telah diberikan pada kolom nilai, data yang boleh dimasukkan ke dalam kolom tersebut harus lebih besar daripada nol.
Contoh syarat pengujian yang lain dapat berupa :
1) Daftar nilai, misal pada tabel mahasiswa, pada kolom jenis_kelamin hanya bisa menerima nilai („L‟, „P‟)
2) Rentang nilai, misalnya pada kolom usia hanya bisa menerima nilai antara 15 sampai 30.
Konvensi nama Constraintnya adalah : CK_NamaTabel_NamaKolom Deklarasi saat CREATE TABLE adalah :
--
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_kolom CHECK (syarat));
18 CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_kolom CONSTRAINT nama_constraint
CHECK (syarat));
--
Deklarasi saat ALTER TABLE adalah : --
ALTER TABLE nama_tabel ADD CONSTRAINT nama_constraint CHECK (syarat);
--
f. Default
Default sebenarnya tidak termasuk kategori Constraint, karena tidak membatasi data yang masuk ke dalam tabel. Dengan DEFAULT, nilai suatu kolom akan diberikan jika penambahan data tidak secara eksplisit menyebutkan nilai untuk kolom tersebut. Pemberian nilai NULL akan mencegah pemberian nilai DEFAULT yang ditetapkan.
Deklarasi saat CREATE TABLE adalah : --
CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_data DEFAULT nilai_default);
--
Deklarasi saat ALTER TABLE adalah : --
ALTER TABLE nama_tabel MODIFY nama_kolom tipe_data DEFAULT nilai_default;
--
LATIHAN
1. Buat sebuah tabel dengan nama BARANG di dalam user pembelian
Kode barang sebagai primary key
2. Tambahkan sebuah kolom : stok_barang (int), sebagai kolom terakhir !
19
Kode_suplier sebagai primary key
4. Buat sebuah tabel dengan nama SUPLIER di dalam user pembelian
Kode_suplier sebagai primary key
5. Ubahlah agar tipe data dari field alamat_suplier dari varchar2(50) menjadi char(40) 6. Buat sebuah tabel dengan nama CUSTOMER di dalam user pembelian
Kode_customer sebagai primary key
7. Buat sebuah tabel dengan nama PASOK di dalam user pembelian
Kode_pasok sebagai primary key, kode_bara]ng dan kode_suplier sebagai foreign key 8. Buat sebuah tabel dengan nama PEMBELIAN di dalam user pembelian
Kode_pembelian sebagai primary key, kode_barang dan kode_customer sebagai foreign key 9. Hapuslah table barang dengan perintah berikut
SQL> drop table barang;
Mengapa table barang tidak bisa di hapus ?
10.Sekarang coba anda hapus table pasok . perhatikan apa yang terjadi ?
20
DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)
Data Manipulation Language (DML) merupakan bahasa basis data yang berguna untuk melakukan modifikasi dan pengambilan data pada suatu basis data.
A. Penambahan data (Insert) pada sebuah tabel :
Syntax:
INSERT INTO nama_tabel(field ke-1, ….. field ke-n)
VALUES(nilai_field_ke-1, …. nilai_field_ke-n);
Contoh :
INSERT INTO Mahasiswa
VALUES ('5107100029','Jeffrey Hermanto','RSMJ 12','0811232425')
B. Pembaruan data (Update) pada sebuah tabel :
Syntax:
UPDATE nama_tabel
SET nama_field = data_baru
WHERE nama_field = data_lama;
Contoh :
UPDATE Mahasiswa
SET Telp = '7312345'
WHERE Nama = 'Jeffrey Hermanto Halimsetiawan'
C. Penghapusan data (Delete) pada sebuah tabel :
Syntax:
DELETE FROM nama_tabel
[ WHERE kondisi];
Contoh :
DELETE FROM Mahasiswa
21
D. Pemilihan data dari satu atau beberapa tabel :
Syntax :
SELECT [DISTINCT] select_list
FROM table_source
[WHERE search_condition]
[GROUP BY group_by_expression]
[HAVING search_condition]
[ORDER BY order_expression [ASC | DESC] ]
Contoh :
SELECT * FROM Mahasiswa;
SELECT * FROM Mahasiswa WHERE Nama LIKE "%rey" ORDER BY Nama DESC;
SELECT Nama, Nilai, AVG(Nilai)FROM Mahasiswa GROUP BY Nama, Nilai;
LATIHAN
1. Setelah tanda ‘SQL> ‘ anda tuliskan sintak berikut ini secara berurutan
INSERT INTO barang (kode_barang,nama_barang,satuan_barang,stok_barang)
VALUES (‘B001’,’Lemari Es’,’unit’,11);
Select * from barang;
Apa yang terjadi ?
