• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEKUATAN PERTAHAN NEGARA KESATUAN REPUBL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEKUATAN PERTAHAN NEGARA KESATUAN REPUBL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEKUATAN PERTAHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK

INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945

DISUSUN OLEH :

OLEH KELOMPOK DEMOKRASI ( I )

KELAS XI IIS 1

1. ALDIRA FARADIVA

( 04 )

2. A. RISKY AMELIA

( 02)

3. A. MUHAMMAD ROMI

( 05 )

4. AHMAR SUBAKTI

( 03 )

5. A. AULIAH SURYA SANDI

( 01 )

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun acuan bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberi masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Watampone, 04 Oktober 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUANA LATAR BELAKANG B.RUMUSAN MASALAH C.HIPOTESA

BAB II

PEMBAHASAN RUMUSAN MASALAH BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN B.SARAN

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertahan Negara disebut juga pertahanan Nasional adalah segala usaha untuk

mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Hakikat pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahan Negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan Negara. Pertahanan Nasional merupakan kekuatan bersama (sipil dan militer) diselenggarakan oleh suatu Negara untuk menjamin integrasi wilayahnya, perlindungan dari orang dan atau menjaga kepentingan-kepentingannya. Pertahanan Nasional dikelola oleh kementrian pertahanan. Angkatan bersenjata disebut sebagai kekuatan pertahanan dan dibeberapa Negara (misalnya Jepang), Angkatan bela diri.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Pertahanan Negara Indonesia dalam UUD 1945 pasca diamandemen

2. Bagaimana Subtansi perubahan UUD 1945 tentang pertahanan Negara Indonesia 3. Bagaiman Turunan/Jabarannya

4. Bagaiman Implementasi dan stratifikasi

5. Bagaiman Jenis Pertahanan dan Komponen Pertahanan C. HIPOTESA

1. Menyadari akan pentingnya masalah eksistensi bangsa dan Negara yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, maka ketika melakukan amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan upaya memperjelas dan mempertegas sistem

pertahanan dan keamanan, peran dan tugas TNI dan Polri, serta rakyat dalam upaya pertahanan dan keamanan negara. Hal itu dapat terlihat pada ayat-ayat UUD 1945 hasil amandemen.

(5)

3. Semua aturan dan tindakan dalam masalah pertahanan nasional harus berpedoman dan bertujuan juga untuk mempertahankan dan mengembangkan wawasan

nusantara dan ketahanan nasional.

4. - Dalam perundang-undangan setelah UUD 1945 diamandemen, lebih jelas dan tegas posisi, peran dan tugas alat pertahanan dan alat keamanan dalam hal ini atara TNI dan Polri.

- Dibidang asas-asas dan teori Implementasi upaya pertahanan perlu

memperhatikan dan mengacu pada wawasan Nusantaradan ketahanan Nasional.

- Dibidang doktrin, doktrin dalam konteks pertahanan, tatanan stratifikasinya adalah dari doktrin dasr nasional, doktrin perjuangan nasional, dan selanjutnya doktrin pelaksanaan yang bisa dijabarkan dalam doktrins strategik, doktrin operasi/taktik, dan doktrin tempur.

5. Jenis pertahanan

- Pertahanan Militer

- Pertahanan Nonmiliter/Nirmiliter Komponen Pertahanan

- Komponen Utama

- Komponen Cadangan

- Komponen Pendukung

- Tenaga ahli/Profesi

- Sumber daya alam/buatan dan sarana prasarana

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pertahanan Negara Indonesia dalam UUD 1945 pasca diamandemen

Pertahanan Nasional merupakan hal yang penting bagi bangsa dan Negara karena menyangkut eksistensi bangsa dan Negara. Oleh karena itu, masalah pertahanan nasional dimasukkan kedalam UUD 1945 baik dalam UUD 1945 yang pertama (18 Agustus 1945) maupun setelah diamandemen yang dicantumkan dalam pasal 30. Menyadari akan pentingnya masalah eksistensi bangsa dan Negara yang telah

diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, maka ketika melakukan amandemen terhadap UUD 1945 dilakukan upaya memperjelas dan mempertegas sistem pertahanan dan keamanan, peran dan tugas TNI dan Polri, serta rakyat dalam upaya pertahanan dan keamanan negara. Hal itu dapat terlihat pada ayat-ayat UUD 1945 hasil amandemen. UUD 1945 yang pertama hanya terdapat dua ayat, maka pada UUD 1945 hasil amandemen terdiri dari lima ayat.

