• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENERAPAN PROGRAM PENYULUHAN PADA PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK MASA PUBER DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of PENERAPAN PROGRAM PENYULUHAN PADA PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK MASA PUBER DI TINGKAT SEKOLAH DASAR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PROGRAM PENYULUHAN PADA

PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

PADA ANAK MASA PUBER DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

Ira Endah Rohima*), Nabila Marthia

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik - Universitas Pasundan

Abstrak: Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak masa puber dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan anak tentang gizi, perilaku bersih dan sehat. Penyuluhan merupakan salah satu metode untuk memberikan informasi sehingga tercapai tujuan penerapan hidup bersih dan sehat dan diukur dengan adanya peningkatan berat badan, tinggi badan,dan status gizinya. Kegiatan penyuluhan dilakukan dua tahap dengan jumlah peserta 114 dari SD. Sudi Mampir dan SD Cibeureum di Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat. Hasil dari tahap pertama dan kedua, terjadinya kenaikan berat badan, tinggi badan, status gizi. Kenaikan berat badan rata-rata 26,55 kg menjadi 29,68 kg, tinggi badan rata-rata 128,70 cm menjadi 133,75 cm, dan status gizi pada tahap pertama kurus 16 orang menjadi 4 orang, gemuk tetap berjumlah 5 orang, dan berat badan normal 93 orang menjadi 105 orang. Dengan hasil tersebut dapat diberi kesimpulan kegiatan pembinaan dengan program penyuluhan ini cukup efektif bagi anak di masa puber.

Kata kunci: Berat Badan, Penyuluhan, PHBS, Status Gizi, Tinggi Badan

I. PENDAHULUAN1

Gerakan pemberdayaan masyarakat

merupakan gerakan untuk masyarakat

mengenali dan memelihara masalah

kesehatan sendiri serta meningkatkan dan

melindungi kesehatannya. Pendekatan ini

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan keterampilan untuk berperilaku

hidup bersih dan sehat (Effendi [1]).

*) iraendahrohima@unpas.ac.id

Pertama diterima : 15 Januari 2018 Direvisi : 2 Februari 2018

Program pembinaan yang kontinyu selama

beberapa bulan dapat dilakukan melalui

program penyuluhan pada anak di masa

puber. Selayaknya program penyuluhan

dilakukan dalam beberapa sesi dengan

materi-materi yang menunjang terhadap

peningkatan mutu. Melalui program

penyuluhan diharapkan aplikasi dari teori-teori

dapat dimaksimalkan. Program penyuluhan

yang dilakukan secara kontinyu dan

terprogram juga diharapkan dapat mengubah

perilaku sehingga lebih bersih dan sehat pada

(2)

Inf

fomatek Volum

asa puber ad

asa kanak-k

ahap masa

erubahan-per

sikologis (Hu

egiatan Peny

asa puber

eningkatkan

erilaku bersih

erupakan cer

erilakunya

ehingga dapa

dang keseha

egiatan-kegiat

METODOLO

elaksanaan

ertama dilaku

an tahap ked

eptember 201

nak masa pu

ampai kelas 6

udi Mampir d

unung Halu,

eserta pada ta

erupakan pes

ata yang diku

engan penguk

me 20 Nomor 1

dalah masa pe

anak dan aw

puber ini

ubahan pa

rlock, [2]).

yuluhan hidup

dimaksudkan

pengetahuan

h dan sehat

rminan pola

dilakukan

at menolong

atan dan ber

tan kesehatan

OGI

program p

kan pada tan

dua dilakukan

17. Peserta p

uber yaitu s

6 berjumlah 1

dan SD. Cibe

, Kabupaten

ahap pertama

serta yang sa

umpulkan terd

kuran berat b

Juni 2018 : 27

erkembangan

wal masa re

disertai de

ada fisik

p sehat pada

n sebagai

n anak tentan

t (PHBS).

hidup yang s

atas kesa

dirinya send

rperan aktif d

n di masyarak

penyuluhan

nggal 25 April

n pada tangg

penyuluhan a

siswa SD ke

114 orang da

eureum Kecam

Bandung

a dan kedua

ama.

diri dari data p

badan, tinggi b

7 - 34

adaran

diri di

adalah

elas 4

ari SD.

matan

Barat.

masih

primer

badan

tentang pe

bersih dan s

III. ANALIS

3.1. Progra

Pengukuran

diperoleh h

paling tingg

Adapun has

dilihat pada

Grafik pen

Adapun ha

dilihat pada

Grafik Peng

engetahuan

sehat.