2. Tambahkan sebuah record lagi pada table barang sehingga isi dari table sebagai berikut :
22
4. Tambahkan sebuah record lagi pada table barang sehingga isi dari table sebagai berikut :
5. Tambahkan 3 buah record pada table suplier sehingga isi dari table sebagai berikut :
6. Tambahkan 3 buah record pada table customer sehingga isi dari table sebagai berikut :
7. Pada table barang yaitu pada field satuan barang dan field stok barang untuk kode_barang =’B003’ terlihat kosong. Isikan pada field satuan_barang dengan ‘UNIT’ dan stok_barang dengan 30.
23
9. Tambahkan 3 buah record pada table pasok sehingga isi dari table sebagai berikut :
10.Tambahkan 3 buah record pada table pembelian sehingga isi dari table sebagai berikut :
11.Ketik perintah berikut ini :
SQL> select table_name from users_tables;
Apa yang terjadi ?
12.Ketik perintah berikut ini :
SQL> disconnect;
24
PENGELOMPOKAN, PENGURUTAN, DAN KRITERIA DATA
PENGELOMPOKAN DATA (GROUP BY ) DAN AGGREGATE FUNCTIONS
Pada Kasus seleksi data, seringkali diminta untuk menampilkan atau memilih sekumpulan data berdasarkan kelompok data terentu. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut SQL menyedian perintah atau sintak group by. Pada pengelompokan data biasanya disertakan bersama Aggregate Function.
Min
Perintah min digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kelompok tabel. Sintak :
Max
Perintah max digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel. Sintak :
Avg
Perintah avg digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel. Sintak :
SELECT field1, … field-n, MIN(nama_field)
FROM nama_tabel
GROUP BY nama_field;
SELECT field1, … field-n, MAX(nama_field)
FROM nama_tabel
GROUP BY nama_field;
SELECT field1, … field-n, AVG(nama_field)
FROM nama_tabel
25
Sum
Perintah sum digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel. Sintak :
Count
Perintah count digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel. Sintak :
LATIHAN
1. Tampilkan minimum pemasokan per kode barang Ketik perintah berikut ini
SQL> Select kode_barang as kd_brg, min (jumlah_pasok) as minimum_pasok
2 From pasok;
Apakah perintah tersebut dapat dieksekusi ? Menurut anda mengapa perintah tidak bisa di proses ?
2. Ketik perintah berikut ini
SQL> Select kode_barang as kd_brg, min (jumlah_pasok) as minimum_pasok
2 From pasok
3 group by kode_barang;
Bagaimana hasil dari perintah diatas ? Jelaskan ? 3. Tampilkan minimum pembelian per customer . 4. Tampilkan maksimum pemasokan per kode suplier.
5. Tampilkan rata rata pemasokan (rata-rata jumlah pasok) per kode barang. 6. Tampilkan total pembelian per kode barang per customer.
7. Tampilkan berapa kali pemasokan(cacah pasok) tiap kode_barang. Atau dengan kata lain :
SELECT field1, … field-n, SUM(nama_field)
FROM nama_tabel
GROUP BY nama_field;
SELECT field1, … field-n, COUNT(nama_field)
FROM nama_tabel
26
berdasarkan kode barang ada berapa kali pemasokan.
8. Tampilkan minimum , maksimum, rata-rata dan jumlah barang serta berapa kali terjadi pembelian untuk tiap kode barang.
KESIMPULAN :
PENGURUTAN DATA (ORDER BY)
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki.
Sintak
LATIHAN
1. Tampilkan semua data barang berdasarkan urutan nama barang Ketik perintah berikut ini
SQL> select * from barang
SQL> order by nama_barang;
Tuliskan hasilnya dan simpulkan
2. Tampilkan semua data customer berdasarkan urutan nama customer
3. Tampilkan semua data suplier diurutkan secara terbalik berdasarkan urutan nama customer
SELECT field1,field2,…, field-n
FROM nama_tabel
27
KESIMPULAN :
KRITERIA DATA Kriteria dengan having
Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan.
Sintak :
Kriteria dengan where
Pada kriteria dengan where pemilihan atau seleksi dara dilakukan setalah kata where. Setelah kata where biasa diikuti oleh comparison (=,<>,<,>,>,<= atau >=), between, in, like/not like atau is null, is not null.