B. Subtansi perubahan UUD 1945 tentang pertahanan Negara Indonesia

Bab tentang pertahanan Negara yang tercantum dalam bab XII UUD 1945 pertama diubah judulnya menjadi bab tentang pertahan dan keamanan Negara. Bab ini semula terdiri satu pasal yaitu pasal 30 dan dua ayat. Setelah perubahan, menjadi satu pasal dengan lima ayat. Perubahan atau penambahan ayat itu adalah yang menyangkut usaha pertahanan dan keamanan yang rumusannya sebagai berikut :

“ usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung “

Dimasukkannya sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (hankamrata) kedalam UUD 1945 dimaksudkan untuk lebih mengukuhkan keberadaan sistem tersebut, dengan keberadaan rakyat TNI dan Polri dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Rumusan tersebut menunjukkan bahwa sistem Hankamrata melibatkan seluruh rakyat warga, wilayah dan sumber daya nasional secara aktif, terpadu, terarah dan

berkelanjutan

Perubahan ayat pada pasal 30 yang kedua adalah tentang TNI dan Polri yang tercantum dalam ayat (3) dan (4) dengan rumusan sebagai berikut :

(7)

(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

Ayat tersebut lebih menegaskan pembagian tugas dua alat negara yang bergerak dibidang pertahanan dan keamanan negara, yakni TNI sebagai alat negara dibidang pertahanan, dan Polri sebagai alat negara dibidang keamanan. Dibidang pertahanan ditegaskan meliputi tiga aspekyaitu masalah keutuhan negara , kedaulatan negara dan keselamatan negara. Selain itu masuk kategori keamanan. Pembagian tugas yang jelas tersebut diharapkan dapat fokus pada bidangnya dan dapat meningkatkan

frofesionalisme TNI dan Polri.

Perubahan lainnya menyangkut pengaturan hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan. Dalam ini dirumuskan pada pasal 30 ayat (5) sebagai berikut :

(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia didalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan Undang-Undang.

Ketentuan pada ayat ini merupakan dasar hukum untuk membentuk Undang-Undang untuk pengaturan lebih lanjut.

C. Turunan/Jabaran

UUD 1945 merupakan sumber hukum. Sistem kehidupan nasional beserta pembinaannya harus didasarkan pada UUD 1945. Demikian juga dalam konteks

pertahanan nasional. Kemudian diperlukan juga pedoman tata hukum yang relatif tetap atau pedoman yang relatif tersusun bagi tindakan-tindakan yaitu yang dikenal sebagai asas. Bagi pertahanan nasional asas itu adalah wawasan Nusantara dan asas-asas ketahanan nasional. Hal itu berarti bahwa semua aturan dan tindakan dalam masalah pertahanan nasional harus berpedoman dan bertujuan juga untuk

mempertahankan dan mengembangkan wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Stratifikasi selnjutnya, dalam upaya pertahanan juga memperhatikan teori-teori tentang pertahanan yang menggabungkan pendekatan secara rasional dengan pengalaman empirik. Misalnya pengalaman perang gerilya, pengalaman sewaktu Trikora dimana upaya diplomasi ditunjang dengan mempertunjukkan keukatan militer dan tekad rakyat. Dalam sistem kehidupan nasional bangsa Indonesia, teori tertinggi yang menyangkut upaya pertahanan dan mengandung secara langsung nilai-nilai hidup.

Kemudian, diperlukan suatu doktrin yang berarti pemikiran atas cara terbaik yang ada mengenai pertahanan nasional untuk membimbing dalam menghadapi suatu masalah pertahanan. Doktrin tersebut harus diyakini kebenarannya dan pelaksanaannya

(8)

normatif, dalam arti mengatur tata laku. Oleh karena itu teori wawasan nusantara dan teori ketahanan nasional perlu didestilasikan menjadi doktrin wawasan nusantara yang berkedudukan sebagai doktrin wawasan nusantara yang berkedudukan sebagai doktrin dasar nasional. Sedangkan teori ketahanan Nasional juga perlu didestilasikan kedaalam doktrin perjuangan nasional. Selanjutnya doktrin-doktrin tersebut dijabarkan kedalam doktrin-doktrin pelaksanaan. Selanjutnya diperlakukan kebijakan sebagai pedoman umum dalam bidang pertahanan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam suatu waktu tertentu. Berdasarkan kebijakan untuk mencapai tujuan perlu dibuat alternatif-alternatif kemudian dipilih satu alternatif yang disebut strategi. Strategi ini merupakan upaya pengerahan menyeluruh sumber daya untuk mengendalikan situasi dan ruang guna mencapai tujuan yang telah digariskan untuk kurunwaktu sebagaimana telah ditentukan dalam kebijakan.

D. Implementasi dan stratifikasi

1. Dalam perundang-undangan setelah UUD 1945 diamandemen, lebih jelas dan tegas posisi, peran dan tugas alat pertahanan dan alat keamanan dalam hal ini atara TNI dan Polri. Hal itu juga dipertegas dalam Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri serta perlu adanya kerjasama dan saling dan saling membantu antara TNI dan Polri didalam melaksanakan tugasnya dibidang

pertahanan negara dan keamanan. Amanat dari ketetapan ini adalah pemisahan kelembagaan TNI dan Polri, telah terwadahi didalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI, UU No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara dan UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Kemudian juga ditegaskan dalam Ketetapan MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan peran Polri. Ketetapan ini mengamanatkan tentang jati diri ,peran, susunan dan kedudukan, tugas bantuan, dan keikutsertaan TNI dalam penyelenggaraan Negara, serta tentang peran, susunan dan kedudukan, lembaga kepolisian, serta keikutsertaan polri dalam penyelenggaran negara, dan tentang perang dan tugas TNI dan Polri sebagai alat negara. Mengenai peradilsn militer, saat ini dalam proses di DPR dan nampaknya sudah ada titik temu antara DPR dengan pemerintah

(Departemen Pertahanan).

