• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemb Kooperatif tipe final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Strategi Pemb Kooperatif tipe final"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Pembelajaran Kooperatif

Parsaoran Siahaan Fisika UPI Bandung

1

BEBERAPA STRATEGI dalam

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(Modul-2 Cooperative Learning)

Pembelajaran Kooperatif telah dibahas pada pelatihan PBS-2. Pada pelatihan

PBS-3 ini dibahas beberapa strategi (tipe) yang digunakan dalam pembelajaran

Kooperatif. Cukup banyak strategi atau tipe dalam pembelajaran kooperatif diantaranya :

Jigsaw, Think Pair Share (TPS), Number Head together (NHT), Student Team

Achievement Division (STAD), Three Step Interview (TSI), Roun Robbin

Brainstorming, Three Minute Review, Team Pair SOLO, dsb. Dalam modul ini akan

dibahas hanya beberapa strategi saja.

Think-Pair-Share

Think, Pair Share (TPS) pertama dikembangkan oleh Professor Frank Lyman dari

Universitas Maryland pada tahun 1981 kemudian diadopsi banyak orang. Tipe ini

memberdayakan interaksi berpasangan dalam pembelajaran kooperatif dengan prinsip

waktu untuk menunggu atau berpikir, ternyata sangat ampuh dalam memberdayakan

jawaban siswa terhadap suatu pertanyaan. Strategi ini sangat sederhana, dan dianjurkan

untuk digunakan sejak anak-anak dalam fase pendidikannya, sebagai landasan

mengembangkan kerjasama . Ada 4 Langkah dalam pembelajaran TPS:

1. Semua kelompok menyimak pertanyaan yang diajukan guru.

2. Tiap anggota kelompok diberi waktu menuliskan jawabannya.

3. Siswa diberi kesempatan berdiskusi dengan pasangannya

4. Beberapa siswa mengungkapkan jawabannya di depan kelas.

JIGSAW

Kelompok beranggota 5 – 6 orang, masing-masing anggota kelompok mendapat

tugas yang berbeda untuk dipelajari. Kemudian tiap anggota kelompok bergabung dengan

anggota kelompok lain yang tugasnya sama, membahas bagian-bagian penting dan

bagaimana mengajarkannya di kelompoknya masing-masing. Kelompok ini disebut

kelompok akhli. Setelah itu mereka kembali kekelompok asal untuk membahasnya.

(2)

Strategi Pembelajaran Kooperatif

Parsaoran Siahaan Fisika UPI Bandung

2 Masing-masing Memasuki kelompok akhli,

membahas topik yang sejenis

Kembali ke kelompok asal .Tiap anggota

(3)

Strategi Pembelajaran Kooperatif

Parsaoran Siahaan Fisika UPI Bandung

3

NUMBER-HEADS

Kelompok yang terdiri dari 4 orang diberi nomor 1,2,3 dan 4. Kemudian guru

mengajukan pertanyaan pada kelompok, lalu kelompok bekerja sama membahasnya.

Setelah itu guru meminta siswa bernomor tertentu (missal nomor 3) untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan tadi hingga masing-masing siswa yang bernomor 3 pada

kelompok menjawabnya.

TEAM

PAIR

SOLO

Mula-mula siswa memecahkan masalah dalam kelompoknya, kemudian

bergabung dengan partnernya untuk memecahkan masalah tersebut, dan akhirnya siswa

tersebut memecahkannya sendiri.

THREE -STEP - INTERVIEW (Interview tiga tahap)

Strategi ini efektif jika siswa memecahkan masalah yang sifatnya terbuka

(jawabannya tidak khusus). Langkah pertama guru menyajikan isu lalu mengajukan

beberapa pertanyaan ke siswa. Langkah ke dua, siswa dengan partnernya melakukan

kegiatan yang seorang melakukan interview dan partnernya menjawab. Pada langkah ke

tiga peran ditukar, yang semula menjawab menjadi orang yang menginterview. Pada

akhir pembelajaran tiap pasangan mempresentasikan hasil interviewnya. Kemudian siswa

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, dapat dibuat suatu perumusan masalah yaitu, perlu diketahui pengaruh fluktuasi daya dukung pondasi atau

(2) Pengaduan yang disampaikan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat juga terhadap tindakan Pelaku Usaha yang melakukan Penyelenggaraan Usaha Huller,

[r]

Proses berpikir kritis dalam memecahkan masalah pada penelitian ini menggunakan 3 tahap, yaitu identifikasi: memahami masalah dengan cara menafsirkan dan memeriksa

Bersama ini dinyatakan bahwa Seleksi dinyatakan GAGAL karena penyedia yang. mendaftar tidak memasukan

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dengan judul: ”Kelangsungan usaha Industri Meubel dan Faktor-faktor yang Berpengaruh di Kecamatan

Terlihat pada grafik bar diatas bahwa hasil dari pengujian sampel secara kontinyu dengan pengambilan sampel tiap 10 menit dengan total waktu selama 70 menit memiliki hasil

Keberhasilan siswa dalam pemahaman konsep bentuk molekul tiap tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menuliskan konfigurasi elektron sebesar 79,2 %, siswa mampu