Sintak kriteria where dengan comparison
Sintak kriteria where dengan between
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
GROUP BY nama_field
HAVING kriteria_agregate_function;
SELECT field1,field2,…, field-n
FROM nama_tabel
WHERE field = | <> | < | > | <= | >= …;
SELECT field1,field2,…, field-n
FROM nama_tabel
28
Sintak kriteria where dengan in
Sintak kriteria where dengan like/ not like
LATIHAN
1. Tampilkan kode customer yang mempunyai cacah pembeliann =4;
2. Tampilkan kode barang yang jumlah pasoknya kurang dari atau sama dengan 5 3. Tampilkan kode barang dan kode suplier yang jumlah pasoknya antara 5 dan 12 4. Tampilkan customer pada table pembelian yang mempunyai kode ‘c001’ atau ‘c003’ 5. Tampilkan data suplier yang nama suplier nya berawalan huruf ‘A’
KESIMPULAN :
SELECT field1,field2,…, field-n
FROM nama_tabel
WHERE field IN (…,…,…);
SELECT field1,field2,…, field-n
FROM nama_tabel
29
QUERY, VIEW DAN ALJABAR RELASIONAL
SELEKSI SATU TABEL
Seleksi ini hanya berkisar pada field yang ada pada satu table. Misalkan anda akan menampilkan nama suplier dan berapa jumlah pasokannya, maka pada kasus seleksi satu table ini anda tidak bisa melakukannya. Hal ini disebabkan karena nama suplier adalah field pada table suplier, sedangkan jumlah pasok adalah field pada table pasok.
Sintak SQL nya sebagai berikut
SELEKSI LEBIH DARI SATU TABEL
Seleksi tipe ini memungkinkan anda untuk bebas memilih field mana saja yang anda ingin tampilkan, asalkan antara field yang satu dengan field yang lain masih berada pada table table yang saling berelasi.
Sintak SQL nya sebagai berikut
UNION
Union merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
WHERE kriteria
GROUP BY field1,…, field-n,
HAVING kriteria_aggregate_function
ORDER BY field ;
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel1, … , nama_tabel-n
WHERE kriteria
GROUP BY field1,…, field-n,
HAVING kriteria_aggregate_function
30
jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Sintak SQL nya sebagai berikut
INTERSECT
Intersect merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Sintak SQL nya sebagai berikut
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
[WHERE] [kriteria]
[GROUP BY] [field1,…, field-n]
UNION
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
[WHERE] [kriteria]
[GROUP BY] [field1,…, field-n]
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
[WHERE] [kriteria]
[GROUP BY] [field1,…, field-n]
INTERSECT
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
[WHERE] [kriteria]
31
DIFFERENCE (MINUS)
Differencebertujuan untuk menampilkan data hasil pengurangan dari dua query atau sub query.
Sintak SQL nya sebagai berikut
DISTINCT / PROYEKSI
Pada dasarnya distinct digunakan untuk menghilangkan nilai ganda. Sintak SQL nya sebagai berikut
JOIN
Operasi Join, Join merupakan operasi yang digunakan untuk menggabungkan dua tabel atau lebih dengan hasil berupa gabungan dari kolom-kolom yang berasal dari tabel-tabel tersebut. Pada join sederhana, tabel-tabel digabungkan dan didasarkan pada pencocokan antara kolom pada tabel yang berbeda.
Sintak SQL nya sebagai berikut
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
[WHERE] [kriteria]
[GROUP BY] [field1,…, field-n]
DIFFERENCE | MINUS
SELECT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
[WHERE] [kriteria]
[GROUP BY] [field1,…, field-n]
SELECT DISTINCT field1,field2,…, field-n, aggregate_function
FROM nama_tabel
[WHERE] [kriteria]
32
LATIHAN
1. Tampilkan berapa kali pembelian per kode barang per kode customer
2. Tampilkan nama barang, tanggal berapa barang itu dipasok dan berapa jumlah barang yang dipasok
3. Tampilkan kode suplier, berapa kali pemasokan dan jumlah pasok . kode yang ditampilkan adalah ‘s002’(gunakan operasi union)
4. Tampilkan kode barang dan kode suplier yang memiliki jumlah pasok lebih besar atau sama dengan 4 (gunakan operasi intersection)
5. Tampilkan kode barang, banyaknya pemasokan dan jumlah pemasokan untuk kode barang yang jumlah pemasokannya lebih kecil atau sama dengan 15.(gunakan operasi minus)
KESIMPULAN :
SELECT tabel1.field1,…, tabel1.field-n,
Tabel2.field1,…, tabel1.field-n,
Tabel3.field1,…, tabel1.field-n,
FROM tabel1, …, tabel2, …, table-n
[WHERE] tabel1.field_PK = tabel2.field_PK AND
33
DATA CONTROL LANGUAGE (DCL)
COMMIT
Adalah perintah yang berfungsi untuk mengendalikan pengeksekusian transaksi yang menyetujui rangkaian perintah yang berhubungan erat dengan perintah yang sebelumnya telah berhasil dilakukan.