2. Dibidang asas-asas dan teori Implementasi upaya pertahanan perlu memperhatikan dan mengacu pada wawasan Nusantaradan ketahanan Nasional. Artinya semua wilayah NKRI mendapat perhatian yang sama dalam segi pertahanan, dan

diupayakan memiliki daya lenting yang kuat dalam menghadapi ancaman. Tentang persebaran markas pasukan tempur, memiliki tiga manfaat.

Pertama, akan menjadi daya tangkal terhadap ancaman didaerah.

(9)

3. Dibidang doktrin, doktrin dalam konteks pertahanan, tatanan stratifikasinya adalah dari doktrin dasr nasional, doktrin perjuangan nasional, dan selanjutnya doktrin pelaksanaan yang bisa dijabarkan dalam doktrins strategik, doktrin operasi/taktik, dan doktrin tempur.

E. Jenis Pertahanan dan Komponen Pertahanan

Jenis pertahanan

 Pertahanan Militer

 Pertahanan Nonmiliter/Nirmiliter

Komponen Pertahanan

 Komponen Utama, adalah Tentara Nasional Indonesia, yang siap digunakan untuk

melaksanakan tuga-tugas pertahanan.

 Komponen Cadangan, adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk

dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama.

 Komponen Pendukung, adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan

untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Komponen pendukung tidak membentuk kekuatan nyata untuk

perlawan fisik.

Komponen Pendukung terdiri dari 5 segmen :

 Polisi (Brimob)

 Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP)

 Perlindungan Masyarakat (Linmas) lebih dikenal dengan sebutan

pertahanan sipil (Hansip)

 Satuan Pengaman (Satpam)  Rasimen Mahasiswa (Menwa)  Organisasi kepemudaan  Organisasi bela diri

 Satuan tugas (Satgas) partai

 Tenaga ahli/Profesi, sumber daya manusia sesuai keahlian atau berdasarkan profesi.

 Sumber daya alam/buatan dan sarana prasarana

 Sumber daya alam adalah potensi yang terkandung dalam bumi, air dan dirgantara yang dalam wujud asalnya dapat didayagunakan untuk kepentingan pertahanan negara.

 Sumber daya buatan adalah sumber daya alam yang telah ditingkatkan

daya gunanya untuk kepentingan pertahanan negara.

 Sarana dan Prasarana nasional dalah hasil budidaya manusia yang dapat

(10)

 Sumber daya manusia, adalah warga negara yang secara psikis dan fisik dapat

dibina dan disiapkan kemampuannya untuk mendukung komponen kekuatan pertahanan keamanan negara.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pertahan Negara disebut juga pertahanan Nasional adalah segala usaha untuk

mempertahankan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Pertahan Negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan Negara. Fungsi Pertahanan yaitu untuk menangkal kemungkinan serangan dari luar sehingga negara harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan dan peran serta segenap warga negara dalam menyelenggarakan pertahanan negara sebagai upaya bela negara.

B. SARAN

Pembaca disarankan hanya mengambil hikmah dan sisi positifnya saja.

Dengan membaca makalah ini pembaca di harapkan pula dapat mengetahui & memahami tentang Kekuatan Pertahanan di Indonesia sesuai dengan UUD 1945 sehingga diharapkan dengan di pahaminya Kekuatan Pertahanan di Indonesia maka Indonesia kedepannya di harapkan akan lebih maju dan lebih baik lagi.

Referensi

Dokumen terkait

pada angka 2), maka sayembara dinyatakan gagal. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat pejurian. Dokumen Karya Peserta

bahwa dalam rangka untuk lebih meningkatkan tugas pokok Departemen, dipandang perlu mengadakan perubahan Susunan Organisasi Departemen Kehakiman,

Dalam kegiatan penambangan bauk- sit, lapisan tanah atas yang mengandung bauksit dicuci dengan air sehingga tanah yang mengandung nitrogen larut dalam air

Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun atau Tunjangan dan Pasal 10 ayat (2)

AMP siklik merupakan sesuatu second messenger inhibitor yang berperan mengurangi reaktivitas trombosit dengan cara menurunkan ikatan agonis terhadap reseptor

Sementara sistem usulan, berkaitan dengan jalan keluar permasalahan yang ada pada sistem yang lama dapat dijelaskan sebagai berikut : sistem aplikasi website yang

Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri Sipil, Prqiurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara,

Samsat Drive-Thru juga kurang komprehensif dalam memberikan pelayanan, hal ini dapat dilihat dari bentuk perpanjangan pajak kendaraan yang terbatas pada perpanjangan STNK