IS DAN PEM

m Penyuluha

n berat bada

hasil paling r

gi 51 kg dan

sil pengukura

Gambar 1.

Gamba

gukuran Berat B Pertam

sil pengkura

Gambar 2.

Gamba

gukuran Tinggi B Pertam

gizi, perilak

MBAHASAN

an Tahap Pe

an pada tah

endah adala

n rata-rata 2

an berat bad

ar 1.

Badan Pada Peny ma

n tinggi bad

ar 2.

Badan Pada Pen ma

ku hidup

ertama

hap awal

h 14 kg,

26,55 kg.

an dapat

yuluhan

an dapat

(3)

Pe

dip

pa

Pe

pe

Su

be

sis

pe

Ga

3.2

Pe

dip

pa

Ad

dil

engukuran ti

peroleh hasil

aling tinggi 14

engukuran s

ertama pada s

udi Mampir

erjumlah 16 o

sanya pada

engukuran st

ambar 3.

Grafik Penguk

2. Penyuluha

engukuran be

peroleh hasil

aling tinggi 6

dapun hasil p

lihat pada Ga

nggi badan

paling renda

48 cm dan rata

status gizi

siswa di SD C

r diperoleh

orang dan ge

kondisi norm

tatus gizi d

Gambar 3.

kuran Status Gizi Pertama

an Tahap Ke

erat badan p

l paling rend

60 kg, dan r

pengukuran b

ambar 4.

pada tahap

ah adalah 10

a-rata 128,7 c

pada penyu

Cibeureum da

kondisi

emuk 5 oran

mal. Adapun

apat dilihat

Pada Penyuluh

edua

pada tahap

dah adalah 1

rata-rata 29,6

berat badan awal

00 cm,

cm.

uluhan

an SD.

kurus

g dan

hasil

pada

han

kedua

19 kg,

68 kg.

dapat

Grafik Penguk

Pengukuran

diperoleh ha

paling tingg

Adapun has

pada Gamb

Grafik Pen

Pengukuran

pada siswa

Mampir dip

gemuk 5 or

Berdasarka

dari penyul

penyuluhan

Gamba

kuran Berat Bada

n tinggi bada

asil paling re

i 156 cm, dan

sil pengkuran

bar 5.

Gamba

gukuran Tinggi B Kedu

n status giz

a di SD Cibe

peroleh kond

rang, dan sis

n data terseb

uhan pertam

ini cukup b

ar 4.

an Pada Penyulu

an pada taha

endah adalah

n rata-rata 13

n berat bada

ar 5.

Badan Pada Pen ua

i pada taha

eureum dan

disi kurus 4

sanya kondis

but terjadi pen

ma sehingga

berhasil. Adap

uhan Kedua

ap kedua

120 cm,

33,75 cm.

an, dilihat

nyuluhan

ap kedua

SD. Sudi

4 orang,

si normal.

ningkatan

kegiatan

(4)

Inf

fomatek Volum

engukuran st

ambar 6.

Grafik Pengukuran

3. Hasil Ku

erilaku Hidup

erilaku hidup

ari kuesioner

enyuluhan p

mum dari has

erilaku ber

engetahuan

ersih dan seh

ari pembiasa

andi, kerama

aik. Penge

eningkatan d

ang benar.

4. Pembahas

asa kanak-k

asa puber

erkembangan

ebutuhan gizi

al kebutuha

me 20 Nomor 1

tatus gizi d

Gambar 6.

n Status Gizi Pa

uesioner Pe

p Bersih dan

bersih dan se

r yang diisi

pertama dan

sil kuesioner t

rsih, dan

tentang gizi

hat yang mula

aan cuci ta

as, gunting k

tahuan giz

dengan per

san

kanak dan re

pertumbuha

yang cepat

yang tinggi

n gizinya

Juni 2018 : 27

apat dilihat

ada Penyuluhan

engetahuan

n Sehat

ehat diperoleh

oleh siswa

n kedua. S

terjadi pening

perilaku

,. Perilaku

ai meningkat

angan, sikat

kuku, jajanan

zi juga t

rsentase jaw

emaja meru

an, belajar,

t. Mereka me

dan dalam b

berbeda de

7 - 34

Secara

gkatan

sehat

hidup

mulai

gigi,

yang

terjadi

waban

pakan

dan

emiliki

anyak

engan

asupan m

pilihan ma

mempertaha

merupakan

Trusswell [3

Gizi yang

konsumsi m

untuk kehid

memenuhi

beberapa m

konsumsi z

mencakup

pangan y

berdampak

mental. Mas

kegemukan

pangan kay

garam,

mengkonsu

serealia. A

tersebut tid

energi yan

2017).