Keadaan Data Sebelum COMMIT:
• Operasi manipulasi data terutama mempengaruhi database buffer, oleh sebab itu keadaan
datasebelumnya dapat diperbaiki.
• User yang sedang connect (current user) dapat me-review hasil dari operasi manipulasi
data dengan melakukan query terhadap table
• User lain tidak dapat melihat hasil dari operasi manipulasi data dari current user. Oracle
memberlakukan read consistency untuk menjamin bahwa setiap user melihat data seperti yang ada pada saat commit terakhir.
• Baris-baris data yang sedang diubah akan dikunci (locked), user lain tidak dapat
mengubah data yang sedang diubah tersebut.
Kita menggunakan COMMIT untuk membuat seluruh perubahan data menjadi permanen.
• Hal-hal yang mengikuti COMMIT:
• Seluruh perubahan data ditulis ke database
• Keadaan data sebelumnya secara permanen hilang • Seluruh user dapat melihat hasil dari transaksi
• Penguncian terhadap baris-baris data yang diubah akan dibebaskan, baris-baris data
tersebut sekaran tersedia kembali bagi user lain untuk melakukan perubahan data berikutnya.
• Seluruh savepoints dihapus. ROLLBACK
34
LATIHAN
1. Gunakan user / database pembelian yang telah dibuat pada latihan sebelumnya, kemudian tambahkan sebuah table KARYAWAN
Column pada table karyawan :
Data pada table karyawan :
2. Kemudian ketik perintah berikut ini :
INSERT KARYAWAN VALUES ('K003', 'Cici', 'Perumnas');
UPDATE KARYAWAN SET alamat=’bukit besar’ WHERE NIK=’K003’;
COMMIT;
SELECT * FROM KARYAWAN ;
3. Menurut anda apa yang terjadi pada table karyawan ? 4. Menurut anda apa fungsi dari commit ?
5. Ketik perintah berikut ini
DELETE * FROM karyawan ;
ROLLBACK;
SELECT * FROM karyawan;
DELETE FROM karyawan WHERE NIK=’K002’;
SELECT * FROM karyawan;
COMMIT;
6. Menurut anda apa fungsi dari rollback ?
35
DASAR DASAR PL/SQL
PL/SQL (Procedural Language/Structure Query Language) adalah suatu blok yang berisi skrip-skrip bahasa prosedural. PL/SQL merupakan bahasa pemrograman procedural. PL/SQL dapat meningkatkan kinerja database
Struktur Blok PL/SQL
Struktur blok PL/SQL terdapat tiga bagian :
– Bagian pendeklarasian tipe data (opsional) – Bagian penulisan perintah
– Bagian eksepsi (opsional)
Bentuk Umum Stuktur Umum PL/SQL
Contoh Paling Sederhana
BEGIN
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘Belajar Oracle’);
END;
Catatan:
Untuk melihat hasil, setting terlebih dahulu variabel sistem SERVEROUTPUT dengan menuliskan :
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
variabel tipe_data;
konstanta CONSTANT tipe_data := nilai; ...
WHEN nama_eksepsi THEN statement_untuk_mengatasi_error; ...
36
Contoh Lain
SET SERVEROUTPUT ON DECLARE
teks VARCHAR2 (20); BEGIN
teks := ‘Belajar Oracle’;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(teks); END;
/
Tipe Data
• Numerik
– NUMBER, BINARY_INTEGER, DEC, DOUBLE PRECISION, INTEGER, INT,
NUMERIC, REAL, SMALLINT
• Karakter
– VARCHAR2, CHAR, LONG • DATE
• BOOLEAN • ROWID
Tipe Data tambahan :
• RECORD • ARRAY
Variable
Adalah sebuah peubah yang digunakan untuk menampung sebuah nilai di memori komputer.
Contoh
DECLARE
37
Alamat varchar2(40); No_induk char(8); ...
BEGIN
X := 12;
Alamat := ‘Gelatik Dalam 391, Bandung’; No_induk := ‘DOG29549’;
END;
Konstanta
Digunakan untuk menyimpan sebuah nilai di memori komputer.Nilai yang disimpan bersifat tetap (konstan).
Contoh :
DECLARE
pi CONSTANT real:= 3.14;
lebar CONSTANT integer := 100;
Komentar
Digunakan untuk memudahkan proses maintenance
Jenis komentar :
• /* ... */ : untuk beberapa baris komentar • -- ... : untuk satu bari komentar
Contoh :
/* Ini adalah komentar Oracle */ -- Ini juga komentar Oracle
Contoh dengan eksepsi :
38
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE (‘Kesalahan pada pengisisan nilai’);
END; /
LATIHAN
1. Ketik perintah berikut ini :
SQL> BEGIN
SQL> DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘Belajar Oracle’);
SQL> END;
SQL> /
Apa yang terjadi ?
2. Ketik perintah berikut ini :
SQL> SET SERVEROUTPUT ON
SQL> /
Apa yang terjadi ? Menurut anda apa fungsi dari set serveroutput on ?
3. Koneksikan database anda ke user pembelian, kemudian ketik perintah berikut ini :
SQL> declare
SQL> nama varchar2(30);
SQL> alamat varchar2(30)
SQL> BEGIN
SQL> select nama_customer,alamat_customer into nama,alamat
SQL> from customer where kode_customer=’c001’;
SQL> dbms_output.put_line(‘Data Customer dengan kode c001’);
SQL> dbms_output.put_line(‘Nama : ‘ || nama);
39 SQL> end;
SQL> /
a. Apa yang terjadi ?
b. Menurut anda apa fungsi nama dan alamat ?
c. Mengapa untuk membuat blok SQL/PL tersebut harus dikoneksikan ke user pembelian ?
KESIMPULAN
RECORD DALAM PL/SQL ORACLE
Record merupakan struktur data komposit atau gabungan dari beberapa field, baik yang bertipe sama maupun berbeda. Kita dapat menggunakan record untuk menyimpan variabel-variabelyang berhubungan, Misalanya record Alamat dimana di dalamnya terdapat field NamaJalan, NoJalan, NoRumah, Kota, kodePos dan lain-lain.
Untuk mendefinisikan suatu variabel yang bertipe Record, kita menggunakan Sebuah Keyword yaitu RECORD
Syntax:
Contoh :
TYPE Alamat IS RECORD (
TYPE NamaRecord IS RECORD (
Field1 TipeData,
Field2 TipeData,
…
40
TYPE PemilikRumah IS RECORD(
Nama VARCHAR2(100),
Domisili Alamat -- menggunakan tipe record alamat
);
LATIHAN
Ketik perintah berikut ini
SQL> SET SERVEROUTPUT ON
SQL> DECLARE
2 TYPE Alamat IS RECORD (
3 NamaJalan VARCHAR2(100),
4 NOJalan NUMBER,
12 REC PemilikRumah; -- REC merupakan nama variabel
13 BEGIN
14 REC.Nama := 'Ahmad Budianto;
15 REC.Domisili.NamaJalan := 'Jalan Melati';
16 REC.Domisili.NoJalan := 10;
17 REC.Domisili.NoRumah := '10B' ;
18 REC.Domisili.Kota := 'Palembang' ;
19 DBMS_OUTPUT.PUT_LINE (REC.Nama);
20 DBMS_OUTPUT.PUT_LINE (rec.domisili.namaJalan ||' ' ||
21 rec.domisili.noJalan || ‘ ’ ||’No’ || ‘ ‘||
22 rec.domisili.NoRumah || ' ' || rec.domisili.kota);
41
24 /
Tuliskan hasil outputnya ? dan Berikan kesimpulan anda ?
KESIMPULAN :
ARRAY DALAM PL/SQL ORACLE
Array adalah tipe data bentukan yang dapat menyimpan sekumpulan nilai dari tipe data yang sama dan dikemas dalam bentuk larik. Nilai dari elemen elemen array dapat diacu atau diakses melalui indeksnya, perlu diperhatikan bahawa indeks array dari tipe data yang mempunyai keterurutan, seperti halnya tipe integer.
Syntax:
Contoh :
DECLARE
TYPE array_KU IS TABLE OF CHAR(5)
INDEX BY BINARY_INTEGER;
X array_ku;
LATIHAN
Ketik perintah berikut ini
SQL> SET SERVEROUTPUT ON
SQL> DECLARE
2 TYPE LARIK IS TABLE OF NUMBER
TYPE NamaRecord IS TABLE OF tipe_data
42
3 INDEX BY BINARY_INTEGER ;
4 A LARIK ; 5 BEGIN
6 A(1) := 10; A(2) := 20;
7 A(3) := 30; A(4) := 40;
8 dbms_output.put_line(‘Nilai elemen larik ke 1 : ’|| to_char(a(1)));
9 dbms_output.put_line(‘Nilai elemen larik ke 2 : ’|| to_char(a(2))); 10 dbms_output.put_line(‘Nilai elemen larik ke 3 : ’|| to_char(a(3)));
11 dbms_output.put_line(‘Nilai elemen larik ke 4 : ’|| to_char(a(4)));
12 END;
13 /
Tuliskan hasil outputnya ? dan Berikan kesimpulan anda ?