Menurut Alm

proses pertu

perubahan

tubuh, disam

ini terlihat d

dan tinggi

penyuluhan

berselang l

akanan yan

akanan yan

ankan kebias

hal yang

3]).

diperoleh se

makanan setia

dupan anak t

dengan ba

masalah yan

zat gizi untuk

berbagai de

yang dikon

pada berbag

salah lain kon

ketika terjad

ya energy, le

tetapi c

msi sayuran

Asupan zat g

dak diiringi

g cukup (P

matsier [4] pa

umbuhan jasm

bentuk da

mping aktivita

dari hasil pen

badan ya

pertama

lima bulan t

ng cukup,

g lebih te

saaan makan

terpenting

eorang anak

ap hari berper

tersebut. Unt

aik dan cuk

ng berkaitan

k anak. Mas

efisiensi zat

sumsi yang

gai aspek fisik

nsumsi zat gi

di kelebihan k

emak jenuh, g

cenderung

n, buah-buah

gizi yang b

dengan pen

Pakar Gizi In

da usia rema

mani yang pe

n susunan

as fisik yang t

ngukuran ber

ang dilakuka

dan kedu

erjadi kenaik

membuat

pat dan

salah gizi

gizi dari

g akan

k maupun

izi adalah

konsumsi

gula, dan

sedikit

han, dan

erlebihan

ngeluaran

ndonesia,

aja, terjadi

esat serta

jaringan

inggi. Hal

rat badan

an pada

ua yang

(5)

kenaikan yang cukup signifikan pada

pengukuran berat badan dan tinggi badan

pada penyuluhan pertama dan kedua.

Berat badan adalah indikator pertama yang

dapat dilihat ketika seseorang mengalami

kurang gizi. Dalam jangka panjang, kurang gizi

akan mengakibatkan hambatan pertumbuhan

tinggi badan, dan akhirnya berdampak buruk

bagi perkembangan mental-intelektual individu

(Khomsan [5]).

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) sangat penting untuk mewujudakna

gizi seimbang. Kebiasaan hidup tidak bersih

berisiko terhadap timbulnya penyakit infeksi

yang merupakan salah satu faktor penting dan

berpengaruh terhadap status gizi. Salah satu

indikator yang menunjukkan keseimbangan

zat gizi di dalam tubuh adalah berat badan

ideal. Oleh sebab itu, perlu membiasakan

menimbang berat badan secara rutin. IMT di

bawah normal mengindikasikan bahwa anak

kurus sehingga perlu meningkatkan asupan

gizi dari makanan. Sebaliknya IMT yang

menunjukkan angka di atas normal

mengindikasikan bahwa anak mengalami

kegemukan atau obesitas sehingga perlu

mengurangi makanan sumber lemak dan

karbohidrat. IMT berdasarkan hasil

penyuluhan pertama dan kedua mengalami

perbaikan terutama yang menunjukkan di

bawah normal walaupun yang di atas normal

tidak mengalami perubahan.

Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang

berperan dalam meningkatkan status gizi masyarakat dalam kaitannya mengatasi

permasalahan gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia. Melalui penyampaian

pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu pemahaman pada masyarakat sehingga terciptanya

keseimbangan antara gaya hidup dengan pola konsumsi yang ada di masyarakat. Pengembangan

pedoman gizi seimbang adalah salah satu strategi dalam mencapai perubahan pola konsumsi

makanan yang ada di masyarakat dengan tujuan tercapainya status gizi masyarakat yang lebih baik

(Cakrawati, dan Mustika [6]).

Gizi yang tepat diperlukan bagi pertumbuhan

dan perkembangan yang optimal pada masa

kanak-kanak dan remaja. Perkembangan

kognitif juga dipengaruhi oleh faktor gizi.