KESIMPULAN :
PERCABANGAN DALAM PL/SQL ORACLE
Setiap pembahasan materi PL/SQL Oracle selalu tidak dapat dipisahkan dengan pembahasan materi percabangan. Yang dimaksud dengan Percabangan adalah opsi atau pilihan yang didasarkan atas satu atau beberapa kondisi tertentu. Sebuah atau beberapa statemen akan di jalankan jika kondisi tersebut bernilai TRUE dan sebaliknya tidak akan dieksekusi jika kondisi tersebut tidak terpenuhi.
Secara umum di dalam PL/SQL Oracle, struktur percabangan dibagi menjadi 3 struktur, yaitu : A. Struktur percabangan dengan satu kondisi
43
Bentuk Umum Penulisan
Struktur percabangan dengan satu kondisi
Struktur percabangan dengan dua kondisi
Struktur percabangan dengan tiga kondisi atau lebih.
LATIHAN
1. Buatlah sebuah blok SQL/PL yang menentukan sebuah bilangan bulat apakah termasuk kedalam bilangan genap atau ganjil
Ketik perintah berikut ini
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
BIL INTEGER := 100;
BEGIN
IF MOD(BIL,2)=0 THEN
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(TO_CHAR(BIL)|| ' adalah bilangan Genap');
END IF;
END;
/
Tuliskan hasil outputnya ? dan Berikan kesimpulan anda ?
IF kondisi THEN ELSIF kondisi 2 THEN
Statemen B ;
ELSE
Statemen C;
44
2. Ubahlah blok SQL/PL pada soal no 1 dengan menggunakan percabangan dengan 2 kondisi. Kondisi pertama menyatakan bilangan genap dan kondisi kedua menyatakan bilangan ganjil 3. Ubahlah blok SQL/PL pada soal no 1 dengan menggunakan percabangan dengan 3 kondisi.
Kondisi pertama menyatakan bilangan genap, kondisi kedua menyatakan bilangan ganjil dan kondisi ketiga menyatakan bilangan negative.
KESIMPULAN :
PENGULANGAN DALAM PL/SQL ORACLE
Didalam Oracle ada 3 struktur pengulangan, yaitu : 1. Simple Loop
2. While-Loop 3. For-Loop.
Bentuk Umum Penulisan Simple loop
While loop
For loop
LOOP
Statemen; END LOOP;
WHILE kondisi LOOP
Statemen;
45
LATIHAN
1. Buatlah sebuah blok SQL/PL yang menampilkan kalimat ‘Sukses dengan oracle’ sebanyak 10 kali
Ketik perintah berikut ini
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
I integer;
BEGIN
I := 0;
LOOP
I:=I +1;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘Sukes dengan Oracle’);
EXIT WHEN i=10;
END LOOP;
END;
/
Tuliskan hasil outputnya ? dan Berikan kesimpulan anda ?
2. Ubahlah blok SQL/PL pada soal no 2 dengan menggunakan pengulangan dalam bentuk while loop
3. Ubahlah blok SQL/PL pada soal no 2 dengan menggunakan pengulangan dalam bentuk for loop
KESIMPULAN :
FOR variable IN indeks_awal .. indeks_akhir LOOP
Statemen;
46
PROSEDUR DAN FUNGSI
PROSEDUR
Sebenarnya prosedur pada PL/SQL hampir sama dengan prosedur bahasa pemrograman lainnya. Prosedur memiliki header dan body. Header mengandung nama prosedur dan parameter atau variabel yang digunakan oleh prosedur. Sedangkan body mengandung bagian deklarasi, bagian eksekusi, dan bagian exception handling.
Sintaks umum untuk membuat prosedur
Eksekusi Prosedur
Unutuk melakukan eksekusi terhadap suatu prosedur dari luar blok PL/SQL, kita harus menggunkan statemen EXECUTE, atau cukup dituliskan dengan EXEC saja. Namun apabila Anda ingin memanggil prosedur dari dalam blok PL/SQL, maka statemen EXECUTE tidak perlu di tuliskan. Berikut ini bentuk umumnya.
FUNGSI
Function adalah jenis PL/SQL block yang menghasilkan satu nilai. Secara umum, function digunakan melakukan perhitungan, mengecek eksistensi dan kevalidan suatu data. Function bisa dilibatkan dalam expresi. Function bisa disimpan dalam database sebagai object schema, sehingga suatu function bisa digunakan berulangkali tanpa harus melakukan parsing dan compile ulang.
CREATE [OR REPLACE] PROCEDURE nama_prosedur (parameter1 tipedata,
parameter2 tipedata,…) IS
Variable_variabel lokal BEGIN
Statemen ;
END;
47
Ekesekusi Fungsi
Tidak seperti prosedur yang dalam eksekusinya membutuhkan perintah EXECUTE, pada fungsi kita dapat langsung memasukkan nilainya ke dalam suatu variable yang sama tipedatanya maupun melalui statemen SQL. Atau dapat juga melalui statemen SQL seperti yang ditunjukkan oleh kode berikut .
Tabel Dual adlaah table dummy yang disediakan oleh Oracle.
PARAMETER
Dalam Oracele, parameter diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu parameter masukan, keluarn dan masukan-keluaran.
1. Parameter Masukan
Parameter masukan adalah parameter yang berguna untuk menyimpan nilai yang digunakn sebagai input di dalam badan prosedur maupun fungsi. Parameter ini ditandai dengan mode IN.
2. Paramater Keluaran
Parameter keluaran adalah parameter yang menampung nilai hasil dari suatu proses yang dilakukan dalam sub program.Pada kenyataannya parameter keluaran lebih sering di temui di dalam prosedur dari pada didalam fungsi. Parameter ini ditandai dengan mode OUT.
3. Parameter Masukan – Keluaran
CREATE OR REPLACE FUNCTION nama_fungsi (parameter1 tipedata, parameter2 tipedata,…)
48
Parameter ini merupakan parameter gabungan dari kedua jenis diatas. Parameter ini berperan sebagai parameter masukan sekaligus parameter keluaran. Parameter ini ditandai dengan mode IN OUT.
LATIHAN
1. Koneksikan database anda ke user pembelian kemudian buatlah sebuah prosedur yang dapat menampilkan nama supplier dari table supplier yang memiliki kode ‘s001’.
Ketik perintah berikut ini :
create or replace procedure cari_nama_suplier
is vnamasuplier suplier.nama_suplier%TYPE;
begin
select nama_suplier into vnamasuplier from suplier where
kode_suplier=’s001’;
dbms_output.put_line(‘Namanya : ’|| vnamasuplier);
end;
/
a. Tuliskan hasil outputnya ?
b. Apakah nama suplier dengan kode ‘s001’ tampil di layar ? c. Apa maksud dari suplier.nama_suplier%TYPE ?
Ketik perintah berikut ini :
SQL> Set serveroutput on
SQL> Execute cari_nama_suplier;
a. Apakah nama suplier dengan kode ‘s001’ tampil di layar ? b. Tuliskan kesimpulan anda ?
2. Buatlah sebuah fungsi yang dapat menampilkan nama supplier dari table supplier yang memiliki kode ‘s001’.
Ketik perintah berikut ini :
create or replace function cari_namasuplier
return suplier.nama_suplier%TYPE
is vnamasuplier suplier.nama_suplier%TYPE;
begin
select nama_suplier into vnamasuplier from suplier where
49 return vnamasuplier;
end;
/
a. Tuliskan hasil outputnya ?
b. Apakah nama suplier dengan kode ‘s001’ tampil di layar ?
Ketik perintah berikut ini :
Declare
Nama suplier.nama_suplier%TYPE;
Begin
Nama := cari_namasuplier;
dbms_output.put_line(Nama);
End;
/
a. Apakah nama suplier dengan kode ‘s001’ tampil di layar ? b. Tuliskan kesimpulan anda ?
3. Ubahlah prosedur pada soal no 1 sehingga prosedur dapat menentukan nama suplier berdasarkan kode suplier yang dimasukkan sebagai parameternya !
4. Ubahlah prosedur pada soal no 1 sehingga prosedur dapat mencari nama suplier dengan kode suplier tertentu dimana nama suplier yang didapatkan tersebut disimpan ke dalam parameter keluaran !
5. Ubahlah prosedur pada soal no 1 sehingga prosedur tersebut dapat mencari nama suplier dengan kode tertentu menggunakan parameter masukan - keluaran !