Kebiasaan makan yang tepat dan dibentuk

pada masa kanak-kanak akan mendorong

pilihan makanan yang lebih sehat.

Implementasi pedoman makanan untuk orang

muda harus dianggap sebagai prioritas dalam

keluarga dan juga dalam konteks kesehatan

publik (Anggota IKAPI [7])

IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

1. Peserta penyuluhan adalah anak masa

puber yaitu siswa SD kelas 4 dan 5 di SD

Sudi Mampir dan SD Cibeureum

Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten

Bandung Barat berjumlah 114 orang.

2. Pengukuran berat badan pada penyuluhan

(6)

Infomatek Volume 20 Nomor 1 Juni 2018 : 27 - 34

rendah adalah 14 kg dan paling tinggi 51

kg.Sedangkan pengukuran berat badan

pada penyuluhan kedua paling rendah

adalah 19 kg dan paling tinggi 60 kg.

Kenaikan rata-rata dari 26,55 kg menjadi

29,69 kg.

3. Pengukuran tinggi badan pada penyuluhan

pertama diperoleh hasil tinggi badan paling

rendah adalah 100 cm dan paling tinggi

148 cm. Sedangkan pengukuran tinggi

badan pada penyuluhan kedua paling

rendah adalah 120 cm dan paling tinggi

156 cm. Kenaikan rata-rata dari 128,7 cm

menjadi 133,75 cm.

4. Pengukuran status gizi pada penyuluhan

pertama, anak yang dibawah normal

(kurus) 16 orang dan diatas normal

(gemuk) 5 orang dan sisanya pada kondisi

normal. Sedangkan pada penyuluhan

kedua diperoleh kondisi kurus 4 orang,

gemuk 5 orang, dan sisanya kondisi normal

dari 114 orang siswa.

5. Penilaian kuesioner dari data pada

penyuluhan pertama dan kedua secara

umum terjadi peningkatan pada

pengetahuan gizi, pembiasaan hidup sehat

dan bersih.

4.2. Saran

1. Program Penyuluhan tidak hanya terhadap

siswa namun mencakup pihak sekolah dan

orang tua murid agar terlaksana perilaku

hidup bersih dan sehat secara menyeluruh.

2. Program penyuluhan sebaiknya dilakukan

secara berkala agar perilaku hidup bersih

dan sehat tetap dapat dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Effendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan

Komunitas, Salemba Medika, Jakarta.

[2] Hurlock, E.B. 1980. Psikologi

Perkembangan, Erlangga, Jakarta

[3] Mann, J dan Truswell, S. 2014. Buku Ajar

Ilmu Gizi. Kedokteran EGC. Jakarta.

[4] Almatsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu

Gizi. Gramedia.Jakarta.

[5] Khomsan, A. 2012. Ekologi Masalah Gizi,

Pangan, dan Kemiskinan, Alfabeta,

Bandung.

[6] Cakrawati, D. dan Mustika, NH. 2012.

Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan,

Alfabeta, Bandung.

[7] Anggota IKAPI. 2017. Ilmu Gizi : Teori

Gambar

Grafik pengukuran Berat BBadan Pada Peny

Referensi

Dokumen terkait

Membangun aplikasi analisa Sistem Kependudukan Desa Berbasis Web Pada Desa Cihuni Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang yang mudah dioperasikan, cepat dan

Rektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a mempunyai tugas memimpin dan mengelola penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan

ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau jasa; (8) Pemberian komisi atau bonus oleh

Bahan penyekat atau sering disebut dengan istilah isolasi adalah suatu bahan yang digunakan dengan tujuan agar dapat memisahkan bagian – bagian yang bertegangan atau

Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis sosiologis (sosial legal research) untuk mengkaji dan membahas

Terdapat pengaruh nyata dan interaksi ekstrak daun lidah buaya dan sirih dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans sehingga menyebabkan perbedaaan besar

Aldehid yang mengandung atom karbon yang dinamai dengan nama umum yaitu nama yang diturunakan dari nama umum asam karboksilat dengan mengganti akhiran at dengan aldehida.Karbonil

Ada beberapa definisi dari sebuah sifat acak yang digunakan oleh para kriptografer, tapi secara umum hanya da satu ukuran dari sebuah sumber yang acak yakni musuh