50
TRIGGER
Trigger adalah blok PL/SQL yang disimpan dalam database dan akan diaktivasi ketika kita melakukan statement-statement SQL (DELETE, UPDATE, dan INSERT) pada sebuah tabel. Aktivasi trigger didasarkan pada event yang terjadi di dalam tabel tersebut sehingga trigger dapat membantu dalam menjaga integritas dan konsistensi data. Implementasi trigger yang sering ditemui dalam dunia nyata adalah untuk mengeset dan mengubah nilai kolom dalam suatu tabel sehingga validasi nilai dari tabel tersebut akan terjaga. Adanya trigger dalam database akan meringankan kita dalam pembuatan aplikasi karena di dalam aplikasi yang kita buat, kita tidak perlu lagi untuk melakukan validasi data.
MEMBUAT TRIGGER
Oracle telah menyediakan statement CREATE TRIGGER untuk membuat sebuah trigger yang selanjutnya akan diaktivasi berdasarkan event tertentu. Secara umum, event trigger terbagi menjadi dua, yaitu BEFORE (sebelum) dan AFTER (setelah). Event tersebut menandakan kapan trigger akan diaktivasi, apakah sebelum ataukah sesudah proses yang dilakukan di dalam tabel bersangkutan.
Daftar event yang mungkin digunakan untuk mengaktifkan trigger:
Sintak untuk membuat trigger adalah
CREATE OR REPLACE TRIGGER nama_trigger
(BEFORE | AFTER) statement ON nama_tabel
FOR EACH ROW DECLARE
--- berisi deklarasi variable
BEGIN
--- berisi statemen statement yang akan di eksekusi
51
Untuk mencoba pembuatan trigger pada oracle persiapkan terlebih dahulu user atau database sebagai berikut ini
User database: penjualan
Table I : Barang
Colom pada table barang
Isi pada table barang
Tabel II : Pasok
Column pada table pasok :
52
Tabel III : Pembelian
Column pada table pembelian :
Data pada table pembelian :
LATIHAN
1. Ketikanlah perintah trigger berikut ini pada SQL command line anda
2. Setelah itu periksalah pengaruh trigger yang telah di buat dengan cara melakukan update terhadap table barang, apa yang terjadi ?
3. Menurut anda apa hubungan antara perintah trigger pada soal no 1 dengan perintah update pada soal no 2 ?
4. Ketiklah perintah trigger berikut ini create or replace trigger tr_coba
after update on barang for each row
begin
dbms_output.put_line('Tabel barang telah diupdate'); end;
/
Set server output on Update barang
53
5. Setelah itu periksalah pengaruh trigger pada soal no 3 dengan cara melakukan penambahan data pada table barang namun stok_barang yang ditambahkan bernilai negative (minus), apa yang terjadi ?
6. Menurut anda apa hubungan antara perintah trigger pada soal no 4 dengan perintah menambah pada soal no 5 ?
ALIAS DI DALAM TRIGGER
Di dalam trigger dikenal istilah alias atau referensi, yaitu sejenis variabel yang menyimpan nilai dari suatu kolom di dalam tabel. Alias tersebut terbagi menjadi dua yaitu :new dan :old. Alias :new untuk menyimpan nilai terbaru sedangkan alias :old untuk menyimpan nilai lama.
Ketersediaan Alias Di dalam Trigger
Pada statement UPDATE, terdapat alias :new dan :old Pada statement DELETE, hanya terdapat alias :old Pada statement INSERT, hanya terdapat alias :new
MANAGING TRIGGER
Mengaktifkan atau menonaktifkan trigger
Syntax :
ALTER TRIGGER nama_trigger ENABLE | DISABLE; create or replace trigger tr_cekstokbarang
before insert on barang for each row
begin
if(:new.stok_barang < 0) then
:new.stok_barang := 0;
dbms_output.put_line('Stok barang diubah menjadi 0'); end if;
end; /
Set serveroutput on
54
Mengaktifkan atau menonaktifkan semua trigger pada sebuah tabel
Syntax :
ALTER TABLE nama_tabel ENABLE | DISABLE ALL TRIGGERS;
Menghapus trigger
Syntax :
DROP TRIGGER nama_trigger;
LATIHAN :
1. Ketiklah perintah trigger berikut ini
2. Setelah itu periksalah pengaruh trigger pada soal no 1 dengan cara menambahkan data pada table pasok , lalu lihat apa yang terjadi pada table pasok dan table barang ?
3. Jika dilihat dari perubahan data yang terjadi pada table barang, Menurut anda apa hubungan antara perintah trigger pada soal no 1 dengan perintah menambah data pada soal no 2 ?
KESIMPULAN :
create or replace trigger tr_insert_pasok after insert on pasok
for each row begin
update barang set stok_barang=stok_barang +:new.jumlah_pasok; end;
/
Insert into pasok values (‘P004’,’B002’,’s002’,5); Select * from pasok;